makalah database
TRANSCRIPT
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 1
MODUL DATABASE / ATA
1. PENDAHULUAN
Bahan, data, keterangan, catatan, fakta.
Fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan
kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, atau
simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain.
Data itu sendiri merupakan bentuk jamak dari datum yang berarti informasi. Jelasnya
data itu dapat berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kemudian kegunaan dari
data adalah sebagai bahan dasar yang obyektif (relatif) di dalam proses penyusunan
kebijaksanaan dan keputusan oleh Pimpinan Organisasi.
Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur,
dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single
primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities .”
(Vercellis, 2009: 6). Selain
deskripsi dari sebuah fakta,
data dapat pula
merepresentasikan suatu
objek sebagaimana
dikemukakan oleh Wawan
dan Munir (2006: 1) bahwa
“Data adalah nilai yang
merepresentasikan deskripsi
dari suatu objek atau
kejadian (event) “
Dengan demikian dapat
dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang
terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa
entitas.
Informasi
Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah
ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang
DRAF MODUL DATABASE / BASIS DATA
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 2
berguna. Berikut adalah definisi informasi berdasarkan berbagai sumber.
Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna
bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009: 7) “Information
is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears
meaningful for those who receive it in a specific domain .” Selain merupakan hasil dari
pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana
dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “.
Dengan demikian informasi dapat dijelaskan kembali sebagai sesuatu yang dihasilkan
dari pengolahan data menjadi lebih mudah dimengerti dan bermakna yang
menggambarkan suatu kejadian dan fakta yang ada.
Data Informasi
fakta berupa angka, teks, dokumen,gambar, bagan, dan suara yang mewakilideskripsi verbal tertentu. Data dikumpulkanuntuk maksud dokumentasi.
data yang telah diolah(diurutkan, dipadatkan, disaring, dicuplik,dsb) sehingga memiliki arti dan nilai yanglebih tinggi bagi seorang individu ataukelompok tertentu. Informasi diperlukanuntuk membuat keputusan, untukmanajemen organisasi.
Knowledge (Pengetahuan)
Dalam menjalankan aktivitasnya, manusia selalu menggunakan pengetahuan. Dengan
pengetahuan manusia dapat menentukan langkah terbaik apa saja yang harus dilakukan
dalam menentukan suatu keputusan. Berikut adalah pembahasan definisi pengetahuan
berdaskan berbagai sumber.
Pengetahuan sebenarnya merupakan sebuah informasi juga yang merupakan hasil dari
pengolahan data. Vercellis (2009: 7) memandang bahwa suatu informasi dikatakan
pengetahuan jika dapat digunakan dalam pengambilan keputusan sebagaimana
dikemukakan bahwa :
Information is transformed into knowledge when it is used to make decisions and develop
the corresponding actions. Therefore, we can think of knowledge as consisting of
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 3
information put to work into a specific domain, enhanced by the experience and
competence of decision makers in tackling and solving complex problems .
Dalam kutipan tersebut di atas juga disebutkan bahwa selain informasi, hal yang
dibutuhkan dalam sebuah pengetahuan adalah pengalaman dan kompetensi dari
seorang pemegang keputusan. Sejalan dengan hal tersebut, Hendrik (2003: 1)
mengemukakan bahwa “pengetahuan adalah data dan informasi yang digabung dengan
kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan, motivasi dari sumber yang kompeten “.
Dengan demikian pengetahuan dapat dijelaskan kembali sebagai kumpulan dari data dan
informasi yang bertemu dengan kompetensi dan pengalaman seseorang untuk
menindaklanjuti data dan informasi yang ada sehingga dapat dikembangkan untuk
pengambilan suatu keputusan. Tidak seperti informasi yang hanya bersifat memberi tahu,
pengetahuan harus mampu digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
Sistem
Sebelum kita menyimpulkan mengenai apa itu sistem, berikut adalah definisi sistem dari
berbagai sumber. Suatu hal dikatakan sebuah sistem ketika di dalamnya terdapat banyak
komponen yang berhubungan untuk mencapai suatu tujuan, sebagaimana dikemukakan
oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa :
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
tujuan tertentu. Pengertian lain dari sistem adalah kumpulan beberapa elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain dari yang dijelaskan di atas, komponen-komponen yang ada pada suatu sistem
juga saling bergantung satu dengan yang lain, serta komponen-komponen tersebut
terlihat sebagai satu kesatuan yang utuh dan memiliki kestabilan, seperti yang
dikemukakan oleh Beynon dan Davies (2004: 49) bahwa:
A system might be defined as a coherent set of interdependent components which exists
for some purpose, has some stability, and can be usefully viewed as a whole. Systems
are generally portrayed in terms of an input–process–output model existing within a given
environment
Berdasarkan hal tersebut di atas, sistem dapat pula dilihat merupakan suatu alur inpu-
proses-output dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan demikian dapat dijelaskan
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 4
kembali bahwa sistem merupakan suatu kesatuan menyeluruh yang didalamnya terdapat
prosedur dan komponen yang saling berhubungan dan saling bergantung dalam suatu
jaringan kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem dapat juga dikatakan
suatu kesatuan yang memiliki stabilitas untuk menerima input lalu memprosesnya dan
akhirnya menghasilkan suatu output.
Database / Basisdata
Database (bhs Inggris) atau selanjutnya kita gunakan istilah Basisdata, adalah
representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi
berbagai kebutuhan.
Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanannya.
Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi yang
disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu. Database
tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam sebuah file.
Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah database.
Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.
2. KONSEP SISTEM BASISDATA
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas,
memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer.
Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri
yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan
bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari
pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek
yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara
untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai
model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-
tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 5
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain
seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
Dalam pemahaman sistem, pengertian Basisdata (bahasa Inggris: database), atau
sering pula dieja basisdata, dapat dipandang sebagai kumpulan informasi yang disimpan
di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak
yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data
dipelajari dalam ilmu informasi (wikipedia).
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan
perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak
administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Didalam literature pengertian atau definisi dari system basisdata terkadang bervariasi dan
tidak mudah untuk dibedakan. Menurut pustaka (elmasri20) system basisdata merupakan
perangkat lunak DBMS bersama dengan datanya dan terkadang juga mencakup
perangkat lunak aplikasi didalamnya. Menurut (fathan99) secara umum system basisdata
merupakan system yang terdiri dari kumpulan file(table) yang saling berhubungan (dalam
sebuah basisdata di sebuah system computer) dan sekumpulan program (DBMS) yang
memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan
memanipulasi file-file (table-tabel) tersebut. Sedangkan menurut (Freling82) system basis
data merupakan kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang memungkinkan
dan memudahkan untuk menjalankan satu atau lebih tugas yang melibatkan penanganan
sejumlah besar informasi.
Data atau informasi geografis pada dasarnya merupakan kumpulan data-data atau
informasi yang diasosiasikan dengan lokasi geografis atau spatialnya. Kumpulan data-
data atau informasi yang digunakan bersama merupakan implementasi dari konsep Basis
Data.
Dari sisi system maka konsep mengenai basis data merupakan kumpulan table-tabel
atau file-file yang saling berelasi. Sementara dari sisi manajemen, maka basis data dapat
dipandang sebagai suatu kumpulan data yang memodelkan aktivitas-aktivitas yang
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 6
terdapat di dalam enterprisenya. Selain itu basis data juga mengandung pengertian
kumpulan data non redundant yang dapat digunakan bersama oleh system-sistem
aplikasi yang berbeda.
Beberapa definisi basis data yang dipandang dari berbagai sudut kepentingan (Fathan99)
antara lain sebagai berikut :
1. Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan
cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa
tanpa pengulangan yang tidak perlu (redundancy) untuk memenuhi berbagai
kebutuhan.
3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media
penyimpanan elektronik.
Beberapa keuntungan dari penggunaan basisdata akan memperoleh keuntungan-
keuntungan seperti berikut :
1. Reduksi duplikasi data (minimum redundancy data yang pada gilirannya akan
mencegah inkonsistensi dan isolasi data).
2. Kemudahan, kecepatan dan efisiensi (data sharing dan availability) akses
(pemanggilan) data.
3. Penjagaan integritas data.
4. Menyebabkan data menjadi self-documented dan self descriptive.
5. Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak.
6. Meningkatkan factor keamanan data (security).
Komplesitas basis data dapat terdiri dari beberapa tingkatan. Level abtraksi data dibuat
untuk menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya. Oleh karena itu
basis data dapat merepresentasikan views yang berbeda kepada para pengguna,
programmer dan administratornya. Representasi level fisik (internal) pada umumnya
tidak terlihat oleh pengguna atau programmer aplikasinya. Sedangkan view konseptual
(level logic atau level konseptual) adalah cara yang utama dimana administrator
basisdata (DBA) membangun dan mengelola basisdata. Selain itu , system manajemen
basisdata dapat menyajikan multil-view skema konseptual kepada programmer dan
pengguna aplikasi. Level abstraksi data dapat diuraikan sebagai berikut :
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 7
Level Fisik, merupakan tingkat yang terendah didalam abstraksi data, menunjukan
bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini, pengguna melihat data
sebagai gabungan struktur berikut datanya sendiri. Pengguna juga mengetahui
bagaimana representasi fisik dari penyimpanan dan pengorganisasian data sebagai
teks. (karakter dan string), angka (bilangan), atau sebagai kumpulan bit bit data.
Level konseptual, menggambarkan data apa saja yang sebenarnya (secara
fungsional) disimpan di dalam basisdata beserta hubungannya (relasi-relasi) di
dalam basisdata. Para pengguna yang terdapat pada level ini akan mengetahui
sebagai contoh, bahwa data penjualan disimpan atau direpresentasikan di dalam
table-tabel (files) barang, produksi, keuangan, marketing dan yang lainnya.
Level View, merupakan tingkat yang tertinggi. Pada level ini pengguna hanya
mengenal struktur data yang sederhana dan sangat berorientasi pada pengguna .
Data yang dikenal oleh masing-masing pengguna kemungkinan besar akan berbeda
satu sama lainnya dan hanya mencakup sebagian dari basisdata keseluruhan.
Komponen Sistem Basisdata
Sebagai suatu system, system basisdata terdiri dari komponen-komponen yang
membentuknya antara lain sebagai berikut :
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 8
1. Perangkat keras (Hardware)
2. Pengguna (User)
3. Sistem Operasi
4. Sistem pengelolaan basisdata (DBMS)
5. Program aplikasi lain
6. Basisdata
Komponen perangkat keras yang umum digunakan untuk system basisdata meliputi PC
computer, Sistem jaringan beserta peripheral lainnya.
Komponen pengguna system basisdata terbagai dalam beberapa kelompok sebagai
berikut :
1. Database administrator : pengguna yang memiliki kewenangan sebagai pusat
pengendali seluruh system baik basisdata maupun program-program yang
mengakasesnya. Selain itu, pengguna inipun berwenang di dalam menentukan pola
struktur basisdata, mendefinisikan struktur pnyimpanan dan metode akses,
memodifikasi pola dan organisasi fisik, memberikan hak-hak akses data terhadap
pengguna-pengguna lain yang berwenang mempertahankan integritas di dalam
basisdata.
2. Application programmers : pengguna ini merupakan para programmer aplikasi yang
professional berinteraksi dengan system melalui pemanggilan DML (data
manipulation language) yang dimasukkan (embedded) ke dalam program yang ditulis
dalam bahasa pemrograman dasarnya (missal C, pascal, Cobol, dll). Program ini,
kemudian disebut sebagai program aplikasi. Contoh program-program aplikasi
didalam system perbankan adalah program-program yang digunakan untuk
membuat payroll checks, debit accounts, credit accounts, transfer dana dari suatu
account ke account lainnya dan sebagainya.
3. Sophisticated users : pengguna ini berinteraksi dengan system tanpa harus
menuliskan sendiri programnya. Tetapi sebagai gantinya, mereka menyatakan
permintaannya (request) di dalam bentuk bahasa query basisdata. Setiap query ini
dikirimkan ke query processor yang berfungsi untuk mengambil perintah-perintah
DML dan menguraikannya ke dalam instruksi-instruksi sederhana yang dapat
dimengerti oleh manajer basisdata.
4. Specialized users : pengguna ini termasuk dari sophisticated user yang
menuliskan program aplikasi basisdata khusus yang tidak sesuai dengan framework
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 9
pemrosesan data tradisional. Aplikasi khusus ini diantaranya adalah CAD (computer
aided design) , sistem pakar, multimedia, sistem pemodelan lingkungan dan
sebagainya.
5. Native users : pengguna ini merupakan kebanyakan pengguna yang berinteraksi
dengan sistem dengan cara memanggil salah satu program aplikasi yang telah
disediakan. Sebagai contoh yang termasuk ke dalam pengguna ini adalah seorang
bank teller yang memanggil program “transfer.exe” (executable) untuk mentransfer
uang dari account A ke Account B.
Komponen program aplikasi
Microsoft Access 2007 merupakan salah satu pengolahan DataBase yang cukup canggih dengan berbagai kemudahan yang ada seperti pengaturan data, pembuatan form, pembuatan laporan, menyaring data dan lain-lain. Bagaimana Penggunaan MS Acces 2007 untuk pengelolaan basidata akan dijelaskan dalam modul latihan terlampir.
3. SISTEM PENGELOLAAN BASISDATA
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
• Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
• Kecepatan. Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
• Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
• Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
[Waliyanto2000] Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
a. Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau
kelkompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan batas
penggunaannya serta dapat menetralkan konflik yang terjadi dalam persyaratan data
dan integritas data dapat terjaga.
b. Pemakaian data bersama (Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat
digunakan lebih efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang
terjaga.
c. Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang
disimpan dalam komputer.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 10
d. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e. Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan
pengguna dalam mengolah data.
f. Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang dimasukkan dapat terjadi
kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat
redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
g. Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah
sama, maka DBMS mampu mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan
dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a. Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang
tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang
mengelola basis data tersebut.
b. Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses
berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam
pemeliharaan data.
c. Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko
kehilangan data selama proses aplikasi.
4. MODEL BASISDATA
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur
basis data, yaitu:
a. Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user
memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep
penyajian data yaitu:
Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia
nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan
dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan
lain sebagainya.
Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan
karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan
untuk entitas Mahasiswa.
Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara
satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan
berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 11
b. Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data
disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman,
urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian
rekaman data lebih efisien.
c. Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data
disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data
sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam
komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model
hirarki, jaringan dan relasional.
Model Hubungan Antar Entitas (Entity Relationship-Model)
Model entity-relationship pertama kali diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976.
Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Memilih entitas-entitas yang akan disusun dalam basis data dan menentukan
hubungan antar entitas yang telah dipilih.
b. Melengkapi atribut-atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan sehingga diperoleh
bentuk tabel normal penuh (ternormalisasi).
Elemen-elemen dalam model ER dapat digambarkan pada gambar diagram di bawah ini:
Entitas merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasikan dalam lingkungan kerja pengguna. Entitas yang diberikan tipe dikelompokkan ke kelas entitas. Perbedaan antara kelas entitas dan instansi entitas adalah sebagai berikut:
Kelas entitas adalah kumpulan entitas dan dijelaskan oleh struktur atau format entitas di dalam kelas.
Instansi kelas merupakan bentuk penyajian dari fakta entitas.
Umumnya terdapat banyak instansi entitas di dalam setiap entitas kelas. Setiap entitas kelas memiliki atribut yang menjelaskan karakteristik dari entitas tersebut, sedangkan setiap instansi entitas mempunyai identifikasi yang dapat bernilai unik (mempunyai nilai yang berbeda untuk setiap identifikasinya) atau non-unik (dapat bernilai sama untuk setiap
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 12
identifikasinya). Antara entitas diasosiakan dalam suatu hubungan (relationship). Suatu relasi dapat memiliki beberapa atribut. Jumlah kelas entitas dalam suatu relasi disebut derajat relasi. Gambar di bawah ini merupakan contoh dari relasi berderajat dua dan relasi berderajat tiga.
Tipe Binary Relationship
Relasi memiliki tiga tipe biner yaitu:
a. One-to-one (1:1). Hubungan terjadi bila setiap instansi entitas hanya memiliki satu
hubungan dengan instansi entitas lain.
b. One-to-many (1:M). Relasi ini terjadi bila setiap instansi entitas dapat memiliki lebih dari
satu hubungan terhadap instansi entitas lain tetapi tidak kebalikannya.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 13
c. Many-to-many (M:N). Hubungan saling memiliki lebih dari satu dari setiap instansi
entitas terhadap instansi entitas lainnya.
Selain relasi antara dua entitas, terdapat juga hubungan terhadap entitasnya sendiri yang
disebut dengan recursive relationship (self relation). Hubungan ini dapat mempunyai tipe
biner, seperti yang sudah dibahas sebelumnya.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 14
Partisipasi Hubungan
Partisipasi atau keterlibatan setiap instansi entitas dalam membentuk hubungan dapat
bersifat wajib (obligatory/digambarkan dengan garis penuh) atau tidak wajib (non-
obligatory/digambarkan dengan garis putus-putus) dalam aturan data. Misalnya hubungan
antara DOSEN dan Mata Kuliah dengan aturan data sebagai berikut:
Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah dan setiap mata kuliah harus diajarkan oleh
seorang dosen.
Setiap anggota entitas dalam hubungan adalah wajib untuk instansi entitas DOSEN maupun
Mata Kuliah.
Dalam bentuk aturan lain yaitu:
Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah dan setiap mata kuliah mungkin diajarkan
oleh seorang dosen atau mungkin tidak sama sekali.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 15
Atau aturan lain:
Setiap dosen hanya boleh mengajar satu mata kuliah atau boleh saja dosen tidak mengajar
dan setiap mata kuliah harus diajarkan oleh seorang dosen.
Aturan lain yang tidak mewajibkan kedua belah pihak:
Setiap dosen hanya boleh mengajar satu mata kuliah atau boleh saja dosen tidak mengajar
dan setiap mata kuliah hanya boleh diajarkan oleh seorang dosen atau tidak sama sekali.
5. MODEL BASISDATA RELASIONAL DAN GIS
SIG adalah suatu sistem informasi menyangkut keberadaan obyek di permukaan bumi berikut informasi yang terkandung di dalamnya yang mempunyai keterkaitan secara geografis dengan obyek lainnya. Secara sederhana SIG dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang memberikan suatu jawaban atas suatu pertanyaan “ Ada apa disana?”. Di dalam SIG, sistem yang dikembangkan adalah menyangkut segala hal
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 16
yang berhubungan dengan pengumpulan, manajemen data spasial dan analisis terhadap obyek yang dilakukan dengan membuat overlay antar obyek.
Contoh Model Basisdata Spatial Daerah
Desentralisasi Sentralisasi
SIG didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen database yang terkomputerisasi untuk mendapatkan data, mengumpulkan data, mengolah kembali, mentransformasikan dan melakukan analisis sekaligus menampilkan obyek baik secara spasial maupun dalam bentuk tabel. Secara lebih komprehensif SIG didefinisikan sebagai suatu sistem yang terintegrasi menggunakan perangkat komputer untuk melakukan proses yang berkelanjutan dan menyeluruh yang meliputi pengumpulan data (capture), penyimpanan data (storage), pengaksesan data (retrieval), analisis dan menampilkan data (display) menggunakan posisi obyek di permukaan bumi yang terintegrasi untuk mendukung pengambilan keputusan.
SIG menawarkan suatu sistem yang mengintegrasikan data yang bersifat keruangan (spasial / geografis) dengan data tekstual yang merupakan deskripsi menyeluruh tentang obyek dan keterkaitannya dengan obyek lain. Dengan sistem ini data dapat dikelola, dilakukan manipulasi untuk keperluan analisis secara komprehensif dan sekaligus menampilkan hasilnya dalam berbagai format baik dalam bentuk peta maupun berupa tabel atau report seperti pada gambar model data SIG diatas.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 17
6. PERANCANGAN BASIS DATA GEOSPATIAL
Secara umum pengembangan Sistem Informasi Geografi (SIG) dapat berarti menyusun suatu SIG yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul disistem yang lama.2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.3. Adanya instruksi-instruksi (directives).
Pengembangan SIG yang berbasis komputer merupakan tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumberdaya dan dapat memakan waktu yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem ini melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama yaitu ahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus hidup sistem (Gambar : System life cycle). Implementasi / penerapan SIG yang merupakan salah satu bagian dari siklus hidup sistem terdiri dari beberapa tahapan proses.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 18
Gambar : Model System life cycle SIG
Implementasi SIGTahapan Implementasi SIG merupakan tahapan meletakan SIG supaya siap untuk dioperasikan. Ketika Rumusan Strategi Perencanaan SIG telah selesai dianalisis dan desain secara rinci serta tehnologi telah diseleksi dan dipilih. Diagram Alur Proses Implementasi SIG dalam Tahapan Perencanaan Pembangunan SIG
Awal Pembangunan SIG
Pengembangan SIG
Manajemen Sistem
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 19
Tiba saatnya sekarang SIG diimplementasikan (diterapkan). Tahap implementasi GIS dapat terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menerapkan rencana implementasi.
Rencana Implementasi perlu dibuat agar kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Rencana Implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi.Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran Biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi. Bagian proses rencana implementasi yang lain adalah sebagai berikut :
a. Percobaan / Studi BandingYaitu melakukan operasi-operasi dalam percobaan dengan menggunakan data-data yang sesungguhnya, atau dapat pula melakukan studi banding ke instansi atau lembaga lain dalam rangka melakukan percobaan pelaksanaan proses-proses operasi
b. Pembangunan databaseTahapan pembangunan database yang dilakukan merupakan implementasi dari Rencana dan desain yang telah didokumentasikan pada tahapan Desain database SIG. Kegiatan ini lebih banyak kegiatan yang bersifat input data sesuai prosedur atau petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan. Prosedur dan petunjuk pelaksanaan yang digunakan yang sudah melalui proses uji.
c. Pengadaan Hardware dan Software
2. Melakukan kegiatan implementasi.
a. Pembangunan Databaseb. Integrasi Sistem
Integrasi system yang dilakukan meliputi integrasi system aplikasi maupun integrasi system data.
c. Aplikasi dan Pengembangan SIG- Standard Aplikasi SIG pada umumnya akan lebih berdaya guna
dengan penambahan aplikasi baru sebagai pelengkap modul standard untuk memenuhi kebutuhan : Query data, penyajian dalam tampilan, pembuatan peta atau overlay peta
- Dalam proses pembangunan aplikasi SIG ini dapat dilakukan dengan cara : memesan Beberapa Aplikasi SIG (Costumise) dari vendor SIG, melakukan kontrak dengan pihak ketiga, atau membangun sendiri program aplikasinya
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 20
3. Tindak lanjut implementasi.
Jika Model basis datanya sudah ditentukan , maka langkah selanjutnya untuk merealisasi kan ke dalam bentuk basisdata menjadi lebih mudah.
Suatu basisdata kadang harus dibangun dengan mengakomodasi semua model data yang ada, tidak seperti halnya banyak basisdata yang compatible dengan aplikasi-aplikasi SIG yang tersedia dipasaran. Dengan demikian masalahnya adalah bagaimana memilih salah satu basisdata yang sesuai dengan kebutuhannya dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
Pengendalian dan akuisi data Struktur data Penyimpanan data Perubahan data dan updating data Manajemen data dan eksport-import Pemrosesan data Pemanggilan dan presentasi data Analisis data
Selain masalah pemilihan basisdata yang sesuai untuk SIG seperti diatas yang lebih penting lagi adalah masalah bagaimana rancangan basisdata (berikut struktur-struktur dan relasi-relasi yang terdapat diantara entitiesnya) yang harus dibuat untuk SIG. Rancangan basisdata (spasial dan atribut) yang baik akan memberikan unjuk kerja sistem (SIG) yang tinggi dan memenuhi semua tujuan pengembangan (user requirements) SIG (efektif) meskipun dengan resources (termasuk data masukkan, biaya, waktu dan personil yang sekecil mungkin (effsien)
Tindak lanjut implementasi merupakan tahapan proses akhir dalam siklus hidup SIG. Namun demikian untuk kondisi yang sudah berjalan secara baik, proses ini merupakan proses yang tidak pernah selesai dalam pembangunan SIG. Hal dikarenakan dalam kontek perkembangan waktu, tehnologi dan kesempatan-kesempatan timbul selalu menuntut perubahan pada system yang telah ada. Analisis sistem masih perlu dilakukan sebagai langkah lanjut setelah sistem baru diimplementasikan sesuai pada gambar Struktur Penggunaan dan Pemeliharaan database SIG dibawah . Proses selanjutnya adalah melakukan pengetesan penerimaan sistem (system acceptance test). Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sistem sebelumnya digunakan data test (test data) dan dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan pemrograman komputer, maka pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user. Setelah pengetesan penerimaan ini selesai dilakukan, suatu pertemuan sebagai forum rapat penerimaan (acceptance meeting) perlu diselenggarakan oleh manajemen. Forum ini dihadiri oleh analis sistem, manajer dan pemakai sistem untuk menentukan sistem yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika sistem yang baru telah disetujui, maka forum ini dapat merupakan acara penyerahan sistem.
Gambar Struktur Penggunaan dan Pemeliharaan database SIG dibawah
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 21
CONTOH APLIKASI BASISDATA GEOSPATIAL
Seiring dengan perkembangan Tehnelogy, Informasi dan Komunikasi, perkembangan aplikasi untuk
pengelolaan Basisdata Geospatial pun semakin berkembang luas. Untuk memudahkan dalam
memahami Aplikasi Basisdata Geospatial, maka pada forum ini akan digunakan salah satu solusi
aplikasi untuk pengelolaan Basisdata Geospatial. Pengembangan Aplikasi Basisdata Geospatial telah
banyak memberikan kemudahan pada penggunanya. Tuntuan Para pengguna Aplikasi Basisdata
geospatial pada umumnya adalah sebagai berikut :
1) Mudah untuk diimplementasikan dan digunakan
2) Pengolaan secara terpusat (Is centrally managed)
3) Mudah untuk customisasi atau configurable, termasuk kemudahan pengaturan tingkatan hak
Akses dari setiap pengguna dengan berbagai tingkat kepentingan / hak akses.
4) Mempunyai kemampuan yang hampir tidak terbatas untuk integrasi dari bebagai data dan
Aplikasi yang ada pada organisasi.
Ada berbagai solusi Aplikasi Basisdata Geospatial yang sudah dipergunakan diperbagai kegiatan,
salah satunya adalah Aplikasi Exponare. Aplikasi Basisdata Geospatial pada saat ini pada umumnya
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 22
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang terjadi di para penggunanya. Sebagai contoh secara
keseluruhan dapat digambarkan arsitektur sistemnya dari pengguna adalah sebagai berikut ;
Gambar Ilustrasi Configurasi Eksisting System pada suatu Pengelolaan IT
Maka dari kondisi diatas diharapkan solusi Aplikasi Basisdata Geospatial dapat menjadi integrator dari eksisting
system dan model basis data yang saat ini terjadi, sebagai contoh eksisting yang diharapkan dari kondisi diatas
adalah sebagai berikut :
Arsitektur aplikasi Basisdata Geospatial Exponare dapat diatas dapat dilustrasikan sebagai salah satu solusi
system Aplikasi basisdata Geospatial yang mempunyai dua pendekatan sebagai berikut :
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 23
Pendekatan Thin Client
Pendekatan ini memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisis data dilakukan
berdasarkan request di sisi server. Data hasil pemrosesan kemudian dikirimkan ke klien dalam format
standard HTML, yang di dalamnya terdapat file gambar dalam format standard (misalnya GIF, PNG atau
JPG) sehingga dapat dilihat menggunakan sembarang web browser. Kelemahan utama pendekatan ini
menyangkut keterbatasan opsi interaksi dengan user yang kurang fleksibel.
Pendekatan Thick Client
Pada pendekatan ini, pemrosesan data dilakukan di sisi klien menggunakan beberapa teknologi seperti
control ActiveX atau applet. Kontrol ActiveX atau applet akan dijalankan di klien untuk memungkinkan web
browser menangani format data yang tidak dapat ditangani oleh web browser dengan kemampuan standard.
Dengan adanya pemrosesan di klien, maka transfer data antara klien dengan web server akan berkurang.
Tidak seperti pada pendekatan thin client, data akan dikirim ke klien dalam bentuk data vector yang
disederhanakan. Pemrosesan dan pengembangan kembali akan dilakukan di sisi klien. Dengan cara
demikian , pengembang aplikasi dapat lebih fleksibel dalam menentukan prosedur interaksi aplikasi dengan
user. Kelemahan dari pendekatan ini, harus ada tambahan aplikasi yang dipasang di computer klien (control
ActiveX atau applet tadi).
Dari arsitektur sistem
diatas dapat dilihat bahwa
Aplikasi Basisdata
Geospatial Exponare
terdiri dari komponen 3
Sub Komponen yaitu :
1). Exponare Server :
Merupakan Apliksi Web
Map Engine yang akan
diinstall di server
berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan hak akses dari setap pemakai, melakukan koneksi-
koneksi data secara real time , serta pengaturan dan pengendalian pilihan-pilihan representasi
data/peta yang di perlukan.
2). Exponare Enquiry
Aplikasi desktop yang dapat diinstall dan dikonfigurasi dengan cepat sesuai kebutuhan pemakai.
Kemampuan konfigurasi meliputi :
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 24
integrasi dan koneksi ke perbagai system database
pengaturan layer-layer data/informasi dalam kelompok atau tema-tema tertentu berkaitan
dengan tingkatan pengaturan hak akses tema data/informasi tersebut dari setiap pengguna.
Pengaturan hak askes dengan berbagai tingkatan.
Aplikasi Exponare Enquiry ini dapat berfungsi sebagai Admin dan Super User . Masing-masing
mempunyai kemampuan yang berbeda antara lain sebagai berikut :
- Exponare Enquiry
o Admin : Kemampuan untuk melakukan configurasi dan Desain Apikasi
Server (Administrator)
o Super User : End user dengan kemampuan mengakses seluruh fiture Exponare
Enquiry sesuai dengan hak akses yang diatur oleh Administrator
3). Exponare Public
Adalah Aplikasi Basisdata Geospatial Exponare berbasis WEB yang mempunyai fungsi hampir
sama dengan Enquiry namun interfacenya lebih sederhana dan lebih difokuskan untuk diakses
pengguna eksternal sehingga hanya memerlukan Web Browser untuk mengaktifkannya.
Referensi :
http://risyana.wordpress.com/2009/11/14/pengertian-data-informasi-knowledge-dan-sistem/
[1] Vercellis, Carlo. (2009). Business intelligence : data mining and optimization for decision making. Chichester: John Wiley & Sons.
[2] Setiawan, Wawan. dan Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Basis Data. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
[3] Setiawan, Wawan. dan Munir. (2006). Pengantar Teknologi Informasi: Sistem Informasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
[4] Hendrik. (2003). “Artikel Populer IlmuKomputer.Com : Sekilas Tentang Knowledge Management”.
[5] Beynon, Paul dan Davies. (2004). Database System Third Edition. New York: Palgrave Macmillan.
[6] [Abdul1999] Abdul Kadir. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Penerbit Andi.Yogyakarta.
Makalah Pelatihan Pembangunan Basisdata Daerah
H a l a m a n | 25
[7] [David2002] David M. Kroenke. 2002. Database Processing Fundamentals, Design, and Implementation. Eight Edition. Pretince Hall.
[8] [Ramez2000] Ramez Elmasri & Shamkant B Navathe. 2000. Database System.[R.E. 2003] R.E. Wyllys. 2003. Database-Management Principles And Applications.
[9] [Sitansu1991] Sitansu S. Mittra. 1991. Principles of Relational Database Systems. International Editions. Prentice-Hall. New Jersey.
[10] [Waliyanto2000] Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data. J&J Learning. Yogyakarta.
[11] Eddy Prahasta, (2002). Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Informatika Bandung