makalah dasar ilmu tanah

Upload: muhammad-tri-dewantara

Post on 07-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MAKALAH

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

Tanah merupakan lapisan yang menyelimuti bumi dengan ketebalan yang bervariasi dari beberapa sentimeter hingga lebih dari 3 meter. Dibandingkan dengan massa bumi, lapisan ini sebenarnya tidak berarti, namun, dari tanah inilah segala makhluk hidup yang berada di muka bumi, baik tumbuhan maupun hewan memperoleh segala kebutuhan mineralnya. Selain itu, antara tanah dan makhluk hidup ini membentuk suatu hubungan yang dinamis. Dari tanah diperoleh kebutuhan mineral makhluk hidup dan ke dalam tanah akan dikembalikan residu dari makhluk tersebut. Kehidupan sangat vital bagi tanah dan tanah sangat vital bagi kehidupan.Pandangan manusia tentang tanah sangat dipengaruhi oleh latar belakang setiap individu. Seorang petani menganggap tanah sebagai media tempat tumbuh tanamannya, sedangkan seorang insinyur bangunan memandang tanah sebagai tempat berdirinya bangunan serta sebagai sumber bahan bangunan yang bernilai tinggi. Bagi kita, tanah merupakan sumber yang dapat menghasilkan makanan, pakaian, bahkan tempat tinggal kita. Jelas bahwa keberadaan kita sangat tergantung kepada tanah.Istilahtanahberasal dari bahasa Yunanisolumyang artinyalantai. Beberapa ahli kimia, seperti Liebig, menganggap tanah sebagai gudang cadangan makanan bagi tumbuhan. Sedangkan para ahli geologi terdahulu menganggap tanah sebagai hasil lapukan batuan. Kedua konsep ini tidak salah namun, keduanya belumlah lengkap.Beberapa ahli telah mencoba mendefinisikan tanah ini sesuai bidangnya masing-masing. Paraedafolog, yang memandang tanah dalam kaitannya dengan penggunaannya sebagai media tumbuh tanaman, mendefinisikan tanah sebagai suatu campuran bahan-bahan organik dan mineral yang mampu mendukung kehidupan tumbuhan. Sedangkan parapedolog, yang memandang tanah sebagai suatu bentuk utuh yang tersendiri, mendefinisikan tanah sebagai suatu hasil alami yang terbentuk dari pelapukan batuan sebagai akibat kegiatan iklim dan jasad renik. Pada kedua konsep ini terlihat bahwa kehidupan sangat penting artinya bagi tanah. Di satu segi tanah merupakan media yang sangat diperlukan bagi kehidupan, sedangkan di lain segi sifat-sifat tanah sangat dipengaruhi oleh kehidupan yang terdapat di sekitarnya.Di bawah lapisan tanah ini terdapat sekumpulan hasil lapukan batuan yang terhampar di atas lapisan batuan dan belum terkena pengaruh kegiatan makhluk hidup. Bagian batuan yang telah melapuk ini dinamakan denganlapukan batuanatau lebih sering dikenal dengan namabahan induk tanahyang berbeda dengan tanah yang didefinisikan sebelumnya. Sedangkanbahan-bahan lepasyang terdapat di atas lapisan batuan, yang telah atau yang belum terkena pengaruh makhluk hidup dinamakan denganregolit.

POROSITAS TANAH

Pengertian PorositasTanahPorositas adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara atau air). Porositas dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori halus berisi air kapiler atau udara. Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak dari pada tanah liat Ruang pori tanah adalah porsi tanah yang berisi dengan uadara dan air. Kapasitas banyaknya ruang pori sangat besar dan luas yang disusun oleh zat padat)Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indicator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk-keluar tanah secara leluasa, sebaliknya jika tanah tidak mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk-keluar tanah secara leluasa adalah tanah poroseus

Faktor Yang Mempengaruhi Pori TanahStruktur tanah sangat menentukan besar ruang pori tanah. Hubungan antara massa tanah dan ruang yang dapat terbentuk (volume tanah) ditentukan olehnya.Pergerakan dan penimbunan liat di horizon-horizon organic atau Bt menurunkan ruang pori dan menaikkan kerapatan tanah. Hal ini telah ditekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir mempunyai porositas kecil daripada tanah liat. Berarti bahwa tanah pasir mempunyai volume ruang yang lebih sedikit yang ditempati oleh ruang pori Tanah dengan tekstur halus mempunyai kisaran ukuran dan bentuk partikelnya yang luas. Partikel dibungkkus tertutup dan tanah selalu mempunyai ped Menurut Hardjowigeno, porositas tanah dipengaruhi :- Kandungan bahan organic- Struktur tanah- Tekstur tanah

Fungsi Penentuan Ruang Pori TanahPresentase ruang pori dalam tanah dapat dihitung dari kerapatan isi dan kerapatan zarah, jika keduanya ditetapkan dalam pengukuran yang sama. Gumpal tanah yang digunakan untuk menentukan kerapatan isi dapat pula digunakan untuk menentukan ruang pori-pori total Tanah yang bertekstrur halus akan mempunyai presentase dari pori total lebih tinggi dari pada bertekstur kasar, walaupun ukuran pori dar tanah bertekstur halus kebanyakan sangat kecil dan porositas sama sekali tidak menunjukkan distribusi ukuran pori dalam tanah yang merupakan suatu sifat yang penting.

Pengukuran porositas tanahSecara tidak langsung, besarnya ruang pori tanah dapat dihitung melalui perbedaan antara berat volume (Bulk Density) dan berat isi (Particle Density) tanah.- Berat volume tanah (BV)Berat volume merupakan berat tanah yang terdapat pada setiap satuan volume tanah. Di sini ruang pori yang termasuk bagian volume tanah ikut diperhitungkan, namun, tanah sebelumnya telah dioven untuk menghilangkan kandungan airnya.Berat volume tanah sangat beragam, tergantung kepada jenis fraksi penyusun tanah, namun, juga kepada cara penyusunan fraksi-fraksi tersebut (tekstur dan struktur). Tanah di horizon A biasanya memiliki berat volume antara 1,0 hingga 1,6 g/cm3(kecuali tanah organik yang memiliki berat volume kurang dari 0,1 g/cm3). Tanah yang bertekstur sarang (porositas tinggi) akan memiliki berat volume yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang lebih pejal. Dengan demikian, maka horizon B biasanya memiliki berat volume yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang terdapat di horizon A. Tanah yang memiliki berat volume yang lebih tinggi dari 1,6 g/cm3akan mengakibatkan pertumbuhan akar tanaman terhambat. Biasanya perkembangan akar akan terhenti pada tanah yang memiliki berat volume antara 1,7 hingga 1,9 g/cm3.Pengenalan berat volume tanah ini sangat diperlukan dalam menghitung berat massa tanah. Misalnya tanah yang memiliki berat volume 1,2 g/cm3, maka berat tanah tersebut per meter kubik adalah :1,2 g/cm3X (100 cm/m)3/ 1000 g/Kg = 1200 kg/m3Dengan demikian, berat 1 hektar lapisan olah tanah (pada kedalaman 20 cm) pada tanah yang memiliki berat volume 1,2 g/cm3 adalah :1,2 g/cm3X (20 cm X (100 cm/m)2X 10.000 m2/Ha) / 1000 g/Kg =2,4 Juta kg/Ha atau 2400 ton per hektar

- Berat isi tanah (BI)Berat isi tanah adalah berat partikel tanah setelah menghilangkan ruang porinya. Berat isi ini perlu diketahui untuk menghitung ruang pori total tanah. Sebagaimana halnya dengan berat volume, berat isi tanah dinyatakan dalam satuan gram/cm3.Berbeda hanlya dengan berat volume tanah yang sangat bervariasi, berat ini tanah adalah relatif seragam, yakni biasanya berkisar antara 2,6 hingga 2,7 g/cm3. Pada kebanyakan tanah mineral, biasanya berat isi rata-ratanya adalah 2,65 g/cm3.Dari kedua ukuran ini, maka dapat dihitung ruang pori total tanah dengan cara sebagai berikut :Padatan tanah (%) = (Berat Volume / Berat Isi) X 100%Ruang pori (%) = 100% - padatan tanahatau :Ruang pori (%) = 100% - ((BV / BI) X 100%)

Contoh perhitungan :Tanah dengan berat volume sebesar 1,2 g/cm3 dan berat isi sebesar 2,65 g/cm3 akan memiliki persen padatan dan roang pori sebagai berikut : Padatan = (1,2 / 2,65)X 100% = 45% Ruang pori = 100% - 45% = 55%

KONSISTENSI TANAHKonsistensi tanah adalah daya kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi.Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah.Pentingnya konsistensi tanah ialah untuk menentukan cara penggarapan tanah yang efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan. Tanah yang bertekstur pasir bersifat tidak lengket, tidak liat (non plastic) dan lepas-lepas. Sebaliknya tanah bertekstur lempung-berat pada keadaan basah berkonsistensi sangat lengket, sangat liat dan bila kering bersifat sangat teguh (kuat) dan keras.Tanah bertekstur geluh (loam) mempunyai sifat diantara tekstur pasir dan lempung. Perekatan partikel tanah membentuk gumpalan agregat dan mempunyai konsistensi kerasjika kering, disebabkan adanya bahan-bahan perekat, yaitu lempung itu sendiri kapur atau gamping (CaCO3), silika (SiO2), sesquioksida (Al dan Fe oksida) dan humus. Kecuali lempung semakin basah makin kurang daya rekatnya.Cara menentukan konsistensi di lapangan ialah dengan cara memijit-mijit tanah, dalam berbagai keadaan kandungan air seperti keadaan basah(wet), lembab(moisture)atau kering(dry), biasanya dengan menggunakan ibu jari dengan telunjuk. Pada keadaan basah diamati plastisitasnya, apakah massa tanah cukup liat untuk dapat dibuat bentuk-bentuk tertentu tanpa retak-retak atau pecah atau apakah tanah melekat pada jari-jari kita, sehingga untuk melepaskan antara ibu jari dan telunjuk agak sukar atau mudah sekali.Keadaan lembab ditentukan dengan mencoba meremukkan massa tanah dengan telapak tangan atau jari, apakah gembur ataukah antara partikel-partikel tanah cukup saling melekat dalam gumpalan yang teguh. Keadaan kering dilakukan dengan mencoba meremukkan atau memecahkan gumpalan tanah kering, apakah lunak ataukah keras. Berdasarkan keadaan kandungan airnya, struktur tanah dapat digolongkan menjadi:

Keadaan BasahKeadaanDeskripsi Pengamatan

Tidak lengketTidak ada adhesi antara tanah dengan jari

Agak lengketSedikit ada adhesi tanah dengan jari tetapi mudah dilepas lagi

LengketAda adhesi tanah pada jari dan kalau dipijit memapar

Sangat lengketAda adhesi kuat antara tanah dengan jari, ibu jari dan telunjuk sukar dilepaskan

Tidak liatTidak dapat membentuk gilingan-gilingan kecil

Agak liatDapat dibentuk gilingan-gilingan yang kecil dan mudah dirubah bentuknya

LiatDapat dibentuk gilingan-gilingan kecil dan bentuk-bentuk tertentu yang hanya dapat dirubah dengan tekanan

Sangat liatDapat dibentuk gilingan-gilingan kecil dan hanya dapat dirubah bentuknya dengan pijikan kuat

Keadaan LembabKeadaanDeskripsi Pengamatan

Lepas-lepasTidak ada adhesi antara butir-butir tanah

Sangat gemburDipijit sedikit saja mudah hancur

GemburDipijit kuat baru hancur

TeguhDipijit sukar hancur

Sangat teguhDitekan kuat dengan tangan sampai terasa sakit baru hancur

Luar biasa teguhPijitan yang sangat kuat baru hancur

Keadaan KeringKeadaanDeskripsi Pengamatan

Lepas-lepasTidak ada daya kohesi antara butir-butir tanah

LunakMassa tanah mempunyai kohesi yang sangat lemah, sehingga ditekan sedikit saja sudah hancur

Agak kerasSedikit tahan terhadap pijitan tangan

KerasBaru dapat pecah dengan pijitan keras atau kuat

Sangat kerasTidak dapat pecah hanya dengan jari

Luar biasa kerasHanya dapat dipecahkan dengan alat yang keras

PENUTUP

KESIMPULAN1. Konsistensi tanah penting untuk menentukan cara penggarapan tanah yang efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan2. Keadaan lembab ditentukan dengan mencoba meremukkan massa tanah dengan telapak tangan atau jari3. Pengukuran porositas tanah ada 2 cara yaitu, berat volume tanah dan berat isi tanah4. Struktur tanah sangat menentukan besar ruang pori tanah5. porositas tanah dipengaruhi kandungan bahan organic,struktur tanah,dan tekstur tanah6. Tanah yang bertekstrur halus akan mempunyai presentase dari pori total lebih tinggi dari pada bertekstur kasar7. Tanah bertekstur geluh (loam) mempunyai sifat diantara tekstur pasir dan lempung

DAFTAR PUSTAKAFoth, Henry d. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Hanafiah, Kemas A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pt. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo : Jakarta.