makalah biotekno farmasi fix

Upload: annisa-kecil

Post on 11-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    1/35

    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Produksi senyawa kimia yang digunakan seperti pada industri makanan

    dan obat-obatan dengan proses bioteknologi sebenarnya merupakan sesuatu yang

    lama (terlebih dahulu) ada namun juga termasuk baru. Lebih dari 7 tahun

    lamanya, fermentasi mikroorganisme atau penggunaan ragi dan tanaman dalam

    memproduksi obat-obatan farmasi penting telah mengalami perkembangan yang

    pesat. Penemuan dan produksi obat secara genomik memberi harapan yang sangat

    gemilang pada pertengahan tahun !!"-an, yang sekarang telah terpenuhi di

    berbagai area.

    #ntegrasi yang sistematik dari teknologi menghasilkan suatu output data

    dan informasi yang superior dan karenanya meningkatkan pemahaman kita

    terhadap fungsi biologis, dimana penemuan obat dan perkembangannya

    menghadapi era baru. $train bakteri, terutama Actinomycetes telah digunakan

    dalam bioteknologi produksi dan penemuan obat-obatan bertahun-tahun. %etode

    genetik membuka bidang biosintesis kombinatorial yang dikembangkan dengan

    mengesankan dalam beberapa tahun. $elain itu, produkti&itas ragi dan fungi

    lainnya dalam keragaman prosesnya yang berbeda-beda dikembangkan secara

    signifikan sejak diperkenalkannya metode genetika.'i lain pihak, sejarah telah membuktikan bahwa penelitian dan

    pengembangan teknologi &aksin sudah memasuki suatu era teknologi modern

    yang mempunyai nilai khusus ( uwono, !! ). *atakanlah telah memasuki era

    molekular terutama jika dibandingkan dengan pada saat pertama kali +dwin

    enner menemukan &aksin cacar pada tahun 7! . 'alam satu dasawarsa terakhir

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    2/35

    ini, telh diketahui adanya beberapa jenis &aksin baru yang sudah mendapatkan hak

    lisensianya di berbeagai negara untuk dipakai dalam &aksinasi rutin, antara lain

    termasuk &aksin rekombinan.

    Pembahasan

    1. Antibiotik

    ntibiotika merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh

    mikroorganisme, dan dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lain.

    Perkembangan antibiotika sebagai /at untuk pengobatan penyakit infeksi lebih

    banyak memengaruhi penggunaan obat dibandingkan dengan perkembangan

    antibiotik itu sendiri.

    ntibiotika merupakan produk metabolisme sekunder. %eskipun hasilnya

    relatif rendah dalam sebagian besar industri fermentasi, tetapi karena akti&itas

    terapetiknya tinggi maka menjadi memiliki nilai ekonomik tinggi, karena itu

    antibiotika dibuat secara komersial melalui fermentasi mikroba. 0eberapa

    antibiotika dapat disintesis secara kimia, tetapi karena kompleksitas bahan kimia

    antibiotika dan cenderung menjadi mahal, maka tidak memungkinkan sintesis

    secara kimia dapat bersaing dengan fermentasi mikroorganisme.

    Penggunaan antibiotika secara komersial, pertama kali dihasilkan olehfungi berfilamen dan oleh bakteri kelompok Actinomycetes (Gambar 1 ).

    'aftar sebagian besar antibiotika yang dihasilkan melalui fermentasi

    industri berskala-besar, dapat dilihat pada Tabel 1 . $eringkali, sejumlah senyawa

    kimia berhubungan dengan keberadaan antibiotika, sehingga dikenal famili

    antibiotik. ntibiotika dapat dikelompokkan berdasarkan struktur kimianya

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    3/35

    (Tabel 2 ). $ebagian besar antibiotika digunakan secara medis untuk mengobati

    penyakit bakteri, meskipun sebagian diketahui efektif menyerang penyakit fungi.

    $ecara ekonomi dihasilkan lebih dari "".""" ton antibiotika per tahun, dengan

    nilai penjualan hampir mendekati 1 milyar.

    Gambar 1. Strain Streptomyces yang mengalami sporulasi pada

    medium padat. Tetes-tetes biru meninjukkan produksi antibiotik aromatik polyketide !.

    a. Pencarian ntibiotika 0aru

    0ahan antibiotik yang sudah diketahui, lebih dari .""", dan beberapa

    ratus antibiotika ditemukan dalam beberapa tahun. 'an sejumlah peneliti

    mempercayai bahwa berbagai antibiotika baru dapat ditemukan lagi jika penelitian

    dilakukan terhadap kelompok mikroorganisme selain Streptomyces, Penicillium,

    daen Bacillus . $ekali diketahui urutan struktur gen mikroorganisme penghasil-

    antibiotika, dengan teknik rekayasa genetika memungkinkan pembuatan

    antibiotika baru.

    2ara utama dalam menemukan antibiotika baru yaitu melalui screening .

    'engan pendekatan tersebut, sejumlah isolat yang kemungkinan mikroorganisme

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    4/35

    penghasil-antibiotika yang diperoleh dari alam dalam kultur murni, selanjutnya

    isolat tersebut diuji untuk produksi antibiotika dengan bahan yang diffusible , yang

    menghambat pertumbuhan bakteri uji. 0akteri yang digunakan untuk pengujian,

    dipilih dari berbagai tipe, dan mewakili atau berhubungan dengan bakteri patogen.

    Tabel 1. Beberapa Antibiotika yang "ihasilkan Se#ara $omersial

    Prosedur pengujian mikroorganisme untuk produksi antibiotika adalah

    metode gores silang, pertama kali digunakan oleh 3leming. 'engan program

    pemisahan arus, ahli mikrobiologi dapat dengan cepat mengidentifikasi, apakah

    antibiotika yang dihasilkan termasuk baru atau tidak. $ekali ditemukan organisme

    penghasil antibiotika baru, antibiotika dihasilkan dalam sejumlah besar,

    dimurnikan, dan diuji toksisitas dan akti&itas terapeutiknya kepada hewan yang

    terinfeksi. $ebagian besar antibiotika baru gagal menyembuhkan hewan uji, dan

    sejumlah kecil dapat berhasil dengan baik. khirnya, sejumlah antibiotika baru

    ini sering digunakan dalam pengobatan dan dihasilkan secara komersial ( Tabel 1 ).

    Tabel 2. $lasi%ikasi antibiotika sesuai dengan struktur kimianya dan #ontoh antibiotika

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    5/35

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    6/35

    Gambar 2. Seluruh Proses &kstraksi dan Pemurnian Antibiotik

    ika antibiotika larut dalam pelarut organik yang tidak dapat bercampur

    dengan air, maka pemurniannya relatif lebih mudah, karena memungkinkan untuk

    mengekstraksi antibiotika ke dalam suatu pelarut ber&olume kecil, sehingga lebih

    mudah mengumpulkan antibiotika tersebut. ika antibiotika tidak larut dalam

    pelarut, selanjutnya harus dipindahkan dari cairan fermentasi melalui adsorpsi,

    pertukaran ion, atau presipitasi secara kimia. Pada semua kasus, tujuannya untuk

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    7/35

    memperoleh produk kristalin yang sangat murni, meskipun sejumlah antibiotika

    tidak mudah terkristalisasi dan sulit dimurnikan.

    %asalah yang berhubungan adalah, kultur sering menghasilkan produk

    akhir lain, termasuk antibiotika lain, dalam hal ini penting mengakhiri proses

    dengan suatu produk yang hanya terdiri dari antibiotik tunggal. Pemurnian secara

    kimia mungkin dibutuhkan untuk mengembangkan metode dalam rangka

    menghilangkan produk sampingan yang tidak diharapkan, tetapi dalam beberapa

    kasus hal tersebut penting untuk ahli mikrobiologi untuk menemukan strain yang

    tidak menghasilkan senyawa kimia dan tidak diharapkan.

    2. 'aksin

    5aksin telah lama dikenal sebagai suatu substansi yang digunakan untuk

    memperoleh respon imun terhadap mikroorganisme patogen.5aksin pertama kali

    ditemukan pada tahun 7!6 oleh +dward enner yaitu &aksin &irus cacar. $ejak

    saat itu teknologi pembuatan &aksin telah berkembang dengan pesat dan berbagai

    jenis &aksin untuk mencegah penyakit infeksi telah banyak digunakan.

    5aksin kon&ensional baik &aksin generasi pertama yaitu &aksin yang

    mengandung mikroorganisme hidup yang telah dilemahkan dan &aksin generasi

    kedua yaitu &aksin yang mengandung mikroorganisme yang dimatikan, serta&aksin generasi yang ketiga yaitu &aksin rekombinan yang juga dikenal dengan

    &aksin sub unit yang mengandung fragmen antigenik dari suatu mikroorganisme

    yang dapat merangsang respon imun, dalam penggunaannya masih memiliki

    beberapa kelemahan ( adji, 8""!98!).

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    8/35

    5aksin generasi pertama seringkali dapat bermutasi kembali menjadi

    &irulen sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan. :leh sebab

    itubiasanya jenis &aksin yang dilemahkan ini tidak dianjurkan diberikan kepada

    penderita yang mengalami imunokompromais. $edangkan &aksin generasi kedua

    adalah &aksin mengandung mikroorganisme yang dimatikan menggunakan /at

    kimia tertentu, biasanya dengan menggunakan formalin atau fenol, dalam

    penggunaannya sering mengalami kegagalan atau tidak menimbulkan respon

    imun tubuh.

    ;ntuk mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi pada penggunaan

    &aksin generasi pertama dan kedua mulailah dikembangkan &aksin generasi yang

    ketiga yaitu &aksin rekombinan yang juga dikenal dengan &aksin sub unit. 5aksin

    sub unit dibuat melalui teknik rekayasa genetika untuk memperoleh fragmen

    antigenik dari mikroorganisme, sehingga disebut dengan &aksin rekombinan.

    $ebagai contoh, &aksin hepatitis 0 mengandung bagian protein selubung dari

    &irus hepatitis 0 yang diproduksi melalui rekayasa genetika, oleh sel ragi. 5aksin

    rekombinan lebih aman dibandingkan dengan &aksin yang mengandung seluruh

    sel &irus, karena fragmen antigenik yang terdapat dalam &aksin rekombinan tidak

    dapat bereproduksi dalam tubuh penerima, disamping itu &aksin rekombinan

    umumnya tidak menimbulkan efek samping.

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    9/35

    Proses Pelemahan 5irus ( tenuasi 5irus) 9 5irus &irulen dapat dibuat

    menjadi kurang &irulen ( attenuated ) dengan cara menumbuhkan &irus

    tersebut pada sel inang yang berbeda dari sel inang normal atau dengan cara

    mengembang-biakkan &irus tersebut pada suhu non fisiologis. %utan yang

    mampu berkembang biak lebih baik dibanding &irus tipe liar ( wild type ) pada

    kondisi selektif tersebut akan meningkat selama replikasi &irus. ika mutan

    tersebut diisolasi, dimurnikan, dan diuji patogenisitas pada model yang tepat,

    beberapa tipe mutan dapat memiliki sifat patogen yang lebih rendah

    dibandingkan induknya %utan tersebut merupakan kandidat yang baik

    sebagai &aksin karena mereka tidak lagi berkembang dengan baik pada inang

    alaminya tetapi memiliki kemampuan bereplikasi yang cukup tinggi sehingga

    dapat menstimulasi respons imun, tetapi tidak menimbulkan penyakit

    Gambar (. )ontoh 'aksin yang dilemahkan attenuated vaccine ! *'aksin B)G+ 'aksin Sabin polio!+ 'aksin #ampak+ 'aksin rubell

    Sumber* ,urnal nline+ TB!

    b. 5aksin &irus inaktif>mati

    Pada metoda ini, &irus yang secara alami bersifat patogen diproduksi dalam

    jumlah besar dan diinaktifkan dengan menggunakan bahan kimia atau

    prosedur fisik yang dirancang untuk menghilangkan sifat infektif dari &irus

    tanpa kehilangan sifat antigenisitasnya (yaitu kemampuan untuk memicu

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    10/35

    respons imun yang diinginkan).4eknik yang umum digunakan adalah dengan

    cara perlakuan dengan formalin atau beta propriolactine atau ekstraksi dari

    partikel en&elope &irus dengan detergen nonionik seperti 4riton ?- "". enis

    &aksin ini relatif tidak memerlukan proses pembuatan yang rumit dan

    berbiaya murah. 2ontoh 5aksin &irus inaktif 9 5aksin #nfluen/a, Polio&irus

    (Salk Vaccine ), abies, &aksin untuk hewan ( veterinary ).

    c. 5aksin $ubunit

    %engambil hanya suatu bagian protein &irus untuk dibuat menjadi

    suatu &aksin, contoh 9 &aksin hepatitis 0 dan &aksin influen/a.atau 5aksin

    diformulasikan hanya dengan beberapa komponen yang dimurnikan dari &irus

    (tanpa memasukkan seluruh bagian &irus) disebut dengan &aksin subunit.

    *omponen &irus yang diambil adalah protein &irus yang dikenali oleh

    antibodi. Pada banyak kasus, protein yang digunakan adalah protein struktural

    &irus, khususnya protein yang ditemukan pada permukaan &irion, yang

    merupakan target utama dari respons imun. ontoh 5aksin $ubunit 9 @erpes

    $impleA 5irus 0agian ntigenik dari @erpes $impleA 5irus adalah @$5 &iral

    en&elope glycoprotein '

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    11/35

    Gambar /. Skema Proses Produksi 'aksin subunit 0S'Sumber* ,urnal nline+ TB!

    d. 5aksin '< 4ransfer '< plasmid secara langsung ke dalam jaringan mencit tanpa

    sistem penghantaran khusus telah berhasil dilakukan pertama kali pada tahun

    !!" (Bolff, !!"). '< plamid yang disuntikkan secara intramuskular

    kedalam tubuh mencit tersebut ternyata dapat memproduksi protein yang

    dikode oleh sekuen '< yang terdapat dalam '< plamid tersebut di dalam

    jaringan mencit. Penelitian berikutnya telah membuktikan bahwa '< dapat

    dimasukkan langsung secara in &i&o untuk menghasilkan protein yang

    dikehendaki sesuai dengan sekuen '< yang mengkode ekspresi protein

    tersebut ( adji, 8""!9C").$ejak saat itu diyakini bahwa metode transfer '< secara in &i&o dapat

    diaplikasikan baik untuk terapi gen maupun untuk &aksinasi dengan '< .

    0erbagai penelitian telah dilakukan untuk mempelajari berbagai faktor yang

    mempengaruhi efisiensi dan sifat imunogenisitas dari '< plasmid, yang

    pada akhirnya dikenal dengan &aksin '< untuk memberikan imunitas tubuh

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    12/35

    terhadap serangan berbagai mikroorganisme. $ampai saat ini berbagai hasil

    penelitian telah dipublikasikan bahwa imunisasi dengan '< dapat

    menghasilkan protein asing atau antigen yang dapat menstimulasi

    responimun, sehingga dapat mencegah berbagai penyakit infeksi pada

    binatang percobaan antara lain terhadap @uman immunodeficiency &irus

    (@#5) , &irus +bola, malaria, Mycobacterium tuberculosis , &irus inluen/a,

    atau untuk meningkatkan sistem imunitas terhadap sel-sel tumor ( adji,

    8""!9C").Perkembangan penelitian dalam bidang &aksin '< ini telah

    berkembang pesat selama satu dekade terakhir dan beberapa uji klinik

    penggunaan &aksin '< pada manuasia telah dilakukan terhadap berbagai

    jenis penyakit infeksi termasuk malaria, &irus dengue, cytomegalovirus , &irus

    +bola, &irus influen/a, a&ian influen/a &iruses, Best

  • 7/23/2019 Makalah Biotekno Farmasi Fix

    13/35

    .Gambar . &lemen Genetik pada 'aksin " A

    Sumber* $ayser dan 3uller+ 244/*144!

    Plasmid &aksin '< mempunyai unit propagasi yang berfungsi untuk

    multiplikasinya dalam sel mikroba sebagai hospesnya yang terdiri dari

    fragmen '< untuk replikasi dan marka seleksi. Produksi &aksin '