makalah biodiversitas (1)

18
MAKALAH KONSERVASI LINGKUNGAN BIODIVERSITAS (STUDI KASUS : BIODIVERSITAS DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON) OLEH : KELOMPOK 5 1. DHARMA WANGSA (0810941007) 2. DEDY TRY YULIANDO (0810942011) 3. REINER OCTAVIANUS IRAWAN (0810942012) 4. ANDREAN SYAILENDRA (0810942013) 5. NURUL FITRIA Z (0910942013) DOSEN : YOMMI DEWILDA, MT

Upload: reiner-irawan

Post on 21-Oct-2015

301 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Biodiversitas Di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Biodiversitas (1)

MAKALAH KONSERVASI LINGKUNGAN

BIODIVERSITAS

(STUDI KASUS : BIODIVERSITAS DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON)

OLEH :

KELOMPOK 5

1. DHARMA WANGSA (0810941007)

2. DEDY TRY YULIANDO (0810942011)

3. REINER OCTAVIANUS IRAWAN (0810942012)

4. ANDREAN SYAILENDRA (0810942013)

5. NURUL FITRIA Z (0910942013)

DOSEN :

YOMMI DEWILDA, MT

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013

Page 2: Makalah Biodiversitas (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di lingkungan sekitar, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup.

Berbagai jenis hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, serta

berbagai jenis tumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan

masih banyak lagi jenis tumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup

memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup

yang disebut dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

Di berbagai lingkungan, kita dapat menjumpai keanekaragaman makhluk hidup

yang berbeda-beda. Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk,

warna, dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies yang

sama terdapat keseragaman. Setiap lingkungan memiliki keanekaragaman hayati

masing-masing.

Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yang

tinggi. Taksiran jumlah utama spesies sebagai berikut. Hewan menyusui sekitar

300 spesies, burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000

spesies, tumbuhan paku-pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang

7.800, jamur 72.000 spesies, serta bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies.

Dari data yang telah disebutkan, itu membuktikan bahwa tingkat biodiversitas di

Indonesia sangatlah tinggi.

1.2 Tujuan

Dari pembuatan makalah ini ada beberapa hal yang ingin dicapai yaitu :

1. Mengetahui keadaan biodiversitas pada studi kasus yang dibahas;

2. Memenuhi tugas mata kuliah konservasi Lingkungan.

Page 3: Makalah Biodiversitas (1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Biodiversitas

Biodiversitas atau keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman organisme

yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu

daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi

bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan,

baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem.

Sederhananya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar

mahkluk hidup.

2.2 Pentingnya Biodiversitas

Pentingnya biodiversitas khususnya bagi manusia dapat ditinjau dari segi

estetika, etika dan alasan praktis. Dari segi estetika, manusia sebenarnya

memiliki ketertarikan terhadap alam dan bentuk kehidupan lainnya. Hal ini

ditunjukkan dengan banyaknya orang yang mengunjungi kebun binatang, taman

nasional, kebun raya, dan akuarium misalnya sea world. Dari segi etika kita

harus menganggap bahwa bumi adalah pinjaman dari anak-anak kita dan bukan

warisan dari para leluhur. Selain kedua alasan tersebut, dalam melestarikan

biodiversitas juga terdapat alasan praktis. Biodiversitas adalah suatu SDA yang

sangat penting, dan spesies yang terancam punah dapat menghasilkan

makanan, serat dan obat-obatan. Pada tahun 1970-an para ahli menemukan

bahwa tapak dara dari madagaskar mengandung alakaloid yang menghambat

pertumbuhan sel kanker. Terdapat lima spesies lain tapak dara di madagaskar,

dan salah satunya sedang mendekati kepunahan. Kesimpulannya, kehilangan

spesies berarti kehilangan gen.

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Biodiversitas

Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi biodiversitas dibagi menjadi 2

macam yaitu faktor biogenik dan faktor antropogenik;

1. Faktor Biogenik

Merupakan faktor yang dipengaruhi akibat adanya bencana alam, misalnya

gunung berapi, banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan.

Page 4: Makalah Biodiversitas (1)

2. Faktor Antropogenik

Merupakan faktor yang dipengaruhi akibat aktivitas/perbuatan manusia,

dimana dapat meningkatkan ataupun menurunkan biodiversitas itu sendiri.

Aktivitas manusia dalam meningkatkan biodiversitas misalnya penghijauan

dan pembuatan aman kota, sedangkan yang dapat menurunkan biodiversitas

contohnya perusakan habitat, penggunaan pestisida secara berlebihan,

penebangan dll.

2.4 Krisis Biodiversitas

Hal-hal yang menjadi ancaman terhadap biodiversitas, diantaranya kerusakan

habitat, eksploitasi berlebihan dan kompetisi oleh spesies eksotik.

Perusakan habitat oleh manusia secara besar-besaran disebabkan oleh

pertanian, pengembangan perkotaan, kehutanan, pertambangan dan polusi

lingkungan. Siklus hidrologi dan kimia alami terganggu oleh pembukaan lahan

yang menyebabkan milyaran ton tanah subur mengalami erosi dan hanyut ke

dalam sungai, danau, dan laut setiap tahun, sehingga sungai, danau, dan

perairan pesisir pantai menjadi dangkal, dimana potensi dan kejadian banjir

semakin sering terjadi dalam skala yang semakin meningkat.

Urutan nomor dua setelah hilangnya habitat sebagai penyebab penting krisis

biodiversitas adalah kompetisi spesies eksotik (spesies yang tidak asli) dengan

spesies asli. Spesies eksotik dimasukkan dengan berbagai cara. Orang-orang

secara tidak sengaja membawa biji atau serangga bersama dengan mereka

ketika mereka berkelilling dunia, dan banyak tumbuhan dan hewan asing yang

telah dimasukkan secara sengaja untuk tujuan pertanian atau hiasan. Sebagian

besar spesies yang dipindahkan tidak berhasil bertahan hidup diluar daerah

hidupnya yang normal, tetapi banyak contoh spesies yang dipindahkan dapat

bertahan hidup. Banyak spesies eksotik yang dapat bertahan hidup tersebut

mempunyai dampak pada ekosistem yang ada saat ini, tetapi beberapa spesies

tersebut berperan penting dalam kommunitas barunya. Umumnya melalui

pemangsaan terhadap spesies asli atau kompetisi untuk mendapatkan sumber

daya. Contohnya perpindahan semut api kearah utara, yang secara tidak

sengaja dimasukkan ke wilayah bagian selatan amerika serikat dari brazil pada

tahun 1918. penggantian oleh spesies yang diintroduksikan, dianggap

bertanggung jawab paling tidak sebagian terhadap 68% dari daftar spesies yang

punah, terancam, rentan, dan langka yang diterbitkan oleh IUCN.

Page 5: Makalah Biodiversitas (1)

Ancaman lain yang berarti terhadap biodiversitas seperti eksploitasi secara

berlebihan pada kehidupan liar, merupakan permasalahan gabungan antara

penyusutan habitat dan spesies eksotik. Spesies hewan yang jumlahnya telah

menurun secara drastis melalui penangkapan komersial atau perburuan yang

berlebihan, meliputi paus, bison amerika, kura-kura galapagos dan banyak jenis

ikan lainnya. Teknik penangkapan ikan modern telah mengurangi populasi ikan

cod, herring, makarel dan banyak spesies penting lainnya sampai ke tingkat yang

tidak dapat menopang eksploitasi manusia selanjuutnya. Selain spesies yang

diburu, banyak organisme lain terbunuh oleh metode penangkapan yang

digunakan. Contohnya lumba-lumba, kura-kura laut tertangkap dalam jaring ikan

dan tak terhitung jumlah invertebrata yang terbunuh oleh pukat harimau di laut.

Perdagangan yang semakin meluas, seringkali ilegal dari organisme liar (seperti

burung, anggrek dan kaktus langka) dan produk satwa liar (yang meliputi kulit

mamalia, bulu burung, dan tanduk badak, dan empedu beruang) juga

mengancam banyak spesies.

2.5 Upaya Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melakukan Konservasi

Keanekaragaman Hayati

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati (KSDAH) atau pun konservasi biologi

pada dasarnya merupakan bagian dari ilmu dasar dan ilmu terapan yang

berasaskan pada pelestarian kemampuan dan pemanfaatannya secara serasi

dan seimbang. Adapun tujuan dari konservasi biologi adalah untuk terwujudnya

kelestarian sumber daya alam hayati serta kesinambungan ekosistemnya

sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat

dan mutu kehidupan manusia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu

dilakukan strategi dan juga pelaksananya. Di Indonesia, kegiatan konservasi

seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat,

mencakup masayarakat umum, swasta, lembaga swadaya masayarakat,

perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya.

Kawasan pelestarian alam ataupun kawasan dilindungi ditetapkan oleh

pemerintah berdasarkan berbagai macam kriteria sesuai dengan

kepentingannya. Hampir di setiap negara mempunyai kriteria/kategori sendiri

untuk penetapan kawasan dilindungi, dimana masing-masing negara mempunyai

tujuan yang berbeda dan perlakuan yang mungkin berbeda pula.

Page 6: Makalah Biodiversitas (1)

Sedikitnya, sebanyak 124 negara di dunia telah menetapkan setidaknya satu

kawasan konservasinya sebagai taman nasional (bentuk kawasan dilindungi

yang populer dan dikenal luas). Walaupun tentu saja di antara masing-masing

negara, tingkat perlindungan yang legal dan tujuan pengelolaannya beragam,

demikian juga dasar penetapannya.

Apabila suatu negara tidak memiliki kawasan dilindungi yang khusus karena sulit

untuk memenuhi standar yang ditetapkan, maka mereka dapat mengelola

kawasan alternatif seperti hutan produksi yang dialihkan sebagai kawasan

dilindungi sehingga penurunan/pengurangan plasma nutfah dapat ditekan.

Kategori klasifikasi kawasan dilindungi, dimana kategori pegelolaan harus

dirancang agar pemanfaatan seimbang, tidak lebih mementingkan salah satu

fungsi dengan meninggalkan fungsi lainnya. Adapun kategori penetapan

kawasan dilindungi yang tepat harus mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :

a. Karakteristik atau ciri khas kawasan yang didasarkan pada kajian ciri-ciri

biologi dan ciri lain serta tujuan pengelolaan;

b. Kadar perlakuan pengelolaan yang diperlukan sesuai dengan tujuan

pelestarian;

c. Kadar toleransi atau kerapuhan ekosistem atau spesies yang terdapat di

dalamnya;

d. Kadar pemanfaatan kawasan yang sesuai dengan tujuan peruntukan kawasan

tersebut.

e. Tingkat permintaan berbagai tipe penggunaan dan kepraktisan pengelolaan.

Adapun kriteria umum bagi berbagai kawasan yang dilindungi adalah :

1. Taman Nasional, yaitu kawasan luas yang relatif tidak terganggu yang

mempunyai nilai alam yang menonjol dengan kepentingan pelestarian yang

tinggi, potensi rekreasi besar, mudah dicapai oleh pengunjung dan terdapat

manfaat yang jelas bagi wilayah tersebut;

2. Cagar alam, umumnya kecil, dengan habitat rapuh yang tidak terganggu oleh

kepentingan pelestarian yang tinggi, memiliki keunikan alam, habitat spesies

langka tertentu, dan lain-lain. Kawasan ini memerlukan perlindungan mutlak;

3. Suaka margasatwa, umumnya kawasan berukuran sedang atau luas dengan

habitat stabil yang relatif utuh serta memiliki kepentingan pelestarian mulai

sedang hingga tinggi;

Page 7: Makalah Biodiversitas (1)

4. Taman wisata, kawasan alam atau lanskap yang kecil atau tempat yang

menarik dan mudah dicapai pengunjung, dimana nilai pelestarian rendah atau

tidak akan terganggu oleh kegiatan pengunjung dan pengelolaan yang

berorientasi rekreasi;

5. Taman buru, habitat alam atau semi alami berukuran sedang hingga besar,

yang memiliki potensi satwa yang boleh diburu yaitu jenis satwa besar (babi

hutan, rusa, sapi liar, ikan, dan lain-lain) yang populasinya cukup besar,

dimana terdapat minat untuk berburu, tersedianya fasilitas buru yang

memadai, dan lokasinya mudah dijangkau oleh pemburu. Cagar semacam ini

harus memiliki kepentingan dan nilai pelestarian yang rendah yang tidak akan

terancam oleh kegiatan perburuan atau pemancingan;

6. Hutan lindung, kawasan alami atau hutan tanaman berukuran sedang hingga

besar, pada lokasi yang curam, tinggi, mudah tererosi, serta tanah yang

mudah terbasuh hujan, dimana penutup tanah berupa hutan adalah mutlak

perlu untuk melindungi kawasan tangkapan air, mencegah longsor dan erosi.

Prioritas pelestarian tidak begitu tinggi untuk dapat diberi status cagar.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya konservasi

keanekaragaman hayati antara lain sebagai berikut :

a. Perlindungan dan Pengamanan

Perlindungan dan pengamanan adalah upaya untuk mencegah dan membatasi

kerusakan flora dan fauna beserta ekosistemnya akibat dari adanya gangguan

kawasan. Gangguan kawasan yang bersumber dari perbuatan manusia antara

lain, perambahan kawasan, pencurian kayu, perburuan ilegal, dan lain-lain. Di

samping itu, gangguan kawasan bisa disebabkan karena hama dan penyakit

atau akibat bencana alam.

Upaya penanggulangan gangguan kawasan dilakukan dengan pendekatan

secara preventif dan represif. Preventif, yaitu tindakan pencegahan yang

dilakukan melalui kegiatan operasi gabungan, patroli rutin secara intensif,

mengembangkan pengamanan swakarsa masyarakat, menjalin kemitraan

dengan kader konservasi, dan lain-lain. Sedangkan secara represif, yaitu

penindakan sesuai dengan hukum yang berlaku, dan dilakukan melalui upaya

penindakan pelanggar secara langsung berdasarkan peraturan perundangan

yang berlaku.

Page 8: Makalah Biodiversitas (1)

b. Pengembangan Wisata Alam

Dalam rangka mewujudkan optimalisasi pengembangan wisata alam dengan

memperhatikan potensi dan kendala yang ada, dapat dilakukan upaya-upaya

sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, melalui berbagai pelatihan di

bidang wisata alam, baik di dalam maupun di luar negeri di samping kegiatan

on the job training untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam

perencanaan, pengembangan dan pengelolaan wisata alam;

2. Pembangunan sarana dan prasarana serta fasilitas untuk mendukung

kegiatan wisata alam serta pengembangan potensi obyek wisata untuk

berbagai jenis kegiatan wisata di berbagai lokasi;

3. Peningkatan sarana, media, dan kegiatan publikasi serta promosi baik dalam

skala nasional maupun internasional dengan media elektronik dan cetak;

4. Pembangunan Pusat informasi Pengunjung serta membangun arboretum

sebagai miniatur kawasan;

5. Pembinaan dan pengembangan keterampilan dalam wirausaha di bidang

wisata alam kepada masyarakat di sekitar kawasan maupun dengan lembaga

bisnis profesional dan juga melibatkan LSM serta perguruan tinggi;

6. Pengembangan paket-paket wisata alam bernuansa pendidikan lingkungan

dan atau penelitian konservasi dengan melibatkan LSM dan perguruan tinggi

serta pihak-pihak terkait lainnya.

c. Pembinaan Daerah Penyangga

Salah satu kunci keberhasilan pengelolaan adalah dengan melibatkan partisipasi

masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi desa penyangga.

Sejalan dengan upaya tersebut, maka program pembinaan daerah dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan dan meningkatkan wawasan/pengetahuan masyarakat desa

penyangga tentang pentingnya upaya konservasi sumber daya alam hayati

dan ekosistemnya;

2. Meningkatkan keterampilan masyarakat desa dalam melakukan budidaya

sumberdaya alam yang berwawasan konservasi;

3. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan sehingga mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa penyangga;

Page 9: Makalah Biodiversitas (1)

4. Menjalin kemitraan dengan harapan masyarakat mampu berperan aktif dalam

upaya menjaga dan melestarikan keanekaragaman tumbuhan, satwa dan

ekosistem.

Program-program pembinaan daerah diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan,

antara lain :

1. Pelatihan partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan konservasi (PRA);

2. Pelatihan kewirausahaan dan koperasi bagi masyarakat desa penyangga;

3. Pengembangan ekonomi masyarakat desa penyangga melalui pemberian

bantuan Usaha Pedesaan yang sejalan dengan misi konservasi;

4. Pengembangan model atau pilot project pemberdayaan ekonomi masyarakat

berbasiskan konservasi sumberdaya alam;

5. Pendidikan lingkungan atau pendidikan konservasi untuk tingkat anak-anak

(sekolah dasar), generasi muda dan tingkat dewasa (masyarakat).

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya

memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan

terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah

antara lain:

1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang

Tata Guna Tanah.

2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL

(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,

dengan tujuan pokoknya:

a. Menanggulangi kasus pencemaran.

b. Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

c. Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

5. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang

tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

Page 10: Makalah Biodiversitas (1)

2.6 Studi Kasus Biodiversitas Di Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan

tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan

habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa

(Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem

di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan

ekosistem daratan.

Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai

dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.

Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis

diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus

haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum

diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata) dan berbagai macam jenis anggrek.

Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis

primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142

jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak

Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus),

surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa

(Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu

(Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima

raksasa (Tridacna gigas).

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik,

dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-

sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman

laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau

Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk

dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.

Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di

perairan laut maupun sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa,

kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan

yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat

akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air

ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak

Page 11: Makalah Biodiversitas (1)

memangsanya (serangga kecil) yang berada di daun-daun yang rantingnya

menjulur di atas permukaan air.

Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset

nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO

pada tahun 1991. Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman

Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah

memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.

Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang

terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam,

namun mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan

kebudayaan nenek moyang mereka.

Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi

kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan

ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang terletak di ujung Barat semenanjung

Ujung Kulon.

Page 12: Makalah Biodiversitas (1)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup

tersebut dikenal dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda.

Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk,

ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.

Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan

faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan

dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.

Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik

keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di

samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati

misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan.

3.2 Saran

Dari pembuatan makalah ini, Pemakalah dapat memberi saran untuk pembuatan

makalah selanjutnya, yaitu :

1. Agar lebih diperbanyak referensi dari suatu topik yang diambil;

2. Makalah sebaiknya dibuat sistematis dan mudah dimengerti;

3. Kalimat pada makalah harus jelas dan tidak rancu.

Page 13: Makalah Biodiversitas (1)

DAFTAR PUSTAKA

Safitri, Rahma Indah. 2012. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk pelestarian

lingkungan. (http://environment19.blogspot.com/2012/03/lanjutan_09.html)

diakses tanggal 20 Februari 2013.

Anonymous A, 2013. Keanekaragaman hayati biodiversitas

(http://biologimediacentre.com/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/)

diakses tanggal 18 Februari 2013.

Anonymous B, 2013. Biodiversitas dan konservasi biologi.html.

(http://biologi2008fkipunila.blogspot.com/2010/02/biodiversitas-dan-

konservasi-biologi.html) diakses tanggal 18 Februari 2013.

Anonymous C, 2013. Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas)

(http://Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas).Fauzan’s Blog.html) diakses

tanggal 18 Februari 2013.

Anonymous D, 2013. Taman Nasional Ujung Kulon (http://

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_ujungkulon.

htm) diakses tanggal 18 Februari 2013.

Page 14: Makalah Biodiversitas (1)