makalah alat suntik disposibel
DESCRIPTION
KEBIDANANTRANSCRIPT
DISPOSABLE
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Della S. Linggama
2. Dewi Langkun
3. Susi Maleteng
DISPOSABLE
Pengertian Disposable (Alat Suntik)
Alat suntik atau spuit (Inggris: syringe) adalah pompa piston sederhana
untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari
tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung belakang. Adapun ujung
depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk membantu
mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Alat suntik beserta jarum suntik
umumnya dijual dalam satu paket.
Kapasitas alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml, dan yang lainnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_suntik
Sejarah Alat Suntik / Spuit / Syringe
Bentuk injeksi intravena dan infus dimulai sejak 1670.
Namun, Charles Gabriel Pravaz dan Alexander Wood adalah yang pertama untuk
mengembangkan sebuah jarum suntik dengan jarum denda cukup untuk
menembus kulit pada tahun 1853.
Banyak kesulitan teknis yang dihadapi mereka bereksperimen dengan
transfusi darah telah dihapus setelah 1853 oleh penemuan jarum suntik, dengan
jarum berongga runcing.
Kredit untuk evolusi alat ini berguna universal biasanya diberikan kepada
Dokter Alexander Wood (lahir 1817), yang diangkat Sekretaris dari Royal
College of Physicians of Edinburgh 1850. Untuk beberapa waktu, Dokter Wood
telah bereksperimen dengan jarum berlubang untuk pemberian obat. Akhirnya,
dia merasa cukup percaya diri untuk mempublikasikan dalam "The Medical
Edinburgh dan Bedah Review" kertas pendek - 'Sebuah Metode Baru mengobati
Neuralgia oleh aplikasi langsung Opiat ke Poin Menyakitkan' - di mana ia
menunjukkan bahwa metode ini belum tentu terbatas pada administrasi opiat.
Pada waktu yang sama, Charles Gabriel Pravaz dari Lyon membuat jarum suntik
1
serupa yang dengan cepat datang ke banyak digunakan dalam operasi dengan
nama 'The Syringe Pravaz'.
Menurut MedhelpNet.com:
"Charles Gabriel Pravaz (1791-1853), ahli bedah Prancis, dan Alexander
Wood (1817-1884), dokter Skotlandia, independen menemukan jarum suntik..
Hal ini pertama kali digunakan untuk menginjeksi morfin sebagai obat penghilang
rasa sakit"
Vaksinasi Jarum suntik
Benjamin A. Rubin menemukan "cabang Imunisasi dan Pengujian Needle"
atau jarum vaksinasi. Ini merupakan penyempurnaan untuk jarum suntik
konvensional.
Jarum suntik sekali pakai
Arthur E. Smith menerima 8 paten AS untuk jarum suntik sekali pakai
1949-50. (US nos Paten. 2524363, 2524362, 2497562, 2490553, 2490552,
2490551, 2478845, 2478844)
Pada tahun 1954, Becton, Dickinson dan Perusahaan menciptakan alat
suntik sekali pakai yang diproduksi massal pertama dan jarum, diproduksi di kaca.
Ini dikembangkan untuk Salk massal administrasi Jonas Dr dari satu juta anak-
anak Amerika dengan vaksin polio Salk baru.
Pada tahun 1955, Roehr Produk memperkenalkan suntik syring e pakai
plastik yang disebut Monoject tersebut.
Pada tahun 1956, Colin Murdoch, seorang apoteker dari Timaru, Selandia
Baru mematenkan sekali pakai, jarum suntik plastik untuk menggantikan jarum
suntik kaca.
Colin Murdoch telah mematenkan empat puluh enam penemuan termasuk:
alarm pencuri diam, jarum suntik otomatis untuk memvaksinasi hewan, bagian
atas botol childproof, dan senapan pembius yang diciptakan pada tahun 1959.
Pada tahun 1961, Becton Dickinson memperkenalkan jarum suntik sekali pakai
pertama plastik yang disebut Plastipak.
2
African American penemu Phil Brooks menerima paten AS untuk " Jarum
suntik sekali pakai "pada tanggal 9 April 1974.
Diambil dari: http://inventors.about.com/library/inventors/blsyringe.htm
TIPS MENGGUNAKAN JARUM SUNTIK
1. Anda dapat memperoleh alat dan jarum suntik dari Apotek, Puskesmas
atau melalui program pertukaran jarum suntik yang saat ini telah tersedia
sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 567 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Penggurangan Dampak Buruk Napza
2. Pastikan bahwa yang anda gunakan adalah alat dan jarum suntik steril
yang belum di buka dari kemasan
3. Cuci/bilas tangan terlebih dahulu menggunakan air bersih atau dengan
sabun lebih disarankan
4. Buka kemasan (plastik)
5. Jika jenis alat suntik adalah tuberculin, maka teliti semprit/jarum suntik
agar rekat dengan tabung
6. Cek bahwa karet ditabung berfungsi dengan baik dengan melakukan
pompa stik naik dan turun yang berada di tabung alat suntik
7. Setelah pengecekan alat dan jarum suntik, kemudian anda dapat
mempersiapkan Napza untuk disuntikan
8. Gunakan air yang steril atau bersih dengan wadah sendiri yang terlebih
dahulu dibersihkan
9. Dalam pengaturan memasukan cairan Napza ke alat suntik, pastikan
gelembung udara di alat suntik tidak ada dengan cara tegakan alat suntik
tegak lurus dan dorong pelan stik di tabung ke dalam hingga tidak ada
udara
10. Pilih lokasi penyuntikan di lipatan pergelangan tangan kebawah antara 2-3
cm dengan mencari pembuluh vena yang besar dengan mengikat
pergelangan menggunakan tali/pasang ikatan pembendungan (Torniquet)
pada lengan atas, kemudian anda dapat mengepal dan membuka telapak
3
tangan berulang kali agar vena terlihat jelas (hindari penyuntikan di vena
yang berada di leher, paha atas dan perut)
11. Gunakan kapas pembersih beralkohol minimal 70%, bersihkan tempat
yang akan disuntik sebelum penyuntikan dilakukan hingga permukaan
kulit kering
12. Lokasi penyuntikan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.
13. Setelah itu vena dapat ditusuk jarum dengan posisi sudut 30 derajat
dengan jarum suntik menghadap keatas.
14. Saat jarum sudah tepat pada vena, darah dibiarkan mengalir kedalam
jarum dengan stik tabung ditarik keluar dan posisi jarum diturunkan
derajat kemiringannya hingga 15 derajat
15. Tali ikatan atau torniquet dapat dilepas dan cairan di alat suntik yang
bercampur darah dapat di dorong dengan menggunakan stik ke dalam agar
masuk ke vena (hindari cara memompa stik berulang kali)
16. Segera cabut alat suntik secara perlahan-lahan dengan arah berlawanan
saat penusukan
17. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak
keluar darah
18. Setelah itu bekas tusukan dapat ditutup dengan plester hingga dirasa darah
tidak keluar lagi (kurang lebih 10-30 menit)
19. Masukan alat suntik bekas ke dalam plastik kemasan dengan terlebih
dahulu merusak/melepas jarum suntiknya
20. Buang bekas alat suntik ke tempat yang aman seperti dikembalikan ke
puskesmas atau rumah sakit untuk di hancurkan, ingat jangan buang di
sembarang tempat, segera meminta bantuan kami untuk mengambil alat
suntik bekas anda.
Untuk di ketahui:
Janganlah anda menggunakan Napza
Jika anda tetap menggunakan Napza hindari penyuntikan dan gunakan
secara oral
4
Jika anda tidak dapat menggunakan Napza melalui oral dan memilih untuk
menyuntik, maka gunakan alat suntik yang steril
http://www.orbit.or.id/2011/11/tips-menggunakan-alat-dan-jarum-suntik.html
PROTOKOL PENYUNTIKAN YANG BENAR
Jika anda telah memutuskan untuk menjalani cycle pertama anda, maka
hambatan terbesar psikologis biasanya adalah ketidaktahuan anda soal tatacara
suntik yg benar. Sakit atau tidak? Bahaya atau tidak? Bagaimana jika salah
suntik? Semua pertanyaan itu semuanya menyerbu anda. Lebih tolol lagi, banyak
dari para pemula yang sama sekali tidak mengira soal penyuntikan ini, sehingga
kala mereka menerima paket cycle pertama pesanan mereka, mereka menelan
semua nya, termasuk membuka isi ampul dan menelan isinya. Ini benar benar
ketololan luar biasa, akibat malu bertanya. Tidak banyak tempat bertanya jika
menyangkut soal penyuntikan, karena hal itu masih di anggap tabu dan di anggap
hanya dokter saja yg boleh melakukannya, selain dokter di anggap illegal.
Sesuatu yg disuntik biasanya datang dari kemasan vial atau ampul. Vial itu
bentuknya kayak botol kaca kecil yang tertutup rapat oleh karet (pada karet itulah
anda akan menusukkan jarum suntik itu dan mengambil isi nya dengan alat
suntik). Kalo ampul bentuknya seperti botol kaca, bentuknya mirip dengan yang
biasa di pakai dalam permainan bowling, dimana anda lemparkan bowling ke arah
botol botol yg ada di depannya itu. Botol kaca ampul ini tertutup rapat, dan pada
bagian leher itulah anda harus mematahkannya dengan jari tangan anda. Agar
aman dari pecahan kaca, lindungi tangan anda dengan kain dengan ketebalan
secukupnya saja.
Setelah ampul dan/atau vial ada di hadapan anda (dalam keadaan terbuka),
maka anda harus masukkan jarum ke dalam vial/ampul, lalu tarik gagang alat
suntik untuk menarik isi vial/ampul itu kedalamnya. Usahakan agar ujung jarum
tidak membentur bagian kaca vial/ampul, karena akan membuatnya jadi tumpul
dan anda akan kesakitan jika jarum itu di tusukkan pada anda.
5
Yang paling umum di gunakan adalah alat suntik jenis 2,5cc. Saat pertama
kali alat suntik di buka dari kemasan plastik, ia dalam keadaan steril asal tidak
tersentuh dengan obyek di sekitar anda. Untuk make sure lagi, celupkan ke dalam
alkohol, isi alat suntik nya dengan alkohol, lalu buang lagi alkohol nya ke botol
alkohol. Masih ada sisa cairan alkohol dalam alat suntik. Pompalah gagang alat
suntik berulang kali dengan tangan anda hingga tak terlihat lagi semburan sisa
cairan alkohol keluar dari ujung jarum.
Pastikan bagian atas vial (karet) itu steril, caranya olesi dengan alkohol.
Untuk mengisi alat suntik dengan cairan obatnya, maka posisi gagang alat suntik
harus dalam keadaan setengah kosong (atau sepertiga kosong). Intinya, sisakan
sedikit udara di tabung plastik pada alat suntik anda.
Arahkan bagian karet dari vial ke bawah/lantai, tahan disitu, lalu tusukkan
jarum suntik dari bawah vial menembus karet itu. Masukkan udara dalam tabung
plastik alat suntik anda ke dalam vial guna meningkatkan tekanan didalam vial,
agar memudahkan proses transfer obat ke alat suntik. Pastikan ujung jarum
tenggelam didalam cairan obat. Mulai tarik gagang alat suntik secara perlahan
untuk menyedot obat masuk ke dalam alat suntik.
Pastikan tidak ada gelembung udara di dalam tabung plastik alat suntik
dengan cara sentil sentil tabung nya dengan jari hingga gelembung naik ke atas
(jarum). Setelaj udara sudah naik semua, buang udara itu dengan sedikit
mendorong gagang suntik (otomatis sedikit cairan obat juga ikut terbuang). Ini
penting karena jika udara ikut masuk ke dalam tubuh, maka akan membuat area
suntik jadi memar. Tidak berbahaya, tapi butuh waktu beberapa hari hingga
memar itu hilang. Semakin aktif olahraga nya, semakin cepat hilang memar nya.
Tentukan lokasi tubuh yang akan di suntik. Olesi area itu dengan alkohol. Lokasi
6
yang paling umum di gunakan dokter dan dianggap paling aman karena sedikit
nya pembuluh darah di lokasi itu adalah dorsogluteal (pantat).
Lokasi populer lainnya adalah ventrogluteal, lokasinya sedikit diatas dari
gambar diatas, dan diluar dorsogluteal.
Lokasi lain yang bisa di pakai adalah deltoid/shoulder, tricep dan bicep,
chest, calves. Protokolnya sama.
Setelah area tubuh yg akan di coblos di olesi alkohol, step berikutnya,
buatlah otot di area itu se-rileks mungkin. Caranya, cubit cubit sedikit area itu dan
tarik kulit nya keatas dan dilepaskan berulang kali. Ini berlaku untuk area suntik
selain pantat. Untuk pantat hal itu tidak wajib di lakukan.
Tarik kulit di area suntik dengan jari tangan anda (strecthing), lalu pegang
alat suntik seperti anda memegang dart, lalu cobloskan ke area target dengan
gerakan sedang (tidak cepat, tapi tidak juga lambat) sampai semua jarum masuk
ke dalam tubuh.
Khusus untuk area non pantat, coba tarik sedikit gagang alat suntik anda,
cek dan pastikan tidak ada darah yg masuk kedalam tabung suntik. Jika ada darah,
7
maka anda harus batalkan suntik di lokasi itu. Untuk pantat, 99% anda tak akan
menemui darah, jadi test semacam ini tak perlu di lakukan.
Jika ada darah dan ada gelembung udara di dalam tabung plastik suntik, itu
berbahaya, karena jika anda teruskan menyuntiknya, maka udara akan masuk ke
pembuluh darah menuju ke jantung dan dalam hitungan menit anda akan
innalillahi.
Dorong gagang suntik ke dalam tubuh secara perlahan dan dengan tekanan
yang konsisten. Setelah semua isi cairan didalam tabung suntik kosong terdorong
ke dalam tubuh, cabut jarum suntik dengan kecepatan sedang, dan olesi bagian
bekas jarum itu dengan kapas alkohol dan kasi tensoplast pada area itu.
Tutup jarum suntik dengan tabung pengaman, lalu buang ke tong sampah,
jangan di pakai lagi!!
Teknik menyuntik secara subcutaneous biasa di pakai untuk obat jenis
HGH, caranya sedikit berbeda. Protokolnya sama dengan diatas, kecuali di area
suntik, kulit nya musti di tarik pake jari tangan dan tusukkkan jarum dengan arah
45 derajat ke arah lemak (tembok pembatas antara kulit dan jaringan otot). Lihat
warna kuning pada gambar, itu lapisan lemak. Jenis jarum yg cocok untuk
keperluan subcutaneous ini adalah jenis 1cc.
http://www.binaraga.info/forum/topic.asp?TOPIC_ID=445
JENIS-JENIS DISPOSABLE
8
Wing Needle merupakan jenis jarum yang digunakan untuk memberikan cairan
intravena , yang mempunyai ukuran yang beragam mulai dari ukuran 21 (yang
terbesar) sampai yang paling kecil yaitu dengan ukuran 27 G.
9
Jarum disposible yang tersedia dalam berbagai ukuran, dengan jarum disposible
ini akan memberikan pilihan bagi sahabat paramedis untuk menggunakan
berbagai jenis ukuran jarum yang dibutuhkan tersedia dengan ukuran 19G, 21G,
22G, 23G, 25G, 26G dan 27 G.
10
Infusion Set Dewasa merupakan alat bantu saluran masuk serta penyetelan
keluarnya cairan infus kedalam jaringan tubuh
Blood Transfusion Set adalah alat bantu saluran masuk serta penyetelan
keluarnya darah kedalam tubuh (transfusi darah) masing masing dalam 1 box
kemasan berisi 50 pcs.
11
Stera Medical adalah pemasok alat kesehatan jenis disposible syringe, dengan
kualitas yang baik dan harga yang ekonomis menjadikan produk ini sebagai
pilihan bagi praktisi medis untuk memberikan solusi disposible yang baik dan
terjangkau, tersedia ukuran spuid yang sangat beragam diantaranya 1 cc – 26G,
1cc – 27G, 3cc-23G, 5cc-22G, 10cc-21G.
12
Syringe dan Neddle berbagain jenis varian dari syringe dan neddle yang kami
distribusikan
13
Stera disposible adalah merk yang mempunyai kualitas yang baik, dengan harga
yang terjangkau dan telah banyak digunakan oleh instansi-instansi rumah sakit.
14
http://jirzizaidan.wordpress.com/medical-disposable/
15