makalah 1 tmk 2013

12
SEORANG ANAK BERUMUR 2 TAHUN DENGAN KELUHAN JULING KELOMPOK X NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Gede Ariguna Wijaya 030.10.127 I Nyoman Herlian B 030.10.130 Ila Mahira 030.10.131 Imam Adli 030.10.132 Intan Widyana Afrianti 030.10.134 Isnadiah Fitria 030.10.138 Jasmine Ariesta 030.10.139 Jeffrie Irtan 030.10.140 Jeni Yuliana 030.10.141 Jesika Wulandari 030.10.142 Jimmy 030.10.143

Upload: ianindaclub

Post on 12-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tmk

TRANSCRIPT

  • SEORANG ANAK BERUMUR 2 TAHUN DENGAN KELUHAN JULING KELOMPOK XNAMA ANGGOTA KELOMPOK : Gede Ariguna Wijaya030.10.127I Nyoman Herlian B030.10.130Ila Mahira030.10.131Imam Adli030.10.132Intan Widyana Afrianti030.10.134Isnadiah Fitria 030.10.138Jasmine Ariesta030.10.139Jeffrie Irtan030.10.140Jeni Yuliana 030.10.141JesikaWulandari030.10.142Jimmy030.10.143Jordan David030.10.144Kalvika Vatangga030.10.145

  • LAPORAN KASUSSeorang anak berumur 2 tahun dibawa oleh orang tuanya berobat ke poli mata karena mata kirinya juling. Dikatakan bahwa julingnya sudah terjadi sejak anak tersebut baru lahir.

  • HIPOTESIS

    Strabismus congenitalStrabismus at causa kelainan visus

  • ANAMNESIS :Riwayat penyakit sekarangApakah ada riwayat trauma ?Apakah anak sering terjatuh ?Apakah anak mampu menangkap benda dengan baik ?Apakah ada gangguan perkembangan pada anak?Apakah ada keluhan atau penyakit lain?Riwayat persalinanApakah ada trauma saat persalinan ?Apakah anak lahir prematur ?Berapa berat badan anak saat lahir ?Riwayat penyakit keluargaApakah ada keluarga yang mengalami hal seperti ini sebelumnya?Apakah ada riwayat penyakit sistemik seperti DM, hipertensi, infeksi, atau keganasan?

  • PEMERIKSAAN FISIK :

    NOJENISHASIL1TANDA VITAL NORMAL2TES OPTHAMOLOGY :A. COVER TESOD: DEVIASI KE ARAH MEDIAL / LATERALOS : DEVIASI KE ARAH MEDIAL / LATERALB. TES HIRSCHBURGOD : BAYANGAN JATUH DISISI MEDIAL / LATERAL RETINAOS : BAYANGAN JATUH DISISI MEDIAL / LATERAL RETINA

  • DIAGNOSIS :Strabismus kongenital. Karena pasien telah mengalami strabismus sejak beliau lahir, pada pemeriksaan fisik status oftamologisnya terdapat kelainan pada okuli sinistra dan dekstra yaitu kelainan posisi bola mata juling.

  • TATALAKSANA :Terapi Medis :Terapi non bedah untuk strabismus mencakup terapi untuk ambliopia, pemakaian alat-alat optic (prisma dan kaca), dan obat farmakologik.2.Terapi Bedah :a. Tindakan bedah reseksi & resesib. Penggeseran titik perlekatan ototc. Prosedur fadend. Pemilihan otot untuk pembedahan

  • KEPERAWATAN POST OPERASI STRABISMUS :Kompres dingin.Tobradex (tobramisin + dexamethasone) eye dropCegah mengusap mata.Tidak boleh terkena air selama satu minggu setelah operasi strabismus.Tidak boleh melakukan kegiatan kotor yang dapat mengenai mata (berenang, bermain pasir) selama dua minggu setelah operasi strabismus.

  • KOMPLIKASI :Ambliopia. Jika sampai anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka bisa terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia).Adaptasi posisi kepalaKosmetik

  • PROGNOSIS :Ad vitam: ad bonamAd fungtionam: ad bonamAd sanationam: ad bonam

  • KESIMPULAN :Pada pasien ini terdapat kelainan esotropia OS yang telah didapatkan sejak lahir. Jika sampai anak berumur 9 tahun strabismus tidak diobati, maka bisa terjadi gangguan penglihatan yang permanen pada mata yang terkena (ambliopia). Usaha memperbaiki visus dimulai pada umur yang sedini mungkin, agar gangguan penglihatan yang terjadi tidak terlalu berat dan respon yang diberikan akan lebih baik.

  • DAFTAR PUSTAKA :West CE, Asbury T. Strabismus. In: Susanto D, Editor. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum. 17th Ed. Jakarta: EGC; 2012. p. 238-41.Hamurwono GB, Marianas M, Ilyas R, et al. Juling Strabismus. In: Ilyas S, Mailangkay HB, Taim H, et al, editors. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran. 2nd ed. Jakarta: CV Sagung Seto; 2010. p. 221-7.Ilyas S, Yulianti HS. Strabismus. Dalam: Ilyas S, editor. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2012. p. 231-48.