makalah 1 (logam berat)

30
KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb, Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah Toksikologi sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Toksikologi. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan nilai keaktifan. Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa memberi tambahan pada hal yang terkait dengan Pelajaran Mengenai Toksikologi. Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi Toksikologi dari berbagai referensi. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan. Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya. Kami ucapkan terima kasih kepada Hijrawati T., SKM sebagai dosen mata kuliah Toksikologi yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.tidak lupa pula kepada rekan rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. 1

Upload: nanang-fauzi

Post on 04-Aug-2015

1.027 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah 1 (logam berat)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb,

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah Toksikologi sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Toksikologi. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan nilai keaktifan.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa memberi tambahan pada hal yang terkait dengan Pelajaran Mengenai Toksikologi.

Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi Toksikologi dari berbagai referensi. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Hijrawati T., SKM sebagai dosen mata kuliah Toksikologi yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini.tidak lupa pula kepada rekan rekan yang telah ikut berpartisipasi. Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Tanjung Pinang, 22 September 2012

Penulis

1

Page 2: makalah 1 (logam berat)

DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................................1

Daftar isi...............................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................3

1.1 Latar belakang masalah.........................................................................................3

1.2 Tujuan....................................................................................................................4

1.3 Ruang Lingkup......................................................................................................4

1.4 Manfaat..................................................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................5

2.1 Pengertian Logam Berat .......................................................................................5

2.2 Sumber Pencemaran..............................................................................................6

2.3 Indikator Pencemaran Logam Berat Dalam Air....................................................7

2.4 Proses Pencemaran Logam Berat Dalam Air........................................................10

2.5 Dampak Pencemaran Logam Berat Dalam Air.....................................................13

2.6 Menanggulangi Logam Berat................................................................................15

BAB 3 PEMBAHASAN .....................................................................................................18

3.1 Contoh Kasus .......................................................................................................18

3.2 Pembahasan Kasus ...............................................................................................18

BAB 4 PENUTUP...............................................................................................................20

4.1 Kesimpulan..........................................................................................................20

4.2 Saran....................................................................................................................20

Daftar Pustaka .....................................................................................................................21

2

Page 3: makalah 1 (logam berat)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disebut logam berat berbahaya karena umumnya memiliki rapat massa tinggi

(5 gr/cm3) dan sejumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya. Di

antara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat

racunnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn,

dan Zn.

Logam berat merupakan komponen alami tanah. Logam berat masih termasuk

golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain.

Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan

dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Sebagai contoh, bila unsur logam

besi (Fe) masuk kedalam tubuh, meski dalam jumlah agak berlebihan, biasanya

tidaklah menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh. Karena unsur besi (Fe)

dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik

itu logam berat beracun yang dipentingkan seperti tembaga (Cu), bila masuk

kedalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh

buruk terhadap fungsi fisiologi tubuh. Jika yang masuk kedalam tubuh organisme

hidup adalah unsur logam berat beracun seperti hidragyrum(Hg) atau disebut juga air

raksa, maka dapat dipastikan bahwa organisme tersebut akan langsung keracunan.

Sehingga dengan kata lain elemen ini tidak dapat didegradasi maupun

dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan,

air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan

tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat

berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat

menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi

unsur kimia didalam tubuh manusia.

3

Page 4: makalah 1 (logam berat)

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian pencemaran logam berat dalam air

2. Mengetahui sumber pencemaran air serta indikator terjadinya pencemaran

air oleh logam berat

3. Mengetahui proses pencemaran air oleh logam berat.

4. Mengetahui dampak dan cara pengendalin pencemaran air oleh logam

berat

1.3 Ruang Lingkup

Makalah “Logam Berat” ini merupakan ruang lingkup Pengendalian

Pencemaran Lingkungan Fisik.

1.4 Manfaat

Makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang pengendalian pencemaran

lingkungan “Logam Berat” terhadap manusia dan lingkungan.

4

Page 5: makalah 1 (logam berat)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Logam Berat

Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang

sama dengan logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan

bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup.

Sebagai contoh, bila unsur logam besi (Fe) masuk kedalam tubuh, meski dalam

jumlah agak berlebihan, biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang buruk

terhadap tubuh. Karena unsur besi (Fe) dibutuhkan dalam darah untuk mengikat

oksigen. Sedangkan unsur logam berat baik itu logam berat beracun yang

dipentingkan seperti tembaga (Cu), bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah

berlebihan akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologi

tubuh. Jika yang masuk kedalam tubuh organisme hidup adalah unsur logam berat

beracun seperti hidragyrum(Hg) atau disebut juga air raksa, maka dapat dipastikan

bahwa organisme tersebut akan langsung keracunan (Palar, 2004).

Istilah logam berat sebetulnya telah dipergunakan secara luas, terutama dalam

perpustakaan ilmiah, sebagai suatu ilmiah yang menggambarkan bentuk dari logam

tertentu. Karakteristik dari kelompok logam berat adalah sebagai berikut :

a. Memiliki spesifikasi graviti yang sangat besar (lebih dari 4).

b. Mempunyai nomor atom 22-34 dan 40-50 serta unsur-unsur lantanida dan

aktinida.

c. Mempunyai respon biokimia khas (spesifik) pada organisme hidup.

Nierbor dan Richardson menggunakan istilah logam berat untuk menggantikan

pengelompokan ion-ion logam kedalam 3 kelompok biologi dan kimia (bio-kimia)

pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut ;

a. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu

dengan unsur oksigen atau disebur juga dengan oxygen-seeking metal.

5

Page 6: makalah 1 (logam berat)

b. Logam-logam yang dengan mudah mengalami reaksi kimia bila bertemu

dengan unsur nitrogen dan atau unsur belerang (sulfur) atau disebut juga

nitrogen/sulfur seeking metal.

c. Logam antara atau logam transisi yang memiliki sifat khusus (spesifik)

sebagai logam pengganti (ion pengganti) untuk logam-logam atau ion-ion logam dari

kelas A dan logam dari kelas B.

Bio-kimia dapat diartikan sebagai peranan kimia (unsure-unsur kimia) dalam

kehidupan makhluk hidup, di antaranya adalah unsure-unsur logam. Beberapa unsure

logam sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan kehidupannya.

Sebagai contoh adalah unsure logam besi (Fe), unsure ini berkaitan dengan Hb darah

membentuk haemoglobin yang berfungi sebagai pengikat oksigen (O2) dalam darah.

Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek

khusus pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat

menjadi racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup. Sebagai contoh adalah

logam air raksa (Hg), kadmium (Cd), timah (Pb), dan khrom (Cr). Namun demikian,

meski semua logam berat dapat mengakibatkan hidup, keracunan atas makhluk hidup,

sebagian dari logam-logam berat tersebut tetap dibutuhkan oleh makhluk

hidup.kebutuhan tersebut berada dalam jumlah yang sangat sedikit. Tetapi bila

kebutuhan dalam jumlah yang sangat kecil itutidak terpenuhi, maka akan berakibat

fatal terhadap kelangsungan hidup dari setiap makhluk hidup. Karena tingkat

kebutuhan sangat dipentingkan maka logam-logam tersebut juga dinamakan sebagai

logam-logam atau mineral-mineral esensial tubuh. Ternyata kemudian, bila jumlah

dari loga-logam esensial ini masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebihan, maka

akan berubah fungsi menjadi zat racun bagi tubuh. Contoh dari logam-logam berat

esensial ini adalah tembaga (Cu), seng (Zn), dan nikel (Ni).

2.2 Sumber Pencemaran

Sumber pencemaran logam berat adalah masuknya material pencemar seperti

partikel kimia, limbah industri, limbah pertanian dan perumahan,industry bahan

kimia,pertambangan (emas),yang masuk ke dalam perairan, yang bisa merusak

lingkungan khususnya perairan. Material berbahaya tersebut memiliki dampak yang

6

Page 7: makalah 1 (logam berat)

bermacam-macam dalam perairan. Ada yang berdampak langsung, maupun tidak

langsung.

Limbah kimia yang bersifat toxic (racun) yang masuk ke perairan laut akan

menimbulkan efek yang sangat berbahaya. Kelompok limbah kimia ini terbagi dua,

pertama kelompok racun yang sifatnya cenderung masuk terus menerus seperti

pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia

metalik yang memiliki kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun

pada konsentrasi rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari  adalah air

raksa, timah, nikel, arsenik dan cadmium, ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem

laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jaring makanan,

pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi

hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia. Racun semacam itu

dapat terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis organisme laut yang dikenal dengan

istilah bioakumulasi. Racun ini juga diketahui terakumulasi dalam  dasar perairan

yang berlumpur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan mutasi keturunan dari

organisme yang tercemar serta penyakit dan kematian secara massal seperti yang

terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk Minamata.

Bahan kimia anorganik lain yang bisa berbahaya bagi ekosistem laut adalah

nitrogen, dan fosfor. Sumber dari limbah ini umumnya berasal dari sisa pupuk

pertanian yang terhanyut kedalam perairan, juga dari limbah rumah tangga berupa

detergent yang banyak mengandung fosfor. Senyawa kimia ini dapat menyebabkan

eutrofikasi, karena senyawa ini merupakan nutrien bagi tumbuhan air seperti alga dan

phytoplankton. Tingginya konsentrasi bahan tersebut menyebabkan pertumbuhan

tumbuhan air ini akan meningkat dan akan mendominasi perairan, sehingga

menganggu organisme lain bahkan bisa mematikan.

2.3 Indikator Pencemaran Logam Berat Dalam Air

Aspek-Aspek Pencemaran Air

Ada beberapa aspek sebagai pengukuran tingkat pencemaran air, apakah air

tersebut termasuk air yang tercemar ataukah tidak tercemar. Aspek-aspek pencemaran

air yaitu terdiri dari aspek kimia-fisika pencemran air dan aspek biokimia

pencemaran. Adapun aspek kimia-fisika pencemaran air itu adalah sebagai berikut :

7

Page 8: makalah 1 (logam berat)

a. Nilai pH, Keasaman dan Alkhalinitas.

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH

sekitar 6,5 – 7,5. Air akan bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH.

Bila pH di bawah pH normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang

mempunyai pH di atas pH normal bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan

industri akan mengubah pH air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota

akuatik.

Alkalinitas berkaitan dengan kesadahan air, yan merupakan salah satu sifat air.

Adanya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) di dalam air akan mengakibatkan

sifat kesadahan air tersebut.

b. Suhu

Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses

industri. Air pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari

bahan yang didinginkan, kemudian dikembalikan ke tempat asalnya, ayitu sungai

atau sumber air lainnya. Air buangan lebih tingi dari pada air asalnya. Naiknya

suhu air akan menimbulkan akibat sebagai berikut :

- Menurunya jumlah oksigen terlarut dalam air

- Meningkatkan kecepatan reaksi kimia

- Mengganggu kehidupan ikan dan hewan air alinya

- Jika bata suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya

mungkin akan mati.

c. Oksigen Terlarut

Untuk mempertahankan hidupnya, makhluk yang tinggal di dalam air, baik

tumbuhan maupun hewan, bergantung kepada oksigen terlarut. Jada kadar oksigen

terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menetukan kualitas air.

d. Karbondioksida Dalam Air

Kepekaan oksigen terlarut dalam air bergantung kepda kepekaan

karbondioksida yang ada. Jika udara (yang mengandung 0,03% karbondioksida)

bersentuhan dengna permukaan air pada tekanan standar maka kelarytan

karbondioksida terhadap perubahan suhu.

e. Warna dan Kekeruhan

Warna air yang tidak normaal biasanya merupakan indikasi terjadinya

pencemaran air. Warna air dibedakan menjadi dua macam yaiti warna sejati (akibat

8

Page 9: makalah 1 (logam berat)

bahan-bahan terlarut) dan air semu (akibat bahan terlaru, bahan tersuspensi

diantaranya yang bersifat koloid.

Kekeruhan menunjukan sifat toptis air, yang mengakibatkan pembiasan

cahaya ke dalam air. Kekruhan membatasi masukannya cahaya ke dalam iar.

Kekurahan ini terjadi karena adanya bahan terapung, dan terurainya zat tertentu,

seperti bahan organik, jasad renik, lumpur tanah liat dan benda yang terapung dan

sangat halus sekali. Semakin keruh air, semakin tinggi daya hantar listriknya dan

semakin banyak pula padatannya.

f. Padatan

Pada dasarnya air yang tercemar selalu mengandung padatan yang dapat

dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sfat

lainnya, terutama kelarutannya, yaitu :

- Padatan terendap (sedimen)

- Padatan tersuspensi dan koloid

- Padatan terlarut total

- Minyak dan Lemak

g. Nitrat

Jika kandungan nitrat tersebut akan berubah menjadi nitrit di perut.

Keracunan nitrit akan mengakibatkan wajah membiru dan kematian.

h. Posfor

Posfor memasuki air melalui berbagai jalan yaitu kotoran, limbah, sisa

pertanian, kotoran hewan dan sisa tumbuhan dan hewan yang mati. Pencegahan

pencemaran posfor dapat dilakukan dengan melarang penggunaan ditergen yang

mengandung posfat. Juga dengan mewajibkan pengolahan limbah industri

dengan memberikann air kapur atau aluminium sulfat agar posfatnya

mengendapa dan dapat dibuang.

9

Page 10: makalah 1 (logam berat)

Selain itu ada juga yang disebut dengan aspek biokimia pencemaran air.

Aspek ini menggunakan dua pengujian yang berhubungan dengan kandungan

oksigen dalam air yaitu :

a. Uji BOD (Biochemical Oxygen Demand Test = uji kebutuhan oksigen

biokimia).

b. Uji COD (Chemical Oxygen Demand = uji kebutuhan oksigen kimia).

2.4 Proses Pencemaran Logam Berat Dalam Air

Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan,

di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga

sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah

tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan

pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan

terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme

laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dan lain-

lain). Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh

fitoplankton.Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam

rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Konsentrasi polutan

dalam tubuh zooplankton lebih tinggi dibanding dalam tubuh fitoplankton karena

zooplankton memangsa fitoplankton sebanyak-banyaknya. Fitoplankton dan

zooplankton dimakan oleh ikan-ikan planktivores (pemakan plankton) sebagai tropik

level kedua. Ikan planktivores dimangsa oleh ikan karnivores (pemakan ikan atau

hewan) sebagai tropik level ketiga, selanjutnya dimangsa oleh ikan predator sebagai

tropik level tertinggi.Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung

konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut.

Kerang juga mengandung logam berat yang tinggi karena cara makannya dengan

menyaring air masuk ke dalam insangnya setiap saat dan fitoplankton ikut tertelan.

Polutan ikut masuk ke dalam tubuhnya dan terakumulasi terus-menerus dan bahkan

bisa melebihi konsentrasi yang di air. Polutan tersebut mengikuti rantai makanan

mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia.

Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam

10

Page 11: makalah 1 (logam berat)

konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan

berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi

oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar

kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang

berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang

tinggi. Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah

logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia

dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia

merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar

logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai

daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ

tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Beberapa logam

berat yang berbahaya adalah :

a. Mercury

Air Raksa atau Mercury (Hg) adalah salah satu logam berat dalam bentuk cair.

Terjadinya pencemaran mercury di perairan laut lebih banyak disebabkan oleh faktor

manusia dibanding faktor alam. Meskipun pencemaran mercury dapat terjadi secara

alami tetapi kadarnya sangat kecil. Pencemaran mercury secara besar-besaran

disebabkan karena limbah yang dibuang oleh manusia. Manusia telah menggunakan

mercury oksida (HgO) dan mercury sulfida (HgS) sebagai zat pewarna dan bahan

kosmetik sejak jaman dulu. Dewasa ini mercury telah digunakan secara meluas dalam

produk elektronik, industri pembuatan cat, pembuatan gigi palsu, peleburan emas,

sebagai katalisator, dan lain-lain. Penggunaan mercury sebagai elektroda dalam

pembuatan soda api dalam industri makanan seperti minyak goreng, produk susu,

kertas tima, pembungkus makanan juga kadang mencemari makanan tersebut.

Pencemaran logam mercury (Hg) mulai mendapat perhatian sejak munculnya kasus

minamata di Jepang pada tahun 1953. Pada saat itu banyak orang mengalami penyakit

yang mematikan akibat mengonsumsi ikan, kerang, udang dan makanan laut lainnya

yang mengandung mercury. Kasus minamata yang terjadi dari tahun 1953 sampai

1975 telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia akibat pencemaran mercury

di Teluk Minamata Jepang. Industri Kimia Chisso menggunakan mercury khlorida

(HgCl2) sebagai katalisator dalam memproduksi acetaldehyde sintesis di mana setiap

11

Page 12: makalah 1 (logam berat)

memproduksi satu ton acetaldehyde menghasilkan limbah antara 30-100 gr mercury

dalam bentuk methyl mercury (CH3Hg) yang dibuang ke laut Teluk Minamata.

Methyl mercury ini masuk ke dalam tubuh organisme laut baik secara

langsung dari air maupun mengikuti rantai makanan. Kemudian mencapai konsentrasi

yang tinggi pada daging kerang-kerangan, crustacea dan ikan yang merupakan

konsumsi sehari-hari bagi masyarakat Minamata. Konsentrasi atau kandungan

mercury dalam rambut beberapa pasien di rumah sakit Minamata mencapai lebih 500

ppm. Masyarakat Minamata yang mengonsumsi makanan laut yang tercemar tersebut

dalam jumlah banyak telah terserang penyakit syaraf, lumpuh, kehilangan indera

perasa dan bahkan banyak yang meninggal dunia.

b. Kadmium

Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelah

timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkan

keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang

menyebabkan penyakit “itai-itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak-normalan tulang

dan beberapa organ tubuh menjadi mati. Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd

adalah kerusakan sistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah,

penciuman, serta merusak kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.

Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lain

pelapisan logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar.

Bahan bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubara

mengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan ada

yang sampai 170 ppm. Limbah cair dari industri dan pembuangan minyak pelumas

bekas yang mengandung Cd masuk ke dalam perairan laut serta sisa-sisa pembakaran

bahan bakar yang terlepas ke atmosfir dan selanjutnya jatuh masuk ke laut.

Konsentrasi Cd pada air laut yang tidak tercemar adalah kurang dari 1 mg/l atau

kurang dari 1 mg/kg sedimen laut.Konsentrasi Cd maksimum dalam air minum yang

diperbolehkan oleh Depkes RI dan WHO adalah 0,01,mg/l. Sementara batas

maksimum konsentrasi atau kandungan Cd pada daging makanan laut yang layak bagi

kesehatan yang direkomendasikan FAO dan WHO adalah lebih kecil dari 0,95 mg/kg.

12

Page 13: makalah 1 (logam berat)

Sebaliknya Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan merekomendasikan tidak lebih

dari 2,0 mg/kg.

c. Timbal

Timbal (Pb) juga salah satu logam berat yang mempunyai daya toksitas yang

tinggi terhadap manusia karena dapat merusak perkembangan otak pada anak-anak,

menyebabkan penyumbatan sel-sel darah merah, anemia dan mempengaruhi anggota

tubuh lainnya. Pb dapat diakumulasi langsung dari air dan dari sedimen oleh

organisme laut. Dewasa ini pelepasan Pb ke atmosfir meningkat tajam akibat

pembakaran minyak dan gas bumi yang turut menyumbang pembuangan Pb ke

atmosfir. Selanjutnya Pb tersebut jatuh ke laut mengikuti air hujan. Dengan kejadian

tersebut maka banyak negara di dunia mengurangi tetraeil Pb pada minyak bumi dan

gas alam untuk mengurangi pencemaran Pb di atmosfir.

2.5 Dampak Pencemaran Logam Dalam Air

Dampak Pada Lingkungan

1. Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,

meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,

pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan

danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan

tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini

menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh

hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang.Ketika tanaman air tersebut mati,

dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan

mati, dan aktivitas bakteri menurun.

13

Page 14: makalah 1 (logam berat)

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :

- Dampak terhadap kehidupan biota air

- Dampak terhadap kualitas air tanah

- Dampak terhadap kesehatan

- Dampak terhadap estetika lingkungan

2. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya

kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam

air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat

matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya

terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas

dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air

limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

3. Dampak terhadap kualitas air tanah

Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform

telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur

dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran

tersebut.

4. Dampak terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,Air sebagai sarang insekta

penyebar penyakit,Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia

bersangkutan tak dapat membersihkan diri,Air sebaga media untuk hidup vector

penyakit.

5. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,

maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau

yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.

Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.

14

Page 15: makalah 1 (logam berat)

Dampak Pada Manusia

Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh Manusia :

1. Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang.

Jangka panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya

sistem syaraf.

2. Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup

dari udara atau uap.Dapat menyebabkan kanker.Larutan dari kadmium sangat

beracun. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid,

dicurigai dapat menyebabkan hipertensi.

3. Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada

jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan

pada ginjal.

4. Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka

panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran.

5. Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap.

Jangka panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan

kelainan pada kelahiran.

Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata dan membran mukosa (mucus).

2.6 Menaggulangi Pencemaran Logam Berat

Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,

dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang

disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak

menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak

dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.

Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah

logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini

dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-

tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.

Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena

15

Page 16: makalah 1 (logam berat)

terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi

penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan

pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.

Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses

penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.Usaha-usaha tersebut dapat

dilakukan, diantaranya melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya :

Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau

pemukiman

Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau

ekosistem

Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain

yang dapat menimbulkan pencemaran

Memperluas gerakan penghijauan

Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan

Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup

sehingga manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya

Melakukan intensifikasi pertanian

Pencegahan adalah lebih baik dari pengobatan. Artinya, ini kembali pada soal

koordinasi unsur-unsur masyarakat terkait. Khususnya untuk kasus PETI

(Penambangan Emas Tanpa Izin), kebijakan publik, Gubernur, Bupati, dan

Departemen Pertambangan sangat menentukan dalam mengurangi pencemaran

sungai. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan pada

masyarakat penambang.

Peran pemerintah untuk melakukan AMDAL terhadap suatu perusahaan yang

menggunakan air raksa harus dilakukan dengan benar dan sanksi yang tegas apabila

AMDALnya membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan

Pengendalian Pencemaran Air.

Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian

pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH).

Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu

penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non

16

Page 17: makalah 1 (logam berat)

teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara

menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan

mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak

terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan

gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya

meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku

disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri

terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola

limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

17

Page 18: makalah 1 (logam berat)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Kasus

Pencemaran laut.

Semua pencemar, baik berasl udara, air dan tanah seagian besar akan

tersalurkan air dan masuk ke dalam laut. Penelitian di Kepulauan Seribu menunjukkan

bahwa konsentrasi beberapa logam berat sudah melampaui standar yang berlaku. 6

jenis ikan yang biasa di makan turis, ternyata juaga mengandung Cd, Cu, Pb, Zn, dan

Hg dalam konsentrasi yang jauh lebih besar dari yang diperolehkan. Hal ini

diperkirakan akibat dari proses biokonsentrasi. Factor biokonsentrasi ( BCF ) yang

diperkirakan untuk logam-logam tersebut sangat bervariasi, muali dari yang terkecil

11,20 untuk Pb sampai 65.196.50 untuk Zn ( Kunaefi dan Herto, 2000 ). Patut dicatat

disini , bahwa Teluk Jakarta menerima air dari 13 sungai. Sekalipun demikian, belum

ada peraturan yang menentukan bagian laut mana saja yang boleh dieksploitasi

produknya, sehingga tidak meracuni mayarakat. Penelitian lain di Pantai Utara

Tangerang yang menerima air 12 sungai, menunjukkan kualitas air sudah tidak lagi

memenuhi syarat bagi perikanan, biota laut, dan pariwisata ( berenang dan

menyelam ), standar yang berlaku telah di lampaui sebanyak 45% sampai 91 %

( Djuangsih, 2000 )

3.2 Pembahasan Kasus

1. Analisa Kasus

Di Kepulauan Seribu, konsentrasi beberapa logam berat sudah melampaui

standar yang berlaku dan sebagian besar tersalurkan air ke dalam laut.

2. Dampak Kasus

Kepulauan Seribu menunjukkan bahwa konsentrasi beberapa logam berat

sudah melampaui standar yang berlaku. 6 jenis ikan yang biasa di makan turis,

ternyata juaga mengandung Cd, Cu, Pb, Zn, dan Hg dalam konsentrasi yang jauh

18

Page 19: makalah 1 (logam berat)

lebih besar dari yang diperolehkan. Hal ini diperkirakan akibat dari proses

biokonsentrasi.

Sehingga kualitas air sudah tidak lagi memenuhi syarat bagi perikanan, biota

laut, dan pariwisata ( berenang dan menyelam ), standar yang berlaku telah di

lampaui.

3. Pengendalian dari kasus

Untuk logam-logam berat seperti Hg, Cd, Cu, Zn, Pb, dan lain-lain dalam

pemakaiannya diperhatikan menurut standar yang berlaku dan limbah yang

dihasilkan diolah melalui pengolahan sehingga tidak mencemari lingkungan

khususnya air. Dan untuk masyarakat yang mengalami keracunan seharusnya di

tindak lanjuti lebih dini.

BAB IV

19

Page 20: makalah 1 (logam berat)

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup dan

komponen lain yang berasal dari alamiah atau aktivitas manusia ke dalam air

sehingga tidak sesuai lagi dengan peruntunannya.( PP No. 20/1990 tentang

Pengendalian Pencemaran Air

2. Sumber-sumber pencemaran adalah partikel kimia, limbah industri, limbah

pertanian dan perumahan,industry bahan kimia,pertambangan (emas),yang

masuk ke dalam perairan, yang bisa merusak lingkungan khususnya perairan.

Sedangkan indikator terjadinya pencemaran lingkungan dapat dilihat dari

aspek kimia-fisika pencemran air dan aspek biokimia pencemaran.

3. Proses pencemaran air oleh logam berat melalui interaksi suatu komponen

lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut.

4. Cara pengendalian pencemaran air oleh logam berat dengan Pengolahan

limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan,

4.2 Saran

Saran dari penyusun adalah kita telah mengetahui logam berat itu berbahaya

jika masuk dalam tubuh dan hendaknya kita bias mengontrol keluar masuknya limbah

yng mengandung logam berat.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: makalah 1 (logam berat)

Palar Drs Heryando . 2004 . Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat . Jakarta : RinekCipta

Soemirat Juli . 2003 . Toksikologi Lingkungan . Yogyakarta : Gadjah Mada University Prees

http://www.bluefame.com/topic/135886-pencemaran-air-oleh-logam-berat/

http://dinkesbonebolango.

http://dinkesbonebolango.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=490

21