makala h

17
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara roda dan kendaraan. Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan. B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum 2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum 3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan 4. Jenis-jenis suspensi independen 5. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?

Upload: sontong234

Post on 28-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara

maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah

dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan

ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga

pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa

ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara roda dan

kendaraan.

Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting

dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan

dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk

mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai

berikut:

1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum

2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum

3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan

4. Jenis-jenis suspensi independen

5. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?

C. TUJUAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum

2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum

3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan

4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen

5. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi

independen

Page 2: Makala h

BAB II

PEMBAHASAN

SUSPENSI INDEPENDEN

Pada Bab ini membahas tentang penjelasan lebih mendalam pada sistem suspensi

independen yang digunakan pada kendaraan.

A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum

1. Pengertian Sistem Suspensi

Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam

kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang

dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.

2. Fungsi Sistem Suspensi

Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :

a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda

menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara

jalan dengan roda-roda.

c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-

roda.

B. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum

Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke

lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan

terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus

oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini

memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

C. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan

Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :

Page 3: Makala h

1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan

adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.

2. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga

dengan sistem suspensi dependen.

3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),

umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.

Komponen suspensi teriri dari:

1. Coil spring

2. Shock Absorber

3. Suspension Arm

4. Ball joint

5. Bushing karet

6. Strut bar

7. Stabilizer bar

8. Lateral kontrol rod

9. Control Arm

10. Bumper

Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:

1. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)

Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang

pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal)

dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan

shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi

independen.

Page 4: Makala h

a. Sifat-sifat suspensi rigid (kaku):

• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain

• Konstruksi sederhana, perawatan mudah

• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda

• Memerlukan ruang pemegasan yang besar

• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)

• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)

• Bodi sedikit miring pada saat belok

b. Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :

Keuntungan :

Ø Konstruksi sederhana dan kuat

Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil

Kerugian :

Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang

Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal

2. Suspensi bebas (suspensi independen)

Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang

memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal

(yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung

satu sama lain. Perhatikan bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur

pergerakan roda / suspensi. Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi

untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.

Page 5: Makala h

Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang

atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda

belakang mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak

dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas

tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda

ditanggulangi hanya roda itu saja.

a. Sifat-sifat suspensi independen :

• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain

• Konstruksi agak rumit

• Membutuhkan sedikit tempat

• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan

• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)

• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan

roda)

• Perawatan lebih sulit

b. Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :

Keuntungan :

Ø Kwalitas mengendarai lebih baik

Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)

Kerugian :

Ø Konstruksi rumit

D. Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)

1. Jenis Mac Pherson

Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam

kejutan dan pivot kemudi.

Page 6: Makala h

Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :

Tipe Mac Pherson Strut

Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih

sederhana dari pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih

mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit.

Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive)

.

Keterangan :

1. Stabilizer

2. Lower arm

3. Coil spring

4. Peredam kejut

2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L 

Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan

penggerak belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping

maupun arah depan belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.

Page 7: Makala h

3. Tipe Semi – Trailing Arm

Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak

memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan

roda belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan

kekakuan dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil

alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.

Page 8: Makala h

4. Jenis Strut Dua Link

Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda

depan. Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan

sebuah strut rod di tiap rodanya.

5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil

Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan

knuckle yang menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan

menerima gaya longitudinal dan latitudinal, memungkinkan

pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini banyak digunakan

untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).

Keterangan :

1. Stabilizer

2. Lower arm

3. Coil spring

4. Peredam kejut

6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi 

Page 9: Makala h

Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper

arm, bagian belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan

tinggi kendaraan lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil

E. Pemeriksaan Dan Perawatan Pada Sistem Suspensi

1. Pemeriksaan dan perawatan pada suspensi independen, yaitu:

a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di

bagian yang aman.

b. Periksa kelonggaran ball join pada saat rem diinjak.

c. Periksa keadaan vet pada bantalan atas kaki suspensi mac pherson. Jika vetnya

sudah kering tambahlah secukupnya dan setelah itu pasang tutup plastiknya.

d. Periksa bantalan karet dan klem-klem stabiliser.

e. Periksa kebocoran oli shock breker. Shock breker yang bocor harus diganti.

f. Periksa kelonggaran pada bantalan-bantalan karet.

g. Perhatikan pada bagian-bagian yang dilengkapi nipple. Bersihkan nipple dan

periksa katup bolanya.

h. Isi nipel dengan vet. Gunakan pompa pengisi pelumas.

i. Bersihkan pelumas/vet yang jatuh ke lantai.

j. Turunkan kendaraan dan lepas dongkrak dan penyangga (jack stand).

2. Pemeriksaan dan perawatan pegas daun:

a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di

bagian yang aman.

b. Periksa kondisi bantalan karet gantungan pegas daun.

c. Periksa kondisi pengikat pegas, mur-mur, klem U dan karet pembatas gerak.

Jika sudah rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.

Page 10: Makala h

d. Dongkraklah bagian rangka sehingga tidak ada lagi beban yang terletak pada

pegas, kemudian pasangkan penyangga.

e. Lepaslah unit pegas daun dan bongkar unit pegas daun.

f. Bersihkan komponen-komponen yang telah dibongkar.

g. Periksa tahanan sok breker. Untuk sok breker double acting tahanan ke atas

dan tahanan ke bawah harus sama. Sedangkan untuk sok breker single acting

tahanan ke atas harus lebih besar dari pada tahanan ke bawah.

h. Periksa permukaan kontak-kontak daun pegas terhadap keausan, retak, karat,

deformasi dan lain-lain.

i. Periksa klem daun pegas, karet-karet penyekat terhadap keausan dan

kelelahan.

j. Rakit kembali unit pegas daun. Bersihkan grease/vet di tempat-tempat yang

bergesekan sebelum dirakit kembali.

k. Pasang kembali unit pegas daun pada dudukannya semula.

3. Menganalisis Kerusakan dan Kondisi Sistem

Cara menganalisis kerusakan sistem suspensi :

a. Melakukan tes drive untuk mengetahui bagian komponen suspensi mana yang

dirasa kurang nyaman.

b. Mendengarkan bagian suspensi yang bunyi akibat bodi mobil digoyang.

c. Melakukan pengamatan dimana letak komponen suspensi yang rusak

Page 11: Makala h

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:

1. Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan,

getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat

meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Fungsi sistem

suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :

a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda

menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.

b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan

antara jalan dengan roda-roda.

c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan

roda-roda.

2. Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari

permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya

tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan

pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran

(shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan

roda roda tetap menapak pada jalan.

Page 12: Makala h

3. Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis

yaitu:

a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)

b. Suspensi bebas (suspensi independen)

4. Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson dengan lower

arm berbentuk L, tipe semi – trailing arm, jenis strut dua link, tipe double wisbone

dengan pegas koil dan tipe double wisbone dengan pegas batang torsi 

B. SARAN

Untuk lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang

suspensi independen ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-banyaknya

baik dari buku-buku maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.

Page 13: Makala h

DAFTAR PUSTAKA

New Step 1 Training Manual, P.T. Toyota Astra Motor

http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html

diakses tanggal 10 Desemberr 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_%28kendaraan%29

diakses tanggal 10 Desemberr 2014

http://www.slideshare.net/parasiann/artikelsistemsuspensikemudi

diakses tanggal 10 Desemberr 2014