makala h hormon
DESCRIPTION
Makala h HormonTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar
selagar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
eksternaldan internal yang selalu berubah.Sistem Endokrin dan susunan saraf
merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan
dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai pembawa pesan melalui sistem
stuktural yang tetap.
Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” di sekresikan oleh
kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel
atau organ targetnya (definisiklasik dari hormon). Hormon beredar di dalam
sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon menemukan
sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada permukaan sel
tersebut dan mengirimkan sinyal.Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut
dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah
aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau
penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan
persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, danperawatan anak), atau fase
kehidupan (misalnya pubertas dan menopause) .Pada banyak kasus, satu hormon dapat
mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatursiklus
reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan
(chemical messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang
sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan di bagian lain dari
tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus.
1
Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan
aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena
beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan
dalam kerja hormon dapat menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga
merupakan suatu cabang ilmu biokimia yang kegunaannya dapat dilihat secara
langsung.
Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang ditemukan.
Selain mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi
yang lain yaitu mengatur pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan
darah, fungsi ginjal, pergerakan saluran gastrointestinal, sekresi enzim-enzim
pencernaan, laktasi dan sistem reproduksi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hormon?
2. Bagaimana klasifikasi hormon?
3. Apa saja fungsi dari hormon?
4. Bagaimana mekanisme kerja dari hormon?
5. Apa saja sifat-sifat hormon?
6. Apa saja penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan hormon?
7. Apa saja jenis-jenis hormon?
8. Bagaimana kegunaan hormon secara klinis?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian hormon.
2. Menjelaskan klasifikasi hormon.
3. Menyebutkan fungsi hormon.
4. Menjelaskan mekanisme kerja hormon.
5. Menerangkan sifat-sifat hormon.
2
6. Menjelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan hormon.
7. Menjelaskan jenis-jenis hormon.
8. Menerangkan kegunaan hormon secara klinis.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk membantu pembaca dalam memahami
hormon dalam mata kuliah Biokimia I dan sekaligus sebagai bahan acuan
pembaca dalam menjelaskan tentang hormon.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang artinya “yang
menggerakkan”, jadi hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau
antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan
kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh.
Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan
ditranspor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon
disekresi langsung ke sirkulasi. Akan tetapi, beberapa hormon disekresi oleh
jaringan yang secara primer bukan jaringan endokrin. Hormon lainnya disekresi
oleh lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan merupakan sasaran untuk hormon
tertentu hanya bila jaringan tersebut mengandung protein reseptor spesifik yang
mengikat hormon dan menimbulkan respon selular. Hormon mengatur aktifitas
jaringan sasarannya melalui 2 cara umum yaitu:
1. Dengan mengatur aktivitas protein yang sudah ada dalam sel pada saat kerja
hormonal.
2. Dengan mengatur sintesis atau degradasi protein.
Hormon juga memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme tubuh
manusia, seperti hal nya enzim. Bedanya, kalau enzim memiliki kemampuan
untuk mempercepat suatu reaksi metabolisme, sedangkan hormon mempunyai
peranan penting untuk mengontrol fungsi tubuh dan menentukan tingkat
metabolisme.
2.2 Klasifikasi Hormon
4
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut
komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi resptor dan sifat sinyal yang mengantara
kerja hormon di dalam sel :
2.2.1. Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya antara lain :
a) Golongan steroid yang termasuk golongan ini adalah turunan dari kolestrol
yaitu androgen , esterogen dan adrenokortikoid.
b) Golongan Eikosanoid yaitu asam arachidonat
c) Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil , yang termasuk
golongan ini adalah Thyroid , katekolamin , epinefrin dan trioksin.
d) Golongan polipeptida/protein antara lain insulin, glukagon, GH, TSH,
oksitosinvasoperin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa dan lain - lain.
2.2.2. Klasifikasi hormon berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon
Lipofilik
Klasifikasi hormon berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon Lipofilik
antara lain :
a) Kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak contohnya hormon
golongan asteroid (estrogen, progesteron,
testoreon,glukokortikoid,aldostreon) dan tironin (misalnya trioksin).
b) Hidrofilik yaitu kelompok hormon yang dapat larut dalam air , contohnya
insulin , glukagon, hormon adrenokortikropik (ACTH) gastrin dan
katekolamin (misalanya dopamin, norepinefrin, epinefrin).
2.2.3. Klasifikasi hormon berdasarkan lokasi reseptor hormon
Klasifikasi hormon berdasarkan lokasi reseptor hormon yaitu :
a) Hormon yang berkaitan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
b) Hormon yang berkaitan dengan reseptor permukaan sel (plasmamembran)
5
2.2.4. Klasifikasi hormon berdasarkan sifat sinyal yang mengantara kerja
hormon didalam sel
Klasifikasi hormon berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon
di dalam sel yaitu kelompok hormon yang menggunakan kelompok second
mesengger senyawa seperti CAMP, CGMP, Ca2+, fosfoinistol , lintasan kinase
sebagai mediator itraseluler.
2.2.5. Klasifikasi hormon berdasarkan pola siklus sekresi hormon
Klasifikasi hormon berdasarkan pola siklus sekresi hormon , maka
dibedakan atas :
a) Sekresi diumal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam
contohnya kortisol, dimana kadar kortisol mengikat pada pagi hari dan turun
pada malam hari.
b) Pola sekresi hormonal pilsatif dan siklik naik turun sepaanjang waktu
tertentu, seperti bulanan, contohnya estrogen dimana merupakan non siklik
dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus mensturasi.
c) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtart lainnya, contohnya hormon paratroid dimana proses sekresinya
tergantung respons terhadap kadar kalsium serum.
2.2.6. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya
Klasifikasi hormon Berdasarkan Fungsi :
a) Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam
perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi.
b) Hormon metabolisme : hormon yang mempunyai peranan dalam proses
metabolisme.
c) Hormon trofik : hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang
kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.
d) Hormon pengatur metabolisne mineral dan air : hormon yang mengatur
homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.
6
e) Hormon pengatur sistem kardiovaskuler : hormon yang mengatur aktivitas
konduksi dan kontraksi jantung.
2.2.7. Klasifiikasi Hormon Berdasarkan Tempat Pembentukannya
a) Kelenjar hipofise
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkanya
dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua
lobus. Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang
bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh
2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menghasilkan hormon tiroksin.
3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal
dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
4. Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH)
yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis.
5. Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium dan testoteron dalam testis. Interstisial Cell
Stimulating Hormone (ICSH).
Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis
hormon;
1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
7
2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu
melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar
hipofise terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.
b) Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan
trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah
depan dan terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding
laring.
Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus
anerior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun
fungsi dari hormon tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam
tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
c) Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
didalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan
yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Masing –masing
melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor
didalam tubuh.
d) Kelenjar timus
Kelenjar timus terletak didalam mediastinum di belakang os sternum
atau teletak didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea dan hanya
dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun. Warnanya kemerah-merahan dan
terdiri dari dua lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira
10 gram aau lebih sedikit. Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa
remaja dar 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
8
Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebagai
berikut;
1. Mengaktifkan pertumbuhan badan
2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin
e) Kelenjar suprarenal
Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal
kiri dan kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar
suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu :
1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang
disebut korteks
2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin
(nor epinefrin)
Zat - zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan
simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah,takut
serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu
menaikan tekanan darah guna melawan shok.
Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut otot
didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu
metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari
hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal
adalah; Hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat
dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan fungsi otot.
Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak kurus dan
nampak sakit paling lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini,
9
sednangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam darah terlampau banyak,
penyakit ini diobati dengan kortison
f) Kelenjar pankreatika
Kelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata
lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan
hormon glukagon sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormon insulin.
Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan
sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan
protein
Fungsi hormon insulin adalah untuk mengedalikan glukosa dan bila
digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk
mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak
Pulau langerhans
Pulau –pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan
terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau -
pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi
dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin yang lainya
menghasilkan polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian eksokrin
pankreas. Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam
pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glukagon dan
polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.
g) Kelenjar kelamin
Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu, pada skrotum menghasilkan
hormon testoteron. Adapun fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat
kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan
sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-
laki.
10
Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping
kiri dan kanan uterus. Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron,
hormon ini dapat mempegaruhi pekerjaan uterus serta memberika sifat
kewanitaan, misalnya pinggul yang membesar, bahu sempit dan lain-lain.
2.3 Fungsi Hormon.
Hormon dapat mengendalikan proses pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme, kekebalan, dan pola hidup manusia sekalipun. Karena pentingnya
fungsi hormon, hormon diproduksi langsung oleh tubuh, tubuh mensekresikan
hormon melalui dua kelenjar, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Endoktrin
mensekresikan hormon keseluruh tubuh dengan bantuan darah untuk
mendistribusikannya, sementara eksokrin memerlukan saluran eksklusif untuk
mengedarkan hormon.
Secara umum, fungsi hormon adalah sebagai berikut :
Mengontrol pertumbuhan tubuh.
Mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan antara sistem hormon
dan saraf.
Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak pada
seluruh tubuh.
Mengendalikan tekanan darah.
Merangsang dalam pembentukan sel darah merah .
Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual (meliputi perkembangan
sifat kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan) dan sistem
reproduksi.
Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks adrenal.
Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid.
Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan
lingkungan sekitarnya)
11
Secara khusus fungsi hormon adalah :
1. Anti diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus
ginjal dan meningkatkan tekanan darah.
2. Oksitosin : merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu.
3. Growth hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot,
meningkatakan sintesis protein, mobilisasi lemak , menurunkan
metabolosme karbohidrat .
4. Prolaktin : meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan
produksi air susu setelah kelahiran.
5. Tirod stimulating hormone (TSH) : merangasang produksi dan sekresi
hormone tiroid.
6. Adenocortcotropic hormone (ACTH) : mernagsang sekresi dan produksi
hormone seteroid dan korteks adrenal
7. Luteinizing hormone (LH) : merangasang pertumbuhan korfus luteum ,
ovulasi, produksi esteropgen dan progeteron (pada wanita ) merangsang
sekresi testosterone , perkembangan jaringan interstisial (pada pria)
8. Folicel stimulating hormone : merangsang pertumbuhan folikel telur dan
ovulasi ( pada wanita ) merangsang produksi sperma ( pada pria)
9. Melanosit stimulating hormone : bersanma dengan ACTH terlibat dalam
pembentukan kulit.
10. Tiroksin (T4) dan triidotironin (T3) : menibgkatakan laju metabolisme ,
sensitifitas kardio vaskuler terhadap aktifasi saraf simpatik ,
mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet.
11. Kalsitonin : menurunkan konsentarasi Ca dan Fosfat
12. Hormoon paratiroid : meningkatakan konsentarasi Ca dalam darah ,
menurunkan kadar fosfat darah , bekerja memepengaruhi tulang , usus,
ginjal, dan sel-sel lainnya .
13. Adrenalin / epinefrin : meningkatakan kecepatan denyut jantung , dan
tekanan darah , mengatur diameter arterio , merangsang kontaraksi otot
polos , meningkatkan konsentarasi gula darah .
12
14. Noradrenalin / noripenefrin : menyebabkan kostriksi arteriol dan
meningkatakan laju metabolism .
15. Glukokortikoid (kortison dan kortikosteron) : mempengaruhi prose
metabolisme , mengatur konsentarasi gula darah , anti inplamasi ,
memepengaruhi prose pertumbuhan , menurunkan pengaruh sters dan
sekresi ACTH
16. Insulin : menurunkan gula darah , meningkatakan simpanan glikogen ,
mempengaruhi otot, hati dan jaringan adipose.
17. Glucagon : menigkatakan kadar gula darah
18. Esterogen : mempengaruhi perkembangan organ seks dan cirri-ciri
kelamin wanita, mernagsang perekembangan polikel telur, mempengaruhi
siklus mensturasi , merangasang peneaalan dinding ueterus dan
memelihara kehamilan.
19. Progesterone : mempengaruhi siklus mensturasi , merangasang peneaalan
dinding ueterus dan memelihara kehamilan.
20. Human chorionic gonadotripin (HCG) : memelihara kehamilan
21. Tetosteron : mempengaruhi perekembangan oragan seks dari cirri kelamin
pria serta pembentukanm sperma.
2.4 Mekanisme Kerja Hormon.
Berawal dari penelitian Sutherland pada reaksi pemecahan
glikogen, yang menimbulkan terbentuknya suatu zat yang
tahan panas sebagai zat antara, yang ternyata zat tersebut ialah
AMP siklik, atau adenosin 3’, 5’ monofosfat.
AMP siklik terbentuk dari ATP oleh enzim adenil siklase,
lalu AMP siklik dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP.
ATPMg
→
2+¿
adenil siklaseAMP siklik+PPi+H+¿¿¿
13
AMP siklik+H 2O Mg→
2+¿ AMP+H+¿¿ ¿
Konsep Mekanisme Kerja Hormon Berdasarkan Penelitaan Sutherland :
1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.
2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat
merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma.
3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah
AMP siklik dalam sel.
4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau
beberapa proses.
Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan
AMP siklik sebagai berikut :
Adanya rangsangan dari
luar maupun dari dalam
menyebabkan kelenjar endoktrin
memproduksi dan mengeluarkan
hormon ke dalam plasma darah.
Setelah sampai pada sel yang
menjadi tujuan, hormon
bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang
terdapat pada membran.
Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan
pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah
proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas enzim, permeabilitas membran
dan sebagainya. Keseluruhan proses yang berubah ini dapat terwujud dalam
tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia.
Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama
pembentukkan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan tahap
kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas
proses dalam sel.
14
Gambaran . Lintasan yang
mungkin untuk transmis sinyal
hormon. Masing-masing hormon
dapat bekerja melalui satu atau
leb ih reseptor; masing-masing
kompleks hormon-reseptor dapat bekerja melalui satu atau lebih mediator
protein (baik protein G atau mekanisme pensinyalan lainnya), dan masing-
masing protein perantara atau enzim yang diaktivasi oleh kompleks-
kompleks hormon reseptor dapat mempengaruhi satu atau lebih fungsi
efektor.
2.5 Sifat-Sifat Hormon
Sifat-sifat hormon dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas
tertentu, misalnya insulin untuk mengatur kadar gula darah.
2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh
besar terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh, misal jika tubuh kekurangan
beberapa miligram hormon Somatotrophin maka pertumbuhan akan
terhambat secara nyata.
3. Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh
syaraf. Seperti hormon Testoteron yang berpengaruh terhadap perkembangan
kelamin skunder pria.
4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon
diproduksi hanya apabila dibutuhkan.
5. Suatu chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin.
6. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah.
7. Fungus sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai
proses metabolisme (reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan;
15
mempertahankan homeostatis; pengadaan; penggunaan dan penyimpanan
energi).
8. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat menggambarkan aktivitas dari sel
kelenjar endokrin.
9. Memiliki organ atau jaringan target tertentu.
10. Berbentuk amine, polipeptida, protein, steroid.
2.6 Penyakit Akibat Gangguan Hormon
Macam macam penyakit akibat Kelainan Pada Sistem Hormon :
1. Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat
terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
Gejala – gejalanya berupa :
a) Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan
volume air dari cairan tubuh.
b) Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga
penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress
kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
c) Lesu mental dan fisik.
2. Sindrom Cushing
Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan
dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan
oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejalanya berupa :
a) Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.
b) Osteoporosis
c) Luka yang sulit sembuh
16
d) Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)
3. Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya
akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.
Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk
mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan
sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut
dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara,
payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang
kebotakan.
Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda
kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup
oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone.
Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda
– tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara
membesar seperti pada wanita).
4. Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan
noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :
a) Basa metabolisme meningkaT.
b) Glukosa darah meningkat.
c) Jantung berdebar.
d) Tekanan darah meninggi.
e) Berkurangnya fungsi saluran pencernaan.
f) Keringat pada telapak tangan
Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah.
Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang
menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain
17
peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma
terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini
menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
5. Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan
hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa
dari darah. Penyakit ini timbul ketika dalam darah tidak terdapat cukup insulin
dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup
glukosa dari darah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran
cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat
menyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi
sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat
meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang
ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan
gangguan saraf.
DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu
diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi
virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat
yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15
tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara
penyuntikan.
DM tipe II timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap
indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini
bersifat menurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor
insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan baru
timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan
pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan
untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam.
18
Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah penderita
merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air kecil,
dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala – gejala di atas serta
memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang
melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum
larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu. Diabetes
bukan satu – satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Beberapa orang
memiliki sel – sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi terlalu
banyak insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagai akibatnya kadar glukosa
dalam darah turun dibawah normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya
terjadi 2 – 4 jam setelah makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas,
berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa
sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal.
Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan
meningkatkan frekuensi makan yang lebih sering dan dalam jumlah kecil.
6. Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa
bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek
karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental
karena sel – sel otak kurang berkembang.
Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah
yang besar. Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormone tiroid asalkan
tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan
miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar,
mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara
fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada
makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.
7. Hipertiroidea
19
Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala –
gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan
besar, jantung berdebar dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.
Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto
imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap
reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor. Ini, maka
kadar T4 dan T3 darah meningkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter
(struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus)
yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata
eksternal dan jaringan sekitar bola mata.
2.7 Jenis-Jenis Hormon
1. Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)
Kortikotropin adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid,
dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit.Hormon ini merangsang
kelenjar hipofisis dan mengeluarkan hormon adrenokortikotropik (ACTH).
ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin,
sebuah polipeptida yang terdiri dari 267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi
antara lain ACTH, ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, MSH, β-
endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH dan β-lipotropin disekresi
oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari kelenjar hipofisis setelah
distimulasi oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.
Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokoetikoid
dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang
bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid,
ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusi
kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.
2. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
20
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), berfungsi untuk merangsang
kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating
hormone (FSH). GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron dalam hipotalamus.
GnRH dianggap neurohormon, suatu hormon yang diproduksi di tertentu sel
saraf dan dirilis di perusahaan terminal saraf. Sebuah wilayah kunci untuk
produksi GnRH adalah daerah preoptik dari hipotalamus, yang berisi sebagian
besar mensekresi GnRH-neuron. Neuron GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke
otak, di mana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan
dihubungkan dengan sangat panjang >1-milimeter-panjang dendrit. Bundel ini
bersama-sama sehingga mereka menerima bersama sinaptik input, proses yang
memungkinkan mereka untuk menyinkronkan pelepasan GnRH mereka.
GnRH disekresi dalam hypophysial aliran darah portal yang di eminensia
median. Para darah portal membawa GnRH ke kelenjar pituitari,yang berisi
gonadotropin sel, di mana GnRH mengaktifkan sendiri reseptor , reseptor
gonadotropin-releasing hormone (GnRHR), tujuh-transmembran G-protein-
coupled yang merangsang reseptor beta isoform phosphoinositide fosfolipase C,
yang melanjutkan dengan memobilisasi kalsium dan protein kinase C. Hal ini
menyebabkan aktivasi protein yang terlibat dalam sintesis dan sekresi
gonadotropin LH dan FSH. GnRH terdegradasi oleh proteolisis dalam beberapa
menit.
Ada perbedaan dalam sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki,
GnRH disekresi dalam pulsa pada frekuensi konstan.Akan tetapi, pada wanita,
frekuensi pulsa bervariasi selama siklus menstruasi, dan ada gelombang besar
GnRH sesaat sebelum ovulasi.
Aktivitas GnRH sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan
pada pubertas. Selama tahun-tahun reproduksi, kegiatan pulsa sangat penting
untuk fungsi reproduksi sukses sebagai dikendalikan oleh loop umpan
balik. Namun, setelah kehamilan didirikan, aktivitas GnRH tidak
diperlukan. Kegiatan berdenyut dapat terganggu oleh hipotalamus-hipofisis
penyakit, baik disfungsi (yaitu, penekanan hipotalamus) atau lesi organik (trauma,
21
tumor). Peningkatan prolaktin tingkat menurunkan aktivitas
GnRH. Sebaliknya, hiperinsulinemia meningkatkan aktivitas pulsa mengarah ke
LH teratur dan aktivitas FSH, seperti yang terlihat dalam sindrom
ovarium polikistik (PCOS).Pembentukan GnRH kongenital tidak ada
dalam sindrom Kallmann.
Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan
pemancar yang berbeda (termasuk norepinefrin, GABA,glutamat). Sebagai
contoh, dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH)
estrogen-progesteron-prima betina; dopamin dapat menghambat pelepasan LH
pada wanita diovariektomi.Kisspeptin tampaknya menjadi regulator penting dari
pelepasan GnRH.Pelepasan GnRH dapat juga diatur oleh estrogen. Telah
dilaporkan bahwa ada kisspeptin menghasilkan neuron yang juga
mengekspresikanreseptor estrogen alpha.
GnRH ditemukan di organ luar hipotalamus dan pituitari, dan perannya dalam
proses kehidupan lainnya adalah kurang dipahami. Sebagai contoh, ada
kemungkinan menjadi peran GnRH1 dalam plasenta dan dalam gonad . Reseptor
GnRH dan GnRH juga ditemukan dalam kanker ovarium, payudara, prostat, dan
endometrium.
3. Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)
Thyrotropin-releasing hormone (TRH) berfungsi untuk merangsang pituitary
untuk rilis thyroid-stimulating hormone (TSH). Thyrotropin-releasing hormone
(TRH), juga disebut thyrotropin-releasing factor (TRF), thyroliberin atau
protirelin, adalah tropik tripeptide hormon yang merangsang pelepasan thyroid-
stimulating hormone dan prolaktin oleh hipofisis anerior. TRH telah digunakan
secara klinis untuk pengobatan degenerasi spinocerebellar dan gangguan
kesadaran pada manusia.
TRH diproduksi oleh hipotalamus dalam neuron medial nukleus
paraventrikular. Pada awalnya, itu adalah disintesis sebagai prekursor asam amino
polipeptida-242 yang berisi 6 salinan urutan-Glu--Nya Pro-Gly-, diapit dengan di-
22
dasar peptida yang kemudian diproses melalui proteolisis untuk memberikan
molekul TRH matang.
Ia berjalan melintasi median eminensia ke kelenjar hipofisis anterior
melalui sistem portal hypophyseal mana merangsang pelepasan thyroid-
stimulating hormone dari sel yang disebutthyrotropes dan kelebihan kadar
menghambat dopamin, yang merangsang pelepasanprolaktin, yang pada
gilirannya menurunkan GnRH. TRH juga dapat dideteksi di daerah lain dari tubuh
termasuk sistem pencernaan dan pulau pankreas, serta otak.
4. Pertumbuhan Hormon-Releasing Hormone (PHRH)
Pertumbuhan hormon-releasing hormone berfungsi untuk merangsang
pelepasan hormon pertumbuhan (GH) dari (peningkatan GHRH)
hipofisis.Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida berbasis protein.Ini
merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan
lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal
yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap
lateral kelenjar hipofisis anterior.
Somatotropin mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami
dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang
diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan, dan disingkat "HGH" pada manusia.
Hormon pertumbuhan digunakan dalam obat untuk mengobati gangguan
pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.Dalam beberapa
tahun terakhir, terapi pengganti hormon pertumbuhan telah menjadi populer
dalam pertempuran melawan penuaan dan obesitas.
Efek dilaporkan pada pasien yang kekurangan GH (tapi tidak pada orang
sehat) termasuk lemak tubuh menurun, massa otot meningkat, kepadatan tulang
meningkat, tingkat energi meningkat, warna kulit dan tekstur ditingkatkan,
meningkatkan fungsi seksual, dan fungsi sistem kekebalan tubuh membaik. Pada
saat ini, hGH masih dianggap hormon yang sangat kompleks, dan banyak
fungsinya masih belum diketahui.
23
Dalam perannya sebagai agen anabolik, HGH telah digunakan oleh pesaing
dalam olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang oleh IOC dan NCAA. Analisis
urin tradisional tidak bisa mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu
tidak dapat diterapkan sampai awal 2000-an ketika darah tes yang dapat
membedakan antara HGH alami dan buatan yang mulai dikembangkan.
Tes darah yang dilakukan oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena terutama
ditargetkan HGH.sementara baru-baru ini sebuah varian tambahan ~ 23-24 kDa
juga telah dilaporkan di negara-negara pasca-latihan pada proporsi yang lebih
tinggi. Varian ini belum teridentifikasi, tetapi telah disarankan untuk bertepatan
dengan varian kDa 22 dari 23 kDa glycosilated diidentifikasi dalam kelenjar
hipofisis.Selain itu, varian ini beredar sebagian terikat dengan protein
(pertumbuhan hormon-binding protein, GHBP), yang merupakan bagian dipotong
dari reseptor hormon pertumbuhan, dan subunit asam-labil (ALS).
5. Hormon Somatostatin
Hormon somatostatin berfungsi untuk menghambat pelepasan GH dari
hipofisis. Somatostatin adalah hormon peptida yang mengendalikan sistem
endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan perkembangan sel
tubuh.GHIH mempunyai dua bentuk dari irisan sebuah preproprotein, satu dengan
14 asam amino dan 28 asam amino.
GHIH disekresi oleh beberapa organ antara lain lambung, usus, sel delta
pankreas, dan neuron dari nukleus perventrikular dari hipotalamus dan kelenjar.
GHIH adalah sebuah hormon inhibitor yang antagonis terhadap GHRH dalam
proses sekresi GH. Hormon lain dengan sekresi terhambat oleh karena GHIH
antara lain:
a. Enteroglukagon
b. Gastrin
c. Glukagon
d. Insulin, hanya pada saat sel delta pada pankreas mensekresi GHIH
e. Kolesistokinin (CCK)
24
f. Motilin
g. Vasoactive intestinal peptide (VIP)
h. Hormon dari kelompok sekretin, termasuk GIP
i. TSH
6. Hormon Dopamin
Hormon dopamin berfungsi untuk menghambat pelepasan prolaktin dari
hipofisis. Dopamin merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus.
Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan
dapat menyebabkan penyakit parkinson.
Dopamin diproduksi di beberapa daerah otak, termasuk substantia
nigra dan daerah tegmental ventral. Dopamin juga neurohormon dikeluarkan
oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon adalah untuk menghambat
pelepasan prolaktin dari lobus anterior hipofisis.
Dopamin tersedia sebagai intravena obat yang bekerja pada simpatik sistem
saraf , menghasilkan efek seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
Namun, karena dopamin tidak bisa melintasi penghalang darah-otak, dopamin
diberikan sebagai obat tidak secara langsung mempengaruhi sistem saraf
pusat. Untuk meningkatkan jumlah dopamin dalam otak pasien dengan penyakit
seperti penyakit Parkinson dan dopa-responsif distonia ,L-dopa (pendahulu dari
dopamin) sering diberikan karena melintasi penghalang darah-otak yang relatif
mudah.
Rasa bahagia dan nyaman dipengaruhi oleh aktivitas hormon serotinin dan
dopamin.Kedua hormon ini berada di otak dan berproduksi secara
alami.Dopamin, misalnya, jumlahnya meningkat seiring seseorang tidur nyenyak,
berolahraga, atau pun sedang melakukan seks.Maka, tidak heran jika seseorang
melakukan kegiatan tersebut seringkali mendapatkan rasa tenang dan
nyaman.Produksi serotinin maupun dopamin bisa didongkrak pula dengan
mengonsumsi makanan tertentu.Dan, terapi kebahagiaan dengan makanan bisa
dilakukan dengan mudah.Untuk meningkatkan hormon dopamin, Anda bisa
25
mengonsumsi seafood (terutama ikan laut) atau kenari dalam menu makan.Atau,
bisa juga mengonsumsi coklat yang mengandung phenylethylamine.Zat ini
merangsang pembentukan dopamin.Sedangkan, untuk menghasilkan hormon
serotinin, Anda memerlukan asupan triptofan minimal 250 miligram. Seperti
dikutip Deutsche Welle, bersama enzim sel syaraf, triptofan akan menghasilkan
serotinin yang membuat diri Anda bahagia. Makanan yang bisa Anda konsumsi
seperti coklat, sereal dengan yoghurt, atau seafood.
Pisang juga sangat baik untuk peningkatan serotinin. Karena, buah ini mempunyai
kadar triptofan yang tinggi. Selain bermanfaat dalam produksi serotinin, triptofan
juga meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan dan menekan nafsu
makan.Cocok juga buat Anda yang lagi diet.
7. ACTH
ACTH berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon dari korteks
adrenal. Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memeliharab
pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk
mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.Hormon ACTH dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis anterior.Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis
dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap
ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum
berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol
esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan
meningkatkan sintesis pregnen. Tahapan dari mekanisme kerja ACTH adalah:
1. ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-
Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat
kortikotropin terikat.
2. Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol
menjadi pregnolon.
3. Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen
adrenal.
26
4. Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan
glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak,
Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom.
Adrenocorticotropic hormon (ACTH atau corticotropin) adalah polypeptide
tropika dan secreted hormon yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak
depan. Itu adalah komponen penting dari hypothalamic-kelenjar di bawah otak-
adrenal axis dan sering dihasilkan dalam respon terhadap stres biologis
(corticotropin bersama-releasing hormon dari hypothalamus).
ACTH adalah synthesized dari pra-pro-opiomelanocortin (pra-POMC).
Penghapusan dari sinyal peptide selama terjemahan yang memproduksi 267 asam
amino polypeptide POMC, yang undergoes sejumlah pos-translational modifikasi
seperti phosphorylation dan glycosylation sebelum itu proteolytically melekang
oleh endopeptidases untuk menghasilkan berbagai polypeptide fragmen dengan
berbagai aktivitas fisiologis. Ini termasuk fragmen ACTH, β-lipotropin, γ-
lipotropin, Melanocyte merangsang Hormone (MSH) dan β-endorphin. POMC,
ACTH dan β-lipotropin adalah secreted dari corticotropes di depan cuping (atau
adenohypophysis) dari kelenjar di bawah otak sebagai jawaban terhadap hormon
corticotropin-releasing hormon (CRH) yang dirilis oleh hypothalamus. ACTH
juga diproduksi oleh sel dari sistem kekebalan (sel T, B dan sel-sel macrophages)
dalam respon terhadap stimuli yang pergi bersama-sama dengan stres (termasuk
CRH).
Untuk mengatur pengeluaran dari ACTH, banyak zat secreted dalam pameran
ini poros lambat/intermediate-umpan balik yang cepat dan lingkaran kegiatan.
Glucocorticoids secreted dari adrenal bozonty bekerja untuk mencegah keluarnya
CRH oleh hypothalamus, yang pada akhirnya akan berkurang anterior ACTH dari
kelenjar di bawah otak keluarnya. Glucocorticoids Mei juga yang menghalangi
tingkat POMC gene transcription dan sintesis peptide.
8. Luteinizing Hormone (LH)
27
Luteinizing hormone (LH) pada wanita berfungsi uintuk merangsang
produksi hormon seks (yaitu, estrogen) dalam ovarium serta selama
ovulasi.Sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang produksi testosteron di
testis.
Pada wanita, pada saat menstruasi, FSH inisiat pertumbuhan folikel,
khususnya yang mempengaruhisel-sel granulosa. Dengan kenaikan estrogen,
reseptor LH juga diekspresikan pada folikel matang yang menghasilkan
peningkatan jumlah estradiol. Akhirnya pada saat pematangan folikel, kenaikan
estrogen memimpin melalui antarmuka hipotalamus untuk efek "positif umpan
balik", suatu pelepasan LH selama 24 - untuk periode 48-jam. Ini 'lonjakan LH'
pemicu ovulasi , sehingga tidak hanya melepaskan telur tetapi juga memulai
konversi dari sisa folikel menjadi korpus luteum , yang pada gilirannya,
menghasilkanprogesteron untuk mempersiapkan endometrium untuk
kemungkinan implantasi. LH diperlukan untuk mempertahankan fungsi luteal
selama dua minggu pertama. Dalam kasus kehamilan , fungsi luteal akan lebih
dipelihara oleh aksi hCG (hormon yang sangat mirip dengan LH) dari kehamilan
yang baru didirikan. LH mendukung sel teka di ovarium yang
memberikan androgen dan prekursor hormon untuk produksi estradiol.
Pada pria, LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan bertanggung jawab
untuk produksi testosteron, sebuah androgen yang diberikannya baik aktivitas
endokrin dan aktivitas intratesticular pada spermatogenesis.
Pelepasan LH pada kelenjar hipofisis dikendalikan oleh pulsa gonadotropin-
releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus . Mereka pulsa, pada gilirannya,
tunduk pada umpan balik estrogen dari gonad. LH biasanya rendah selama masa
kanak-kanak dan, pada wanita, tinggi setelah menopause. Seperti LH disekresi
sebagai pulsa, perlu untuk mengikuti konsentrasi selama periode waktu yang
cukup untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang tingkat darah.
Selama tahun-tahun reproduksi, tingkat khas adalah antara 1-20 IU
L. Fisiologis yang tinggi kadar LH yang terlihat selama lonjakan LH (vs),
biasanya mereka terakhir 48 jam. Deteksi dari lonjakan hormon yang akan datang
28
luteinising menunjukkan ovulasi . LH dapat dideteksi oleh kemih kit prediksi
ovulasi (OPK, juga LH-kit) yang dilakukan, biasanya setiap hari, sekitar ovulasi
waktu dapat diharapkan. Konversi dari negatif ke positif pembacaan akan
menunjukkan bahwa ovulasi adalah sekitar terjadi dalam waktu 24-48 jam, dua
hari memberikan perempuan untuk terlibat dalam hubungan
seksual atau inseminasi buatan dengan niat ibu hamilSelama tahun-tahun
reproduksi, LH yang relatif tinggi sering terlihat pada pasien dengan sindrom
ovarium polikistik , namun, akan sangat luar biasa bagi mereka untuk memiliki
tingkat LH di luar jangkauan reproduksi normal. Pada wanita, LH membantu
mengatur siklus menstruasi dan produksi telur (ovulasi). Tingkat dari LH dalam
tubuh wanita bervariasi dengan fase siklus menstruasi. Ini meningkat pesat sesaat
sebelum ovulasi terjadi, sekitar pertengahan siklus (hari ke-14 dari siklus 28-
hari). Hal ini disebut lonjakan LH. hormon Luteinizing dan follicle-stimulating
hormone tingkat naik dan turun bersama-sama selama siklus menstruasi bulanan.
Pada pria, LH merangsang produksi testosteron , yang berperan dalam produksi
sperma.
9. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Follicle stimulating hormone pada wanita berfungsi untuk merangsang
perkembangan folikel.Sedadngkan pada pria, merangsang produksi
sperma.Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH).Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu
hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat
tumbuh.
Hormon perangsang folikel adalah hormon yang dikeluarkan
olehgonadotrop.FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel
telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses
pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi
setelah menopause.nFSH merupakan sebuah tes hormon follicle-stimulating
mengukur jumlah follicle-stimulating hormone (FSH) dalam darah sampel. FSH
dihasilkan olehkelenjar hipofisis.Pada wanita, FSH membantu mengontrol siklus
29
menstruasi dan produksi telur oleh ovarium . Jumlah FSH bervariasi sepanjang
siklus menstruasi wanita dan tertinggi sebelum dia melepaskan telur
(ovulasi).Sedangkan pada pria, FSH membantu mengontrol produksi
sperma. Jumlah FSH pada pria biasanya tetap konstan.
Jumlah hormon FSH dan lainnya ( hormon luteinizing , estrogen ,
dan progesteron ) yang diukur di kedua seorang pria dan seorang wanita untuk
menentukan mengapa pasangan tidak dapat menjadi hamil ( infertilitas ). Tingkat
FSH dapat membantu menentukan apakah pria atau wanita seks organ ( testis atau
ovarium) berfungsi dengan benar.
FSH merangsang pertumbuhan dan perekrutan belum dewasa folikel
ovarium di ovarium. Pada awal (kecil) folikel antral, FSH adalah faktor utama
yang menyelamatkan kelangsungan hidup folikel antral kecil (2-5 mm diameter
untuk manusia) dari apoptosis (kematian sel terprogram somatik dari folikel dan
oosit).Dalam periode transisi fase luteal-folikel tingkat serum progesteron dan
estrogen (terutama estradiol) menurun dan tidak lagi menekan pelepasan FSH,
akibatnya FSH puncak sekitar tiga hari (hari pertama adalah hari pertama
menstruasi). Kohort folikel antral kecil biasanya cukup dalam jumlah yang cukup
untuk menghasilkan Inhibin B untuk menurunkan kadar FSH serum.
Selain itu, ada bukti bahwa lonjakan gonadotropin-faktor pelemahan
dihasilkan oleh folikel kecil selama paruh pertama fase folikel juga memberikan
sebuah umpan balik negatif pada hormon luteinizing berdenyut (LH) amplitudo
sekresi, sehingga memungkinkan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk
pertumbuhan folikel dan mencegah luteinisasi prematur.
Sebagai seorang wanita mendekati perimenopause, jumlah folikel antral kecil
direkrut di setiap siklus berkurang dan akibatnya cukup Inhibin B adalah
sepenuhnya diproduksi untuk FSH lebih rendah dan tingkat serum FSH mulai
meningkat.Akhirnya tingkat FSH menjadi begitu tinggi sehingga turun regulasi
reseptor FSH terjadi dan dengan menopause setiap folikel sekunder kecil yang
tersisa tidak lagi memiliki reseptor FSH.
30
Ketika folikel matang dan mencapai 8-10 mm diameter itu mulai
mengeluarkan sejumlah besar estradiol. Biasanya pada manusia hanya satu folikel
menjadi dominan dan bertahan untuk tumbuh ke 18-30 mm dalam ukuran dan
ovulasi, folikel yang tersisa dalam kohort mengalami atresia. Peningkatan tajam
dalam produksi estradiol oleh folikel dominan (mungkin bersama dengan
penurunan gelombang gonadotropin-faktor pelemahan) menyebabkan efek positif
pada hipotalamus dan hipofisis dan denyut GnRH yang cepat terjadi dan hasil
lonjakan LH.
Peningkatan dalam serum estradiol tingkat menyebabkan penurunan produksi
FSH oleh produksi GnRH menghambat di hipotalamus.Penurunan tingkat FSH
serum menyebabkan folikel kecil dalam kelompok saat ini untuk mengalami
atresia karena mereka kurang memiliki sensitifitas yang cukup untuk FSH untuk
bertahan hidup. Kadang-kadang dua folikel mencapai tahap 10 mm pada waktu
yang sama secara kebetulan dan sebagai keduanya sama-sama sensitif terhadap
FSH baik bertahan hidup dan tumbuh di lingkungan FSH rendah dan dengan
demikian dua ovulasi dapat terjadi dalam satu siklus mungkin mengarah kepada
non identik (dizigotik) kembar.
10.Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) berfungsi untuk merangsang pelepasan
hormon tiroid.vHormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi
memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar
gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.SH
menstimulasi kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon tiroksin (T 4) dan
triiodotironin (T 3). TSH produksi dikendalikan oleh Thyrotropin-releasing
hormone (TRH), yang diproduksi di hipotalamusdan diangkut ke kelenjar
hipofisis anterior melalui sistem portal hipotalamus-hypophyseal , di mana ia
meningkatkan produksi dan pelepasan TSH. somatostatin juga diproduksi oleh
hipotalamus, dan memiliki efek berlawanan pada produksi TSH hipofisis,
mengurangi atau menghambat rilis.Tingkat hormon tiroid (T 3 dan T 4) dalam
darah memiliki efek pada pelepasan dari TSH hipofisis, ketika tingkat T 3 dan
31
T 4 yang rendah, produksi TSH meningkat, dan pada kebalikannya, ketika tingkat
dari T 3 dan T 4 yang tinggi, produksi TSH menurun. Efek ini menciptakan
regulasi negatifumpan balik.TSH glikoprotein dan terdiri dari dua subunit, alpha
dan subunit beta.Paraα (alfa) subunit(yaitu,chorionic gonadotropin alpha) hampir
identik dengan human chorionic gonadotropin(HCG),luteinizing
hormon(LH),follicle-stimulating hormone (FSH). Subunit α dianggap wilayah
efektor yang bertanggung jawab untuk stimulasi adenilat siklase (melibatkan
generasi cAMP).Rantai α memiliki urutan asam amino 92-. Para β (beta) subunit
(TSHB) adalah unik untuk TSH, dan karena itu menentukan spesifisitas reseptor.
Rantai β memiliki urutan asam amino 118 .Sebuah thyroid-
stimulating hormone(TSH)tes digunakan untuk memeriksakelenjar tiroid masalah.
TSH dihasilkan ketikahipotalamusmelepaskan zat yang disebut Thyrotropin-
releasing hormone (TRH).TRH kemudian memicukelenjar pituitari untuk
melepaskan TSH. Lihat gambar dari kelenjar tiroid dan kelenjar pituitari. TSH
menyebabkan tiroid membuat dua kelenjar hormon: triiodothyronine (T3)
danthyroxine (T4). T3 dan T4 membantu mengontrol tubuh Anda
metabolisme.Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) yang diperlukan untuk
pertumbuhan normal dariotak, terutama selama 3 tahun pertama kehidupan.Anak
yang lebih tua juga perlu hormon tiroid untuk tumbuh dan berkembang secara
normal. Tes ini dapat dilakukan pada waktu yang sama sebagai tes untuk
mengukur T3 dan T4.
11. Growth Hormone (GH)
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang
pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai tunggal polipeptida yang
disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh somatotrophsel dalam sayap
lateralhipofisis anterior kelenjar. Somatotropin (STH) mengacu padahormon
pertumbuhan 1diproduksi secara alami pada hewan, sedangkan somatropin
merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA
rekombinan, dan disingkat "HGH" pada manusia.
32
Hormon pertumbuhan digunakan sebagaiobat resepdalam pengobatan untuk
mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan
dewasa.Di Amerika Serikat, hanya tersedia secara legal dari apotek, dengan resep
dari dokter. Dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, beberapa dokter
sudah mulai meresepkan hormon pertumbuhan dalam kekurangan GH-pasien
yang lebih tua (tapi tidak pada orang sehat) untuk meningkatkan
vitalitas. Sementara hukum, efektivitas dan keamanan ini digunakan untuk HGH
belum diuji dalam percobaan klinis. Pada saat ini, masih dianggap HGH adalah
hormon yang sangat kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.
Dalam perannya sebagai anabolik agen, HGH telah dimanfaatkan oleh pesaing
dalam olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang
oleh IOC dan NCAA . Tradisional urin analisis tidak dapat
mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu tidak dapat diterapkan
sampai awal 2000-an ketika tes darah yang dapat membedakan antara HGH alami
dan buatan yang mulai dikembangkan. Tes darah yang dilakukan
oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena, Yunani ditargetkan terutama
HGH. Hal ini digunakan untuk obat ini tidak disetujui oleh FDA; GH secara
hukum hanya tersedia dengan resep di Amerika Serikat.
Efek hormon pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat
digambarkan sebagai anabolik (membangun).Seperti kebanyakan hormon protein
lain, tindakan GH dengan berinteraksi dengan spesifik reseptor pada permukaan
sel. Tinggi meningkat selama masa kanak-kanak adalah efek yang paling banyak
dikenal GH.
GH juga merangsang, melaluijalur sinyal JAK-STAT, produksiinsulin-seperti
faktor pertumbuhan 1(IGF-1, sebelumnya dikenal sebagai somatomedin C), suatu
hormon homolog denganproinsulin.Parahatiadalah utama organ target GH untuk
proses ini dan merupakan situs utama dari IGF-1 produksi. IGF-1 memiliki
pertumbuhan-merangsang efek pada berbagai jaringan.IGF-1 tambahan dihasilkan
di dalam jaringan target, sehingga apa yang tampaknya menjadi baik
sebagaiendokrindanautokrin/parakrin hormon. IGF-1 juga memiliki efek stimulasi
33
pada osteoblas dan aktivitas kondrosit untuk mempromosikan pertumbuhan
tulang.
Selain meningkatnya ketinggian pada anak-anak dan remaja, hormon
pertumbuhan memiliki efek lain pada tubuh:
a. Meningkatkankalsiumretensi, dan memperkuat dan meningkatkanmineralisasi
tulang
b. Meningkatkanototmassa melaluisarkomer hiperplasia
c. Meningkatkanlipolisis
d. Meningkatkansintesis protein
e. Merangsang pertumbuhan semua organ internal termasuk otak
f. Berperan dalamhomeostasis
g. Mengurangihatipenyerapanglukosa
h Meningkatkanglukoneogenesisdi hati
i. Memberikan kontribusi untuk pemeliharaan dan fungsi pulau pankreas
j. Merangsangsistem kekebalan tubuh
12. Hormon Prolaktin
Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi
kelenjar susu (glandula mamae). Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan
termasuk manusia.Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan
Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan
anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog.
Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama
dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada
mamalia.Hormon Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan yang
ada di dasar otak. Prolaktin merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI,
sedangkan rangsangan pegeluaran prolaktin ini adalah pengosongan ASI dari
gudang ASI (Sinus Lactiferus). Semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari
34
payudara maka semakin banyak ASI yang diproduksi, sebaliknya apabila bayi
berhenti menghisap atau sama sekali tidak memulainya, maka payudara akan
berhenti memproduksi ASI.
Setiap isapan bayi pada payudara ibunya akan merangsang ujung saraf di
sekitar payudara. Rangsangan ini diantar ke bagian depan kelenjar hipofisa untuk
memproduksi prolaktin. Prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara dan
akanmerangsang pembuatan ASI. Jadi, pengosongan gudang ASI merupakan
rangsangan diproduksinya ASI.
Kejadian dari perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks
Produksi ASI atau Refleks Prolaktin, dan semakin sering ibu menyusui bayinya,
akan semakin banyak pula produksi ASI-nya. Semakin jarang ibu menyusui, maka
semakin berkurang jumlah produksi ASI-nya.
Pada efek lain prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain, yaitu
menekan fungsi indung telur (Ovarium), dan akibatnya dapat memperlambat
kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain ASI eksklusif dapat
menjarangkan kehamilan.
13. Vasopresin/Antidiuretik Hormone (ADH)
Vasopresin berfungsi untuk membantu mengontrol air tubuh dan kadar
elektrolit. Vasopresin adalah hormon yang yang dapat ditemui di semua mamalia,
termasuk manusia. VP adalah sebuah hormon peptida yang mengatur penyerapan
kembali molekul yang berada pada ginjal dengan
memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubules, sehingga berfungsi untuk
mengatur pengeluaran urin.
Vasopresin maupun oksitosin/OT disintesis oleh magnocellular
neurons dari hypothalamic supraoptic nuclei (SON) dan paraventricular nuclei
(PVN) hipotalamus dan disimpan di dalam vesikel hipofisis posterior sebagai
bagian dari precursor (substrat bahan baku) bagi preprohormone. Setiap bagian
dipisahkan untuk diedarkan dalam bentuk nonapeptida, neurophysin, dan dari VP
35
sebuah glikopeptida jenis kopeptin, ke dalam sirkulasi darah atau langsung
menuju ke dalam otak.
2.8 Kegunaan Hormon Secara Klinis
A. Penggunaan Hormon melalui obat – obatan
Terdapat 4 macam obat terapi hormonal :
1. Pil kontrasepsi atau pil KB
Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi
zat tunggal. Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah
dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif murah dan cukup aman
dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB
tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit
endometriosis dengan cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan
endometrium.
2. Progesteron/progestogen
Progestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon
progesteron wanita. Mereka telah digunakan sejak pertengahan 1950-an untuk
mengobati gejala endometriosis. Progestin tersedia dalam beberapa bentuk
yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk
gejala endometriosis meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan
penyakit ini. Namun, seperti semua obat yang digunakan untuk endometriosis,
mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin tidak bisa ditoleransi
pada bbrp pasien. Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis progestin,
membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain.
3. Agonis GnRH (Gonadotropin releasing hormone)
Agonis GnRH adalah kelompok obat yang telah digunakan untuk
mengobati endometriosis selama lebih dari 20 tahun. Obat ini adalah
modifikasi dari hormon alamigonadotropin releasing hormone. Gonadotropin
releasing hormone adalah hormon yang memicu sekresi follicle-stimulating
36
hormone (FSH), and luteinizing hormone (LH), yang membantu mengontrol
siklus menstruasi. Semua agonis GnRH sangat mirip secara kimia, tetapi
mereka terdapat dalam berbagai bentuk, bisa berupa injeksi 3 bulanan, injeksi
perbulan, dan injeksi harian.
4. Danazol (Danocrine)
Danazol adalah androgen sintetik. Androgen adalah hormon yang
diproduksi oleh testis pria. Mereka bertanggung jawab untuk fungsi sistem
reproduksi pria dan perkembangan karakteristik pria, seperti rambut wajah dan
suara pria. Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil androgen.
Danazol adalah pengobatan yang efektif untuk endometriosis, dan
memiliki efektivitas yang sama dengan terapi hormon lainnya. Namun,
memiliki banyak efek samping androgenik (mirip pria), termasuk berat badan,
rambut tubuh meningkat dan jerawat. Adanya efek samping yang tidak
menyenangkan dan kecenderungan untuk mempengaruhi kolestrol darah
menyebabkannya tidak menjadi pilihan pertama pengobatan untuk
endometriosis.
B. Penggunaan Hormon sebagai terapi
1. Terapi substitusi
Adalah penggantian hormon yang tidak dibentuk oleh penderita dengan
hormone dari luar. Pemberian hormon terapi ini bukan untuk menyembuhkan
tetapi untuk mengurangi keluhan yang ada. Pemberian cara ini lama dan
dapat berlangsung seumur hidup. Contoh: terapi estrogen atau estrogen-
progesteron untuk wanita menapous.
2. Terapi stimulasi
Adalah memacu alat tubuh untuk meningkatkan produksi hormonnya. Cara
ini tidak hanya dipakai untuk keperluan pengobatan, tetapi juga untuk
diagnosis (test fungsional). Contoh: penggunaan hormone gonadotropin untuk
keperluan diagnosis dan terapi untuk merangsang ovarium sehingga alat
tersebut membentuk estrogen dan progesteron.
37
3. Terapi inhibisi
Adalah pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin atau
menekan fungsi yang tidak diinginkan. Contoh: inhibisi ovulasi dengan
memberikan kombinasi estrogen-progesteron pada kontrasepsi pil.
Kegunaan beberapa hormon melalui pengobatan terapi :
a. Terapi Hormon Estrogen
Estrogen adalah hormon seks yang mengendalikan siklus haid,
pertumbuhan dan fungsi rahim dan dinding rahim, dan cirri seks sekunder (seperti
perkembangan payudara, sekresi vagina, dan gairah seks).
1) Hormon Estrogen
Dapat mengobati penyakit seperti :
Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan
lapisan dinding rahim (yang mestinya hanya berada di dalam rahim)
ditemukan atau tumbuh di tempat lain dalam tubuh. Endometrium sendiri
merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara
siklik saat mens sebagai darah haid.
Myoma adalah tumor jinak dari miometrium (otot rahim). Berdasarkan
letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yakni mioma intramural (di
dalam otot rahim), subserosa(dibawah lapisan serous, menonjol ke arah
rongga perut), serta submukosa (menonjol ke arah rongga rahim).
Kista ovari, adalah berbentuk suatu kantung berisi cairan, yang bisa kental
seperti gel (mucus/lendir), atau bisa juga cair (serous). Kista ini diproduksi
oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan.
Jenis kista yang paling sering dijumpai adalah kista follicular. Pada wanita
terdapat ovarium seukuran kenari yang terletak pada setiap sisi uterus.
Dalam keadaan tertentu, disarankan dilakukan pembedahan/operasi, jika pasien
masih menginginkan memiliki keturunan, umumnya dilakukan dulu upaya-upaya
lain seperti pengobatan dengan hormon, seperti menekan produksi estrogen
dalam tubuh.
Khasiat pemberian Estrogen
38
Khasiat estrogen pada masing-masing organ adalah :
Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum
Uterus : memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi otot
uterus
Vagina : menyebabkan perubahan selaput lendir vagina, memperbanyak
sekresi, dan meningkatkan kadar glikogen
Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks, mengubah konsentrasi lendir
pada saat ovulasi
Payudara : menyebabkan terjadinya proliferasi pada mammae
Penggunaan Estrogen dalam Pengobatan
Pada hipoplasia genetalis, estrogen sering kali diberikan dengan harapan
bahwa alat-alat genetalia dapat tumbuh normal dan berfungsi normal
Penggunaan estrogen pada disgenesis ovarii (sindrom tumer) merupakan
pengobatan penting
Untuk mencegah laktasi setelah partus dengan memberikan estrogen per Os
selama 1 minggu
Sebagai kontrasepsi baik sendiri maupun dikombinasi dengan progesteron
Pada wanita dengan dismenorea primer diberi terapi kombinasi estrogen +
progesteron
Menghentikan perdarahan disfungsional dengan meningkatkan kadar estrogen
dalam darah
Pengobatan sindroma klimaterik
Pengobatan kasus I gangguan haid dengan dikombinasi estrogen +
progesteron.
b. Terapi Hormon Gestagen
Gestagen adalah hormon steroid yang menyebabkan terjadinya
transformasi sekretorik pada endometrium dan sekaligus
mempertahankan kehamilan. Gestagen dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Gestagen alamiah yaitu progesteron
39
b. Gestagen sintetik yaitu turunan nortestosteron turunan progesteron.
Progesteron adalah hormone steroid seks dengan 21 atom C yang pada
pemberian per Oral sangat cepat dimetabolisme oleh hati, sehingga untuk
keperluan terapi harus diproduksi secara sintetik. Cara yang dapat untuk
menilai khasiat gestagen sintetik dengan memudarkan siklus haid, dosis
transformasi dan menghambat ovulasi.
Khasiat pemberian progesteron
Adapun khasiat progesteron pada masing-masing organ sasaran adalah :
Mengakibatkan perubahan sekretorik pada endometrium
Mengurangi secret, peningkatan viskositas, dan menurunkan spinnbarkeit
pada serviks
Mengurangi tonus sehngga kontraksi miometrium berjalan lambat,
dalam kehamilan progesterone membuat uterus menjadi tenang
Progesteron merangsang pusat panas di otak sehingga meningkatkan suhu
0.4 - 0,6 o C
Pada payudara setelah pertumbuhannya dimulai oleh estrogen maka
progesteron ikut serta dalam pembentukan lobules dan alveolus
Mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi pada ovarium.
Dasar umum dalam pemakain estrogen dan progesterone
Sebelum diberikan harus mengenal indikasi maupun kontraindikasinya
Sebaiknya harus didahulukan jenis hormin alamiah terlebih dahulu
Jenis estrogen kuat tidak boleh diberikan lebih dari 14 hari, dan jika
diberikan harus selalu ditambah progesteton dengan lama pemberian 10 –
14 hari
Setiap pemberian estrogen jangka panjang harus selalu dikombinasikan
setelah beberapa bulan pengobatan atau setelah dosis di naikkan keluhan
masih ada maka pengobatan harus dihentikan
40
Pemberian pada wanita usia lebih dari 35 tahun harus dilakukan
pengawasan yang ketat dn setiap terjadin perdarahan atipik harus
dilakukan tindakan diagnostic
Pemberian selalu di mulai dengan dosis rendah yang efektif dan di
usahakan selalu pemberian secara siklik
Tidak boleh diberikan pada wanita hamil
Penggunaan progesteron dalam pengobatan
Perdarahan disfungsional dapat dihentikan dengan pemberian progesteron
atau derifatnya
Pada amenoria patologik, progesteron diberikan sebagai withdrawal test
dikenal dengan uji P, dalam usaha mencari sebab symptom tersebut
Progesterone dalam kombinasi dengan estrogen atau sendiri memegang
peranan penting sebagai obat untuk obat kontrasepsi
Progesterone ternyata sangat bermanfaat pada pengobatan terhadap
endometriosis, walaupun sekarang banyak diganti oleh obat baru yaitu Gn-
RH
Mastitis dapat bereaksi baik terhadap pemberian progesteron
Infertilitas dapat disebabkan antara lain oleh gangguan fase luteal siklus
haid
Progesteron sebagai medroksi progesterone asetat atau medrogeston dapat
diberikan pada penderita dengan residif karsinema endometrii atau jika
timbul metastasis
Progesterone sebagai medroksi progesterone asetat dapat digunakan untuk
mengubah siklus haid.
c. Terapi Androgen
Androgen adalah hormone yang memicu pertumbuhan dan pembentukan
sifat kelamin laki-laki, serta merupakan hormon steroiddengan 19 atom C
Androgen yang aktif bekerja adalah dehidrotestosteron (DHT) dan
testosteron (T). selain itu ada jenis androgen lain seperti dehidroepiandrosteron
sulfat (DHEAS) sifat androgeniknya sangat lemah.pada wanita testosterone
41
dibuat oleh ovarium (20-30%) dalam sel-sel hilus dan dalam kelenjar korteks
adrenal, testosterone dihasilkan dari DHEAS 20% dan androstenedion 60%.
Androstenedion memiliki kemampuan mengikat estrogen reseptor di mammae
dan uterus. Androgen berperan dalam pematangan folikel dan penapisan folikel
dominan. Folikel-folikel yang cairannya banyak mengandung androgen tidak
dapat tumbuh lebih lanjut (atresia). Antiandrogen telah
dipastikan memperlambat proses terjadinya atresia. Produk metabolisme
androgen yaitu androstenedion dan etikonolon.
Androgen dalam Pengobatan
Androgen sudah tidak dianjurkan lagi sebagai terapi, namun terapi
androgen dalam pengibatan dapat mengatasi gangguan libido, menghilangkan
rasa cemas, perasaan lelah, dan meningkatkan konsentrasi berfikir. Androgen
hanya dapat digunakan dalam beberapa hal misalnya klimakterik dan gangguan
libido.
d. Terapi Kortison
Kortison adalah jenis glukokortikosteroid yang dinuat oleh kelenjar
adrenal. Berdasarkan formula stukturnya termasuk golongan pregnan yang terdiri
atas 21 atom C. penggunaan kortison ini pada penderita dengann sindroma
adrogenital.
e. ANTIESTROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANTIGESTAGEN
Beberapa jenis steroid seks yang dapat menigkatkan atau mengahambat
steroid seks lain. Gestagen memiliki khasiat androgen Spirosteronasetat memiliki
khasiat antiandrogen. siklofenil selain memiliki pemicuan ovulasi juga memiliki
khasiat antigestagen, sedangkan klomifen dan tamoksifen memiliki khasiat
antiestrogen yang dapat digunakan pengobatan kanker payudara.
f. Terapi Hormon Gonadotropin
Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang ektrasi dan isolasi dari
urin wanita pasca menopause human menopause gonadotropin (hMG) dan dari
42
urin wanita hamil human korionik gonadotropin (hCG). Sediaan hMG
mengandung FSH dan elemen dengan perbandingan (UI) 75 : 75 sedangkan hCG
(500, 1000, 1500, 10000) UI mempunyai khasiat LH.
Mekanisme Kerja
Human menopause gonadotropin (hMG) dan human korionik
gonadotropin (hCG) bekerja langsung terhadap ovarium dan dapat digunakan
pada wanita yang dilakukan pengangkatan hipofisis. Pemberian hMG dengan
dosis yang sesuai akan memicu pertumbuhan folikel hingga saat akan terjadi
ovulasi, sedangkan hCG untuk memicu pelepasan ovum.
Indikasi
Human menopause gonadotropin (hMG) dan dari urin wanita hamil
human korionik gonadotropin (hCG) diberikan pada pasien dengan gangguan
fungsi ovarium yang disebabkan oleh gangguan system hipotalamus – hipofisis.
Yang dapat diobati dengan menghambat prolaktin (bromokriptin).
Penyulit yang terjadi pada pengobatan gonadotropin adalah
Sindrom hiperstimulasi ovarium
Kehamilan ganda
Abortus
g. Hormon Pelepas Gonadotropin dan analognya
Susunan asam aminonya adalah piro-asam glutamin-histidin-triptofan-
serin-tirosin-glisin-leusin-arginin-prolin-glisin (NH2/ LH-RH/ FSH-RH). Didalam
jaringan hipotalamus kadar hormon Gn-RH sangat sedikit, sehingga sulit
diekstraksi. Oleh karena itu untuk pemakaian dalam pengobatan LH-RH dibuat
secara sintetik.
Mekanisme Kerja
Gn-RH dikeluarkan melalui hipotalamus memicu pengeluaran
gonadotropin LH-FSH dihipofisis anterior, yang selanjutnya akan merangsang
ovarium, sehingga terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel yang pada
akhirnya akan diikuti ovulasi.
43
Indikasi
Digunakan untuk memicu ovulasi pada anovulasi karena kelainan sentral,
selain itu untuk pengobatan amenoria gangguan hipotalamus untuk keberhasilan
perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Hipofisis harus cukup menyediakan gonadotropin
b. Ovarium harus cukup ,enghasilkan estrogen
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang
berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon
beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel
target.Hormon juga memiliki peran yang sangat penting dalam
metabolisme tubuh manusia,yaitu untuk mengontrol fungsi tubuh dan
menentukan tingkat metabolisme.
2. Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut
komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi resptor dan sifat sinyal yang
mengantara kerja hormon di dalam sel.
3. Fungsi hormon adalah untuk dapat mengendalikan proses pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, kekebalan, dan pola hidup manusia.
4. Mekanisme hormon dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a) Mekanisme karja hormone melalui “second messenger camp”.
b) Mekanisme kerja hormone melalui PIP-calsium.
c) Mekanisme kerja hormone reproduksi
5. Sifat-sifat hormon didasarkan pada kerjanya dalam metabolisme tubuh
manusia.
44
6. Ada beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan/kelainan
hormon, diantaranya : Penyakit Addison, Sindrom Cushing, Sindrom
Adrenogenital, Peokromositoma, Diabetes Mellitus, Hipotiroidea dan
Hipertiroidea.
7. Jenis-jenis hormon dapat dibedakan menjadi :
a. Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)
b. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)
c. Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)
d. Pertumbuhan Hormon-Releasing Hormone (PHRH)
e. Hormon Somatostatin
f. Hormon Dopamin
g. ACTH
h. Luteinizing Hormone (LH)
i. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
j. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
k. Growth Hormone (GH)
l. Hormon Prolaktin
m. Vasopresin/Antidiuretik Hormone (ADH)
8. Kegunaan hormon secara klinis adalah untuk obat-obatan dan berbagai
macam terapi.
3.2 Saran
Penulisan makalah ini masih belum bisa dikatakan sempurna, untuk itu
penulis berharap bahwa pembaca dapat membantu menyempurnakan penulisan
makalah ini, baik dari buku atau literatur lainnya.
45
DAFTAR PUSTAKA
Artikelsiana.2015.Hormon.http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-h
ormon-fungsi-hormon-pengertian.html#_. Diakses pada tanggal 22 Maret
2015
Chemistry, Herni.2013.Makalah Hormon.htps://hernichemistry.wordpress.
com/2013/04/03/makalah-hormon/. Diakses pada tangal 21 Maret 2015
Ikawati,Zullies.2010.Terapi
Hormonal.http://zulliesikawati.blogspot.com/2010/terapi-hormonal/02/.
Diakses pada tangal 21 Maret 2015
Jejaksiketek.2013.Makalah Hormon.http://jejaksiketek.blogspot.com/2013/05/
makalh-hormon.html. Diakses pada tanggal 21 Maret 2015
Kabarnesia.2014.Hormon.http://kabarnesia.com/1876/hormon-dan-fungsinya/.
Diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Pengertian Ahli.2013.Pengertian Hormon dan Fungsi Hormon.
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-hormon-dan-fungsi-
hormon.html#_. Diakses pada tanggal 22 Maret 2015
46
Reps.2013.Peranan dan fungsi hormon.http://reps-id.com/peranan-dan-fungsi-
hormon-dalam-tubuh/.Diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Sridianti.2014.Cara Kerja Hormon.http://www.sridianti.com/cara-kerja-
hormon.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2015
Utami, Dian.2012.Terapi Hormon dan macam-
macamnya.http://jurnalbidandiah.blospot.com/2012/02/terapi-hormon-dan-
macam-macamnya. Diakses pada tangal 21 Maret 2015
47