makala h

8
MAKALAH : MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI PUSAT PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN LAMPUNG GALERI 14 OKTOBER 2012 FERA DESLIA AHYAR 1 KOMENTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan amanat undang-undang RI No. 5 tahun 1992, pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa benda cagar budaya bergerak atau benda cagar budaya tertentu baik yang dimiliki oleh negara maupun perorangan dapat disimpan dan dirawat oleh museum. Sedangkan secara kelembagaan, berdasarkan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 1995, museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.Isi dari pasal diatas menentukan status

Upload: abi-amrullah

Post on 20-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

MAKALAH : MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI PUSAT PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN LAMPUNGGALERI 14 OKTOBER 2012 FERA DESLIA AHYAR 1 KOMENTAR

  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Berdasarkan amanat undang-undang RI No. 5 tahun 1992, pasal

29 ayat 1 menyatakan bahwa benda cagar budaya bergerak atau

benda cagar budaya tertentu baik yang dimiliki oleh negara

maupun perorangan dapat disimpan dan dirawat oleh museum.

Sedangkan secara kelembagaan, berdasarkan peraturan

pemerintah nomor 19 tahun 1995, museum adalah lembaga

tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan

pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia

serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan

dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.Isi dari pasal diatas

Page 2: Makala h

menentukan status museum dalam kaitannya dengan ilmu

pengetahuan dan kebudayaan.

Museum di indonesia ada sejak sebelum masa kemerdekaan

sedangkan museum lampung sudah dirintis sejak tahun 1975.

museum lampung berlokasi di jalan H. Zainal Abidin Pagar Alam

No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.

Museum lampun memiliki berbagai macam koleksi sejarah

koleksi tersebut berguna sebagai bahan pembuktian sejarah

alam, budaya manusia dan lingkungannya serta dapat

menggambarkan identitas suatu bangsa, sebagai museum yang

bersifat umum. Koleksi yang dikumpulkan museum lampung

meliputi benda-benda tinggalan sejarah alam dan budaya

manusia khususnya kebudayaan lampung. Museum lampung

memiliki peranan penting sebagai pusat perkembangan

kebudayaan selain itu juga memiliki berbagai macam koleksi

benda bersejarah. Museum lampung juga memiliki perpustakaan

yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti, mahasiswa, pelajar seta

guru untuk memperkaya wawasan tentang koleksi museum

lampung dan kebudayaan lampung.

1.2  Rumusan Masalah

Bagaimanakah peranan museum lampung sebagai pusat

perkembangan kebudayaan

1.3  Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui peranan museum lampung sebagai pusat

perkembangan kebudayaan.

1.4  Metode Penelitian

1. Metode Observasi

Page 3: Makala h

Metode observasi adalah metode melalui pengamatan dan

pencatatan langsung di gedung museum lampung.

2. Metode Study Pustaka

Metode study pustaka adalah mengumpalkan data dari berbagai

sumber.

1.5  Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian hari kamis tanggal 15 januari 2009

pukul 11.00 wib di gedung museum lampung Jln. H. Zainal Abidin

Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1    Pengertian Museum Lampung

Museum lampung adalah lembaga tempat perawatan,

pengamatan dan memanfaatkan benda-benda bulat meterial

hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan yang ada di

provinsi lampung.

2.2    Pengertian Judul

Meseum yaitu sedung yang digunakan sebagai tempat untuk

pameran tetap benda-benda yang patut mendapatkan perhatian

umum.

Lampung yaitu nama sebuah provinsi.

Sebagai yaitu kata penghubung

Pusat yaitu pokok pangkal atau yang menjadi tumpuan (berbagai

urusan)

Page 4: Makala h

Perkembangan yaitu pertumbuhan

Kebudayaan yaitu pikiran akal budi, hasil yang sudah menjadi

kebiasaan yang sukar diubah.

BAB III

ANALISIS HASIL PENELITIAN

3.1    Sejarah Singkat Museum Lampung

Museum lampung telah dirintis sejak tahun 1975 oleh kepala

kantor pembinaan permuseuman perwakilan Departemen

pendidikan dan kebudayaan provinsi lampung di tanjung karang.

Wujud pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru

dikerjakan pada tahun anggaran 1978/1979 didasarkan pada

keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor

064/P/1978 tanggal 30 maret 1978 tentang pengangkatan

pemimpin dan bendaharawan proyek pehabilitasi dan perluasan

museum lampung.

Peletakan batu pertama pembangunan museum lampung

dilakukan oleh kepala bidang permuseuman sejarah dan

kepurbakalan kanwil Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat

pada tanggal 13 juni 1978 di lokasi jalan Tenku Umar No 64

Gedung Meneng, sekarang menjadi Jln. H. Zainal Abidin Pagar

Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.

Selanjutnya, berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan

dan kebudayaan Republik Indonesia No. 0754/0/1987 museum

lampung mendapat status Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

Direktorat Oedral kebudayaan pada tanggal 24 september 1988

bersama dengan peringatan hari Aksa Internasional yang

dipusatkan di DKOR Way Halim museum lampung diresmikan

oleh menteri pendidikan oleh kebudayaan Rebublik Indonesia

Prof. Dr. Fuad Hasan.

Page 5: Makala h

Sementara itu, penambahan nama “Ruwai Jurai” untuk museum

lampung ditetapkan melalui surat keputusan menteri pendidikan

dan kebudayaan Republik Indonesia No 0233/0/1990. tanggal 1

april 1990. Penambahan itu disesuaikan dengan logo provinsi

lampung “Sang Bumi Ruwai Jurai”.

Pada erat ekonomi daerah berdasarkan keputusan Gubernur

Lampung nomor 03 tahun 2001 tanggal 09 februari 2001 status

museum lampung beralih menjadi Unit Pelaksana Taknis Dinas

(UPTA)dibawah dinas pendidikan provinsi sejak bulan februari

2008 UPTD museum lampung beralih menjadi UPTA Dinas

kebudayaan dan pariwisata provinsi lampung.

3.2    Pengumpulan dan Perawatan Benda-Benda Koleksi

Museum Lampung

Sebagai museum yang bersifat umum koleksi yang dikumpulkan

museum lampung meliputi kebudayaan manusia dan benda-

benda tinggalan sejarah alam, untuk mengumpulkan koleksi

museum lampung melakukan beberapa cara yaitu:

3.2.1        Evakuasi

3.2.2        Sitaan

3.2.3        Imbal jasa atau pembelian

3.2.4        Pertukaran dengan museum lain

3.2.5        Sumbangan atau hibah

3.2.6        Replika

Adapula perawatan yang dilakukan oleh petugas museum yaitu

berupa perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini

dilakukan pada koleksi yang memiliki data banding. Sedangkan

koleksi dalam keadaan baik diberi perawatan preventif yaitu

Page 6: Makala h

dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan yang dapat

mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari

alam maupun dengan zat-zat imia.

3.3    Manfaat, Fungsi Tugas Pokok Museum Lampung

Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung Nomor. 0

tahun 2001, tanggal 09 februari 2001 fungsi dan tugas museum

adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, penelitian dan

kultural tetang benda bernilai budaya dan ilmiah. Sedangkan

fungsi museum yaitu:

1. Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda

yang bernilai budaya dan ilmiah.

2. Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah.

3. Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian

koleksi.

4. Melakukan bimbingan edukatif, kutural tentang benda berniali

budaya dan ilmiah.

5. Melakukan urusan ketatausahaan.

3.4    Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat

Perkembangan Kebudayaan

Dilihat dari tugas dan fungsinya museum lampung memiliki

peran penting sebagai pusat perkembangan kebudayaan karena

museum lampung sebagai pusat perkembangan yang memiliki

banyak koleksi benda-benda bersejarah.

Salah satu fungsi dan tugas museum lampung yaitu

memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas

museum memiliki beberapa cara untuk memperkenalkan hasil

penelitian salah satunya yaitu dengan diadakan pameran,

pemasangan iklan layanan masyarakat melalui media cetak dan

sebagainya.

BAB IV

Page 7: Makala h

PENUTUP

 4.1    Kesimpulan

Dari hasil observasi dan berbagai informasi yang diperoleh

penulis maka dapat dikembangkan hasil laporan dan dapat

disimpulkan bahwa:

1. Museum lampung dibangun untuk melestarikan dan

memelihara benda cagar alam.

2. Museum lampung sebagai pusat perkembangan kebudayaan

3. Membangkitkan kesadaran bagi pelajar akan pentingnya

peristiwa-peristiwa sejarah dimasa lampau.

4.2    Saran

Sebagai pelajar kita harus bersungguh-sungguh dan berusaha

menjadi pelaja yang memajukan bangsa indonesia. Betapa besar

pengorbanan pejuang dimasa lalu demi memperjuangkan bangsa

indonesia merdeka maka dari itu kita harus semangat belajar

untuk meneruskan perjuangan dan hal ini merupakan salah satu

rasa syukur kita terhadap Allah dan kita sebagai anak bangsa

harus menyayangi dan memajukan a tau mengembangkan

kebudayaan-kebudayaan di indonesia khususnya di lampung.

DAFTAR PUSTAKA

I Made Giri Gunadi. 2005

Bambang Sigit Winarto, dkk. 2004. Buku Panduan

Museum Negri: Provinsi Lampung

Eko Wahyuningsih, dkk. 1993/1994. Koleksi Pilihan

Museum Negeri Provinsi Lampung (seri katalog buku II). Museum

Negeri Provinsi Lampung.

Oki laksito. 1996/1997. Koleksi Dan Tata Pameran Lantai I.

Museum Negeri Provinsi Lampung.

Page 8: Makala h