makala h

20
PENDAHULUAN Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu berusaha menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan bagaimana teori ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Untuk tujuan ini, ilmu menggunakan bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional untuk mengamati alam dan individual di dalam suatu masyarakat. Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian. Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan 1

Upload: nining-fatimah-nifa

Post on 09-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

betty neuman

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

PENDAHULUAN

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.

Ilmu berusaha menjelaskan tentang apa dan bagaimana alam sebenarnya dan bagaimana teori ilmu pengetahuan dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di alam. Untuk tujuan ini, ilmu menggunakan bukti dari eksperimen, deduksi logis serta pemikiran rasional untuk mengamati alam dan individual di dalam suatu masyarakat.

Keperawatan merupakan suatu profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal dan berfungsi. Definisi modern mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni yang memfokuskan pada mempromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran sampai asuhan pada kematian.

Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. model keperawatan Neuman, dikenal dengan model adaptasi dimana Neuman memandang pengalaman klinis dikeperawatan distrik dan psikiatrik

Dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Neuman di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Neuman.

Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Sistem Neuman dilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Neuman dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan

1

Page 2: Makala h

TEORI MODEL KEPERAWATAN

BETTY NEUMAN

1. Pengertian

Model keperawatan menurut “Betty Newman” ini disebut The Newman Health Care

System. Model Newman menggambarkan peran dan fungsi perawat yang bersifat

menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi) dalam satu sistem yang terbuka

yang merupakan rangkaian dari input, proses dan output. Ini berarti bahwa sistem

berfungsi sebagai penyaring untuk fungsi tertentu. Komponen dari sistem ini adalam

stress dan reaksi terhadap stress.

Stressor mempengaruhi keseimbangan homeostatis, jika keseimbangan ini terganggu

maka energi dikeluarkan untuk mengatasi. Contoh : bila terjadi atropy maka energi

mengair untuk mengatasi keseimbangan menuju kondisi Stready State (Newman, 1989).

2. Kerangka konsep

2

Page 3: Makala h

a. Basic Structure and Energy Resources/Struktur Dasar dan Sumber Energi

Struktur dasar, atau inti pusat, terdiri dari faktor-faktor kelangsungan hidup dasar

umum untuk spesies. Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan

hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang

unik. Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan

kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.  

5 Faktor Menurut Neuman secara holistic :

1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh

2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental

3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan

ekspektasi kultural dan aktivasi.

4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.

5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual

Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Klien juga dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress yang dialami.

Ketika stressor terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk

mengatasi stressor. Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk

membantu perkembangan klien.

Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik

yang saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang

lebih umum dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari

system klien. Secara umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah

range temperatur normal, struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan

organ, struktur ego dan pengetahuan atau kebiasaan.

b. Garis Pertahanan/ Lines of Resistance

Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur dasar.

Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada

invasi dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of

defense). Misalnya adalah mekanisme sistem immun tubuh.

3

Page 4: Makala h

Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem

depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul

kematian.

Garis Pertahanan normal/ Normal Lines of Defense

1) Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk

individu, sistem atau kondisi yang menykukertai pengaturan karena adanya

stressor yang disebut keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar

untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.\

2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of

defense tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien

akan bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit

dan akan mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.

3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti

pola koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis Pertahanan Fleksibel/ Flexible Lines of Defense

1) Digambarkan sebagai  lingkaran putus-putus paling luar yang berperan

memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor

2) Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada

normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal

lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat

3) Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk

mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.

4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.

Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan

dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense

terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

c. Tingkat ReaksiTindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.

d. IntervensiIdentifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat

garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :

4

Page 5: Makala h

1) Intervensi yang bersifat promosiDilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat

fleksibel yang berupa :a. Pendidikan kesehatan.b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan

klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.2) Intervensi yang bersifat prevensi

Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :a. Deteksi dini gangguan kesehatan Misalnya deteksi tumbuh kembang balita,

keluarga dllb. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :

konseling pra nikah3) Intervensi yang bersifat kuratif Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.4) Intervensi yang bersifat rehabilitatif

Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama : komonitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan :a. Pengkajianb. Diagnosis keperawatan komonitasc. Perencanaand. Pelaksanaane. Evaluasi

e. Tingkat-Tingkat Pencegahan

Dibagi menjadi :

1) Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi

faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan

aktifitas pendidikan kesehatan.

2) Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi

masalah, perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah

pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit.

3) Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, perawat membantu

dengan adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi, asuhan keperawatan

ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat stressor dengan

pencegahan primer, sekunder dan tersier.

5

Page 6: Makala h

f. Penyesuaian KembaliAdaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra

personal dan ekstra personal.Faktor yang perlu di perhatikan adalah :1) Fisiologi individu2) Psikologi individu3) Sosial cultural4) Perkembangan individu

g. Lingkungan/ Environment

Menurut Neuman, lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal

yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun

ekternal pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai

keseimbangan yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara

lingkungan internal dan eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan

terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative. Stressor yang

berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan

extrapersonal.

Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :

1) Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.

2) Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien.

Kekuatan-kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.

3) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka

dengan lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini

tujuannya adalah untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien

h. Stresor/Stressors

Stressor adalah kekuatan lingkungan yang menghasilkan ketegangan dan

berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman mengklasifikasi

stressor sebagai berikut :

- Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri individu/keluarga dan berhubungan

dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmune

- Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih

yang memiliki pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.

6

Page 7: Makala h

- Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau

individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor

interpersonal. Misalnya : sosial politik.

- Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan

eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.

i. Kesehatan (Sehat) /Health

Neuman mengidentifikasikan kesehatan sebagai stabilitas sistem yang optimal,

atau keadaan optimal kesehatan pada waktu. Kesehatan dipandang sebagai kontinum

dari kesehatan ke penyakit. Sebagai orang yang berada dalam interaksi

yangkonstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya

negara lainnya) beradadalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam

kondisi mapan. Neuman mengusulkan wellness  (penyakit kontinum), dengan posisi

orang yang kontinum dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan variabel dan

tekanan yang mereka hadapi. Sistem klien bergerak ke arah penyakit dan

kematian  (entropy) bila dibutuhkan lebih banyak energi dari pada yang

tersedia. Sistem klien bergerak ke arah kesehatan (negentropy) ketika lebih

energis tersedia dari pada yang dibutuhkan

3. Tujuan model dan bentuk praktik keperawatan menurut “Betty Newman”

a. Stabilisator klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis

b. Klien merupakan sistem terbuka (individu, keluarga, kelompok, komunitas) yang

terdiri dari struktur dasar atau tiitik sentral faktor kehidupan yang dikelilingi

lingkungan yang di ikat garis pertahanan fleksibel, normal, dan resisten.

c. Peran stress mengidentifikasi stressor interpersonal dan ekstrapersonal membantu

klien berespon terhadap stressor dengan memperkuat pertahanan dalam mengatasi

stressor.

d. Fokus intervensi memperkuat sistem pertahanan dan menurunkan stressor

e. Cara intervensi ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan melalui intervensi

yang bersifat promosi, dilakukan jika gangguan terjadi dalam garis pertahanan

normal, terganggu, bersifat kuratif atau rehabilitatif dilakukan jika garis pertahanan

resisten terganggu.

f. Hasil intervensi rekonstitusi (pergeseran) dari status kesehatan terbentuk tertentu

ketingkat kesehatan yang diinginkan kestabilan sistem klien.

7

Page 8: Makala h

4. Sifat modal bentuk praktik keperawatan menurut “Betty Newman”

Menggunakan pendekatan manusia utuh, dengan memutuskan konsep holistic,

pendekatan sistem terbuka dan konep “stressor” (1972)

5. Paradigma Keperawatan

Betty Newman membagi keperawatan menjadi 4 (empat) komponen konsep sentral,

yaitu :

a. Manusia /Klien /individu

Manusia atau klien atau individu dipandang sebagai sistem terbuka, yang selalu

mencari keseimbangan yang harmonis, gabungan dari hubungan dan merupakan satu

kesatuan dari fisiologi, psikologis, sosiokultural perkembangan dan spiritual.

b. Masyarakat /lingkungan

Masyarakat atau lingkungan sebagai faktor – faktor yang terdiri atau kekuatan

disekitar individu baik internal maupun eksternal yang saling berpengaruh dalam

sistem klien dapat mempertahankan keseimbangan yang harmonis. Lingkungan

menurut Newman mencakup semua faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh sistem.

c. Kesehatan

Kesehatan sebagai salah satu kodisi terpenuhinya semua kebutuhan dan terciptanya

keselarasan antara elemen-elemen individu dan sebagai keadaan yang adekuat dalam

suatu sistem stabilitator yang merupakan keadaan yang baik

Keseimbangan dinamis dampak dari keberhasilan menghindari/ mengatasi stress.

Serta sehat adalah keseimbangan biologis, psikologis, sosiokultural, spiritual pada

pertahanan klien yang fleksibel (ketersediaan dana pelayanan kesehatan, pekerjaan

dan iklim) normal (ketersediaan dan keadekuatan pelayanan, perlindungan status

nutrisi secara umum, tingkat pendapatan, rumah yang sehat dan sikap masyarakat

terhadap kesehatan) dan resisten (ketersediaan pelayanan kesehatan, tingkat

pendidikan masyarakat, transportasi yang medukung, fasilitas rekreasi dan cakupan

imunisasi penduduk)

d. Keperawatan

Keperawatan sebagai paradigma yang bertujuan menurunkan stressor melalui :

8

Page 9: Makala h

1) Pencegahan Primer : tindakan perawatan untuk mengidentifikasi adanya

stressor, mencegah terjadinya reaksi tubuh, karena adanya stressor serta

mendukung pasien dalam koping yang konstruktif.

2) Pencegahan sekunder : tindakan keperawatan untuk mengurangi atau

menghilangkan gejala penyakit atau reaksi tubuh lainnya karena adanya stressor

3) Pencegahan tersier : meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan

secara lanjut atau atau komplikasi dari suatu penyakit

Stressor – stressor tersebut meliputi :

Lingkkungan Fisik : segala bentuk lingkungan secara fisik yang dapat

mempengaruhi perubahan status kesehatan

Lingkungan sosial : masyarakat luas serta budaya yang ada

Lingkungan psikologis : keadaan yang menjadikan terganggunya psikologis

pada seseorang

Keperawatan : sebagian dari sistem pelayanan kesehatan dan sistem sosial

disekitarnya yang mempunyai hubungan saling ketergantungan

(interindependesi). Keperawatan mempunyai hubungan timbal balik

dengan sistem disekitarnya dan berupaya mengoptimalkan fungsi dan

kalangan hidup seluruh sistem.

e. Komunitas

Komunitas merupakan salah satu sasaran pelayanan keperawatan. Faktor – faktor

yang memperngaruhi kelangsungan hidup komunitas adalah struktur fisik, tempat,

riwayat, masyarakat, usia, ras, dan komposisi jenis kelamin dalam satu populasi.

Komunitas mengandung unsur – unsur garis pertahanan seperti berikut :

1) Garis pertahanan resistensi yang terdiri dari ketersediaan pelayanan kesehatan

tingkat pendidikan masyarakat, transportasi yang mendukung, fasilitas rekreasi,

dan cakupan imunisasi penduduk.

2) Garis pertahanan normal terdiri dari ketersediaan dan keadekuatan pelayanan,

perindungan status, nutrisi secara umur, tingkat pendapatan, rumah yang sehat

dan sikap masyarakat terhadap kesehatan.

3) Garis pertahanan fleksibel, meliputi ketersediaan dana pelayanan kesehatan,

pekerjaan dan iklim.

9

Page 10: Makala h

6. Model Betty Newman

Model Newman berfokus pada individuan respon atau reaksi individu terhadap

stress termasuk faktor – faktor yang mempengaruhi dan kemampuan adaptasi pasien.

Menurut Neuman, manusia merupakan sistem terbuka yang saling berinteraksi dengan

lingkungan internal maupun ekternal yang dapat membantu merupakan penyebab

penyebab stress (stressor). Dalam kehidupan sehari – hari individu selalu berusaha

mempertahankan dan memenuhi kebutuhan biologi, psikologi dan sosial kultural.

Adanya stressor seperti penyakit misalnya, menyebabkan seseorang bereaksi untuk

mempertahankan kesehatannya melalui mekanisme pemecahan masalah atau kopig

tertentu. Penyebab stressor dapat berasal pada diri sendiri, dari luar individu atau karena

interaksi dengan orang lain. Pengaruh stressor, lamanya stressor serta kemampuan dan

keefektifan koping yang digunakan.

Menurut Newman asuhan keperawatan dilakukan untuk mencegah atau mengurangi

reaksi tubuh akibat adanya stressor. Peran ini disebut pencegahan penyakit yang terdiri

dari pencegahan primer, sekunder, tersier.

Pencegahan primer meliputi tindakan perawatan untuk mengidentifikasi adanya

stressor serta mendukung koping pasien yang konstruktif.

7. Aplikasi Model Newman dalam Asuhan Keperawatan

Model ini banyak digunakan melakukan pengkajian di komunitas dan keluarga.

Misalnya mengkaji stressor primer, sekunder, tersier untuk menentukan apakah stressor

tersebut telah sampai pada tahap mengganggu garis pertahanan. Stressor primer

mencakup perkawinan dan pertahanan. Stressor primer mencakup perawinan dan

kedatangan anak dalam keluarga, sedangkan stressor sekunder mencakup tidak

bekerja/PHK, bencana alam dan kematian anggota keluarga. Stressor tersier mencakup

penyalahgunaan obat penyakit mental atai fisik yang kronik, kehilangan fungsi tubuh dan

perceraian.

10

Page 11: Makala h

APLIKASI TEORI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN Keluarga

Nama KK : Ny E

Umur  : 62 tahun

Agama : Islam

Alamat : RT  5 RW I Kel P kec U

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SD Tamat

No Nama Hubungan dg

Klien

Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Ny. P Anak 32 SMA IRT

2 Tn. A Menantu 34 SMA Swasta

3 An. Na Cucu 2 - -

4 An. Ni Cucu 2 - -

Riwayat Kesehatan Sebelumnya

Ny.E menderita Hipertensi sejak 5 tahun yang lalu yang mengeluh pusing. Tekanan

darah naik bila klien dalam hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-

dagingan. TD 170/110 mmHg.

Keluarga sdh mengetahui gejala yang terjadi jika tekanan darah ny E sedang tinggi

yaitu pusing dan terasa kaku di leher. Oleh karena itu jika tekana darahnya dirasakan

naik keluarga langsung berinisiatif membuat ramuan tradisional untuk menurunkan

tekanan darah dengan labu yang direbus. Jika dirasakan bertambah parah biasanya

keluarga Tn J langsung membeli obat sendiri yaitu amlodipin 5 mg 1x1 tab. Klien

jarang memeriksakan tekanan darahnya karena sibuk menjaga cucunya.Penyakit yang

sering diderita: demam,batuk pilek

11

Page 12: Makala h

Karakteristik keluarga dan komunitas

Anggota keluarga tidak ada yang mengikuti organisasi sosial di lingkungannya karena

sibuk.

Psikologis keluarga :

a. Keadaan emosi / mental

Keadaan emosi anggota keluarga stabil

b. Koping keluarga

Jika ada masalah dibicarakan bersama anggota keluarga

c. Kebiasaan buruk

Ny E menyukai makanan yang asin, dan ny P selalu menyediakan makanan yang

disukai ibunya.

II. PENGKAJIAN INDIVIDU

Ny E, 62 th, agama islam, dengan riwayat hipertensi. Keluarga mengaku jarang pergi ke

Puskemas.

Ny.E menderita Hipertensi sejak tahun 1990an, dia mengeluh pusing. Tekanan darah

naik bila klien dalam hari tersebut terlalu banyak mengkonsumsi jenis daging-dagingan.

TD 170/100 mmHg.

Keluarga sdh mengetahui gejala yang terjadi jika tekanan darah ny E sedang tinggi yaitu

pusing dan terasa kaku di leher. Oleh karena itu jika tekana darahnya dirasakan naik

keluarga langsung berinisiatif membuat ramuan tradisional untuk menurunkan tekanan

darah dengan labu yang direbus. Jika dirasakan bertambah parah biasanya keluarga tn J

langsung membeli obat sendiri yaitu amlodipin 5 mg 1x1 tab. Klien jarang memeriksakan

tekanan darahnya karena sibuk menjaga cucunya.

Pola makan Ny E adalah 2-3 kali sehari,tp keluarga tdk pernah membuat menu khusus

untuk Ny E karena tidak tahu makana apa yang terbaik untuk penderita hipertensi dan

tidak tahu makanan pantangan.

Keadaan emosi : Klien tampak tenang. Klien dapat menerima keadaan sakitnya.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Kekambuhan/ ketidakpatuhan terhadap program terapi berhubungan dengan

ketidaktahuan keluarga mengenal masalah hipertensi

12

Page 13: Makala h

2. Kekambuhan/ ketidakpatuhan terhadap program terapi berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi masalah hipertensi.

3. Kekambuhan/ ketidakpatuhan terhadap program terapi berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi.

IV. TUJUAN KEPERAWATAN

1. Tidak terjadi kekambuhan / ketidakpatuhan terhadap program terapi hipertensi

Keluarga mampu mengenal kekambuhan/ ketidakpatuhan terhadap program terapi

hipertensi dengan kriteria keluarga dapat :

a. Menyebutkan pengertian tanda dan gejala dari masalah yang ada

b. menyebutkan penyebab dari hipertensi

c. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi hipertensi

d. memiliki persepsi yang positif terhadap masalah.

2. Tidak terjadi perubahan perfusi jaringan kekambuhan / ketidakpatuhan terhadap

program terapi hipertensi, dengan kriteria keluarga dapat :

a. Mengatasi masalah yang dirasakan keluarga

b. Menyebutkan akibat dari masalah

c. Membuat keputusan yang tepat tentang penanganan masalah

3. Tidak terjadi kekambuhan / ketidakpatuhan terhadap program terapi hipertensi,

dengan kriteria keluarga dapat :

a. Memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan klien

dengan hipertensi yaitu dengan kontrol minimal 1 bulan sekali ke Puskesmas/

fasilitas kesehatan

b. Merawat anggota keluarga dengan masalah hipertensi

c. Memodifikasi ligkungan untuk anggota keluarga dengan hipertensi :

- Diit rendah garam

- Olah raga teratur

- Meminum obat hipertensi sesuai dengan anjuran dokter

- Menghindari minum kopi

- Menghindari klien dari stressor

13