makala h

18
A. Macam-macam Sanksi Pajak Ada 2 macam sanksi perpajakan, yaitu : 1. SANKSI ADMINISTRASI Sanksi administrasi merupakan sanksi yang dikenakan pada wajib pajak yang terkena sanksi pajak berupa pemungutan dana. Sanksi administrasi atau sanksi pungutan dana ini di bagi menjadi 3 yaitu : a. Sanksi Administrasi Berupa Denda Sanksi denda adalah jenis sanksi yang paling banyak ditemukan dalam UU perpajakan. Terkait besarannya denda dapat ditetapkan sebesar jumlah tertentu, persentase dari jumlah tertentu, atau suatu angka perkalian dari jumlah tertentu. Pada sejumlah pelanggaran, sanksi denda ini akan ditambah dengan sanksi pidana. Pelanggaran yang juga dikenai sanksi pidana ini adalah pelanggaran yang sifatnya alpa atau disengaja. dimuat hal-hal yang dapat menyebabkan sanksi administrasi berupa denda, bentuk pengenaan denda, dan besarnya denda. Sanksi denda : No Pasal Masalah Sanksi Keterang an 1 7 (1) SPT Terlambat disampaikan : a. Masa PPN, masa lainnya Rp500.000 , Rp Per SPT

Upload: ernataliasari

Post on 09-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mkalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

A. Macam-macam Sanksi Pajak

Ada 2 macam sanksi perpajakan, yaitu :

1. SANKSI ADMINISTRASI

Sanksi administrasi merupakan sanksi yang dikenakan pada wajib pajak yang terkena

sanksi pajak berupa pemungutan dana. Sanksi administrasi atau sanksi pungutan dana ini di

bagi menjadi 3 yaitu :

a.   Sanksi Administrasi Berupa Denda

Sanksi denda adalah jenis sanksi yang paling banyak ditemukan

dalam UU perpajakan. Terkait besarannya denda dapat ditetapkan

sebesar jumlah tertentu, persentase dari     jumlah tertentu, atau suatu

angka perkalian dari jumlah tertentu.

Pada sejumlah pelanggaran, sanksi denda ini akan ditambah

dengan sanksi pidana. Pelanggaran yang juga dikenai sanksi pidana ini

adalah pelanggaran yang sifatnya alpa atau disengaja. dimuat hal-hal

yang dapat menyebabkan sanksi administrasi berupa denda, bentuk

pengenaan denda, dan besarnya denda. Sanksi denda :

No

Pasal Masalah SanksiKeterangan

1 7 (1)SPT Terlambat disampaikan :

a. Masa PPN, masa lainnya

Rp500.000,

Rp 100.000

Per SPT

b. Tahunan PPh WPOP, Badan

Rp100.000,

Rp 1.000.000

Per SPT

2 8 (3) Pembetulan sendiri setelah pemeriksaan dan

150% Dari jumlah pajak yang

Page 2: Makala h

No

Pasal Masalah SanksiKeterangan

belum disidikkurang dibayar

3 14 (4)

a. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP, tetapi tidak membuat faktur pajak atau membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu;

2% Dari DPP

b. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai PKP yang tidak mengisi faktur pajak secara lengkap

2% Dari DPP

c. PKP melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan masa penerbitan faktur pajak

2% Dari DPP

4. 14 (5)

PKP gagal berproduksi telah diberikan pengembalian Pajak Masukan

2% Dari DPP

5. 25 (9)Keberatan ditolak atau dikabulkan sebagian

50%

Dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan

 

Page 3: Makala h

b. Sanksi Aministrasi Berupa Bunga

Sanksi administrasi berupa bunga dikenakan atas pelanggaran

yang menyebabkan utang pajak menjadi lebih besar. Jumlah bunga

dihitung berdasarkan persentase tertentu dari suatu jumlah, mulai dari

saat bunga itu menjadi hak/kewajiban sampai dengan saat diterima

dibayarkan.

Besarnya bunga akan dihitung secara tetap dari pokok pajak yang

tidak/kurang dibayar. Tetapi, dalam hal Waiib Paiak hanya membayar

sebagian atau tidak membayar sanksi bunga yang terdapat dalam surat

ketetapan pajak yang telah diterbitkan, maka sanksi bunga tersebut

dapat ditagih kembali dengan disertai bunga lagi.

Perbedaan lainnya dengan bunga utang pada umumnya adalah

sanksi bunga dalam ketentuan perpajakan pada dasarnya dihitung 1

(satu) bulan penuh. Dengan kata lain, bagian dari bulan dihitung 1 (satu)

bulan penuh atau tidak dihitung secara harian. Untuk mengetahui lebih

jelas mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan sanksi bunga dan

penghitungan besarnya bunga dalam pajak.

Sanksi bunga:

No Pasal MasalahSank

siKeterangan

1.8 (2 dan 2a)

Pembetulan SPT Masa dan Tahunan

2%Per bulan, dari jumlah pajak yang kurang dibayar

2.9 (2a dan 2b)

Keterlambatan pembayaran pajak masa dan tahunan

2%Per bulan, dari jumlah pajak terutang

3. 13 (2)Kekurangan pembayaran pajak dalam SKPKB

2%

Per bulan, dari jumlah kurang dibayar, max 24 bulan

4. 13 (5) SKPKB diterbitkan 48% Dari jumlah pajak

Page 4: Makala h

No Pasal MasalahSank

siKeterangan

setelah lewat waktu 5 tahun karena adanya tindak pidana perpajakan maupun tindak pidana lainnya yang merugikan pendapatan Negara

yang tidak atau kurang dibayar.

5. 14 (3)

a. PPh tahun berjalan tidak/kurang bayar

2%

Per bulan, dari jumlah pajak tidak/ kurang dibayar, max 24 bulan

b. SPT kurang bayar

2%

Per bulan, dari jumlah pajak tidak/ kurang dibayar, max 24 bulan

6. 15 (4)

SKPKBT diterbitkan setelah lewat waktu 5 tahun karena adanya tindak pidana perpajakan maupun tindak pidana lainnya

48%Dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar

7. 19 (1)

SKPKB/T, SK Pembetulan, SK Keberatan, Putusan Banding yang menyebabkan kurang bayar terlambat dibayar

2%

Per bulan, atas jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar

8. 19 (2) Mengangsur atau menunda

2% Per bulan, bagian dari bulan dihitung

Page 5: Makala h

No Pasal MasalahSank

siKeterangan

penuh 1 bulan

9. 19 (3)Kekurangan pajak akibat penundaan SPT

2%Atas kekurangan pembayaran pajak

c.   Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan

Jika melihat bentuknya, bisa jadi sanksi administrasi berupa

kenaikan adalah sanksi yang paling ditakuti oleh wajib Pajak. Hal ini

karena bila dikenakan sanksi tersebut, jumlah pajak yang harus dibayar

bisa menjadi berlipat ganda. Sanksi berupa kenaikan pada dasarnya

dihitung dengan angka persentase tertentu dari jumlah pajak yang

tidak kurang dibayar.

Jika dilihat dari penyebabnya, sanksi kenaikan biasanya

dikenakan karena Wajib Pajak tidak memberikan informasi-informasi

yang dibutuhkan dalam menghitung jumlah pajak terutang.

Sanksi kenaikan:

No Pasal MasalahSanksi

Keterangan

1. 8 (5)

Pengungkapan ketidak benaran SPT sebelum terbitnya SKP

50%Dari pajak yang kurang dibayar

2. 13 (3) Apabila: SPT tidak disampaikan sebagaimana disebut dalam surat teguran, PPN/PPnBM yang tidak seharusnya dikompensasikan atau tidak tarif 0%,

Page 6: Makala h

No Pasal MasalahSanksi

Keterangan

tidak terpenuhinya Pasal 28 dan 29

a. PPh yang tidak atau kurang dibayar

50%Dari PPh yang tidak/ kurang dibayar

b. tidak/kurang dipotong/ dipungut/ disetorkan

100%Dari PPh yang tidak/ kurang dipotong/ dipungut

c. PPN/PPnBM tidak atau kurang dibayar

100%Dari PPN/ PPnBM yang tidak atau kurang dibayar

3. 15 (2)Kekurangan pajak pada SKPKBT

100%Dari jumlah kekurangan pajak tersebut

2. SANKSI PIDANA

No. Pasal Masalah Sanksi

1. 38 Ayat (1) a.tidak menyampaikan

Surat Pemberitahuan (SPT);

atau

b. menyampaikan

SPT, tetapi isinya tidak

benar atau tidak lengkap,

atau melampirkan

keterangan yang isinya

tidak benar,

pidana kurungan

paling lama 1 (satu)

tahun dan atau

denda paling tinggi

2 (dua) kali jumlah

pajak terutang yang

tidak atau kurang

dibayar.

2. 39 Ayat (1)

- tidak mendaftarkan diri, atau

menyalahgunakan, atau

menggunakan tanpa hak

pidana penjara

paling lama

6 (enam) tahun dan

denda paling tinggi

Page 7: Makala h

Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP) atau Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak (PKP);

atau

- tidak menyampaikan SPT;

atau menyampaikan SPT dan

atau keterangan yang isinya

tidak benar atau tidak

lengkap; atau

- menolak untuk dilakukan

pemeriksaan; atau

- memperlihatkan pembukuan,

pencatatan, atau dokumen

lain yang palsu atau

dipalsukan seolah-olah benar;

atau

- tidak menyelenggarakan

pembukuan atau pencatatan,

tidak memperlihatkan atau

tidak meminjamkan buku,

catatan, atau dokumen

lainnya; atau

- tidak menyetorkan pajak

yang telah dipotong atau

dipungut,

4 (empat) kali

jumlah pajak

terutang yang tidak

atau kurang

dibayar.

3. 39 Ayat (2) Seseorang melakukan lagi

tindak pidana di bidang

pidana 2 (dua) kali

lipat dari ancaman

Page 8: Makala h

perpajakan sebelum lewat 1

(satu) tahun, terhitung sejak

selesainya menjalani pidana

penjara yang dijatuhkan

pidana yang diatur

sebagaimana butir

b.

4. 39 Ayat (3) Setiap orang yang melakukan

percobaan untuk melakukan

tindak pidana

menyalahgunakan atau

menggunakan tanpa hak

NPWP atau Pengukuhan PKP,

atau menyampaikan SPT dan

atau keterangan yang isinya

tidak benar atau tidak lengkap

dalam rangka mengajukan

permohonan restitusi atau

melakukan kompensasi pajak

dipidana dengan

pidana penjara

paling lama 2 (dua)

tahun dan denda

paling tinggi 4

(empat) kali jumlah

restitusi yang

dimohon dan atau

kompensasi yang

dilakukan oleh

Wajib Pajak.

5. 39A a. menerbitkan dan/atau menggunakan

faktur pajak, bukti pemungutan pajak,

dan/atau bukti setoran pajak yang

tidak berdasarkan transaksi yang

sebenarnya ; atau

b. menerbitkan faktur pajak tetapi

belum dikukuhkan sebagai Pengusaha

Kena Pajak

Penjara paling singkat 2

tahun paling lama 6

tahun, dan denda paling

sedikit 2 kali dan paling

lama 6 kali

3. DALUWARSA TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

Tindak pidana di bidang perpajakan tidak dapat dituntut setelah lampau

waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa

Pajak, berakhirnya Bagian Tahun Pajak, atau berakhirnya Tahun Pajak

yang bersangkutan.

Page 9: Makala h

4. SANKSI BAGI PEJABAT DAN PIHAK KETIGA

Setiap pejabat baik petugas pajak maupun mereka yang melakukan tugas

di bidang perpajakan, dilarang mengungkapkan kerahasiaan WP yang

menyangkut masalah perpajakan.

Pelanggaran atas larangan mengungkapkan kerahasiaan WP tersebut

dapat diancam sanksi pidana sebagai berikut:

No Pasal Masalah Sanksi

1 41 ayat (1) Pejabat yang karena

kealpaannya tidak memenuhi

kewajiban merahasiakan hal

kerahasiaan Wajib Pajak

pidana kurungan

paling lama 1 (satu)

tahun dan

denda paling banyak

Rp.

25.000.000,00 (dua

puluh lima juta

rupiah).

2 41 ayat (2) Pejabat yang dengan sengaja

tidak memenuhi kewajibannya

atau seseorang yang

menyebabkan tidak

dipenuhinya kewajiban

pejabat

dipidana dengan

pidana penjara

paling lama 2 (dua)

tahun dan denda

paling

banyak Rp.50.000.0

00,00 (Lima puluh

juta rupiah).

3 41A Setiap orang yang menurut

ketentuan wajib memberikan

keterangan atau bukti yang

diminta tetapi dengan sengaja

tidak memberi keterangan

atau bukti; atau memberi

dipidana dengan

pidana penjara

paling lama 1 (satu)

tahun dan denda

paling banyak Rp.

25.000.000,00 (Dua

Page 10: Makala h

keterangan atau bukti yang

tidak benar

Puluh Lima juta

rupiah).

4 41B Setiap orang yang dengan

sengaja menghalangi atau

mempersulit penyidikan tindak

pidana perpajakan

dipidana dengan

pidana penjara

paling lama 3 (tiga)

tahun dan denda

paling banyak Rp.

75.000.000,00

(Tujuh puluh lima

juta rupiah).

5 41 C ayat

(1)

Setiap orang yang sengaja

tidak memenuhi kewajiban

merahasiakan segala sesuatu

yang diketahui dan

diberitahukan kepadanya oleh

wajib pajak dalam rangka

jabatan atau pekerjaannya

untuk menjalankan ketentuan

peraturan perundang-

undangan perpajakan.

Kurungan paling

lama 1 tahun, denda

paling banyak 1

Milyar.

6 41 C ayat

(2)

Setiap orang yang dengan

sengaja menyebabkan tidak

terpenuhinya kewajiban

pejabat dan pihak lain dalam

merahasiakan segala sesuatu

yang diketahui dan

diberitahukan kepadanya oleh

wajib pajak dalam rangka

jabatan atau pekerjaannya

untuk menjalankan ketentuan

peraturan perundang-

Kurungan paling

lama 10 bulan,

denda paling banyak

800 juta.

Page 11: Makala h

undangan perpajakan.

7 41 C ayat

(3)

Setiap orang yang dengan

sengaja tidak memberikan

data dan informasi yang

diminta oleh DJP dalam

menghimpun data dan

informasi untuk kepentingan

penerimaan Negara.

Kurungan paling

lama 10 bulan,

denda paling banyak

800 juta.

8 41 C ayat

(4)

Setiap orang yang dengan

sengaja menyalahgunakan

data dan informasi perpajakan

sehingga menimbulkan

kerugian bagi Negara.

Kurungan paling

lama 1 tahun, denda

paling banyak 500

juta

5. PENGECUALIAN SANKSI PAJAK (pasal 7 ayat (2))

Ada pengecualian atas sanksi administrasi berupa denda terhadap wajib

pajak, jika :

a. Wajib pajak orang pribadi yang telah meninggal dunia

b. Wajib pajak orang pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha

atau pekerjaan bebas.

c. Bentuk usaha tetap yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia

d. Wajib pajak badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi

belum di bubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi

f. Wajib pajak yang terkena bencana, yang ketentuannya diatur dengan

peraturan Menteri Keuangan

g. Wajib pajak lain yang di atur dengan atau berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan.

6. CONTOH KASUS

Page 12: Makala h

A. Sanksi atas Keterlambatan Pembayaran Pajak

Jatuh tempo pembayaran PPh Pasal 25 untuk bulan Mei 2013 adalah Tgl 15 Juni 2013

(bertepatan jatuh pada hari Sabtu), maka tanggal jatuh tempo diundur menjadi Tgl 17 Juni

2013 (hari Senin).

Apabila membayar PPh Pasal 25 pada Tgl 19 Juli 2013 (terlambat 1 bulan 2 hari = 2 bulan

keterlambatan), maka akan dikenakan bunga sebesar 2% x 2 bulan = 4%.

Apabila nilai Pajak Terutang  sebesar Rp 5.000.000,-

Denda Bunga (4% x Rp 5.000.000,-) = Rp 200.000,-

Total yang harus dibayar = Rp 5.200.000,-

B. Pelunansan pajak setelah penerbitan SKPKB

Wajib Pajak PT A mempunyai penghasilan kena pajak selama Tahun Pajak 2006 sebesarRp100.000.000,00 dan menyampaikan Surat Pemberitahuan tepat waktu. Pada bulanApril 2009 berdasarkan hasil pemeriksaan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang

Bayar maka sanksi bunga dihitung sebagai berikut:

1. Penghasilan Kena Pajak Rp 100.000.000,002. Pajak yang terutang (30% x Rp100.000.000,00) Rp 30.000.000,003. Kredit pajak Rp 10.000.000,00 (-)4. Pajak yang kurang dibayar Rp 20.000.000,005. Bunga 24 bulan (24 x 2% x Rp 20.000.000,00) Rp 9.600.000,00 (+)6. Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 29.600.000,00

Dalam hal pengusaha tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak, selain harus menyetor pajak yang terutang, pengusaha tersebutjuga dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan daripajak yang kurang dibayar yang dihitung sejak berakhirnya Masa Pajak untuk paling

lama 24 (dua puluh empat) bulan.

C. SKPKB1) Pajak Penghasilan

Wajib Pajak telah memperoleh pengembalian pendahuluan kelebihan pajaksebesar Rp 80.000.000,00.

Dari pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 13: Makala h

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diterbitkan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar dengan penghitungan sebagai berikut:

2) Pajak Pertambahan Nilai

Pengusaha Kena Pajak telah memperoleh pengembalian pendahuluankelebihan pajak sebesar Rp 60.000.000,00.Dari pemeriksaan diperoleh hasil sebagai berikut:

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diterbitkan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar dengan penghitungan sebagai berikut:

D. SANKSI ADMINISTRASI MENGANGSUR DAN MENUNDA PEMBAYARAN PAJAK

Page 14: Makala h