makala h
DESCRIPTION
MakalahTRANSCRIPT
MAKALAH BIOLOGI
RESPIRASI dan FERMENTASI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2013
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah dan rahmat-Nya
yang diberikan kepada kami, yaitu berupa kesehatan rohani dan jasmani sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”RESPIRASI dan FERMENTASI”
dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami banyak menemukan
hambatan, tetapi berkat dukungan pihak-pihak yang telah membantu, kami dapat
menyelesaikan makalah dengan baik. Untuk itu tidak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada orang-orang yang telah membantu kami dalam penulisan makalah
ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,
namun kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Jember, Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ..........................................................................………. i
PRAKATA .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 32.1 Pengertian Respirasi.......................................................................... 3
2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respirasi................................... 4
2.3 Pengertian Fermentasi....................................................................... 4
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi................................ 5
BAB 3. PEMBAHASAN..................................................................................... 7 3.1 Fungsi Respirasi................................................................................ 7
3.2 Reaksi Oksidasi dan Reaksi Reduksi................................................ 7
3.3 Macam Fermentasi............................................................................ 7
3.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh teradap Laju Reaksi..................... 9
3.5 Perbedaan Respirasi Aerob dengan Respirasi Anaerob.................... 9
BAB 4. PENUTUP............................................................................................... 10 4.1 Kesimpulan........................................................................................ 10
ii
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBiologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Objek kajian
biologi sangat luas dan mencangkup semua kajian tentang makhluk hidup. Karenanya
dikenal berbagai cabang biologi yang menghususkan diri pada setiap kelompok
organisme, seperti botani, zoology, dan mikrobiologi. Berbagai aspek kehidupan
dapat digali dari biologi. Cir-ciri fisik dipelajari dalam anatomi sedang fungsinya
dalam fisiologi; perilaku dipelajari dalam etologi, interaksi antarsesama makhluk
dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam ekologi. Kebutuhan akan oksigen bebas
dari udara bagi tumbuhan maupun manusia untuk respirasi sel sangat berbeda,
tergantung pada adanya sistem enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies
sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan
oksigen bebas sebagai penerima electron disebut respirasi aerob, sedangkan respirasi
yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima electron disebut respirasi
anaerob. Semua sel hidup membutuhkan suplai oksigen yang konstan supaya dapat
mempertahankan metabolism.Oksigen terdapat I udara akan masuk kedalam system
aspirasi. Selanjutnya di gunakan metabolism oleh jaringan dan pada saat yang sama
karbondioksida dan uap air akn dikelurkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan respirasi dan fermentasi ?
2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya respirasi ?
3. Apa saja macam fermentasi berdasarkan hasil akhir fermentasi ?
4. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju respirasi ?
iii
5. Apa perbedaan antara respirasi aerob dan respirasi anaerob ?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari respirasi dan fermentasi
2. Dapat mengetahui faktor yang berpengaruh dalam respirasi
3. Dapat mengetahui maca fermentasi berdasarkan hasil akhir fermentasi
4. Dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju respirasi
5. Dapat mengetahui perbedaan antara respirasi aerob dan respirasi anaerob
1.4 Manfaat
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut dapat
dilihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari
proses pemecahan tersebut maka akan dihasilkan senyawa-senyawa penting seperti
”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting
sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk
protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin
(seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti
antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.
Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna,
mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering
dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu. Dari proses
pembuatan produk melalui fermentasi, kita dapat mengambil manfaat diantaranya :
dapat menghilangkan atau mengurangi zat antinutrisi, dapat meningkatkan kandungan
nutrisi, dapat melancarkan pencernaan, dapat meningkatkan kesehatan, produk yang
dihasilkan dapat disimpan dalam waktu yang lama dan memiliki nilai jual lebih tinggi
dari produk biasa.
2
BAB 2. TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pengertian Respirasi
Respirasi dalam arti luas adalah pertukaran gas antara organisme dengan
lingkungannya. Respirasi dalam arti khusus yaitu adanya pengambilan gas oksigen
dan pelepasan gas karbon dioksida. Pengambilan oksigen ini dibagi menjadi dua,
yaitu pengambilan oksigen secara langsung melalui udara dan pengambilan oksigen
melalui medium cair yang berada di sekeliling mereka. Respirasi terbagi menjadi dua,
yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan
pertukaran udara yang terjadi antara organisme dengan udara di sekeliling mereka.
Sedangkan respirasi internal merupakan pertukaran udara yang terjadi antara sel
dengan organ di dalamnya.
Proses yang terjadi dalam respirasi sel adalah pemecahan ikatan-ikatan dalam
molekul organik, terutama ikatan antara atom karbon dengan atom yang menyimpan
energi dalam jumlah besar. Terdapat beberapa cara dimana energi kimia dapat
dilepaskan, salah satu cara yang paling penting adalah pengeluaran hidrogen dari
suatu bahan bakar yang dikenal dengan istilah dehidrogenasi. Dalam proses
dehidrogenasi diperlukan penerima atau akseptor hidrogen (hydrogen acceptor).
Respirasi dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pertama adalah proses
glikolisis. Pola umum pada proses glikolisis adalah penguraian karbohidrat secara
bertingkat akan diubah menjadi phospogliseraldehid, kemudian menjadi asam
piruvat, asam piruvat akan diubah menjadi asam oksalat. Proses glikolisis ini terjadi
pada sitosol. Tahapan kedua yaitu lingkaran krebs atau disebut juga lingkaran asam
sitrat atau lingkaran trikarboksilat. Reaksi tersebut merupakan reaksi lingkaran
dimana pada pokoknya asam oksalat akan diubah menjadi . Proses lingkaran
krebs terjadi dalam matriks mitokodria. Tahapan ketiga adalah lingkaran sitokrom
atau transfer elektron. Dalam proses transfer elektron, tingkat dari akseptor yang datu
ditransfer kepada akseptor yang lain. Kemudian sitokrom pada ditransfer dengan
membentuk O. Pada transfer tersebut dihasilkan energi yang ditangkap oleh ADP
menjadi ATP.
1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respirasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah ketersediaan substrat yang
mana laju respirasi daun menjadi lebih cepat setelah matahari tenggelam saat
kandungan gula menjadi tinggi. Daun bagian bawah yang ternaungi mengalami
respirasi lebih lambat dari daun bagian atas yang terkena cahaya matahari yang
berhubungan dengan kandungan pati dan gula, ketersediaan pada akar, batang dan
daun sedikit mempengaruhi respirasi karena sitokrom oksidase mempunyai afinitas
yang tinggi terhadap oksigen meskipun konsentrasinya hanya 0,05% suhu.
Peningkatan suhu sampai 40˚C atau lebih akan menurunkan respirasi, karena enzim
mengalami denaturasi(rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim
tidak dapat berikatan lagi dengan substratnya) untuk metabolik yang seharusnya
terjadi, jenis dan umur tanaman, umumnya bakteri, fungi dan ganggang berespirasi
lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan berbiji. Berdasarkan bobot kering hanya
akan mengandung sedikit makanan dan tidak mempunyai sel non metabolik.
Respirasi tinggi akan terjadi selama pertumbuhan vegetatif yang pesat, dan respirasi
akan rendah saat terjadi pembuangan. Sebagian besar respirasi pada tumbuhan
4
dewasa dilakukan oleh daun, akar yang muda, bunga yang sedang tumbuh waktu
buah masih muda.
1.3 Fermentasi
Fermentasi adalah proses penghasil energi utama dari berbagai
mikroorganisme. Mikroorganisme yang dipakai adalah mikroorganisme yang
anaerob, disebut anaerob karena mikroorganisme tersebut mampu hidup dan
memecah senyawa organik tanpa oksigen. Beberapa dari organisme tersebut akan
mati jika diberikan oksigen. Dalam hal ini mikroorganisme tersebut disebut anaerob
obligat. Respirasi yang terjadi tanpa adanya oksigen disebut respirasi anaerob.
Contoh respirasi anaerob adalah fermentasi. Proses fermentasi merupakan oksidasi
dari sebagian sejumlah karbohidrat dan sejumlah senyawa organik yang lebih kecil.
Pada respirasi anaerob dihasilkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan
respirasi aerob. Substansi selama respirasi yaitu enzim dehidrogenase membantu
mentransfer ion hidrogen dan elektron dari substansi intermediet ke diseptor ion oleh
hidrogen NAD+. Reaksi keseluruhan fermentasi adalah :
(glukosa) 2 --- (etanol) + 2 (karbohidrat)
Hal tersebut menunjukkan bahawa 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul
etanol dan 2 molekul karbondioksida. Fermentasi seperti glikolisis adalah
serangkaian reaksi yang terjadi tanpa oksigen. Antara proses fermentasi dan proses
glikolisis hanya memiliki sedikit perbedaan, yaitu sebagian besar reaksi antara aerob
dan anaerob terdapat pada kedua jalur.
1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor keberhasilan fermentasi sangat ditentukan dari jenis bahan pangan
(substrat). Mikroba membutuhkan energi yang berasal dari karbohidrat, protein,
lemak, mineral dan zat-zat gizi lainnya yang ada dalam bahan pangan (substrat).
Demikian pula dengan macam mikroba. Yang perlu dimiliki mikroba dalam
fermentasi adalah harus mampu tumbuh pada substrat dan mudah beradaptasi dengan
lingkungannya, dan mikroba harus mampu mengeluarkan enzim-enzim penting yang
5
dapat melakukan perubahan yang dikehendaki secara kimia. Fermentasi dipengaruhi
pula oleh kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan mikroba yaitu suhu,
udara (oksigen), kelembaban, garam, dan asam.
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Fungsi Respirasi
Respirasi adalah suatu bahan dari proses reaksi oksidasi bahan organik sel
yang melepaskan energi. Energi yang dihasilkan tersebut dapat berupa ATP,
NADPH, NADH, dan FADH. Dari pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa
reaksi yang terjadi pada saat respirasi berlangsung, yaitu :
+ 6 6 + 6 O + Energi
(glukosa) (oksigen) (karbon dioksida) (air) (675 Kal + 38 ATP)
Guna atau fungsi respirasi antara lain :
a) Mengambil O2 (Oksigen) yang kemudian di bawa oleh darah ke seluruh tubuh
(sel – selnya) guna mengadakan pembakaran.
b) Mengeluarkan CO2 (karbondioksida) yang terjadi sebagai sisa dari
pembakaran, kemudian di bawa oleh darah keparu – paru untuk di buang
( karena tidak berguna lagi oleh tubuh).
c) Menghangatkan dan melembabkan udara.
Menurut Ethel Sloane (2004 : 266) Fungsi utama sistem pernafasan adalah untuk
mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor
karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Sedangkan
fungsi tambahan sistem pernafasan adalah sebagai produksi wicara dan berperan
dalam keseimbangan asam basa, pertahanan tubuh melawan benda asing, dan
pengaturan hormonal tekanan darah.
3.2 Reaksi Oksidasi dan Reaksi Reduksi
Definisi reaksi oksidasi dan reduksi perlu diingat pada saat melakukan proses
respirasi. Reaksi tersebut terjadi melalui perpindahan atom oksigen, pelepasan
hidrogen atau elektron selama respirasi. Reaksi oksidasi, meliputi penahanan oksigen,
pelepasan hidrogen atau pelepasan oksigen. Reaksi reduksi, meliputi pelepasan
oksigen, penambahan hidrogen atau penambahan elektron. Respirasi merupakan
bagian dari proses katabolisme. Katabolisme merupakan proses pemecahan molekul
kompleks menjadi molekul-molekul sederhana dengan bentuk sederhana yaitu enzim.
Pada proses ini dihasilkan energi sehingga katabolisme disebut juga reaksi
eksorganik. Energi yang dihasilkan tersebut tidak digunakan secara langsung oleh sel,
namun harus diubah terlebih dahulu menjadi senyawa ATP. ATP merupakan sumber
energi yang dapat digunakan langsung oleh sel.
3.3 Macam Fermentasi
Fermentasi berasal dari bahasa latin ferfere yang artinya mendidihkan, yaitu
berdasarkan ilmu kimia terbentuknya gas-gas dari suatu cairan kimia yang
pengertiannya berbeda dengan air mendidih. Gas yang terbentuk tersebut di antaranya
karbondioksida (CO2).Berdasarkan hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan
menjadi fermentasi asam laktat/asam susu, dan fermentasi alkohol.
1. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi
etanol (etil alkohol) dan karbon dioksida. Organisme yang berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras.
Reaksi Kimia:
7
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
2. Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau
manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat. Di
dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan gejala kram dan kelelahan. Laktat
yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri,
namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi
piruvat. Glukosa dipecah manjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis ,
membentuk 2 ATP dan 2 NADH.
3 Fermentasi asam cuka
Merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob.
fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (acetobacter aceti) dengan substrat
etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh
fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang
digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan. Persamaan reaksi kimianya yaitu :
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Dijabarkan sebagai : Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) → Alkohol
(etanol) + Karbon dioksida + Energi (ATP). Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya
bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur
glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian
8
besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.
3.4 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Laju Respirasi
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju respirasi dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu :
1. Faktor Dalam
a. Faktor Protoplasmik, yang laju reaksinya sangat dipengaruhi oleh kuantitas
dan kualitas dari protoplasma yang ada di dalam sel. Kuantitas dan kualitas
protoplasma yang ada di dalam sel sangat bergantung pada umur sebuah sel.
b. Konsentrasi Substrat Respirasi Tersedia, yang laju reaksinya tergantung pada
konsentrasi substrat respirasi yang tersedia.Semakin banyak substrat respirasi
yang tersedia di dalam sel, maka semakin cepat laju reaksinya.
2. Faktor Luar atau Faktor Eksternal, yang terdiri atas :
a. Temperatur
b. Cahaya
c. Konsentrasi oksigen di udara
d. Konsentrasi karbondioksida
e. Tersedianya air
f. Luka
g. Beberapa senyawa kimia
h. Perlakuan mekanik
3.5 Perbedaan Respirasi Aerob dengan Respirasi Anaerob
Perbedaan respirasi aerob dengan anaerob adalah sebagai berikut :
9
1. Respirasi Aerob: Memerlukan oksigen, prosesnya terjadi di dalam matriks
mitokondria, respirasi ini bertujuan untuk memecah senyawa organik ke an-
organik, menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
2. Respirasi Anaerob: tidak memerlukan kehadiran oksigen dalam prosesnya,
berlangsung di dalam sitoplasma, tujuannya untuk mengurai senyawa organik,
hasil akhirnya berupa energi tapi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP.
BAB 4. PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Respirasi merupakan oksidasi enzimatik dari molekul organik seperti
karbohidrat, protein, dan lemak dengan menghasilkan energi yang berguna dalam
bentuk ATP (Adenosin Triphospat) dan terbagi menjadi dua tipe respirasi yaitu
respirasi aerob dan respirasi anaerob seperti fermentasi. Fermentasi adalah proses
peragian atau proses penguraian makanan oleh jamur dan bakteri yang berlangsung
dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari udara bebas) dengan bantuan
enzim. Fermentasi juga merupakan respirasi anaerob yang hanya melalui proses
glikolosis dan tidak melibatkan oksigen dalam proses respirasinya. Fermentasi yang
telah dilakukan menghasilkan CO2 dan energi. Energi yang dihasilkan lebih sedikit
daripada proses respirasi aerob. Respirasi dan fermentasi hanya terjadi pada
organisme yang hidup saja.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan, W, dkk. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia
Hidayat, E. B. 1974. Biologi. Bandung: ITB
Kimball, J. W. 1983. Biologi jilid 1 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
Lakitan, B. 2007. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Pujianto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Platinum
Sasmitamihardjo, D.1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Willey, J. 1982. Study Guide to Accompany Botani. New York: Chester Bistane
Toronto Singapore