makala h

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan karenakita mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika buih ini timbul karena adanyapenurunan tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan tegangan permukaandisebabkan karena adanya senyawa sabun (bahasa latin = sapo) yang dapatmengkacaukan ikatan hidrogen pada air. Senyawa sabun ini biasanya memiliki dua bagianyang tidak sama sifat kepolaranya. Dalam tumbuhan tertentu mengandung senyawa sabun yang biasa disebut saponin.Saponin berbeda struktur dengan senyawa sabun yang ada. Saponin merupakan jenisglikosida. Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari glikon (Glukosa, fruktosa,dll) danaglikon (senyawa bahan alam lainya). Saponin umumnya berasa pahit dan dapatmembentuk buih saat dikocok dengan air. Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan berdarah dingin. Saponin merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid dan triterpen.Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin.Dihidrolisismenghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Masing-masing senyawa ini banyak dihasilkan di dalam tumbuhan. 1

Upload: anita-anggriani

Post on 21-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Metabolit sekunder Saponin

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDi kehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang disebabkan karenakita mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika buih ini timbul karena adanyapenurunan tegangan permukaan pada cairan (air). Penurunan tegangan permukaandisebabkan karena adanya senyawa sabun (bahasa latin = sapo) yang dapatmengkacaukan ikatan hidrogen pada air. Senyawa sabun ini biasanya memiliki dua bagianyang tidak sama sifat kepolaranya.Dalam tumbuhan tertentu mengandung senyawa sabun yang biasa disebut saponin.Saponin berbeda struktur dengan senyawa sabun yang ada. Saponin merupakan jenisglikosida. Glikosida adalah senyawa yang terdiri dari glikon (Glukosa, fruktosa,dll) danaglikon (senyawa bahan alam lainya). Saponin umumnya berasa pahit dan dapatmembentuk buih saat dikocok dengan air. Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan berdarah dingin.Saponin merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid dan triterpen.Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin.Dihidrolisismenghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin. Masing-masing senyawa ini banyakdihasilkan di dalam tumbuhan.Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis menyusun makalah mengenai keterangan lengkap salah satu metabolit sekunder yang ada dalam tanaman yakni saponin mulai dari pengertian, klasifikasi, jalur biosintesis hingga tanaman penghasil saponin.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud saponin dan bagaimana struktur umum saponin?2. Bagaimana sifat dan ciri-ciri saponin?3. Bagaimana jalur biosintesis saponin?4. Bagaimana klasifikasi senyawa saponin?5. Apa saja tanaman penghasil saponin?6. Apa manfaat saponin dalam dunia farmasi/dalam tahap pengembangan obat?7. Bagaimana cara skrining fitokimia dan identifikasi saponin dengan metode lainnya?

1.3 Tujuan MakalahSejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :1. Pengertian dan struktur umum saponin2. Sifat dan ciri-ciri saponin3. Jalur biosintesis saponin4. Klasifikasi senyawa saponin5. Beberapa tanaman penghasil saponin6. Manfaat saponin dalam dunia farmasi/dalam tahap pengembangan obat7. Skrining fitokimia dan identifikasi saponin dengan metode lainnya

1.4 Kegunaan MakalahMakalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengetahuan dan informasi tentang saponin. Praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang saponin dalam farmakognosi umum.2. Pembaca, sebagai media informasi baru ataupun media informasi tambahan tentang saponin dalam farmakognosi umum.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Kajian PustakaSaponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam. Saponin merupakan golongan senyawa alam yang rumit, yang mempunyai massa dan molekul besar, dengan kegunaan luas. Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai sabun Sapo berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba. Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan glikosida struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai spirotekal. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter. Aglikonya disebut sapogenin, diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana asam atau hidrolisis memakai enzim (Robinson,1995).Saponin diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia menjadi dua yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid.a. Saponin steroidTersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul karbohidrat. Saponin jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang di peroleh dari metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga sering disebut dengan glikosida jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek kuat terhadap jantung.

Salah satu contoh saponin jenis ini adalahAsparagosida (Asparagus sarmentosus), Senyawa ini terkandung di dalam tumbuhan Asparagus sarmentosus yang hidup dikawasan hutan kering afrika. Tanaman ini juga biasa digunkan sebagai obat anti nyeri dan rematik oleh orang afrika (Anonim, 2009).

b. Saponin triterpenoidTersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan -amyrine (Amirt Pal,2002).

Salah satu jenis saponin ini adalah asiatosida. Senyawa ini terdapat pada tumbuhan Gatu kola yang tumbuh didaerah India. Senyawa ini dapat dipakai sebagai antibiotik (Anonim, 2009).Identifikasi Saponin : Sampel dididihkan dengan 20 ml air dalam penangas air. Filtrat dikocok dan didiamkan selama 15 menit. Terbentuknya busa yang stabil berarti positif terdapat saponin (Harborne, 1987).Saponin adalah suatu glikosida yang larut dalam air dan mempunyai karakteristik dapat membentuk busa apabila dikocok, serta mempunyai kemampuan menghemolisis sel darah merah. Saponin mempunyai toksisitas yang tinggi. Berdasarkan strukturnya saponin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu saponin yang mempunyai rangka steroid dan saponin yang mempunyai rangka triterpenoid. Berdasarkan pada strukturnya saponin akan memberikan reaksi warna yang karakteristik dengan pereaksi Liebermann-Buchard (LB) (Harborne, 1987).

2.2 Pembahasan2.2.1 Pengertian Dan Struktur Umum SaponinSaponin mempunyai sifat-sifat khas yakni dapat membentuk larutan koloidal dalam air dan membuih bila dikocok. Glikosida saponin bias berupa saponin steroid maupun saponin triterpenoid. Saponin merupakan senyawa berasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin dan sering mengakibatkan iritasi terhadap selaput lendir. Saponin juga bersifat bias menghancurkan butir darah merah lewat reaksi hemolisis, bersifat racun bagi hewan berdarah dingin, dan banyak diantaranya digunakan sebagai racunV ikan. Saponin bila terhidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan dan dipelajari lebih lanjut. Saponin yang berpotensi keras atau beracun seringkali disebut sebagai sapotoksin. Saponin merupakan senyawa kimia yang berasal dari metabolit sekunder yang banyak di peroleh dari bahan alami seperti tumbuhan dan hewan. Yang berbentuk dari gugusan gula yang bersinambungan dengan aglikon atau sapogenin, dan ini menjadikan racun bagi binatang yang berdarah dingin.Secara struktural komposisinya terdiri dari satu atau lebih gugus hidrofilik glikosida yang dikombinasikan dengan derivat triterpen lipofilik. Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan sebagai penyimpan karbohidrat atau merupakan weste product dan metabolisme tumbuh-tumbuhan, lainnya adalah sebagai pelindung terhadap serangan serangga.Terdapat tiga kelas saponin untuk menunjukkan struktur saponin secara umum, yakni :1. Steroid Neutral Class

2. Steroid Alkaloid Class

3. Triterpenoid Class

Triterpenoid saponin dapat terjadi dalam bentuk bebas (aglikon) atau sapogenin, akan tetapi steroid saponin selalu dalam bentuk saponin dan tidak pernah bebas sebagai aglikon. Karbohidrat residu terikat dengan aglikon melalui ikatan eter atau ester.

2.2.2 Sifat Dan Ciri SaponinSifat-sifat saponin :a. Mempunyai rasa pahitb. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksiteroid lainyac. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasid. Berat molekul relative tinggi dan analisis hanya menghasilkan formula empiris yang mendekati struktur kimianyae. Dapat menurunkan tegangan permukaan (Surface tension) dengan hidrolisis lengkap sehingga akan dihasilkan sapogenin (aglikon) dan karbohidrat (heksosa, pentose, dan Saccharic acid) (Kim Nio,1989).Ciri-ciri saponin :a. Dalam larutan air membentuk busa stabilb. Menghemolisa eritrosit untuk hewan berdarah dinginc. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi

2.2.3 Jalur biosintesis saponinBiosintesis pada kedua jenis senyawa ini hampir sama baik yakni antara saponin dengan steroid maupun triterpen. Semua senyawa ini melalui jalur asam mevalonat yang diperoleh dariasetil CoA . Sebelum membentuk steroid biosintesis ini membentuk senyawa squalene yang merupakan jenis triterpen gabungan dari dua farnesil piroposfat.Setelah membentuk squalene, maka terjadi reaksi oksidasi pada atom C nomor 3 sehingga terbentuk OH, setelah itu terjadi pembentukan epoksidasqualene. Senyawa ini akan terjadi siklisasi menjadi lanosterol yang merupakan bentuk dasar dari senyawa steroid(Arifin,1986). Sedangkan perbedaannya dengan triterpen adalah pada jumlah cincin dan bentuk cincin keempat dan kelima, pada triterpen masing-masing cincin tersebut memiliki 5 atomkarbon.Jalur pembentukan biosintesis saponin dengan steroid :

Jalur pembentukan biosintesis saponin baik dengan steroid maupun triterpen :

2.2.4 Klasifikasi dan struktur tiap senyawa saponinMacam-macam saponin berbeda sekali komponen kimianya, yaitu berbeda pada aglikon (sapogenin) dan juga karbohidratnya sehingga tumbuhan-tumbuhan tertentu dapat mempunyai macam-macam saponin yang berlainan seperti :a. Quilage saponin, Campuran dari 3 atau 4 saponinb. Alfafa saponin, Campuran dari paling sedikit 5 saponinc. Soy Bean saponin, terdiri dari 5 fraksi yang berbeda dengan sapogenin atau karbohidratnya, atau dalam kedua-duanya.Saponin diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia menjadi dua yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid.a. Saponin steroidTersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan satu aglikon yang dikenal sebagai sapogenin. Tipe saponin ini memiliki efek antijamur. Pada binatang menunjukan penghambatan aktifitas otot polos. Saponin steroid diekskresikan setelah koagulasi dengan asam glukotonida dan digunakan sebagai bahan baku pada proses biosintetis obat kortikosteroid. Saponin jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang di peroleh dari metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga sering disebut dengan glikosida jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek kuat terhadap jantung.

Salah satu contoh saponin jenis ini adalahAsparagosida (Asparagus sarmentosus), Senyawa ini terkandung di dalam tumbuhan Asparagus sarmentosus yang hidup dikawasan hutan kering afrika. Tanaman ini juga biasa digunkan sebagai obat anti nyeri dan rematik oleh orang afrika (Anonim, 2009).

c. Saponin triterpenoidTersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan -amyrine (Amirt Pal,2002).

Salah satu jenis saponin ini adalah asiatosida. Senyawa ini terdapat pada tumbuhan Gatu kola yang tumbuh didaerah India. Senyawa ini dapat dipakai sebagai antibiotik (Anonim, 2009).

2.2.5 Tanaman Penghasil SaponinA. Sapogenin Steroid Dan Sumber Tanaman Penghasil

Gambar : Struktur umum dan Contoh saponin steroidSapogeninTanamanPenghasilHabitat

DiosgeninDioscoreasylvaticaD. mexicana, D. compositaD deltoidea, D. prazeriD. hispidaD. colletii, D. pathaica, CostusspTrillium spTrigonellafoenumgraecumTransvaal dan NatalMeksiko, Amerika tengahIndiaIndonesiaCinaIndiaAmerika UtaraIndia, Mesir, Moroko

HecogeninAgave sisalanaAgave americanaHechtiatexensisAmerika sub tropikAsia, IndonesiaAmerika tengah

SarsapogeninYucca spSmilax spAmerika tengahAmerika tengah

SarmentogeninStrophanthusspAfrika

Contoh saponin steroid :1) Diosgenina. Klabet (Trigonella foenumgraecum L.)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas:RosidaeOrdo:FabalesFamili: Fabaceae(suku polong-polongan)Genus: TrigonellaSpesies: Trigonella foenumgraecum L.Klabet (Trigonella foenumgraecum L.) merupakan tumbuhan herba, tegak, tinggi 30 cm sampai 60 cm, dari suku Papilionaceae. Klabet mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan obat, karena besar harapan dapat menyaingi tanaman Dioscorea sp. sebagai penghasil diosgenin, prekursor hormon kontrasepsi, kaya akan fitoesterogen. Di Eropa digunakan sebagai pelancar ASI (Simplisia klabet mengandung minyak lemak 20-30%, lendir, trigonelin se-bagai basa kuaterner, nikotinamida, kholin, dan saponin, sapogenin steroid antara lain diosgenin dan dilaporkan mengandung 0,8 2,2 % sebagai basa bebas. Klabet dapat berfungsi sebagai galaktogoga yang baik. Suatu penelitian terhadap 10 wanita, signifikan dapat meningkatkan volume ASI. Pro-tein yang terkandung dalam biji klabet mempunyai angka banding lisin-arginin yang rendah. Selain itu dalam biji klabet terdapat 16 asam amino lain, karbohidrat, serat, mineral. Biji klabet di Indonesia kurang men-dapat perhatian untuk dikembangkan menuju arah fitofarmaka atau kearah penemuan obat baru, walaupun potensinya sangat besar. Budidaya klabet sangat mudah, panen dilaku-kan pada saat tanaman berumur 3-4 bulan, setiap kali panen menghasilkan biji antara 600 900 kg untuk setiap hektar lahab. Costus sp

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: CommelinidaeOrdo: ZingiberalesFamili: Zingiberaceae(suku jahe-jahean)Genus: CostusSpesies: Costus megalobrachtea K.SchMerupakan tanaman semak dengan tinggi 1-1,5 m. Batangnya tegak, silindris, lunak, batang di dalam tanah membentuk rimpang, hijau pucat. Daunnya tunggal, berseling, lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal membulat, panjang 8-15 cm, lebar 6-8 cm, pertulangan melengkung, permukaan halus, hijau pucat. Bunganya majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, kelopak lonjong, tiga helai, ungu, benang sari 4-6 cm, kepala sari bentuk ginjal, coklat, tangkai putik silindris, putih keunguan, kepala putik bentuk corong, kuning, mahkota bentuk corong, panjang 3-4 cm, putih. Buahnya kotak, bulat telur, diameter 1-1,5 cm, merah. Bijinya bulat bersegi, diameter 0,5 cm, hitam. Akarnya serabut berwarna putih.Rimpang Costus megalobrachtea berkhasiat sebagai obat bengkak. Untuk obat bengkak dipakai 100 gram rirnpang Costus megalobrachtea, dicuci dan diparut. Hasil parutan ditempelkan pada bagian yang bengkak dan dibalut dengan kain bersih.

c. D. hispida

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: LiliidaeOrdo: LilialesFamili: DioscoreaceaeGenus: DioscoreaSpesies: Dioscorea hispida DennstTanaman Gadung (Discorea hispidadennst) merupakan perdu memanjat yang tingginya antara 5 10 meter. Batangnya bulat, berbulu serta berduri yang tersebar pada batang dan daun. Daunnya adalah daun majemuk yang terdiri dari tiga helai atau lebih, berbentuk jantung dan berurat seperti jala. Bunga tumbuhan ini terletak pada ketiak daun, tersusun dalam bulir dan berbulu. Pada pangkal batang tumbuhan Gadung terdapat umbi yang besar dan kaku yang terletak didalam tanah . Kulit umbi berwarna gading atau cokelat muda dan daging umbinya berwarna kuning atau putih gading. Perbanyakan tumbuhan ini dengan menggunakan umbinya. Kandungan kimia pada tumbuhan gadung ini yaitu dioscorine (racun), saponin, amilim, CaC O , antidotum, besi, kalsium, lemak, 2 4 garam, fosfat, protein dan vitamin B1. Dan bagian yang dimanfaatkan sebagai pestisida alami adalah bagian umbinya. Kandungan sapogenin steroid pada umbi gadung berhubungan dengan hormon sex dan cortecosteroid. Zat-zat tersebut kini digunakan sebagai sumber diosgenin yang bermanfaat untuk pembuatan alat kontrasepsi oral, hormon sex, dan untuk kesehatan kelenjar hormon. Tumbuhkan dari umbi ini biasanya digunakan sebagia antiseptik oles, sedangkan air rebusannya diminum untuk mengobati rematik yang kronis.

2) Hecogenina. Sisal (Agave sisalana)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: LiliidaeOrdo: LilialesFamili: AgavaceaeGenus: AgaveSpesies: Agave sisalana PerrineSisal (Agave sisalana Perrine) merupakan tanaman penghasil serat dari daunnya setelah melalui proses penyeratan. Tanaman yang termasuk dalam keluarga agavaceae ini berasal dari meksiko yang beriklim sedang, dan terus berkembang seiring dengan kemajuan kebutuhan untuk bahan baku tali temali dan industri lainnya hingga ke beberapa negara di daerah sub tropis maupun daerah daerah tropis. Agave sisalana (sisal) dibawa ke Indonesia pada tahun 1913. Ciri ciri tanaman sisal yakni warna daun hijau, tepi daun berduri, berjarak agak renggang dan tahan kering serta produksi serat tinggi

b. Agave americana

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: LiliidaeOrdo: LilialesFamili: AgavaceaeGenus: AgaveSpesies: Agave americana L.Agave americana merupakan salah satu jenis tanaman agave yang berasal dari Meksiko. Kini, tanaman tersebut telah dibudidayakan di seluruh dunia. Agave americana mempunyai daun selebar 4 meter dengan panjang 2 meter. Daun tanaman ini berduri di bagian pinggirnya dengan duri besar di bagian ujungnya. Bunganya berwarna kuning, dengan tinggi mencapai 8 meter, namun jarang berbunga. Setelah berbunga, umumnya tanaman ini mati. Umur tanaman ini sekitar 25 tahun.Getah tanaman Agave americana bermanfaat sebagai diuretika dan obat cuci perut. Jus daun Agave americana bisa dioleskan untuk mengobati luka memar. Minuman jus tersebut juga dapat berguna untuk mengobati hepatitis, konstipasi, asam lambung, disentri, dan keluhan lain akibat gangguan system pencernaan. Daun tanaman ini diketahui mengandung hormone steroid3) Sarsapogenina. Yucca sp

Tanaman ini mempunyai bagian ujung berupa kumpulan daun yang berbentuk seperti mahkota, tinggi tanaman 3-5 kaki. Yucca yang dewasa dapat dipakai untuk tanaman hias dalam ruangan yang besar. Yucca membutuhkan pengairan yang baik. Bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih akan muncul setelah beberapa tahun.b. Smilax sp

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)Sub Kelas: LiliidaeOrdo: LilialesFamili: SmilacaceaeGenus: SmilaxSpesies: Smilax leucophyllaTumbuhan ini merupakan tumbuhan memanjat dengan batang yang pipih dan memiliki duri yang kuat atas batang. Daunnya luas dan berbentuk oval serta meruncing ke ujungnya. Pangkal daun juga mengecil ke tangkai daun, menyerupai pisau, dengan panjang 19 cm dan lebar 11 cm, panjang tangkai daun 2 cm.B. Saponin Triterpenoid

Gambar : Struktur umum dan Contoh saponin triterpenoidSaponin triterpenoid jarang ditemukan pada Monokotil, namun banyak ditemukan pada tumbuhan Dikotil, seperti pada Sapindaceae ; Caryophyllaceae ; Sapotaceae ; Pollygallaceae .Saponin triterpenoid ini dapat dibedakan dalam 3 golongan yang diwakili oleh:Alpha Amyrin ; Beta Amyrin ; Lupeol.

Contoh tanaman penghasil saponin triterpenoid yaitu : a. Binahong (Anredera cordifolia)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: HamamelidaeOrdo: CaryophyllalesFamili:BasellaceaeGenus: AnrederaSpesies: Anredera cordifolia (Ten.) SteenisTanaman binahong (Anredera cordifolia(Tenore) Steenis) adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Tanaman ini berasal dari dataran Cina dengan nama asalnya adalah Dheng shan chi. Binahong tumbuh menjalar dan panjangnya dapat mencapai 5 meter, berbatang lunak berbentuk silindris dan pada ketiak daun terdapat seperti umbi yang bertekstur kasar. Daunnya tunggal dan mempunyai tangkai pendek, bersusun berselang-seling dan berbentuk jantung. Panjang daun antara 5-10 cm dan mempunyai lebar antara 3-7 cm. Seluruh bagian tanaman binahong dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, batang, daun, umbi dan bunganya.Pendekatan skrining fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan kimiadalam tumbuhan atau bagian tumbuhan (akar, batang, bunga, buah, dan biji), terutama kandungan metabolit sekunder, yaitu alkaloid, antrakinon, flavonoid, kumarin, saponin (steroid dan triterpenoid), tannin(polifenolat), minyak atsiri (terpenoid), dan sebagainya.Seluruh bagian tanaman menjalar ini berkhasiat mulai dari akar, batang, dan daunnya. pemanfaatannya bisa direbus atau dimakan sebagai lalapan untuk daunnya. Khasiat dari tanaman binahong adalah melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, mencegah stroke, asam urat, maag, menambah dan mengembalikan vitalitas daya tahan tubuh, ambeien, melancarkan buang air kecil, buang air besar, diabetes, rematik, asam urat dan sariawan berat.a. Pegagan (Centella asiatica)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: ApialesFamili: ApiaceaeGenus: CentellaSpesies: Centella asiatica (L.) UrbanPegagan merupakan terna tahunan tanpa batang, tetapi memiliki rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm. akar keluar dari setiap bonggol dan memiliki banyak cabang yang membentuk tumbuhan baru. Daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5-15 cm, berbentukginjal, tepi bergerigi atau beringgit, tersusun dalam roset yang terdiri atas 2-10 helai daun serta kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari ketiak daun. Buah kecil, bergantung, berbentuk lonjong atau pipih, baunya wangi dan berasa pahit.Selain saponin triterpenoid, senyawa lain yang dikandung yaitu asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahminoside, brahmic acid, meso-inositol, centellose, carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium.Pegagan berkhasiat dalam mengobati hepatitis, lepra, capak, demam, amandel (tonsilis), sakit tenggorokan, bronkhitis, infeksi batu saluran kencing, mata merah, wasir, keracunan, muntah darah, batuk darah, mimisan dan cacingan.b. Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: DilleniidaeOrdo: ViolalesFamili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)Genus: GynostemmaSpesies: Gynostemma pentaphyllumGynostemma pentaphyllum, atau yang disebut juga jiaogulan adalah tanaman merambat berumah dua (dioecious) dari keluarga Cucurbitaceae asli selatan Cina, Vietnam utara, Korea selatan, dan Jepang. Jiaogulan dikenal sebagai obat herbal karena memiliki antioksidan kuat dan efek adaptogenik yang dipercaya dapat meningkatkan umur panjang. Penelitian farmakologi telah menunjukkan sejumlah khasiat dari Jiaogulan, seperti menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, memperkuat kekebalan tubuh, dan menghambat tumor.

c. Gambas (Luffa acutangula L. Roxb)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: DilleniidaeOrdo: ViolalesFamili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)Genus: LuffaSpesies: Luffa acutangula L. Roxb.Gambas atau oyong adalah tanaman setahun dengan batang memanjat dan jagur. Tanaman ini termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Ciri-ciri dari tanaman ini yaitu pada daun memiliki tekstur permukaan yang kasar yang amat mirip dengan daun mentimun, tetapi lebih besar dan bersudut lebih banyak dengan cuping yang lebih beragam. Batangnya bersudut empat atau lima dengan sulur bercabang. Bunga berwarna kuning, berdiameter sekitar 5 cm. Bunga jantan 5-10 kuntum, berkelompok dalam tandan dan ketiak daun sedangkan bunga betina tumbuh tunggal dan juga terbentuk padaketiak daun yang sama. Bunga Luffa acutangula berbunga pada sore hari. Penyerbukan sangat kurang sehingga, dapat menyebabkan buah terbentuk tidak sempurna. Perlakuan dengan zat pengatur tumbuh,asam indol asetat (Indole Acetic AcetatIAA) dapat mengurangi nisbah bunga jantan terhadap bunga betina dan hari pendek cenderung meningkatkan pembungaan betina. Pada saat penyerbukan tidak memadai, banyak terbentuk biji hitam pipih, panjang sekitar 12 mm dan lebar 8 mm.

2.2.6 Manfaat Saponin Dalam Farmasia. Saponin mempengaruhi sistim imun Telah dilaporkan bahwa Saponin dapat menginduksi produksi dari cytokine seperti interleukin dan interferon yang mungkin dapat memediasi efek immunostimulan. Seponin juga telah dibuktikan dapat meningkatkan respon immun melalui immunisasi oral. Hal ini disebabkan saponin dapat meningkatkan pengambilan (up take) antigen oleh usus dan sel mukosa yang lain (misalnya hidung).Menurut Odaet al.(2000) secara keseluruhan juxta-position dari gugus fungsional hidrofilik dan hidrofobik lebih penting dari pada perbedaan struktur dari masing-masing kelompok yang memberikan kontribusi pengaruhnya saponin sebagai adjuvan.Contoh Saponin yang dapat meningkatkan immun respon: Panax ginseng C. A. Meyer saponins, Quillaja saponins, dan Lonicerajaponica.b. Saponin sebagai anti kankerSaponin Ginsenosides, dammaranes, mempunyai efek anti tumor dengan menghambat penyebaran melalui pembuluh darah dengan mekanisme supresi inducer dalam sel endotel sehingga mencegah pelekatan (adhering), invasi, dan metastasis. Dioscin, suatu Saponin steroid dan Aglycone diosgenin mempunyai efek anti tumor dengan menghentikan siklus sel (cell cycle arrest) dan apoptosis. Platycodon D, salah satu platycodigenin, potensial sebagai khemoterapi mempunyai efek apoptosis melalui jalur caspase-3 dependent PARP, pemecahan lamin A dan Egr-1 aktivasi akibat induksi ROS. Dioscin, suatu Saponin steroid dan Aglycone diosgenin mempunyai efek anti tumor dengan menghentikan siklus sel (cell cycle arrest) dan apoptosis.Platycodon D, Salah satu platycodigenin, potensial sebagai khemoterapi mempunyai efek apoptosis melalui jalur caspase-3 dependent PARP, pemecahan lamin A dan Egr-1 aktivasi akibat induksi ROS.Deltonon, suatu saponin steroida yang diisolasi dari dioscorea zingiberensis Wright rhamno pyranosyl (1o2)]-E-D-gluco-pyranoside mempunya efek anti kanker dengan menghentikan pembelahan sel melalui fase G2-M.Tubeimoside II mempunyai aktifivas anti kanker lebih besar dibandingkan dengan tubeimoside I, ini karena tubeimoside II mempunyai gugus OH pada C 16, Sedangkan tubeimoside I tidak punya. Lain daripada itu tubeimoside II mempunyai efek samping yang lebih ringan.

Gambar. Saponin Triterpenoid Tubeimoside (Famili Cucurbitaceae Species Bolbostemma P.)c. Efek Anti Oksidan Suatu kelas saponin yang terdapat dalam soya (group B soya saponin) mempunyai efek anti oksidan dan radikal scavenger dengan membentuk hidroperoxida sebagai senyawa antara.d. Efek Anti RematikYang termasuk kelas kalopanax saponin A misalnya hederagenin glycoside dari Kalopanax pictus dapat menghambat LPS-induced INOS, menghambat COX-2 protein expression dan menghambat produksi NO, PG E2 dan TNF-. Secara klinik dapat menghambat timbulnya edem, proses aglutinasi dan permeabilitas vaskuler.e. Menurunkan Glukosa DarahDengan menghambat pengosongan lambung (escins I a dan II b, calenda saponins, momordinIc) mempunyai aktivitas seperti insulin, dapat menghambat lipolisis, meningkatkan glukosa up take oleh sel adipose (Assamicins I dan II).f. Mempunyai Aktivitas anti virusMenghambat replikasi virus HIV-1, dengan menghambat aktivitas protease (triterpenoid sapogenin asam oleonolat). Dengan membunuh virus (virucidal) (Maesa saponins dengan 21,22 diacylasi, saiko saponin buddle jasponin IV)g. Pengaruhnya terhadap metabolism kolesterolSaponin yang berasal dari soya bean, lucerne dan chickpea dapat menurunkan kolesterol darah dengan jalan mengikat asam empedu dalam usus. Asam empedu dibuat dari kolesterol. Biasanya 98 % asam empedu diserap kembali oleh usus (sirkulasi enterohepatik). Dengan menghambat penyerapan kembali asam empedu dan dibuang maka asam empedu dibuat lagi dari kolesterol demikian seterusnya sehingga kolesterol darah menurun.Pemberian quillaja saponin pada binatang coba tilapia (sampai dengan 300 mg/kg) tidak menurunkan serum kolesterol. Jadi tidak semua saponin menurunkan kolesterol darah.h. Kegunaan lainnya1. Zat saponin yang terdapat padatan aman lidah buaya berfungsi sebagai pembersih atau juga bias sebagai antiseptik.2. Sebagai pembasmi hama udang.3. Sebagai detergen pada industri tekstil.4. Sebagai pembentuk busa pada alat pemadam kebakaran.5. Sebagai bahan dalam pembuatan sampo6. Saponin terdapat dalam perak yang dapat digunakan untuk bahan pencuci kain (batik)

2.2.7 Skrining fitokimia dan identifikasi saponinSkrining fitokimia merupakan analisis kualitatif terhadap senyawa-senyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam terdiri atas berbagai macam metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas biologinya. Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi yang mampu memberikan ciri khas dari setiap golongan dari metabolit sekunder. Berbagai metode yang dapat digunakan untuk identifikasi metabolit sekunder yang terdapat pada suatu ekstrak , khususnya saponin antara lain :Saponin adalah suatu glikosida yang larut dalam air dan mempunyai karakteristik dapat membentuk busa apabila dikocok, serta mempunyai kemampuan menghemolisis sel darah merah. Saponin mempunyai toksisitas yang tinggi. Berdasarkan strukturnya saponin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu saponin yang mempunyai rangka steroid dan saponin yang mempunyai rangka triterpenoid. a. Berdasarkan pada strukturnya saponin akan memberikan reaksi warna yang karakteristik dengan pereaksi Liebermann-Buchard (LB). Uji warna Simplisia sebanyak 0,5 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisikan kloroform 10 ml, dipanaskan selama 5 menit dengan penangas air sambil dikocok. Kemudian ditambahkan beberapa tetes pereaksi Leberman-Buchard. Jika terbentuk cincin coklat atau violet maka menunjukkan adanya saponin triterpen, sedangkan warna hijau atau biru menunjukkan adanya saponin steroid.b. Uji saponin ini sebaiknya digunakan sampel yang telah dikeringkan, karena test yang digunakan adalah test pembentukan busa. Bila sampel yang basah dididihkan dengan air suling, kemungkinan cairan sel akan membentuk busa bila dikocok. Sampel kering dirajang halus, dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan air suling, didihkan selama 2-3 menit. Dinginkan, setelah dingin dikocok dengan kuat. Adanya busa yang stabil selama 5 menit berarti sampel mengandung saponin.c. Identifikasi lain untuk senyawa saponin dapat dilakukan dengan KLT Lempeng alumunium silika gel GF 254 Merck. Disiapkan plat KLT dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 3 cm. Ekstrak kental yang telah dilarutkan dengan alkohol 95% ditotolkan pada lempeng tepi bawah dan diangin-anginkan beberapa saat. Lempeng dimasukkan ke dalam chamber yang berisi eluen yaitu campuran homogen lapisan bawah pelarut antara kloroform : metanol : aquades (13:7:2). Lempeng dibiarkan terelusi hingga eluen merambat sampai pada tanda garis tepi atas lempeng kemudian dikeluarkan dan dikeringkan di udara. Pengamatan noda menggunakan lampu UV 254 dan 366 nm. Lempeng juga disemprotkan dengan pereaksi LB dan dipanaskan pada suhu 110oC selama 10 menit untuk memperjelas warna noda yang terbentuk. Proses KLT analitik dilakukan secara berulang hingga memperoleh hasil yang tepat. Setelah hasil dengan KLT analitik disimpulkan positif maka dilanjutkan dengan KLT preparatif. d. Proses KLT masih sama dengan proses KLT sebelumnya namun pada KLT preparatif, noda-noda yang terbentuk pada bagian tepi lempeng dihubungkan dengan garis dari tepi satu ke tepi lainnya. Bagian dalam garis dikerok dengan membuang bagian yang telah dipanaskan dan dilarutkan dengan alkohol 95% sebagai isolat.e. Isolat yang diperoleh dari hasil KLT preparatif diidentifikasi secara kualitatif dengan spektrofotometri UV-Vis. Isolat sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam kuvet spektrofotometer UV-Vis untuk diidentifikasi nilai absorbansi senyawa saponin pada panjang gelombang maksimal. Pengamatan dilakukan pada panjang gelombang 200-800 nm.

BAB IIIPENUTUP3.1. KesimpulanDari penyusunan makalah ini dapat disimpulkan bahwa : Saponin merupakan suatu senyawa glikosida yang larut dalam air dan mempunyai karakteristik dapat membentuk busa apabila dikocok, serta mempunyai kemampuan menghemolisis sel darah merah. Berdasarkan sifat kimianya saponin dibagi menjadi dua yaitu saponin steroid dan saponin triterpenoid. Jalur biosintesis saponin steroid dan saponin triterpenoid hamper sama yaitu melalui jalur asam mevalonat yang diperoleh dari asetil CoA hanya saja perbedaannya pada triterpenoid masing-masing cincin tersebut memiliki 5 atom karbon. Dalam bidang farmasi tumbuhan yang mengandung senyawa saponin banyak memiliki kegunaaan dan manfaat seperti sebagai obat antikanker, sebagai antioksidan, sebagai antirematik, sebagai antivirus, dan dapat berperan untuk menurunkan glukosa darah.

3.2. SaranPenulis berharap penulisan makalah ini tidak hanya sebagai sumber pengetahuan menganai senyawa saponin bagi pembaca atau masyarakat tetapi dengan adanya makalah ini baik pembaca atau masyarakat dapat memanfaatkan senyawa tersebut secara optimal karena menurut studi literature senyawa saponin yang terkandung dalam berbagai tanaman tersebut banyak memiliki segudang manfaat terlebih manfaat dalam bidang farmasi atau obat-obatan.

DAFTAR PUSTAKASirait, Midian. (2007). Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Penerbit ITB: Bandung. Sumber :Kar, Ashutosh. (2013). Farmakognosi & Farmakobioteknologi Volume 1. EGC: Jakarta.Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia, DepkesRI : JakartaRobinson ,T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi.ITB : BandungRedaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka.Ahmad, Sjamsul Arifin, dkk. 2009. Tumbuh-Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung : Penerbit ITB.Hembing, Prof. 2000. Ensiklopedia Milenium Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia. Jakarta : Gema Insani.Burger,I.,Burger,B,V.Albrecht,C.F.Spicies,H.S.C. and Sandor.P.,(1998). Triterpenoid saponin.Harbrone.J.B.,(1987). Metode Fitokimia : Penuntun Cara Moderen Menaganalisis Tumbuhan.http://www.plantamor.com

21