makala h

11
Pada awal mulanya, Gamelan hanyalah berupa Gong besar. Kemudian ditambah dengan beberapa buah gong kecil yang disebut Kempul dalam jumlah yang terbatas. Dalam perkembangan selanjutnya barulah ditambah dengan berbagai instrumen lain sehingga terbentuk seperangkat Gamelan seperti yang kita kenal saat ini. Dalam mitologi Jawa, Gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, Dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa, dan untuk pesan yang lebih khusus Ia kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk seperangkat Gamelan. Sebagian besar alat musik Gamelan terdiri dari alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Oleh sebab itu pada waktu orang memainkan alat musik Gamelan biasanya disebut “NGGAMEL”. Nggamel adalah bahasa Jawa yang berarti Memukul / Menabuh. Inilah sebenarnya asal usul kata GAMELAN (Nggamel = Gamel ditambahan akhiran –an). Tidak ada catatan resmi tentang kapan pertama kali Gamelan dimainkan. Namun perkembangan musik Gamelan diperkirakan mulai ada sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan musik Gamelan tidak luput dari pengaruh India, mengingat bahwa pada sekitar abad VII sampai dengan abad XV, kebudayaan Jawa mendapat pengayaan unsur-unsur kebudayaan India. Gambaran tentang alat musik ensembel (kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih alat musik yang dimainkan oleh sekelompok musisi) pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang berdiri sejak abad ke-8. Alat musik yang ditemukan di relief candi tersebut misalnya suling bambu, kendhang, kecapi, dan alat musik berdawai yang digesek dan dipetik.Selain di Borobudur, relief yang berisi tentang alat musik Gamelan juga dapat ditemukan di Candi Jago (Abad ke -13), Candi Panataran (Abad ke-14), Candi Kedaton ( Abad ke-14), dan lain- lain.

Upload: wening-ok

Post on 14-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Pada awal mulanya, Gamelan hanyalah berupa Gong besar. Kemudian ditambah dengan beberapa buah gong kecil yang disebut Kempul dalam jumlah yang terbatas. Dalam perkembangan selanjutnya barulah ditambah dengan berbagai instrumen lain sehingga terbentuk seperangkat Gamelan seperti yang kita kenal saat ini.Dalam mitologi Jawa, Gamelan diciptakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, Dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa, dan untuk pesan yang lebih khusus Ia kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk seperangkat Gamelan.Sebagian besar alat musik Gamelan terdiri dari alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Oleh sebab itu pada waktu orang memainkan alat musik Gamelan biasanya disebut NGGAMEL. Nggamel adalah bahasa Jawa yang berarti Memukul / Menabuh. Inilah sebenarnya asal usul kata GAMELAN (Nggamel = Gamel ditambahan akhiran an).

Tidak ada catatan resmi tentang kapan pertama kali Gamelan dimainkan. Namun perkembangan musik Gamelan diperkirakan mulai ada sejak kemunculan kentongan, rebab, tepukan ke mulut, gesekan pada tali atau bambu tipis hingga dikenalnya alat musik dari logam. Perkembangan musik Gamelan tidak luput dari pengaruh India, mengingat bahwa pada sekitar abad VII sampai dengan abad XV, kebudayaan Jawa mendapat pengayaan unsur-unsur kebudayaan India.

Gambaran tentang alat musik ensembel (kumpulan yang terdiri dari dua atau lebih alat musik yang dimainkan oleh sekelompok musisi) pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, yang berdiri sejak abad ke-8. Alat musik yang ditemukan di relief candi tersebut misalnya suling bambu, kendhang, kecapi, dan alat musik berdawai yang digesek dan dipetik.Selain di Borobudur, relief yang berisi tentang alat musik Gamelan juga dapat ditemukan di Candi Jago (Abad ke -13), Candi Panataran (Abad ke-14), Candi Kedaton ( Abad ke-14), dan lain-lain.http://cryantcrew.forumid.net/t291-sejarah-gamelan-jawa diakses pada tgl 30 april 2013, pukul 13:41 wibFILOSOFI GAMELAN DALAM ISLAM Negara yang maju adalah negara yang dapat menghargai kebudayaannya sendiri. hmm... itu yang pengen banget aku sampaikan. Sebuah kata-kata yang dapat kita jadikan cerminan untuk negeri ini. Bukan mengapa atau bagaimana. Tapi kita bisa secara jelas melihat realitas yangterjadi selama ini. Ya, Apresiasi kita terhadap budaya masih minim. Hal ntu terbukti dari sedikitnya peminat Musik gamelan. Ya, dalam postingan ini aku pengen ngebahas tentang Gamelan. Sebuah Perpaduan musik yang sarat penuh makna.

Filosofi GamelanGamelan berasal dari kata gamel yang artinya melakukan, gamelan pertama di buat pada tahun 167, dan terbuat dari bambu dan gamelan itu orkestranya orang jawa. Gamelan itu banyak mengandung filosofi contohnya: Bunyinya: nang ning nung neng nong. Nang (menang), ning (wening, berfikir) nung (ndhunung, berdoa ), neng (meneng, diam), nong (Tuhan). Namanya: G (gusti), A (alloh), M (maringi), E (emut-ingat), L (lakonono), A (ajaran), N (nabi).

TATA CARA MEMAINKAN GAMELAN :1. Dalam memainkan gamelan kita harus mempelajari unsur-unsur yang menunjang, seperti aturan main, tata susila, rasa kebersamaan dan kepekaan emosional.2. Dilakukan dengan sikap yang baik dan duduk bersila.3. Masuk areal gamelan tidak boleh melangkai alat gamelan.

MACAM-MACAM INSTRUMENT GAMELAN:

1. Bonang barung dan bonang penerus:Ricikan yang berbentuk pencon yang diletakkan diatas rancakan dengan susunan 2 deret yaitu bagian atas disebut brunjung dan bagian bawah disebut dhempok. Terdiri dari 2 rancak. 1 rancak untuk laras slendro yang berisi 10/ 12 pencon, dan laras pelok berisi 14 pencon.

2. Wilahan (terdiri dari): Saron 1 dan 2 Demung Slentem PekingWilahan berbentuk pipih terletak diatas rancakan yang terbuat dari kayu, ada 2 rancak, 1 rancak untuk laras slendro, dan 1 rancak untuk laras pelog

3. KempulKempul menandai aksen-aksen penting dalam kalimat lagu/ gending untuk menegaskan ketukan

4. Gong ( Gong gede dan gong suwukan )Gong menandai permulaan dan akhiran gending dan memberikan rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu.

5. GambangGambang ada3 rancak dengan bilah yang di buat dari kayu, 1 reancak untuk slendro, 2 rancak untuk pelok, masing-masing rancak terdiri dari 21 bilah mulai dari nada 5 sampai dengan nada 5.

6. Gender ( Gender barung dan gender penerus )Bentuk bilah menggunakan tabung atau bumbungan yang di buat dari bamboo.Sebagai resonator. Gender barung berisi 14 bilah, gender penerus 14 bilah.

7. Kethok kenongDalam memberi batasan sturktur suatu gending, kenong adalah instrument kedua yang peling penting setelah gongdan menuntun alur l

8. CelempungCelempung instrument kawat petik. Kawatnya terdiri dari 13 pasang ditegakkan antara paku atas dan bawah, ada 3 buah satu untuk laras slendro dan 2 untuk laras pelok

9. KemanakBentuknya seperti buah pisang, untuk mengiringi tari buidaya dan srimpi

10. KhendangKendhanDimainkan dengan jari dan telapak tangan, Kendhang yang menentukan irama dan tempo, (menjaga keajekan tempo, menuntun peralihan cepat atau lambat, menghentikan irama gamelan). Macam kendhang. ( ada kendang gede, kendang wayangan, kendshang ciblon, dan ketipung).

11. RebabRebab berbentuk biola. Nabuhnya dengan cara digesek

12. suling(Terbuat dari Bambu yang di lubangi )

13. sitterSliter instrument kawat petik yang terdiri dari 13 pasang, (alat ini lebih kecil dari celempung)

CARA MEMBUNYIKAN GAMELAN:

1. DikebukContoh: Bedhuk, Kendang2. DipukulContoh : Gender, gambang, kemanak, kecer, saron, bonang, kenong, kempul, gong.3. Digesek :Contoh : Rebab4. DipetikContoh : Celempung dan sitter5. DitiupContoh : Suling.

PERAN RICIKAN / INSTRUMENT GAMELAN:Masing-masing instrument mempunyai perbedaan bantuk, peran dan fungsi. Untuk menyatukan hal tersebut, ada pembagian tugas dari masing-masing instrument, yaitu :

Pamurba wirama Bertugas untuk menguasai irama dalam sajian, menentukan tempo dan volume serta menghentikan gendhing. Instrument kendhang. Pamurba lagu :Bertugas penetu dan penuntun lagu, menunjukan nafas, jiwa, dan karakter gendhing yang disajikan. Instrument Rebab, gender, bonang. Pamangku wirama Bertugas menjaga irama, mempertegas tempo yang telah adea. Instrument Kethuk,kenong,kempyang,kempul dan gong Pamangku lagu Bertugas memjalankan lagu yang sudah ada, serta mempertegas melodi. Instrument Gender,Saron, demung dan peking. Pangrengga lagu Bertugas mengisi lagu. Instrument Gender penerus, suling, celempung dan sitter.

Nilai-Nilai Strategis Dalam GamelanMenurut Judith Becker dalam buku, Gamelan Stories: Tantrism, Islam, and Aesthetics in Central Java, mengemukakan bahwa pada zaman pertengahan, di Indonesia, elemen Gamelan digunakan sebagai media pemujaan eksternal dan internal. Dia mengutip Sastrapustaka yang mengungkapkan makna esoteris nada-nada Gamelan yang berhubungan dengan chakra, panca indera dan rasa. Gamelan sebagai yantra, alat, dapat membantu tahapan meditasi sebelum mencapai keadaan Samadhi/Semedi. Melalui media musik tersebut orang bisa melakukan penjernihan fikir, penjernihan hati dan pemurnian jiwa yang berujung pada penyembuhan psikologis.Dr. Masaru Emoto membuktikan bahwa musik dapat mempengaruhi air, sehingga musik yang indah akan membuat air membentuk kristal hexagonal yang indah. Memahami bahwa baik manusia, hewan dan tanaman mengandung air, maka suara musik akan mempengaruhi semua makhluk hidup. Organ-organ manusia mempunyai getaran dengan berbagai frekuensi. Walau frekuensi yang dapat didengar manusia berkisar 20 Hz-20 KHz, frekuensi suara berbagai alat gamelan sangat bervariasi dan memungkinkan terjadinya frekuensi yang sama dengan organ tubuh. Bila getaran suara Gamelan mempunyai frekuensi yang sama dengan suatu organ tubuh yang lemah, maka resonansi yang terjadi dapat memperkuat dan menyembuhkan organ yang bersangkutan. Musik yang harmonis juga akan mebuat sapi merasa tenang dan mempengaruhi sistem kelenjar yang berhubungan dengan susu. Selanjutnya, getaran frekuensi tinggi dari Gamelan akan merangsang stomata tanaman untuk tetap terbuka, meningkatkan proses pertumbuhan. Bunga-bunga yang beraneka warna pada umumnya mempunyai panjang gelombang sama seperti panjang gelombang warnanya. Suara alat-alat musik yang bervariasi panjang gelombangnya dapat mempengaruhi organ yang sama panjang gelombangnya.Sebuah lembaga penelitian tentang perkembangan otak di jepang mengadakan riset tentang pengaruh gelombang suara supersonic terhadap perkembangan otak. Gelombang suara supersonic adalah suara yang tidak dapat dideteksi/didengar oleh telinga kita tanpa bantuan alat khusus.Ternyata gelombang suara supersonic mampu menstimulasi peningkatan produksi beberapa hormon penting di otak yang mana sangat baik untuk perkembangan otak. dan ternyata gamelan (Jawa dan Bali) banyak sekalimemproduksi gelombang supersonic ini jauh lebih tinggi dari musik klasik. Sesuatu yang mungkin tidak pernah diketahui oleh kita yang mempunyai budaya ini, tetapi justru orang asing yang menelitinya dan mampu memanfaatkannya.Pertanyaan yang sangat menggelitik adalah, kenapa bangsa asing begitu giat menggunakan gamelan sebagai media pendidikan? Sedangkan ditanah kelahirannya gamelan masih saja mendapatkan stigma sebagai seni musik tradisional yang ketinggalan jaman? terjebak pada istilah pelestarian seni tradisi dan tidak melihat gamelan sebagai sebuah media pencerdasan emosional dan estetika.Ada beberapa factor yang membuat gamelan belum maksimal di dunia pendidikan maupun di masyarakat, factor kurangnya keberanian para praktisi gamelan keluar dari pakem yang selama ini dianutnya, pakem dianggap aturan/tatacara yang sudah final sehingga tidak perlu lagi adanya pakem-pakem baru. Kedua adalah factor minimnya para peneliti/ilmuwan dalam seni tradisi (gamelan) tentang kegunaan/efek gamelan bagi kecerdasan emosional anak. Ketiga factor gamelan yang dipresepsikan hanya untuk dimainkan oleh orang dewasa, keempat minimnya komposisi musik gamelan yang khusus dimainkan oleh anak-anak. Kelima hegemoni musik barat yang selalu dipaksakan menjadi acuan dalam pembelajaran musik di Indonesia, padahal sejak era 2000an hingga kini pendidikan musik di Negara maju sudah mulai mengadopsi gamelan sebagai bagian dari pendidikan karakter, karena gamelan dinilai sebagai musik yang humanis, karena nilai-nilai kebersamaan, empati, toleransi dan kolektifitas yang menjadi suatu kekhasan dalam gamelan, karena hal tersebut tidak didapatkan dari musik klasik barat yang cenderung individualis, miskin improvisasi, dan kaku karena harus memainkan sesuai dengan perintah partitur.

http://zakariaeffendi.blogspot.com/2011/05/filosofi-gamelan-dalam-islam.html Musik gamelan yang diciptakan oleh para Wali di zaman Islam sesungguhnya berfungsi sebagai media dawah, yaitu mengajak masyarakat untuk masuk agama Islam. Artinya, tujuan utama dari penciptaan musik gamelan tersebut bukan hanya untuk hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana dawah Islam. Oleh karena itu ciri khas dari bunyi instrument musik gamelan tersebut mengandung makna tertentu yang berisi ajakan kepada manusia untuk masuk dan mempelajari, dan melaksanakan ajaran Islam. Bunyi dari setiap instrument tersebut juga diciptakan sedemikian rupa, dibuat mirip dengan kata dalam bahasa Jawa seperti contoh berikut:

1.KenongInstrument musik gamelan ini apabila dibunyikan akan bersuara,Nong; Nong; Nong( Nong kono ). 2.SharonJika dibunyikan alat musik ini akan bersuara,Ning; Ning; Ning ( Ning kene ) 3.KempulInstrument musik kempul jika dimainkan berbunyi,Pung, Pung, Pung( Pul, atau kumpul ) 4. Kendang Instrument kendang jika dipukul akan berbunyi, Ndang; Ndang; Tak; Ndang-Ndang ( dhang, berarti hayo segera ) 5. Genjur Instrument musik genjur ini jika dipukul akan mengeluarkan bunyi, Ghur; Ghur( ghur, berarti nyegur atau masuk ).

Bunyi suara dari kelima instrument tersebut di atas apabila dihubungkan menjadi satu akan membentuk kalimat sebagai berikut : Yo nong kono, yo ning kene, ayo podo kumpul, ayo podo kumpul. Yen ditak, dikon, diperintah, ending-endang wae pada tandang. Kabeh wae podo njegur.Instrument Genjur dibunyikan pada pukulan terakhir di kalimat lagu. Artinya, pada akhirnya semua yang di sana dan di sin hayo masuklah ke dalam agama Islam. Jelasnya adalah baik yang di sana, di situ, dan di sini, marilah kita berkumpul. Apabila diperintah, segera kerjakan. Hayo masuklah untuk memeluk Agama Islam! (Refernsi : Moch. Machin, Majalah Penyuluh Agama, th.VII/59, hal.33.)

Menurut Prof.Abdullah Sigit, bunyi "neng - ning - nung - nang" pada instrumen gamelan mengandung makna sebagai berikut: 1. Neng bermakna meneng (diam). 2. Ning ( bening). artinya,dengan sikap meneng yang kita miliki lalu jiwa menjadi jernih (bening), 3. Nung (demunung). artinya, setelah kejernihan tercapai maka kita akan mampu menempatkan segala permasalahan dalam jiwa kita pada tempat yang sewajarnya, 4. Nang (menang), jika semuanya itu mampu kita jalani, mampu kita kuasai (Meneng, bening, demunung), maka jiwa kita akan merasa tenang karena kita mampu menguasai jiwa kita sendiri (menang). Referensi : Prof. Drs. Abdullah Sigit: Situasi Negara Kita Ditinjau Dari Sudut Ilmu Sosial. Majalah Criterium No.10 th.IV, hal.6 /(Denmas Priyadi 09)

http://denmaspriyadi.blogspot.com/2012/07/unsur-dawah-islam-dalam-musik-gamelan.html

Gambar gamelan