makala h

6
PERTUMBUHAN BIT PISANG (Musa sp.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI DAN LARUTAN ASAM Soedirdjoatmodjo dalam Purwanto (2004) menyatakan pisang adalah tanaman serba guna karena disamping buahnya dapat sebagai hasil utama yang dikonsumsi, bagian lainnya dapat digunakan sebagai kudapan manusia. Pisang juga merupakan tanaman buah-buahan yang penting karena selain untuk memenuhi kebutuahan dalam negeri, buah pisang juga diekspor. Mukhtasar, et al., (2004), menyatakan asam salisilat dapat memenuhi kriteria sebagai hormon tumbuhan dan dapat merangsang pertumbuhan tunas kultur pisang yang diaplikasikan dan ditunjukan oleh zat pengatur tumbuh (ZPT). Asam salisilat diyakini mampu meningkatkan aktivitas enzim-enzim glikolisis dan siklus krebs, serta meningkatkan aktivitas lintasan transfers elektron tak sensitive sianida. Gianfagna dalam Purwanto (2004), ZPT dapat mempengaruhi proses perkembangan tanaman melalui modifikasi terhadap proses biosintesis, metabolisme dan traslokasi hormon tanaman, maupun sebagai pengganti penambah hormon manakala kadar endogennya rendah. Selain asam salisilat isomer sodium nitrofenol pada konsentrasi 5,6 ppm dapat memacu pertunasan dan pertumbuhan bibit tanaman pisang. Senyawa nitrofenol yang terdapat dalam zat pengatur tumbuh isomer sodium

Upload: medina-fadlilatus-syaadah

Post on 27-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LNn:

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

PERTUMBUHAN BIT PISANG (Musa sp.) PADA BERBAGAI

KONSENTRASI DAN LARUTAN ASAM

Soedirdjoatmodjo dalam Purwanto (2004) menyatakan pisang adalah

tanaman serba guna karena disamping buahnya dapat sebagai hasil utama yang

dikonsumsi, bagian lainnya dapat digunakan sebagai kudapan manusia. Pisang

juga merupakan tanaman buah-buahan yang penting karena selain untuk

memenuhi kebutuahan dalam negeri, buah pisang juga diekspor.

Mukhtasar, et al., (2004), menyatakan asam salisilat dapat memenuhi

kriteria sebagai hormon tumbuhan dan dapat merangsang pertumbuhan tunas

kultur pisang yang diaplikasikan dan ditunjukan oleh zat pengatur tumbuh (ZPT).

Asam salisilat diyakini mampu meningkatkan aktivitas enzim-enzim glikolisis dan

siklus krebs, serta meningkatkan aktivitas lintasan transfers elektron tak sensitive

sianida. Gianfagna dalam Purwanto (2004), ZPT dapat mempengaruhi proses

perkembangan tanaman melalui modifikasi terhadap proses biosintesis,

metabolisme dan traslokasi hormon tanaman, maupun sebagai pengganti

penambah hormon manakala kadar endogennya rendah.

Selain asam salisilat isomer sodium nitrofenol pada konsentrasi 5,6 ppm

dapat memacu pertunasan dan pertumbuhan bibit tanaman pisang. Senyawa

nitrofenol yang terdapat dalam zat pengatur tumbuh isomer sodium nitrofenol

akan menghasilkan difenol-difenol yang bekerja sebagai penghambat aktivitas

enzim IAA oksidasi dalam jaringan tanaman Pekerti dalam Purwanto (2004).

Menurut Abidin dalam Purwanto (2004), dengan terhambatnya aktivitas

enzim IAA oksidase dalam jaringan tanaman akan mengakibatkan meningkatnya

kandungan auksin IAA. Auksin IAA pada sel meristem akan menyebabkan

peningkatan pembelahan sel. Peningkatan pembelahan sel pada jaringan meristem

pada bonggol pisang akan menyebabkan keluarnya, tunas lebih cepat.

Konsentrasi asam salisilat optimum berkisar antara 12,48µM-211,58µM.

Perendaman bit selama 30 menit dalam larutan asam salisilat perlakuan yang

paling evektif dalam pembibitan pisang. Diameter batang semu terbesar (6, 02

cm), tinggi tanaman tertinggi (82,99 cm), berat kering tanaman bagian atas

tertinggi (63,03 gr), jumlah akar tertinggi (23,58 g), jumlah daun terbanyak (11,77

Page 2: Makala h

helai) dan berat kering bagian bawah tertinggi (37,88 g). Waktu perendaman dir

selama 20 menit dengan konsentrasi optimum 142,9µM dan 171,47µM.

Sementara itu pengukuran tertinggi pada peubah panjang akar (56,87 cm) dicapai

pada bit yang direndam selama 40 menit (P3) dengan konsentrasi asam salisilat

optimum 136,67µM (Mukhtasar, et al., 2004).

Penggunaan ZPT isomer sodium nitrophenol dapat mempercepat waktu

keluar tunas, meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar panjang

akar dan diameter batang.Penggunaan ZPT isomer sodium nitrophenol pada

konsentrasi 5,0 ppm memberikan hasil terbaik (Purwanto, 2004).

Selain asam salisilat dan ZPT isomer nitrophenol yang dapat pempercepat

pertumbuhan tanaman pisang juga terdapat potassium yang berperan dalam

pertumbuhan tanaman pisang. Potassium juga berperan dalam mempercepat

pembuahan dan pertumbuhan tanaman pisang (Weerasinghe dan Premalal, 2003).

Page 3: Makala h

DAFTAR REFERENSI

Mukthtasar, Fahrurrozi dan Dian Hanom. 2004.Pertumbuhan Bit Pisang Ambon

Curup pada Berbagai konsentrasi dan Lama Perendaman dalam

Larutan Asam Salisilat.Jurnal Akta Agrosia Vol. 7 No. 2.

Purwanto. 2004. Pengaruh Konsentrasi Isomer Sodium Nitrofenol Terhadap

Pertunasan dan Pertumbuhan Bibit TAnanaman Pisang. Jurnal

Penelitian UNIB Vol. X, no 2.

Rismunandar. 1986.Bertanam Pisang. CV. Sinar Biasa, Bandung.

Salisbury, F.B dan Ross, C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan III. ITB, Bandung..

Weerasinghe, P dan Premalal, N.H.R. 2003. Influence Of Pottassium Fertilization

On Growth and Yield Of Embul Banana (Musa spp. AAB GROUP)

Grown In Rhodudales Under Irrigated Conditions. Annals of the Sri

Lanka Departement of Agriculture.

Page 4: Makala h

PERTUMBUHAN BIT PISANG (Musa sp.) PADA BERBAGAI

KONSENTRASI DAN LARUTAN ASAM

Oleh :

Merna Nur Septika W.(BIJ005191)

TUGAS TERSTRUKTUR FISIOLOGI TUMBUHAN II

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO

2008

Page 5: Makala h