makala h

Upload: andry-octaviani

Post on 15-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS PKNSISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA( SISHANKAMRATA )

Disusun oleh :1. DWI GUSLIANA (1041311053)2. DYAH INDRA NUR HALIMAH(1041311055)3. EKA TARI WULANDARI(1041311056)

TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Pkn ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pkn. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Penyusun

BAB IPEMBAHASAN

A.SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA (SISHANKAMRATA)Sistem Pertahanan Rakyat Semesta adalah suatu system pertahanan keamanan dengan komponen yang terdiri dari seluruh potensi, kemampuan, dan kekuatan nasional yang bekerja secara total, integral serta berlanjut untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan keamanan Negara.Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (sishankamrata) bersifat semesta dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya.(Zainal Ittihad Amin,(2007)).Dari pejelasan yang dipaparkan dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Zailal Ittihad Amin (2007), bahwa Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, merupakan suatu system pertahan yang memiliki potensi, kemampuan dan kekuatan nasional, yang tidak alin hanya utnuk mencapai satu tujuan yaitu kemampuan pertahanan dan keamanan Negara.Yang menjadi komponen-komponen dalam Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta menurut (Zainal Ittihad Amin, 2007 )yaitu :1. Komponen Kekuatan Dalam SishankamrataHankamrata sebagai suatu system pada hakikatnya ialah jalinan dari semua komponen Hankamrata dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sifat kesemestaannya.Komponen diatas sudah jelas menyebutkan bahwa kekuatan ditentukan oleh tingkat potensi serta kekuatan yang secara nyata terdapat dalam wilayah. Apabila dilihat dari pendekatan system menyabutkan bahwa system dalam Hankamrata (systems approach), komponen dasarnya adalah rakyat yang terlatih berfungsi untuk ketertiban umum, perlindungan, keamanan, dan perlawanan rakyat yang diupayakan melalui mobilisasi.Komponen utamanya adalah ABRI dan TNI yang berfungsi sebagai subyek kekuatan pertahanan keamanan Negara dan kekuatan sosial. Komponen khusus yaitu perlindungan masyarakat (Linmas) yang berfungsi menanggulangi akibat bencana perang, alam, atau bencana lainnya. Dan yang menjadi komponen pendukung yaitu : sumberdaya dan prasarana nasional yang berfungsi menjamin kemampuan bangsa dan Negara dalam meniadakan ancaman setiap ancaman dari luar negeri dan dalam negeri.Jika dilihat dari kekuatan perlawanan yang ada maka dalam Sishankamrata terdapat dua kekuatan perlawanan yaitu :1. Kekuatan Perlawanan bersenjata yaitu Bela Semesta. TNI yang terdiri dari :a. Bela Negara ABRI (AD, AL, AU, dan POLRI) merupakan kekuatan pertahanan dan keamanan Negara. Cadangan: AD, AU, ALb. Bela Potensial yaitu rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum, baik keamanan, perlawanan, dan perlindungan rakyat.Kekuatan perlawanan yang dilakukan oleh anggota,atau oknum yang terdapat dalam bela Negara diatas mampu menjadi kekuatan dalam mempertahankan dan mengamankan Negara.2. Kekuatan Perlawanan Tidak Besenjata yaitu rakyat di luar Bela Semesta yang berfungsi untuk perlindungan masyarakat dalam menanggulangi akibat bencana perang.

2. Doktrin penyelenggaraan pertahanan dan keamanan rakyat semesta Penyelengaraan system prtahanan dan keamanan mengalami perkembangan dilihat dari perjuangan yang telah dilakukan dalam masa perang yaitu: a. Perang gerilya rakyat semestaKonsep ini memperoleh bentuknya setelah adanya kenyataan pengalaman pertempuran dengan pihak tentara penjajah yang sudah sebagian menduduki wilayah rakyat Indonesia. b. Perang wilayah, sejak tahun 1950 setuasi dan kondisi yang mempengaruhi system pertahanan keamanan rakyat semesta. Perlengkapan angkatan perang mulai di perbaiki mutunya, pendidikan Kemiliteran mulai di adakan dan organisasi pertahanan keamanan disempurnakan.c. Perang rakyat semesta, didalam konsep perang wilayah ternyata masih terdapat beberapa masalah yang belum dimuat dalam pelaksanaannya antara lain bagai mana menghadapi subversi dan pemberontakan dalam negeri.Penjelasan poin b dan c meberi gambaran bahwa segala yang menjadi penunjang dalam perang harus segera di perbaiki dan di lengkapi demi mencapai apa yang menjadi tujuan dalam peperangan agar dapat terhindar dari serangan musuh.Pokok-pokok doktrin perang rakyat semesta meliputi:a) Perang rakyat semesta (perata) merupakan bagian mutlak dan tidak terpisahkan pertahanan keamanan nasional(hamkamnas).b) Perata adalah yang bersifat semesta,yang menggunakan seluruh kekuatan nasional secara total dan integral,dengan menggunakan militasi rakyat sebagai unsur kekuatannya untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Reublik Indonesia dan mengamankan jalannya pembangunan Nasional.c) Perang rakyat semesta mempunyai pola operasi: Pola operasi keamanan dalam negeri(opersi kamdagri),yang bertujuan untuk memelihara dan mengembalikan kekuasaan pemerintah /Negara RI dan mengunakan jenis-jenis operasi intelijen tempur dan territorial. Pola operasi pertahanan yang bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman dari kekuatan perang musuh.d. Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta, memiliki kelemahan yang perlu di perbaiki antara lain: Bagaimana usah-usaha kita untuk mencegah terjadinya pemberontakan Bagaimana usaha-usaha kita untuk mencegah adanya serangan mendadak dari luar. Bagaimana usaha-usaha kita untuk mengamankan pendekatan ke wilayah Indonesia dengan mengadakan kerja sama pertahanan keamanan di wilayah asia tenggara.Pada tanggal 17 sampai dengan 28 november 1967 telah dapat dirumuskan pengaruh (doktrin) Hubungan Kemasyarakatan Nasional (Hankamnas) yang selanjutnya kita kenal dengan System Pertahan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), Doktrin itu berisikan beberapa hal :1) Sasaran Operasi Hankamnas Mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap kedaulatan nasional Negara RI. Menjamin pengusaan dan pembinaan wilayah nasional RI. Ikut serta dalam pemeliharaan kemampuan Hankam di Asia Tenggara oleh Negara Asia Tenggara, bebas dari campur tangan asing.

B. POLA-POLA OPERASI SISTEM PERTAHANAN KEAMAN RAKYAT SEMESTA (SISHANKAMRATA)1. Pola Operasi Pertahanan, bertujuan untuk menggagalkan serangan dan acaman dari kekuatan perang musuh,dengan jenis-jenis perlawanan rakyat dan pertahanan sipil merupakan unsur yang penting dalam kekuatan perang dengan angkatan bersenjata sebagai intinya.Tahap-tahap operasi pertahanan:a. Tahap Operasi Defensif Strategis Digunakan apabila perbandingan kekuatan perang antar musuh dengan kita, sehingga tidak memungkinkan bagi kita melakukan operasai ofensif strategis yang diselengarakan berlandaskan: Keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan Negara RI. Tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis-garis komunikasi antar pulau.b. Tahap Operasi Ofensif Strategi Bertujuan untuk menghancurkan kekuatan perang musuh atau memaksanya menyerah baik dalam bentuk ofensif awal atau ofensif balas.Operasi efensif strategis digunaksuhan apabila perbandingan antara kekuatan perang musuh dangan kita adalah sedemikian rupa,sehingga meenguntungkan kita.

2. Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri.Pola operasi keamanan dalam negeri, ialah kerangka tetap dalam mengunakan segala unsur kekuatan yang berfungsi sebagai alat untuk memelihara atau mengembalikan kekuasaan pemerintah Negara RI terhadap subversi dan pemberontakan dalam negeri.

3. Pola Operasi Intelijen Strategis.Operasi Intelijen Strategis adalah semua oprasi untuk menjalankan kegiatan intelijen,dan perang urat syaraf di tingkat strategis.tujuan intelijensi yaitu: Memperoleh informasi yang di perlukan untuk pelaksanaan strategi nasional pada umumnya dan operasi hankamnas pada khususnya. Menghancurkan sumber yang mengancam keamanan dalam kawasan wilayah musuh. Mengadakan perang urat saraf dan kegiatan tertutup lainnya untuk mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan.Sifat operasi intelejensi strategis yaitu menyesuaikan dengan keadaan politik nasional, dilakukan diluar wilayah nasional, dan pada dasarnya bersifat tertutup yang disesuaikan dengan ruang dan waktu.

4. Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia TenggaraPola operasi kerja sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara merupakan salah satu pola utama sishankamrata. Agar dalam melaksanakan pembangunan dapat berhasil dengan baik, diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian, yang berarti bahwa kekacauan dan gangguan keamanan harus dicegah.Kerja sama hankam adalah usaha bersama dalam menghadapi kemungkinan gangguan seperti (keamanan, stabilitas nasional, dan perdamaian). Kerjasama hankam justru melihat kedalam untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang terjadi dikawasan tersebut. Kerjasama ini ingin menciptakan suatu kawasan yang damai dan bebas dari pengaruh Negara-negara lain.Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa tindakan-tindakan bersama mengenai bagaimana mewujudkan daerah damai.Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Khususnya di bidang Pertahanan Keaman Penentuan system Pertahanan-Keamanan suatu Negara dilakukan berdasarkan 3 kemungkinan/cara:a. Peniruan dari system pertahanan kamanan bangsa lain. Cara ini biasana dilakukan oleh Negara-negara yang menerima kemeedekaannya dari Negara-negara ang telah menjajahnya dan al ini mungkin kurang sesuai dengan situasi dan kndisi negra-negara yang bersangkutan.b. Pemlihan secara kebetulan dengan kemungkinan-kemungkinan kurang sesuai dengan keadaan sebenrnya dari Negara dan bangsa yang memilihnya. Usaha suatu bangsa di bidang pertahanan keamanan brdasarkanfalsah, identitas,kondisi lingkungan, dan kemungkinan-kemungkinan kondisi yang mengancam keselamatanbdan kelngungan hidup angsa tersebut. Penentuan system ini yang dapat dikatakan yang paling tepat,karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi bangsa yang bersangkutan.

C. SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA KHUSUSNYA BIDANG PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA (HANKAMRATA) SEJAK TAHUN 1945Sejarah pertahanan keamanan bangsa Indonesia sejak tahun 1945 memberikan banyak pengalaman dan data untuk menyusunsistem pertahanan eamanan yang mampu menanggulangisetiap ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945.pengalaman-pengalaman tersebut dapat dikelopokkan ke dalam 2 jenis pengalaman, yaitu: Pengalaman menanggulangi ancaman dari luar atau yang lazim disebut invasi,ialah ancaman dari pihak Belanda yang ingin menjajah Indonesia kkembali Pengalaman itu yang diperoleh dari dua kurun waktu: Kurun waktu 1945-1947Pada bulan September-Oktober 1945 berdasarkan civil affair Agreement, Tentara Penduduk Sekutu (Inggris) mendaratkan pasukan-pasukanya di kota-kota besar seluruh Indonesia (Banjarmasin ,Ujung pandang, Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan).Tugas penduduk tentara sekutu tersebut ialah: Melucuti bala tentara Jepang yang telah kalah perang dan telah menyerah Mengurus pengembalian tawanan perang sekutu yang ditawan oleh tentara Jepang (RAPWI-repatriation Allied Prisoners of War and Internees). Mengamankan pelaksanaan kedua tugas tersebut diatas.Kesempatan ini dimanfaatkan oleh pihak Belanda untuk menyeludupkan unsur-unsur alat penjajah Belanda (NICA (Netherland Indies Civil Affairs)) dan akirnya mendapatkan perlawanan patriotis dari bangsa Indonesia.Untuk menghadapi seranganserangan dari pihak Belanda, semula perlawanan bersenjata Indonesia mempergunakan bentuk-bentuk serangan maupun pertahanan lini.pada waktu itu kita mengenal dengan istilah pertahanan lini kesatu,lini kedua,dan daerah belakang.Karma perlawanan yang begitu sengit dari bangsa Indonesia, maka tentara Belanda mengusulkan untuk mengadakan perundingan dan gencatan senjata yang selanjutnya menghasilkan Persetujuan Linggarjati (Kota kecil di dekat Cirebon) pada tanggal 15 Nopember 1946. Persetujuan ini di tandatangani oleh Sultan Syahril (RI) dan Scherinerhorn (Belanda). Kesempatan ini di pergunakan oleh pihak Belanda untuk mengadakan konsilidasi.Pada tanggal 21 Juli 1947 tentara Belanda mengadakan serangan terhadap Jawa Barat dan menduduki kota-kota besar di Indonesia (Semarang, Surabaya, Medan, Palembang). Serangan tersebut selanjutnya di tetapkan sebagai Perang Kemerdekaan , meskipun menurut pihak Belanda hal ini hanya merupakan aksi polisional (karna bangsa Indonesia di anggap belum merdeka dan yang melawannya ialah para pemberontak).Di dalam perlawanan terhadap serangan Belanda ini kita terapkan perang gerilya dibawa pembinaan pemerintah darurat militer. Dengan dilaksanakannya perang gerilya rakyat semesta ini,maka pasukan-pasukan Indonesia segar kembali.Dengan perlawanan-perlawanan yang tidak kenal menyerah dari pihak Indonesia,maka akhirnya serangan pihak Belanda mengalami kegagalan dan sekali lagi mengusulkan untuk mengadakan gencatan senjata dan perundingan. Perundingan ini kita kenal dengan hasil persetujuan Renville (nama kapal perang USA yang berlabuh di Teluk Jakarta ). Persetujuan itu di tandai pada tanggal 17 Januari 19489 (pihak RI oleh Amir Syarifudin, pihak Belanda oleh Abdul Kadir). Persetujuan Renville ini merupakan kekalahan bagi RI, baik di tinjau dari segi Militer, ekonomi, maupun psikologi.

Kurun waktu 1948-1949Dengan adanya persetujuan Renvile, maka sekali lagi pihak Belanda mendapat kesempatan untuk berkonsilidasi dan menyusun kembli kekuatannya.berdasarkan pada pengalaman pada serangan Belanda lyang lalu, maka Indonesia pun mengadakan persiapan-persiapan menghadapi segala kemungkinan,antara lain di suaun kesatuan-kesatuan Mobil dan kesatuan-kesatuan territorial.Pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda mengadakan serangan terehadap ibu kota RI yang selanjutnya kita kenal dengan perang kemerdekaan II.Belanda berhasil menduduki Yogyakarta dan menawan presiden, wakil presiden dan beberapa mentri. Bertepatan dengan penyerangan Belanda tersebut, Presiden RI telah memerintahkan kepada Mr.Syarifudin Prawira Negara untuk menyusun pemerintah Darurat RI berkedudukan di Bukitinggi(Sumatra Barat) dan menunjuk duta besar RI di New Nelhi(India) untuk membentuk pemerintah RI diluar negeri.sedangkan Panglima Besar Jendral Sudirman secara konsekuen meninggalkan Yogyakarta untuk bersama-sama dengan tentara RI mengadakan perlawanan dari luar kota terhadap kesatuan-kesatuan Belanda. Dengan adanya Perang Kemerdekaan II ini ,pimpinan tentara Belanda,Jendral Spoor,beranggapan bahwa di dalam waktu 2-3 bulan Republik Indonesia akan lenyap. Puncak serangan-serangan kita terhadap tentara Belanda yang terkenal dengan sebutan SU/Serangan umum tunggal 1 Maret 1949 atau juga kita kenal dengan Peristiwa Enam Jam di Yogya yang telah di buat film dengan judul Janur Kuning. Pimpinan Serangan Umum adalah Letnan Kolonel Suharto, Komandan Wehrkreise Yogyakarta. Dalam hal ini peranan Sultan Hamengku Buwono IX cukup besar dalam pelaksanaan maupun persiapan.Sasaran-sasaran yang telah di capai di dalam SU ialah: Politik, memberi dukungan yang kuat kepada diplomasi RI di Dewan Keamanan PBB/dunia internasional Militer, menimbulkan kerugian/mematahkan moral pasukan Belanda. Psikologi, rakyat daerah-daerah lain yang berjuang merasa bahwa ibu kota RI masih tetap di peretahankan semangat yang lebih tinggi kepada semua pasukan.pemberontakan atau subversi.Jenis ancaman ini diawali dengan pemberontakan PKI/Muso atau peristiwa Madiun Tanggal 18 September 1948 pada waktu Indonesia sedang menghadapi Belanda.Kemudian menyusul peristiwa Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada tahun 1949 di bawa pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat,Kahar Muzakar (1958)di Sulawesi Selatan dan Daud Beureu di Aceh (1952),peristiwa Andi Aziz di Ujung Pandang, Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon/Ceram. Selanjutnya Pemerintah Repolisioner RI/Perjuangan Semesta (PRRI di Sumatra dan permesta di Sulawesi tahun 2957), dan Pemberontakan G30S/PKI(1965).Peristiwa-peristiwa tersebut di atas dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok:a) Kelompok yang hanya mengandalkan perlawanannya kepada kemampuan/persenjataan.Kelompok ini di hadapi dengan mengunakan peralatan teknologi disertai pemantapan/kosolidasi aparatur pemerintahan dan rehabilitasi daerah-daeerah yang mengalami kerusakan akibat pemberontakan.Dengan demikian dapat di batasi atau dihilangkan kerawanan-kerawanan yang mungkin menimbulkan peluang-peluang bagi tumbunya kembali pemberontakan.b) Kelompok yang selain mempergunakan peralatan teknologi, juga mempergunakan cara-cara penguasaan Wilaya .pengaruh musuh di wilayah tersebut demikian besarnya,sehingga rakyat yang berada diwilayah itu bersimpati kepadanya dan bersedia membantunya di bawa terror.Operasi-operasi menghadapi kedua kelompok tersebut di atas dilaksanakan dengan menggunakan peralatan teknologi,di samping operasi penguasan wilayah,untuk mempersempi wilayah pengaruh lawan dan ruangan geraknya serta akirnya dapat dihancurkan sama sekali.

BAB IIPENUTUP

A. KesimpulanSistem pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) adalah suatu system pertahanan dan keamanan yang komponenya terdiri dari seluruh potensi, kemampuan dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam upaya pertahanan dan keamanan Negara dalam pencapaian tujuan.Sishankamrata bersifat semesta dalam konsep, semesta dalam ruang lingkup dan semesta dalam pelaksanaannya. Komponen kekuatannya terdiri dari :a. Komponen dasar yaitu rakyat terlatihb. Komponen utama yaitu ABRI dan cadangan TNIc. Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas)d. Komponen pendukung yaitu sumber daya dan perasaan nasional.Pengalaman penyelenggaraan hankam menghasilkan berbagai doktrin terhadap pertahanan dan keamanan yaitu doktrin prang griliya rakyat semesta, doktrin perang wilayah, doktrin perang rakyat semesta dan doktrin pertahanan dan keamanan rakyat semesta.Sasaran operasi hankamnas yaitu mencegah dan menghancurkan serangan terbuka, menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI dan ikut serta memilahara kemampuan hankam Asia Tenggara bebas dari campurtangan asing.Pola operasi hankamrata yaitu operasi pertahanan, operasi keamanan dalam negeri, operasi intelijen strategis an pola operasi kerja sama pertahanan dan keamanan Asia Tenggara. Pola operasi pertahanan bertujuan bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh. Pola operasi keamanan dalam negeri bertujuan untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah/Negara RI paa salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) Negara yang terganggu keamanannya.Pola operasi intelijen strategis bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan strategis nasional dan oprerasi-operasi Hankam, menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi dan spionase yang terdapat di wilayah musuh dan mengadakan perang urat saraf dan kegiatan-kegiatan tertutup lainnya untuk mewujudkan kondisi strategis yang menguntungkan.Pola operasi kerja sama yaitu usaha bersama kemungkinan gangguan keamanan stabilitas nasional dan perdamaian khususnya di Asia Tenggara.

SOAL

1) Suatu sistem pertahanan keamanan dengan komponen yang terdiri dari seluruh potensi kemampuan dan kekuatan nasional untuk mewujudkan kemampuan dalam pertahanan keamanan negara disebut ...a) SISHANKAMRATAb) SISHANKAMNASc) SISHANKAMNEGd) SISHANKAMNASe) SISKAMLING

2) Kapan pengaruh (doktrin) Hubungan Kemasyarakatan Nasional (Hankamnas) yang selanjutnya kita kenal dengan System Pertahan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata)a) 15 sampai 28 November 1967b) 16 sampai 28 November 1967c) 17 sampai 28 November 1967d) 18 sampai 28 November 1967e) 19 sampai 28 November 1967

3) Pola-pola operasi siskahamrata, kecualia) Pola Operasi Pertahananb) Pola Operasi Kerja Sama Dalam Negeric) Pola Operasi Keamanan Dalam Negrid) Pola Operasi Intelijen Strategise) Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara

4) Tujuan dari pola operasi pertahanan adalah ...a) Untuk menggagalkan serangan dan ancaman dari kekuatan perang musuhb) Untuk membandingkan kekuatan perang antar musuh dengan kitac) Untuk menghancurkan kekuatan perang musuhd) Untuk bekerja sama dengan musuhe) Untuk bertoleransi dan bertukar pikiran dengan musuh

5) Yamg d imaksud bela potensial adalah ...a) Kekuatan pertahan dan keamanan negarab) Rakyat yang berfungsi untuk ketertiban umum, baik keamanan, perlawanan, dan perlindungan rakyatc) Perlindungan masyarakat dalam menanggulangi akibat bencana perangd) Sebagai subjek kekuatan pertahanan keamanan negara dan kekuatan sosiale) Sebuah konsep yang disusun untuk kepentingan bela negara

6) Menurut civil affair Agreement, kapan Tentara Penduduk Sekutu (Inggris) mendaratkan pasukan-pasukanya di Kota-kota besar seluruh Indonesiaa) September Oktober 1945b) September November 1945c) September Desember 1945d) September Januari 1945e) September Febuari 1945

7) Kota yang tidak didatangi Tentara Penduduk Sekutu (Inggris) pada bulan September hingga Oktober 1945 adalah...a) Banjarmasinb) Ujung pandangc) Jakartad) Yogyakartae) Semarang8) Pada tanggal berapa tentara Belanda mengadakan serangan terhadap Jawa Barat dan menduduki kota-kota besar di Indonesia (Semarang, Surabaya, Medan, Palembang)a) 25 Juli 1947b) 24 Juli 1947c) 23 Juli 1947d) 23 Juli 1947e) 21 Juli 1947

9) Puncak serangan-serangan kita terhadap tentara Belanda yang terkenal dengan sebutan SU/Serangan umum tunggal 1 Maret 1949 atau juga kita kenal dengan Peristiwa a) Enam Jam di Yogyab) Lima Jam di Yogyac) Empat Jam di Yogyad) Tiga Jam di Yogyae) Salah semua

10) Pada tanggal berapa Belanda mengadakan serangan terehadap ibu kota RI yang selanjutnya kita kenal dengan perang kemerdekaan IIa) 18 Desember 1948b) 19 Desember 1948c) 20 Desember 1948d) 21 Desember 1948e) 22 Desember 1948

11) Pola operasi yang bertujuan untuk menggagalkan serangan dan ancaman nyata dari kekuatan perang musuh adalaha) Pola Operasi Kerja Sama Dalam Negerib) Pola Operasi Pertahananc) Pola Operasi Keamanan Dalam Negrid) Pola Operasi Intelijen Strategise) Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara

12) Pola operasi yang bertujuan untuk memelihara atau mengembalikan kekuatan pemerintah/Negara RI paa salah satu atau beberapa daerah (bagian wilayah) Negara yang terganggu keamanannya adalaha) Pola Operasi Pertahananb) Pola Operasi Kerja Sama Dalam Negeric) Pola Operasi Keamanan Dalam Negrid) Pola Operasi Intelijen Strategise) Pola Operasi Kerja Sama Pertahanan Keamanan Asia Tenggara

13) Komponen kekuatannya terdiri dari, kecualia) Komponen dasar yaitu rakyat terlatihb) Komponen utama yaitu ABRI dan cadangan TNIc) Komponen Perlindungan Masyarakat (Linmas)d) Komponen rakyat semestae) Komponen pendukung yaitu sumber daya dan perasaan nasional

14) Yang termasuk komponen utama dalam sishankamrata adalah...a) TNI dan Linmasb) ABRI dan Linmasc) ABRI dan TNId) Rakyat dan Polrie) Rakyat dan Linmas

15) Sifat-sifat perlawanan rakyat semesta meliputi...a) Kerakyatan, kepemimpinan, dan kesemestaanb) Kepemimpinan, kerakyatan, dan kewilayahanc) Kerakyatan, kewilayahan, dan kebangsaand) Kerakyatan, kesemestaan, dan kebangsaane) Kerakyatan, kesemestaan, dan kewilayahan

DAFTAR PUSTAKA

http://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/sistem-pertahanan-dan-keamanan-rakyat.htmlhttp://towarani1407.blogspot.com/2012/06/karmilku.htmlSugiharjo,dkk, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta; CV. Adi PerkasaSubakdi,dkk, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta; PT. Sekawan Cipta Karya