makala h

14
MAKALAH PENGARUH TERORISME TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA Disusun oleh : Nama :Ivan Hidayat NIM :14.12.0002 Nama :Dika Ananditya NIM :14.12.0088 Nama :Adri Praditya NIM :14.12.0090

Upload: ivanhidayat

Post on 12-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

MAKALAH

PENGARUH TERORISME TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA

Disusun oleh :

Nama :Ivan HidayatNIM :14.12.0002

Nama:Dika AnandityaNIM:14.12.0088

Nama:Adri PradityaNIM:14.12.0090

Fakultas Teknik Program Studi Teknik SipilUniversitas Katolik SoegijapranataSemarang2014BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Di era yang modern ini, dimana globalisasi sudah merambah bidang apapun, baik itu teknologi maupun non-teknologi akan mempermudah orang untuk melakukan terorisme. Jika jaman dahulu terorisme hanya bisa dilakukan secara tradisional dan dalam jangkauan wilayah yang sempit, namun setelah adanya teknologi maka akan mempermudah para teroris untuk melakukan terorisme dalam cakupan wilayah yang luas (kota, negara, global) dan dengan variasi terorisme yang beragam.

1.2.RUMUSAN MASALAHTerorisme di Indonesia sudah mulai menjamur, baik itu aksi terorisme yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Terorisme merupakan hal yang tidak dibenarkan di Indonesia, apalagi yang menodai nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila memiliki pandangan tersendiri terhadap terorisme dimana terorisme dapat/berpotensi besar merusak nilai-nilai moral Pancasila.

1.2. TUJUAN

Tujuan kami membuat makalah ini adalah :1. Mengetahui bentuk-bentuk terorisme di Indonesia2. Mengetahui sejauh mana terorisme di Indonesia3. Mengetahui pengaruh terorisme terhadap idelogi Pancasila

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN TERORISMEMenurut Oxfords Advanced Learners Dictionary (1995), terorisme adalah Segala bentuk tindakan kekerasan untuk tujuan politis atau untuk memaksa sebuah pemerintah untuk melakukan sesuatu, khususnya untuk menciptakan ketakutan dalam sebuah komunitas masyarakat.Dr. F. Budi Hardiman dalam artikelnya yang berjudul Terorisme: Paradigma dan Definisi menyatakan bahwa Terorisme merupakan kegiatan yang sudah cukup tua dalam sejarah umat manusia. Fenomena menakut-nakuti, mengancam, memberi kejutan kekerasan atau membunuh dengan maksud menyebarkan rasa takut adalah taktik-taktik yang sudah melekat dalam perjuangan kekuasaan, jauh sebelum hal-hal itu dinamai terror atau terorismeDrs. Moeflich Hasbullah, MA., dosen sejarah Universitas Islam Negeri SGD Bandung berpendapat mengenai hal ini. Menurutnya, Terorisme merupakan ideologi yang sengaja diciptakan dengan tujuan untuk menteror, yaitu menakut-nakuti orang lain, menciptakan keresahan dan ketidaknyamanan orang lain, serta menimbulkan situasi yang kacau tak menentu. Menurut beliau, gerakan terorisme hanyalah sebuah gerakan perlawanan saja atas realita yang penuh dengan tantangan, terutama dari kalangan diluar ideologi mereka.Dari beberapa pengertian terorisme yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang tertulis di atas, dapat disimpulkan bahwa terorisme adalah pikiran dan tindakan yang bertujuan untuk meneror, menciptakan rasa takut, mengacaukan keadaan, dan membuat orang lain tidak nyaman. Terorisme juga dilakukan agar masyarakat luas memperhatikan apa yang mereka perjuangkan.Terorisme juga memiliki berbagai macam bentuk yaitu berdasarkan cara yang digunakan dan ditinjau dari skala sasaran. Berdasarkan cara yang digunakan, terorisme dibagi menjadi terror fisik yaitu penciptaan rasa takut kepada orang lain dengan menggunakan alat-alat yang berhubungan dengan unsure jasmani manusia, dan terror mental yaitu penciptaan rasa takut kepada orang lain dengan cara member tekanan psikologis sehingga menimbulkan tekanan batin. Jika ditinjau dari skala sasaran, terorisme dibagi menjadi terorisme local yaitu terorisme yang diarahkan pada lingkungan yang sempit, dan terorisme global yaitu terorisme yang dilakukan dengan skala yang besardan mengarah pada kepentingan-kepentingan global.

2.2. PENGERTIAN IDEOLOGI

Istilahideologiberasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata, yaituideadanlogi. Ideaberarti melihat(idean), sedangkanlogiberasal dari katalogosyang berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.Ideologi terbagi mencadi dua,yaitu ideologi Terbuka dan Ideolgi tertutp,perbedaan ideologi terbuka dan tertutupini sangat mencolok,sehingga dapat dengan mudah dikelompokkan.

Indonesia adalah negara yang menganggap Pancasila sebagai Ideologi Terbukadan pancasila sebagai sumber nilai.Namun sebenarnya,Ideologi sering dipahami secara berbeda-beda. Hal ini menimbulkan berbagai pendapat mengenai pengertian ideologi dari berbagai ahli, diantaranya:

1. Karl Marx

Karl Marx memahami ideologi berlawanan dengan pengertian ideologi menurut Destutt de Tracy. Menurut Karl Marx, ideologi adalah kesadaran palsu. Mengapa disebut kesadaran palsu? Karena ideologi merupakan hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemikirnya, padahal kesadaran para pemikir tersebut pada dasarnya ditentukan oleh kepentingannya.Jadi ideologi menurut Karl Marx adalah pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa agama moralitas, atau keyakinan politik .Meskipun spekulatif ideologi tersebut dianggap sebagai kenyataan untuk menyembunyikan atau melindungi kepentingan kelas sosial pemikir tersebut.

2. Louis Althuser

Louis Althuser adalah murid Karl Marx. Meskipun begitu, ia tidak setuju dengan gagasan Karl Marx mengenai Ideologi.Menurutnya, Ideologi adalah gagasan spekulatif tetapi ideologi bukan gagasan palsu karena gagasan spekulatif tersebut bukan dimaksudkan untuk menggambarkan realitas melainkan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana semestinya manusia menjalani hidupnya. Sesungguhnya setiap orang membutuhkan ideologi, karena setiap orang perlu memiliki keyakinan tentang bagaimana semestinya ia menjalankan kehidupannya.

3. Dr. Alfian

Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilaiyang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara yang tepat, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.

4. Soerjanto Poespowardoyo

Ideologi sebagai kompleks pengetahuan dan macam-macam nilai,yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik dan tidak baik.

5. Machiavelli

ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.

2.3. NILAI - NILAI PANCASILA

Pancasila merupakan dasar Negara dan ideologi bangsa yag digunakan oleh bangsa Indonesia dan hanya digunakan oleh Negara Indonesia. Nilai nilai yang terkandung di dalamnya, mencakup nilai nilai yang berhubungan dengan agama dan ketuhanan, nilai nilai kemanusiaan, nilai nilai persatuan Indonesia, dan nilai nilai yang berhubungan dengan unsur unsur keadilan dan kerakyatan yang berhak didapatkan oleh seluruh warga Indonesia. Setiap nilai -nilai luhur tersebut terdapat makna yang mendalam di setiap silanya sebagai berikut:

1. Sila Pertama :Menunjukkan bahwa Tuhan sebab pertama dari segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu bergantung kepada Nya, maka manusia Indonesia akan mengembangkan toleransi antarumat beragama, toleransi sesame umat beragama, dan toleransi antarumat beragama dengan negaranya. Tidak akan memaksakan agama kepada pemeluk agama lain. Bangsa Indonesia bukan bangsa yang sekuler atau memisahkan agama dan negara. Indonesia juga bukan negara agama yang mendasarkan kepada agama tertentu.2. Sila Kedua :Nilai luhur kemanusiaan akan menumbuhkan sikap tepasalira, menghormati hak asasi manusia, anti penjajahan, mengutamakan kebenaran dan keadilan, mencintai sesamamanusia, tenggang rasa, dan sebagainya. Negara memberi kebebasan untuk menentukan jumlah anak, Warga negara berhak menentukanjenis pekerjaan dengan imbalan yang layak menurut kemampuannya masing-masing.3. Sila Ketiga :Berupa pengakuan terhadap hakikat satu tanah air, satu bangsa dan satu negaraIndonesia, tidak dapat dibagi sehingga seluruhnya merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan.Nilai luhur persatuan terkandung di dalamnya cinta tanah air, tidak membeda-bedakan sesamawarga negara Indonesia, cinta perdamaian dan persatuan, tidak mengagung-agungkan bangsasendiri, suku dan daerah tertentu.4. Sila Keempat :Menjunjung dan mengakui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan jumlahsemua orang warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu yang segala sesuatunya berasaldari rakyat dilaksanakan oleh rakyat dan diperuntukkan untuk rakyat. Nilai luhur kerakyatanyang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, antara lain terkandung makan cinta permusyawaratan, cinta demokrasi, tidak memaksakan kehedak kepadaorang lain, menghindari kekerasan dalam menyelesaikan masalah, tidak mementingkan dirisendiri, cinta kebersamaan, dan sebagainya.5. Sila Kelima :Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan segala sesuatu yang berhubungan dengan hak dalam hubungan hidup kemanusiaan. Nilai luhur yang terkandung didalamnya adalah mencintai keadilan social, cinta kekeluargaan, suka bekerjakeras, menghormati kedaultan bangsa lain, dan menganggap bangsa lain sederajat.

2.4.PERKEMBANGAN TERORISME DI INDONESIABerbicara tentang terorisme di Indonesia, mari kita melihat ke belakang mengingat kejadian terror yang pernah melanda Indonesia. Diantaranya seperti Bom Bali 2002, Bom JW Marriot 2003, Bom Kedubes Australia, Bom Bali 2005, dan masih banyak lagi. Banyaknya serangan terorisme di Indonesia yang memakan banyak korban itu lantas membuat pemerintah Indonesia meningkatkan keamanan dan pertahanan yang selektif demi mencegah munculnya lagi aksi teror yang lebih berbahaya. Hal ini terbukti berhasil karena sampai saat ini pergerakan teror di Indonesia perlahan-lahan menyusut.

Pada tahun 2014 baru-baru ini, muncul gerakan teror terbaru yaitu ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). ISIS ini telah mengglobal bahkan sampai Indonesia. ISIS di Indonesia mulai bergerak ingin menjadikan Indonesia ini negara muslim. Tentu saja hal ini berlainan dengan dasar negara kita, Pancasila. Gerakan-gerakan ISIS yang perlahan-lahan namun pasti ini akan memberikan ancaman yang serius bagi keutuhan berbangsa dan bernegara Indonesia. Terlebih lagi pada sila pertama dan ketiga mengenai Ketuhanan dan persatuan Indonesia.

2.5. PENGARUH TERORISME TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA

Terorisme bukanlah merupakan hal yang baru di dunia ini. Kejadian demi kejadian yang terjadi sebagai akibat dari tindakan terorisme rupanya sudah menjadi isu global yang mampu mempengaruhi kebijakan kebijakan yang diambil beberapa Negara di dunia seperti, pada tahun 2001 ketika ada serangan teroris yang meluluhlantakkan World Trade Center (WTC) dan mengakibatkan ribuan orang meninggal. Setelah kejadian itu, beberapa Negara menjadi lebih berhati hati terhadap aksi aksi terror dan bersatu untuk memerangi terrorisme internasional. Satu tahun berselang, dunia kembali digegerkan dengan tindakan terorisme yang dilakukan di Bali atau yang lebih dikenal dengan peristiwa Bom Bali dimana kejadian itu mengakibatkan sekitar ratusan orang dari berbagai Negara meninggal dunia. Berbagai tanggapan dari Negara luar pun bermacam macam, ada yang bersatu untuk meawan tindak terorisme dan ada pula yang lebih berhati hati dalam melindungi segenap warga negaranya dengan meningkatkan kualitas pertahanan dan keamanan negaranya. Rupanya tidak hanya dari negara neara luar saja yang langsung mengambil tindakan demi tindakn untuk melawan bentuk bentuk terorisme. Di Indonesia perlawanan terhadap tindak terorisme dilakukan termasuk salah satunya adalah menjaga keutuhan dan nilai nilai luhur pancasila dimana, pancasila yang sudah menjadi ideologi negara Indonesia diharus dilindungi dan diamalkan agar Pancasila tidak digantikan atau dipengaruhi oleh ideologi ideologi yang dianut terorisme.Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti bahwa pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara. Sebagaimana setiap ideologi memiliki konsep mengenai wujud masyarakat yang dicita-citakan, begitu juga dengan ideologi pancasila. Ideologi pancasila sudah melekakat pada jiwa dan tanah air Indonesia. Meski begitu, mash ada tindakan tindakan terorisme yang mencoba mengubah ideologi pancasila menjadi ideology tertentu yang dianutnya diman hal itu tidak sesuai pandangan hidup berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia. Terorisme di Indonesia pada mulanya dilakukan oleh kaum Islam radikal yang bergabung dalam Jamaah Islamiah (JI). Kemudian terjadi pecahan dari JI yang dimotori oleh Nordin M. Top dan kawan-kawannya. Akan tetapi, pecahan dari JI itu pun bergerak untuk tujuan yang sama dengan JI. Jamaah Islamiah itu sendiri dibangun para pendirinya untuk membangun khilafah Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia di dalamnya. Gerakan itu merupakan bagian dari gerakan kaum Islam radikal di Timur Tengah yang sudah membentuk Al Qaeda di bawah pimpinan Osama bin Laden, dengan tujuan untuk membangun kembali khilafah Islamiah di dunia. Jelaslah tujuan dari JI atapun pecahannya itu adalah untuk membentuk suatu negara baru di kawasan Asia Tenggara termasuk di Indonesia pada khususnya dengan mayoritas penduduknya pemeluk Islam dengan membentuk negara Islam.Oleh sebab itu, gerakan yang dilakukan oleh gerakan kaum Islam radikal itu bukan hanya sebatas suatu gerakan terorisme yang mengacaukan keamanan, melainkan perjuangan ideologi dari Islam radikal untuk membentuk negara dengan menggunakan berbagai jalan, salah satunya yaitu dengan kekerasan yang modusnya dengan cara melakukan aksi teror. Akhirnya ideologi negaralah yang menjadi sasaran. Pancasila sudah kerap kali mendapat gangguan dan pengaruh terorisme. Tetapi sekali pancasila tetaplah pancasila, ideologi negara Indonesia yang sudah dirumuskan dan disepakati bersama. Negara Indonesia tetap kuat dalam mengahadapi pengaruh pengaruh tersebut meski ada sedikit pergolakan namun ideologi pancasilalah yang tetap dipakai oleh Negara Indonesia.

BAB IIIPENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas kami menyimpulkan bahwa terorisme dapat dilakukan oleh siapa saja dan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, ditambah lagi dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi akan semakin memperluas kemungkinan seseorang/sekelompok orang untuk melakukan terorisme. Terorisme di Indonesia kian lama semakin merajalela, ditambah lagi setelah Indonesia sudah tak dipimpin oleh Soeharto. Hal itu seakan-akan membuka pintu besar untuk terorisme masuk ke Indonesia dan menyerang masyarakat Indonesia. Terorisme yang merebak di Indonesia menjadi salah satu penyebab lunturnya nilai-nilai luhur Pancasila yang ada di Indonesia. Banyak orang meninggalkan Pancasila dan ikut bergabung dengan anggota teroris yang tentunya memiliki ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Meskipun demikian Pancasila tetaplah ideologi negara Indonesia yang kuat karena berlandaskan kebaikan dan kebenaran sehingga, sampai saat ini tetap digunakan

3.2. SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan kepada pemerintah, masyarakat, dan tenaga pendidikan adalah sebagai berikut:1. Untuk pemerintahSebaiknya pemerintah lebih bersikap tegas menghadapi terorisme yang menyerang Indonesia, karena selama ini pemerintah terkesan kurang tegas dan acuh tak acuh terhadap terorisme yang menyerang Indonesia.2. Untuk masyarakatMasyarakat sebaiknya mengamalkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila sebenarnya dapat kita temukan di dalam hal yang kecil pun, yang mungkin kita anggap sepele, misalnya saja besuk tetangga yang sedang sakit, membantu warga setempat mempersiapkan acara tirakatan, dan masih banyak hal sederhana lainnya yang bias dilakukan. 3. Untuk tenaga pendidikanMasa-masa remaja adalah masa dimana seseorang akan menentukan jati dirinya, oleh sebab itu alangkah baiknya jika pada masa-masa remaja, tenaga pendidikan (guru/dosen) lebih menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada para siswa/mahasiswanya agar nilai-nilai itu tidak hilang dan remaja-remaja memiliki pegangan teguh bahwa Pancasila adalah jalan hidup mereka.

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2010. TERORISME DAN HUBUNGANNYA DENGAN IDEOLOGI PANCASILA. Dalam http://daffodilousme.blogspot.com/2010/08/terorisme-dan-hubungannya-dengan.html. Diakses tanggal 08 September 2014.Hadi, Abdul. 2013. Pengertian Ideologi. Dalam /softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-dan-fungsi-ideologi.html. Diakses tanggal 09 September 2014.Kurnia, Dika. 2012. Apa Itu Terorisme?. Dalam http://m.tnol.co.id/blog-anda/15707-apa-itu-terorisme.html. Diakses tanggal 08 September 2014.