makala h
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap teori seni harus dimulai dengan anggapan bahwa
manusia memberikan reaksi terhadap bentuk, massa dan
permukaan dari benda-benda yang dilihatnya, dan bahwa
komposisi dan penataan unsur-unsur tersebut menimbulkan rasa
senang pada diri manusia.Seperti telah diuraikan pada Pengertian
Seni, terdapat kalimat yang mengatakan bahwa keindahan
adalah seni karena menyentuh kedalaman rasa pada seorang
manusia.
Sejarah seni dimulai dari saat manusia mulai berpikir akan
nilai nilai tambah bagi kehidupan spirituilnya. Lalu dimana letak
keindahan didalam fenomena ini?
Ada semacam rasa yang tidak dapat dianalisa oleh
siapapun karena rasa itu telah ada dari sejak manusia menghuni
bumi dan apabila kita mengatakan bahwa ini merupakan ciptaan
Yang Maha Kuasa maka hal ini berarti segala hal yang
menyangkut rasa merupakan salah satu kehidupan yang
diciptakan olehNya pada diri manusia dengan segala
kelengkapannya. “Dimana kita dapat merasa, disitulah kita
hidup.”
1 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Jadi, sebenarnya apa yang kita rasakan tentang keindahan
adalah sebuah komponen dasar pada jiwa manusia yang akan
terus mengikuti setiap nafas kehidupannya sehingga dengan
sendirinya.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah mengenai seni dan keindahan ini
terdapat beberapa rumusan masalah yakni:
1)Pengertian seni dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
2)Fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3)Filosofi seni dan keindahan
4)Apresiasi pesona seni dan keindahan
5)Kesadaran berkesenian
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini ialah:
1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian seni dan
keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan pengetahuan tentang filosofi seni dan
keindahan, apresiasi pesona seni dan keindahan, serta
kesadaran berkesenian.
2 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Seni
Seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan
suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set
nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan
ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik
kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai
kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa
berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi
dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang
kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang
artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
3 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin,
yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut
seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman
dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi
pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan
masyarakat yang bersifat kolektif.
Kata seni yang bersumber dari bahasa asing itu
menekankan arti pada hasil aktivitas seniman. Lingkup seni
sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni
gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media
dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-
batasan dari lingkup seni tersebut. Media sebagai sarana aktivitas
seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses
penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai
artistik). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai
meliputi jenisnya; antaranya senirupa (visual art).
Adapun beberapa teori seni menurut beberapa tokoh :
1. Ki. Hadjar Dewantara: Seni adalah segala perbuatan
manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan
dapat menggerakan jiwa manusia,
2. Herbert Read: Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan.
4 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
3. Ahdiat Karta Miharja: Kegiatan rohani yang merefleksi pada
jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan
perasaan/jiwa orang lain.
4. Schopenhauer: seni adalah suatu usaha untuk menciptakan
bentuk-bentuk yang menyenangkan.
5. Sudarmadji: seni adalah manifestasi batin dan pengalaman
estetis menggunakan media garis,bidang,warna,tekstur,
volume, dan gelap terang.
6. Ensiklopedia Indonesia: seni adalah penciptaansegala hal
atau benda yang karena keindahannya orang senang
melihatnya, mendengarkan dan menikmatinya.
7. Suwaji Bastomi: Seni adalah aktivitas batin dengan
pengalaman estetika yang dinyatakan dalam bentuk-
bentuk yang agung dan mempunyai daya membangkitkan
rasa takjub dan keharuan.
8. Wijoyo Yudoseputro: seni adalah manifestasi artistic dari
interaksi antara kehidupan manusia dengan lingkungannya.
B.Perkembangan Kesenian Mandar
Wisata Seni Budaya
Sebagai salah satu pilar kebudayaan Mandar, kesenian
mandar yang merupakan unsur kebudayaan yang biasa
5 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
diselengarakan dalam kegiatan perkawinan (mappakaweng) atau
khataman Al-Qur’an (mappatammaq). Kesenian itu antara lain
Tari Pattuqduq, Pakkacaping (menggunakan kecapi), Parrawana
(menggunakan rebana/tambur), Orkes Toriolo (kelompok
kesenian atau band), Passayang-sayang (sastra lisan/berbalas
syair), Kalindaqdaq (syair lisan/tertulis berisi petuah) dan
Saeyang pattuqduq (kuda menari mengikuti irama).
Kesenian yang paling dinantikan adalah saeyang
pattuqduq. Saeyang pattuqduq oleh masyarakat Mandar
diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan khataman Al-Qur’an
(mappatammaq), khitanan (massunnaq), maulid Nabi
(mamunuq), perkawinan (tokaweng) atau memeriahkan acara
syukuran. Saeyang pattuqduq ditunggangi oleh gadis-gadis cantik
dan diiringi dengan irama tabuhan rebana sambil berkeliling
kampung. Sementara itu sekelompok orang saling berbalas
pantun dalam bahasa Mandar di depan kuda menari tersebut.
Budaya mandar adalah budaya yang ada di provinsi
sulawesi barat, dan masyarakatnya senantiasa melestarikan
budaya tersebut tetapi sekarang sebagian daerah sudah
mengkolaborasikan dengan sentuhan-sentuhan modern.
Mengenai budaya mandar, sangat banyak budaya yang masih
dilestarikan oleh masyarakat disana. Tapi kami mengambil hanya
6 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
satu sample saja yaitu sayyang pattudu yang artinya kuda
menari. Sayyang pattudu (kuda menari), begitulah masyarakat
suku mandar, Sulawesi Barat menyebut acara yang diadakan
dalam rangka untuk mensyukuri anak-anak yang khatam (tamat)
Alquran. Masyarakat di Sulawesi Barat tamat Alquran adalah
sesuatu yang sangat istimewa, dan perlu disyukuri secara khusus
dengan mengadakan pesta adat sayyang pattudu. Pesta ini
diadakan sekali dalam setahun, bertepatan dengan bulan
Maulid/Rabiul Awwal (kalender hijriyah). Dalam pesta tersebut
menampilkan atraksi kuda berhias yang menari sembari
ditunggangi anak-anak yang sedang mengikuti acara tersebut.
Bagi masyarakat Mandar, khatam Alquran dan upacara adat
sayyang pattudu memiliki pertalian yang sangat erat antara yang
satu dengan yang lainnya. Acara ini mereka tetap lestarikan
dengan baik. Bahkan masyarakat suku mandar yang berdiam di
luar Sulawesi Barat akan kembali kekampung halamannya demi
mengikuti acara tersebut. Penyelenggaraan acara ini sudah
berlangsung lama, tapi tidak ada yang tahu pasti kapan acara ini
diadakan pertama kali. Jejak sejarah yang menunjukkan awal
pelaksanaan dari kegiatan ini belum terdeteksi oleh para tokoh
masyarakat dan para sejarawan.
Keistimewaan dari acara ini adalah ketika puncak acara
khatam Al-Quran dengan menggelar pesta adat Sayyang Pattudu
7 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
dengan daya tarik tersendiri. Acara ini dimeriahkan dengan arak-
arakan kuda mengelilingi desa yang dikendarai oleh anak-anak
yang menyelesaikan khatam Alquran. Setiap anak mengendarai
kuda yang sudah dihias dengan sedemikian rupa.
Kuda-kuda tersebut juga terlatih untuk mengikuti irama
pesta dan mampu berjalan sembari menari mengikuti iringan
musik tabuhan rebana, dan untaian pantun khas Mandar
(kalinda’da’) yang mengiringi arak-arakan tersebut. Ketika duduk
diatas kuda, para peserta yang ikut pesta Sayyang Pattudu harus
mengikuti tata atur baku yang berlaku secara turun temurun.
Dalam Sayyang Pattudu, para peserta duduk dengan satu kaki
ditekuk kebelakang, lutut menghadap kedepan, sementara satu
kaki yang lainnya terlipat dengan lutut dihadapkan keatas dan
telapak kaki berpijak pada punggung Kuda. Dengan posisi seperti
itu, para peserta didampingi agar keseimbangannya terpelihara
ketika kuda yang ditunggangi menari.
Peserta sayyang pattudu akan mengikuti irama liukan kuda
yang menari dengan mengangkat setengah badannya keatas
sembari menggoyang-goyangkan kaki dang menggeleng-
gelengkan kepala agar tercipta gerakan yang menawan dan
harmonis.
Ketika acara sedang berjalan dengan meriah, tuan rumah dan
8 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
kaum perempuan sibuk menyiapkan aneka hidangan dan kue-kue
yang akan dibagikan kepada para tamu. Ruang tamu dipenuhi
dengan aneka hidangan yang tersaji diatas baki yang siap
memanjakan selera para tamu yang datang pada acara tersebut.
Rangkaian acara tahunan ini, diikuti oleh sekitar 50 orang
peserta tiap tahunnya, para peserta terhimpun dari berbagai
kampung yang ada didesa tersebut, diantara para peserta ada
juga yang datang dari desa atau kampung sebelah. Bahkan ada
yang datang dari luar kabupaten,maupun luar provinsi Sulawesi
Barat. Pelaksanaan atau lokasi pesta adat Sayyang Pattudu
biasanya diadakan didesa Karama Kecamatan Tinambung
Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Hasil Kerajinan
Pada awalnya dunia tidak tahu kalau kain sutra dibuat dari
serat yang diambil dari sejenis binatang ulat, sampai kemudian
pendeta-pendeta Eropa mencuri sejumlah bibit ulat sutra dan
murbei dari China dan membawanya ke Eropa. Sudah berpuluh
tahunatau bahkan berabad abad lamanya orang China sudah
memiliki pengalaman memelihara ulat Sutra. Sutra masuk ke
Indonesia diperkirakan jelah abad 14 jauh lebih awal, dibawa oleh
para pelaut dan tentra China yang mengunjungi kerajaan di
Nusantara.
9 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Tenunan tradisional sutra masyarakat Mandar telah
berlangsung cukup lama dan telah mengalami pasang surutnya
sesuai dengan perkembangan zaman. Hingga saat ini tenunan
tradisional tersebut masih dapat ditemukan dalam masyarakat.
Dalam perjalanan waktu tenunan tradisional sutra
mengalami perkembangan mengikuti zaman. Perkembangan itu
terdorong oleh aspek internal dalam kebudayaan Mandar dan
juga aspek eksternal. Dalam kehidupan sehari hari orang Mandar
ingin maju dan seperti banyak masyarakat dan kebudayaan
lainnya di Indonesia sehingga masyarakat mandar harus
melakukan perubahan dalam berbagai aspek kehidupannya.
Demikian halnya dalam hal berbusana merekapun membutuhkan
pakaian yang tidak lagi terpaku pada masa lalu dengan warna-
warna suram dan gelap, sehingga warna-warna dan motif sarung
sutra yang mereka tenun semakin lebih bervariatif.
Industri tenunan sutra di Mandar di barengi dengan
pemeliharaan ulat sutra dan tanaman murbei. Meskipun demikian
produksi benang sutra lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan
permintaan penenun di Mandar.
Masyarakat penenun di Mandar menggunakan benang-
benang import yang datang dari India dan China. Jenis-jenis
benang tersebut memiliki kualitas yang berbeda-beda. Benang
10 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
India adalah benang sintetis yang disebut dengan crayon. Benang
memiliki sedikit unsur sutra tetapi cenderung lebih kuat dan tidak
mudah putus. Harganyapun lebih murah. Benang China
kualitasnya lebih baik dan harganyapun jauh lebih mahal.Pada
aspek kerajinan (handyicraft) Polewali Mandar sesungguhnya
sangat potensial, sehingga sangat perlu untuk dikembangkan. Di
antara kerajinan yang dapat diandalkan adalah sarung sutera
Mandar (lipaq saqbe), anyaman, sulaman dan cindera mata
kerang-kerangan.
Sutera Mandar ditenun tanpa menggunakan mesin. Hingga
sekarang kerajinan tradisional ini digalakkan dibeberapa
kecamatan pesisir pantai. Sutera Mandar sangat cocok dijadikan
sebagai cindera mata bagi yang mengunjungi Polewali Mandar.
Selain awet sarung ini juga tidak luntur.
Makanan Khas
Salah satu kekhasan suatu daerah adalah makanan. Alam
dan iklim turut membentuk terciptanya berbagai macam dan
jenis makanan, sehingga di mana-mana kita sering menemukan
variasi makanan dari bahan yang sama. Khusus di Polewali
Mandar, sebagaimana juga diwilayah Mandar lainnya, golla
kambu, loka anjoroi atau bau peapi adalah sedikit di antara
sekian jenis makanan tradisional yang masyhur dan menjadi ikon
11 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Polewali Mandar di bidang makanan. Dari tiga jenis makanan
tersebut, baru golla kambu yang dikelola dan dikembangkan, baik
pada cita rasa maupun kemasan. Makanan khas ini terbuat dari
gula aren yang dicampur beras ketan dan diberi parutan kelapa.
Dengan rasanya yang manis, membuat makanan ini sangat enak
dinikmati untuk sarapan. Dengan kekhasan itulah, golla kambu
dikemas dan dijajakan di pasar-pasar atau dideretan kios golla
kambu di depan Kantor Kecamatan Campalagian. Ditempat ini,
kendaraan roda empat atau roda dua yang melintas biasanya
singgah untuk menyempatkan membeli oleh-oleh golla kambu.
Adapun loka anjoroi (pisang yang disantan) dan bau peapi
(ikan yang dimasak dengan bumbu-bumbu ala Mandar) dapat
dinikmati hangat-hangat saat rekreasi atau suasana santai.
C. Perkembangan Kesenian
a) Perkemba
ngan Kesenian Atas Dasar Waktu
Perkembangan kesenian atas dasar waktu,pada umumnya
dapat dibedakan atas tiga zaman yaitu zaman kuno, zaman
tengah, dan zaman modern.
1) Zaman Kuno
Zaman kuno memiliki cirri dan sifat sebagai berikut:
Meniru alam
12 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Adanya keselarasan yang bersifat statis
Semboyan yang umum adalah I’art pour I”art
2) Zaman Tengah
Zaman tengah memiliki sifat peralihan antara zaman
tengah dan modern, sehingga memiliki ciri di antara kedua
zaman tesebut.
3) Zaman Modern
Zaman modern memiliki sifat kntemporer bercirikan sifat
sebagai berikut:
Merupakan ekspresi manusia
Ada kekuatan yang dinamik
Semboyan yang umum adalah I’art pour I home
b) Perkembangan Kesenian Atas Dasar Tempat Atau
Lokasi
Perkembangan kesenian menurut tempat atau lokasi juga
dapat membedakan satu kesenian dengan kesenian yang lain.
Namun perbedaan ini sebenarnya juga tidak terlepas dari faktor
waktu. Sehingga perkembangan menurut tempat dapat juga
menggambarkan perkembangan waktu. Secara umum,
perkembangan kesenian ini dapat dibedakan atas kesenian
rakyat, kraton, dan kota.
1. Kesenian Rakyat
13 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Kesenian rakyat yang merupakan seni tertua di Indonesia
disebut sebagai seni tradisional. Seni ini sifatnya masih asli
sehingga disebut juga kesenian daerah.
Beberapa cirri kesenian rakyat adalah sebagai berikut:
a. Kesenian rakyat merupakan ekspresi–kolektif masyarakat
tingkat rendah.
b. Kesenian rakyat keadaannya sangat sederhana karena
pendukungnya memang memiliki.
Tingkat kehidupan dan kemampuan yang rendah walau
belum tentu dapat dikatakan miskin.
c. Arena yang dipergunakan untuk kesenian rakyat adalah
lapangan terbuka.
d. Kesenian rakyat bersifat spontan.sehingga dalam kesenian
rakyat tidak di butuhkan naskah.
e. Pada pertunjukan kesenian rakyat,antara permainan dan
penonton dapat dengan mudah terjadi komunikasi.
f. Yang diutamakan dalam suatu pertunjukan kesenian rakyat
adalah jalan pertunjukan harus mengikuti cerita sebagaimana
lazimnya.
14 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Walaupun kesenian rakyat dikatakan sederhana, karena
lahir dari masyarakat yang memang sederhana,tetapi memiliki
beberapa fungsi yaitu :
1) Untuk memberikan hiburan
2) Untuk keperluan suatu upacara adat
3) Sebagai media pendidikan yang sifatnya informal.
4) Kesenian rakyat dapat memberikan kesempatan orang-
orang untuk mengekspresikan jiwanya.
2.Kesenian Keraton
Kesenian keraton merupakan kesenian yang berkembang di
keraton istana raja. Pendukukungnya adalah raja dan
bangsawan,bendoro dalam bahasa jawa.
Berapa cirinya adalah sebagai berikut :
a) Arena yang di pergunakan adalah pendopo
b) Penyajiannya serba megah
c) Keraton sebagai makro kosmos dan rakyatnya sebagai
mikro kosmos.
d) Cerita yang sering di mainkan erat hubungannya dengan
masalah pemerintahan.
e) Penontonnya cukup beradab.
3. Kesenian Kota
15 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Kesenian atau teater kota merupakan kesenian yang
berkembang di kota terutama setelah kota-kota di Indonesia
menjadi pusat kegiatan perdagangan maupun pemerintahan.
Beberapa ciri keseniat kota adalah sebagai berikut :
a) Arena yang di pergunakan adalah gedung pertunjukan.
b) Penyajian yang serba kontemporer.
c) Materi yang di sajikan umumnya adalah cerita hidup dalam
masyarakat.
d) Antara pemain dan penonton tidak terdapat komunikasi.
Teater kota memiliki prospek yang cerah dibandingkan
kedua teater yang telah di kemukakan sebelumnya.sifat modern
dari teater kota menyebabkan kedua teater sebelumnya jadi
bersifat tradisional.
D.Fungsi Seni
Manusia dalam kebutuhan hidupnya senantiasa berupaya
untuk memenuhinya. Kebutuhan ini tentu saja berbeda-beda baik
kualitas maupun kuantitasnya berdasarkan pengalaman hidup
dan perhatian yang berbeda, baik manusia sebagai makhluk
pribadi atau manusia sebagai bagian dari masyarakat luas. Dari
sedemikian banyak kebutuhan sehari-hari sebagai seni.
Dalam aspek kehidupan manusia, seni memiliki beberapa
fungsi sebagai berikut:
16 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
1. Seni untuk memenuhi kebutuhan individu
a. Kebutuhan Fisik
Sejarah membuktikan bahwa perkembangan seni selalu
seiring dengan peradaban manusia. Sejak dahulu perabot rumah
tangga atau benda-benda yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, diciptakan dengan
mempertimbangkan nilai seni. Misalnya perkembangan model
kursi dari Zaman Romawi, Dinasti China, sampai gaya
kontemporer atau perkembangan alat transportasi dari sado,
sepeda, mobil, dan pesawat ulang alik yang kesemuanya itu
dibuat untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia dengan
memperhatikan segi keindahan.
b. Kebutuhan Emosional
Manusia juga mempunyai kebutuhan emosional yang harus
dipenuhi. Emosi seseorang muncul karena adanya hubungan
atau interaksi dengan orang lain atau sesuatu hal yang akhirnya
menimbulkan perasaan sedih, susah, gembira, daan sebagainya.
Melalui seni seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan
menyalurkan daya imajinasi atau menikmati seni tersebut untuk
menghibur hatinya
2. Seni Untuk Memenuhi Kebutuhan Sosial
17 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
a) Fungsi Social Seni Dibidang Agama
Pada bidang agama, seni dapat memiliki fungsi social
terutama yang berkaitan dengan tempat ibadah. Faktor artistic
pada tempat-tempat peribadatan sangat diperlukan, salah
satunya untuk memberikan suasana sejuk, damai, indah,
berwibawa, agung, suci agar dapat membuat umat beragama
lebih betah dan lebih nikmat untuk beribadah.
b) Fungsi Sosial Seni
Dibidang Pendidikan
Setiap pemimpin selalu berupaya dan mengharapkan
masyarakat yang dipimpinnya mempunyai budi pekerti yang
luhur yang terpancar dari lubuk hati dengan penuh ketulusan.
Salah satu cara pencapaiannya yaitu melalui pendidikan seni
baik secara formal maupun nonformal, oleh karena pendidikan
seni dapat menimbulkan pengalaman estetika bahkan
pengalaman etika pada seiap orang.
c) Fungsi sosial seni dibidang komunikasi
Proses interaksi diantara kedua pihak baik antar manusia
maupun antara manusia dengan lingkungannya, dapat terjadi
melalui komunikasi. Artinya pada umumnya orang yang
berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
18 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
karena bahasa merupakan alat yang paling sederhana dan
mudah dimengerti.
d) Fungsi Sosial Seni Dibidang Rekreasi
Dalam kesibukan pekerjaan rutinitas sehari-hari terkadang
manusia diserang perasaan jenuh, apalagi seseorang yang
bekerja pada benda mati sehingga tak jarang orang mencari
suasana baru demi untuk menyegarkan diri. Untuk memenuhi
hasrat tersebut, masing-masing orang melakukan berbagai hal
sesuai dengan kondisi individu tersebut. Salah satu yang paling
sesuai adalah mencari tempat rekreasi yang bernuansa seni,
apakah dialam pedesaan yang terbuka dan hijau, dimuseum
purbakala, ditempat-tempat artistic atau dimana saja yang dapat
membuat hati menjadi tentram karena adanya sentuhan seni
dari benda atau objek yang kita kunjungi.
E. Filosofi Seni Dan Keindahan
Keindahan mengisi beragam dunia mulai dari
makrokosmos sampai pada mikrokosmos. Tema “kosmo”
mengandung pengertian tertib yang menyatakan bahwa seni
keindahan itu berada pada ketertibannya, pada pesona susunan
dari seluruh bagiannya , dan pada sifat kegenapannya.
Keindahan itu berada pada deburan ombak yang memecah,
berada pada gemercik air mengalir, berada pada kelap-kelipnya
19 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
bintang dan contoh-contoh lain yang tidak terhingga banyaknya.
Sejumlah contoh keindahan di dalam alam dan budaya
kehidupan dan penghidupan masyarakat itu membekas dalam
diri seniman. Timbullah proses peniruan alam dalam dirinya,
dan dalam rangka berkomunikasi dengan sesamanya, maka
terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, seni music dan
sejumlah seni lainnya. Setiap seni menyampaikan pesan dengan
masing-masing cara sesuai dengan karakteristiknya. Ada
penikmat yang dapat membaca pesan itu, ada yang belum,
tergantung pada kepekaan seni dan keindahan di dalam dirinya.
Keindahan dapat mengundang keharuan, betapa tidak
setiap yang indah memiliki ketertiban, setiap yang tertib penuh
dengan informasi, sesuatu yang penuh dengan informasi akan
memiliki spectrum yang luas untuk berkomunikasin dengan
manusia melalui sensibilitas yang dimilikinya.
Keindahan (beauty) mengisi beragam dunia mulai dari
mikrokosmos sampai pada makrokosmos, tema
“kosmos”mengandung pengertian tertib sbg lawan kata
“chaos”R. E. Brennan (1959) menyatakan bahwa seni keindahan
itu berada pada ketertibannya, pada pesona susunan, dan
seluruh bagiannya, dan pada sifat kegenapannya Contohnya :
keindahan itu berada pada deburan ombak yang memecah,
berada pada gemercik air mengalir, sejumlah contoh keindahan di
20 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
alam dan budaya kehidupan dan penghidupan masyarakat
membekas dalam diri seniman, timbullah proses peniruan alam
dalam dirinya dan dalam rangka berkomunikasi dengan dirinya,
maka terciptalah seni lukis, seni pahat, seni sastra, dan sejumah
seni lainnya.
F. Apresiasi Pesona Seni Dan Keindahan
Apresiasi pesona seni tak hanya bagaimana menangkap
makna atau pesan yang disampaikan oleh karya seni, akan tetapi
lebih jauh lagi adalah menghayati dan mengambil manfaat dari
makna yang terserap. Realitas karya seni secara umum tampil
berupa pemikiran, tutur kata, tulisan, perilaku, karya seni yang
bersifat material seperti lukisan, ukiran, pahatan, bangunan, dan
karya-karya seni yang bersifat dinamik seperti music, holografi,
tiruan air terjun, tiruan air mancur, panggung pentas lakon,
sandiwara, drama, sinetron termasuk pentas olaraga.
G.Kesadaran Berkesenian
Kehendak seorang manusia adalah suatu system ilmu-
raga dikendalikan oleh tingkat kesadaran yang terbentuk dalam
otak besar dan otak kecil, bermuara pada tindakan/ kegiatan, dan
mewujudkan dalam buah karyanya, yaitu karya seni. Kesadaran
21 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
merupakan suatu interaksi antara dirinya dan lingkungannya
melalui rangsangan dari luar dirinya sehingga muncul perintah-
perintah yang akan membentuk suatu tindakan berupa laku
perbuatan. Pada hakikatnya seni dapat dikelompokkan atas
dua , ada yang normative dan ada yang suyetif pragmatis, yang
normative selain rasional, empiris juga harus memiliki
keterkaitan dengan aspek ilahiyah, tidak seperti halnya yang
suyektif pragmatis hanya rasional dan empiric saja.
H.Aliran-Aliran Kesenian
Dengan bahasa kesenian dapat di sebutkan bahwa seni
yang masih tergantung pada alam dikenal sebagai naturalisme
atau realism sedangkan yang sudah cenderung sebagai ciptaan
manusia dikenal sebagai ekspresionisme. Berikut akan di
kemukakan masing-masing berupa cabang alirannya serta
contohnya untuk memperjelas.
a. Seni Lukis
Seni lukis dapat di definisikan antara lain sebagai ekspresi
manusia akan keindahan yang dituangkan dengan sarana
tertentu pada kanvas,yaitu kain untuk lukisan.
Beberapa aliran seni lukis di indonesiayang umum adalah :
22 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
1. Naif-primitivisme = Merupakan aliran seni lukis yang
memiliki sifat naif (kekanak-kanakan) dan masih
primitive (sederhana).
2. Naturalisme = Merupakan suatu aliran dalam seni lukis
yang mengutamakan keindahan sesuai dengan alam.
3. Ekspresionisme =merupakan aliran dalam seni lukis yang
subjeknya mengutamakan perasaan atau fikiran
pelukis itu sendiri lalu dituangkan dalam kanvas jadi bukan
objeknya tetapi subjeknya.
4. kubisme = merupakan suatu aliran dalam seni lukis yang
dalam mewujudkan lukisannya didasari oleh pola kubus.
23 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
5. gerakan seni rupa baru Indonesia= gerakan imajinasi yang
bebas.
b. Seni Sastra
Merupakan wujud lain yang dapat diciptakan oleh manusia.
Sastra,sebagai karya manusia yang berdasarkan keindahan
dalam bahasa,juga memiliki aliran-aliran sesuai dengan rasa dan
karya sang penciptanya. Seperti juga dengan seni lukis yang
telah diuraikan dimuka seni sastra dapat di bedakan atas kedua
aliran yaitu realism dan ekspresionisme. Masing-masing memiliki
subaliran yang secara garis besar diuraikan di bawah ini.
1. Realisme
Merupakan aliran yang timbul berdasarkan cara yang
ilmiah. Aliran ini menitik beratkan pada objeknya.
Aliran realisme terbagi dalam beberapa sub,antara lain
adalah sebagai berikut:
a) Impresionisme
Impersionisme adalah realisme yang mendasarkan
uraiannya pada impresi atau kesan.
b) Naturalism
Naturalism dalam seni sastra tidak lagi hanya mengandung
pengertian tentang hal-hal yang bersifat buruk, mesum
(porno).
c) Neo-naturalisme
24 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Neo-naturalisme artinya naturalism dalam bentuk baru.
d) Determinisme
Determinisme merupakan cabang realism yang menitik
beratkan pada hal-hal yang telah di tentukan.
2. Ekspresionisme
Merupakan suatu aliran dalam seni sastra yang timbul
berdasarkan atas ekspresi atau pengeluaran perasaan si
penciptanya sehingga titik beratnya terletak pada subyeknya.
Aliran ekspresionisme terbagi menjadi beberapa sub:
a. Romantic
b. Idealism
c. Simbolik
d. Surrealism
25 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai
kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa
berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi
dengan indah.seni memiliki beberapa fungsi sebagai berikut: Seni
untuk memenuhi kebutuhan individu, Seni untuk memenuhi
kebutuhan sosial.
Keindahan mengisi beragam dunia mulai dari
makrokosmos sampai pada mikrokosmos sehingga apresiasi
pesona seni tak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan
yang disampaikan oleh karya seni, akan tetapi lebih jauh lagi
adalah menghayati dan mengambil manfaat dari makna yang
terserap tetapi juga bagaimana menumbuhkan kesadaran
berkesenian dimana kesadaran sendiri merupakan suatu interaksi
antara dirinya dan lingkungannya melalui rangsangan dari luar
26 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
dirinya sehingga muncul perintah-perintah yang akan
membentuk suatu tindakan berupa laku perbuatan.
B. Saran
Adapun saran yang terlontar dari kami adalah suatu seni
akan menjadi berkesan bila kita bisa memaknainya, dan suatu
seni dapat berkembang apabila kita mampu untuk melakukan
yang terbaik dan, berkreasi dalam seni.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Seni kontemporer. Diakses pada tanggal 3 januari
2013. http ://www. Wikipedia.com
Anonim. 2012. seni lukis pada masa prasejarah. Diakses pada
tanggal 3 januari 2013. http ://
id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis
Anonim. 2010. Http://Www.Google.Com/Seni Dan Keindahan/
Dynamik/. Di akses pada tanggal 3 januari 2013.
Herman. 2012. Seni rupa tradisional, modern dan kontemporer .
diakses pada tanggal 3 jannuari 2013. http ://www.
Senirupabogor. Blogspot.com
Tim Dosen Wawasan Ipteks Unhas, 2010, Wawasan ipteks UPT
MKU UNHAS, edisi 1,2,3, dan 4 unhas, Makassar.
27 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R
Tim kreatif Hayati Tumbuh Subur.2006. Modul seni budaya SMA
kelas XII. Klaten: CV Hayati Tumbuh Subur.
28 W a w a s a n I p t e k U N S U L B A R