makala h

27
MAKALAH POLUSI DAN POLUTAN SKENARIO 3 SISTEM TUBUH III Oleh: Riria Hendarto Putri 111610101006

Upload: riria-hendarto-putri

Post on 24-Jul-2015

133 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

MAKALAH

POLUSI DAN POLUTAN

SKENARIO 3

SISTEM TUBUH III

Oleh:

Riria Hendarto Putri

111610101006

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER

Semester Gasal 2011 – 2012

Page 2: Makala h

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat ini, tingkat intelegensi manusia juga bertambah seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Hal tersebut menyebabkan munculnya teknologi teknologi canggih untuk meringankan aktivitas manusia.Namun pada kenyataannya, tidak semuanya menguntungkan bagi manusia karena tentunya dari setiap hal yang muncul itu menimbulkan suatu keuntungan dan kerugian.

Salah satu efek buruk dari kecanggihan teknologi adalah adanya polusi.Polusi tersebut bisa menyebabkan adanya polutan polutan yang mengakibatkan timbulnya radikal bebas dan timbulnya penyakit penyakit seperti kanker, stroke, hipertensi, ISPA dan penyakit degenerative lainnya.

Radikal bebas merupakan proses metabolisme normal pada tubuh yang

memproduksi partikel kecil dengan tenaga besar. Atom atau molekul dengan

elektron bebas ini dapat digunakan untuk menghasilkan tenaga dan beberapa

fungsi fisiologis seperti kemampuan untuk membunuh virus dan bakteri. Namun

oleh karena mempunyai tenaga yang sangat tinggi, zat ini juga dapat merusak

jaringan normal apabila jumlahnya terlalu banyak.

Radikal bebas dapat mengganggu produksi DNA, lapisan lipid pada

dinding sel, mempengaruhi pembuluh darah, dan produksi prostaglandin. Radikal

bebas bisa dijumpai di lingkungan, beberapa logam (misalnya besi, tembaga),

asap rokok, polusi udara, obat, bahan beracun, makanan dalam kemasan, bahan

aditif, dan sinar ultraviolet dari matahari maupun radiasi.

Karena perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi ini, kita harus mempelajari dampak negatif dari hal tersebut agar bisa meminimalisir timbulnya penyakit pada manusia karena polutan / radikal bebas dan ikut serta dalam menjaga kelestarian bumi ini.

Page 3: Makala h

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.  Mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan, dampak beserta

penanggulangannya

2. Mengetahui jenis-jenis radikal bebas serta mekanisme pembentukannya

3. Mengetahui macam-macam penyakit yang diakibatkan oleh radikal bebas

dalam tubuh

1.3 Permasalahan

Permasalahan yang dangkat dalam penulisan makalah ini ialah:

1. Apa sajakah jenis-jenis pencemaran lingkungan , dampak yang

ditimbulkan serta cara penanggulanginya ?

2. Apa saja macam-macam atau tipe radikal bebas?

3. Bagaimana mekanisme pembentukan radikal bebas?

4. Bagaimanakah polutan dapat menyebabkan radikal bebas dalam tubuh

dan mengakibatkan penyakit degenerative ?

Page 4: Makala h

BAB II. PEMBAHASAN

1% -3% dari oksigen yang kita hirup setiap kali bernafas akan berubah

menjadi toksin. Yang menjadi pencetus radikal bebas dalam tubuh adalah

Reactive Oxygen Species (ROS). Di dalam tubuh yang sudah terkontaminasi

dengan poutan dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan timbulnya

penyakit degenerative yang bisa menyerang individu pada semua usia.

2.1 Jenis – Jenis Pencemaran Lingkungan

1. Pencemaran Air

Secara umum dapat dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung

dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri,

TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan sebagainya. Sumber tidak

langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau

atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung sisa dari aktivitas

pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer juga berasal

dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam. 

Pencemar

Pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik, anorganik, radioaktif, dan

asam/basa

Dampak

Timbal : beracun jika terhirup atau termakan. Dalam jangka panjang

dapat menyebabkan kelainan otak dan ginjal, serta kelainan pada

kelahiran

Kromium : bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh.

Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, iritasi

mukosa, rangitis, dan kanker paru-paru

Page 5: Makala h

Raksa : sangat beracun, dalam jangka panjang akan beracun pada

system saraf pusat dan dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran

Timah : berasal dari pipa atau solder, kemudian rembesannya akan

masuk tanah dan mencemari air tanah

Arsen : berasal dari semprotan pestisida, dari pembakaran bahan bakar

fosil serta sisa-sisa pertambangan. Dapat menyebabkan pigmentasi

kulit dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker

Cadmium : berasal dari irigasi air tanah dari limbah industri dan dapat

menyebabkan kerusakan paru serta ginjal

Penangulangan

Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara

mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur

ulang (recycle), mendaur pakai (reuse) serta menggunakan Teknologi Instalasi

pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan

dipelihara baik, karena mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang

tercemar. Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan

bijaksana. 

2. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia

masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi

karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;

penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan

sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau

limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang

langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia

dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran

yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di

Page 6: Makala h

tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia

ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Dampak

Kromium : contohnya adalah berbagai macam pestisida, dapat mengakibatkan

kanker, iritasi mukosa, rangitis, dan kanker paru-paru

Timbal : menyebabkan kerusakan otak dan ginjal

DDT : menyebabkan rapuhnya cangkang telur, kematian meningkat

sehingga spesies menjadi langka

Air raksa : menyebabkan kerusakan ginjal

Timah : berasal dari pipa atau solder, kemudian rembesannya akan

masuk tanah dan mencemari air tanah

Arsen : berasal dari semprotan pestisida, dari pembakaran bahan bakar

fosil serta sisa-sisa pertambangan. Dapat menyebabkan pigmentasi

kulit dan dalam jangka panjang akan menyebabkan kanker

Cadmium : berasal dari irigasi air tanah dari limbah industri dan dapat

menyebabkan kerusakan paru

Penanganan

a.Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.

Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-

site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih

murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan

bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian

dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut

dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di

bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki

tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian

diolah dengan instalasi pengolah air limbah.

Page 7: Makala h

b.Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan

mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau

mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak

beracun (karbon dioksida dan air).

3. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,

kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan

kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan,

atau merusak properti.

Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan

manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau

polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan

dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun

global.

DAMPAK

Oksida sulfur : merusak selaput lender, hidung, dan tenggorokan Oksigen

karbon : mengganggu pernafasan, merusak system saraf, merusak

hemoglobin sehingga darah kurang oksigen

Oksida nitrogen : menyebabkan kanker

Hidrokarbon : penyebab kerusakan system saraf pusat (SSP)

Ozon (O3) : penyebab bronchitis dan oksidasi lipid

Belerang : berasal dari pembakaran batu bara dan dapat mengakibatkan

penyakit bronchitis

Partikulat : berasal dari pembakaran serat asbes dan biji besi, dan asbes

yang hancur hingga menjadi asap, dapat mengakibatkan penyakit paru-

paru dan kanker

Page 8: Makala h

CO2: berasal dari proses difusi dan pembakaran, dapat mengakibatkan efek

rumah kaca

NO2 : berasal dari asap kendaraan, rokok, pembangkit listrik, serta

komponen husan asam

4.Pencemaran Suara

Secara teknis kebisingan atau pencemaran suara bisa diartikan sebagai

suara yang tidak diinginkan, misalnya yang menghalangi terdengarnya suara-

suara, musik dan sebagainya atau yang menyebabkan rasa sakit di telinga atau

yang menghalangi gaya hidup. Pencemaran suara / polusi kebisingan atau noise

polution dianggap istimewa dalam hal : (1) penilaian pribadi dan subjektif sangat

menentukan untuk mengenali suara sebagai pencemaran kebisingan atau tidak, (2)

kerusakannya setempat dan sporadis dibandingkan dengan pencemaran udara dan

pencemaran air dan bising pesawat merupakan pengecualian.

Klasifikasi

Kebisingan spesifik : dapat diidentifikasi suaranya. Contoh : suara mobil

Kebisingan residual : suaranya tertinggal (tetap terdengar) tetapi asal suara

sudah tidak ada. Contoh : suara jet yang lepas landas

Kebisingan latar belakang : memusatkan pada satu suara, tetapi ada sumber-

sumber suara lain yang mengikuti. Contoh : memusatkan pada suatu suara

pelatih di pertandingan, tetapi ada suara-suara penonton yang mengganggu

Secara umum cara menanggulangi pencemaran lingkungan dapat dibagi

menjadi 3 bagian :

a. Secara administratif :

Mengeluarkan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang lingkungan

Meletakkan daerah industry jauh dari pemukiman

Melakukan penghitungan emisi pencemaran lingkungan

Menggunakan sumber daya alam secukupnya

Page 9: Makala h

Melakukan system tebang pilih

b. Secara teknologi :

Mewajibkan pabrik-pabrik untuk memiliki alat-alat yang

digunakan untuk mengolah limbah sebelum dibuang

Menggunakan bahan kimia terbaru yang ramah lingkungan

c. Secara edukatif :

Melakukan penyuluhan tentang lingkungan bersih dan pencemaran

Memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang bahayanya

pemakaian bahan kimia penyebab pencemaran

2.2 Macam-macam atau tipe radikal bebas

Radikal bebas terpenting dalam tubuh adalah radikal derivat dari oksigen

yang disebut kelompok oksigen reaktif (reactive oxygen species/ROS), termasuk

didalamnya adalah triplet (3O2), tunggal (singlet/1O2), anion superoksida (O2 .-),

radikal hidroksil (-OH), nitrit oksida (NO-), peroksinitrit (ONOO-), asam

hipoklorus (HOCl), hidrogen peroksida (H2O2), radikal alkoxyl (LO-), dan

radikal peroksil (LO-2). Radikal yang mengandung hidrogen hasil dari

penyerangan atom H (H-). Bentuk lain adalah radikal yang mengandung sulfur

yang diproduksi pada oksidasi glutation menghasilkan radikal thiyl (R-S-).

Radikal yang mengandung nitrogen juga ditemukan, misalnya radikal

fenyldiazine. Radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh dan sangat berbahaya di

antaranya adalah radikal bebas oksigen (RBO) yaitu hidroksil, superoksida,

nitrogen monooksida dan peroksil (Silalahi, 2006).

Sitorus (2008) menyatakan bahwa ada dua kelompok radikal bebas yaitu

kelompok logam dan non-logam. Dari kelompok logam yang paling berbahaya

adalah radikal bebas Hg (merkuri). Pada reaksi logam dan non-logam tersebut

yang melibatkan radikal bebas berfungsi sebagai zat pemicu (inisiator) yang dapat

dihasilkan dengan cara pembentukan imbas terkena cahaya contohnya, keton,

hipoklorit,nitrit, dan azoalkana, pembentukan senyawa radikal bebas berimbas

Page 10: Makala h

panas antara lain tetraalkil lead, senyawa-senyawa azo, dan senyawa halogen dan

Pembentukan radikal bebas dengan dekomposisi senyawa golongan peroksida,

contohnya, hydrogen per-oksida, Per-anhihidrida asam, per- alkoksi,dan per-

asam karboksilat.

Menurut Dr. Pendyala G, sumber radikal bebas terbagi atas dua bagian

yaitu sumber eksogen dan sumber endogen.

1. Sumber eksogen

Pencemaran udara, penipisan lapisan ozon, sumber radiasi, bahan

kimia, toksin, asap rokok, mikroorganisme yang patologik, sinar UV yang

akan meningkatkan kadar radikal bebas secara mendadak, sebagian obat

seperti anastesi dan pestisida serta pelarut yang digunakan untuk industri

merupakan sumber eksogen radikal bebas.

2. Sumber endogen

Sumber yang berasal dari proses metabolik yang normal dalam tubuh

manusia, lebih 90% oksigen diproduksi dari proses metabolik tubuh yaitu

melalui :

a. Proses oksidasi makanan dalam menghasilkan tenaga di mitokondria

akan memproduksikan radikal bebas superoxide anion (·O2 -).

b. Sel darah putih seperti neutrofil secara khusus memproduksi radikal

bebas yang digunakan dalam pertahanan menghancurkan patogen yang

menyerang.

c. Sejumlah obat yang memiliki efek oksidasi pada sel dan menyebabkan

produksi radikal bebas.

d. Radikal bebas yang terbentuk sebagai perantara dan diperlukan dalam

berbagai reaksi enzim.

e. Proses oksidasi xanthin (senyawa yang ditemukan di sebagian besar

jaringan tubuh dan cairan bertindak sebagai enzim yang terlibat dalam

Page 11: Makala h

mengkatalis perubahan hypoxanthine kepada xanthine dan seterusnya

kepada uric acid yang menghasilkan hydrogen peroxide).

f. reaksi besi dan logam-logam lain.

2.3 Mekanisme pembentukan radikal bebas

A. superoksida

Oksidasi enzimatik menghasilkan oksidan asam hipoklorit. Di mana

sekitar 70-90 % konsumsi O2 oleh sel fagosit diubah menjadi superoksida dan

bersama dengan `OH serta HOCl membentuk H2O2 dengan bantuan bakteri.

Oksigen dalam sistem transpor elektron menerima 1 elektron membentuk

superoksida. Ion logam transisi, yaitu Co dan Fe memfasilitasi produksi

singlet oksigen dan pembentukan radikal `OH melalui reaksi Haber-Weiss:

H2O2 + Fe2+ —> `OH + OH- + Fe3 +. Secara singkat, xantin oksida selama

ischemic menghasilkan superoksida dan xantin. Pada keadaan normal sumber

utama radikal bebas adalah kebocoran elektron yang terjadi dari rantai

transport elektron, misalnya yang ada dalam mitokondria dan endoplasma

reticulum dan molekul oksigen yang menghasilkan superoksida.

B. Keton dan hipoklorit

R – C – R CO + 2 R.

O

Page 12: Makala h

RO – Cl RO . + Cl.

C. Nitrit

RO – NO RO. + ON .

D. Azoalkana

R – N = N – R 2R. + N2

E. Tetraalkil lead

PbR4 Pb + 4 R.

F.Senyawa Azo

R2 – C – N = N – C – R2 2 R2 – C. + N 2

│ │ │

CN CN CN

G. senyawa Halogen

X2 2 X

H. Hidrogen Peroksida

H – O – O – H 2 HO

I. per-Anhidrida asam

R – C – O – O – C – R 2 R – C – O. 2R. + CO2

|| || ||

O O O

J. Per-alkoksi

Page 13: Makala h

R – O – O – R 2RO.

K. Per-asam karboksilat

R – C – O – O – H R – C – O. + HO .

║ ║

O O

A. Peroksidasi lemak

Peroksidasi lipid adalah reaksi penyerangan radikal bebas terhadap

asam lemak tidak jenuh jamak (PUFA) yang mengandung sedikitnya tiga

ikatan rangkap. Reaksi ini dapat terjadi secara alami di dalam tubuh yang

diakibatkan oleh pembentukan radikal bebas secara endogen dari proses

metabolisme di dalam tubuh. Peroksidasi lipid diinisiasi oleh radikal bebas

seperti radikal anion superoksida, radikal hidroksil dan radikal peroksil.

Radikal bebas secara berkesinambungan dapat dibuat oleh tubuh kita. Setiap

radikal bebas yang terbentuk oleh tubuh dapat memulai suatu reaksi berantai

yang akan terus berlanjut sampai radikal bebas ini dihilangkan oleh radikal

bebas lain dan oleh sistem antioksidan tubuh (Halliwell & Gutteridge 1999).

LH + R·L·+ RH

L· + O2LOO·

LOO· + L'H LOOH + L'·

LOOH LO·, LOO·, aldehydes.

B. Kerusakan protein

Proctor dan Reynolds (1984) dalam Sjamsul Arief menyebutkan

bahwa protein dan asam nukleat lebih tahan terhadap radikal bebas

daripada PUFA sehingga kecil kemungkinan dalam terjadinya reaksi

berantai yang cepat. Serangan radikal bebas terhadap protein sangat jarang

Page 14: Makala h

kecuali bila sangat ekstensif. Hal ini terjadi hanya jika radikal tersebut

mampu berakumulasi (jarang pada sel normal) atau bila kerusakannya

terfokus pada daerah tertentu dalam protein. Salah satu penyebab kerusakan

terfokus adalah jika protein berikatan dengan ion logam transisi

C. Kerusakan DNA

Allen dan Tressini (2000) dalam Sjamsul Arief menyebutkan

bahwa seperti pada protein kecil kemungkinan terjadinya kerusakan di

DNA menjadi suatu reaksi berantai, biasanya kerusakan terjadi bila ada

lesi pada susunan molekul, apabila tidak dapat diatasi, dan terjadi sebelum

replikasi maka akan terjadi mutasi. Radikal oksigen dapat menyerang

DNA jika terbentuk disekitar DNA seperti pada radiasi biologis.

Secara umum mekanisme pembentukan radikal bebas meliputi

tahapan berikut ini :

a. inisiasi : pembentukan awal radikal bebas

b.propagasi : rambatan, terbentuknya radikal baru

c. terminasi : pemusnahan menjadi radikal bebas stabil dan tidak

reaktif

2.4 Polutan menyebabkan radikal bebas dalam tubuh dan mengakibatkan

penyakit degenerative

Penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh radikal bebas :

a. Keriput : diakibatkan oleh paparan sinar matahari dan asap rokok yang

masuk ke kulid sehingga merusak lipid dan merusak struktur membrane

sel. Hal ini menyebabkan kulit kehilangan ketegangan (keriput).

b. Kanker : jika radikal bebas menyerang DNA akan sangat bersifat

karsinogenik. DNA yang terpapar system penghasil radikal misalnya

adalah radikal hidroksil (OH). Hal ini dapat menyebabkan efek

mutagenic seperti aktivasi sel-sel fagosit pada inflamasi dan mendorong

terjadinya kanker.

Page 15: Makala h

c. Silicosis : pencemaran debu bebas yang masuk ke paru-oaru dan

mengendap. Debu ini berasal dari pabrik-pabrik baja serta bengkel yang

mengerjakan besi. Gejala penyakit ini seperti sesak nafas, batuk tak

berdahak, dan hipertropi sehingga mengakibatkan kegagalan kerja

jantung.

d. Asbefosis : pencemaran oleh debu atau serat asbes, terutama

magnesium silikat. Gejala penyakit ini seperti sesak nafas, batuk

berdahak, dan ujung jari melebar.

e. Antrakosis : disebabkan oleh debu dari batu bara, masa inkubasi

penyakit ini sekitar 2-4 tahun. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini

berupa sesak nafas dan terdapat debut silikat yang menyebabkan

penyakit silikoantrokosis.

f. Katarak : disebabkan oleh material transparan yang tersusun dari

protein dan menyebabkan keburaman. Material transparan dan radikal

bebas aku menyebabkan terjadinya oksidasi sehingga terjadi

penggumpalan dan pengendapan yang menyebabkan lensa mata buram

dan kabur. Katarak juga diakibatkan oleh radikal bebas yang merusak

protein akibat elektronnya diambil oleh radikal bebas dan

mengakibatkan sel-sel jaringan protein tersebut menjadi rusak. Hal ini

sering terjadi di bagian lensa mata sehingga menyebabkan katarak.

g. Hipertensi : hipertensi primer disebabkan oleh gaya hidup yang salah.

Misalnya seperti merokok, dapat menurunkan system imun sehingga

radikal bebas masuk ke tubuh dan menyebabkan tekanan darah naik.

h. Bisinosis : diakibatkan oleh pencemaran serat kapas yang terhirup oleh

paru-paru. Masa inkubasi penyakit ini sekitar 5 tahun. Gejala yang

ditunjukkan seperti sesak napas, dada terasa berat, dan dalam jangka

waktu panjang akan mengakibatkan emfisema serta bronchitis.

i. Diabetes mellitus : untuk mencapai kestabilan, oksigen dalam radikal

bebas menangkap electron dari organ baik karbohidrat maupun lipid.

Kemudian merusak DNA sehingga sel mengalami pertumbuhan

abnormal dan menurunkan fungsi organ. Oksidasi radikal bebas

Page 16: Makala h

menyebabkan rusaknya sel β pancreas sehingga menurunkan produiksi

insulin yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus.

j. Anemia : nitrat yang masuk ke tubuh dirubah menjadi nitrit oleh bakteri

usus, kemudia nitrit tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah.

Jika nitrit bertemu dengan hemoglobin bertemu, akan menyebabkan

penyakit metemoglobin yang dapat menurunkan kapasitas O2 dalam

darah sehingga terjadi anemia.

k. Sclerosis dan radang paru : diakibatkan oleh pembakaran mesin motor

yang memunculkan senyawa kimia nitrogen dioksida.

Nitrogen dioksida paru-paru menyerang lemak tak jenuh

menjadi sclerosis

Page 17: Makala h

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Polusi merupakan masuknya zat atau energi ke lingkungan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.Polusi menyebabkan polutan yang dapat mencemari air, udara, tanah, dan suara. Adanya polutan ini akan menyebabkan timbyulanya radikal bebas

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa radikal

bebas merupakan hasil metabolisme yang dihasilkan tubuh normal. Radikal

bebas dapat diakibatkan karena adanya polutan dari lingkungan baik dari

udara, tanah , air ataupun suara. Macam-macam radikal bebas dapat

digolongkan berdasarkan jenis logam-non logam dan menurut sumbernya

yaitu endogen dan eksogen. Mekanisme perusakan yang dilakukan oleh

radikal bebas antara lain dengan peroksidase lemak, merusak protein dan

perusakan DNA sel.

Pencemaran lingkungan yang mengakibatkan adanya polutan dan

timbulnya radikal bebas menyebabkan penyakit penyakit yang

membahayakan sehingga perlu dilakukan penanggulangan pencemaran

lingkungan.

3.2 Saran

Radikal bebas tidak dapat dihindari dari kehidupan sehari-hari baik

dari makanan serta lingkungan. Penetralan radikal bebas dapat dilakukan

dengan mengonsumsi antioksidan yang cukup. Meskipun tubuh sudah

memproduksi antioksidan dalam bentuk enzim, namun itu tidaklah cukup.

Disarankan sering mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti

buah-buahan dan menjalankan pola hidup sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Makala h

Andi Firnandes. Jurnal Radikal bebas

Artanti, Rina. Aktivitas Antioksidan pada Teh yang Beredar di Pasaran. Serpong:

Puspistek LIPI

Gitawati, Retno. 1995. Jurnal Radikal Bebas-Sifat dan Peran dalam Menimbulkan

Kerusakan/Kematian Sel, Cermin Dunia Kedokteran vol.102

Kiyatro.2009. Jurnal Antioksidan Vitamin dan Kerusakan Otot pada Aktivitas

Fisik vol 43 no.6

Sunarni,T.,.2005. Aktivitas Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Beberapa kecambah Dari Biji Tanaman Familia Papilionaceae, Jurnal Farmasi Indonesia 2 (2), 2001, 53-61.

USU Repository. Jurnal Mekanisme Inflamasi, Radikal Bebas dan Peranan Antioksidan pada Penyakit Periodontal

Zakaria, R. 2000. Jurnal Hasil Penelitian Konsumsi Jahe terhadap Kadar Malonal Dehida dan Vitamin E Plasma Vol.9 No.1