makala h
TRANSCRIPT
OBSERVASIDIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA
SMP NEGERI 26 BANDUNG KELAS VII E
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
DosenProf. Dr. Uman Suherman AS.,M.Pd.
Disusun oleh
EPENDI
0908861
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2011
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Segala puji hanya bagi Allah, yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan
dalam kehidupan kami. sehingga mahasiswa praktikan merasa mampu menghadapi
tantangan dalam kehidupan ini, termasuk perkuliahan. Semoga salawat dan
keselamatan selalu dicurahkan-Nya pada Nabi Muhammad SAW. Sang Inspirator,
yang mencontohkan semangat perjuangan yang begitu tinggi,
Kesulitan belajar merupakan suatu kendala bagi siswa dalam suksesnya
menempuh pembelajaran dan tercapainya prestasi. Masalah kesulitan belajar ini
menjadikan suatu keragaman diantara siswa tersebut dengan berbagai faktor
penyebab, baik berasal dari diri siswa bersangkutan maupun dari luar. Maka dengan
hal tersebut, sebagai tugas observasi lapangan mata kuliah Bimbingan dan Konseling
mencoba melakukan penelitian mengenai Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMP
Negeri 26 Bandung Kelas VII E
Manusia tak luput dari kesalahan. Maka dengan itu mohon maaf atas kekurangan
dalam pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan ini. Terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya praktikum dignostik kesulitan
belajar siswa ini, khususnya dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan dan
Konseling dan personel SMP Negeri 26 Bandung yang telah mengizinkan kami
menyelenggarakan penelitian. Semoga laporan pelaksanaan observasi mata kulaih
bimbingan dan konseling ini mampu menjadi inspirasi dan masukan bagi banyak
pihak.
Bandung, Mei 2011
Penyusun
i | h a l a m a n
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. D. Tujuan Observasi..........................................................................................2
D. E. Manfaat Observasi.........................................................................................3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................................4
A. Profil Sekolah....................................................................................................4
B. Jadwal Praktikum...............................................................................................4
C. Perizinan............................................................................................................5
BAB III DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA........................................6
A. Penentuan Status Masalah Kesulitan Belajar.....................................................6
B. Penentuan Identitas Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar........................6
C. Pengumpulan & Penyajian Data........................................................................7
D. Analisis Data......................................................................................................9
E. Diagnosa (Kesimpulan)...................................................................................12
F. Prognosa (Rencana Perbaikan)........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................15
ii | h a l a m a n
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indnesia yang
bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak cukup
dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus
didukung oleh peningkatan profesionalitas dan sistem manajemen tenaga
kependidikan serta pengembangan kemampuan pesetra didik.(Juntika,
Achmad,2007:3)
Salah satu karakteristik yang penting dari proses belajar- mengajar yang efektif
ialah kemampuan guru bekerja dengan subyek didik serta kemampuan
mengorganisasikan pengalaman belajar sistematik.
Hal ini berarti bahwa guru hendaknya mampu dan mau mengerti keadaan subyek
didiknya dan atas dasar pengertian ialah mengorganisasikan pengalaman belajar
yang.disajikan.kepada.mereka.
Salah satu keadaan subyek didik yang perlu mendapat perhatian guru ialah
kesulitan mereka di dalam belajar. Banyak guru yang merasa aman jika skor rata-
rata yang dicapai para siswanya melebihi batas lulus yang ditentukan. Mereka kurang
menyadari bahwa sesungguhnya skor rata- rata tidak selalu menggambarkan
keberhasilan proses belajar mengajar yang langsung di kelas. Tugas guru tidak hanya
sampai pada pencapaian skor rata- rata yang memadai, didik asuhannya dapat
berkembang secara optimal menurut irama dan cara yang sesuai.
Oleh karena subyek didik memiliki perkembangan yang unik baik dipengaruhi oleh
factor- factor bawaan, lingkungan, ataupun interaksi antara keduanya, maka di dalam
1 | h a l a m a n
tiap kelas tidak mustahil akan terdapat beberapa subyek didik yang mengalami
kesulitan belajar.Kesulitan –kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru
sedini mungkin agar dapat direncanakan program remedi yang sesuai dan
bermanfaat.
Kesulitan belajar yang mereka alami dalam suatu kelastentu saja bervariasi baik
intensitas maupun jenis atau penyebabnya, subyek didik yang mengalami kesulitan
yang ekstrim biasanya tidak di temukan lagi di kelas-kelas biasa akan tetapi sudah
terseleksi.pada.kelas-kelas.awal.
Sekurang-kurangnya ada dua kegiatan yang dapat di lakukan untuk medeteksi
kesulitan belajar.secara.cermat,yakni;
(1).Melakukan.observasi.secara.langsung
(2).Melakukan pengukuran hasil belajar kemudian menganlisis hasilnya
Hal diatas yang menjadi latar belakang pelaksanaan observasi Diagnosis kesulitan
Belajar di SMPN 26 Bandung.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah kondisi kesulitan belajar pada siswa SMPN 26 bandung dalam
mata pelajaran IPS khususnya?
2. Bagaimana indicator anak mengalami kesulitan belajar?
3. Apa saja masalah yang dihadapi anak yang mengalami kesulitan belajar?
4. Bagaimana treatment yang sesuai dengan setiap gejala kesulitan belajar
C. D. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum bimbingan dan konseling pribadi
sosial ini adalah:
1. Memahami karakteristik konseli di jenjang sekolah menengah pertama
2. Mengetahui permasalahan kesulitan belajar siswa
2 | h a l a m a n
3. Membantu guru dan pihak sekolah dalam menangani siswa agar siswa
mampu berkembang secara optimal
D. E. Manfaat Observasi
Observasi yang dilakukan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai pengetahuan bagi kami/mahasiswa bagaimana memecahkan
permasalahan dilapangan
2. Membantu pihak sekolah dalam memahami masalah yang dialami oleh
siswanya
3. Membantu siswa dalam memecahkan masalah kesulitan belajar
3 | h a l a m a n
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Profil Sekolah
Sekolah : SMP Negeri 26 bandung
Alamat : Jalan Cibogo Atas Kecamatan Sukajadi Kota Bandung
No Kontak : ( 022 ) 2012277
NSS : 20.1.02.60.02.015
Jenjang akresitasi : A ( sangat Baik ) tanggal 27 desember 2006
Tahun didiraikan : 1979 dan tahun operasi 1980
Luas seluruh bangunan : 1444 m2
Jumlah siswa ditahun terakhir/tahun ajaran 2010/2011 adalah
a. Pendaftar : 761 orang
b. Jumlah siswa kelas VII : 401 orang
c. Jumlah siswa kelas VIII : 369 orang
d. Jumlah siswa kelas IX : 383 orang
Jumlah Keseluruhan siswa 1180 orang
Data guru
a. Jumlah guru tetap : 38 orang
b. Guru honorer : 7 orang
c. Staf tatausaha : 2 orang
d. Staf tatausaha honorer: 10 orang
Kepala Sekolah : Drs. Omin Sukanda, M.M.Pd.
Wali kelas VII E: Elas Sulastri, A.Md.
B. Jadwal Praktikum
Selama mengadakan praktikum Diagnostik kesulitan belajar siswa matakuliah
Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 26 Bandung, berikut ini adalah daftar hadir
mahasiswa praktikan.
No.
Tanggal Kegiatan Keterangan
1 07 Mei 2011 Izin Observasi Kepla Sekolah2 07 Mei 2011 Konfirmasi Observasi BP/BK3 11 Mei 2011 Meminta data nilai siswa Guru Mata Pelajaran
4 | h a l a m a n
4 18 Mei 2011 Wawancara Siswa5 23 Mei 2011 Laporan observasi Pihak terkait
C. Perizinan
Mahasiswa praktikan mendapat izin praktikum di SMP Negeri 26 Bandung pada
07 Mei 2011 dan memulai kegiatan praktikum bimbingan dan konseling pada 18 Mei
2011
5 | h a l a m a n
BAB III
DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA
A. Penentuan Status Masalah Kesulitan Belajar
Berdasarkan data yang didapat dari sekolah yang diamati oleh peneliti yaitu
SMP Negeri 26 bandung Maka didapat satu siswa yang mengalami masalah kesulitan
belajar dalam satu bidang studi, yaitu bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial
( Geografi, Sejarah, Ekonomi) khususnya dibagian Ekonomi. Dalam bidang studi ini
siswa tersebut sering mendapat prestasi dibawah standar KKM ekonomi yaitu 70.
Dan nilai tersebut didapat pada tes pertama dan tes remidial.
Dari hasil diatas maka peneliti mencoba membandingkan dengan variable
dengan mata pelajaran lain dan rata-rata kelas siswa yang bersangkutan. Setelah
dibandingkan dengan dua variable diatas ternyata memang hanya mata pelajaran
Ilmu pengetahuan sosial: Ekonomi yang mengalami kesulitan karena jika
dibandingkan dengan mata pelajaran seperti matematika nilainya masih melampaui
nilia rata-rata kelas yaitu 80 dengan perbandingan nilia rata-rata kelas 70.
Jadi, dapat dipastikan bahwa siswa tersebut diatas mengalami kesulitan belajar dan
perlu diadakan diagnostic belajar.
B. Penentuan Identitas Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar
Nama : Yusuf Feri Tedi Permana
Sekolah : SMP Negeri 26 Bandung
Kelas : VII E
Stambuk : 101107221
Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 5 Juni 1998
Alamat : Jalan Sukajadi Komplek Aspol No 3
Nama orang tua /wali : Tedi / Tine
6 | h a l a m a n
Alamat orang tua/wali : Jalan Sukajadi Komplek Aspol No 3
Pekerjaan orang tua/wali : Sales
Berat & tinggi badan : 40 kg / 155 cm
Warna kulit : sawo matang
Bentuk rambut : lurus
Bentuk mata : belo
Ciri-ciri khusus lainnya : pemalu, sopan
C. Pengumpulan & Penyajian Data
Data mentah yang menjadi arah untuk memilih siswa yang bernama Yusuf
Feri Tedi Permana
Nilai
KKM Ualangan 1 Ulangan 2 Tes Remidial Rata2
70 10 80 10 45
1. Hasil observasi
Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah meliputi :
a. Yusuf berkulit sawo matang, tinggi sekitar 155 cm, berbadan agak kurus,
mukanya oval, dan pemalu jika bicara.
b. Yusuf duduk di meja sebelah kanan bagian belakang, bentuk meja dan kursi
di kelas VII E disusun bershaf
c. Pada waktu observasi, ketika bertemu dengan subjek ( 18 mei 2011), subjek
sedang istirahat yang diikuti mata pelajaran bahasa daerah( bahasa sunda )
d. Observasi dilakukan diruangan BP/BK(18 Mei 2011), saat itu tidak hanya
Yusuf yang dilakukan wawancara tetapi dua temannya juga yaitu Frans Elton
yang diwawancara oleh Nida Afifah dan Ramadhana Partha Sasmita yang
diwawncarai oleh M.Ardi Kusumah
7 | h a l a m a n
2. Hasil wawancara
- Dengan guru
Hasil wawancara dengan guru BK mengenai subjek(18 Mei 2011) bahwa
subjek selain nilainya bermaslah pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial;
Ekonomi subjek juga sering sekali terlambat. Berbagai macam alasan ia kemukakan
untuk membela diri, agar guru percaya bahwa dia betul-betul terlambat tanpa factor
kesengajaan.
Sedangkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial; Ekonomi mengenai subjek (18 Mei 2011) bahwa subjek memang
mendapatkan nilai dibawah KKM pada bahasan distribusi dan ketika dilakukan tes
remidial mendapatkan nilai yang sama yaitu 10.
- Dengan teman sekelas
Berdasarkan hasil wawancara dengan teman subjek didapatkan kesimpulan sebagai
berikut: Yusuf orangnya ramah, pemalu disukai oleh teman-teman sekelas,
sebenarnya dia pintar tapi malas belajar sering datang terlambat, dan pelupa.
- Dengan subjek
Hobi subjek adalah berinternet, game online hampir setiap pekan ia main game
online. Kegiatan lainnya diluar sekolah adalah main bola/futsal Cita-citanya adalah
menjadi tekhnisi otomotif, makanya ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMK 6
Bandung. Menurut subyek, pelajaran disekolah rata-rata menyenangkan, mata
pelajaran yang disukai diantarnya biologi, matematika, dan sejarah. Guru pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial; Ekonomi menurutnya, baik, humoris. Tapi yang menjadi
kendala bagi dia ketika mau ulangan yaitu prilaku malas dan kadang lupa bila diberi
tugas dan ketika besoknya mau ulangan. Kegaitan belajar kadang-kadang dilakukan
malam dari jam 08.00 dan selebihnya nonton TV.
Setelah diadakan usaha pengumpulan data dengan berbagai metode
sebagaiman tersebut diatas, diperoleh data sebagai berikut :
8 | h a l a m a n
1) Data latar belakang pendidikan
a) Dari penyelidikan daftar nilai guru bidang studi bahwa prestasi si A dalam
Ilmu Pengetahuan Sosial; Ekonomi semenjak ulangan harian pertama
dibawah KKM yaitu 10.
2) Dari otobiografinya menunujukkan Hobi subjek adalah berinternet/game
online, hampir setiap pekan dia ke warnet untuk membuka situs-situs menarik
dan bermain permainan game. Cita-citanya adalah menjadi tekhnisi otomorif,
makanya ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMK 6 Bandung. Menurut
subyek, pelajaran disekolah rata-rata menyenangkan, mata pelajaran yang
disukai diantarnya biologi, matematika, dan sejarah. Guru pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial; Ekonomi menurutnya, baik, humoris. Tapi yang menjadi
kendala bagi dia ketika mau ulangan yaitu prilaku malas dan kadang lupa bila
diberi tugas dan ketika besoknya mau ulangan. Kegaitan belajar kadang-
kadang dilakukan malam dari jam 08.00 dan selebihnya nonton TV.
3) Dari interview kepada guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial;
Ekonomi diperoleh keterangan bahwa subjek mendapatkan nilai dibawah
KKM pada ulangan pertama dan tes remidial pun mendapatkan nilai dibawah
KKM yaitu 10
D. Analisis Data
Berdasarkan data diatas ternyata subyek sering mengalami lupa dan bosan
dalam menghadapi pelajaran terlebih dalam bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial;
Ekonomi . Dia lebih senang berkumpul dengan teman-temannya atau ke warnet
untuk berinternet dan bermain game online, dan hampir setiap pekan dia ke warnet
untuk bermain game online .
Karenanya nilai Ilmu Pengetahuan Sosial; Ekonomi pertamanya nya dibawah
standar, yaitu 10. Jadi nampaknya rendahnya standar prestasi subjek karena
kurangnya motivasi. Seperti yang dikatakan oleh M. Sobry Sutikno Direktur
9 | h a l a m a n
Eksekutif YNTP for research and Development Kabupaten Sumbawa Barat – NTB
(Tode Dasan, Desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh, KSB) bahwa Pembelajaran
efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan.
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling"
dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam
motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai
dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya
bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam
kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi
ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa
ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
10 | h a l a m a n
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,
bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu
motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri
memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi
pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat
mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang
tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan
dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah
membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada
siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan
termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian.
Tentunya pujian yang bersifat membangun.
11 | h a l a m a n
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah
diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
E. Diagnosa (Kesimpulan)
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dikalrifikasikan data tersebut menjadi dua kategori yaitu hal-hal yang menyebabkan
kesulitan belajar dan hal-hal positif yang dimiliki oleh subjek. Adapun
pengklasifikasian data tersebut sebagai berikut:
1) Hal-hal yang menyebakan kesulitan belajar
a) Lupa
b) Kurang motivasi untuk belajar
c) Malas
d) pasif
2) Hal-hal positif yang dimiliki oleh subjek
a) Subjek bersedia mengemukakan maslah yang dialalmi sehubungan
dengan hasil belajarnya
b) Ramah
c) Kehidupan ekonomi keluarga yang cukup
d) Mempunyai kesehatan yang baik
12 | h a l a m a n
F. Prognosa (Rencana Perbaikan)
Untuk memperbaiki kesulitan belajar subjek itu akan ditempuh usaha-usaha
sebagai berikut :
1) Memberikan informasi bimbingan belajar berupa :
a) Informasi tentang teknik belajar yang baik terutama tentang cara belajar
yang efektif dan efisien serta penggunaan waktu luang termasuk cara
membagi waktu belajar
b) Informasi tentang membuat time schedule dan mading pribadi yang
dipasang diruangan kamar belajarnya yang meliputi jadwal pelajaran dan
daftar tugas rumah yang harus dikerjakan serta daftar ulangan yang akan
ditempuh tiap pekannya yang ditulis dan ditempelkan dimading
pribadinya.
2) Memberikan bantuan konseling berupa :
a) Memberikan pemahaman kepada klien tentang bagaimana untuk terbuka
dan menyelesaikan maslalah yang dihadapinya agar dapat diselesaiakan
secara mandiri
b) Mengajak klien agar dapat menerima kelebihan dan kekurangannya dan
mengembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
3) Memperbaharui cara mengajar yang lebih melibatkan kegiatan motorik siswa
4) Menemui orang tuanya untuk merundingkan usaha-usaha yang sebaiknya
dilakukan untuk kemajuan anaknya.
13 | h a l a m a n
DAFTAR PUSTAKA
14 | h a l a m a n
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15 | h a l a m a n