makala h

27

Click here to load reader

Upload: ependi

Post on 05-Jul-2015

361 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makala h

OBSERVASIDIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA

SMP NEGERI 26 BANDUNG KELAS VII E

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling

DosenProf. Dr. Uman Suherman AS.,M.Pd.

Disusun oleh

EPENDI

0908861

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011

Page 2: Makala h

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Segala puji hanya bagi Allah, yang telah memberikan begitu banyak kenikmatan

dalam kehidupan kami. sehingga mahasiswa praktikan merasa mampu menghadapi

tantangan dalam kehidupan ini, termasuk perkuliahan. Semoga salawat dan

keselamatan selalu dicurahkan-Nya pada Nabi Muhammad SAW. Sang Inspirator,

yang mencontohkan semangat perjuangan yang begitu tinggi,

Kesulitan belajar merupakan suatu kendala bagi siswa dalam suksesnya

menempuh pembelajaran dan tercapainya prestasi. Masalah kesulitan belajar ini

menjadikan suatu keragaman diantara siswa tersebut dengan berbagai faktor

penyebab, baik berasal dari diri siswa bersangkutan maupun dari luar. Maka dengan

hal tersebut, sebagai tugas observasi lapangan mata kuliah Bimbingan dan Konseling

mencoba melakukan penelitian mengenai Diagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMP

Negeri 26 Bandung Kelas VII E

Manusia tak luput dari kesalahan. Maka dengan itu mohon maaf atas kekurangan

dalam pelaksanaan praktikum dan penulisan laporan ini. Terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah mendukung terlaksananya praktikum dignostik kesulitan

belajar siswa ini, khususnya dosen pembimbing mata kuliah Bimbingan dan

Konseling dan personel SMP Negeri 26 Bandung yang telah mengizinkan kami

menyelenggarakan penelitian. Semoga laporan pelaksanaan observasi mata kulaih

bimbingan dan konseling ini mampu menjadi inspirasi dan masukan bagi banyak

pihak.

Bandung, Mei 2011

Penyusun

i | h a l a m a n

Page 3: Makala h

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................2

C. D. Tujuan Observasi..........................................................................................2

D. E. Manfaat Observasi.........................................................................................3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................................4

A. Profil Sekolah....................................................................................................4

B. Jadwal Praktikum...............................................................................................4

C. Perizinan............................................................................................................5

BAB III DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA........................................6

A. Penentuan Status Masalah Kesulitan Belajar.....................................................6

B. Penentuan Identitas Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar........................6

C. Pengumpulan & Penyajian Data........................................................................7

D. Analisis Data......................................................................................................9

E. Diagnosa (Kesimpulan)...................................................................................12

F. Prognosa (Rencana Perbaikan)........................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................15

ii | h a l a m a n

Page 4: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indnesia yang

bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak cukup

dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus

didukung oleh peningkatan profesionalitas dan sistem manajemen tenaga

kependidikan serta pengembangan kemampuan pesetra didik.(Juntika,

Achmad,2007:3)

Salah satu karakteristik yang penting dari proses belajar- mengajar yang efektif

ialah kemampuan guru bekerja dengan subyek didik serta kemampuan

mengorganisasikan pengalaman belajar sistematik.

Hal ini berarti bahwa guru hendaknya mampu dan mau mengerti keadaan subyek

didiknya dan atas dasar pengertian ialah mengorganisasikan pengalaman belajar

yang.disajikan.kepada.mereka.

Salah satu keadaan subyek didik yang perlu mendapat perhatian guru ialah

kesulitan mereka di dalam belajar. Banyak guru yang merasa aman jika skor rata-

rata yang dicapai para siswanya melebihi batas lulus yang ditentukan. Mereka kurang

menyadari bahwa sesungguhnya skor rata- rata tidak selalu menggambarkan

keberhasilan proses belajar mengajar yang langsung di kelas. Tugas guru tidak hanya

sampai pada pencapaian skor rata- rata yang memadai, didik asuhannya dapat

berkembang secara optimal menurut irama dan cara yang sesuai.

Oleh karena subyek didik memiliki perkembangan yang unik baik dipengaruhi oleh

factor- factor bawaan, lingkungan, ataupun interaksi antara keduanya, maka di dalam

1 | h a l a m a n

Page 5: Makala h

tiap kelas tidak mustahil akan terdapat beberapa subyek didik yang mengalami

kesulitan belajar.Kesulitan –kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru

sedini mungkin agar dapat direncanakan program remedi yang sesuai dan

bermanfaat.

Kesulitan belajar yang mereka alami dalam suatu kelastentu saja bervariasi baik

intensitas maupun jenis atau penyebabnya, subyek didik yang mengalami kesulitan

yang ekstrim biasanya tidak di temukan lagi di kelas-kelas biasa akan tetapi sudah

terseleksi.pada.kelas-kelas.awal.

Sekurang-kurangnya ada dua kegiatan yang dapat di lakukan untuk medeteksi

kesulitan belajar.secara.cermat,yakni;

(1).Melakukan.observasi.secara.langsung

(2).Melakukan pengukuran hasil belajar kemudian menganlisis hasilnya

Hal diatas yang menjadi latar belakang pelaksanaan observasi Diagnosis kesulitan

Belajar di SMPN 26 Bandung.

B. Rumusan Masalah

1. Adakah kondisi kesulitan belajar pada siswa SMPN 26 bandung dalam

mata pelajaran IPS khususnya?

2. Bagaimana indicator anak mengalami kesulitan belajar?

3. Apa saja masalah yang dihadapi anak yang mengalami kesulitan belajar?

4. Bagaimana treatment yang sesuai dengan setiap gejala kesulitan belajar

C. D. Tujuan Observasi

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum bimbingan dan konseling pribadi

sosial ini adalah:

1. Memahami karakteristik konseli di jenjang sekolah menengah pertama

2. Mengetahui permasalahan kesulitan belajar siswa

2 | h a l a m a n

Page 6: Makala h

3. Membantu guru dan pihak sekolah dalam menangani siswa agar siswa

mampu berkembang secara optimal

D. E. Manfaat Observasi

Observasi yang dilakukan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai pengetahuan bagi kami/mahasiswa bagaimana memecahkan

permasalahan dilapangan

2. Membantu pihak sekolah dalam memahami masalah yang dialami oleh

siswanya

3. Membantu siswa dalam memecahkan masalah kesulitan belajar

3 | h a l a m a n

Page 7: Makala h

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Profil Sekolah

Sekolah : SMP Negeri 26 bandung

Alamat : Jalan Cibogo Atas Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

No Kontak : ( 022 ) 2012277

NSS : 20.1.02.60.02.015

Jenjang akresitasi : A ( sangat Baik ) tanggal 27 desember 2006

Tahun didiraikan : 1979 dan tahun operasi 1980

Luas seluruh bangunan : 1444 m2

Jumlah siswa ditahun terakhir/tahun ajaran 2010/2011 adalah

a. Pendaftar : 761 orang

b. Jumlah siswa kelas VII : 401 orang

c. Jumlah siswa kelas VIII : 369 orang

d. Jumlah siswa kelas IX : 383 orang

Jumlah Keseluruhan siswa 1180 orang

Data guru

a. Jumlah guru tetap : 38 orang

b. Guru honorer : 7 orang

c. Staf tatausaha : 2 orang

d. Staf tatausaha honorer: 10 orang

Kepala Sekolah : Drs. Omin Sukanda, M.M.Pd.

Wali kelas VII E: Elas Sulastri, A.Md.

B. Jadwal Praktikum

Selama mengadakan praktikum Diagnostik kesulitan belajar siswa matakuliah

Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 26 Bandung, berikut ini adalah daftar hadir

mahasiswa praktikan.

No.

Tanggal Kegiatan Keterangan

1 07 Mei 2011 Izin Observasi Kepla Sekolah2 07 Mei 2011 Konfirmasi Observasi BP/BK3 11 Mei 2011 Meminta data nilai siswa Guru Mata Pelajaran

4 | h a l a m a n

Page 8: Makala h

4 18 Mei 2011 Wawancara Siswa5 23 Mei 2011 Laporan observasi Pihak terkait

C. Perizinan

Mahasiswa praktikan mendapat izin praktikum di SMP Negeri 26 Bandung pada

07 Mei 2011 dan memulai kegiatan praktikum bimbingan dan konseling pada 18 Mei

2011

5 | h a l a m a n

Page 9: Makala h

BAB III

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR SISWA

A. Penentuan Status Masalah Kesulitan Belajar

Berdasarkan data yang didapat dari sekolah yang diamati oleh peneliti yaitu

SMP Negeri 26 bandung Maka didapat satu siswa yang mengalami masalah kesulitan

belajar dalam satu bidang studi, yaitu bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial

( Geografi, Sejarah, Ekonomi) khususnya dibagian Ekonomi. Dalam bidang studi ini

siswa tersebut sering mendapat prestasi dibawah standar KKM ekonomi yaitu 70.

Dan nilai tersebut didapat pada tes pertama dan tes remidial.

Dari hasil diatas maka peneliti mencoba membandingkan dengan variable

dengan mata pelajaran lain dan rata-rata kelas siswa yang bersangkutan. Setelah

dibandingkan dengan dua variable diatas ternyata memang hanya mata pelajaran

Ilmu pengetahuan sosial: Ekonomi yang mengalami kesulitan karena jika

dibandingkan dengan mata pelajaran seperti matematika nilainya masih melampaui

nilia rata-rata kelas yaitu 80 dengan perbandingan nilia rata-rata kelas 70.

Jadi, dapat dipastikan bahwa siswa tersebut diatas mengalami kesulitan belajar dan

perlu diadakan diagnostic belajar.

B. Penentuan Identitas Siswa Yang Mengalami Kesulitan Belajar

Nama : Yusuf Feri Tedi Permana

Sekolah : SMP Negeri 26 Bandung

Kelas : VII E

Stambuk : 101107221

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 5 Juni 1998

Alamat : Jalan Sukajadi Komplek Aspol No 3

Nama orang tua /wali : Tedi / Tine

6 | h a l a m a n

Page 10: Makala h

Alamat orang tua/wali : Jalan Sukajadi Komplek Aspol No 3

Pekerjaan orang tua/wali : Sales

Berat & tinggi badan : 40 kg / 155 cm

Warna kulit : sawo matang

Bentuk rambut : lurus

Bentuk mata : belo

Ciri-ciri khusus lainnya : pemalu, sopan

C. Pengumpulan & Penyajian Data

Data mentah yang menjadi arah untuk memilih siswa yang bernama Yusuf

Feri Tedi Permana

Nilai

KKM Ualangan 1 Ulangan 2 Tes Remidial Rata2

70 10 80 10 45

1. Hasil observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi adalah meliputi :

a. Yusuf berkulit sawo matang, tinggi sekitar 155 cm, berbadan agak kurus,

mukanya oval, dan pemalu jika bicara.

b. Yusuf duduk di meja sebelah kanan bagian belakang, bentuk meja dan kursi

di kelas VII E disusun bershaf

c. Pada waktu observasi, ketika bertemu dengan subjek ( 18 mei 2011), subjek

sedang istirahat yang diikuti mata pelajaran bahasa daerah( bahasa sunda )

d. Observasi dilakukan diruangan BP/BK(18 Mei 2011), saat itu tidak hanya

Yusuf yang dilakukan wawancara tetapi dua temannya juga yaitu Frans Elton

yang diwawancara oleh Nida Afifah dan Ramadhana Partha Sasmita yang

diwawncarai oleh M.Ardi Kusumah

7 | h a l a m a n

Page 11: Makala h

2. Hasil wawancara

- Dengan guru

Hasil wawancara dengan guru BK mengenai subjek(18 Mei 2011) bahwa

subjek selain nilainya bermaslah pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial;

Ekonomi subjek juga sering sekali terlambat. Berbagai macam alasan ia kemukakan

untuk membela diri, agar guru percaya bahwa dia betul-betul terlambat tanpa factor

kesengajaan.

Sedangkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial; Ekonomi mengenai subjek (18 Mei 2011) bahwa subjek memang

mendapatkan nilai dibawah KKM pada bahasan distribusi dan ketika dilakukan tes

remidial mendapatkan nilai yang sama yaitu 10.

- Dengan teman sekelas

Berdasarkan hasil wawancara dengan teman subjek didapatkan kesimpulan sebagai

berikut: Yusuf orangnya ramah, pemalu disukai oleh teman-teman sekelas,

sebenarnya dia pintar tapi malas belajar sering datang terlambat, dan pelupa.

- Dengan subjek

Hobi subjek adalah berinternet, game online hampir setiap pekan ia main game

online. Kegiatan lainnya diluar sekolah adalah main bola/futsal Cita-citanya adalah

menjadi tekhnisi otomotif, makanya ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMK 6

Bandung. Menurut subyek, pelajaran disekolah rata-rata menyenangkan, mata

pelajaran yang disukai diantarnya biologi, matematika, dan sejarah. Guru pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial; Ekonomi menurutnya, baik, humoris. Tapi yang menjadi

kendala bagi dia ketika mau ulangan yaitu prilaku malas dan kadang lupa bila diberi

tugas dan ketika besoknya mau ulangan. Kegaitan belajar kadang-kadang dilakukan

malam dari jam 08.00 dan selebihnya nonton TV.

Setelah diadakan usaha pengumpulan data dengan berbagai metode

sebagaiman tersebut diatas, diperoleh data sebagai berikut :

8 | h a l a m a n

Page 12: Makala h

1) Data latar belakang pendidikan

a) Dari penyelidikan daftar nilai guru bidang studi bahwa prestasi si A dalam

Ilmu Pengetahuan Sosial; Ekonomi semenjak ulangan harian pertama

dibawah KKM yaitu 10.

2) Dari otobiografinya menunujukkan Hobi subjek adalah berinternet/game

online, hampir setiap pekan dia ke warnet untuk membuka situs-situs menarik

dan bermain permainan game. Cita-citanya adalah menjadi tekhnisi otomorif,

makanya ia ingin melanjutkan sekolahnya ke SMK 6 Bandung. Menurut

subyek, pelajaran disekolah rata-rata menyenangkan, mata pelajaran yang

disukai diantarnya biologi, matematika, dan sejarah. Guru pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial; Ekonomi menurutnya, baik, humoris. Tapi yang menjadi

kendala bagi dia ketika mau ulangan yaitu prilaku malas dan kadang lupa bila

diberi tugas dan ketika besoknya mau ulangan. Kegaitan belajar kadang-

kadang dilakukan malam dari jam 08.00 dan selebihnya nonton TV.

3) Dari interview kepada guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial;

Ekonomi diperoleh keterangan bahwa subjek mendapatkan nilai dibawah

KKM pada ulangan pertama dan tes remidial pun mendapatkan nilai dibawah

KKM yaitu 10

D. Analisis Data

Berdasarkan data diatas ternyata subyek sering mengalami lupa dan bosan

dalam menghadapi pelajaran terlebih dalam bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial;

Ekonomi . Dia lebih senang berkumpul dengan teman-temannya atau ke warnet

untuk berinternet dan bermain game online, dan hampir setiap pekan dia ke warnet

untuk bermain game online .

Karenanya nilai Ilmu Pengetahuan Sosial; Ekonomi pertamanya nya dibawah

standar, yaitu 10. Jadi nampaknya rendahnya standar prestasi subjek karena

kurangnya motivasi. Seperti yang dikatakan oleh M. Sobry Sutikno Direktur

9 | h a l a m a n

Page 13: Makala h

Eksekutif YNTP for research and Development Kabupaten Sumbawa Barat – NTB

(Tode Dasan, Desa Dasan Anyar, Kecamatan Jereweh, KSB) bahwa Pembelajaran

efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan.

Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu

kondisi intern (kesiapsiagaan). Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling"

dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang

dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam

motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai

dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan. Namun pada intinya

bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan

memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam

kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi

ada dua, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.

• Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa

ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.

• Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain

sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

10 | h a l a m a n

Page 14: Makala h

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan,

bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu

motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri

memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi

pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat

mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya. Lain halnya bagi siswa yang

tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan

dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah

membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.

Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi

belajar siswa, sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru

menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada

siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.

2. Hadiah

Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka

untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan

termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

3. Saingan/kompetisi

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan

prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai

sebelumnya.

4. Pujian

Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian.

Tentunya pujian yang bersifat membangun.

11 | h a l a m a n

Page 15: Makala h

5. Hukuman

Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar

mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah

diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.

6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar

Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.

7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik

8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok

9. Menggunakan metode yang bervariasi, dan

10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

E. Diagnosa (Kesimpulan)

Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dikalrifikasikan data tersebut menjadi dua kategori yaitu hal-hal yang menyebabkan

kesulitan belajar dan hal-hal positif yang dimiliki oleh subjek. Adapun

pengklasifikasian data tersebut sebagai berikut:

1) Hal-hal yang menyebakan kesulitan belajar

a) Lupa

b) Kurang motivasi untuk belajar

c) Malas

d) pasif

2) Hal-hal positif yang dimiliki oleh subjek

a) Subjek bersedia mengemukakan maslah yang dialalmi sehubungan

dengan hasil belajarnya

b) Ramah

c) Kehidupan ekonomi keluarga yang cukup

d) Mempunyai kesehatan yang baik

12 | h a l a m a n

Page 16: Makala h

F. Prognosa (Rencana Perbaikan)

Untuk memperbaiki kesulitan belajar subjek itu akan ditempuh usaha-usaha

sebagai berikut :

1) Memberikan informasi bimbingan belajar berupa :

a) Informasi tentang teknik belajar yang baik terutama tentang cara belajar

yang efektif dan efisien serta penggunaan waktu luang termasuk cara

membagi waktu belajar

b) Informasi tentang membuat time schedule dan mading pribadi yang

dipasang diruangan kamar belajarnya yang meliputi jadwal pelajaran dan

daftar tugas rumah yang harus dikerjakan serta daftar ulangan yang akan

ditempuh tiap pekannya yang ditulis dan ditempelkan dimading

pribadinya.

2) Memberikan bantuan konseling berupa :

a) Memberikan pemahaman kepada klien tentang bagaimana untuk terbuka

dan menyelesaikan maslalah yang dihadapinya agar dapat diselesaiakan

secara mandiri

b) Mengajak klien agar dapat menerima kelebihan dan kekurangannya dan

mengembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

3) Memperbaharui cara mengajar yang lebih melibatkan kegiatan motorik siswa

4) Menemui orang tuanya untuk merundingkan usaha-usaha yang sebaiknya

dilakukan untuk kemajuan anaknya.

13 | h a l a m a n

Page 17: Makala h

DAFTAR PUSTAKA

14 | h a l a m a n

Page 18: Makala h

LAMPIRAN-LAMPIRAN

15 | h a l a m a n