majalah ilmiah kedokteran gigi -...

9
MajalahIlmiah Kedokteran Gigi Scientific Journal in Dentistry Maret2009 . Volum e 24. No. 1 ISSN O2T5 - 126X Kebocoran Pengisian Saluran Akar dengan Gutaperca Iso dan Teknik KondensasiLateralpada Saluran Akar dengan Kecorongan 4o/o dan60A Didiek Andries, pewi Anggruini dun SM. SoeronoAkbar Peranan Gen padaKelainanCelahBibir dengan atauTanpa Celah Langit-langitNonsindromik Ametu Primnsari Hubungan Kadar Kondroitin 4-Sulfat (C4S) dengan Resorpsi langsung dan Resorpsi Tidak Langsung Cindy Cahayu,Melunie Sudono, Hamilah D.Koesoemuhardja, Setijohudi dun Joko Pamungkus PengisianSecara RetrogradMenggunakan Mineral Trioxide Aggregate pada InsisivusLateralKiri Maksila disertai Kelainan Periapikal Bernard O Iskundur Augmentasi TulangpadaPasien dengan TulangAlveolar Maksila yang Tipis sebagai Prosedur Pra Implan Timurwsti dan Benny S Latief Treatment of Recument Oral Candidosis Isidoru KS, Remita AP, Nufi'ah, Bambang HS dan Lilien PB Efek N eurob eh av i or Amalgam Gigi Marzict M. ktelepta dan Decky J. Indruni i Peran Filler terha dap FractureToughy;{pada Komposit Resin Iin Sundari dun Deckv J. Indrani ' Jurnal Ked. Gigi Yol.24 No.01 Hlm. 1-46 Maret2009 ISSN 02ts - 126X

Upload: vutruc

Post on 28-Aug-2018

238 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Majalah Ilmiah

Kedokteran GigiScientific Journal in Dentistry

Maret 2009 . Volum e 24. No. 1ISSN O2T5 - 126 X

Kebocoran Pengisian Saluran Akar dengan Gutaperca Iso dan TeknikKondensasiLateral pada Saluran Akar dengan Kecorongan 4o/o dan 60ADidiek Andries, pewi Anggruini dun SM. Soerono Akbar

Peranan Gen pada Kelainan Celah Bibir dengan atau Tanpa CelahLangit-langit NonsindromikAmetu Primnsari

Hubungan Kadar Kondroitin 4-Sulfat (C4S)dengan Resorpsi langsung dan Resorpsi Tidak LangsungCindy Cahayu, Melunie Sudono, Hamilah D.Koesoemuhardja,Setijohudi dun Joko Pamungkus

Pengisian Secara Retrograd Menggunakan Mineral Trioxide Aggregatepada Insisivus Lateral Kiri Maksila disertai Kelainan PeriapikalBernard O Iskundur

Augmentasi Tulang pada Pasien dengan Tulang Alveolar Maksilayang Tipis sebagai Prosedur Pra ImplanTimurwsti dan Benny S Latief

Treatment of Recument Oral CandidosisIsidoru KS, Remita AP, Nufi'ah, Bambang HS dan Lilien PB

Efek N eurob eh av i o r Amalgam GigiMarzict M. ktelepta dan Decky J. Indruni i

Peran Filler terha dap Fracture Toughy;{pada Komposit ResinIin Sundari dun Deckv J. Indrani '

Jurnal Ked. Gigi Yol.24 No.01 Hlm. 1-46 Maret 2009 ISSN02ts - 126X

Majalah Ilmiah

KedcMfi3$Scientific Journal in Dentistry

Penasehat:Prof, Dn Thoby Mutis

(Rektor Usakti)

Penanggungjawab:Dn Bsmbsng S, Trenggono, drg., MBiomed.

(Dekan FKG Usakti)

Pemimpin Redaksi:Dr. WitaAnggruini, drg., MBiomed,, PAK

D r. M e t u nI "ilftt:;ffi' ru. n r o * n t.Dr.Tri Erfi Astoeti, drg. MKes.Dn Didi Nugroho, drg., MSc.Dn Joko Kusnoto, drg.' MSc.

Ro s ati n a \ an'{f[iiiiif: !;f; !{f ''

P h' D'Yuyuk Yuliursi, drg., MS.

Enny Marwuti Suwandi, drg., MKes.

Mitra Bestari:ProfDn Hamiluh D. Koesoemahurdia, drg., Sp-.O1!. (lsaktq

Prof. Dr. Sri Subekti VTinanto, drg., Sp.KG. (Uqakti)Prof Dn E. Arlis Badiyanti., drg., SU. (Usakti)Prof, Dr. Suzan Elias, drg., Sp.Pros. (Usakti)

Prof, Janti Sudiono, drg., MDSc.(Usakti)Prof, Dn Loes Sjahruddin, drg., MKes. (Usakti)Prof, Dn Tri Budi W Ruhardjo, drg,, MS, (UD

Prof, Dr. Daroewuti Murdiono, drg., MSD, Sp.Pros. (UI)Prof Dn Soertini E. Lsmbri, drg., MS. (Unpad)

Prof,Dr.Hudi Soenartyo, drg., MSc., Sp,PM. (UNAIR)Prof Dn Rosnah Mohd. Zuin, BDSc., MS, FICD, FAMM,

Fellow AAOP (University of Malaya)Prof, Dr. Hashim Yaacob, S'P^SI(, DPSK, PAT, FDSRCS, FFOP,

FASc, MSc, BDS, CBioI, MBiol.

SiL{inide-l

IIII

(International UniversiQ College of Nursing. Malaya)

Sekretariat dan Sirkulasi:Monica Dewi Runggaini, drg. ,/Ekowati Dwitiahyani, S.Pd. -_----t

Dshno

AlamatRedaksi:Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti

Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta II440IndonesiaTelepon :021- 5672131 ext. 1309; fax: 021-5655187

E-mail : [email protected]

Majalah Ilmiah

&dcfidemfi3$Scientific Journal in Dentisky

rssN 02L5 - 726 XVol.24. No. 1. Maret 2009

Daftar Isi

Kebocoran Pengisian Saluran Akar dengan Gutaperca Isodan Teknik Kondensasi Lateral pada Saluran Akardengan Kecorongan 4o/o dan 60/oDidiekAndries, Dewi Anggraini dan SM. Soerono Akbar

Peranan Gen pada Kelainan Celah Bibir dengan atau Tanpa CelahLangit-langit NonsindromikAmeta Primasari

Hubungan Kadar Kondroitin 4-Sulfat (C4S)dengan Resorpsi langsung dan Resorpsi Tidak Langsung 12 - 19Cindy C ahaya, Melanie Sadono, Hamil ah D. Ko e s oemaharrlj a,Setijohadi dan Joko Pamungkas

Pengi sian Secara Retrograd Mengguna karr'M i n e r a I Tr i ox i tl e A g gre gat epada Insisiws Lateral Kiri Maksila disertai Kelainan Periapikal ,.... j.................... 20 - 27Bernard O Iskandar

Augmentasi Tulang pada Pasien dengan Tulang Alveolar Maksilayang Tipis sebagai Prosedur Pra ImplanTimurwati dan Benny S Latief

Treatment of Recurrent Oral CandidosisIsidora KS, Remita AP, Nafi'ah, Bambang HSdan Lilien PB

Efek Neurobehavior Amalgam Gigi .........Marzia M. Tetelepta dan Declcy J. Indrani

Peran Filler terhadap Fracture Tbughness pada Komposit ResinIin Sundari dan Declcv J. Indrani

l -5

6 - 11

28-31

32-36

3t -4r \

42-46 I/

,/

Dari Redaksi

Pembaca yang budiman

Kita berjumpa lagi di edisi Maret 2009. Di dalam edisiMajalah Ilmiah Kedokteran Gigi kali ini, kami menyajikanartikel-artikel yang beragam. Ada 3 buah laporan penelitianbidang Ilmu Konservasi, Biologi Oral, dan Orthodonsia. Selainitu ada 3 buah laporan kasus bidang Ilmu Konservasi, BedahMulut dan Penyakit Mulut; serta 2 buah tinjauan pustaka bidangIlmu Material Kedoteran Gigi. Asal penulis bervariasi yaitudari Universitas Trisakti, Universitas Indonesia, UniversitasSumatera Utara dan Universitas Hang Tuah.

Sebagai informasi di dalam manajemen MajalahIlmiah Kedokteran Gigi ada perubahan tim editor dan mitrabestari mulai edisi Maret 2009. Redaksi berharap masukanserta dukungan para penulis dan perirbaca, sehingga kitabersama-sama dapat meningkatkan mutu majalah ini.

Salam Redaksi

M.I. Kedokteran GigiYol. 24,No. l, Maret 2009

Efek Neurobehavior Amalgam Gigi

MaruiaM. Teteleptat dan Decky J. Indrani2

l Peserta Program Magister Ilmu Kedokteran Gigi Dasar Kekhususan Ilmu Material Kedokteran Gigi,Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia

2 Bagian Ilmu Material Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia

ABSTRACTArnalgam containing 50ok mercury by weight, has beenwidely usedfor restorations in dentistry.Mercury releasedfrom dental amalgam in the form of elemental mercury vapor (Hg').because ofthe placement, removal of amalgam restorations or mastication. Hg! is absorbed in the blood anddistributed to parts of the body including the central nervous system. It has been assumed thatH{ in the central nervous system, could cause neurobehatioral efeot. Many studies have beendone to correlate urinay mercury levels and neurobehavioral effect. Neurobehavioral ffict wasassessed by memory andvisiomotor domains tests. The results showedthat there was no significantneurobehavioral ffict although there was an increased ofurinary mercury levels. It may be causedof the catalase-peroxidase system in the red blood cells that oxidizes elemental mercury @g )into mercuric ions (Hd.) and retained by the red blood cells. The majority of red blood cells andtrapped mercury is excreted in feces. The mercury that is not trapped in the red blood cells isavailable to interact with other tissues including the central nervous systetn, trough it was in a lowlevels. Although the mercury levels in urine increased, there was no significant neurobehavioralchange.

Key words : dental amalgam, mercury, neurobehavioral effect

PENDAIIULUANAmalgam gigi yang mengandung merkuri

50% berat, merupakan salah satu bahanrestorasi kedokteran gigi yang populer danmerupakan restorasi yang sering digunakanuntuk penumpatan gigi posterior selama 150talrun (Needleman, 2006; Beazoglou, dkk.o2007). Amalgam sering digunakan karenamemiliki sifat yang kuat, tahan lama dan relatif

lebih murah jika dibandingkan dengan materialrestorasi lainnya, seperti komposit resin maupunglass ionomer cemenl (Bates, 2004; Robert,2005). Walaupun amalgam gigi mempunyaikelebihan dibandingkan dengan material lain,banyak orang mulai membongkar restorasiamalgam dan menggantikannya dengan materialrestorasi lain. Hal ini dikarenakan kekuatiran

ISSN 0215 - t26X a4JI

M.I. Kedokteran Gigi Vol. 24 No. I, Maret2009:37-41

akan paparan merkuri yang terkandung dalamamalgam gigi yang dianggap berbahaya bagikesehatan (Needleman, 2006).

Merkuri merupakan suatu logam beratyangterdapat di alam yang secara kimia terdapatdalam 3 bentuk yaitu organik, inorganik danelemental. Merkuri inorganik (metil merkuri)biasanyaterdapat dalam ikan, sedangkan elemen-tal merkuri (Hg") terdapat dalam termometer,batere dan campuran amalgam gigi (Gattineni,2007). Merkuri pada restorasi amalgam gigidapat mengalami penglepasan dalam bentukuap (Hg") pada saatpenumpatan, pembongkarandan akibat tekanan pada waktu pengunyahan(Yuming, 1 998 ; Annusavice 2003).

Uap merkuri (Hg") dapatterhirup selanjutnyaterabsorbsi dalam tubuh dengan salah satu targetorgannya yaitu sistem saraf pusat. Beberapapeneliti menduga merkuri dapat mengakibatkanberbagai kelainan neurologik (Dodes, 2001;Bellinger 2006). Bahkan diduga ada hubunganantara amalgam gigi dengan terjadinya penyakitneurodegenerative seperti penyakit Alzheimerdan multiple sclerosis (Bellinger, dkk., 2006).

Adanya paparan Hgo dalam tubuh da-pat dilihat dari kadar merkwi dalam urin(Echevenia, 1998). Kadar merkuri pada urinyang melebihi 50 pm/L dapat mengakibatkankelainan neurologik (Dodes, 200l;Bellinger2006), tetapi dalam kadar yang rendah belumbegitu jelas pengaruh merkuri terhadap kelainanneurologik, tgrmasuk efek neurobehavior yangditimbulkan'(Needleman, 2006). Oleh karenaitu dalam makalah ini akan dibahas efek merkuriyang berasal dari restorasi amalgam, terhadapefek neurobehavior pada orang dewasa dananak-anak.

TELAAH PUSTAKAPenyebaran merkuri yang berasal dariamalgam gigi ke seluruh tubuh

Merkuri dari amalgam gigi dapat tersebarkeseluruh tubuh dalamjurnlah kecil. Pada prosespenumpatan, pembongkaran dan pengunyahan,merkuri yang terdapatpada amalgam gigi akan

38

menguap (Hg") dan terhirup melalui paru-paru. Hg' akan berdifusi melalui membranalveolar dan tertahan di dalam sel darah merah.Sebagian Hg" yang terjebak dalam sel darahmerah akan teroksidasi dalam bentuk ion Hg2*oleh sistem katalase peroksidase (Echeverria,1998; Marshall,2006). Dalam sistem peredarandarah, proses perubahan Hg" menjadi Hg2* terusberlangsung dan terdistribusi sampai ke hati(Stankovic,2003). Di dalam hati melalui sistembiliari, merkuri yang terjebak dalam pembuluhdarah selanjutnya akan terekskresi melalui

faeces (Marshall, 2006). Sedangkan Hg" yangtidak teroksidasi menjadi ion Hg2* akan tersebarke berbagai organ tubuh termasuk ginjal dansistem saraf pusat dalam jumlah yang kecil(Echeverria, 1998; Marshall, 2006).

Pengujian kadar merkuri dalam tubuhdapat dilakukan dengan uji urin, uji darah danuji rambut. Setelah sampai ke ginjal, merkuriselanjutnya dapat terekskresi melalui urin. Olehkarena itu pengujian uji urin dilakukan untukmengetahui paparan merkuri yang kronis dalamtubuh. Penguj ian merkuri dalam urin merupakanpengujian yang akurat yang dapat dijadikansebagai indikator adanyapaparun merktri Hgoyang kronis, sedangkan pengujian pada darahbiasanya dilakukan untuk melihat adanyapaparan merkuri dalam jangka waktu yangpendek (Tsuji, 2003). Pengujian lain dapatjugadilakukan dengan menggunakan sampel rambutyang diukur kadar merkurinya. Tetapi cara initidak valid, karena rambut dapat mengabsorbsimerkuri dari udara. Terjadinya absorbsi merkuridari udara mengakibatkan pengujian denganrambut tidak dapat menggambarkan kandunganmerkuri dalam tubuh. Pengukuran pada rambutdppat juga terganggu karena adanya zatdalam shampo yang terabsorbsi oleh rambut.Pengukuran pada rambut juga tidak dapatdijadikan standar karena jenis rambut baikketebalan, densitas, bentuk permukaan area dankecepatan tumbuh rambut tiap orang berbeda(Yuming, I 998; Tsuji, 2003).

Efek Neurobehavior Merkuri yang terdapatpada RestorasiAmalgam pada Orang Dewasadan Anak-anak

Sistem saraf pusat merupakan organ targetHg"walaupun dalamjumlahyang kecil (Marshall,2006), tetapi diduga dapat mengakibatkanadanya efek neurobehavior (Echevenia, I 998).Efek neurobehavior merupakan keterkaitanperilaku yang berhubungan dengan fungsi kog-nitif (Andra, 2007), daya ingat, perhatian danvisuomotor (Bellinger, 2006). Pengujian efekneurobehavior ini dapat dilakukan denganpengujian IQ pada anak-anak (DeRouen, dkk.,2006; Bellinger, dkk.,2 006) dan neurob ehavi or altest baterry pada orang dewasa (Jones, dkk.,2007)

Pengujian fungsi kognitif pernah dilakukanpada para suster Katolik Roma. Jumlah restorasiamalgam dan luasnya permukaan oklusal padarestorasi amalgam dihitung dan dibandingkandengan fungsi kognitif dengan melakukan testbattery. Namun hasil penelitian tersebut tidakmenunjukkan adarry a korelasiamalgam dengan penurunan

restorasikognitif

(Yuming, dkk., 1998).Penggunaan test battery ini juga dilalnrkan

oleh Echevenia (1998) pada dokter gigi danasisten dokter gigi yang diduga terpapar merkuri(Hg"). Hipotesa pada penelitian ini adalahadanya kadar merkuri urin yang rendah dapatmenyebabkan penunrnan fungsi kognitif. Namunhasil penelitian ini juga belum bisa menjawabadanya keterkaitan antara adanya paparan Hg"dengan efek neurob ehavi or (Echeverria, I 998).

Jones, dkk (2007) melakukan penelitianefek neurobehavior pada perawat gigi yang telahlulus dari sekolah perawat gigi New ZealandSchool Dental Nurses tahun 1968 sampai l97ldan bekerja selama tiga puluh tahun. Pengujianneurobehavior test baterry dilakukan untukmelihat apakah ada efek neurobehavior padaperawat-perawat gigi tersebut. Kelompokkontol yang tidak terpapar dengan merkuridibandingkan dengan para perawat gigi tersebut.Hasil neurobehavior test battery pada test

Efek Neurobehavrbr dari Amalgam Ggr

kognitif memperlihatkan tidak ada perbedaanyang bermakna antara kelompok konfrol denganpara perawat gigi. Dari penelitian-penelitiansebelumnya, ada dugaan merkuri dapat mem-pengaruhi daya ingat. Namun hal tersebut tidakterlihat pada penelitian oleh Jones, dkk (Jones,dkk.,2007)

Penelitian pada anak-anak dilakukan padatahun 1997 oleh DeRouen dkk. Penelitian inidilakukan pada anak-anak usia 8-10 tahun diLisboaPortugal. Caranyaadalahmembandingkananak-anak yang ditumpat dengan amalgamgigi dengan anak-anak yang ditumpat dengankomposit. Penelitian dilakukan selama 7 tahundengan mengobservasi kadar merkuri dalamurin dan efek neurobehavior dengan melihatComprehensive test non verbal intelligence IQ.Dari pemantauan tiap tahun terhadap kadar urin,terlihat adany a peningkatan kadar merkuri padaurin pada anak-anak yang memilih tumpatanamalgam, sampai pada tahun kedua. Sedangkanpada tahun ketiga, kadar merkuri pada anak-anak tersebut mulai menurun. Jika dibandingkandengan anak-anak yang memiliki restorasikomposit, kadar merkuri dalam urin pada anak-anak yang memiliki restorasi amalgam lebihtinggi. Walaupun kadar merkuri pada urin anak-anak yang diterapi dengan amalgam gigi lebihtinggi dibandingkan dengan anak-anak yangditumpat dengan komposit, secara statistik tidakada perbedaan y angbermakna terhadap memori,perhatianlkonsenhasi, fungsi visuomotor padaanak-anak yang ditumpat amalgam gigi (DeRouen, dkk.,2006).

Penelitian yang tidak berbeda jauh dila-kukan juga oleh Bellinger dkk. pada tahun1997. Penelitian ini dilakukan pada anak-anak New England berumur 6-10 tahun berupamembandingkan anak-anak yang ditumpatdengan amalgam dan resin komposit. Penelitiandilakukan dengan melihat perubahan skor

full-IQ dan melihat kadar merkuri dalam urin.Dari hasil yang didapat terlihat juga adanyapeningkatan kadar merkuri dalam urin padaanak-anak dengan restorasi amalgam pada tahun

antatafungsi

39

M.I. Kedokteran Gigi Vol. 24 No. I, Maret 2009: 37-4 -

ketiga dan selanjutnya mengalami penurunan.Jika dibandingkan dengan anak-anak yang di-tambal dengan resin komposit, kadar merkuriurin pada anak-anak dengan restorasi amalgamtetap lebih tinggi. Tetapi, terlihat anak=anakyang ditumpat dengan amalgam menunjukkanpeningkatan IQ sedikit lebih tinggi dibandingkandengan anak-anak yang ditumpat denganresin komposit. Secara statistik kadar merkuripada urin yang menunjukkan adanya paparanamalgam pada anak-anak tidak mempengaruhiefek neurobehavior mereka secara bermakna(Bellinger, dkk., 2006).

PEMBAHASAI{Dilihat dari berbagai penelitian pada orang

dewasa yang didugaterpapar merkuri dan padaanak- anakyang ditumpat denganamalgam gigi,tidakterlihatperbedaanefekneurobehavioryangsignifikan. Hal ini dimungkinkan oleh adanyasistem katalase peroksidase yang mengoksidasiHg" menjadi Hg'* dalam sel darah merah, sehing'ga Hgo yang tersebar ke berbagai organ tubuhtermasuk sistem saraf pusat dan ginjal dalamjumlah yang kecil. Di otak, Hg" tertahan dansetelah itu akan diteruskan sampai ke ginjal dandiekresikan melalui urin. Dari hasil penelitian-penelitian yang dilakukan ternyata kadar merkuridalam urin 0 - 4 WelL. Hal ini masih di bawahbatas kadar merkuii.yang dapat mengakibatkankelainan nerurologik. Merkuri dapat mempe-ngaruhi kelainan neurologik jika kadamyadi atas 50 pgl L. Hal ini memungkinkan efekneurobehm,ior terlihat tidak signifikan.

Kadar merkuri dalam urin yang merupakanindikator adanya paparan merkuri kronis terlihatselalu meningkat pada penelitian-penelitianyang telah dilakukan. Namun, hal ini dapatsaja merupakan akumulasi uap merkuri daripolusi udara. Asupan makanan seperti ikan lautyang terpapar merkuri dapat juga menambahpeningkatan kadar merkuri dalam urin.

40

KESIMPULANDari uraian di atas, dapat dijelaskan

walaupun ada peningkatan kadar merkuridalam urin yang diduga dari amalgam gigi,skala tersebut masih dalam batas yang rendahsehingga secara klinis efek neurobehaviortidak signifikan.

Para dokter gigi disarankan untuk lebihseksama dalam menanggapi berbagai informasimengenai adanya merkuri dari amalgam gigi,dari berbagai media cetak dan media elektronik.Perlu diadakan penelitian pada daerah yangdiduga terpapar merkuri, seperti pada daerahyang dekat dengan pabrik, daerah yang dekatdengan sumber air yang terkontaminasi denganmerkuri, sehingga merkuri yang sedikit dariamalgam gigi dapat menjadi masalah bagimereka yang diduga sudah terpapar merkuridalam kadar yang tinggi. i

DAFTARPUSTAKA

Andra. 2007. Kemunduran Fungsi Luhur Akibat Tumor Otak.

Simposia.6 (9) : 59.

Annusavice, K.J., 2003. Phillips'Science of Dental Materials.

Ed. Ke-ll. Saunders.

Bates, M.N., Fawcett, J., Garret, N., Cutress, T. dan Kjellstrom,

T. 2004. Health effects of dental amalgam exposure,: a

restropective cohort study, International Journal of Epide-

miologt.33 :894-902. iBellingeq D.C., Trachtenberg, F.,Barregard, L., Tavares, M.,

Gernichiari, E., Daniel, D. dan McKinlay, S. 2006. Neuro-

psychological and Renal Effects ofAmalgam gigi in Chil-

dren. JAMA.295. 15: 1775-83.

DeRouen, T.A., Martin, M.D., Leroux, 8.G., ,Townes, B.D.,

Wood, J.S., Leitao, J., Caldas, A.C., Luis, H., Bemardo,

M., Rosenbaum, G. dan Martins, I.P. 2006. Neurobehav-

ioral Effects of Dental Amalgam in Children A random.

ized clinical ti'al, JAMA.295. 15 : 1784-92.

Echeverria, D., Aphosian, H.V., Woods, J. S., Heyer, N.J., Apho;

sian, M.M., Bittner, A.C., Mahurin, R.K., dan Gianciola

M. 1998. Neurobehavioral effects from exposure to amal-

gam gigi Hgo : new distinctions between recent expo-

sure and Hg body burden, The Faseb Journal. 502.25:

971- E0.

Jones, L., Bunnell, J. dan Stillman, J. 2007. A 30-year follow-up

of rcsidual effects on New Zealand School Dental Nurses,

from occupational mercury exposure. Hum Exp Toxicol.

26:361-74.

Gattineni, J., Weiscr, S., Becker, A.M. dan Baum, M. 2007.

Mercury intoxication : Lack of correlation beetween

symptoms and levels. Clinical Pediatrics. 46.9:844-6.

Marshall, M.V.2006. Joint Meeting of Dental Products panel of

the Medical Devices Advisory Commite of the Center for

Devices and Radiological and the Peripheral and Central

Nervous System DrugsAdvisory Committee of the Center

for Drug Evaluation and Research. ADA.www.ada.org.

Needleman" H,L.2006. Mercury in dental amalgam-a neuro-

-,'-_----

Etek Newobehavrbr dari Amalgam Gigi

toxic risH? JA MA. 29 5. l 5 : 1 835-6.

Robert, H.W, Marek, M., Kuehne, J.C. dan Ragain, J.C. 2005.

Disinffectants' effect on mercury release from amalgam.

JADA.136:915-9.

Stankovic, R.K., Lee, V., Kekic, M., dan Harper, C. 2003. The

expression and significance of metallothioneins in murine

organs and tissues following mercury vapour exposure.

Toxicol ogic P at hol ogt 3 l :5 1 4-23.

Tsuji, J.S., Williams, P.R.D., Edwards, M.R., Allaneni, K.P.,

Kels, M.A., Paustenbach, D.J. dan Sheehan, P.J. 2003.

Evaluation ofmercury in urine as indicator ofeksposure to

low levels of mercury vapor. Environmental Health pro-

spectives. I I l. 4: 623-30.

Yuming, L. 1998. Dental amalgam : Update on safety concems.

JADA. 129:494-503.

4l