macam macam fase bulan

15
macam macam fase bulan Dede Ayip ipa 4 comments 8 Fase-Fase Bulan Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik). Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan. Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing fase Bulan :

Upload: luluk-mukarromah

Post on 05-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fase bulan

TRANSCRIPT

Page 1: Macam Macam Fase Bulan

macam macam fase bulan

Dede Ayip  ipa  4 comments

8 Fase-Fase Bulan  Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan.Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing fase Bulan :

Fase 1 – New Moon (Bulan baru): Sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka, bulan tidak terlihat.

Fase 2 – Waxing Crescent (Sabit Muda) : Selama fase ini, kurang dari setengah bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala secara bertahap akan lebih besar.

Fase 3 – Third Quarter (Kuartal III): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.

Fase 4 – Waxing Gibbous: Awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah ukuran. Sebagai

Page 2: Macam Macam Fase Bulan

fase berlangsung, bagian yang daftar akan lebih besar.

Fase 5 – Full Moon (Bulam purnama): Sisi bulan yang menghadap bumi cahaya dari matahari benar-benar, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.

Fase 6 – Waning Gibbous : Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih kecil.

Fase 7 – First Quarter (Kuartal I): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.

Fase 8 – Waning Crescent (Sabit tua): Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih kecil. Pengaruh Revolusi Bulan Revolusi bulan adalah perputaran bulan mengelilingi bumi. Bulan dapat memantulkan cahaya dari matahri ke bumi. Bulan akan tampak dari bagian bumi yang mengalami malam hari. Revolusi bulan mengakibatkan bulan tampak dari bumi berubah-ubah dari hari ke hari.

akibat revolusi bumi adalah 1. Perbedaan Lama Siang dan Malam 2. Gerak Semu Tahunan Matahari 3. Perubahan Musim 4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang 5. Kalender Masehi

akibat rotasi bumi1.Terjadinya perubahan waktu2.Terjadinya perubahan arah angin3.Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer4.Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi5.Terjadinya pergantian siang dan malam6.Bentuk bumi menjadi bulat spheroid7.Terjadinya pembelokan arah angin8.Terjadinya gerak semu harian matahari dan benda - benda langit lainnya9.Terjadinya gaya coriolis10.Dapat berfungsinya satelit11.Terjadi perubahan arah bandul ( efek faucault )12.Adanya Jetlag Bila kita naik pesawat

___Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada

Page 3: Macam Macam Fase Bulan

saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.__Gerhana bulan terjadi karena sinar matahari yang menuju bulan terhalang bumi. Karena sinar matahari mengarah ke bumi, di belakang bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra) dan bayangan redup (penumbra). Gerhana bulan total terjadi jika bulan berada pada daerah umbra. Jika bulan berada di daerah penumbra, gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian atau gerhana parisal. Gerhana bulan terjadi pada waktu malam hari. Proses terjadinya gerhana bulan dapat dilihat pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar di bawah, gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam satu garis.

Selanjutnya, Gerhana matahari terjadi jika bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Bumi yang berada di daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan bumi yang berada di daerah penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian (parsial). Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Proses terjadinya gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita lihat bahwa posisi Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus.

atahari memiliki berbagai gangguan dari keadaan normalnya, yaitu :

1. Bintik Matahari Atau Sunspot

Bintik matahari terjadi pada permukaan matahari karena perbedaan suhu 1500 derajad celcius lebih rendah daripada suhu permukaan sekitarnya.

2. Gumpalan Fotosfer Atau Granulasi Fotosfer

Gupalan fotosfer adalah gangguan pada matahari yang mengakibatkan fotoster kelihatan tidak licin dan terlihat bergumpal-gumpal.

Page 4: Macam Macam Fase Bulan

3. Lidah Api Atau Protuberans

Lidah Api pada matahari adalah api massa yang memijar dan muncul di sekitar bintik-bintik matahari.

4. Memancarkan Gelombang Radio

Matahari dapat memancarkan gelombang radio berupa gemericik riak gelombang setinggi 1 sampai 15 cm.

da empat macam gangguan yang terjadi pada matahari, yakni:

1. Gumpalan-gumpalan fotosfer2. Bintik matahari (Sunspot)3. Gangguan pada pancaran gelombang radio4. Aurora

Berikut ini pembahasannya:

1. Gumpalan-gumpalan Matahari

Gumpalan-gumpalan fotosfer ini disebabkan oleh beda suhu antara daerah panas dan daerah dingin yang cukup besar

2. Bintik Matahari (Sunspot)

Bintik matahari adalah daerah gelap pada fotosfer. Tampak gelap karena suhunya lebih rendah daripada suhu fotosfer di sekitarnya. Sebuah bintik matahari suhunya antara 4000 – 5000 derajat celcius. Bintik matahari ini ditimbulkan oleh perubahan medan magnetik di matahari. Bintik matahari dapat tunggal ataupun dalam kelompok. Ia bergerak melintasi fotosfer disebabkan oleh rotasi matahari pada sumbunya. Sebuah bintik bisa berukuran 10.000 km dari tepi ke tepi. Bintik besar dapat mencapai 200 ribu – 300 ribu km, dan bintik kecil atau disebut pori-pori kurang dari 3000 km. Sebuah pori-pori bisa bertahan di bawah 1 jam, sedangkan bintik yang besar mampu bertahan selama 250 hari.

Bintik matahari kadang-kadang dapat dilihat dengan mata telanjang ketika matahari tertutup oleh kabut atau sebuah kaca gelap. Peristiwa ini tidak disadari orang sampai tahun 1613. Ketika Galileo mempelajarinya, dia menyimpulkan bahwa bintik ini berlokasi di permukaan matahari dan dibawa mengitari matahari oleh rotasi matahari. Karena itulah bintik matahari pertama kali digunakan untuk mengikuti rotasi matahari pada sumbunya. Kecepatan rotasi matahari kira-kira 25 hari terhadap ekuatornya. Diperkirakan dalam setiap 11 tahun, bintik matahari mencapai jumlah maksimum sebelum menurun kembali.

3. Gangguan pada Pancaran Gelombang Radio

Radiasi dan partikel-partikel matahari yang diledakkan ke luar dari matahari mengenai bumi. Karena 99,98% dari semua energi yang lewat melalui atmosfer bumi datang dari matahari,

Page 5: Macam Macam Fase Bulan

tidaklah mengherankan jika gangguan kecil dari matahari menyebabkan pengaruh-pengaruh besar di bumi.

Pengaruh lain yang cukup besar adalah pancaran sinar X. Partikel sinar X mempunyai energi tinggi, karena panjang gelombangnya pendek. Saat sinar X menembus atmosfer bumi, sinar X mengubah penyebaran ion-ion atmosfer. Perubahan ini mempengaruhi radio-radio di bumi.

4. Aurora

Lidah-lidah api matahari tidak hanya memancarkan sinar X, tetapi juga memancarkan aliran-aliran partikel-partikel atom, seperti proton-proton dan elektron-elektron. Partikel-partikel itu sampai pada atmosfer bumi bagian atas. Kemudian partikel mengubah sifat kimia atmosfer dan menciptakan nyata yang sangat terang, yang disebut aurora. Aurora tampak fantastik, berwarna, dengan pola-pola cahaya tampak pada waktu malam. Aurora ini tampak di daerah kutub utara maupun kutub selatan.

Penemuan penyabab terjadinya aurora memerlukan waktu 250 tahun. Sejak awal tahun 1700, astronom Edmund Halley, yang terkenal sebagai penemu komet Halley, menemukan bahwa aurora terbentuk disepanjang garis-garis medan magnet bumi. Sekitar tahun 1920, F. C. Stormer astronom Norwegia memperlihatkan bahwa aurora terjadi pada suatu ktinggian di atas 100 km.

Pada tahun 1950 astronom Amerika Aden Meinei, menunjukkan bahwa partikel-partikel atom matahari memasuki atmosfer dengan kecepatan beberapa ribu kilometer per detik. Partikel-partikel ini mengganggu atom-atom atmosfer pada ketinggian kira-kira 100 – 300 km. Partikel ini masuk daerah sabuk Van Allen yang bersentuhan dengan atmosfer bumi di kutub utara maupun kutub selatan. Partikel ini bertumbukan dengan molekul udara. Tumbukan ini menyebabkan pancaran pita spektrum. Warna spektrum yang dihasilkan tergantung dari energi partikel dan susunan udara.

Bagian bagian Litosfer

Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:

1. Lapisan sial

yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya

dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara

lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain

Page 6: Macam Macam Fase Bulan

yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat

dan batu bertebaran rata-rata 35km.

Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian

atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan

benua.

Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan dilaut pada

bagian atas, kemudian di bawahnya batuanbatuan vulkanik dan yang paling bawah

tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra

2. Lapisan sima (silisium magnesium)

yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam

bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari

pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium

dan batuan basaltdan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .

Berikut ini faktor penyebab terjadinya pemanasan global:

1. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil

Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke

Page 7: Macam Macam Fase Bulan

atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk  melakukan ini.

2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi

Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

3. Gas Metana dari peternakan dan pertanian.

Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.

4. Aktivitas penebangan pohon

Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan untuk  mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.

5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan

Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.

Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:

1. Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia

Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.

2. Peningkatan intensitas terjadinya badai

Page 8: Macam Macam Fase Bulan

Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai kuat.

3. Menurunnya produksi pertanian akibat gagal panen

Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.

4. Makhluk hidup terancam kepunahan

Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050 mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies. Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang. Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia.

Kebiasaan Yang Mengakibatkan Dampak Pemanasan Global

Jika beberapa point dari kebiasaan ini menjadi hal yang sudah sering Anda lakukan, maka segeralah untuk menghentikan dan menghindari untuk melakukannya.

1. Membakar kayu dan menebang pohonPohon adalah komposisi alam yang akan menjaga keseimbangannya. Saat pohon banyak ditebang, dimanfaatkan kayunya baik dengan dibakar atau digunakan untuk kepentingan produksi tanpa mengimbanginya dengan menanam benih baru, maka kuantitas pohon kayu akan semakin berkurang dan menipis sehingga menyebabkan ketidakseimbangan alam seperti pemanasan global.

Beberapa jenis pemanfaatan kayu yang sering digunakan adalah industri perumahan. Agar tidak ikut serta memberikan dampak pemanasan global, maka penggunaan material bangunan selain kayu bisa dijadikan pilihan, contohnya aluminium, baja ringan, dan lain sebagainya.

2. Penggunaan CFC yang terlalu banyak

Page 9: Macam Macam Fase Bulan

Cloro Flour Carbon atau yang biasa disingkat CFC merupakan bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, khususnya untuk kepentingan rumah tangga. Menggunakan alat yang mengandung CFC yang terlalu banyak akan memberikan efek terhadap pemanasan global.

Beberapa jenis alat CFC yang sebaiknya dikurangi adalah kaleng, nampan dan kulkas.

3. Polusi kendaraan bermotorMobil, motor, dan atau kendaraan bermotor lainnya adalah benda yang memberikan efek cukup besar dalam pemanasan global, yaitu dengan produk CO2 yang dihasilkan dari pembuangan sisa pembakaran bahan bakar. Saat ini, penggunaan kendaraan bermotor sudah menjadi hal yang umum dimana mana, bahkan dalam 1 rumah dengan 5 anggota keluarga, ada yang masing masing memiliki 1 kendaraan bermotor.

Hal tersebut tentu saja menyumbangkan produksi CO2 yang sangat banyak. Agar bisa mengantisipasi pemanasan global maka kita bisa memulai dari diri sendiri untuk tidak terlalu sering menggunakan kendaraan bermotor untuk kepentingan yang bisa diselesaikan dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda.

4. PabrikOperasional pabrik yang menggunakan bahan bakar fossil seperti minyak bumi dan batubara memberikan konstribusi yang sangat besar dalam menyebabkan pemanasan global. Alasan menggunakan bahan bakar tersebut tentu saja untuk menghemat pengeluaran dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Namun, saat menggunakannya sebaiknya kita lebih bijak dan sadar, bahwa penggunaan tersebut memberikan sumbangan yang besar terhadap pemanasan global.

Akibat Yang Hadir Dari Dampak Pemanasan Global

Akibat yang paling menonjol adalah datangnya bencana di berbagai penjuru dunia. Saat ini sudah banyak diberitakan tentang bencara seperti :

1. Tsunami, ombak besar yang datang ke daratan adalah akibat volume air yang semakin bertambah akibat lapisan es yang berada di kutub mencair.

2. Suhu panas yang semakin hari semakin meningkat, akibat suhu bumi yang semakin hari semakin panas membuat bumi menjadi tempat yang kurang nyaman untuk ditinggali, terlebih dengan adanya berbagai fenomena alam seperti letusan gunung berapi dan gempa bumi akibat dari suhu panas yang meningkat tersebut.

3. Hujan asam, yaitu air hujan yang mengandung belerang sehingga bersifat asam bagi beberapa benda yang ada permukaan bumi.

Sebagian akibat sudah mulai kita alami, dan sebagiannya lagi masih belum. Untuk menghindari agar hal buruk lainnya menimpa kita, maka dari itu, mari kita mulai untuk lebih bijak dengan alam dan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada.

Page 10: Macam Macam Fase Bulan

Efek rumah kacaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk grup musik bernama sama, lihat Efek Rumah Kaca (grup musik).

Penggambaran tentang pertukaran energi antara matahari (sumber), permukaan bumi, atmosfer bumi dan angkasa (tempat pelepasan). Kemampuan atmosfer untuk menangkap dan melepaskan energi merupakan karakteristik yang menentukan efek rumah kaca.

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.

Penyebab

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.

Energi yang masuk ke Bumi:

25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer

Page 11: Macam Macam Fase Bulan

25% diserap awan 45% diserap permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi

Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.

Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.

Akibat

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningk