fase absorbsi

42
QUIS 1. Prosentasi obat yang diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapetiknya disebut ………….. 2. Cabang ilmu farmakologi yang mempelajari penggunaan obat untuk pencegahan dan menyembuhkan penyakit adalah …….. 3. Cara pemberian obat melalui jalur saluran cerna atau saluran oral-gastrointestinal, dimulai dari mulut sampai poros usus (rektum) disebut……. 4. Sediaan farmasi yang diberikan melalui jalur parenteral selain injeksi yaitu ………. 5. Fase yang meliputi waktu mulai penggunaan obat melalui mulut sampai pelepasan zat aktifnya kedalam cairan tubuh disebut fase …….. 6. Fase yang menentukan jumlah obat yang tersedia untuk bereaksi dengan reseptor yaitu ….. 7. Proses pelepasan zat aktif dari sediaan farmasi disebut …….. 8. Urutan kecepatan pelepasan zat aktif dari berbagai bentuk sediaan farmasi berikut : tablet, tablet

Upload: uswatun-hasanah-dini

Post on 20-Oct-2015

97 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fase absorbsi dari dosen

TRANSCRIPT

QUIS1. Prosentasi obat yang diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan

tersedia untuk melakukan efek terapetiknya disebut …………..2. Cabang ilmu farmakologi yang mempelajari penggunaan obat untuk pencegahan

dan menyembuhkan penyakit adalah ……..3. Cara pemberian obat melalui jalur saluran cerna atau saluran oral-

gastrointestinal, dimulai dari mulut sampai poros usus (rektum) disebut…….4. Sediaan farmasi yang diberikan melalui jalur parenteral selain injeksi yaitu ……….5. Fase yang meliputi waktu mulai penggunaan obat melalui mulut sampai

pelepasan zat aktifnya kedalam cairan tubuh disebut fase ……..6. Fase yang menentukan jumlah obat yang tersedia untuk bereaksi dengan

reseptor yaitu …..7. Proses pelepasan zat aktif dari sediaan farmasi disebut ……..8. Urutan kecepatan pelepasan zat aktif dari berbagai bentuk sediaan farmasi

berikut : tablet, tablet salut, kapsul, serbuk, larutan, suspensi, emulsi, injeksi9. Bentuk molekul obat yang lebih mudah larut dalam cairan tubuh yaitu bentuk

a. hidrat atau anhidrat b. Amorf atau Kristal10. Sebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi pelepasan zat aktif dari bentuk

sediannya !

Konsep Dasar Farmakokinetika

FASE ABSORPSI

Indri Kusharyanti, M.Sc., Apt

Sub Pokok Bahasan

DefinisiTempat/Jalur Absorpsi obatSistem Transport ObatFaktor yang mempengaruhi Absorpsi Obat

Definisi AbsorpsiProses pengambilan obat (unchanged drug ) dari tempat pemberian (site of administration) menuju sirkulasi sistemik.

Dg pengecualian obat yg diinjeksikan lsg ke sistem saraf dan anestesi topikal, obat harus melalui setidaknya 2 membran untuk dpt mencapai ke tempat kerjanya.

Minimal, harus masuk ke peredaran darah, keluar peredaran darah dan masuk ke dalam sel.Sekali masuk dlm peredaran darh, obat dapt mengakses ke semua jaringan, otot, lemak kulit, paru-paru, dsb.

Dinding pembuluh darah dan membran sel bersifat semipermeabel

Struktur Membran Sel

MOVEMENT OF SUBSTANCES ACROSS CELL MEMBRANES

Sistem Transport1. Difusi Pasif2. Difusi terfasilitasi3. Transpor aktif4. Fagositosis/Pinositosis

Difusi Pasif

Cell Membrane

Tetapi molekul obat hanya dapat

ditransport melalui difusi pasif jika dapat melarut

dalam membran

Transpor melalui membran

semipermeabel

Ditentukan oleh perbedaan konsentrasi

Difusi dlm medium air• Ruang interstisial, sitosol, membran epitel, lapisan endotel pembuluh darah melalui pori yg berisi air.

Hukum Fick

Flux = (C1 – C2) X (molekul per satuan waktu)

Area X Koef.PermeabilitasKetebalan

Difusi dlm medium lemak Ditentukan oleh koefisien partisi lemak dan air

Molekul obat asam/basa lemah, mendapat/kehilangan proton menyebabkan muatan listrik tgt jenis pH mediumnya (ionisasi)

C8H7O2COOH ↔ C8H7O2COO- + H+

C12H11CIN3NH3+ ↔ C12H11CIN3NH2

+ H+

Difusi dlm medium lemak Persamaan Henderson-Hasselbalch

Log = pKa - pH

semakin rendah pH relatif thd pKa, makin besar fraksi obat dlm btk berproton

Bentuk tidak bermuatan lebih larut lemakAsam lemah akan larut lemak dlm pH asamObat basa akan larut lemak dlm pH alkalis

BerprotonTidak berproton

Difusi dlm medium lemakContoh : Asetosal pKa = 3

Di Lambung pH 1 perbandingan asetosal tidak terionisasi : terionisasi = 100:1 penyerapan byk terjadi

Di usus halus pH 5,5 perbandingan asetosal tidak terionisasi : terionisasi = 1: 3,17 penyerapan tdk byk terjadi

C8H7O2COOH ↔ C8H7O2COO- + H+

Difusi terfasilitasi

Membran

Sel

Molekul obat yg tidak dpt

menembus membran tanpa

bantuan

Molekul obat ini membutuhkan

pembawa untuk menembus membran

Difusi terfasilitasi

Membrane

Pembawa, berupa protein (carrier

protein molecule ) di membran

Ketika molekul obat bertemu protein pembawa, maka

akan dibawa menembus membran

Cell

Difusi terfasilitasi

Membrane

Pembawa, berupa protein (carrier

protein molecule ) di membran

Ketika molekul obat bertemu protein pembawa, maka

akan dibawa menembus membran

Cell

Difusi terfasilitasi

Membrane

Pembawa, berupa protein (carrier

protein molecule ) di membran

Ketika molekul obat bertemu protein pembawa, maka

akan dibawa menembus membran

Cell

Difusi terfasilitasi

Membrane

Pembawa, berupa protein (carrier

protein molecule ) di membran

Protein pembawa kembali ke btk

semula

Tidak memerlukan energi utk

mentransport molekul obat tsb

Hanya gradien konsentrasi yang menggerakkan

Cell

Karakteristik sistem difusi terfasilitasi

Ada pembawa (transporter)SpesifikInhibisi KompetitifSaturasi /Kejenuhan transporter

Biasanya menggunakan transporter utk bahan-bahan yg penting untuk fungsi sel, namun terlalu besar atau tdk larut lipidContoh : peptida, asam amino, glukosa

Transpor Aktif

Membrane

Melibatkan molekul pembawa

Molekul obat bertemu dg

molekul pembawa

Cell

Sel mengeluarkan energi utk memompa

kompleks molekul tsb menembus

membran

Transpor Aktif

Membrane

Melibatkan molekul pembawa

Molekul obat bertemu dg

molekul pembawa

Cell

Sel mengeluarkan energi utk memompa

kompleks molekul tsb menembus

membran

Transpor Aktif

Membrane

Melibatkan molekul pembawa

Tidak seperti difusi, transport aktif

tidak tergantung gradien konsentrasi

Cell

Dpt tjd kejenuhan (saturasi) transpor,

semua molekul pembawa sudah

terpakai sedangkan byk molekul obat belum terbawa

Karakteristik Transpor Aktif

Ada transporterMelawan gradien konsentrasiInhibisi kompetitif tgt afinitas molekul obatSpesifikPerlu energi dr hidrolisis ATP oleh ATP-ase

Contoh:Ion Na, K, I, Ca, Fe; Basa Pirimidin; Vitamin B; Oestradiol

Fagositosis dan Pinositosis

Fagositosis – sel menyelimuti partikel obat yang besar dan dibawa masuk ke dalam sel

Pinositosis – sel mengambil molekul melalui gelembung dari sel-sel epitel melewati membran

CellForeign particle

Karakteristik fagositosis/pinositosis

Penyelaputan lsg oleh sel maupun membentuk gelembung

Terjadi di saluran cerna, melalui epitel intestinal masuk ke dalam kapiler vena atau getah bening

Contoh:Untuk bahan obat dlm minyak, vit A, D, E, K;

Gliserin; Lemak lebih byk utk bahan nutrisi/gizi

Drug Concentrations in the Plasma

Drug Concentration in

Plasma (Cp)

mcg/mL

50

40

30

20

10

Time since administration of drug(hours)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

IV administration

IM administration

PO and SQ administration

Drug Concentrations in the Plasma

Drug Concentration in

Plasma (Cp)

mcg/mL

50

40

30

20

10

Time since administration of drug(hours)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Therapeutic Concentrations (Therapeutic Range)

Subtherapeutic Concentrations

Toxic Concentrations

Minimum effective conc.

Therapeutic success of a rapidly & completely absorbed drug.

Therapeutic failure of a slowly absorbed drug.

Subtherapeutic level

Time

Plasma

Drug

Conc.

Bukan hanya besarnya obat yang dapat masuk ke sirkulasi sistemik tetapi juga kecepatan Absorpsi sangat menentukan keberhasilan menimbulkan efek yang diharapkan.

Our Therapeutic Goal is to:

Achieve drug concentrations…

at the site of action (target tissue)…

that are sufficiently high enough…

to produce the intended effect…

without producing adverse drug reactions.

Faktor yang mempengaruhi Absorpsi Obat

NameTitleGroup

PENETRATION OF DRUGS THROUGH ACROSS THE SKIN

Kulit terdiri dari 3 lapisan:epidermis , waterproofing dan sbg penghalang dari infeksi; dermis , meliputi bagian dalam kulit hypodermis (subcutaneous adipose layer).

stratum corneum bagian terluar dr epidermis terdiri dari utamanya sel mati terkeratinisasi (kekurangan oksigen dan nutrisi). ketebalannya10 - 40 μm.

dermis lapisan kulit di bawah epidermis. Terdiri dari hair follicles, sweat glands, sebaceous glands, apocrine glands, lymphatic vessels and blood vessels.

Hypodermis – tujuannya menempelkan kulit pada otot dan tulang di bawahnya dan menyuplainya dengan saraf dan pembuluh darah. Tipe sel utamanya adalah fibroblasts, macrophages dan adipocytes (hipodermis memiliki 50% lemak tubuh).

Penetrasi dan Absorpsi obat melalui Membran Mukosa(Hidung, tenggorokan, trakea. Bukal, paru-paru, vagina, dan permukaan rektum)

Penghalang Absorpsi obat membran endotel kapiler yang lipoidal dan berpori. Sehingga obat yang larut dlm lemak dapat diAbsorpsi dg cara difusi dan obat dg ukuran kecil dapat menembus pori.

Inhalation

for drugs intended to affect bronchial smooth muscle or the consistency of bronchial mucus.for alveolar absorption and systemic effects e.g., inhalational anestheticsOnly a portion of the drug aerosol (~ 10 %) gains access to the respiratory tractdrug concentrations at the bronchi will be higher than in other organs

Pathways of Oral Absorption

Two main mechanisms of transport acrossthe gastrointestinal membrane:

1. Transcellular diffusion2. Paracellular diffusion

pH Membrane Blood Supply Surface Area Transit Time By-pass liver

BUCCAL approx 6 thin Good, fast absorption with

low dose

small Short unless controlled

yes

ESOPHAGUS 6 Very thick, no absorption

- small short -

STOMACH 1 – 3 NormalLipophilic,acidic and neutral drugs

good small 30 - 40 minutes, reduced absorption

no

DUODENUM 5 – 7 NormalMainly lipohilic and neutral drugs

good large very short (6" long)

no

SMALL INTESTINE

6 -7 NormalAll types of drugs

good very large 10 - 14 ft, 80 cm 2 /cm

about 3 hours no

LARGE INTESTINE

6.8 - 7 - good not very large 4 - 5 ft

long, up to 24 hr lower colon, rectum yes

Gastrointestinal (GI) Physiology

INFLUENCE OF DRUG pKa AND GI PH ON DRUG ABSORBTION

Drugs Site of absorption

Very weak acids (pKa > 8.0) Unionized at all ph valuesAbsorbed along entire length of GIT

Moderately weak acids (pKa 2.5 – 7.5) Unionized in gastric phIonized in intestinal phBetter absorbed from stomach

Strong acids (pKa <2.5) Ionized at all ph valuesPoorly absorbed from git

Very weak bases (pKa < 5) Unionized at all ph valuesAbsorbed along entire length of GIT

Moderately weak bases (pKa 5 – 11 ) Ionized in gastric phUnionized in intestinal phBetter absorbed from intestine

Strong bases (pKa >11) Ionized at all ph valuesPoorly Absorbed from GIT

Aliran darah pada Gastrointestinal TractBerperan penting dalam Absorpsi obat dengan menjaga gradien konsentrasi terus menerus melewati membran epitel.

Molekul polar yang diAbsorpsi dengan lambat tidak tergantung kepada kecepatan aliran darah.

Absorpsi obat yang larut lipid dan molekul yang berukuran kecil dapat dg mudah berpenetrasi melalui pori berair sangat tergantung pada kecepatan aliran darah.

Pengosongan Lambung

Proses dimana makanan meninggalkan lambung dan masuk ke duodenum.

Pengosongan lambung yg cepat disarankan ketika :Diharapkan onset obat cepat eg. SedativesDissolusi terjadi di intestinal eg. Enteric coated tabletsObat tidak stabil dlm cairan gastric eg. penicillin GObat bersifat diAbsorpsi maksimal di usus halus eg. Vitamin B12

Pengosongan lambung yg lambat disarankan ketika :Makanan membantu dissolusi dan Absorpsi obat eg. GresiofulvinDisintegrasi dan dissolusi dibantu oleh cairan lambung

Faktor yg mempengaruhi Kecepatan Pengosongan Lambung

Volum Bahan yg dicerna

Material padat dan volum besar akan lmemperlambat kecepatan pengosongan lambung dibandingkan dengan materi cair.

Tipe makanan Kecepatan pengosongan lambung: carbohydrates > proteins > fats

Temperatur Makanan Makin meningkat temperatur, makin cepat pengosongan lambung

Posisi Tubuh Berbaring miring ke kiri akan menurunkan kecepatan pengosongan lambung, miring ke kanan akan mempercepat.

pH GIT Lambat pada pH rendah dan cepat pada pH alkali

Status Emosional Kecemasan akan meningkatkan kecepatan pengosongan lambung, sedangkan depressi akan memperlambat

Status Penyakit gastric ulcer, hypothyroidism memperlambat, sedangkan duodenal ulcer, hyperthyroidism mempercepat.

Status Penyakit

CHF menurunkan aliran darah di GIT, menaikkan pH GIT, sekresi dan flora mikrobiologi.

Sirosis berpengaruh pada bioavailibilit terutama obat-obatn yang melewati 1st pass metabolism eg. Propranolol

Infeksi GIT seperti kolera dan keracunan makanan dpt menyebabkan malabsorbtion.

Dilanjutkan ke episode distribusi

Terima Kasih