macam jejas sasasasasasdscbghjmjmnb

28
Dysplasia PENYEBAB Terdapat beberapa penyebab suatu sel atau jaringan mengalami displasia, yakni: 1. Genetika atau faktor keturunan. Pada beberapa orang dengan riwayat orang tua mengidap kanker, jaringan tubuhnya lebih rentan mengalami displasia; 2. Radikal bebas yang banyak ditemui pada asap rokok, polusi udara, makanan cepat saji; 3. Zat kimia, seperti pengawet makanan; 4. Radiasi, seperti radiasi sinar rotgen, radiaso ultraviolet; 5. Logam berat; 6. Bahan radioaktif; 7. Kondisi infeksi atau peradangan yang kronis; 8. Kurangnya beberapa jenis hormon yang mengatur keseimbangan fungsi tubuh. Felix chikita Fredy. 2014. http://www.kerjanya.net/faq/5823- displasia.html adaptasi sel Jun 27

Upload: agung-kusuma

Post on 17-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asasasasassdsdsdwewdsdsasasxxssccsdsjhyftf

TRANSCRIPT

DysplasiaPENYEBABTerdapat beberapa penyebab suatu sel atau jaringan mengalami displasia, yakni:1. Genetika atau faktor keturunan. Pada beberapa orang dengan riwayat orang tua mengidap kanker, jaringan tubuhnya lebih rentan mengalami displasia;2. Radikal bebas yang banyak ditemui pada asap rokok, polusi udara, makanan cepat saji;3. Zat kimia, seperti pengawet makanan;4. Radiasi, seperti radiasi sinar rotgen, radiaso ultraviolet;5. Logam berat;6. Bahan radioaktif;7. Kondisi infeksi atau peradangan yang kronis;8. Kurangnya beberapa jenis hormon yang mengatur keseimbangan fungsi tubuh.Felix chikita Fredy. 2014. http://www.kerjanya.net/faq/5823-displasia.html

adaptasi selJun 27Posted by ekosupriyatiningsihA. Adaptasi selBentuk reaksi jaringan organ / system tubuhB. Macam adaptasi sel1. Retrogresif, jika terjadi proses kemunduran ( degenerasi / kembali kearah yang kurang kompleks )2. Progresif, berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk penyakit.C. Progresif1. Hipertropi, yaitu peningkatan ukuran sel dan perubahan ini meningkatkan ukuran alat tubuh menjadi lebih besar dari pada ukuran normal.Hipertropi dapat terlihat pada berbgai jaringan tetapi khususnya menyolok pada berbagai jenis otot. Peningkatan beban pekerjaan pada otot merupakan rangsang bagi hipertropi . Penonjolan otot bisep pada atlet angkat besi merupakan contoh hipertropi otot yang nyata. Hal yang sama terjadi akibat respon adaptasi yang penting pada miokardium. Jika seseorang mempunyai katup jantung abnormal yang menimbulkan beban mekanik yang luar biasa pada venrikel kiri atau jika ventrikel memompa melawan tekanan darah sistemik yang mengakibatkan hipertropi miokardium disertai penebalan dinding ventrikel .Fenomena yang serupa dapat terjadi pada otot polos yang dipaksa bekerja melawan beban yang meningkat. Dengan demikian dinding kandung kemih dapat menjadi hipertropi jika obstruksi pada aliran keluar bebas dari urin . pada masimg-masing keadaan ini pembesaran sel yang hipertropi ini sebenarnya disertai penambahan unsure kontraktil jaringan , maka merupakan respon adaptif. Hipertropi berkaitan dengan rangsangan , sehingga cenderung mengalami regresi paling sedikit sampai taraf tertentu, jika beban kerja abnormal hilang.Contoh hipertrofi A. Bronkitis KronikKelainan Utama pada bronkitis kronik adalah hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus bronkus. terjadi sekresi mukus yang brlebihan dan lebih kental. Secara histologi dapat dibuktikan dengan membandingkan tebalnya kelenjar mukus dan dinding bronkus. Angka ini dinamakan indeks Reid. Normalnya adalah 0,26. pada bronchitis kronik rata-rata 0,55. Terdapat juga peradangan difus penambahan sel mononuclear di sub mukosa trakeo bronchial, metaplasia epitel bronkus dan silia berkurang. pada penderita yang sering mengalami bronkospasme, otot polos saluran bertambah dan timbul fibrosis peribronkial. Yang penting juga adalah perubahan pada saluran nafas kecil yaitu hiperplasia sel goblet, sel radang di mukosa dan submukosa, edema, fibrosis peribronkial, penyumbatan mukus intraluminal dan penambahan otot polos. Hipertropi prostatDefinisiPada banyak pasien dengan usia di atas 50 tahun, kelenjar prostatnya mengalami pembesaran, memanjang ke arah kandung kemih dan penyumbatan aliran urin dengan dengan menutup orifisium uretra. Hipertrofi prostat adalah pertumbuhan dari nodula-nodula fibroadematosa majemuk dalam prostat.Sebenarnya istilah hipertrofi kurang tepat karena yang terjadi adalah hiperplasia kelenjar periuretra yang mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah. Hipertropi Otot. apa itu hipertrofi otot? Hipertrofi otot adalah pertambahan otot. Pertambahan otot berlaku disebabkan pengumpulan protein. Pengumpulan protein boleh berlaku dalam tiga cara ialah pertama peningkatan jumlah protein yang masuk ke dalam otot, kedua jumlah protein terbuang daripada pengurangan otot atau kedua-duanya sekali.Latihan bebanan menyebabkan microtrauma (koyak kecil di serat otot). Badan akan bertindak balas terhadap kerosakan dengan meningkatkan jumlah kemasukan protein ke dalam otot. Ia akan berterusan sehingga dua hari selepas latihan bebanan. Ini menunjukkan kepentingan protein dalam diet harian. Di Malaysia ini saya lihat, kebanyakan menu makanan, tinggi karbohidrat dan protein sangat rendah. Saya pernah dengar satu cerita, bila makan di kampung, mak seorang ini boleh marah bila tengok anak dia makan lauk lagi banyak dari nasi.Kadar pembaik pulih dan pembesaran otot dipengaruhi oleh hormon testosteron dan hormon-hormon lain. Latihan bebanan meningkatkan pelepasan hormon-hormon ini ke otot-otot yang memerlukannya. Kebanyakan dadah sukan adalah dari sumber testosteron sintetik yang mana disalahguna untuk meningkatkan testosteron melalui testosteron tambahan daripada luar. Saya akan cuba masukkan topik pasal dadah sukan dalam topik-topik mendatang.Kadar hipertrofi otot yang terjadi dalam proses membaik pulih otot bergantung pada jenis serat otot yang terlibat. Kadar fast twitch fibre lebih baik dari slow twitch fibre. Mereka yang ada lebih fast twitch fibre akan membesar lebih cepat dan besar. Banyak tak banyak serat ini bergantung pada genetik. Di Malaysia kita boleh lihat perbezaan dari kaum contohnya. Kenapa kaum india banyak yang terlibat dalam larian jarak jauh? Mereka ada lebih slow twitch fiber berbanding fast twitch fiber yang mana baik untuk aktiviti jenis aerobik. Ini bukan bermaksud tidak boleh membesarkan otot cuma antara cepat dan perlahan. Ada faktor-faktor lain yang diambil kira sekali.Latihan Untuk PembesaranAda hubungan terbalik antara tambah kekuatan dan hipertrofi. Bila mula mengangkat bebanan, otot akan bekerja lebih baik dan menjadi lebih kuat. Namun, badan akan kurang menambah serat otot bila sudah mula menyesuaikan diri dan jika kurang serat otot diransang, semakin sikit pembesaran.Sebagai contoh, seorang atlet angkat berat, menunjukkan peningkatan kekuatan dalam satu tempoh latihan tetapi kurang peningkatan dalam saiz otot. Ini menunjukkan bahawa latihan kekuatan kurang memberi kesan pada hipertrofi. Latihan kekuatan (1-6 ulangan, 3 set atau kurang) juga menyebabkan hipertrofi tetapi sangat sidikit. Boleh rujuk di muka Latihan Bebanan.Bebanan besar dengan banyak set (8-12 ulangan, 3 hingga 6 set) menunjukkan hipertrofi yang baik. Beban kerja yang lebih tinggi berkesan mencipta microtrauma disebabkan masa tambahan di bawah ketegangan dan jumlah serat yang direkrut. Bebanan tinggi dengan banyak set menunjukkan peningkatan dalam produksi testosteron dan hormon tumbesaran (growth hormone). Cuma ada satu yang perlu disedari. Bebanan besar dan set yang banyak mungkin cara yang paling cepat untuk menambah otot tetapi jika hanya latih cara begini, badan kita akan cecah tahap yang dipanggil sindrom adaptasi yang mana, badan kita sudah membiasakan diri dan menolak perubahan.Bagaimana untuk elak adaptasi? Saya mencadangkan supaya buat latihan hipertrofi dengan latihan kekuatan sekali. Atau mungkin boleh dibuat dalam nisbah 2:1. Bagaimana? Contoh:Latihan 1: Hipertrofi Dada dan BisepLatihan 2: Hipertrofi Dada dan BisepLatihan 3: Kekuatan Dada dan BisepJarak masa antara Latihan mungkin boleh selang 3-4 hari bagi mereka yang aktif atau mungkin 1 minggu bagi mereka yang melatih 1 bahagian badan setiap minggu. Boleh diselangkan denganLatihan 1: Hipertrofi Belakang dan HamstringLatihan 2: Kekuatan Belakang dan HamstringLatihan 3: Hipertrofi Belakang dan HamstringLatihan 1: Kekuatan KakiLatihan 2: Hipertrofi KakiLatihan 3: Hipertrofi KakiLatihan 1: Hipertrofi Bahu dan TrisepLatihan 2: Kekuatan Bahu dan TrisepLatihan 3: Hipertrofi Bahu dan TrisepJumlah OtotJumlah otot seseorang boleh dapat dalam 12 minggu latihan adalah berbeza mengikut individu. Jika orang baru, perubahan ketara yang dapat dilihat adalah peningkatan kekuatan. Hipertrofi tidak dapat dilihat pada peringkat awal sehingga minggu ke 6 menurut kajian yang dijalankan oleh Philips pada tahun 1997. Dengan andaian diet yang baik dan latihan yang betul, boleh dapat penambahan otot diantara 2 hingga 5 kg selepas 12 minggu. Tetapi tertakluk juga pada faktor lain seperti penggunaan makanan tambahan dan lain-lain. Jika mereka yang kembali berlatih setelah lama bercuti mungkin akan tambah sehingga 10 kg otot bergantung pada keadaan sebelum dia berhenti berehat dahulu. Hipertropi ventrikel kananHipertrofi Kardiomiopati DEFINISIHipertrofi kardiomiopati (Hypertrophic Cardiomyopathy) merupakan sekumpulan penyakit jantung yang ditandai dengan adanya penebalan pada dinding ventrikel.PENYEBABKardiomiopati hipertrofik bisa terjadi sebagai suatu kelainan bawaan.Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa dengan akromegali (terjadi akibat kelebihan hormon pertumbuhan di dalam darah) atau pada penderita hemokromositoma (suatu tumor yang menghasilkan adrenalin).Penderita neurofibromatosis juga bisa mengalami kardiomiopati hipretrofik.Biasanya setiap penebalan pada dinding otot jantung mencerminkan reaksi otot terhadap peningkatan beban kerja jantung dan penyebab yang khas dari keadaan ini adalah: tekanan darah tinggi penyempitan katup stenosis (stenosis katup aorta) keadaan lainnya yang menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari jantung.Tetapi penderita kardiomiopati hipertrofik tidak memiliki keadaan-keadaan tersebut. Bahkan penebalan pada kardiomiopati hipertrofik biasanya merupakan akibat dari kelainan genetik yang diturunkan.Jantung menebal dan lebih kaku dari normal dan lebih tahan terisi oleh darah dari paru-paru.Sebagai akibatnya terjadi tekanan balik ke dalam vena-vena paru, yang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam paru-paru, sehingga penderita mengalami sesak nafas yang sifatnya menahun.Penebalan dinding ventrikel juga bisa menyebabkan terhalangnya aliran darah, sehingga mencegah pengisian jantung yang sempurna.2. Hiperplasia,a. DefinisiHiperplasia itu adalah meningkatnya jumlah sel-sel yang ada di suatu jaringan / organ.b. Golongan hiperplasiaa. Hiperplasia fisiologik1) Hiperplasia Hormonal:Proliferasi kelenjar mammae.Misalnya pada saat menyusui jumlah sel mamae akan meningkat maupun saat kehamilan terjadi hiperplasia endometrium supaya uterus lebih tebal.Hiperplasia endometrium adalah suatu masalah dimana terjadi penebalan/pertumbuhan berlebihan dari lapisan dinding dalam rahim (endometrium), yang biasanya mengelupas pada saat menstruasi.Hiperplasia endometrium biasa terjadi akibat rangsangan / stimulasi hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh progesteron. Pada masa remaja dan beberapa tahun sebelum menopause sering terjadi siklus yang tidak berovulasi sehingga pada masa ini estrogen tidak diimbangi oleh progesteron dan terjadilah hiperplasia. Kejadian ini juga sering terjadi pada ovarium polikistik yang ditandai dengan kurangnya kesuburan (sulit hamil).Gejala dari hiperplasia endometrium, antara lain : siklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak. Selain itu, akan sering mengalami plek bahkan muncul gangguan sakit kepala, mudah lelah dan sebagainya.Dampak berkelanjutan dari penyakit ini, adalah penderita bisa mengalami kesulitan hamil dan terserang anemia. Hubungan suami-istri pun terganggu karena biasanya terjadi perdarahan yang cukup parah.Hiperplasia Endometrium seringkali terjadi pada sejumlah wanita yang memiliki resiko tinhggi : Sekitar usia menopause Didahului dengan terlambat haid atau amenorea Obesitas ( konversi perifer androgen menjadi estrogen dalam jaringan lemak ) Penderita Diabetes melitus Pengguna estrogen dalam jangka panjang tanpa disertai pemberian progestin pada kasus menopause PCOS polycystic ovarian syndrome Penderita tumor ovarium dari jenis granulosa theca cell tumor2) Hiperplasia Kompensatorik : Pengangkatan jaringan/penyakit.Misalnya hiperplasia hati setelah hepatektomi parsial.Setelah hepatektomi parsial, pembelahan sel di hepar meningkat hingga hepar mencapai berat normal (sekitar 12 hari setelah hepatektomi)b. hyperplasia patologihyperplasia patologi adalah contoh stimulasi factor pertumbuhan atau hormonal yang berlebih.Misalnya hipererstrinisme dan hiperplasia endometrium atipik.Yang perlu dicermati adalah pada kondisi hiperplasia patologik perlu diwaspadi terjadinya proliferasi keganasan. misalnya hiperplasia endometrium dan serviks yang merupakan prekursor kanker endometrium dan serviks.3. Metaplasia, ialah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain.Sifat deferensiasi sel pada jaringan tertentu pada keadan abnormal dapat juga berubah. Diferensiasi adalah proses dimana keturunan sel-sel induk yang sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu . Misalnya sel-sel yang membelah yang terdapat pada lapisan terdalam epidermis sedikit demi sedikit bermigrasi ke atas . Sewaktu mereka melakukan ini mereka memperoleh sifat protektif khusus dari sel-sel epidermis bagian luar dan menghasilkan zat protein yang dikenal sebagai keratin. Dengan cara yang serupa , dalam lapisan pembatas system pernafasan sebagian sel epithelium yang membelah berkembang menjadi sel kolumnar tinggi dengan silia pada permukaan sel yang menghadap permukaan lumen.Jika system diferensiasi sel jenis ini berada dalam lingkungan yang tidak cocok , maka pola diferensiasinya dapat berubah sehingga sel yang membelah mulai melakukan diferensiasi menjadi sel yang biasanya tidak ditemukan pada daerah itu, tetapi ditemukan di bagian tubuh lain. Fenomena inilah yang disebut metaplasia .Misalnya :jika lapisan endotel serviks uteri mengalami iritasi kronik , maka bagian epitel kolumnar diganti oleh epitel skuamosa yang mirip epidermis.Metaplasia kemungkinan besar reversible . sehingga jika penyebab perubahan dapat dihilangkan, maka sel induk dalam populasi itu mengadakan diferensiasi lagi membentuk sel tertentu yang biasanya terdapat di tempat itu.Contoh metaplasia :1. Metaplasia kelenjarDapat terjadi di kerongkongan persimpangan dengan perut Anda. Ada penyakit yang banyak orang menderita yang disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Ketika makan makanan itu berjalan melalui kerongkongan dan ke dalam perut, di mana otot-cincin yang disebut Lower Esophageal sphincter menutup untuk menjaga isi perut (makanan, cairan, dan yang paling penting asam) dari bocor kembali ke kerongkongan An . Pada pasien dengan GERD sfingter ini benar-benar lemah, sehingga campuran asam hanya makan sesekali menyemprotkan kembali ke atas tabung dan merusak bagian-bagian dari kerongkongan di dekat persimpangan. Apa jenis efek tidak asam yang telah di kerongkongan? Kerongkongan dipagari dengan terutama sel-sel skuamosa. Ini adalah sederhana, run-of-the-mill-sel tetapi ketika mereka terus-menerus mendapatkan hit dengan asam dan mencoba untuk menangani kerusakan semacam itu, mereka akan berubah menjadi jenis sel yang lebih mampu menangani stres itu. Jadi mereka berubah menjadi sel-sel kelenjar, seperti jenis yang ditemukan dalam perut . Sel-sel ini mensekresikan lendir yang melindungi mereka dari asam dalam perut sehingga saklar itu logis. Pada dasarnya menaruh, bagian bawah kerongkongan menjadi perpanjangan dari jaringan perut . gambar2. Contoh kedua adalah apa yang terjadi ketika orang merokok rokok untuk jangka waktu lama: metaplasia skuamosa. Asap rokok yang dihirup ke dalam jalan napas dan menyebabkan kerusakan kimia akibat hidrokarbon polisiklik. Kerusakan kimia berulang memaksa sel glandular untuk beralih ke sel-sel skuamosa untuk melindungi diri mereka. Hal yang buruk tentang ini adalah bahwa sel-sel kelenjar di saluran udara mengeluarkan lendir untuk penyusup perangkap, debu, kotoran, dll Mereka juga memiliki rambut-rambut bulu mata disebut bahwa dari menyapu ini terperangkap, sampah dilapisi lendir dan saluran napas . Inilah sebabnya mengapa perokok sangat rentan terhadap infeksi pernafasan konstan, kemampuan mereka untuk menjebak dan menyingkirkan sampah terganggu.Kabar baik tentang metaplasia pada kedua kasus ini adalah bahwa jika menghapus iritasi, sel-sel akan kembali ke normal. Pada pasien GERD kita menggunakan antasid dan melihat ke dalam cara memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Dalam perokok kita membuat mereka berhenti merokok. Tetapi jika itu reversibel apa hal ini harus dilakukan dengan kanker? Nah, jika stimulan merusak terus, dan sel-sel ini terus berkembang biak dan switching, itu akan meningkatkan risiko displasia berkembang, pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Itulah awal dari kerongkongan / kanker paru-paru pada pasien ini.4. Displasia, keadaan yang timbul pada sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat mengalami polarisasi pertumbuhan sel reserve.Adalah kelainan diferensiasi sel-sel yang sedang berprolifelasi sedemikian rupa, sehingga ukuran bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan dalam sel. Pada dysplasia terdapat kehilangan pengawasan pada populasi yang terserang. Dysplasia ringan sering dijumpai dalam kaitannya dengan daerah peradangan dan kemungkinan besar refersibel jika rangsang iritasi dapat dihilangkan. Namun dalam keadaan rangsang yang mengakibatkan dysplasia itu tidak dapat ditemukan, dan perubahan secara progresif menjadi lebih parah akhrnya perkembangan menjadi penyakit ganas. Pada servik uteri dysplasia sering terjadi dan perjalanan alamiahnya telah dipelajari secara seksama. Dysplasia dapat berjalan dari derajat yang ringan ke sedang sampai dysplasia berat ingkatnya menyerupai kanker prinvasif. Penghancuran dari pusat dysplasia srviks dapat mencegah perkembangan kanker dapat mencegah perkembangan kanker invasive.Contoh dysplasia1. Kanker serviksProses terjadinya kanker ini dimulai dengan sel yang mengalami mutasi lalu berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. Dimulai dari displasia ringan, displasia sedang, displasia berat, dan akhirnya menjadi karsinoma in-situ.(KIS), kemudian berkembang lagi menjadi karsinoma invasif. Tingkat displasia dan KIS dikenal juga sebagai tingkat pra-kanker. Dari displasia menjadi karsinoma in-situ diperlukan waktu 1-7 tahun, sedangkan karsinoma in-situ menjadi karsinoma invasifberkisar3-20tahun.APAKAH TANDA DISPLASIA SERVIKS ?Displasia serviks umumnya tanpa gejala, artinya bahwa kebanyakan wanita tidak waspada terhadap kondisi ini.Beberapa hal dibawah ini sebagai tanda dan gejala displasia dan kanker serviks yaitu :1. Perdarahan bercak atau darah segar diantara atau selama periode menstruasi.2. Perdarahan menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama dari biasa.3. Perdarahan setelah setubuh, pembersiahan atau saat pemeriksaan pelvis.4. Nyeri selama setubuh.5. Perdarahan setelah menopause6. Peningkatan cairan vaginahttps://ekosupriyatiningsih.wordpress.com/2011/06/27/adaptasi-sel/

D.DisplasiaDisplasia adalah pertumbuhan sel aneh yang mengakibatkan sel-sel yang berbeda dalamukuran, bentuk atau susunannya dengan sel-sel lain dalam tipe jaringan yang sama. Displasiadapat terjadi akibat bahan kimia, radiasi, atau inflamasi atau iritasi kronik. Displasia dapatpulih atau dapat mendahului perubahan neoplastik yang tidak dapat pulih.Displasia adalah pertumbuhan yang menyimpang namun tidak neoplastik. Ditandai olehpleomorfisme, hiperkromatikisme, dan hilangnya orientsi normal. Perubahan displastikbiasanya terjadi di epitelia terutama di serviks uteri. Bila perubahan displastik makin jelas danmelibatkan seluruh tebal epitelium, lesi tersebut dianggap suatu neoplasma preinvasif dandisebut sebagaikarsinoma in situ.Keadaan ini mungkin berlanjut cepat seperti banyak keadaanmenjadikarsinoma invasif. Namun demikian displasia berderajat ringan yang lazim terjadi diserviks uteri, tidak selalu mengakibatkan kanker dan sering reversibel bila pencetusnyadihilangkan.Displasia merujuk kepada pembentukan dan perkembangan sel secara tidak beraturan.fenomena ini mungkin diiringi denganmetaplasiaskuamaseperti dalambronkusatauserviks danhiperplasia epitelium skuamahasil dari pengasalan kepada cahaya matahari. antaraperubahan yang berlaku termasuklah peningkatanmitosis, penghasilanselyang tidak normal dan sel bercenderung menyimpang daripada susunan asal. pembentukan dan bagaimanadisplasia terjadi masih tidak diketahui tetapi sentiasa berasosiasi dengan bermulanyamalignandandisplasiaseringkali ditemui dalamepitelium serviks uterus.

Medis

Eva Prasetya MaulinaStudent at Faculty of Nursing, University of Indonesia Staff Depor BEM FIK UI 2012 Syiar FPPI FIK selengkapnya Jadikan Teman | Kirim Pesan 0inShare Adaptasi, Jejas dan Kematian SelREP | 23 March 2012 | 03:20 Dibaca: 7268 Komentar: 0 0 HASIL DISKUSI KELOMPOK PRAKTIKUM 1FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIAANGGOTA:1. Erna Silvia Budi, 11060047012. Eva Prasetnya Maulina,11060036043. Hutami Lestyo Rahayu, 11060219034. Iin Nur Indah Sari, 11060080125. Lina Iffata Fauziya, 110606. Ratna Susiyanti, 110607. Shara Ati Kurnia Dewi, 11060TOPIK :Adaptasi, Jejas dan Kematian Sel1.2 Adaptasi SelularSel mampu mengatur dirinya dengan cara mengubah struktur dan fungsinya sebagai respon terhadap berbagai kondisi fisologis maupun patologis. Kemampuan ini disebut dengan adaptasi selular.Terdapat 4 tipe adaptasi selular, yaitu:a) HipertrofiHipertrofi adalah Pertambahan besar organ akibat adanya pertambahan ukuran sel pada organ. Hipertrofi adalah suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan pertumbuhan sebagian besar struktur dalam sel.Contoh hipertrofi yang menguntungkan adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelet pada binaragawan. Hipertrofi yang bersifat patologis contohnya adalah jantung yang dipotong melintang, kapasitas jadi lebih kecil dan kerja jantung jadi lebih berat.b) MetaplasiaMetaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. Metaplasia biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan kronis pada jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan menggantikan jaringan semula.Contoh metaplasia yang paling umum adalah perubahan sel saluran pernapasan dari sel epitel kolumnar bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat sebagai respons terhadap merokok jangka panjang.Contoh lain yang dapat kita amati pada kasus kanker serviks. Pada perubahan sel kolumnar endoserviks menjadi sel skuamosa ektoserviks terjadi secara fisiologis pada setiap wanita yang disebut sebagai proses metaplasia. Karena adanya faktor-faktor risiko yang bertindak sebagai ko-karsinogen, proses metaplasia ini dapat berubah menjadi proses displasia yang bersifat patologis. Displasia merupakan karakteristik konstitusional sel seperti potensi untuk menjadi ganas.Jadi, intinya metaplasia bisa terjadi dalam bentuk fisiologis namun hanya sesaat saja karena pasti akan ada factor yang menyebabkan metaplasia ini berubah sifat menjadi patologis.contoh kasus peradangan kronis pada jaringanSalah satu contoh peradangan kronis misalnya pada penyakit gastritis. Gastritis adalah suatu peradanganpada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Salah satu etiologi terjadinya gastritis adalah Helycobacter pylory ( pada gastritis kronis ).Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronispada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan metaplasia.Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster misalnya dengan sek squamosa yang lebih kuat. Karena sel squamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.Gastritis akutgastritis akut yang bersifat peradangan terjadi di mukosa atau sub mukosa yang bersifat iritasi lokal, gejala biasanya ringan seperti : rasa tidak enak di daerah epigastrik, kram di perut / tegang juga dapat menimbulkan terjadinya perdarahan, di samping itu pada gastritis dapat terjadi peningkatan yang dapat dapat menimbulkan mual dan muntah juga dapat menyebabkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCL dengan mukosa gaster.c) AtrofiAtrofi merupakan pengurangan ukuran yang disebabkan oleh mengecilnya ukuran sel atau mengecilnya/berkurangnya (kadang-kadang dan biasa disebut atrofi numerik) sel parenkim dalam organ tubuh (Syhrin, 2008).Atrofi dapat disebabkan oleh berbagai faktor tergantung pada jenis atrofi tersebut. Sebelum membahas mengenai penyebab terjadinya, maka harus diketahui terlebih dahulu jenis-jenis atrofi agar pembahsannya lebih spesifik. Secara umum, terdapat dua jenis atrofi, yaitu atrofi fisiologis dan atrofi patologis.Atrofi fisiologis merupakan atrofi yang bersifat normal atau alami. Beberapa organ tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau pertumbuhan, dan jika alat tubuh tersebut organ tubuh tersebut tidak menghilang ketika sudah mencapai usia tertentu, malah akan dianggap sebagai patologik ( Saleh, 1973). Contoh dari atrofi fisiologis ini yaitu proses penuaan (aging process) dimana glandula mammae mengecil setelah laktasi, penurunan fungsi/produktivitas ovarium dan uterus, kulit menjadi tipis dan keriput, tulang-tulang menipis dan ringan akaibat resorpsi. Penyebab proses atrofi ini bervariasi, diantaranya yaitu berkurangnya/hilangnya stimulus endokrin, involusi akibat menghilangnya rangsan-rangsang tumbuh (growth stimuli), berkurangnya rangsangan saraf, berkurangnya perbekalan darah, dan akibat sklerosis arteri. Penyebab-penyebab tersebut terjadi karena peoses normal penuaan (Saleh, 1973). Berbeda dengan atrofi fisiologis, atrofi patologis merupakan atrofi yang terjadi di luar proses normal/alami.Secara umum, atrofi patologis dan fisiologis terbagi menjadi lima jenis, yaitu atrofi senilis, atrofi local, atrofi inaktivas, atrofi desakan, dan atrofi endokrin.Secara umum, atrofi patologis dan fisiologis terbagi menjadi lima jenis, yaitu atrofi senilis, atrofi local, atrofi inaktivas, atrofi desakan, dan atrofi endokrin.1. Atrofi senilisAtrofi senilis terjadi pada semua alat tubuh secara umum, karena atrofi senilis termasuk dalam atofi umum (general atrophy). Atropi senilis tidak sepenuhnya merupakan atropi patologis karena proses aging pun masuk ke dalam kelompok atrofi senilis padahal proses aging merupakan atropi fisiologis. Contoh atropi senilis yang merupakan proses patologik yaitu starvation (kelaparan). Starvation atrophy terjadi bila tubuh tidak mendapat makanan/nutrisi untuk waktu yang lama. Atropi ini dapat terjadi pada orang yang sengaja berpuasa dalam jangka waktu yang lama (tanpa berbuka puasa), orang yang memang tidak mendapat makanan sama sekali (karena terdampar di laut atau di padang pasir). Orang yang menderita gangguan pada saluran pencernaan misalnya karena penyempitan (striktura) esophagus. Pada penderita stiktura esophagus tersebut mungkin mendapatkan suplai makanan yang cukup, namun makanan tersebut tidak dapat mencapai lambung dan usus karena makanan akan di semprotkan keluar kembali. Karena itu, makanan tidak akan sampai ke jaringan-jaringan tubuh sehingga terjadilah emasiasi, inanisi, dan badan menjadi kurus kering.2. Atrofi LokalAtrofi local dapat terjadi akibat keadaan-keadaan tertentu.3. Atropi inaktivitasTerjadi akibat inaktivitas organ tubuh atau jaringan. Misalnya inaktivitas otot-otot mengakibatkan otot-otot tersebut mengecil. Atropi otot yang paling nyata yaitu bila terjadi kelumpuhan otot akibat hilangnya persarafan seperti yang terjadi pada poliomyelitis.Atrofi inaktivitas disebut juga sebagi atrofi neurotrofik karena disebabkan oleh hilangnya impuls trofik. Tulang-tulang pada orang yang karena suatu keadaan terpaksa harus berbaring lamaocclusion) pada saluran keluar pancreas, sel-sel asinus pancreas (eksokrin) menjadi atrofik. Namun, pulau-pulau Langerhans (endokrin) yang membentuk hormon dan disalurkan ke dalam darah tidak mengalami atrofi. mengalami atrofi inaktivitas. Akibatnya, tulang-tulang menjadi berlubang-lubang karena kehilangan kalsiumnya sehingga tidak dapat menunjang tubuh dengan baik. Sel-sel kelenjar akan rusak apabila saluran keluarnya tersumbat untuk waktu yang lama. Ini misalnya terjadi pada pankreas. Jika terjadi sumbatan (4. Atrofi desakanAtrofi ini terjadi akibat desakan yang terus-menerus atau desakan dalam waktu yang lama dan yang mengenai suatu alat tubuh atau jaringan. Atrofi desakan fisiologik terjadi pada gusi akibat desakan gigi yang mau tumbuh dan dan yang mengenai gigi (pada nak-anak). Atroi desakan patologik misalnya terjadi pada sternum akibat aneurisma aorta. Pelebaran aorta di daerah substernal biasanya terjadi akibat sifilis. Karena desakan yang tinggi dan terus menerus mengakibatkan sternum menipis.Atrofi desakan ini pun dapat terjadi pada ginjal. Parenkim ginjal dapat menipis akibat desakan terus-menerus. Ginjal seluruhnya berubah menjadi kantung berisi air, yang biasanya terjadi akibat obstruksi ureter, yang biasanya disebabkan oleh batu. Atrofi dapat terjadi pada suatu alat tubuh kerena menerima desakan suatu tumor didekatnya yang makin lama makin membesar ( Saleh, 1973).5. Atrofi endokrinTerjadi pada alat tubuh yang aktivitasnya bergantung pada rangsangan hoemon tertentu. Atrofi akan terjadi jika suplai hormon yang dibutuhkan oleh suatu organ tertentu berkurang atau terhenti sama sekali. Hal ini misalnya dapat terjadi pada penyakit Simmonds. Pada penyakit ini, hipofisis tidak aktif sehingga mrngakibatkan atrofi pada kelenjar gondok, adrenal, dan ovarium.Secara umum, atrofi dapat terjadi karena hal-hal/kondisi berikut.1. Kurangnya suplai Oksigen pada klien/seseorang2. Hilangnya stimulus/rangsangan saraf3. Hilangnya stimulus/rangsangan endokrin4. Kekurangan nutrisi5. Disuse/inaktivitas (organ tidak sering digunakan, maka akan mengakibatkan pengecilan organ tersebut).Mekanisme atropi secara singkat adalah sebagai berikut.Secara umum, seluruh perubahan dasar seluler (dalam hal ini merupakan perubahan ke arah atropi) memiliki proses yang sama, yaitu menunjukkan proses kemunduran ukuran sel menjadi lebih kecil. Namun, sel tersebut masih memungkinkan untuk tetap bertahan hidup. Walupun sel yang atropi mengalami kemunduran fungsi, sel tersebut tidak mati.Atropi menunjukkan pengurangan komponen-komponen stutural sel. Sel yang mengalami atropi hanya memiliki mitokondria dengan jumlah yang sedikit, begitu pula dengan komponen yang lain seperti miofilamen dan reticulum endoplasma. Akan tetapi ada peningkatan jumlah vakuola autofagi yang dapat memakan/merusak sel itu sendiri.d) HiperplasiaHiperplasia merupakan suatu kondisi membesarnya alat tubuh/organ tubuh karena pembentukan atau tumbuhnya sel-sel baru (Saleh, 1973). Sama halnya dengan atrofi, terdapat dua jenis hyperplasia, yaitu hyperplasia fisiologis dan patologis. Contoh yang sering kita temukan pada kasus hyperplasia fisiologis yaitu bertambah besarnya payudara wanita ketika memasuki masa pubertas. Sedangkan hyperplasia patologis sering kita temukan pada serviks uterus yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Sel-sel pada serviks tersebut mengalami penambahan jumlah. Biasanya hyperplasia ini diakibatkan oleh sekresi hormonal yang berlebihan atau faktor pemicu pertumbuhan yang besar.`1.2.1. Artrofi(e) Definisi : Mengecilnya ukuran sel atau berkurangnya sel parenkim dalam organ tubuh (Syhrin, 2008). Etiologi : Disebabkan oleh berbagai faktor tergantung pada jenis atrofi tersebut.Atrofi fisiologis : beberapa organ tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau pertumbuhan ( Saleh, 1973).Artrofi patologis : jika alat tubuh tersebut organ tubuh tersebut tidak menghilang ketika sudah mencapai usia tertentu ( Saleh, 1973).Contoh : Salah satu contoh penyebab atrofi adalah kurangnya nutrisi dalam tubuh.Mekanisme : kekurangan nutrisi yang sebagian besar (nutrisi tersebut) berasal dari protein saat proses sintesis protein pada ribosom. Saat terjadi kekurangan nutrisi maka akan mengakibatkan terganggunya proses sintesis protein yang terjadi di ribosom dalam sel tubuh. Terganggunya proses sintesis protein mengakibatkan ribosom tidak berfungsi pula, saat dirobosom tidak berfungsi maka lama-kelamaan ribosom akan semakin sedikit dan jumlah volume sel semakin sedikit atau bahkan hilang.Ketika seseorang mengalami kekurangan nutrisi dalam tubuhnya maka berisiko mengalami komplikasi dari penyakit seperti campak, pneumonia, dan diare lebih tinggi. Lalu dapat terjadi depresi, berisiko hipotermia, imunitas menurun sehingga meningkatkan risiko terjadi infeksi, penyembuhan penyakit dan luka lebih lama serta masalah terhadap kesuburan. Untuk mengetahui seseorang kekurangan gizi dapat diperiksa dengan menghitung indeks massa tubuh, yaitu dengan menghitung berat badan (dalam kilogram) dibagi tinggi badan kuadrat (dalam meter persegi). Nilai normal pada wanita adalah 19-24, dan pria adalah 20-25. Di bawah nilai tersebut dikatakan kekurangan gizi dan diatas nilai tersebut dikatakan kelebihan gizi.f) Atrofi pada TestisTestis mengalami atrofi karena berbagai hal. Kebanyakan, atrofi testis diawali dengan orkitis yaitu peradangan pada testis yang disebabkan oleh infeksi. Biasanya, infeksi tersebut ditandai dengan gejala pembengkakan testis. Pada orkitis dapat terjadi kerusakan pembuluh darah pada korda spermatic (saluran yang berisi pembuluh darah, persarafan, kelenjar getah bening, dan saluran sperma) yang dapat menyebabkan atrofi testis. Akibatnya, testis tersebut mengalami kegagalan fungsi untuk memproduksi sperma. Sehingga akan terjadi gangguan dalam menghasilkan keturunan.- Atrofi pada Otak, Penderita AlzheimerAlzheimer termasuk salah satu kepikunan berbahaya yang dapat menurunkan daya pikir dan kecerdasan seseorang. Fenomena alzheimer ditandai dengan adanya kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan sehingga mengganggu kegiatan sosial sehari-hari (Quartilosia, 2010). Secara anatomi, serebrum mengalami atrofi, yaitu girus serebrum menjadi lebih kecil/menciut sedangkan sulkusnya melebar.Penderita Alzheimer biasanya akan sulit mengingat nama atau lupa meletakkan suatu barang. Orang-orang di sekitar penderita, biasanya akan mengalami kekhawatiran terhadap penderita alzheimer. Ini merupakan akibat atrofi otak yang sangat mematikan, karena sel-sel saraf pada otaknya mati.Atrofi pada Otot BisepTelihat dengan jelas bahwa lengan atasnya mengalami pengecilan. Pada umumnya, kondisi ini disebabkan oleh inaktivitas/disuse otot lengan tersebut. Lengan tersebut jarang digunakan untuk mengankat beban, atau jarang digunakan untuk bekerja sehingga mengalami penyusutan. Atrofi ini disebut atrofi inaktivitas patologik.Seseorang yang mengalami atrofi otot akan mengalami penurunan kekuatan bahkan yang lebih fatal yaitu dapat mengakibatkan kelumpuhan. Namun, ada cara-cara mengatasinya diantaranya yaitu, dilakukannya program olah raga rutin dengan pengontrolan terapis, perawat, atau dokter; latihan dalam air untuk mengurangi beban kerja otot; dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang (obat-penyakit.com, 2010).Penyebab terjadinya atrofiSebelumnya harus diketahui terlebih dahulu jenis-jenis atrofi agar pembahasannya lebih spesifik. Secara umum, terdapat dua jenis atrofi, yaitu atrofi fisiologis dan atrofi patologis.Atrofi fisiologis merupakan atrofi yang bersifat normal atau alami. Beberapa organ tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau pertumbuhan. Contohnya yaitu proses penuaan yaitu penurunan fungsi/produktivitas ovarium dan uterus, kulit menjadi tipis dan keriput, tulang-tulang menipis dan ringan akaibat resorpsi.Penyebabnya macam-macam, misal berkurangnya/hilangnya stimulus endokrin, involusi akibat menghilangnya rangsan-rangsang tumbuh, berkurangnya rangsangan saraf, berkurangnya perbekalan darah, dan akibat sklerosis arteri.Kalau atrofi patologis merupakan atrofi yang terjadi di luar proses normal/alami.Lalu seperti yang disebutkan Saudari Hutami, ada beberapa jenis atrofi yang nantinya bisa kita identifikasi menurut jenisnya.1.2.2 Hiperplasia dan Hipertrofi(g) Perbedaan*Hiperplasi : jumlah sel bertambah sehingga organ membesar.Contoh : Fisiologis : Membesarnya payudara pada wanita saat memasuki masa pubertas, Patologis : Hipertensi.*Hipertrofi : bertambahnya isi/volume suatu jaringan sehingga organ membesar.Contoh : Fisiologis : Membesarnya uterus Ibu hamil, Patologis : Membesarnya kelenjar prostat.h. Pada kondisi apakah yang menyebabkan kelainan diatas?kondisi diatas merupakan hipertropi patologis jantung. pada gambar tersebut terjadi peningkatan ukuran sel atau pebengkakan jantung yang ditandai dengan ventrikel kiri , hal ini disebabkan beban kerja jantung meningkat.Kardiomiopati hipertrofik bisa terjadi sebagai suatu kelainan bawaan. Penyakit ini dapat terjadi pada orang dewasa dengan akromegali (kelebihan hormon pertumbuhan di dalam darah) atau penderita hemokromositoma (suatu tumor yang menghasilkan adrenalin).i. Pahami bahwa hipertrofi yang terjadi pada otot skelet binaragawan dan hipertrofi yang terjadi pada sel organ vital seperti jantung memberi dampak yang sangat berbeda bagi klien. Menurut anda apakah dampak hipertrofi ventrikel bagi klien penderita?Dampak hipertrofi ventrikel bagi klien penderita yaitu jantung menebal dan lebih kaku dari normal dan lebih tahan terisi oleh darah dari paru-paru. Sebagai akibatnya terjadi tekanan balik ke dalam vena-vena paru, yang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam paru-paru, sehingga penderita mengalami sesak nafas yang sifatnya menahun. Penebalan dinding ventrikel juga bisa menyebabkan terhalangnya aliran darah, sehingga mencegah pengisian jantung yang sempurna.Gambar 1Gambar 2j. Menurut anda apakah hiperplasia merupakan proses fisiologis atau patologis?Menurut saya gambar 1 merupakan proses hiperplasia fisiologis dan salah satu contohnya adalah terjadinya pembesaran endometrium seperti pada gambar di atas. Pembesaran endometrium merupakan hiperplasia fisiologis karena respons pembesaran endometrium memang dibutuhkan ketika siklus menstruasi normal.Sedangkan gambar 2 merupakan hiperplasia patologis dan contohnya adalah terjadinya perbesaran kelenjar prostat seperti pada gamabr di atas. Proses pembesaran kelenjar prostat merupakan hiperplasia patologis yang disebabkan oleh proses hiperplasi yang tidak terkontrol dan bersifat parasit.

2. Macam- Macam Jejas SelA. RegenerasiB. HiperplasiaHiperplasia merupakan suatu kondisi membesarnya alat tubuh/organ tubuh karena pembentukan atau tumbuhnya sel-sel baru (Saleh, 1973). Sama halnya dengan atrofi, terdapat dua jenis hyperplasia, yaitu hyperplasia fisiologis dan patologis. Contoh yang sering kita temukan pada kasus hyperplasia fisiologis yaitu bertambah besarnya payudara wanita ketika memasuki masa pubertas. Sedangkan hyperplasia patologis sering kita temukan pada serviks uterus yang dapat mengakibatkan kanker serviks. Sel-sel pada serviks tersebut mengalami penambahan jumlah. Biasanya hyperplasia ini diakibatkan oleh sekresi hormonal yang berlebihan atau faktor pemicu pertumbuhan yang besar.C. HipertropiHipertrofi adalah pertambahan besar organ akibat adanya pertambahan ukuran sel pada organ. Hipertrofi adalah suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan pertumbuhan sebagian besar struktur dalam sel. Hipertropi dapat terlihat pada berbagai jaringan tetapi khususnya mencolok pada berbagai jenis otot. Peningkatan beban pekerjaan pada otot merupakan rangsang bagi hipertropi . Penonjolan otot bisep pada atlet angkat besi merupakan contoh hipertropi otot yang nyata. Hal yang sama terjadi akibat respon adaptasi yang penting pada miokardium. Jika seseorang mempunyai katup jantung abnormal yang menimbulkan beban mekanik yang luar biasa pada venrikel kiri atau jika ventrikel memompa melawan tekanan darah sistemik yang mengakibatkan hipertropi miokardium disertai penebalan dinding ventrikel .Fenomena yang serupa dapat terjadi pada otot polos yang dipaksa bekerja melawan beban yang meningkat. Dengan demikian dinding kandung kemih dapat menjadi hipertropi jika obstruksi pada aliran keluar bebas dari urin, pada masing-masing keadaan ini pembesaran sel yang hipertropi ini sebenarnya disertai penambahan unsur kontraktil jaringan , maka merupakan respon adaptif. Hipertropi berkaitan dengan rangsangan , sehingga cenderung mengalami regresi paling sedikit sampai taraf tertentu, jika beban kerja abnormal hilang.Contoh hipertrofi yang menguntungkan adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelet pada binaragawan. Hipertrofi yang bersifat patologis contohnya adalah jantung yang dipotong melintang, kapasitas jadi lebih kecil dan kerja jantung jadi lebih berat.D. DisplasiaDisplasia, keadaan yang timbul pada sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat mengalami polarisasi pertumbuhan sel reserve. Displasia adalah kelainan diferensiasi sel-sel yang sedang berprolifelasi sedemikian rupa, sehingga ukuran bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan dalam sel. Pada displasia terdapat kehilangan pengawasan pada populasi yang terserang. Displasia ringan sering dijumpai dalam kaitannya dengan daerah peradangan dan kemungkinan besar refersibel jika rangsang iritasi dapat dihilangkan. Namun dalam keadaan rangsang yang mengakibatkan displasia itu tidak dapat ditemukan, dan perubahan secara progresif menjadi lebih parah akhirnya perkembangan menjadi penyakit ganas. Pada servik uteri dysplasia sering terjadi dan perjalanan alamiahnya telah dipelajari secara seksama. Displasia dapat berjalan dari derajat yang ringan ke sedang sampai displasia berat tingkatnya menyerupai kanker prinvasif. Penghancuran dari pusat dysplasia srviks dapat mencegah perkembangan kanker invasive.E. MetaplasiaMetaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. Metaplasia biasanya terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan kronis pada jaringan. Dengan mengalami metaplasia, sel-sel yang lebih mampu bertahan terhadap iritasi dan peradangan kronik akan menggantikan jaringan semula. Contoh metaplasia yang paling umum adalah perubahan sel saluran pernapasan dari sel epitel kolumnar bersilia menjadi sel epitel skuamosa bertingkat sebagai respons terhadap merokok jangka panjang. Sifat deferensiasi sel pada jaringan tertentu pada keadan abnormal dapat juga berubah. Diferensiasi adalah proses dimana keturunan sel-sel induk yang sedang membelah dikhususkan untuk melakukan tugas tertentu . Misalnya sel-sel yang membelah yang terdapat pada lapisan terdalam epidermis sedikit demi sedikit bermigrasi ke atas . Sewaktu mereka melakukan ini mereka memperoleh sifat protektif khusus dari sel-sel epidermis bagian luar dan menghasilkan zat protein yang dikenal sebagai keratin. Dengan cara yang serupa , dalam lapisan pembatas system pernafasan sebagian sel epithelium yang membelah berkembang menjadi sel kolumnar tinggi dengan silia pada permukaan sel yang menghadap permukaan lumen. Jika sistem diferensiasi sel jenis ini berada dalam lingkungan yang tidak cocok , maka pola diferensiasinya dapat berubah sehingga sel yang membelah mulai melakukan diferensiasi menjadi sel yang biasanya tidak ditemukan pada daerah itu, tetapi ditemukan di bagian tubuh lain. Fenomena inilah yang disebut metaplasia .Jadi, intinya metaplasia bisa terjadi dalam bentuk fisiologis namun hanya sesaat saja karena pasti akan ada faktor yang menyebabkan metaplasia ini berubah sifat menjadi patologis.contoh kasus peradangan kronis pada jaringan. Salah satu contoh peradangan kronis misalnya pada penyakit gastritis. Gastritis adalah suatu peradangan pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster. Salah satu etiologi terjadinya gastritis adalah Helycobacter pylory ( pada gastritis kronis ). Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang kronis pada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan metaplasia.Metaplasia adalah salah satu mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster misalnya dengan sel squamosa yang lebih kuat. Karena sel squamosa lebih kuat maka elastisitasnya juga berkurang. pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan.F. DegenerasiG. AtropiAtrofi merupakan pengurangan ukuran yang disebabkan oleh mengecilnya ukuran sel atau mengecilnya/berkurangnya (kadang-kadang dan biasa disebut atrofi numerik) sel parenkim dalam organ tubuh (Syhrin, 2008).Atrofi dapat disebabkan oleh berbagai faktor tergantung pada jenis atrofi tersebut. Sebelum membahas mengenai penyebab terjadinya, maka harus diketahui terlebih dahulu jenis-jenis atrofi agar pembahsannya lebih spesifik. Secara umum, terdapat dua jenis atrofi, yaitu atrofi fisiologis dan atrofi patologis.Atrofi fisiologis merupakan atrofi yang bersifat normal atau alami. Beberapa organ tubuh dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau pertumbuhan, dan jika alat tubuh tersebut organ tubuh tersebut tidak menghilang ketika sudah mencapai usia tertentu, malah akan dianggap sebagai patologik ( Saleh, 1973). Contoh dari atrofi fisiologis ini yaitu proses penuaan (aging process) dimana glandula mammae mengecil setelah laktasi, penurunan fungsi/produktivitas ovarium dan uterus, kulit menjadi tipis dan keriput, tulang-tulang menipis dan ringan akaibat resorpsi. Penyebab proses atrofi ini bervariasi, diantaranya yaitu berkurangnya/hilangnya stimulus endokrin, involusi akibat menghilangnya rangsan-rangsang tumbuh (growth stimuli), berkurangnya rangsangan saraf, berkurangnya perbekalan darah, dan akibat sklerosis arteri. Penyebab-penyebab tersebut terjadi karena peoses normal penuaan (Saleh, 1973). Berbeda dengan atrofi fisiologis, atrofi patologis merupakan atrofi yang terjadi di luar proses normal/alami. Jika alat tubuh tersebut organ tubuh tersebut tidak menghilang ketika sudah mencapai usia tertentu ( Saleh, 1973).Secara umum, atrofi patologis dan fisiologis terbagi menjadi lima jenis, yaitu atrofi senilis, atrofi local, atrofi inaktivas, atrofi desakan, dan atrofi endokrin.

H. Infiltrasi