kuliah patologi 1. jejas sel2.ppt2012

79
PATOLOGI PATOLOGI Patologi berasal dari Patologi berasal dari kata kata Pathos Pathos berarti penyakit berarti penyakit dan dan Logos Logos berarti ilmu berarti ilmu Jadi patologi adalah ilmu yang Jadi patologi adalah ilmu yang mempelajari penyakit. mempelajari penyakit.

Upload: setiawansukmadjayac

Post on 24-Apr-2015

184 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

PATOLOGIPATOLOGI

Patologi berasal dari Patologi berasal dari kata kata PathosPathos berarti penyakit dan berarti penyakit dan

Logos Logos berarti ilmu berarti ilmu Jadi patologi adalah ilmu yang Jadi patologi adalah ilmu yang

mempelajari penyakit.mempelajari penyakit.

Page 2: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Pembagian PatologiPembagian Patologi 1. Patologi Anatomi1. Patologi Anatomi 2. Patologi Klinik2. Patologi Klinik 3. Patologi Forensik3. Patologi Forensik

Page 3: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

• Patologi Anatomi Adalah ilmu yang mempelajari perubahan struktur

serta fungsional pada sel, jaringan dan organ tubuh, yang terkena penyakit atau jejas .

• Patologi Klinik Mempelajari perubahan pada darah , urine, faeses

dan cairan tubuh pada suatu penyakit

• Patologi ForensikMempelajari perubahan pada organ tubuh padamayat, mempelajari sebab kematian pada mayat.

Page 4: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

PEMBAGIAN PATOLOGI ANATOMI

Patologi Anatomi umum : mempelajari reaksi dasar dari sel dan jaringan terhadap stimulus atau rangsangan yang abnormal

Patologi Anatomi khusus : Mempelajari respons spesifik jaringan dan

organ tertentu terhadap stimulus atau rangsangan misal paru paru, jantung, hati dll

Page 5: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Untuk dapat mengetahui perubahan Untuk dapat mengetahui perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan ataustruktur dan fungsi sel, jaringan atau

organ diperlukan bahan pemeriksaan organ diperlukan bahan pemeriksaan dan tehnik pemeriksaan tertentu dan tehnik pemeriksaan tertentu yang berguna untuk menegakkan yang berguna untuk menegakkan diagnosa ditinjau dari bidang diagnosa ditinjau dari bidang patologi anatomipatologi anatomi

Page 6: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

66

BAHAN-BAHAN PEMERIKSAAN DI BAHAN-BAHAN PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMILABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI

1. 1. Biopsi Biopsi yaitu yaitu potongan kecil jaringan potongan kecil jaringan yang di dapat dari penderita untuk yang di dapat dari penderita untuk menegakkan diagnosa penyakit. Bahan menegakkan diagnosa penyakit. Bahan biopsi diperoleh dari berbagai cara, biopsi diperoleh dari berbagai cara, misalnya eksisi, endoskopi.misalnya eksisi, endoskopi.

2.2.SitologiSitologi : bahan sitologi berupa cairan : bahan sitologi berupa cairan tubuh misal sputum, cairan ascites, tubuh misal sputum, cairan ascites, cairan pleura, hapusan dari vagina dll.cairan pleura, hapusan dari vagina dll.

33Hasil operasi Hasil operasi bahan diambil dari tubuh bahan diambil dari tubuh saat dilakukan operasi misalnya saat dilakukan operasi misalnya mammae.mammae.

Page 7: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Peranan AHLI PATOLOGIPeranan AHLI PATOLOGISuatu hari ahli Bedah Suatu hari ahli Bedah

menelpon menelpon seorang ahli patologi bahwa seorang ahli patologi bahwa besok pagi akan ada operasi besok pagi akan ada operasi ekterpasi tumor payu dara ekterpasi tumor payu dara perempuan 29 thn dikwadran perempuan 29 thn dikwadran lateral atas yg oleh lateral atas yg oleh

karenanya karenanya perlu Pemeriksaan PA perlu Pemeriksaan PA secara kilat yg disebutsecara kilat yg disebut : :FROZEN SECTION ( FS )FROZEN SECTION ( FS )

Harapan dokter bedah : inginHarapan dokter bedah : ingin tahu segera hasil biopsi nanti tahu segera hasil biopsi nanti Ganas atau jinak.Ganas atau jinak.bila ganas bila ganas mastektomi. mastektomi.

Wah iniGanas ga ya?!

Page 8: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Tehnik atau cara Tehnik atau cara pemeriksaanpemeriksaan

Makroskopis Makroskopis Microskopis /histopatologikMicroskopis /histopatologik SitologikSitologik Microskop elektronMicroskop elektron Otopsi untuk bedah mayatOtopsi untuk bedah mayat

Page 9: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

CARA-CARA PEMERIKSAAN YANG DIGUNAKAN DI BAGIAN P.A.

1. Makroskopik/Gross. Yaitu dengan memeriksa perubahan-perubahan dengan mata telanjang dan dengan meraba.Organ : - Ukuran: membesar/ mengecil

- Konsistensi: lunak, keras, padat, rapuh

- Warna : pucat, kuning

9

Page 10: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

2. Mikroskopik/Histopatologik.Yaitu memeriksa dengan menggunakan mikroskop sinar biasa.- Memeriksa perubahan struktur

dalam sel/jaringan yang disebabkan karena

penyakit tertentu.

10

Page 11: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

3. Mikroskop Elektron yaitu alat untuk melihat/meneliti perubahan-perubahan organel ultrastruktural di dalam sel.

11

Page 12: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

4. Sitologi. Sitologi berasal dari kata cytos (sel) dan logos (ilmu

pengetahuan) Sitologi adalah ilmu yang mempelajari perubahan

yang terjadi dalam sel.Pemeriksaan sitologik : mencari dan menilai perubahan struktur dari setiap sel yang ditemukan. -Pemeriksaan Sitologi berguna untuk deteksi kanker, misalnya pap smear untuk deteksi Dini Kanker Leher Rahim.- Kelainan genetik- Kelainan hormonal.

12

Page 13: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

JEJAS SELJEJAS SEL

Bila suatu sel mendapatkan rangsang atau Bila suatu sel mendapatkan rangsang atau stimulus patologik sel akan mengalami :stimulus patologik sel akan mengalami :

Adaptasi selAdaptasi sel yaitu perubahan sel sebagai reaksi yaitu perubahan sel sebagai reaksi

terhadap stimulus dan sel masih dapat hidup terhadap stimulus dan sel masih dapat hidup serta dapat mengatur fungsinyaserta dapat mengatur fungsinya

Reaksi adaptasi dapat berupa ;Reaksi adaptasi dapat berupa ;

Hypertrofi, Atrofi, hyperplasia, metaplasiaHypertrofi, Atrofi, hyperplasia, metaplasia

Page 14: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Bila stimulus diperbesar hingga melampau Bila stimulus diperbesar hingga melampau adaptasi sel terhadap stimulus maka adaptasi sel terhadap stimulus maka timbul timbul jejas seljejas sel atau atau Cell injuryCell injury, yang , yang biasanya bersifat sementara (Reversible)biasanya bersifat sementara (Reversible)

Namun bila stimulus menetap atau Namun bila stimulus menetap atau bertambah besar , sel akan mengalami bertambah besar , sel akan mengalami jejas yang irreversible dan sel akan mati jejas yang irreversible dan sel akan mati ((necrosis)necrosis)

Page 15: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Sel normal

Kerusakan sel reversibel

Kerusakan selIreversibel

PeningkatanKebutuhan fungsional

AdaptasiHipertrofi, Atrofi

Hiperplasia, Metaplasia Kematian sel(Necrosis)

Akumulasi Degenerasi, infiltrasi

Sel kembali normal

Jejas ringan

Jejas sedang

Jejas hebat, lethal

Page 16: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012
Page 17: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

JEJASJEJAS

1. 1. Jejas endogen Jejas endogen dapat bersifat :dapat bersifat :defek genetik, defek genetik, factor imun, factor imun, produksi hormonal tidak adequat, produksi hormonal tidak adequat, hasil metabolismo tidak sempurna,hasil metabolismo tidak sempurna, proses menjadi tua (aging) proses menjadi tua (aging)

Page 18: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

JEJAS EKSOGENJEJAS EKSOGEN 1. Agen kimiawi : zat kimiawi, obat obatan 1. Agen kimiawi : zat kimiawi, obat obatan

(intoksikasi, hypersensitifitas)(intoksikasi, hypersensitifitas) 2. Agen fisik misal trauma, ionisasi radiasi, 2. Agen fisik misal trauma, ionisasi radiasi,

listrik, suhu.listrik, suhu. 3. Agen biologik : infeksi mikro organisme, 3. Agen biologik : infeksi mikro organisme,

virus, kuman, parasit, jamur .virus, kuman, parasit, jamur .

Page 19: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Jejas seluler yang paling sering ditemukan adalah Jejas seluler yang paling sering ditemukan adalah

Keadaan hipoksik atau AnoksikKeadaan hipoksik atau Anoksik yaitu pada : yaitu pada : penyakit tractus respiratoriuspenyakit tractus respiratorius penyakit jantungpenyakit jantung anemiaanemia keadaan iskemik karena terjadi penyempitan keadaan iskemik karena terjadi penyempitan

atau penutupan pembuluh darah oleh proses atau penutupan pembuluh darah oleh proses arteriosklerosis, trombus, embolus, radang, atau arteriosklerosis, trombus, embolus, radang, atau adanya penekanan dari luar misal tumor, ligasi adanya penekanan dari luar misal tumor, ligasi saat operasi.saat operasi.

Page 20: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Reaksi sel terhadap jejas dapat berbeda Reaksi sel terhadap jejas dapat berbeda tergantung pada : intensitas dan tergantung pada : intensitas dan periode jejasperiode jejas

Jejas ringanJejas ringan (kurang bermakna) : (kurang bermakna) : terjadi peningkatan kebutuhan terjadi peningkatan kebutuhan fungsional fungsional

Adaptasi Adaptasi : penyesuaian terhadap : penyesuaian terhadap lingkungan, tidak ada perubahan kimia,lingkungan, tidak ada perubahan kimia,

Hypertrofi, Hyperplasia , Hypertrofi, Hyperplasia , Atrofi,Metaplasia, DisplasiaAtrofi,Metaplasia, Displasia..

Page 21: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Atrofi Atrofi adalah suatu pengecilan adalah suatu pengecilan ukuran selukuran sel

akibat berkurangnya substansi sel akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan yg disusun oleh sel sehingga jaringan yg disusun oleh sel tsb menjadi lebih keciltsb menjadi lebih kecil

Atrofi dapat disebabkan olehAtrofi dapat disebabkan oleh : :

- Penurunan beban kerja- Penurunan beban kerja

- Hilangnya inervasi saraf- Hilangnya inervasi saraf

- Berkurangnya vaskularisasi- Berkurangnya vaskularisasi

- Nutrici yg tidak adequat- Nutrici yg tidak adequat

Page 22: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

AtrofiAtrofi

Atrofi disuse adalah atrofi yang terjadi Atrofi disuse adalah atrofi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas dalam pada organ yang tidak beraktifitas dalam jangka waktu yg lama, misal pada pasien jangka waktu yg lama, misal pada pasien dengan patah tulang pada tungkai, dengan patah tulang pada tungkai, kemudian di gips sehingga tungkainya kemudian di gips sehingga tungkainya tidak digunakan untuk jangka waktu yg tidak digunakan untuk jangka waktu yg lama , setelah gipsnya dibuka maka lama , setelah gipsnya dibuka maka tungkainya menjadi lebih kecil bila tungkainya menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan tungkai sisi dibandingkan dengan tungkai sisi lainnya. lainnya.

Page 23: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Berbeda dengan atrofi, hipoplasia merupakan Berbeda dengan atrofi, hipoplasia merupakan perkembangan yg tidak sempurna dari suatu perkembangan yg tidak sempurna dari suatu organ. Suatu organ yg mengalami hipoplasia organ. Suatu organ yg mengalami hipoplasia terbentuk normal namun ukurannya terlalu kecil terbentuk normal namun ukurannya terlalu kecil jika dibandingkan dgn yg normal, contohnya jika dibandingkan dgn yg normal, contohnya ginjal yg terbentuk dgn struktur normal , hanya ginjal yg terbentuk dgn struktur normal , hanya ukurannya kecil dgn pembuluh darh yg kecil pula,ukurannya kecil dgn pembuluh darh yg kecil pula,

Kemungkinan berat ginjal tsb hanya 50 gram Kemungkinan berat ginjal tsb hanya 50 gram dibandingkan dgn berat ginjal normal 150 gram. dibandingkan dgn berat ginjal normal 150 gram. Pada atrofi alat tubuh pernah mencapai ukuran Pada atrofi alat tubuh pernah mencapai ukuran normal dan selanjutnya menjadi lebih kecil, normal dan selanjutnya menjadi lebih kecil, sedang pada hipoplasia dari awal organ tsb sedang pada hipoplasia dari awal organ tsb memang berukuran kecil dan tidak akan memang berukuran kecil dan tidak akan mencapai ukuran normal.mencapai ukuran normal.

Page 24: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Bentuk lain adalah aplasia pada keadaan Bentuk lain adalah aplasia pada keadaan ini hanya terbentuk rudimen organ dan ini hanya terbentuk rudimen organ dan organ tsb tidak akan tumbuh menjadi organ tsb tidak akan tumbuh menjadi normalnormal

Agenesis merupakan keadaan yg lebih Agenesis merupakan keadaan yg lebih hebat dari aplasia , dimana rudimen organ hebat dari aplasia , dimana rudimen organ tidak ada sama sekalitidak ada sama sekali

Page 25: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012
Page 26: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

2626

Page 27: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

HYPERTROFIHYPERTROFI

Adalah bertambah besarnya ukuran sel Adalah bertambah besarnya ukuran sel sehingga jaringan atau organ yang disusun sehingga jaringan atau organ yang disusun oleh sel tsb menjadi lebih besar pulaoleh sel tsb menjadi lebih besar pula

Contoh : hypertrofi otot pada tungkai Contoh : hypertrofi otot pada tungkai pengemudi becak, pada binaragawanpengemudi becak, pada binaragawan

Hypertrofi ini karena kerja otot yang Hypertrofi ini karena kerja otot yang berlebihanberlebihan

Hypertrofi patologik adalah pada penderita Hypertrofi patologik adalah pada penderita hypertensi terjadi pembesaran otot jantunghypertensi terjadi pembesaran otot jantung

Page 28: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

HIPERTROFIHIPERTROFI - ukuran organ/jaringan - ukuran organ/jaringan

bertambah besar karena bertambah besar karena besar sel bertambah besar sel bertambah

Page 29: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

HypertrophyHypertrophyEnlargement of cardiac muscle in response to valve diseaseEnlargement of cardiac muscle in response to valve disease

Normal HeartNormal Heart

Hypertrophied Left VentricleHypertrophied Left Ventricle

Page 30: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

HYPERPLASIAHYPERPLASIA

Adalah bertambahnya jumlah sel dalam Adalah bertambahnya jumlah sel dalam suatu jaringan atau organ sehingga suatu jaringan atau organ sehingga jaringan atau organ menjadi lebih besar jaringan atau organ menjadi lebih besar ukurannya dari normal.ukurannya dari normal.

Page 31: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

HIPERPLASIAHIPERPLASIA ukuran organ / jaringan ukuran organ / jaringan bertambah karena jumlah bertambah karena jumlah

sel bertambahsel bertambah

Page 32: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

3232

HyperplasiaHyperplasiaNodular hyperplasia of the prostate glandNodular hyperplasia of the prostate gland

NormalNormal

Page 33: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

MetaplasiaMetaplasia

Adalah perubahan sementara dari sel dewasa Adalah perubahan sementara dari sel dewasa menjadi sel dewasa yang lain.menjadi sel dewasa yang lain.

Misal pada perokok terjadi perubahan epitel Misal pada perokok terjadi perubahan epitel dari dari

Sel epitel kolumnar bercilia di trachea atau Sel epitel kolumnar bercilia di trachea atau bronchus menjadi sel epitel skuamosa bronchus menjadi sel epitel skuamosa berlapis.berlapis.

Pada pasien dengan batu saluran kelenjar liur, Pada pasien dengan batu saluran kelenjar liur, batu pancreas, batu pada ductus biliaris juga batu pancreas, batu pada ductus biliaris juga terjadi perubahan dari kolumnar menjadi terjadi perubahan dari kolumnar menjadi squamosa berlapis.squamosa berlapis.

Page 34: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012
Page 35: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012
Page 36: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

DISPLASIADISPLASIA

Adalah perubahan sel dewasa kearah Adalah perubahan sel dewasa kearah kemunduran dengan ciri khas terjadi variasi kemunduran dengan ciri khas terjadi variasi ukuran, bentuk dam orientasiukuran, bentuk dam orientasi

Disebabkan oleh iritasi, atau peradangan Disebabkan oleh iritasi, atau peradangan menahun menahun

Ciri khas displasia adalah hilangnya orientasiCiri khas displasia adalah hilangnya orientasi

sel, sel berubah bentuk dan ukurannya, sel, sel berubah bentuk dan ukurannya, ukuran dan bentuk inti berubah, ukuran dan bentuk inti berubah, hyperkromatik dan gambaran mitosis lebih hyperkromatik dan gambaran mitosis lebih banyak dari normalbanyak dari normal

Page 37: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Degenerasi

• Degenerasi adalah perubahan perubahan morfologik akibat trauma yg non fatal, perubahan tsb masih dapat pulih (reversibel), bila berlangsung lama dapat menyebabkan necrosis

• Pada degenerasi timbul gangguan dalam metabolisme Karbo hidrat, protein, dan lemak pada sel (gangguan intra seluler) yang akhirnya mengakibatkan perubahan dalam struktur sel

Page 38: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

DEGENERASI

• Pada degenerasi : Adanya jejas pada sel menyebabkan perubahan metabolisme.

• Pada Degenerasi → timbul perubahan pd sel akibat adanya jejas pd sel → mengakibatkan gangguan dalam metabolisme karbohidrat, proten & lemak pd sel → Perubahan struktur sel.

Page 39: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

INFILTRASI

• Pada Infiltrasi : Menunjukkan perubahan metabolisme, yang kemudian diikuti oleh jejas pada sel.

• Pd Infiltrasi → terjadi akibat gangguan yg sifatnya sistemik → akibat adanya metabolik-metabolik yg menumpuk dalam jumlah berlebihan → merusak struktur sel.

Page 40: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Degenerasi Infiltrasi

Adanya jejas pada sel

Perubahan metabolisme

Adanya perubahan metabolisme

Jejas pada sel

Degenerasi & infiltrasi

Page 41: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

INFILTRASIINFILTRASI

Terjadi gangguan yang sifatnya Terjadi gangguan yang sifatnya sisteimik dan kemudian mengenai sisteimik dan kemudian mengenai sel sel yang semula sehat akhirnya sel sel yang semula sehat akhirnya terdapat metabolit yang menumpuk terdapat metabolit yang menumpuk dalam jumlah berlebihan.dalam jumlah berlebihan.

Karena itu perubahan yang awal Karena itu perubahan yang awal adalah ditemukannya metabolit adalah ditemukannya metabolit metabolit didalam sel, benda benda metabolit didalam sel, benda benda ini kemudian merusak struktur selini kemudian merusak struktur sel

Page 42: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

DEGENERASI DEGENERASI Keadaan dimana terjadi perubahan Keadaan dimana terjadi perubahan

biokimia intra seluler yang disertai biokimia intra seluler yang disertai perubahan morfologik akibat jejas perubahan morfologik akibat jejas non fatal pada selnon fatal pada sel

Terjadi proses penimbunan (storage) Terjadi proses penimbunan (storage) atau akumulasi cairan, zat dalam sel, atau akumulasi cairan, zat dalam sel, terutama dalam sitoplasma, dengan terutama dalam sitoplasma, dengan mikroskop terlihat sel menggembung mikroskop terlihat sel menggembung (bengkak) dan sitoplasma keruh (bengkak) dan sitoplasma keruh dengan granula kasar sehingga dengan granula kasar sehingga disebut disebut degenerasi bengkak degenerasi bengkak keruh(clowdy swelling)keruh(clowdy swelling)

Page 43: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Kelainan ini sering ditemukan pada Kelainan ini sering ditemukan pada sel tubulus sel tubulus ginjal, hati, jantung.ginjal, hati, jantung.

Terjadi kerusakan Retikulum endoplasma dan Terjadi kerusakan Retikulum endoplasma dan mitokondria, mitokondria,

Pembengkakan kedua organel tadi menimbulkan Pembengkakan kedua organel tadi menimbulkan fragmentasi partikel yang mengandung unsur fragmentasi partikel yang mengandung unsur lipid dan protein sehingga meningkatkan tekanan lipid dan protein sehingga meningkatkan tekanan osmosis intra sel,Komponen cairan ekstra sel osmosis intra sel,Komponen cairan ekstra sel masuk, terjadi edema intra sel.masuk, terjadi edema intra sel.

Komponen protein dominan dalam proses ini Komponen protein dominan dalam proses ini adalah albumin, sehingga kemunduran sel yang adalah albumin, sehingga kemunduran sel yang terjadi disebut terjadi disebut degenerasi albumindegenerasi albumin....

Kemunduran ini masih bersifat reversibelKemunduran ini masih bersifat reversibel Kemudian bila proses ini berlanjut dapat terjadi Kemudian bila proses ini berlanjut dapat terjadi

pembengkakan vesikel, terlihat vacuol intra sel pembengkakan vesikel, terlihat vacuol intra sel sehingga kelainan ini disebut juga sehingga kelainan ini disebut juga degenerasi degenerasi vakuoler atau degenerasi hidrofik.vakuoler atau degenerasi hidrofik.

Page 44: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Contoh degenerasi albumin adalah Contoh degenerasi albumin adalah epitel tubulus ginjal yg mengalami epitel tubulus ginjal yg mengalami penyakit pyelonefritis kronis, penyakit pyelonefritis kronis, gambaran histologisnys menunjukkan gambaran histologisnys menunjukkan epitel tubulus membengkak sehingga epitel tubulus membengkak sehingga lumen tubulus tidak bulat lagi tetapi lumen tubulus tidak bulat lagi tetapi membentuk bintang dan sitoplasma membentuk bintang dan sitoplasma sel nampak bergranuler serta dinding sel nampak bergranuler serta dinding sel menjadi tidak jelassel menjadi tidak jelas

Page 45: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Degenerasi hidrofikDegenerasi hidrofik Merupakan jejas sel reversibel dengan Merupakan jejas sel reversibel dengan

penimbunan intra seluler yg lebih parah jika penimbunan intra seluler yg lebih parah jika dibandingkan degenerasi albumin.dibandingkan degenerasi albumin.

Secara makroskopis organ yg mengalami Secara makroskopis organ yg mengalami degenrasi hidrofik menjadi lebih besar dan degenrasi hidrofik menjadi lebih besar dan lebih berat dari normal dan nampak lebih lebih berat dari normal dan nampak lebih pucat.pucat.

Microskopis tampaj vacuola vacuola kecil Microskopis tampaj vacuola vacuola kecil sampai besar dalam sitoplasmasampai besar dalam sitoplasma

contoh degenerasi hidrofik dijumpai pada contoh degenerasi hidrofik dijumpai pada stroma vili korialis pada penyakit mola stroma vili korialis pada penyakit mola hidatidosa (hamil anggur) sehingga vili hidatidosa (hamil anggur) sehingga vili korialis nampak menbesarkorialis nampak menbesar

Page 46: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Steatosis (perubahan Steatosis (perubahan perlemakan)perlemakan)

- Dulu dikenal sebagai degenerasi - Dulu dikenal sebagai degenerasi lemak yi menggambarkan adanya lemak yi menggambarkan adanya penimbunan abnormal triglicerida penimbunan abnormal triglicerida dalam sel parenchym, perubahan dalam sel parenchym, perubahan perlemakan ini sering terjadi di hepar perlemakan ini sering terjadi di hepar karena hepar merupakan organ karena hepar merupakan organ utama dalam metabolisme lemak , utama dalam metabolisme lemak , selain organ jantung, otot dan ginjalselain organ jantung, otot dan ginjal

Page 47: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Penyebab steatosisPenyebab steatosis

ToksinToksin Malnutrisi proteinMalnutrisi protein Diabetes melitusDiabetes melitus ObesitasObesitas AnoksiaAnoksia AlkoholAlkohol

Page 48: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Lemak atau lipid berasal dari jaringan adiposa Lemak atau lipid berasal dari jaringan adiposa dan dari diet yg dibawa ke heparAsam dan dari diet yg dibawa ke heparAsam lemak bebas akan masuk kehepar dan lemak bebas akan masuk kehepar dan sebagian asam ini akan diesterisasi menjadi sebagian asam ini akan diesterisasi menjadi triglicerida, sebagian asam lemak bebas triglicerida, sebagian asam lemak bebas diubah menjadi kolesterol, fopsfolipid, atau diubah menjadi kolesterol, fopsfolipid, atau dioksidasi di mitokondria menjadi benda dioksidasi di mitokondria menjadi benda keton. keton.

Agar dapat disekkresikan oleh hati triglicerida Agar dapat disekkresikan oleh hati triglicerida intra seluler harus berikatan dgn apoprotein intra seluler harus berikatan dgn apoprotein menjadi lipo protein,menjadi lipo protein,

Page 49: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Jika terjadfi gangguan dalam Jika terjadfi gangguan dalam metabolisme lemak akan timbul metabolisme lemak akan timbul penimbunan trigliceruda yg berlebihan penimbunan trigliceruda yg berlebihan dalam hepar, gangguan ini dapat dalam hepar, gangguan ini dapat disebabkan oleh alkohol, , hepato toksin disebabkan oleh alkohol, , hepato toksin yg menghambat fungsi mitokondria, CCl yg menghambat fungsi mitokondria, CCl 4 dan malnutrici protein menyebabkan 4 dan malnutrici protein menyebabkan penurunan sintesa apoprotein, anoksia penurunan sintesa apoprotein, anoksia menghanbat oksidasi asam lemak serta menghanbat oksidasi asam lemak serta kelaparan meningkatkam mobilisasi kelaparan meningkatkam mobilisasi jaringan adiposa sehingga terbentuk jaringan adiposa sehingga terbentuk banyak trigliceridabanyak triglicerida

Page 50: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012
Page 51: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

INFILTRASIINFILTRASI

INFILTRASIINFILTRASI Merupakan penimbunan Merupakan penimbunan metabolit sistemik pada sel normal (tidak metabolit sistemik pada sel normal (tidak mengalami jejas langsung seperti pada mengalami jejas langsung seperti pada degenerasi)degenerasi)

Dalam keadaan normal sel tubuh manusia Dalam keadaan normal sel tubuh manusia mengandung unsur utama bahan mengandung unsur utama bahan metabolisme tubuh yi lemak/ zat lipid, metabolisme tubuh yi lemak/ zat lipid, protein/ asam amino dan karbo protein/ asam amino dan karbo hidrat/glikogenhidrat/glikogen

Glukosa yang secara kuantitas berbeda Glukosa yang secara kuantitas berbeda misalnya sel otot scelet mengandung misalnya sel otot scelet mengandung glikogen lebih banyak dari pada sel lainglikogen lebih banyak dari pada sel lain

Page 52: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Dalam keadaan normal zat Dalam keadaan normal zat metabolisme berada berada dalam metabolisme berada berada dalam sitoplasma, bila depo intra sel sitoplasma, bila depo intra sel berlebihan dapat sampai intra nucleus.berlebihan dapat sampai intra nucleus.

Apabila ada infiltrasi berlebihan Apabila ada infiltrasi berlebihan melampau batas kemampuan organel melampau batas kemampuan organel sel terkait, sel dapat pecah, debri sel sel terkait, sel dapat pecah, debri sel akan ditanggulangi sistim makrofag akan ditanggulangi sistim makrofag yang dapat melakukan Fagositosis.yang dapat melakukan Fagositosis.

Page 53: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

NECROSISNECROSIS

Necrosis adalah kematian sel yang Necrosis adalah kematian sel yang terjadi akibat jejas irreversible pada terjadi akibat jejas irreversible pada individu yang hidup.individu yang hidup.

Perubahan Perubahan yang terjadi pada proses yang terjadi pada proses necrosis :necrosis :

Digesti enzymatic = pencernaan Digesti enzymatic = pencernaan oleh enzim yang ada dalam seloleh enzim yang ada dalam sel

Denaturasi proteinDenaturasi protein

Page 54: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Digesti enzymatic dibagi menjadi :Digesti enzymatic dibagi menjadi :AutolisisAutolisis : Enzim katalitik berasal dari : Enzim katalitik berasal dari

lisosom sel itu sendiri yang mati , lisosom sel itu sendiri yang mati , kemudian mencerna sel itu sendirikemudian mencerna sel itu sendiri

Heterolisis Heterolisis : Sel yang mati akan dicerna : Sel yang mati akan dicerna oleh lisosom sel leukocyte yang datang oleh lisosom sel leukocyte yang datang

kedaerah necrotik kedaerah necrotik

Page 55: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Bila denaturasi protein lebih berpengaruh Bila denaturasi protein lebih berpengaruh pada proses necrosis , terjadi Necrosis pada proses necrosis , terjadi Necrosis Koagulativa.Koagulativa.

Bila digesti Enzym lebih berpengaruh Bila digesti Enzym lebih berpengaruh disebut necrosis Liquefaktif atau necrosis disebut necrosis Liquefaktif atau necrosis KolikuativaKolikuativa

Page 56: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Pada Necrosis terjadi perubahan pada inti sel : Karyolisis : basofil dan kromatin menghilang. Karyopiknosis nucleus menjadi melisut, dan

terjadi peningkatan warna basofil Karyo rheksis : nucleus menjadi fragmentasi

Page 57: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Normal Normal Pyknosis Karyorrhexis Pyknosis Karyorrhexis KaryolysisKaryolysis

Page 58: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Jenis necrosisJenis necrosis

Necrosis koagulativaNecrosis koagulativa Necrosis Liquefaktif atau necrosis Necrosis Liquefaktif atau necrosis

KolikuativaKolikuativa Necrosis KaseosaNecrosis Kaseosa Necrosis enzimatic lemakNecrosis enzimatic lemak Necrosis Gangrenosa Necrosis Gangrenosa

Page 59: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

1. Necrosis coagulativa1. Necrosis coagulativa Terjadi koagulasi (pembekuan) unsur Terjadi koagulasi (pembekuan) unsur protein intra sel.protein intra sel. Etiologi :Etiologi : - Oklusi pembuluh darah- Oklusi pembuluh darah

- Toksin bakteri virulensi tinggi.- Toksin bakteri virulensi tinggi. Pada infeksi salmonela typhosa terjadi Pada infeksi salmonela typhosa terjadi

necrosis koagulatif dikenal sebagai necrosis koagulatif dikenal sebagai degenerasi hialin (Zenker) pada otot degenerasi hialin (Zenker) pada otot rectus abdominalis.rectus abdominalis.

Pada difteri dan sifilis stadium lanjut Pada difteri dan sifilis stadium lanjut disebut Gumadisebut Guma

Page 60: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Contoh necrosis koagualtif yg Contoh necrosis koagualtif yg lainlain

pada infark myocard yg pada infark myocard yg menunjukkan gambaran sel sel tanpa menunjukkan gambaran sel sel tanpa inti yg mengalami koagulasi, inti yg mengalami koagulasi, kemudian sel myocard yg necrotik kemudian sel myocard yg necrotik akan menghilang karena terjadi akan menghilang karena terjadi fragmentasi dan fagositosis sisa sisa fragmentasi dan fagositosis sisa sisa sel oleh makrofag, serta oleh sel oleh makrofag, serta oleh aktifitas enzym proteolitik dari aktifitas enzym proteolitik dari lisosom leukosit.lisosom leukosit.

Page 61: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Necrosis Liquefaktif Necrosis Liquefaktif (kolikuativa)(kolikuativa)

=necrosis mencair=necrosis mencair Necrosis ini terjadi sebagai hasil Necrosis ini terjadi sebagai hasil

autolisis atau heterolisis terutama autolisis atau heterolisis terutama pada pada infeksi bakteri terutama infeksi bakteri terutama organisme pyogenikorganisme pyogenik (proses radang (proses radang supuratif) karena bakteri merupakan supuratif) karena bakteri merupakan stimulus kuat yang dapat stimulus kuat yang dapat mengumpulkan sel leukosit,mengumpulkan sel leukosit,

contoh lain necrosis koliquativa pada contoh lain necrosis koliquativa pada jaringan otak yg mengalami hipoksiajaringan otak yg mengalami hipoksia

Page 62: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Necrosis Caseosa (Caseous = Necrosis Caseosa (Caseous = perkejuanperkejuan

Sering dijumpai pada infeksi tuberculosis.Sering dijumpai pada infeksi tuberculosis. Secara makroslopis daerah yg mengalami Secara makroslopis daerah yg mengalami

necrosis berwarna putih dan menyerupai necrosis berwarna putih dan menyerupai keju disebut juga perkejuan.keju disebut juga perkejuan.

Gambaran microskopis memperlihatkan Gambaran microskopis memperlihatkan fokus fokus necrosis yg menunjukkan debris fokus fokus necrosis yg menunjukkan debris granuler amorf, terdiri dari sel sel yg pecah granuler amorf, terdiri dari sel sel yg pecah dan mengalmi koagulasi,dan mengalmi koagulasi,

Daerah necrosis dibatasi oleh daerah Daerah necrosis dibatasi oleh daerah peradangan yg menunjukkan reaksi peradangan yg menunjukkan reaksi granulomatosa yg terdiri dari sel sel granulomatosa yg terdiri dari sel sel epitheloid, sel datia langhanz dan dikelilingi epitheloid, sel datia langhanz dan dikelilingi oleh sel limfositoleh sel limfosit

Page 63: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Necrosis Enzymatic lemakNecrosis Enzymatic lemak

Disini terjadi penghancuran lemak Disini terjadi penghancuran lemak lokal sebagai hasil pengeluaran lipase lokal sebagai hasil pengeluaran lipase pancreas aktif secara abnormal pancreas aktif secara abnormal kedalam substansi pancreas aktif kedalam substansi pancreas aktif secara abnormal kedalam substansi secara abnormal kedalam substansi pancreas dan rongga peritoneum. , hal pancreas dan rongga peritoneum. , hal ini merupakam keadaan abdomen ini merupakam keadaan abdomen akut yg dikenal sebagai necrosis akut yg dikenal sebagai necrosis pancreas akutpancreas akut

Page 64: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012
Page 65: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Enzim aktif dari pancreas dilepas dari sel Enzim aktif dari pancreas dilepas dari sel asini pancreas dan ductusnya asini pancreas dan ductusnya menghancurkan membran sel lemak dan menghancurkan membran sel lemak dan lipase aktif akan memecah ester triglicerid yg lipase aktif akan memecah ester triglicerid yg ada dalam sel lemak. Asam lemak yg ada dalam sel lemak. Asam lemak yg terlepas akan bereaksi dengan kalsium terlepas akan bereaksi dengan kalsium sehingga menghasilkan daerah putih sehingga menghasilkan daerah putih berkapur, secara histologis necrosis berkapur, secara histologis necrosis menunjukkan fokus fokus dengan baras tidak menunjukkan fokus fokus dengan baras tidak jelas dari sel lemak dengan endapan kalsium jelas dari sel lemak dengan endapan kalsium yg basofilik dan dikelilingi oleh reaksi radangyg basofilik dan dikelilingi oleh reaksi radang

Page 66: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Necrosis lemakNecrosis lemak

Dapat juga terjadi oleh adanya Dapat juga terjadi oleh adanya trauma langsung pada jaringan trauma langsung pada jaringan lemak , sering terjadi pada payudaralemak , sering terjadi pada payudara

Page 67: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Necrosis gangrenosaNecrosis gangrenosa

Digunakan untuk necrosis yg terjadi Digunakan untuk necrosis yg terjadi pada bagian distal kaki atau pada pada bagian distal kaki atau pada dinding saluran cerna atau organ dinding saluran cerna atau organ dalam abdomen atau necrosis yg dalam abdomen atau necrosis yg berhubungan dengan infeksi masifberhubungan dengan infeksi masif

Page 68: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

““WET” GANGRENEWET” GANGRENE

Page 69: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

““DRY” GANGRENEDRY” GANGRENE

Page 70: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Perubahan yg terjadi setelah Perubahan yg terjadi setelah kematiankematian

AutolisisAutolisis Pada Autolisis jaringan yg mati akan Pada Autolisis jaringan yg mati akan

dihancurkan oleh enzim enzim enzim dihancurkan oleh enzim enzim enzim antara lain enzim dari lisosom, antara lain enzim dari lisosom, mikroorganisme yg menginfeksi jaringan mikroorganisme yg menginfeksi jaringan yg mati.yg mati.

Tubuh yg mati akan mencair, kecuali jika Tubuh yg mati akan mencair, kecuali jika autolisis dicegah dengan pengawetan atau autolisis dicegah dengan pengawetan atau pendinginanpendinginan

Page 71: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Algor mortisAlgor mortis

Suhu tubuh menjadi dingin sesuai Suhu tubuh menjadi dingin sesuai dengan suhu lingkungan, tubuh yg mati dengan suhu lingkungan, tubuh yg mati memerlukan wakti 24 -48 jam untuk memerlukan wakti 24 -48 jam untuk nmenjadi dingin sesuai dengan suhu nmenjadi dingin sesuai dengan suhu lingkungan, suhu menjadi dingin lingkungan, suhu menjadi dingin karena metabolisme terhenti. Jika karena metabolisme terhenti. Jika tubuh yg mati berada ditempat yg tubuh yg mati berada ditempat yg dingin tubuh akan menjadi cepat dingin dingin tubuh akan menjadi cepat dingin tetapi kalau tubuh berada ditempat yg tetapi kalau tubuh berada ditempat yg panas pendinginan tubuh akan panas pendinginan tubuh akan diperlambatdiperlambat

Page 72: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Algor mortis tergantung pada :Algor mortis tergantung pada : suhu kamar/sekelilingnyasuhu kamar/sekelilingnya bentuk tubuhbentuk tubuh pakaianpakaian suhu saat matisuhu saat mati kelembaban atau faktor aliran udarakelembaban atau faktor aliran udara

Page 73: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Rigor MortisRigor Mortis

Yaitu kekakuan tubuh setelah individu Yaitu kekakuan tubuh setelah individu meninggalmeninggal

Rigor mortis timbul setelah 2 – 4 jam Rigor mortis timbul setelah 2 – 4 jam kematian, kekakuan pertama sekali dapat kematian, kekakuan pertama sekali dapat jelas ditemukan pad otot otot kecil (wajah, jelas ditemukan pad otot otot kecil (wajah, leher) dan menjalar ke otot besar (tangan leher) dan menjalar ke otot besar (tangan dan kaki)dan kaki)

Kaku mayat menjadi maksimal dalam 12 Kaku mayat menjadi maksimal dalam 12 jam lalu bertahan selama 12 jam lalu jam lalu bertahan selama 12 jam lalu mengholang dalam 12 jam ketiga dengan mengholang dalam 12 jam ketiga dengan urutan yg sama dengan mulainyaurutan yg sama dengan mulainya

Page 74: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Rigor MortisRigor Mortis

Terjadi karena cadangan glikogen tidak Terjadi karena cadangan glikogen tidak adaada

Pada saat kematian persediaan glkogen Pada saat kematian persediaan glkogen masih ada maka belum terjadi kekakuanmasih ada maka belum terjadi kekakuan

Jika persediaan glokogrn habis maka Jika persediaan glokogrn habis maka konsentrasi ATP menurun otot menjadi konsentrasi ATP menurun otot menjadi kaku karena terbentuk aktin dan miosin kaku karena terbentuk aktin dan miosin Rogor mortis akan menetap sampai rantai Rogor mortis akan menetap sampai rantai aktin dan miosin dihancurkan oleh aktin dan miosin dihancurkan oleh autolisisautolisis

Page 75: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Livor mortis (lebam mayat)Livor mortis (lebam mayat) Disebabkan oleh hemolisis sel darah Disebabkan oleh hemolisis sel darah

merah sehingga lebam akan berwarna merah sehingga lebam akan berwarna merah merah

ungu. Proses ini tampak 30 menit setelah ungu. Proses ini tampak 30 menit setelah kematian dan akan mencapai puncaknya kematian dan akan mencapai puncaknya setelah 6 – 10 jam . lebam mayat terjadi setelah 6 – 10 jam . lebam mayat terjadi karena darah secara pasif turun kebagian karena darah secara pasif turun kebagian bawah tubuh, lebam mayat mulai timbul bawah tubuh, lebam mayat mulai timbul pada bagian bawah dari tubuh pada bagian bawah dari tubuh

Page 76: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

PembusukanPembusukan Yaitu hancurnya tubuh yg mati Yaitu hancurnya tubuh yg mati

karena invasi bakteri, penyebab karena invasi bakteri, penyebab pembusukan karena bakteri dari isi pembusukan karena bakteri dari isi perut terutama clostridiun perfringenperut terutama clostridiun perfringen

Terjadi karena terbentuk gas Terjadi karena terbentuk gas pembusukan yi H2S, pembusukan yi H2S,

Page 77: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

KalsifikasiKalsifikasi

Kalsifikasi :Kalsifikasi :

Yaitu proses pengendapan kalsium didalam Yaitu proses pengendapan kalsium didalam jaringan.jaringan.

Kalsifikasi fisiologik : Proses kalsifikasi tulang Kalsifikasi fisiologik : Proses kalsifikasi tulang Kalsifikasi patologi merupakan proses Kalsifikasi patologi merupakan proses

pengendapan abnormal garam calsium pada pengendapan abnormal garam calsium pada jaringan. Bila pengendapan terjadi pada jaringan. Bila pengendapan terjadi pada jaringan yang mati disebut jaringan yang mati disebut kalsifikasi distrofik.kalsifikasi distrofik.

Bila terjadi pengendapan garam calsium pada Bila terjadi pengendapan garam calsium pada jaringan normal disebut jaringan normal disebut Kalsifikasi metastatik.Kalsifikasi metastatik.

Page 78: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Kalsifikasi MetastatikKalsifikasi Metastatik Perubahan ini terjadi pada Perubahan ini terjadi pada

Hyperkalsemia yaitu pada : Hyperkalsemia yaitu pada : Hyperparatiroid, Kelebihan vitamin Hyperparatiroid, Kelebihan vitamin D,Hypertiroid, penyakit Adison D,Hypertiroid, penyakit Adison (insufisiensi cortek adrenal) , (insufisiensi cortek adrenal) , Keganasan pada tulang (Multipel Keganasan pada tulang (Multipel Myeloma), gagal ginjal.Myeloma), gagal ginjal.

Page 79: Kuliah Patologi 1. Jejas Sel2.Ppt2012

Kalsifikasi distrofikKalsifikasi distrofik Proses kalsifikasi pada jaringan yang Proses kalsifikasi pada jaringan yang

mati , hal ini dapat terjadi meskipun kadar mati , hal ini dapat terjadi meskipun kadar kalsium dalam darah normal .kalsium dalam darah normal .

Perubahan ini dijumpai pada daerah yang Perubahan ini dijumpai pada daerah yang nekrosis koagulatif, kaseosa, liquifactif dan nekrosis koagulatif, kaseosa, liquifactif dan pada fokus fokus nekrosis lemak, juga pada fokus fokus nekrosis lemak, juga dapat terjadi pada katup katup jantung dapat terjadi pada katup katup jantung yaitu ateroma aterosklerosis.yaitu ateroma aterosklerosis.

Makroskopis : terlihat endapan halus, Makroskopis : terlihat endapan halus, bergranula, gumpalan putih teraba kasar, bergranula, gumpalan putih teraba kasar, Kadang kadang pada tuberculosis kelenjar Kadang kadang pada tuberculosis kelenjar limfe berubah menjadi seperti batu.limfe berubah menjadi seperti batu.