muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · web viewmatematika merupakan ilmu universal yang...

24

Click here to load reader

Upload: vuanh

Post on 10-Apr-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi

modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan

daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta

didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu

berubah, tidak pasti dan kompetitif.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika disusun

sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut

diatas, selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan

menggunakan matematika daalam pemecahan masalah dan

mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel,

diagram dan media lain. Dari uraian di atas maka agar pembelajaran

matematika berjalan lancar, maka cara mengajarkan harus sesuai dengan

perkembangan kognitif serta gaya belajar siswa.

Menurut Hamid [1] Mengapa kita mesti mempelajari

perkembangan anak? Sebagai seorang guru setiap tahun akan bertanggung

jawab untuk mendidik anak-anak baru . Semakin banyak Anda mempelajari

perkembangan anak, semakin banyak pemahaman Anda tentang cara yang

tepat untuk mengajari mereka. Perkembangan adalah pola perubahan

biologis, kognitif, dan sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus

berlanjut di sepanjang hayat. Kebanyakan perkembangan adalah

pertumbuhan, meskipun pada akhirnya ia mengalami penurunan (kematian).

Pendidikan harus sesuai dengan perkembangan ini. Artinya, pengajaran untuk

anak-anak harus dilakukan pada tingkat yang tidak terlalu sulit dan terlalu

menegangkan atau terlalu mudah dan menjemukan.Pola perkembangan anak

Page 2: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberaa proses:

proses biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perkmbangan juga dapat

dideskripsikan berdasarkan periodenya yang bertujuan untuk mengorganisasi

dan pemahaman. Dalam system yang paling banyak dipakai, periode

perekembangan meliputi periode bayi, usia balita, periode sekolah dasar,

masa remaja, dewasa awal, dewasa tengah, dewasa akhir.

Menurut antoro [2] Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif

memberikan batasan kembali tentang kecerdasan, pengetahuan dan hubungan

anak didik dengan lingkungannya. Kecerdasan merupakan proses yang

berkesinambungan yang membentuk struktur yang diperlukan dalam interaksi

terus menerus dengan lingkungan. Struktur yang dibentuk oleh kecerdasan,

pengetahuan sangat subjektif waktu masih bayi dan masa kanak – kanak awal

dan menjadi objektif dalam masa dewasa awal.

Perkembangan cara berfikir yang berlainan dari masa bayi sampai usia

dewasa meliputi tindakan dari bayi, pra operasi, operasi kongkrit dan opersai

formal. Proses dibentuknya setiap struktur yang lebih kompleks ini adalah

asimilasi dan akomodasi, yang diatur oleh ekuilibrasi.

Karena makalalah ini yang dibahas siswa SMP dimana menurut

piaget terletak pada perkembangan operasi berfikir formal.

Dari mengetahui level perkembangan anak SMP kita harus

mengetahui gaya belajar siswa. Menurut ameeel [3]: Dengan mengetahui

gaya belajar anak, kita bisa membantu menyusun strategi yang sesuai agar

efektivitas belajar tercapai.Neil Fleming (seorang ahli pendidikan) mengamati

bahwa setiap orang memiliki gaya belajar unik. Di tahun 1987, bersama

seorang koleganya, Fleming merumuskan Fleming VARK Learning Model.

Teori ini membagi gaya belajar menjadi empat tipe umum, yaitu visual,

auditory, read/write, kinesthetic. Tapi yang lebih sering dibahas hanya tiga

(visual, auditory, dan kinesthetic). Read/write merupakan pecahan dari tipe

visual, jadi kadang pembahasannya masih disatukan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Level Perkembangan Kognitif Siswa SMP dalam

Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar “

Page 3: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

pertanyaan makalah ini secara umum adalah “ bagaimanakah level

perkembangan kognitif siswa smp dalam memecahkan masalah matematika

ditinjau dari gaya belajar?”.

Adapun pertanyaannya secara khusus dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan kognitif operasi berfikir formal dalam

memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar visual ?

2. Bagaimana perkembangan kognitif operasi berfikir formal dalam

memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar auditory ?

3. Bagaimana perkembangan kognitif operasi berfikir formal dalam

memecahkan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar kinestetik ?

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan penafsiran yang keliru, maka penulis perlu

menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam makalah ini, yaitu:

1. Level adalah tingkatan

2. Perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan

sosioemosional yang dimulai sejak lahir dan terus berlanjut di sepanjang

hayat

3. Kognitif adalah potensi intelektual yang terdiri dari tahapan :

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan

(aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation).

4. Pemecahan masalah adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan, ketrampilan

dan pemahaman yang telah dimilikinya.

5. Matematika adalah suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan

dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep

diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima

sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat

dan jelas.

Page 4: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

6. Gaya belajar adalah gaya konsisten yang ditunjukan individu untuk

menyerap informasi, mengatur, mengelola informasi tersebut dengan

mudah dalam proses penerimaan, berfikir, mengingat, dan pemecahan

masalah dalam menghadapi proses belajar mengajar agar tercapai hasil

maksimal sesuai dengan kemampuan, kepribadian, dan sikapnya.

Page 5: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Perkembangan Kognitif

Menurut Pungky[4]; Kognitif adalah salah satu ranah dalam

taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual

yang terdiri dari tahapan : pengetahuan (knowledge), pemahaman

(comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa

(sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut

kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).

Menurut Antoro[5] Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu

teori yang menjelasakan bagaimana anak beradaptasi dengan dan

menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya. Bagaimana anak

mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek secara bertahap.

Menurut Wikipedia [6]; tahapan perkembangan kognitif menurut

Piaget ;

a. Tahap Sensori-Motorik (usia 0-2 tahun)

Desmita (2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan

reflex instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi

membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian

pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.

b. Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)

Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-

kata dari berbagai gambar. Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan

adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan

informasi indrawi dan tindakan fisik (Desmita, 2009).

c. Tahap Konkret-Operasional (usia 7-11 tahun)

Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-

peristiwa yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam

bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009). Tetapi dalam tahapan

konkret-operasional masih mempunyai kekurangan yaitu, anak mampu

untuk melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang

Page 6: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

konkrit. Dengan kata lain, bila anak dihadapkan dengan suatu masalah

secara verbal, yaitu tanpa adanya bahan yang konkrit, maka ia belum

mampu untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.

d. Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun-dewasa)

Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis,

dan lebih idealistik.

Karena pemakalah meneliti siswa SMP dimana usianya antara 11

tahun keatas, maka masuk pada tahap operasional formal.

Menurut Kustiawati [7]; Tahap operasional formal adalah tahap akhir

dari perkembangan intelektual menurut Piaget, sebab setelah itu tidak terjadi

lagi peningkatan kualitas intelektual. Berbeda dengan anak yang berada pada

tahap sebelumnya, anak operasional formal mampu melakukan penalaran

dengan simbol-simbol, ide-ide, abstraksi, dan generalisasi-generalisasi.

Artinya anak-anak operasional formal sudah bisa menggunakan operasi

logisnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat verbal, rumit,

dan kompleks. Disini logika sudah menjadi alat berpikir anak ini sehingga ia

mampu melakukan operasi terhadap operasi. Artinya anak bisa melakukan

operasi dengan tidak mengacu pada obyek, tetapi pada sumber yang

ditangkap dari relasi yang terkandung dalam informasi (operasi-operasi) yang

diberikan dan menggunakannya untuk menemukan hubungan.

Dengan memperhatikan kemampuan-kemampuan tersebut, kita dapat

membedakan anak yang berada pada tahap operasional formal dengan anak

yang berada pada tahap sebelumnya. Misalnya untuk mengetahui tahap

perkembangan anak yang dilakukan dengan memberi tugas (task) konservasi;

reaksi dari anak tahap operasional konkrit berbeda dengan anak tahap

operasional formal. Boleh jadi bagi anak tahap operasional formal tidak

menanggapinya dengan serius karena baginya masalah tersebut sudah jelas.

Menurut Mutaqin [9] ;Lebih lanjut Piaget mengungkapkan bahwa usia

siswa SMP masih berada dalam tahapan operasional formal. Namun

demikian, meski pada usia tersebut siswa sudah mampu berfikir logis tanpa

kehadiran benda kongkrit, akan tetapi kemampuan siswa untuk berfikir

abstrak masih belum berkembang dengan baik, sehingga dalam beberapa hal

Page 7: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

kehadiran peraga atau media belajar lainnya masih dibutuhkan.Proses

pembelajaran di kelas pada hakikatnya adalah proses komunikasi, baik

komunikasi antara siswa dengan guru, komunikasi antar siswa, atau bahkan

komunikasi antara siswa dengan lingkungan belajar. Namun belum tentu

proses komunikasi yang terjadi bisa berlangsung efektif. Komunikasi

dikatakan berjalan efektif apabila terdapat pemahaman yang sama terhadap

sebuah informasi antara sumber pesan dengan penerima pesan. Selanjutnya

akan terjadi umpan balik atau komunikasi dua arah apabila penerima pesan

bisa berubah fungsi menjadi sumber pesan.

Dalam proses pembelajaran di kelas, isi pesan perupa bahan ajar yang

tertuang dalam kurikulum. Sumber pesan adalah guru, buku ajar, sesama

siswa, bahkan lingkungan belajar. Sedangkan penerima pesan adalah siswa.

Pesan, sumber pesan, saluran/media, dan penerima pesan adalah komponen-

komponen dalam proses komunikasi.

Isi pesan yang berupa bahan ajar, disampaikan guru melalui simbol-

simbol komunikasi, baik simbol verbal berupa kata-kata atau tulisan, maupun

simbol non-verbal atau visual. Arif mengungkapkan (2006:13) bahwa proses

penuangan pesan kedalam simbol-simbol disebut encoding. Selanjutnya

penerima pesan menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga

diperoleh pesan. Proses penafsiran simbol-simbil tersebut disebut decoding.

Sering terjadi, pesan yang disampaikan tidak bisa diterima dengan

utuh oleh penerima pesan. Hal ini terkait dengan adanya hambatan-hambatan

yang terjadi pada proses komunikasi yang berjalan yang dikenal dengan

istilah barriers atau noises. Beberapa hal yang bisa menjadi penghambat

efektifnya komunikasi diantaranya bisa berupa hambatan psikologis, seperti

minat, sikap, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik

seperti kelelahan, sakit, cacat tubuh.

Berkaitan hal ini, Arsyad (2006:8) menyarankan agar guru merancang

proses pembelajaran yang melibatkan semua indera siswa. Guru berupaya

untuk menampilkan rangsangan yang dapat diproses dengan berbagai indera.

Semakin banyak indera yang terlibat, semakin besar kemungknan informasi

yang disampaikan bisa dimengerti siswa. Menurut chatib [ 10]; banyak

Page 8: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

kegagalan siswa mencerna informasi dari gurunya disebabkan oleh

ketidaksesuain gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa. Karena

pentingnya pelajaran matematika dan sering sekali siswa mengalami

kesusahan dalam memahami materi maka perlu diketahui gaya belajar siswa,

agar setiap guru akan masuk ke dunia siswa sehingga mereka merasa nyaman

dan tidak berhadapan dengan resiko kegagalan dalam proses belajar.

B. Gaya Belajar

1. Pengertian Gaya Belajar

Menurut M. Joko Susilo (2009: 94) mengatakan sebagai berikut :

“gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seorang untuk menerima

informasi dari lingkungan dan memperoleh informasi tersebut”.

Sedangkan Bobbi Deporter dan Mike Hernacki (2010:112)

mengemukakan bahwa gaya belajar adalah kombinasi bagai mana anda

menyerap, dan kemudian mengatur serta mengelola informasi. Senada

dengan yang diungkapkan oleh Munif Chatib (2009:136) bahwa gaya

belajar adalah cara informasi masuk kedalam otak melalui indra yang kita

miliki.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gaya

belajar adalah gaya konsisten yang ditunjukan individu untuk menyerap

informasi, mengatur, mengelola informasi tersebut dengan mudah dalam

proses penerimaan, berfikir, mengingat, dan pemecahan masalah dalam

menghadapi proses belajar mengajar agar tercapai hasil maksimal sesuai

dengan kemampuan, kepribadian, dan sikapnya.

2. Model Gaya Belajar

Kemampuan seorang untuk memahami dan menyerap pelajaran

sudah pasti berbeda-beda tingkatannya. Ada yang cepat, sedang ada pula

yang sangat lambat. Karenanya mereka harus menempuh cara yang

berbeda untuk bias memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.

Terkadang siswa suka guru mereka mengajar dengan menuliskan

Page 9: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

segalanya dipapantulis, dengan begitu mereka dapat membaca dan

mencoba untuk memahaminya. Ada juga siswa yang yang lebih suka guru

mereka mengajar dengan menyampaikan materi pelajaran secara lisan, tak

ubahnya seperti seorang penceramah yang diharapkan bercerita panjang

lebar tentang beragam teori dan banyak ilustrasinya, sedangkan siswa

hanya mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah tersebut dalam

bentuk yang mereka pahami sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut cara

tercepat dan terbaik bagi setiap individu dapat menyerap sebuah informasi

dari luar dirinya.

Perbedaan-perbedaan siswa dalam mengelola informasi di atas

dipengaruhi oleh adanya perbedaan gaya belajar siswa sesuai dengan

kebiasaan dan seleranya. Menurut DePorter dan Hernacki (2009)

berpendapat tentang model gaya belajar sebagai berikut :”model gaya

belajar mencangkup gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya

belajar kinestetik”. Pemahaman tentang gaya belajar diharapkan dapat

menentukan langkah-langkah supaya belajar lebih cepat dan mudah sesuai

dengan kondisi masing-masing

a. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual cenderung lebih dominan dalam

penglihatannya dibanding dengan pendengaran dan gerakan-gerakan.

Gaya belajar visual cenderung lebih khusus belajar melihat pada focus

telaahanya. Menurut DePorter dan Hernacki (2010:116) ciri-ciri gaya

belajar visual adalah :

1. Rapi dan teratur

2. Berbicara dengan cepat

3. Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik

4. Teliti terhadap detail

5. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun

presentasi

Page 10: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

6. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata–kata yang sebenarnya

dalam pikiran mereka

7. Mengingat apa yang dilihat, daripada apa yang didengar

8. Mengingat dengan asosiasi visual

9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan

10. Mempunyai masalah untuk mengingat interupsi verbal kecuali

juka ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk

mengulanginya.

11. Pembaca cepat dan tekun

12. Lebih suka membaca daripada dibacakan

13. Membutuhkan pandangan dan tujuan menyeluruh dan sikap

waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu

masalah atau proyek.

14. Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon atau dalam

rapat

15. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

16. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau

tidak

17. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato

18. Lebih suka seni daripada music

19. Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak

pandai memilih kata – kata

Ciri gaya belajar diatas yang memegang peran penting yaitu

mata/penglihatan ( visual). Dalam hal ini penggunaan metode

pengajaran guru lebih dititik beratkan pada peragaan atau media, ajak

Page 11: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau

dengan cara menunjukan alat peraga langsung pada siswa atau

menggambarkannya di papan tulis. Gaya belajar visual harus melihat

bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya supaya mengerti materi

pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk didepan agar dapat melihat

dengan jelas. Mereka berfikir dengan gambar–gambar di otak mereka

dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan–tampilan

visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, video dan lebih

suka mencatat detil-detilnya dalam mendapatkan informasi.

b. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang lebih

cenderung melalui suara dalam proses pembelajaran. Menurut

DePorter dan Hernacki (2010:117) cirri-ciri gaya belajar auditorial

diantaranya :

1. Berbicara pada dirinya sendiri saat bekerja

2. Mudah terganggu oleh keributan

3. Menggerakan bibir merekka dan mengucapkan tulisan di buku

ketika membaca

4. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

5. Dapat mengulang kembali dan menirukan nada, berirama, dan

warna suara

6. Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

7. Berbicara dalam irama yang terpola

8. Biasanya pembicara yang fasih

9. Lebih suka musiik dari pada seni

Page 12: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

10. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang

didiskusikan daripada yang dilihat

11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang

lebar

12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan

visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu

sama lain

13. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya

14. Lebuh suka gurauan lisan daripada membaca komik

Ciri-ciri gaya belajar tersebut dapat disimpulkan, siswa yang

mempunyai gaya belajar auditorial dapat belajar lebih cepat dengan

menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan guru.

Gaya belajar auditorial dapat mencerna makna penyampaian melalui

suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan bicara dan hal-hal auditorial

lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna minim bagi

siswa auditorial. Siswa seperti ini biasanya dapat menghafal lebih

cepat dengan membaca dengan bersuara serta melalui media seperti

kaset, radio, dan lain-lain

c. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik memiliki gaya belajar dengan

melakukan segala sesuatu secara langsung melalui gerak dan

sentuhan. Menurut DePorter dan Hernacki (2010:118) cirri belajar

kinestetik diantaranya :

1. Berbicara dengan perlahan

2. Menanggapi perhatian fisik

3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang

5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

Page 13: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

7. Belajar melalui manipulasi dan praktik

8. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

10. Banyak menggunakan isyarat tubuh

11. Tidak dapat duduk diam dalam waktulama

12. Tidak dapat mengingat geografi kecuali jika memang telah

pernah berada ditempat itu

13. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

14. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot-mereka

mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

15. Kemungkinan tulisannya jelek

16. Ingin melakukan segala sesuatu

17. Menyukai permainan yang menyibukan

Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui

gerak, menyentuh, dan melakukan. Siswa seperti ini sulit untuk duduk

berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan

bereksplorasi sangat kuat. Sehingga proses belajar dengan gaya

belajar seperti ini harus melalui gerakan dan sentuhan.

Ketika jenis gaya belajar tersebut memiliki ciri-ciri dominan dalam

melakukan suatu kegiatan. Begitu pula dengan gaya belajar siswa,

terlihat adanya ciri-ciri dominan dalam suatu proses kegiatan

pembelajaran, sehingga dapat mencapai hasil maksimal.

Page 14: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pandangan Piaget, belajar yang sebenarnya bukanlah sesuatu

yang diturunkan oleh guru, melainkan sesuatu yang berasal dari dalam diri

Page 15: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

anak sendiri. Belajar merupakan sebuah proses penyelidikan dan penemuan

spontan.

Berkaitan dengan belajar, Piaget membangun teorinya berdasarkan

pada konsep skema yaitu, stuktur mental atau kognitif yang menyebabkan

seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengoordinasikan lingkungan

sekitarnya. Skema pada prinsipnya tidak statis melainkan selalu mengalami

perkembangan sejalan dengan perkembangan kognitif manusia. Berdasarkan

asumsi itulah, Piaget berpendapat bahwa belajar merupakan proses

menyesuaikan pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah

dipunyai seseorang. Bagi Piaget, proses belajar berlangsung dalam tiga

tahapan yakni: asimilasi, akomodasi dan equilibrasi.

Kompleksitas pengetahuan dan struktur kognitif tidak dengan sendirinya

menyebabkan terjadinya asimiliasi secara mulus. Dalam kasus tertentu

asimilasi mungkin saja tidak terjadi karena informasi baru yang diperoleh

tidak bersesuaian dengan stuktur kognitif yang sudah ada. Dalam konteks

seperti ini struktur kongitif perlu disesuaikan dengan pengetahuan baru yang

diterima. Proses semacam ini disebut akomodasi. Penekanan Piaget tentang

betapa pentingnya fungsi kognitif dalam belajar didasarkan pada tahap

perkembangan kognitif manusia. Disamping perkembangan kognitif siswa,

gaya belajar saat menyelesaikan masalah matematika sangat perlu untuk

diketahui guru, agar tidak terjadi kegagalan dalam proses pembelajaran,

karena guru tidak bisa masuk ke dunia siswa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://multi-sharing.blogspot.com/2012/04/perkembangan-kognitif-dan

bahasa.html#axzz2jycommz/

[2] http://atariuz.blogspot.com/2013/03/teori-perkembangan-kognitif-

piaget.html/diakses selasa, 05 maret 2013

Page 16: muhammadislahulmukmin.files.wordpress.com€¦ · Web viewMatematika merupakan ilmu universal yang melandasi teknologi modern, ... maka cara mengajarkan harus sesuai dengan perkembangan

[3] http://mommiesdaily.com/2012/11/13/mengenal-gaya-belajar-anak

[4] http://pungky13.wordpress.com/2012/04/07/makalah-perkembangan-kogniti

[5] http://atariuz.blogspot.com/2013/03/teori-perkembangan-kognitif-

piaget.html/diakses

[6] http://id.wikipedia.org/wiki/teori-perkembangan-kognitif

[7] http://kustiawati.blogspot.com/2009/04/tahap-tahap-perkembangan-

kognitif.html

[8] http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/21/gaya-belajar-582704.html

[9] http://matematic-edu.blogspot.com/2013/01/makalah-pembelajaran-

matematika.html

[10] Chatib, Munif .(2009) Sekolahnya Manusia: Sekolah berbasis multiple

intelligences di indonesia