m. fiqri rizal edited by haryadi rev.3
TRANSCRIPT
Page 1
EVALUASI PRASARANA DAN SARANA LABORATORIUM
INSTALASI LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
(Studi Pada SMKN 5 Jakarta Timur)
Penulis Skripsi:
M. Fiqri Rizal 5115082323
Alumni angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Dosen Pembimbing:
Drs. Faried Wadjdi, MM.
Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Drs. Readysal Monantum, MM.
Dosen Universitas Negeri Jakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro
Penulis Jurnal:
Haryadi 5215097004
Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Elektronika 2009
Abstract
The study aims to determine the extent of infrastructure and laboratory feasibility
electrical installation engineering program utilization of electricity in SMK Negeri 5
Jakarta based standards required by Decree No. Permendiknas. 40 of 2008.
Methods of data collection by observation and documentation. The research instrument
used checklist used during observation with a scoring scale model of Rating Scale. The
results showed that the level of achievement in terms of feasibility learners capacity
100% (very decent), field laboratory room electrical installations
Kata Kunci : Kelayakan, Prasarana dan Sarana, Laboratorium Instalasi Listrik
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
Page 2
PENDAHULUAN
Pencetakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global
masih diabaikan, kondisi sumber daya
manusia yang relatif rendah yang dicermati
dari latar belakang pendidikannya menjadi
cerminan dari hal tersebut.
Data terbaru menurut laporan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Badan
Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa
(UNDP) yang dirilis pada 2 November 2011
Indonesia dalam kancah persaingan global
masih menduduki posisi ke-124 dari 187
negara, di bawah Malaysia (61), dan
menempatkan Indonesia pada kelompok
negara dengan pembangunan manusia
menegah.
Dari data yang disajikan, tidak dapat
dipungkiri bahwa kualitas tamatan di
Indonesia masih rendah, termasuk kualitas
tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
hanya sebesar 8,86 juta jiwa.
Kendala tersebut, secara khusus
disebabkan oleh beberapa masalah yaitu : (1)
Rendahnya kualitas sarana dan prasarana
fisik; (2) Rendahnya kualitas guru; (3)
Rendahnya kesejahteraan guru; (4)
Rendahnya prestasi siswa; (5) Kurangnya
pemerataan kesempatan pendidikan; (6)
Rendahnya relevansi pendidikan dengan
kebutuhan; (7) Mahalnya biaya pendidikan.
Prasarana dan sarana pendidikan menjadi
salah satu faktor untuk mewujudkan tujuan
pendidikan yang berarti meningkatkan mutu
lulusan sesuai standar mutu yang telah
ditetapkan.
Prasarana sarana sekolah menengah
kejuruan lebih rinci lagi dijelaskan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008
tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11
Page 3
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK).
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5
Jakarta sebagai salah satu pelaksana
pendidikan kejuruan berkewajiban mencetak
lulusan yang dapat bersaing pada era
globalisasi. Salah satu targetnya ialah menjadi
sekolah berstandar internasional (SBI)
dimana dalam kancah persaingan di jakarta
timur SMK Negeri 5 masih berada di bawah
beberapa SMKN saingannya seperti SMKN
26 dan SMKN 4 yang sudah bertaraf
internasional.
Sehingga SMKN 5 berkewajiban
berbenah diri salah satunya adalah pada
prasarana dan sarana yang ada di laboratorium
instalasi listrik. Proses belajar mengajar di
SMK Negeri 5 Jakarta lebih didominasi
dengan belajar praktik, dengan demikian
kebutuhan akan sarana dan prasarana yang
memadai untuk praktik sangatlah tinggi.
Dari keseluruhan uraian yang
disajikan bahwa proses belajar mengajar
khususnya praktik instalasi listrik yang
menggunakan laboratorium instalasi listrik
SMK Negeri 5 Jakarta dengan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya masih memerlukan
banyak dukungan dari berbagai aspek dan
pihak pihak terkait, maka sehubungan dengan
keadaan tersebut penelitian tentang “Evaluasi
Sarana dan Prasarana Laboratorium Instalasi
Listrik Program Keahlian Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik Studi Pada SMK
Negeri 5 Jakarta” ini dilaksanakan.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian Discrepancy model
evaluation digunakan untuk
menggambarkan kesenjangan anatara fakta
dan keterangan secara faktual sarana dan
prasarana terfokus pada laboratorium instalasi
listrik yang sebenarnya dengan standar yang
ada pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Republik Indonesia No.40 Tahun
2008 Mengenai Standar Sarana dan Prasarana
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
Page 4
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah
Kejuruan (SMK/MAK).
Penelitian tentang kelayakan sarana dan
prasarana laboratorium instalasi listrik pada
program keahlian teknik pemanfaatan tenaga
listrik SMK Negeri 5 Jakarta merupakan
penelitian evaluatif. Dengan menggunakan
data, fakta dan informasi yang dilukiskan
dalam bentuk angka (metode kuantitatif).
Discrepancy model evaliation merupakan
jenis pendekatan evaluasi yang berkaitan
dengan pencapaian tujuan dengan menekankan
pada kesenjangan yaitu mengukur adanya
perbedaan antara yang seharusnya dicapai
dengan yang sudah rill dicapai.
PENGUMPULAN DATA
Berikut teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian Kelayakan Sarana
dan Prasarana di Ruang laboratorium instalasi
listrik SMK Negeri 05 Jakarta yaitu:
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini
merupakan pengamatan secara langsung
mengenai kondisi sarana dan prasarana yang
ada dilapangan.
Adapun hal-hal yang akan diobservasi
meliputi: (1) Prasarana laboratorium instalasi
listrik berupa lahan ruang laboratorium
instalasi listrik; dan (2) Sarana laboratorium
instalasi listrik yang meliputi perabot ruang
laboratorium instalasi listrik, peralatan
laboratorium instalasi listrik berikut
spesifikasi peralatan, media pembelajaran
ruang laboratorium laboratorium instalasi
listrik yang ada di ruang laboratorium
instalasi listrik pada program keahlian teknik
pemanfaatan tenaga listrik di SMK Negeri 5
Jakarta.
Jenis instrumen yang digunakan dalam
penelitian adalah daftar cocok (checklist),
validasi instrumen penelitian ini dilakukan
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11
Page 5
dengan cara uji validasi oleh ahli (Judgement
Experts). Cara tersebut dilakukan dengan
pertimbangan para ahli atau pembimbing
untuk mengevaluasi secara sistematik apakah
butir-butir instrumen yang ada dapat
digunakan untuk menjaring data yang betul-
betul diinginkan.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda,
dsb. Penelitian ini dokumentasi digunakan
untuk menjaring data yang berkenaan dengan
mutu SMK Negeri 5 Jakarta.
Dalam mencari reabilitas pengamatan
observasi maka pengamatan dilaksanakan oleh
dua orang pengamat dengan menggunakan
instrumen yang sama, maka dapat ditentukan
toleransi perbedaan hasil pengamatan dengan
menggunakan teknik pengetesa pengamatan.
Dengan menggunakan rumus koefisien
kesepakatan yang dikemukakan oleh H.J.X
Fernandes.
sebagai berikut :
KK = (N1 + N2)/S
Dengan keterangan :
KK = Koefisien kesepakatan
S = Sepakat, jumlah butir yang sama
N1 = Jumlah butir oleh pengamat 1
N2 = Jumlah butir oleh pengamat 2
ANALISIS DATA
Dalam penelitian digunakan Model analisis
diskriptif kualitatif digunakan untuk
menganalisa kesesuaian prasarana dan sarana
laboratorium listrik dengan standar
permendiknas dan mutu program keahlian
teknik pemanfaatan tenaga listrik SMKN 5
Jakarta.
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
Page 6
Analisis data menggunakan skala
persentase untuk mengetahui tingkat
kelayakan, yaitu perhitungan dalam analisis
data yang akan menghasilkan persentase yang
selanjutnya dilakukan interpretasi pada nilai
yang diperoleh.
Penelitian ini dibuat dalam bentuk
checklist dengan menggunakan skala
bertingkat yaitu: (a) Bobot 4 (sangat layak);
(b) Bobot 3 (layak); (c) Bobot 2 (tidak layak);
dan (d) Bobot 1 (sangat tidak layak).
Selanjutnya keempat dimensi tersebut akan
dijabarkan menurut metode rating scale.
HASIL PENELITIAN
Data yang akan disajikan adalah untuk
memberikan gambaran tentang situasi
laboratorium instalasi listrik, dalam hal ini
adalah prasarana dan sarana yang ada di ruang
laboratorium instalasi listrik pada program
keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik Di
SMK Negeri 5 Jakarta.
Data hasil penelitian yang telah didapatkan
dengan menggunakan teknik pengumpulan
data berupa observasi, dan dokumentasi akan
diuraikan satu-persatu yaitu kapasitas
peserta didik, lahan ruang laboratorium
instalasi listrik, perabot di ruang laboratorium
instalasi listrik, media pendidikan,
perlengkapan lain, peralatan praktik di ruang
laboratorium instalasi listrik, serta mutu SMK
Negeri 5 Jakarta.
Tabel Persentase Pencapaian Sarana
dan Prasarana di Laboratorium Instalasi Listrik
SMK Negeri 5 Jakarta.
Aspek Skor Skor Presentase
Kapasitas siswa 4 4 100 %
Lahan ruang 16 9 56,25%
Perabot 20 16 80%
Media Belajar 4 4 100%
Perlengkapan 8 7 87,5%
Peralatan 120 59 49%
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11
Page 7
KETERBATASAN PENELITIAN
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini
tidak sampai pada kebenaran yang mutlak.
Peneliti masih merasa terdapat kekurangan dan
kelemahan, diantaranya : (1)Keterbatasan
sampel penelitian, karena dalam penelitian ini
yang menjadi sampel penelitian adalah hanya
cakupan evaluasi yaitu prasarana dan sarana
laboratorium instalasi listrik SMK Negeri 5
Jakarta.
Hal ini masih dirasa kurang karena
pada SMK Negeri 5 Jakarta sendiri masih
terdapat beberapa laboratorium yang dapat
dievaluasi kelayakannya. Sehingga hasil
penelitian hanya berlaku hanya pada daerah
populasi penelitian yaitu laboratorium instalasi
listrik SMK Negeri 5 Jakarta khususnya pada
prasarana dan sarana yang ada. (2)Untuk data
mutu SMK Negeri 5 Jakarta hanya diambil dari
data sekunder dengan teknik dokumentasi yang
didapat dari situs resmi data pokok SMK,
http://datapokok.ditpsmk.net/.
(3)Keterbatasan standar prasarana dan sarana
yang masih kurang terperinci untuk mengukur
ketercapaian kelayakan prasarana dan sarana
ruang laboratorium instalasi listrik.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan
yang telah disajikan di depan, diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: (1) Tingkat
kelayakan ditinjau dari aspek kapasitas siswa
ruang laboratorium instalasi listrik SMK
Negeri 5 Jakarta adalah 100% (sangat layak).
(2)Tingkat kelayakan ditinjau dari prasarana
ruang laboratorium instalasi listrik SMK
Negeri 5 Jakarta yaitu pada segi aspek lahan
ruang laboratorium instalasi listrik program
keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik
adalah 56,25% (layak). (3) Tingkat
kelayakan ditinjau dari sarana di ruang
laboratorium instalasi listrik SMK Negeri 5
Jakarta adalah sebagai berikut: a)Tingkat
kelayakan ditinjau dari aspek perabot pada
ruang laboratorium instalasi listrik teknik
pemanfaatan tenaga listrik adalah 80%
(sangat layak). b)Tingkat kelayakan ditinjau
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
Page 8
dari aspek media pendidikan di ruang
laboratorium instalasi listrik teknik
pemanfaatan tenaga listrik adalah 100%
(sangat layak). c)Tingkat kelayakan ditinjau
dari aspek perlengkapan lain di ruang
laboratorium instalasi listrik teknik
pemanfaatan tenaga listrik adalah 87,50%
(sangat layak). d)Tingkat kelayakan ditinjau
dari aspek peralatan di ruang laboratorium
instalasi listrik teknik pemanfaatan tenaga
listrik adalah 49% (tidak layak).
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh, maka ada beberapa saran yang
diber ikan penelit i bagi pihak seko lah
dan penelit i yang akan datang, yaitu:
(1) Bagi Pihak Seko lah: a)Perlunya
penambahan luas laboratorium instalasi listrik
sehingga standar rasio luas minimal per
peserta didik sesuai PERMENDIKNAS yaitu
6 m2/siswa. b)Perlunya penggantian terhadap
perabot khususnya kursi guru. Kursi guru di
dalam laboratorium instalasi listrik harusnya
berjenis kursi dengan busa pada dudukannya
dan dapat diputar sehingga memberikan
kenyaanan dan memudahkan untuk guru dalam
proses mengajar. c)Perlu adanya peningkatan
mutu peralatan di laboratorium instalasi listrik
khususnya pada peralatan yang masih belum
tersedia seperti pisau cutter, crimping tool, bor
listrik multimeter, tang ampere, freet bor/jara,
motor 3 fasa, panel box, dan megger serta
diharapkan pula agar peralatan laboratorium
instalasi listrik yang dipersyaratkan namun
masih berada di luar ruangan laboratorium
seperti peralatan megger, multimeter, box
panel yang berada di ruang ketua jurusan
teknik pemanfaatan tenaga listrik agar
dipindahkan ke dalam ruangan laboratorium
instalasi listrik SMK Negeri 5 Jakarta.
d)Diharapkan adanya perawatan yang berkala
terhadap peralatan sehingga keawetan dan
keoptimalisasian peralatan selalu terjaga
dengan baik. e)Beberapa peralatan yang
jumlahnya terbatas dan masih kurang
hendaknya memperoleh prioritas dalam
pengadaan, pengembangan maupun perbaikan
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11
Page 9
alatalat untuk masa yang akan datang.
F)Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi
SMKN 5 Jakarta dalam membangun
laboratorium instalasi listrik yang layak dan
bermutu serta sesuai dengan standar sarana
dan prasarana.
(2)Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini
dapat dikembangkan lagi agar dapat diketahui
tingkat ketercapaian untuk kondisi sarana dan
prasarana laboratorium lainnya seperti
laboratorium PLC, laboratorium penumatik,
maupun laboratorium lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amr il Amaru llah, “IPM Indonesia
Rendah, Tamparan Bagi
Pemerintah”, diakses dari:
http://news.okezone.com/read/2011/
11/10/337/527526/ipm-indonesia-
rendah-tamparan-bagi-
pemerintah.html, pada tanggal 6
Desember 2011 pukul 21.30.
Badan Pusat Statistik. 2011. No. 77/12/Th. XIII
Tentang Keadaan Ketenagakerjaan
Agustus 2011.Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001.
Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta:
Perum Balai Pustaka
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hermawan Warsito. 1995. Pengantar
Metodelogi Penelitian . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Keputusan Menteri. 1992 . Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 129a/U/2004 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan.
Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian.
Jakarta: Gahlia Indonesia.
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
Page 10
Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan Dalam
Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
___ . 2004. Standar Minimal
Laboratorium, Workshop, dan Studio
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Jenjang S. Jakarta : Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Nasional.
Hadikoemoro, Soekismo & Sukma, Akosasih.
1985. Rencana Induk Pengembangan
Perguruan Tinggi Swasta .Jakarta :
Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah
Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan(SMK/MAK).
_ . 2003. Undang-Undang RI Nomor 20
Tahun 2003, Bab II, pasal 3.
Soejitno. 1983. “Laboratorium dan
Workshop”. dalam : Zainuddin Arabain
Sobiroh, Pemanfaatan Laboratorium
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas 2 SMA Se-
Kabupaten Banjarnegara. Semarang :
UNS, 2006
Soekartawi. 1995. Monitoring dan Evaluasi
Proyek Pendidikan. Jakarta: Dunia
Pustaka Jaya.
Suharismi Arikunto. 2008. Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
__ . 1989 Manajemen Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta.
______ . 2006 Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Adi
Mahasatya
Sukasmo Kasmo, “Rendahnya Kualitas
Pendidikan di Indonesia”, diakses dari
http://edukasi.kompasiana.com/2011/05/
24/rendahnya-kualitas-pendidikan-di-
indonesia/.html, pada tanggal 6
Desember 2011 pukul 23.10.
Undang-Undang. 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab JII.
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11
Page 11
Wahyu Sri Ambar, 2007. Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan ,
Jakarta: Multi Karya Mulia
Evaluasi Prasarana Dan Sarana Laboratorium Instalasi Listrik
Page 12
Pevote, Vol 7, No.13, April 2012: 1-11