m analisis kurikulum k€¦ · pengertian kurikulum pengertian kurikulum menurut uu. no. 20 tahun...
TRANSCRIPT
PGMI – FITK – IAIN SURAKARTA
Umu Salamah, M.Pd.I
SERI
MODUL
MATA
KULIAH
PENGEMBANGAN DAN
ANALISIS KURIKULUM MI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa Syukurillah, penyusunan Modul Mata Kuliah Dosen di Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta ini bisa diselesaikan dengan baik.
Kami selaku pengelola Prodi, sangat mengapresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih
kepada para dosen di Prodi PGMI IAIN Surakarta, baik dosen tetap dalam Prodi dan di luar
Prodi, yang sudah berkenan dan merelakan waktu serta pikiran guna terselesaikannya
penyusunan Modul ini. Kepada mereka semua, kami hanya mampu mendo’akan semoga
perjuangan dan pengorbanan mereka mendapatkan balasan yang lebih dari Allah Swt. Amin.
Penyusunan Modul Mata Kuliah ini berfungsi untuk menjadi panduan bagi dosen
terkait khususnya dan bagi mahasiswa PGMI IAIN Surakarta pada umumnya. Hal ini
dimaksudkan supaya proses perkuliahan berjalan dengan baik, mudah, terarah, terukur dan
sesuai dengan visi-misi Prodi dan juga Visi-Misi Fakultas serta Institut.
Sekali lagi, kami ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen penyusun, dan
semoga modul ini bermanfaat dan mendapatkan ridla Allah Swt. Amin.
Surakarta, 10 Juni 2018
Kaprodi PGMI FITK IAIN Surakarta
Dr. Saiful Islam, M.Ag.
NIP. 19621024 199203 1 002
Apa yang dimaksud dengan Kurikulum ?
Pertemuan 2
Pengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum Menurut UU. No. 20
Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum Menurut Crow and Crow :
Pengertian kurikulum adalah rancangan pengajaran
atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara
sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk
memperoleh ijazah.
Pengertian Kurikulum
Pengertian Kurikulum Menurut George A. Beaucham (1976) :
Pengertian kurikulum adalah dokumen tertulis yang mengandung
isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui
berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah
dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian Kurikulum
Kesimpulan: Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang
akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan.
Kedudukan Kurikulum dalam
Pendidikan/Pembelajaran
1. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam
seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan sebagai
arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam
pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar).
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Kedudukan Kurikulum dalam
Pendidikan/Pembelajaran
2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan,
memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis,
lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi, yang
ditekuni oleh para ahli atau spesialis kurikulum, yang
menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan
landasan-landasan teoritis bagi pengembangan kurikulum
berbagai institusi pendidikan.
Dimensi Kurikulum
R. Ibrahim (2005) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga
dimensi, yaitu:
1. Kurikulum Sebagai Substansi
Dimensi ini memandang kurikulum sebagai rencana
kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai
perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum
dapat juga menunjuk pada suati dokumen yang berisi
rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar
mengajar, jadwal dan evaluasi.
Pertemuan 2
Dimensi Kurikulum
2. Kurikulum Sebagai Sistem
Dimensi ini memandang kurikulum sebagai bagian dari
sistem prsekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem
masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur
personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun
kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem adalah
tersusunnya kurikulum.
Dimensi Kurikulum
3. Kurikulum Sebagai Bidang Studi
Dimensi ketiga memandang kurikulum sebagai bidang
studi, yaitu bidang studi kurikulum. Hal ini merupakan ahli
kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan
pengajaran. Mereka yang mendalami bidang kurikulum
mempelajari konsep – konsep dasar tentang kurikulum,
melalui studi kepustakaan dan kegiatan penelitian dan
percobaan, sehingga menemukan hal – hal baru, yang
dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi
kurikulum.
Fungsi Kurikulum
a. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna kurikulumsebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkansiswa agar memiliki sifar well adjusted yaitu mampumenyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baiklingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
b. Fungsi Integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulumsebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkanpribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnyamerupakan anggota dan bagian integral masyarakat.ke jenjang yang lebih tinggi.
Fungsi Kurikulum
c. Fungsi Diferensiasi
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan layanan
terhadap perbedaan individusiswa. Setiap siswa
memiliki perbedaan baik dari aspek fisik maupun
psikis.
d. Fungsi persiapan
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat
pendidikan harus mampu memprsiapkan siswa
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih.
Fungsi Kurikulum
e. Fungsi pemilihan
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsipemilihan ini sangat erat kaitannya dengan fungsi diferensiasi karenapengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti pula diberinyakesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai denganminat dan kemampuannya.
f. Fungsi diagnostik
Mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harusmampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami danmenerima potensi dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya. Maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi yang dimilikinya aau memperbaiki kelemahan-kelemahannya.
Peranan Kurikulum
1. Peran konservatif, artinya kurikulum bertugas menyimpan danmewariskan nilai-nilai luhur budaya. Dengan demikian, sekolahsebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi danmembina tingkah laku para siswa dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan denganperanan pendidikan sebagai suatu proses [7]
2. Peran kreatif, kurikulum harus bisa memberikan dorongankepada siswa agar berkembang daya kreatifnya. Kurikulumjuga membantu setiap individumengembangkan semua potensi yang ada padanya, makakurikulummenciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan dan keterampilan yang baru yang dapat bermanfaat bagimasyarakat.
Peranan Kurikulum
3. Peran kritis dan evaluatif, artinya kurikulum
berperan sebagai alat untuk menilai dan
sekaligus memperbaiki masyarakat. Niali-nilai
sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan
masa mendatang dihilangkan dan diadakan
modifikasi dan perbaikan, sehingga kurikulum
perlu mengadakan pilihan yang tepat atas
dasar kriteria tertentu.
Komponen-komponen Kurikulum
Tujuan Materi/bahan ajar Strategi mengajar
Evaluasi Organisasi kurikulum
Pertemuan 3
Hakekat Pengembangan Kurikulum
Pertemuan 4
Hakekat Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan usaha untuk mencaribagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai denganperkembangan dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentudalam suatu lembaga.
Hakekat Pengembangan Kurikulum
Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal36 ayat 1 bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacupada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuanpendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberikanlandasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuansiswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantanganperkembangan masyarakat.
Hakekat Pengembangan Kurikulum
Proses pengembangan kurikulum di bagi menjadi; 1. Desain, 2.Implementasi, 3. Evaluasi, 4. Penyempurnaan kurikulum. Alasan perluadanya pengembangan kurikulum sendiri adalah untuk meresponIPTEK, merespon perubahan sosial, memenuhi kebutuhan pesertadidik, merespon kemajuan di bidang pendidikan, dan meresponperubahan system pendidikan.
Asas-asas Pengembangan Kurikulum
Asas-asas Pengembangan Kurikulum
Menurut Nasution (2008:11-14)
1. asas filosofis
2. asas psikologis
3. asas sosiologis
4. asas organisatoris
Landasan-landasan Pengembangan
Kurikulum
Landasan-landasan Pengembangan
Kurikulum
Nana Syaodih Sukmadinata (1997)
1.Landasan Filosofis
2.Landasan psikologis
3.Landasan sosial budaya
4.Landasan ilmiah dan teknologi
Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip- prinsip Pengembangan Kurikulum
Oemar Hamalik (2001)1.Prinsip Berorientasi pada tujuan2.Prinsip Relevansi3.Prinsip Efisiensi dan efektifitas4.Prinsip fleksibilitas5.Prinsip kontinuitas6.Prinsip keseimbangan7.Prinsip keterpaduan8.Prinsip mutu
Model-model Pengembangan Kurikulum
Robert S. Zais dalam Zainal Arifin (2011)
Pertemuan 5
Model
Pengembangan
Deskripsi
The Administrative
(Line-Staff) Model
Inisiatif pengembangan berasal dari pejabat tinggi dan
dilaksanakan secara struktural ke bawah dengan sesuai
sistem garis komando. Pengawasan dan evaluasi berasal dari
atasan juga
The Grass-Roots
Model
Inisiatif pengembangan terdapat di guru-guru selaku
pelaksana kurikulum, sedangkan pemerintah/administrator
cukup memberikan arahan, bimbingan serta dorongan saja
The Demonstration
Model
Dikembangkan untuk memperkenalkan suatu inovasi
kurikulum dalam skala kecil. Sehingga guru dalam satu
sekolah dituntut untuk mengorganisasikan dirinya dalam
pengembangan kurikulum
Beauchamp's
System
Model
a)Menentukan arena pengembangan kurikulum,
b)mengikutsertakan pengembang kurikulum,
c)Materi kurikulum disusun secara sistematis,
d)dilaksanakan secara sistematis,
e)Evaluasi kurikulum
Model
Pengembangan
Deskripsi
Taba's Inverted
Model
dimulai dengan melaksanakan eksperimen, diteorikan dan di
implementasikan
Roger's
Interpersonal
Relation Model
Berorientasi pada proses, sehingga pengembangannya
bersifat luwes, adaptif dan terbuka
The Systematic
Action-Research
Model
Bahan pertimbangan pengembangan model ini adalah
hubungan antar manusia, sekolah dan masyarakat, otoritas
ilmu
Emerging Technical
Model
dilakukan secara bertahap untuk memudahkan peserta didik
memahami materi mulai dari yang sederhana hingga yang
Kompleks
Pendekatan Pengembangan Kurikulum
dilihat dari aspek perencanaan, Zainal Arifin (2011)
Pendekatan Deskripsi
Pendekatan
Kompetensi
(Competency
Approach)
ciri pokok pendekatan kompetensi adalah berfikir teratur dan sistematik,
sasaran penilaian lebih difokuskan pada tingkat penguasaan, dan
kemampuan memperbarui diri (regenerative capability).
Pendekatan
Sistem
(System
Approach)
Pendekatan sistem adalah penggunaan berbagai konsep yang serasi
dari teori sistem yang umum untuk memahami teori organisasi dan
praktek manajemen
Pendekatan
Klarifikasi Nilai
(Value
Clarification
Approach)
Ciri pengembangan kurikulum berdasarkan pendekatan klarifikasi nilai,
antara lain: (a) peran guru kurang dominan dalam pembelajaran, (b)
guru lebih sedikit member informasi dan lebih banyak mendengarkan
penjelasan dari peserta didik, (c) guru lebih sring menggunakan metode
tanya-jawab, (d) tidak banyak kritik destruktif, (e) kurang menekankan
faktor kegagalan dan lebih menerima kesalahan-kesalahan, (f)
menanggapi dan menghayati pekerjaan peserta didik, (g) merumuskan
tujuan dengan jelas, (h) dalam batas tertentu peserta didik diberi
kebebasan untuk bekerja dan bertanggunag jawab, (i) peserta didik
bebas mengungkapkan apa yang mereka rasakan, (j) adanya
keseimbangan antara tugas kelompokmdengan tugas perseorangan, (k)
belajar bersifat individual, (l) evaluasi bukan terfokus pada prestasi
akademik, tetapi juga proses pertukaran pengalaman, dan (m) peserta
didik menemukan sistem nilainya sendiri.
Pendekatan Deskripsi
Pendekatan
Komprehensif
(Comprehensi
ve Approach)
Pendekatan ini melihat, memperhatikan, dan menganalisis kurikulum
secara keseluruhan. Semua masalah yang berkaitan dengan
kurikulum diidentifikasi secar global oleh pengembang kurikuum.
Pengembang kurikulum dapat menetapkan langkah pertama yang
akan dilakukan dan apa yang akan dicapai sebagai sasaran dengan
merumuskan filsafat pendidikan, visi-visi dan tujuan pendidikan serta
sasaran yang ingin dicapai.
Pendekatan
yang Berpusat
pada Masalah
(Problem-
Centered
Approach)
Pengembangan kurikulum dengan pendekatan ini dilakukan dengan
cara mengidentifikasi berbagai masalah kurikulum secara khusus.
Para guru diminta berbagai informasi tentang masalah-masalah,
keinginan, harapan, dan kesulitan-kesulitan yang ereka hadapi
dalam mata pelajaran, seperti perbaikan cara penampilan,
penggunaan multimetode dan media dalam pembelajaran, serta
sistem penilaian.
Pendekatan
Terpadu
Pendekatan terpadu adalah suatu pendekatan yang memadukan
keseluruhan bagian dan indicator-indikatornya dalam suatu bingkai
kurikulum untuk mencapai tujuan tertentu. Bagian tersebut
menggambarkan :
a. Hasil belajar,
b. Tahap pengembangan kurikulum, dan
c. Program pendidikan yang ditawarkan.
Pertemuan 6-7
A. Konsep Dasar KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal ayat 1) dan 2) sebagai berikut: Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional.
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan.
B. Tujuan KTSP
Tujuan secara umum diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuannya adalah:Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
C. Landasan pengembangan KTSP
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan permendiknas no. 22 dan 23
D. Karekteristik KTSP
Karakteristik KTSP sebagai berikut: Pemberian otonom luas kepada sekolah dan
satuan pendidikan
Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
Kepimpinan yang demokratis dan profesional
Team kerja yang kompak dan transparan
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan KTSP yaitu: Sistem informasi yang jelas dan transparan
Sistem Penghargaan dan Hukuman.
E. Akankah KTSP Mendongkrak Kualitas Pendidikan
Agar pengembangan dan penerapan KTSP mampu mendongkrak kualitas pendidikan, perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam kebijakan pengelolaan sekolah yang menyangkut aspek-aspek berikut: Iklim Pembelajaran yang Kondusif
Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan
Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan
Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional
Revitalisasi Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua
Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP
Kemandirian Guru
F. Asumsi yang Mendasari KTSP
Diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah,
komite sekolah, dan dewan pendidikan sangat
bersahabat dengan kurikulum karena mereka
terlibat langsung dalam proses penyusunannya,
dan melaksanakannya dalam proses
pembelajaran dikelas, sehingga paham betul
apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran
sehubungan dengan kekuatan, kelemahan,
peluang, tantangan yang dimiliki satuan
pendidikan di daerah masing-masing.
G. Memahami dan Memaknai Standar Isi
( Permendiknas no.22 th 2006 )
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan ingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan , kompetensi bahan kajian , kompetensi mata pelajaran , dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi memuat : kerangka dasar
struktur kurikulum
beban belajar
kalender pendidikan/akademik.
Kerangka Dasar Kurikulum
Kerangka dasar kurikulum meliputi :1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran esetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani , olah raga dan kesehatan
Beban Belajar
Beban belajar untuk pendidikan dasar dan
menengah menggunakan jam pembelajaran
setiap minggu setiap semester dengan
sistem tatap muka, penugasan terstruktur ,
sesuai kebutuhan dan ciri khas masing –
masing
Beban belajar yang disajikan disini adalah
beban belajar sistem paket pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan
pendidikanSatuan
Pendidikan
Kelas Satu jam
pemb.
Tatap
muka
( menit )
Jumlah
jam pemb.
Per
minggu
Minggu
efektif per
tahun ajaran
Waktu pembelajaran
per tahun
Jumlah jam
per tahun
(@ 6o
menit)
SD/MI/SDL
B
I s.d. III 35 29 – 32 34 – 38 986 – 1216 jam
pembelajaran
(34510 – 42560 menit)
575 – 709
IV s.d. VI 35 34 34 - 38 1156 – 1292 jam
pembelajaran
(40460 – 45220 menit)
675 – 754
SMP/MTs/
SMPLB
VII s.d. IX 40 34 34 – 38 1156 – 1292 jam
pembelajaran
(46240 – 51680 menit)
771 – 861
SMA/MA/
SMALB
X s.d. XII 45 38 – 39 34 - 38 1292 – 1482 jam
pembelajaran
(58140 –66690 menit)
969 – 1111,5
1026
SMK/MAK X s.d. XII 45 36 38 1368 jam
pembelajaran
(61560 menit)
( Standar
minimum )
Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran , minggu efektif belajar , waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Tabel Kalender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Min. 34 minggu
dan maks.38
minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif
pada setiap satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester Maks. 2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester Maks.2 minggu Antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun
pelajaran
Maks. 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahunpelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagaman
lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembeajaran efektif
6 Hari libur umum /
nasional
Maks.2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7 Haril libur khusus Maks.1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
kekhususan masing - masing
8 Kegiatan khusus
sekolah / madrasah
Maks.3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogamkan sec.
Khusus oleh sekolah/ madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Kesimpulan
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan BSNP.
Selanjutnya untuk memahami dan memaknai stsndar isi yang meliputi kerangka dasar , struktur kurikulum , beban belajar , dan kalender akademik. Masing – masing satuan pendidikan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.
Pengembangan KTSP diserahkan kepada para pelaksanaan pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan pendidikan) untuk mengembangkan berbagai kompetensi pendidikan (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) pada setiap satuan pendidikan, di sekolah dan daerah masing-masing.
1. Apakah KTSP yang sudah dilaksanakan sekarang ini
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional ?
2. Apa maksud dari “pemberian otonomi luas kepada
sekolah dan satuan pendidikan” dalam karakteristik KTSP
?
3. Berilah penjelasan tentang standar isi sesuai dengan
Permendiknas no.22 th.2006!