luas lahan = 10000 m2 kdb : 50% = 50% x 10000 m klb : 3...

30
Luas lahan = 10000 m 2 KDB : 50% = 50% x 10000 m 2 = 5000 m 2 KLB : 3 = 3 x 10000 m 2 = 30000 m 2 Ketinggian maksimal : 6 lantai Perhitungan Luas Hunian Berdasarkan data studi banding yang ada, maka perkiraan proporsi kebutuhan unit hunian apartemen akan diambil dari hasil rata-rata studi banding yang ada. Tabel 23. Perhitungan Occupancy Rate Mediterania I Square Garden City Park Rata-rata Studio 4% - 30% 11.7% 1 KT 11.7% 10% - 10.85% 2 KT 78.5% 90% 70% 79.5% 3 KT 5.8% - - 1.9% Total 100% 100% 100% 100% Oc Rt 90% 50% - 70% Dari perhitungan di atas dapat diperoleh persentase untuk tipe hunian yaitu Tipe studio : 25% Tipe 2 kamar : 75% Diasumsikan luas dasar bangunan untuk hunian adalah 25 % dari luas tapak. 76

Upload: phamkhuong

Post on 10-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Luas lahan = 10000 m2

KDB : 50% = 50% x 10000 m2 = 5000 m2

KLB : 3 = 3 x 10000 m2 = 30000 m2

Ketinggian maksimal : 6 lantai

Perhitungan Luas Hunian

Berdasarkan data studi banding yang ada, maka perkiraan proporsi kebutuhan unit

hunian apartemen akan diambil dari hasil rata-rata studi banding yang ada.

Tabel 23. Perhitungan Occupancy Rate

Mediterania I Square Garden City Park Rata-rata Studio 4% - 30% 11.7% 1 KT 11.7% 10% - 10.85% 2 KT 78.5% 90% 70% 79.5% 3 KT 5.8% - - 1.9% Total 100% 100% 100% 100% Oc Rt 90% 50% - 70%

Dari perhitungan di atas dapat diperoleh persentase untuk tipe hunian yaitu

Tipe studio : 25%

Tipe 2 kamar : 75%

Diasumsikan luas dasar bangunan untuk hunian adalah 25 % dari luas tapak.

76

Page 2: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Fasilitas umum, penunjang dan service adalah 15 % dari luas tapak

Parkir adalah 10 % dari luas tapak

Luas dasar hunian yang dapat dibangun = 2500 m2

Sirkulasi 20 % = 500 m2 -

Luas netto hunian per lantai = 2000 m2

Jumlah unit hunian per lantai

Tipe studio : 25 % x 2000 m2 = 500 m2 500 m2 / 20 m2 = 25 unit

Tipe 2 kamar : 75 % x 2000 m2 = 1500 m2 1500 m2 / 36 m2 = 41 unit +

Jumlah unit seluruh per lantai = 66 unit

Untuk retail dan area komersil adalah 2 lantai yang terdapat dibawah hunian.

Untuk area service, pnunjang dan fasilitas umum adalah 1 lantai yang terdapat di

bawah hunian sehingga jumlah lantai untuk hunian adalah 4,5 lantai.

Jumlah unit seluruh : 66 unit x 4,5 = 297 unit.

Jumlah penghuni = 780 orang.

Program Ruang

Tabel 22. Program Ruang

Kebutuhan Ruang Standart Sumber Kapasi

tas

Kebutuhan

Luas Ruang

77

Page 3: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Hall / Lobby

R. security

R. Kotak Surat

Unit hunian : tipe studio

Tipe 2 kamar

Ruang sampah

1 m2/orang

1,5 m2/orang

0,4 x 0,8 / 5 unit

20 m2

36 m2

2 x 3 m

AS

-

AS

-

-

-

30

4

291

101

190

2

30 m2

6 m2

19 m2

2020 m2

6840 m2

12 m2

Sirkulasi 20% 1785,4 m2

Pelayanan

Hunian

Total luas pelayanan hunian

10712,4 m2

R.tunggu 0,5 m2/orang NAD 15 7,5 m2

R.Kepala Pengelola 7,5 m2/unit NAD 1 7,5m2

R.Wakil Pengelola 6 m2/unit NAD 1 6 m2

R.informasi/Pemasaran 6 m2/orang AS 1 6 m2

R. staff Administrasi 2,55 m2/orang NAD 4 10,2 m2

AS

NAD

NAD

R.Rapat

Pantry

Toilet

R.istirahat staff

R.ganti staff

Gudang

1,5 m2/orang

1,4 m2/orang

1,3 m2/unit

2 m2/orang

1,3 m2/unit AS

NAD

10

5

4

10

4

1

15 m2

7 m2

5,2 m2

20 m2

5,2 m2

4 m2AS

Sirkulasi 20% 18,72 m2

Pengelola

Total luas kebutuhan pengelola

112,32 m2

78

Page 4: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Toko / retail 6x14

4,5 x 15

Kios 3 x 6

Aula serba guna

Plaza

Playproup

Mushola

Toilet

177 m2

141,75 m2

18 m2

1 m2/orang

0,8 m2/ orang

1,5 m2/ orang

1,2 m2/ orang

1,3 m2/ orang

AS

AS

AS

TS

AS

NAD

AS

NAD

12

6

10

550

100

40

20

6

2124 m2

850,5 m2

180 m2

550 m2

80 m2

60 m2

24 m2

7,8 m2

20% 775,26 m2Sirkulasi

4651,55 m2Total luas fasilitas penunjang

Lapangan Bulutangkis 6.1m x 13.4m NAD 1 81,74 m2

Children playground 1,5 m2/ orang 50 75 m2AS

Sirkulasi 20% 31,41 m2

Fasilitas

Olahraga

Total fasilitas olahraga

188,14 m2

R. Genset 20 m2/unit AS 1 20 m2

R. Panel/trafo 20 m2/unit AS 1 20m2

Gudang 6 m2/unit AS 1 6 m2

Area penampungan

sampah

15 m2/orang AS 1 15 m2

R. STP 24 m2 AS 1 24 m2

R.WTP 45 m2 AS 1 45 m2

R. Pompa + reservoir 15 m2 AS 3 45 m2

Sirkulasi 20% 35 m2

Fasilitas

Pelengkap

/ Service

Total fasilitas service

210 m2

Total luas keseluruhan 15874,41 m2

79

Page 5: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Keterangan : NAD = Neufert Architect Data, AS = asumsi, TS = Time Saver Standart

Analisis Kebutuhan Luas Parkir Kendaraan

• Ratio parkir motor penghuni apartemen adalah 2 unit : 1 motor

o Total parkir motor penghuni apartemen adalah 148 motor

Ratio parkir mobil penghuni apartemen adalah 10 unit : 1 mobil

o Total parkir motor penghuni apartemen adalah 29 mobil

Total luas parkir penghuni + sirkulasi = 790,2 m2

• Parkir mobil pengunjung / retail adalah 1 retail : 2 mobil

o Total parkir mobil pengunjung adalah 36 mobil

Parkir motor pengunjung / retail adalah 1 retail : 3 motor

o Total parkir motor pengunjung adalah 54 motor

Total luas parkir pengunjung + sirkulasi = 558 m2

• Parkir mobil service disediakan 5 parkir mobil box (@ 30 m2) dan 2 truck

(@35 m2)

Total luas parkir service + sirkulasi = 264 m2

Total luas kebutuhan parkir = 1612,2 m2

IV.3.2. Hubungan Ruang

80

Page 6: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Hubunagn ruang secara umum :

Berikut adalah skema hubungan antar ruang :

- Skema hubungan pelayanan hunian

Lobby / hall Foyer / security

Core (lift)

Unit

hunian

- Skema hubungan fasilitas penunjang dan fasilitas umum

Lapangan Parkir

81

Page 7: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

IV.3.3. Zoning Bangunan

Tabel 24. Zoning Bangunan Secara Vertikal Kelebihan : pencapaian bagi penghuni lebih

jelas, lebih eklusif karena bagian semi publik

telah dibatasi dari lantai dasar.

Alternatif 1 Gambar 31. Alternatif 1 Zoning Vertikal

Kekurangan : area public pada lantai dasar

menjadi berkurang dan terbatas

Alternatif 2 Gambar 32. Alternatif 2 Zoning Vertikal

Kelebihan :lantai dasar difungsikan sebagai

pelayanan umum sehingga jelas antara publik

dengan semi publik.

Fasilitas olahraga (lapangan outdoor,

playground)

Lobby / hall

Unit hunian

Fasilitas umum (toko, mushola, tempat

makan, klinik, dll)

82

Page 8: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Kekurangan : pencapaian ke daerah private

harus melewati daerah publik dan semi publik

Dikaitkan dengan fungsi ruang dan sifatnya, maka penerapan zoning pada

Apartemen adalah alternatif 2, karena lantai dasar lebih bersifat umum sehingga

pelayanan umum lebih merata dan tersebar.

IV.3.4. Analisis Gubahan Massa

Massa adalah benda-benda baik benda buatan seperti bangunan, monumen,

pagar dan lainnya maupun benda alami yang karena perletakkannya membentuk

ruang. Jenis massa bangunan terbagi menjadi 2 yaitu massa bangunan tunggal dan

massa bangunan majemuk.

Tabel 25. Alternatif Gubahan Massa Massa Bangunan Tunggal Massa Bangunan Majemuk

Gambar 33. Massa Bangunan Tunggal

Gambar 34. Massa Bangunan Majemuk

Sebuah pola massa bangunan yang

hanya terdiri dari satu masa untuk

Sebuah pola massa bangunan yang

terdiri dari beberapa massa dalam satu

83

Page 9: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

menampung seluruh program ruang di

atas sebuah tapak

tapak yang membentuk gubahan massa.

Pertimbangan :

- Kebutuhan lahan sempit.

- Sirkulasi pencapaian menjadi cepat

dan efisien.

- Pengawasan dan pemeliharaan lebih

mudah.

- Sifat bangunan terpusat.

Pertimbangan :

- Pola perletakan massa dinamis.

- Memerlukan lahan yang luas.

- Pemisahan beberapa kelompok

aktifitas.

- Sifat bangunan menyebar dan

memusat pada satu titik aktifitas.

Pada apartemen ini yang akan diterapkan adalah massa bangunan tunggal

karena lahan yang sempit dan agar sirkulasi dalam tapak lebih cepat dan efisien.

Beberapa tipe gubahan massa yaitu :

1. Gubahan massa statis/formil/anorganik, biasanya digunakan untuk bangunan

yang bersifat monumental seperti bangunan pemerintahan, tugu peringatan.

2. Gubahan massa dinamis/informil/organik, gubahan massa ini cenderung

bersatu dengan lingkungan dan alamnya, misalnya mengikuti aliran sungai atau

mengikuti bentuk-bentuk yang ada pada alam.

IV.3.5. Analisis Bentuk Bangunan

Tabel 26. Bentuk Dasar Bangunan Bentuk Kelebihan Kekurangan

Segitiga - Bentuk stabil dan berkarakter

kuat.

- Mudah digabungkan menjadi

bentuk geometris lainnya.

-Kurang efisien

- Fleksibelitas ruang

kurang.

- Layout ruang sulit.

84

Page 10: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

- Orientasi ruang pada tiap

sudut.

- Pengembangan ruang pada

ketiga sisinya

Segiempat

- Bentuk statis.

- Mudah dikembangkan ke

segala arah.

- Orientasi ruang pada keempat

sisi pembatasnya.

- Layout ruang baik dan mudah.

- Ruang memiliki efisiensi yang

tinggi karena mudah

digambungkan dengan bentuk

lain

- Orientasi ruang

cenderung statis.

Lingkaran

- Bentuk halus.

- Orientasi ruang memusat dan

statis.

- relatif indah dilihat dari luar.

-Sulit dikembangkan.

- Fleksibelitas ruang

rendah.

- Sulit digabungkan

dengan bentuk lain.

- Layout ruang sulit.

Kesimpulan :

Dari ketiga alternatif di atas, yang akan diterapkan dalam perancangan

apartemen ini adalah bentuk segi empat karena banyak memiliki kelebihan

terutama dalam segi layout, efisien dalam perletakkan perabotan. Selain itu dan

kemudahan untuk di gabungkan dengan bentuk-bentuk lain (lebih fleksibel)

menjadi salah satu keunggulan bentuk ini.

85

Page 11: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

IV.3.6. Analisis Struktur Bangunan

Fungsi utama dari sistem struktur adalah untuk memikul secara aman dan

efektif beban yang bekerja pada bangunan, serta menyalurkannya ke tanah melalui

pondasi. Struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2, yaitu ;

• Sub Structure (struktur bawah)

Merupakan bagian struktur bawah yang berfungsi menyalurkan beban-beban

yang bekerja dari atas ke bawah. Diantaranya adalah pondasi, sloof, dan lantai

kerja. Jenis pondasi yaitu sebagai berikut

Tabel 27. Jenis –jenis Pondasi Jenis pondasi Keuntungan Kerugian

Tiang

pancang

- Waktu pelaksanaan cepat

- Pelaksanaan mudah

- Kekuatan menjamin

- Kualitas terjaga karena sistem

fabrikasi

- Dapat merusak lingkungan

sekitar akibat getaran yang

ditimbulkan

- Sambungan pada pondasi

yang memerlukan ukuran

tertentu, hasil kurang baik

Bore pile - Getaran yang dihasilkan cukup

kecil

- Cocok digunakan di daerah

padat

- Ukuran diameter cukup besar

sehingga daya dukung tiap

tiang lebih besar

- Tidak perlu sambungan tiang

- Biaya cukup besar

- Waktu pelaksanaan cukup

lama.

Lingkungan sekitar mempengaruhi pemilihan pondasi yang digunakan.

Dilihat dari kondisi lingkungan sekitar yang merupakan pemukiman yang padat

86

Page 12: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

dan berdempet, maka pondasi yang digunakan dalam apartemen ini yaitu

pondasi bore pile karena dapat menahan beban yang besar dan tidak

mengganggu lingkungan karena getaran kecil. Jika menggunakan tiang pancang,

akan menggetarkan tanah disekitar yang berpengaruh pada retaknya dinding

rumah-rumah sekitar atau penurunan tanah akibat getaran.

• Upper structure (struktur atas)

Merupakan struktur utama yang berfungsi sebagai penyalur beban dari atas

berupa beban hidup dan beban mati ke pondasi baik secara vertikal maupun

horisontal. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sistem struktur

ini adalah penyaluran beban vertikal dan horisontal di perlukan dan

menghasilkan hubungan kaku, adanya bukaan pada sisi dinding terluar pada unit

bangunan.

Tabel 28. Jenis-Jenis Sistem Struktur Jenis sistem struktur

Struktur massa /

padat

- Konstruksi dinding pemikul dan dinding geser

- Dinding berfungsi sebagai penahan gaya lateral,

menerima beban vertikal, mengurangi penyerapan

panas, meredam suara.

Struktur rangka - Terdiri dari unsur horisontal (balok) dan vertikal

(kolom).

- Dapat membentuk ruang yang fleksibel

Struktur bidang

permukaan

- Terdiri dari struktur lipat dan struktur cangkang

- Bentangan yang besar dan bebas kolom

- Bidang struktur dapat berfungsi sebagai dinding atau

atap

Struktur gantung - Memanfaatkan daya tarik kabel baja secara maksimal

87

Page 13: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

- Ruangan bebas kolom

- Fleksibilitas tinggi.

(Skripsi Tugas Akhir Welly Wangidjaja, Museum Teknologi Transportasi Udara, Universitas Tarumanegara, 1994, pp56-57)

Dari beberapa jenis sistem struktur, maka yang digunakan pada bangunan

apartemen adalah sistem struktur rangka karena dapat fleksibel mengikuti unit-

unit pada apartemen.

Berikut adalah alternatif pemilihan bahan struktur kaku :

Tabel 29. Alternatif Pemilihan Bahan Struktur Kaku Konstruksi Beton Bertulang Konstruksi Baja

Rangka beton lebih mudah dalam

menghasilkan bentuk yang fleksibel

karena dapat di cor setempat, beton

dapat melindungi tulangan besi baja

karena beton tidak berkarat.

Rangka baja lebih sulit dalam

menghasilkan bentuk yang fleksibel

karena ada ukuran-ukuran tertentu,

baja tidak dapat melindungi lapisan

tulangan besi baja karena dapat

berkarat.

Konstruksi yang akan diterapkan pada bangunan apartemen adalah

konstruksi beton bertulang karena lebih fleksibel mengikuti unit-unit

apartemen dan core bangunan harus menggunakan konstruksi beton bertulang

untuk kekakuan bangunan dan untuk melindungi inti bangunan dari kebakaran.

Beberapa bentuk atap bangunan yang digunakan untuk penutup bangunan,

dan melindungi segala sesuatu yang ada di bawahnya, yaitu ;

• Atap datar

Atap datar banyak dimanfaatkan juga sebagai green roofs. Green roofs

adalah sebuah kelanjutan dari atap yang sudah ada dimana tanaman, semak

88

Page 14: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

tumbuh dalam berat yang ringan dengan pertumbuhan medium. Beberapa

sistem dalam pembuatan green roofs yaitu :

(http://www.toronto.ca/greenroofs/what.htm, 14/03/2008, 13.59 WIB)

Tabel 30. Sistem Atap Rumput

Complete system

- sistem yang paling fleksibel dengan

vegetasi

- pertumbuhan vegetasi sedang

- membutuhkan pembuangan air dan

perlindungan lapisan tanah

- Berat dan ketebalan mulai dari 50 mm

– 75 mm (kedalaman) dan 60 – 90

kg/m2 (berat).

- Dipasang dengan aneka ragam tipe

membran yang tahan air.

Modular system

- Berupa nampan vegetasi

- Pertumbuhan medium, mudah

ditempatkan dalam atap

- Kedalaman antara 75 mm – 300 mm.

- Keanekaragaman vegetasi lebih

terbatas.

Pre-cultivated vegetation blanket

- Sistem dengan lapisan vegetasi yang

telah tumbuh dan diolah sebelumnya

- Diletakkan pada lantai green roofs

- Ketebalan 45 mm, berat 40 kg/m2.

- Vegetasi utama dari beberapa varietas

sedum, sebuah tanaman berair

89

Page 15: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

banyak.

- Toleran terhadap temperatur ekstrim

dan dapat hidup dengan sedikit atau

tanpa air dan membutuhkan sangat

sedikit perawatan.

• Atap Miring, sesuai dengan daerah tropik lembab

Atap yang akan di gunakan untuk bangunan apartemen ini adalah atap

miring dengan pertimbangan iklim dan biaya yang lebih murah

dibandingkan dengan atap datar atau green roof dan ruang dibawah atap

juga dapat berfungsi sebagai peredam panas dari atap ke dalam bangunan

sehingga suhu di dalam bangunan tidak panas terutama untuk hunian

dilantai paling atas.

• Inti bangunan

Inti bangunan digunakan sebagai bagian struktur yang memperkaku bangunan,

terutama untuk menahan gaya lateral. Perbedaan fungsi bangunan akan

berpengaruh pada pola tata letak inti bangunan. Luas lantai bersih, sirkulasi

dan jaringan utilitas serta pemanfaatan pencahayaan alamiah menjadi

pertimbangan bagi letak inti bangunan. Berikut adalah beberapa contoh letak

inti bangunan pada bangunan apartemen

Tabel 31. Letak Inti Bangunan

Letak inti bangunan Keterangan

Inti bangunan di tengah

- Digunakan pada apartemen yang

per lantainya hanya melayani

90

Page 16: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

beberapa unit (exclusif)

Inti bangunan di salah satu sisi

- Untuk apartemen yang tiap

lantainya melayani unit yang

banyak

Inti bangunan di sudut

- Untuk apartemen dengan bentuk

bervariasi, sirkulasi ke dua arah

yang berlawanan.

Pada Apartemen akan menggunakan letak inti bangunan di salah satu sisi

dengan bentuk persegi / memanjang dengan pertimbangan jumlah hunian yang

banyak, core dapat terbuka ke arah luar bangunan untuk memperoleh sinar

matahari, tidak memerlukan delatasi yang rawan terhadap gempa.

IV.3.7. Analisis Modul Bangunan

• Modul Struktur

Modul struktur adalah modul yang digunakan berdasarkan ukuran struktur

(sesuai kelipatan). Ukuran dan luas ruangan mengikuti modul struktur yang

ada. Kekurangannya yaitu ruang-ruang tidak efisien. Kelebihannya cocok

untuk bangunan yang mementingkan bentuk dan kekokohan.

• Modul Perencanaan

Modul perencanaan adalah modul yang digunakan dalam bangunan

berdasarkan luas ruang yang dibutuhkan. Rancangan mengikuti ukuran-ukuran

ruangan. Kelebihannya yaitu ruang-ruang yang ada sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangannya yaitu boros bahan struktur jika ruangan tidak sesuai dengan

kelipatan ukuran struktur.

91

Page 17: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Modul yang akan digunakan dalam bangunan apartemen ini adalah modul

perencanaan dan modul struktur. Ukuran unit-unit pada apratemen

disesuaikan dengan modul struktur rangka sehingga kebutuhan luas ruang

terpenuhi dan hemat bahan struktur.

IV.3.8. Analisis Material Bangunan

Tabel 32. Jenis-Jenis Bahan Bangunan dan Contohnya

Golongan Bahan Bangunan

Bahan

Bangunan

Alam

• Anorganik : batu alam, tanah liat

• Organik : kayu, bambu,

dedaunan, serat, rumput

• Batu kali, kerikil, pasir, kapur

• Bermacam-macam kayu,

bambu, ijuk, alang-alang

Bahan

Bangunan

Buatan

• Bahan yang dibakar

• Bahan yang dilebur

• Bahan yang ditempa / dipres

• Bahan kimia dan petrokimia

• Batu merah, genteng

• Kaca

• Konblok, batako

• Plastik, bitumer, kertas, cat

Bahan

Bangunan

Logam

• Logam mulia

• Logam setengah mulia

• Logam besi

• Logam non besi

• Emas, perak

• Air raksa, nikel, kobalt

• Besi, baja

• Alumunium,kuningan,perunggu

http://www.lmbunika.com/pdf/standart.pdf.

Material utama yang biasa digunakan untuk dinding luar bangunan

apartemen adalah celcon atau bata ringan. Beberapa kelebihan dalam penggunaan

celcon yaitu bentuknya yang lebih besar dapat mempercepat proses konstruksi dan

beratnya untuk strktur sangat ringan. Celcon cocok untuk material dinding

apartemen yang membutuhkan waktu yang cepat dalam pembangunannya.

92

Page 18: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Dikaitkan dengan hemat air, maka celkon lebih menghemat air daripada batu bata

karena memerlukan adukan semen yang lebih sedikit. Untuk ruang dalam tiap unit,

pembatas ruang-ruang menggunakan dinding partisi karena tebal dinding partisi

tidak begitu lebar dan ringan. Material pada lantai tiap unti mengunakan keramik

sebagai finishing dengan pertimbangan mudah dibersihkan

Untuk material perkerasan pada daerah parkir, plasa dan pedestrian

menggunakan material yang dapat meresapkan air hujan ke tanah seperti konblok

dan grassblock.

Tekait dengan tema yaitu hemat air, maka pemilihan perabotan khusunya

peralatan sanitair harus yang dapat menghemat air. Berikut adalah perbandingan

peralatan sanitair dan volume air yang dikeluarkan

Tabel 33. Volume Air Dalam Penggunaan Peralatan Bak mandi Shower

Untuk mandi 135 liter / orang 45 liter / orang

Wastafel keran normal Wastafel keran ’spray’ Untuk mencuci tangan

6-12 liter/menit 1,8 liter/menit

Kloset single flush Kloset dual flush Untuk toilet

9 liter 2 liter dan 4 liter

Roat, Sue, Manuel Fuentes, Stephanie Thomas.(2001). Ecohouse 2: A Design Guide. Architectural Press, Oxford, p254-258. S,Jimmy Juwana.(2004). Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Aerlangga, Jakarta

Untuk menghemat air dalam penggunaan di unit-unit apartemen, maka perlu

menggunakan peralatan yang hemat air. Salah satunya dengan menggunakan

shower karena air yang digunakan lebih sedikit dan penggunaan shower pada

kamar mandi lebih menghemat ruang. Untuk wastafel menggunakan keran ’spray’

93

Page 19: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

agar pemakaian dapat dibatasi. Kloset menggunakan dual flush agar air yang

digunakan sesuai dengan kebutuhan.

IV.3.9. Analisis Sistem Utilitas Bangunan

Sistem utilitas adalah segala macam sistem dalam bangunan yang membantu

beroperasinyadan berfungsinya suatu bangunan. Sistem utilitas terdiri dari :

• Pencahayaan

Pencahayaan pada bangunan terdiri dari pencahayaan alami dan

pencahayaan buatan. Pada siang hari dapat memanfaatkan cahaya matahari

sedangkan pada malam hari dapat menggunakan lampu. Terkait dengan

sustainable untuk menghemat energi, maka setiap unit kamar harus

mendapatkan bukaan keluar sehingga tidak memerlukan lampu pada siang hari.

Pada koridor sebaiknya memiliki bukaan keluar agar koridor tidak memerlukan

lampu pada siang hari.

• Pengudaraan / tata udara

Pada bangunan, ventilasi adalah faktor yang berhubungan dengan

kenyamanan dan kesehatan pengguna bangunan. Pengudaraan alami dapat

menggunakan jendela,ventilasi, dan membuat ventilasi silang (cross

ventilation). Sistem pengudaraan buatan adalah dengan menggunakan AC (Air

Conditioner). Terdapat dua macam AC yaitu AC split dan AC central. AC split

yang kapasitasnya 0.5 – 3 PK digunakan untuk ruangan kecil seperti kamar

tidur, ruang duduk, ruang kerja dan lain-lain. AC central digunakan untuk

94

Page 20: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

ruangan yang lebih luas seperti hall, lobby, aula, dan lain-lain. Untuk

apartemen kelas menengah yang sebagian penghuninya tidak mampu

menggunakan AC (biaya listrik mahal, dsb) maka tiap unit harus dapat

memaksimalkan bukaan untuk pengudaraan alami.

• Proteksi kebakaran

Beberapa faktor yang dibutuhkan dalam proteksi kebakaran secara aktif dan

pasif :

1. Konstruksi tahan api

Konstruksi tahan api terutama pada core dan tangga kebakaran dimana core

dan tangga kebakaran harus dapat bertahan dan menyelamatkan isi

bangunan.

2. Pintu keluar

Pintu keluar harus memenuhi persyaratan seperti harus tahan api sekurang-

kurangnya dua jam, harus dilengkapi dengan 3 engsel, dilengkapi dengan

alat penutup otomatis, dilengkapi dengan tanda darurat dengan tuas

pembuka pintu.

Tabel 34. Batasan Lorong Buntu Pada Hunian Hunian Batasan lorong

buntu (m)

Tanpa sprinkler

(m)

Dengan sprinkler

(m)

Hotel 10 30 45

Apartemen 10 30 45

Asrama 0 30 45

Rumah tinggal Tidak perlu Tidak perlu Tidak perlu Sumber : Juwana, J.S ; 2005

3. Hidran

95

Page 21: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Hidran berfungsi sebagai pencegah kebakaran kecil. Biasanya hidran yang

digunakan adalah hidran bangunan (box hydrant) dan selang kebakaran.

Kotak hidran diletakkan dengan jarak 35 m antar hidran. Sumber

persediaan air untuk hidran harus diperhitungkan minimum untuk

pemakaian selama 30 menit.

4. Detektor asap dan sprinkler

Pada bangunan dengan ketinggian lebih dari 8 lantai pemakaian sprinkler

diharuskan.

5. Tangga kebakaran

Tangga kebakaran pada bangunan minimal terdapat dua tangga yang

berjarak + 30 m. Tangga kebakaran harus bebas dari asap dan aman dari

api. Persyaratan dan ukuran tangga kebekaran berada pada lampiran.

Tabel 35. Alternatif Perletakan Tangga Kebakaran

1. Pada inti bangunan (core)

- Akses jelas dan merata ke core saat evakuasi

- Pencapaian ke sisi-sisi bangunan terluar merata

- Untuk pelayanan hunian yang sedikit

- Core terdiri dari 2 lift penghuni dan 1 lift barang

2. Terpisah dari core, tidak mendapat bukaan langsung ke luar

- Jalur evakuasi terbagi dua - Tangga tidak dapat

memanfaatkan bukaan ke luar - Tidak efisien dalam

penggunaan struktur tahan api. - Melayani unit hunian yang

banyak 3.Terpisah dari core, berbatasan langsung dengan ruang luar

- Jalur evakuasi terbagi dua - Tidak efisien dalam

penggunaan struktur tahan api

96

Page 22: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

- Melayani unit yang banyak

- Tangga dapat meanfaatkan bukaan ke arah luar

Dari beberapa alternatif dari perletakan tangga darurat, maka yang akan

diterapkan pada bangunan apartemen adalah alternatif 3 karena unit yang

dilayani banyak dan tangga kebakaran dapat memanfaatkan ventilasi alami.

• Analisis Jalur Sirkulasi Utilitas Bangunan

Berikut ini adalah alternatif jalur sirkulasi utilitas bangunan:

Dikaitkan dengan kebutuhan utilitas

apartemen yang terdapat pada masing-

masing unit maka alternatif yang dipilih

adalah sistem pada jalur sirkulasi secara

horisontal dan pada struktur secara vertikal

karena shaft pada unit apartemen harus

menerus ke bawah.

Gambar 35. Alternatif Jalur

Sirkulasi Utilitas Bangunan

S,Jimmy Juwana.(2004). Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Aerlangga, Jakarta • Analisis sistem penyediaan air bersih dan grey water

Sumber air bersih didapat dari PAM. Tetapi untuk menghemat

penggunaan air PAM maka digunakan juga sistem daur ulang air agar air kotor

dapat digunakan kembali. Air untuk digunakan kembali berasal dari grey

water, storm water (air hujan) dan STP. Air hujan digunakan kembali untuk

97

Page 23: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

mandi dan mencuci yang sebelumnya ditampung dan disaring di bak

penampungan air hujan. Grey water (air bekas mandi dan mencuci,

kloset,dapur) diolah ke STP dan dapat digunakan kembali untuk flush wc,

mencuci mobil, motor, menyiram tanaman dan persediaan air hidran dan

sprinkler.

Skematik jaringan air pada bangunan

98

Page 24: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

• Jaringan air hujan

Tabel 36. Sistem Peresapan Air Hujan Ke Dalam Tanah Peresapan secara alami Peresapan secara buatan

Peresapan secara alami dapat dilakukan dengan

perancangan pada landskap – bagaimana

mengalirkan air hujan ke area resapan, dan

pemilihan material seperti grassblok yang dapat

meresapkan air hujan ke tanah.

Peresapan secara buatan dapat

dilakukan dengan cara mengalirkan air

hujan dari atap ke sumur resapan

melalui talang air atau melalui saluran

drainase atau selokan ke sumur resapan.

http://ag.arizona.edu/pubs/water/az1052/harvest.html; Harvesting Rainwater for Landscape Use; 14 Maret 2008, 10.42 WIB

99

Page 25: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

http://bplhd.jakarta.go.id/sr.php, 10 Januari 2007, 13.25 WIB

Yang akan diterapkan pada tapak adalah peresapan secara alami dan buatan.

Perlunya peresapan alami pada tapak agar air hujan yang tidak dapat tertampung

oleh atap dan sumur resapan dapat mengalir alamiah ke daerah resapan. Untuk

dapat menghemat air, diperlukan juga menampung air hujan yang digunakan untuk

kebutuhan sehari-hari. Air hujan sebagian diresapkan ke tanah untuk pelesatrarian

dan sebagiannya ditampung di bak penampungan air hujan. Air yang ditampung ini

dapat digunakan mencuci kendaraan, pengisian air untuk hidran dan sprinkler.

Persyaratan dan pembuatan bak penampungan terdapat pada lampiran.

• Instalasi listrik

Instalasi jaringan listrik berasal dari PLN dan Genset yang disiapkan hanya

untuk menunjang kebutuhan listrik pada lift jika pasokan listrik dari PLN

terganggu. Untuk hunian tidak disediakan genset bila listrik padam.

100

Page 26: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

• Sistem penangkal petir

Penangkal petir adalah penghantar-penghantar di atas atap berupa elektroda

logam yang dipasang tegak dan elektroda logam yang dipasang mendatar. Ada

dua jenis penangkal petir yang umum digunakan yaitu:

Tabel 37. Sistem Penangkal Petir Penangkal Petir Sistem Thomas Penangkal Petir Sistem Prevectron

Sistem Thomas mempunyai jangkauan

perlindungan bangunan yang lebih luas,

dengan tiang penangkap petir dan

sistem pengebumiannya.

Mirip dengan Sistem Thomas,

dengan areal perlindungan yang

berbentuk paraboloid.

S,Jimmy Juwana.(2004). Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Aerlangga, Jakarta

Yang akan digunakan pada perancangan apartemen adalah sistem Thomas

karena jangkauan perlindungan bangunan lebih luas.

• Sampah

Tabel 38. Sistem Pembuangan Sampah Sistem pengangkutan Sistem shaft

Kelebihan : Kelebihan :

101

Page 27: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

- Tidak membutuhkan ruang shaft

Kekurangan :

- Pengangkutan pada jam-jam

tertentu

- jika diletakkan di depan pintu unit

maka kebersihan akan sulit dijaga

- Sampah dapat dibuang sewaktu-

waktu

- Kebersihan terjaga

Kekurangan :

- Membutuhkan ruang secara

vertikal dan menerus untuk shaft

sampah

Dikaitkan dengan perilaku penghuni apartemen dan kedisiplinannya,

maka pembuangan sampah menggunakan sistem shaft. Sampah dari tiap unit

dibuang ke shaft lalu dikumpulkan dalam satu wadah bak sampah. Jika

menggunakan sistem pengangkutan maka tidak menutup kemungkinan ada

penghuni yang meletakkan sampah disembarang tempat. Berkaitan dengan

pengolahan limbah, shaft sampah dibagi menjadi 2 jenis yaitu untuk sampah

organik dan sampah non organik. Sampah organik dapat dioleh menjadi pupuk

yang bermanfaat untuk tanaman. Sampah non organik dikumpulkan dan

diangkut ke lokasi pembuangan sampah akhir.

• Sistem sirkulasi dalam bangunan

1. Sistem sirkulasi horisontal

Elemen-elemen sirkulasi horisontal yaitu koridor/gang, hall, lobby, selasar.

Surya, Rudy.(1987). Perencanaan dan Perancanagan Dalam Arsitektur. Universitas Tarumanegara, Jakarta

Tabel 39. Sirkulasi Horisontal Pada Bangunan

No Jenis Sirkulasi Kelebihan Kekurangan

1

Linier

• Linier Menerus

- Jelas dan terarah.

- Kurang efisien

karena

102

Page 28: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

2

• Linier Bertekuk

• Linier Berpotongan

• Linier Bercabang

• Linier Berbelok

• Linier Melingkar

Radial

- Mudah disesuaikan

dengan tapak berkontur.

- Mudah dalam

pencapaian ke bangunan.

- Mudah dalam

pengklasifikasian fungsi

di dalam bangunan.

- Memusatkan kegiatan /

orientasi.

- Efisiensi tinggi karena

hanya membutuhkan

ruang minimal.

- Mudah untuk mencapai

ke titik tertentu.

- Penyesuaian terhadap

kontur cukup baik.

membutuhkan

banyak ruang

- Arah sirkulasi

terpusat pada satu

titik sehingga

perhatian ke titik-

titik lainnya

berkurang.

103

Page 29: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

(Skripsi Tugas Akhir Tomi Andrianto, Perpustakaan Universitas Bina Nusantara, Binus University, 2007, pp98 – pp99)

Berdasarkan analisis di atas, maka pola sirkulasi yang akan diterapkan pada

perancangan apartemen adalah pola sirkulasi linear menerus dan linear bercabang

untuk memudahkan pencapaian ke unit-unit hunian dan ruang-ruang penunjang.

Tabel 40. Sistem Koridor Bangunan

Double loaded Single loaded

Kelebihan :

- Ekonomis lantai tinggi

- Mudah untuk dikembangkan

- Panjang bangunan tergantung struktur

bangunan

Kelebihan :

- Sebagai koridor eksterior

- Ventilasi silang dapat tercapai

- Pencapaian dan orientasi dua arah

Kekurangan :

- Ventilasi silang sulit tercapai

- Orientasi dan pencapaian satu arah

Kekurangan :

- Bentuk bangunan menjadi panjang

dan tipis

(Skripsi Tugas Akhir Christian Tadjipramana, Apartemen dan Town House, Binus University, 2003, pp13-17)

Dikaitkan dengan kebutuhan unit apartemen pada Apartemen ini maka koridor

yang digunakan adalah koridor double loaded karena kebutuhan unit yang banyak dan

unit-unit yang ditampung tiap lantai harus maksimal.

2. Sistem sirkulasi vertikal

Sirkulasi vertikal di dalam bangunan terdiri dari ramp, tangga, escalator,

elevator(lift). Lift dan tangga akan digunakan dalam perancangan

apartemen ini, berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu:

• Lift:

104

Page 30: Luas lahan = 10000 m2 KDB : 50% = 50% x 10000 m KLB : 3 ...thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2008-2-00066-AR bab 4.2.pdf · R. Kotak Surat Unit hunian : tipe studio Tipe 2 kamar Ruang

Lift biasa digunakan pada bangunan di atas 5 lantai dengan

pertimbangan efektifitas waktu tempuh apabila dibandingkan dengan

sirkulasi lain seperti tangga dan eskalator. Pada umumnya lift dibedakan

menjadi 2 jenis yaitu lift penumpang dan lift barang.

Pertimbangan Tata letak lift

- Perkiraan jumlah lantai

adalah 12 lantai.

- Diperlukan untuk

sirkulasi servis

- Sebagai sirkulasi untuk

orang-orang cacat

Gambar 36. Tata Letak Lift

- Karena bangunan

apartemen menggunakan

core, maka perletakan lift

yang tepat adalah lift

yang saling berhadapan

untuk efisiensi luas

koridor • Tangga:

- Sebagai sirkulasi pendukung ketika sirkulasi utama (lift) tidak

bekerja.

- Sebagai sirkulasi antar lantai, tidak perlu menunggu lift.

- Sebagai sirkulasi darurat (tangga darurat)

Pendekatan bagi sistem tangga kebakaran pada dasarnya sama, yaitu

memberi kemudahan bagi penghuni/pengguna bangunan untuk dapat

selamat keluar dari bangunan yang terkena musibah.

105