lr03 - rizky esa respati
TRANSCRIPT
-
LAPORAN PRAKTIKUM
Karakteristik V I Semi Konduktor
Nama : Rizky Esa Respati
NPM : 1306368873
Fakultas : Teknik
Departemen/Prodi : Teknik Mesin / Teknik Mesin
Kelompok : 06
Kode Praktikum : LR03
Minggu Percobaan : 5
Tanggal Praktikum : Jumat,28 Maret 2014
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
-
I.Tujuan Percobaan
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu
semikonduktor
II. Peralatan
1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomati
III. Landasan Teori
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan
mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor ,
pertambahan kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa
dispasi panas dan perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.
Gambar 1. Rangkaian tertutup semikoduktor
IV. Langkah Kerja
-
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan melalui rlab LR03
padahttp://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory
1. Melihat halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor
2. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1.
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan!
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda
potensial tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data
berikutnya.
Gambar 3.Skemaalatpercobaankarakteristik V I semikonduktor
VI. Data Percobaan
V1 I(mA) V2 I(mA) V3 I(mA) V4 I(mA)
-
0.44 4.24 0.91 8.47 1.35 12.71 1.84 17.6
0.44 4.24 0.91 8.47 1.35 12.71 1.84 17.6
0.44 4.24 0.91 8.47 1.35 12.71 1.84 17.92
0.44 4.24 0.91 8.47 1.35 12.71 1.83 17.92
0.44 4.24 0.91 8.47 1.35 12.71 1.83 17.92
V5 I(mA) V6 I(mA) V7 I(mA) V8 I(mA)
2.24 22.16 2.82 28.67 3.11 34.86 3.53 41.71
2.23 22.48 2.82 29 3.1 34.54 3.53 42.03
2.23 22.48 2.81 29.98 3.1 34.54 3.52 42.68
2.23 22.81 2.8 29.98 3.1 34.86 3.51 43.34
2.23 22.48 2.8 30.3 3.09 35.19 3.5 43.99
VII. Pengolahan Data
a. Nilai rata-rata beda potensial dan arus untuk V1, V2, V3, V4, V5, V6, V7, dan V8 1. Untuk V1
= 0.44 V
= A 2. Untuk V2
= V
= A 3. Untuk V3
= V
= 12.71 A
-
4. Untuk V4
= V
= 17.792 A
5. Untuk V5
= 2.232 V
= 22.482 A
6. Untuk V6
=
=
7. Untuk V7
= 3.1 V
= 34.798 A
8. Untuk V8
= 3.518 V
= 42.62 A
-
b. Grafik antara V dan I
No. X Y X^2 Y^2 XY
1 0.44 4.24 0.1936 17.9776 1.8656
2 0.91 8.47 0.8281 71.7409 7.7077
3 1.35 12.71 1.8225 161.5441 17.1585
4 1.836 17.792 3.370896 316.5553 32.66611
5 2.232 22.482 4.981824 505.4403 50.17982
6 2.81 29.586 7.8961 875.3314 83.13666
7 3.1 34.798 9.61 1210.901 107.8738
8 3.518 42.62 12.37632 1816.464 149.9372
JUMLAH 16.196 172.698 41.07934 4975.955 450.5254
= 12.17
= -3.051
Maka persamaan garis yang didapat adalah y = 12.17 x 3.051
Grafik antara V - I 45
40
35
30
25
20
15
10
5
0 0.44 0.91 1.35 1.836 2.232 2.81 3.1 3.518
-
VIII. Analisis
*Analisis Hukum Ohm, V = I R
Dalam hukum Ohm, hubungan V = I R dapat digunakan untuk menghitung nilai hambatan
dalam bahan semikonduktor selama suhu atau temperatur pada bahan semikonduktor
tersebut tertentu, sesuai dengan hasil percobaan dan pengolahan data diperoleh bahwa kuat
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan beda potensial yang
ditimbulkan oleh sumber listrik. Beda potensial tersebut juga telah dibuktikan tidak
mempengaruhi besarnya nilai hambatan suatu semikonduktor. Hambatan dari semikonduktor
yang ada memiliki nilai sesuai besaran hambat jenis yang dipengaruhi oleh suhu dan
dijelaskan melalui persamaan: dengan .0 adalah resistivitas bahan pada suhu acuan T0, a
adalah koefisien suhu rata-rata
resistivitas untuk kisaran suhu tertentu.
a. Analisis Percobaan
Percobaan karakteristik V I Semikonduktor dilakukan dengan mengalirkan tegangan
dengan besar yang berbeda-beda pada suatu kawat yang diberi semikonduktor. Untuk setiap
besar tegangan akan diperoleh data mengenai besarnya kuat arus yang mengalir pada kawat
dengan semikonduktor tersebut. Semakin besar tegangan yang diberikan, arus yang mengalir
pada kawat semakin besar. Besarnya arus listrik yang mengalir pada kawat tersebut
berbanding lurus dengan besar beda potensial yang diberikan seperti terlihat dalam grafik
pada bagian pengolahan data.
Nilai hambatan yang digunakan pada percobaan ini berarti bernilai relatif tetap. Hal
ini disebabkan karena dalam percobaan hampir tidak terjadi perubahan suhu. Nilai atau besar
hambatan dari suatu semikonduktor sangat dipengaruhi oleh suhu. Pada awal tegangan, suhu
semikonduktor masih merupakan suhu awal sebelum mulai memanas sehingga nilai
-
hambatannya agak lebih besar dari garis linier pada grafik. Semakin lama digunakan, suhu
semikonduktor memanas dan nilai hambatan semakin menurun. Karena dalam percobaan
suhunya dianggap relatif tetap, maka nilai hambatan dari semikonduktor tersebut juga tetap
dan menyebabkan besar arus yang terukur dalam percobaan sebanding dengan besar tegangan
yang diberikan.
b. Analisis Kuantitatif
Perhitungan yang dilakukan dalam percobaan ini adalah menghitung besar rata-rata
dari tiap tegangan yang dialirkan pada kawat dengan semikonduktor untuk suatu besar
tegangan yang sama. Misalnya rata-rata tegangan dari V1, rata-rata tegangan V2 dst. Hal ini
disebabkan karena voltmeter mencatat adanya perubahan tegangan yang sangat kecil ketika
pengukuran. Dihitung juga rata-rata kuat arus yang dicatat oleh amperemeter untuk tiap
besar tegangan yang sama. Rumus yang digunakan adalah
Vrata-rata=(Van+Vbn+Vcn+Vdn+Ven)/5
Demikian juga dilakukan hal yang sama untuk kuat arus yang terukur pada amperemeter.
Kemudian, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode least square untuk
mendapatkan nilai hambatan yang digunakan pada rangkaian. Dengan hubungan sebagai
berikut:
V = R I
y = b x + a
dengan, y = V, b = R, dan x = I
Dengan menggunakan metode least square diperoleh nilai b yang juga merupakan nilai
dari hambatan yang digunakan. Perhitungan kesalahan dilakukan sebagai berikut:
TK: dm/db x 100%
c. Analisis Kualitatif dan Grafik
-
Berdasarkan percobaan diatas, bahwa V sebanding dengan I, dan V tergantung pada R.
Dengan kata lain, semakin besar V, kuat arus semakin besar dan hambatan semakin kecil.
Pada grafik, terlihat grafik yang linear menunjukkan R hampir konstan dan setiap
kenaikan V disertai kenaikan kuat arus yang mengalir.
V ~ I , I ~ 1/R
Dalam hukum Ohm, hubungan V = I R dapat digunakan untuk menghitung nilai
hambatan dalam bahan semikonduktor selama suhu atau temperatur pada bahan
semikonduktor tersebut tertentu, sesuai dengan hasil percobaan dan pengolahan data
diperoleh bahwa kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan
beda potensial yang ditimbulkan oleh sumber listrik. Beda potensial tersebut juga telah
dibuktikan tidak mempengaruhi besarnya nilai hambatan suatu semikonduktor. Hambatan
dari semikonduktor yang ada memiliki nilai sesuai besaran hambat jenis yang dipengaruhi
oleh suhu dan dijelaskan melalui persamaan dengan .0 adalah resistivitas bahan pada suhu
acuan T0, a adalah koefisien suhu rata-rata
resistivitas untuk kisaran suhu tertentu. Dengan demikian, Hukum Ohm tetap berlaku pada
bahan semikonduktor, tetapi besar nilai hambatan jenisnya.
Grafik yang dilaporkan merupakan grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus. Dari
bentuk grafik yang hampir berbentuk garis lurus dapat disimpulkan bahwa kuat arus
yang terukur merupakan hasil perkalian antara tegangan yang diberikan dengan suatu besaran
yang besarnya hampir tetap serta tidak dipengaruhi beda potensial atau tegangan tersebut.
Besaran tetap tersebut adalah nilai hambatan dari semikonduktor pada suhu yang relatif tetap.
Besar hambatan ini sebenarnya dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu, maka nilai
hambatan dari suatu semikonduktor akan mengecil.
-
Hal ini dapat dilihat pada grafik yang tidak linier sempurna karena terjadinya
sedikit perubahan suhu yang sangat kecil karena bahan dari semikonduktor tersebut
mulai memanas. Pada awal tegangan, suhu semikonduktor masih merupakan suhu awal
sebelum mulai memanas sehingga nilai hambatannya agak lebih besar dari garis linier.
Semakin lama digunakan, suhu semikonduktor memanas dan nilai hambatan semakin
menurun. Dalam percobaan suhu yang diberikan dianggap tetap, maka dapat dilihat
bahwa pertambahan kuat arus berbanding lurus dengan tegangan.
IX. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut
a. Besar hambatan dari suatu semikonduktor dipengaruhi oleh suhu.
b. Semakin besar suhu atau temperatur, maka elektron semakin mudah bergerak dan
memindahkan energi sehingga meningkatkan nilai konduktivitas semikonduktor dan
memperkecil nilai hambatannya.
c. Besar hambatan dari suatu semikonduktor tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dari
sumber tegangan.
d. Hukum Ohm tetap berlaku pada bahan semikonduktor, tetapi besar nilai
hambatan jenisnya mengikuti persamaan:
e. Bahan semikonduktor mempunyai koefisien temperatur negatif sehingga
semakin tinggi temperatur makin rendah harga hambatan listriknya.
-
X. Daftar Pustaka
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
P.A., Tipler. 2001. Fisika Untuk Sains dan Teknik.(Terjemahan Ed.3 Jilid. 2). Jakarta
Erlangga.