lpl volume 44, nomor 1, april 2010

115

Upload: ruslan-jumran

Post on 21-Jul-2015

169 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

iGambarSampulX-Ray Diffraction (XRD)Laboratorium KPRT Eksplorasi PPPTMGB LEMIGASKegunaan : Untuk identifikasi secara semi kuantitatif penentuan komposisi mineral yangterdapat pada batuaniISSN: 0125 - 9644Volume44, No. 1,April2010LEMBARANPUBLIKASILEMIGAS(LPL)adalahmediauntukmempromosikankegiatanpenelitiandanpengembangan teknologi di bidang minyak dan gas bumi yang telah dilakukan olehPusatPenelitiandanPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGASAlamat RedaksiSub Bidang Informasi dan Publikasi, Bidang Afiliasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan GasBumiLEMIGASJl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230.TromolPos:6022/KBYB-Jakarta 12120,INDONESIA,STT : No. 119/SK/DITJEN PPG/STT/1976,Telepon : 7394422 - ext. 1222, 1223,1274,Faks:62-21-7246150,E-mail:[email protected](LPL)diterbitkansejaktahun1970,3kalisetahun.RedaksimenerimaNaskahIlmiahtentanghasil-hasilPenelitian,yangerathubungannyadenganPenelitianMinyakdanGasBumi.LembaranPublikasiLEMIGASditerbitkanolehPusatPenelitiandanPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS.Penanggung Jawab : Ir. Rida Mulyana, M.Sc., Redaktur :Agus Salim, S.H., M.H.PemimpinRedaksi : Ir.RidaMulyana,M.Sc.(TeknikPerminyakan)WakilPemimpinRedaksi : AgusSalim,S.H.,M.M.(HukumEkonomi)RedakturPelaksana : Drs.HeribertusJokoKristadi,M.Si.(Geofisika)MitraBestari : 1. Prof. Dr. Ir. Septoratno Siregar (Teknik Perminyakan)2. Prof.Dr.WahjudiWiratmokoWisaksono(EnergidanLingkungan)3. Prof.Dr.R.P.Koesoemadinata(TeknikGeologi)4. Ir.E.Jasjfi,M.Sc, APU.(TeknikKimia)5. Dr.Ir.M.Kholil,M.Kom.(ManajemenLingkungan)DewanRedaksi : 1. Dr. Ir. Noegroho Hadi Hs.,APU. (Teknik Kimia)2. Prof. (R). Dr. Maizar Rahman (Teknik Kimia)3. Prof. (R). Dr. Suprajitno Munadi (Geofisika)4. Prof. (R). Dr. E. Suhardono (Kimia Industri)Redaksi : 1.Ir.BambangWicaksonoT.M.,M.Sc.(GeologiPerminyakan)2.Dr.Ir.EgoSyahrial,M.Sc.(TeknikPerminyakan)3. Prof. (R). M. Udiharto (Biologi)4.Drs.Mardono,MM.(TeknikKimia)5. Dr.Ir.UsmanPasarai,M.Eng.(TeknikPerminyakan)6. AbdulHaris,S.Si.,M.Si.(LingkungandanKimia)7.Ir. YusepKCaryana,M.Sc.(Manajemendan TeknikGas)Sekretaris : 1.Ngadimun2.RasikinPenerbit : Bidang Afiliasi,PusatPenelitiandanPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGASPencetak : GrafikaLEMIGASiiDAFTAR ISI HalamanDAFTAR ISI iLEMBAR SARI DAN ABSTRACTiiiUJI COBA TEKNIK BARU UNTUK MENENTUKANPARAMETER PANCUNG POROSITAS PADA KASUS RESERVOIR BATUGAMPINGOleh:BambangWidarsono 1-11TEKNOLOGI 4 DIMENSI (4D)UNTUK OPTIMALISASIPENATAAN RUANGKEGIATAN ENERGI SUMBER DAYA MINERALOleh:DjokoSunarjanto,BambangWicaksonodanHeruRiyanto 12 - 18PENENTUAN MODEL RESERVOIR DUAL POROSITY PSEUDO STEADY STATEBERDASARKAN ANALISIS HASIL UJI SUMUROleh: Edward ML Tobing 19 - 31TEKNOLOGI PRODUKSI GREEN DIESEL UNTUK PEMBUATANBAHAN BAKAR MINYAK ALTERNATIFOleh:YanniKussuryani, AliRimbasaSiregar,danDianHestiningUtami 32 - 38PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GAS UNTUKPENGEMBANGAN KOTA GAS DI INDONESIAOleh: Yusep K Caryana 39 - 45MERAMU BAHAN BAKAR JENIS BENSIN RON 91 YANG RAMAHLINGKUNGAN DENGAN MEMBATASI KANDUNGAN SENYAWA AROMATIK,BENZENA DAN OLEFINOleh: Emi Yuliarita 46 - 54PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH UNTUK PERENCANAAN JALUR PIPAOleh: Tri Muji Susantoro, dan Suliantara 55 - 62CRUDE OIL GRADING SEBAGAI SECOND REFERENCEDALAM PENETAPAN HARGA MINYAK BUMI INDONESIAOleh: Adiwar,Baity Hotimah, Wage Martono, Muh Kurniawan, dan Yuflinawati Away 63 - 69EFEK KANDUNGAN AROMATIK DALAM MINYAK SOLAR TERHADAP KINERJANYAPADA MESIN DIESELOleh:DjainuddinSemar70 -77RANCANG BANGUN UNIT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN BI-OIL DARIMINYAK JELANTAH SKALA LABORATORIUMOleh : Ir. Edi Gunawan78 - 86RANCANGAN TEKNIS MODUL-MODUL ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASOleh: Yusep K Caryana 87 - 93Volume44, No. 1,April2010ISSN: 0125 - 9644iiiISSN : 0125 - 9644Terbit : April2010BambangWidarsono(PenelitiMadyapadaPusatPenelitiandanPengembanganTeknologiMinyakdanGas Bumi LEMIGAS)UjiCobaTeknikBaruuntukMenentukanParameterPancungPorositasPadaKasusReser-voir BatugampingLPLVolume 44, No. 1,April2010 hal1 - 11SARIParameter pancung porositas adalah properti yang selalusangat dibutuhkan dalam menentukan jumlah akumulasihidrokarbondireservoirdanmetodepenentuanyangdapat dianggap diandalkan selalu dibutuhkan. Sebuahmetode baru yang didasarkan pada utilisasi data injeksiairraksaataspercontohbatuanbaru-baruinitelahdiusulkandanaplikasinyaataspercontoh-percontohbatupasirtelahberlangsungdengancukupbaik.Aplikasinya atas batugamping adalah merupakan studiyang hasilnya disajikan pada tulisan ini. Untuk studi inilima set percontoh batugamping yang diambil dari limalapangan minyak dan gas bumi di Indonesia digunakan.Dengan menerapkan prosedur yang diusulkan penerapanmetodeiniatasbatugampingtelahberlangsungdanberhasil sangat baik. Beberapa hasil utama yang dapatdiperoleh adalah bukti bahwa metode ini tidak bergantungpada jenis litologi dari batuan reservoir karena sifatnyayang lebih didasarkan pada hubungan langsung antaraflow path pori batuan dan permeabilitas yang umumnyabersifat konsisten. Prinsip dasar ini juga memperlihatkankeunggulanmetodeinidibandingmetode-metodekonvensionalyangumumdigunakan.Kesimpulanpentinglainnyaadalahbahwatidakberpengaruhnyakehadiran rekahan dan rongga gerowong (vugs) - biasahadir dalam reservoir batugamping - atas harga pancungporositas yang dihasilkan sehingga meneguhkan kembalikelaikan dari metode ini bagi batugamping secara umum.Katakunci:hargapancungporositas,penentuanakumulasihidrokarbon,metodebaru,datainjeksiairraksa, reservoir batugamping.Kata Kunci yang dicantumkan adalah istilah bebas. Lembaran Abstrak ini boleh disalin tanpa izin dan biaya.ABSTRACTPorosity cut-off is a rock property that is always neededin activities related to estimation of hydrocarbon in placeinreservoirs,andthereforeareliablemethodforitsdetermination is always desired. Recently a new methodis proposed. The method is based on utilization of mer-cury injection on core sample data and its initial trialson sandstone samples have shown encouraging results.In this article the results are presented. For this study,fivesetsoflimestonesamplesaretakenfromfiveoiland gas fields in Indonesia. Application of the methodingeneralhasshownexcellentresults.Animportantresult that can be obtained is a proof that this methodisindependentofrocklithologyduetothemethodsfundamental reliance on direct and consistent relation-ship between pore-systems flow path and permeability.This basic principle also underlines the superiority ofthis technique compared to the more conventional meth-ods normally used in industry. Another important con-clusion is the negligible influence of fracture and vugs normally found in limestones on the estimated po-rositycut-offhenceemphasizingtheapplicabilityofthe new method on limestones in general.AuthorKey words: porosity cut-off, estimation of hydrocarboninplace,newmethod,mercuryinjectiondata,lime-stone reservoirs.ivDjoko Sunarjanto1), Bambang Wicaksono2), dan HeruRiyanto2)(PenelitiMuda1),PerekayasaMadya2)padaPusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyakdan Gas Bumi LEMIGAS)Teknologi4Dimensi(4d)UntukOptimalisasiPenataanRuangKegiatanEnergiSumberDayaMineralLPLVolume 44, No. 1,April 2010 hal12 - 18S A R IPemanfaatan sumber daya mineral dan energi di wilayahdarat,lautdanruangdiatasnyasecaraterencanadiarahkan untuk menciptakan keseimbangan ekosistemdanpelestarianfungsilokasi.Termasukdidalamnyamemprioritaskan terlaksananya kegiatan Energi SumberDayaMineraltanpasengketatumpangtindihlahan,dengan tetap berupaya mempertahankan daya dukungdan daya tampung lingkungan. Optimalisasi RencanaTata Ruang Wilayah (RTRW) bukan terbatas sektoralsajatetapilebihkearahmerencanakanbagaimanamenciptakan tata ruang yang bermanfaat bagi banyakpihak dan lingkungan.Kemampuan ahli dan teknologi Geologi, Geofisika danReservoir (GGR) minyak dan gas bumi memeras data/informasiseismikdanpetrofisika,memberiinspirasipemanfaatan teknologi 4 Dimensi (4D) untuk penataanruangwilayah.Menggunakanteknologi4DmengupayakanketelitiandalampengembanganTataRuangWilayahsekaligusuntukperencanaan,pencatatan/pengukuran, peragaan, pemantauan (moni-toring) dan informasi dini.Kata Kunci: Tata Ruang, 4D, Teknologi GGR.ABSTRACTUtilization of energy and mineral resources onshore oroffshore and its surrounding must be planned well inorder to maintain the ecosystems balancing and to pre-servethe function of the location. This include givingthe priority for energy and mineral resources exploita-tionwithnodisputeduetooverlappinglandusebutstillmaintainingthecapacityofsupportandaccomodation of the environment. Optimization of Ur-banLanduseRegionalPlannotonlydependsonsectoral aspect but also on how to create useful landusefor all users.The capability of Petroleum Geologist, GeophysicistsandReservoirEngineerstoextractinformationfromseismicdatafrom4Dimensiontechnologiesmayin-spire the planner to use the 4D technology for UrbanPlanning. In this case it can also be used for record-ing,measuring,displaying,monitoringandearlyin-formation.AuthorKey word: Urban Planing, 4D, GGR Technology.Edward ML Tobing(Peneliti Madya pada Pusat Penelitian dan PengembanganTeknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGAS)Penentuan Model Reservoir Dual Porosity PseudoSteady State Berdasarkan Analisis Hasil Uji SumurLPLVolume 44, No. 1,April2010hal 19 - 31S A R IData karakteristik reservoir minyak seperti permeabilitasbatuan, faktor skin, tekanan reservoir, batas suatu res-ervoirdankeheterogenanpadasuatulapisan,dapatdiperoleh dengan melakukan analisis hasil uji sumur darireservoirtersebut.Salahsatuujisumuryangumumdigunakanadalahujipressurebuildup(PBU),yaitudenganmenutupsumursetelahdiproduksikanselamabeberapa lama dengan laju alir konstan. Apabila respontekanan terhadap waktu selama penutupan dicatat, makadapat dilakukan analisis untuk memperoleh pola aliranyangterjadidanjugakarakteristikreservoirtersebutdiatas.Dalam tulisan ini akan membahas analisis hasil uji pres-sure buildup dengan menerapkan metode pressure de-rivativepadasumurminyakW-1diLautJawa.Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkanbahwa model reservoir yang didapat adalah dual poros-ity pseudo steady state dan dibatasi oleh dua bidang yangkedap.Harga(storativityratio)dan(koefisieninterporosityflow)yangdidapatmasingmasingmenunjukkan storage kapasitas matrik yang cukup besardan permeabilitas matrik kecil, sehingga kontribusi aliranfluida minyak dari matrik ke rekahan kurang memadai.Selain parameter dan , karakteristik reservoir lainyang didapat adalah tekanan initial, wellbore storage,permeabilitas,skinfaktor,flowefisiensidanradiusinvestigasi. Dari hasil analisis uji pressure buildup yangdiperoleh cukup memadai untuk dapat digunakan sebagaiacuan dalam pengelolaan ataupengembangan lapangantersebut.Kata Kunci: Model reservoir, dual porosity pseudosteady state, uji sumur minyak.vABSTRACTWell test analysis can be used for determining reservoircharacteristicssuchasrockpermeability,skinfactor,reservoir pressure, reservoir limit, and layer heterogene-ity.Usuallyapressurebuilduptestisprogrammedbyshutting the well in after being produced at a constantrate for a while. Then, by analyzing the pressure buildupvs. time during well shut-in period, the flow scheme inthe reservoir and reservoir characteristics can be deter-mined.This paper will be discussing pressure buildup analysisof oil well W-1 at Java Sea by using pressure derivativemethod. It is concluded that dual porosity pseudo steadystate with two impermeable zones as boundaries is thebest model fit the reservoir. The Value of andthatwas found shows the storage matrix capacity is high butpermeability matrix is low. It means that fluid flow con-tribution from matrix to fracture is not significant. Be-sidestorativityratio()andinterporosityflowcoeffi-cient (), the other characteristics such as initial reser-voir pressure, wellbore storage, permeability, skin fac-tor,flowefficiency,andradiusofinvestigationcanbedetermined.Theresultofpressurebuildupanalysisissuitable for reference in managing and developing theoilfield.AuthorKeyword: reservoir model, dual porosity pseudo steadystate, oil well testYanni Kussuryani1), dan Ali Rimbasa Siregar2) (PenelitiMuda1), Pengkaji Teknologi2)) pada Pusat Penelitian danPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS)Teknologi Produksi Green Diesel untuk PembuatanBahanBakarMinyak AlternatifLPLVolume 44, No. 1, April2010 hal 32 - 38S A R IAncaman krisis bahan bakar minyak dan ketergantunganpada bahan bakar fosil masih cukup tinggi. Faktor utamapenyebabkondisitersebutadanyaketidakseimbanganantarapasokandankebutuhan.Beberapapilihanyangdapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan usaha-usaha eksplorasi cadangan baru, peningkatan perolehanminyak,penghematanpenggunaanbahanbakarsertamenyiapkan energi alternatif pengganti minyak bumi.Pemerintah tengah mencanangkan program pengalihanenergi dari energi berbasis bahan bakar fosil ke energibaru dan terbarukan biofuel, yang terdiri atas biodiesel,bietanol dan biooil. Metode yang saat ini lazim digunakanuntuk memproduksi biofuel adalah teknologi generasipertama berbasis minyak nabati. Untuk biofuel setarasolaryaknibiodiesel,diproduksimelaluireaksitransesterifikasimenggunakanbahanbakuminyaknabati dan alkohol dengan bantuan katalis basa.Teknologi produksi bahan bakar minyak alternatif untukmensubstitusi minyak solar terus berkembang seiringdengan peningkatan kebutuhannya. Teknologi produkgreendieselmerupakansalahsatupilihanuntukmemproduksibahanbakaralternatifsetingkatsolaryang lebih berkualitas dan ramah lingkungan. Berbedadengan teknologi produksi biodiesel yang dihasilkanmelalui proses transesterifikasi, green diesel diperolehdengan mengadopsi salah satu proses yang ada di kilangminyakbumiyaknihydrotreating.Denganproseshidrogenasi menggunakan katalis hydrotreating mampumengubah ikatan senyawa trigliserida dalam minyaknabati menjadi senyawa hidrokarbon rantai parafiniklurus yang menyerupai struktur senyawa hidrokarbondalamminyaksolar.Produkgreendieselmemilikikualitas yang lebih baik dari segi angka setana (cetanenumber), kandungan sulfur serta densitas dari produkyang dihasilkan.Padapenelitianinidiujibeberapajeniskatalishydrotreatingyangsesuaiuntukproduksigreendie-sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa katalis NiMo-01dapatmenghasilkanprodukgreendieseldengankualitas yang memenuhi syarat untuk dipakai sebagaipengganti minyak solar (automotive diesel oil).Kata kunci: green diesel, hydrotreating, katalis, biofuel,biodiesel, bietanol, biooil.ABSTRACTFuel resources crisis and dependence on fossil fuel arestill high. The main factor of this situation is the un-balance of supplies and demands. There are some ef-forts to be conducted, such as increasing new reserveexplorations, enhanced oil recovery, efficiency in fuelconsumptions,andpreparingalternativeenergiestosubstitutepetroleum.Indonesiangovernmentislaunchingtheenergypro-gramonreplacementofthefossilfuelwithnewen-ergyandrenewableenergyofbiofuelssuchasbio-diesel,bio-ethanol,andbio-oil.Currently,thecom-mon methodology to produce bio-fuel is the first gen-erationtechnology.Transesterificationreactionisatechnologytoproducebio-dieselfromvegetableoilfeedstock and alcohol by using a basic catalyst.The technology ofalternative fuel production to pro-duce Solar(automotive diesel oil) is growing up. Agreendieseltechnologyisoneoptiontoproduceal-viternativefuelsthathaveitsqualityasgoodasSolarand environmental friendly. The bio-diesel is producedbyatransesterificationreaction,meanwhileagreendieselisproducedbyahydro-treatingprocess.Thehydrogenation process by using the hydrotreating cata-lyst is possible to change a triglyceride chain in veg-etable oil to be a paraffin compound as well as a hy-drocarbon structure in Solar. The quality of green die-selisbetterthantheSolarincetanenumber,sulfurcontent and density.This research tested various hydrotreating catalysts toproduce a green diesel. The result of this research showsthat a NiMo01 catalyst produced green diesel with itsquality as good as Solar (automotive diesel oil).AuthorKeywords:greendiesel,hydro-treating,catalyst,biofuels,bio-diesel,bio-ethanol,bio-oil.Yusep K Caryana (Peneliti Muda pada Pusat Penelitiandan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas BumiLEMIGAS)Penggunaan Adsorben Penyimpanan Bahan BakarGas untuk Pengembangan Kota Gas di IndonesiaLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal39 - 45S A R IPengembangan kota gas yang dilakukan oleh DirektoratJenderalMinyakdanGasBumimelaluiprogrampembangunanjaringanpipagasbumiuntukrumahtangga hanya dapat dilaksanakan untuk kota-kota ataudaerah yang dekat dengan sumber gas bumi. Sedangkanpengembangankotagasdikota-kotayangtidakmemiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumidapatdipertimbangkandenganmenggunakantabungadsorben penyimpanan Bahan Bakar Gas sektor rumahtangga, dengan bahan karbon aktif yang optimal sekitar18,5 kg (dengan massa jenis adsorben 2,5 g/cm3) akanmampu menyimpan Bahan Bakar Gas sekitar 4,15 m3atausetaradengan3,0KgLPG(bersubsidi)padatekanan kerja 15 Bar .Katakunci:AdsorbenGasBumiSektorRumahTangga.ABSTRACTGas city development which is being done by the Direc-torate General of Oil and Gas via residential gas dis-tributionnetworksconstructioncanonlybeproperlyimplementedinvariouscitieshavingexistinggastransmision and/or distribution network. Whilst residen-tial gas development in other cities can be consideredto useadsorbent made of 18,5 kg carbon active basedadsorbent (with 2,5 g/cm3 density) having about 4,15m3storage capacity or equivalent to 3,0 kg subsidizedLPG for 15 Bar working pressure.AuthorKey words: Residential Adsorbed Natural Gas.Emi Yuliarita (Peneliti Muda pada Pusat Penelitian danPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS)MeramuBahan BakarJenis Bensin Ron 91 YangRamah Lingkungan Dengan Membatasi KandunganSenyawa Aromatik,BenzenaDanOlefinLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal 46 - 54S A R IPemanfaatan bahan bakar minyak di sektor transportasiharus memperhatikan efisiensi dan masalah lingkungan.SpesifikasiWorldWideFuelCharter(WWFC)yangdisusun oleh asosiasi pabrik kendaraan bermotor di duniatelahmemberikanarahglobalharmonisasispesifikasiBBM di seluruh dunia, antara lain pembatasan kadar ole-fin, aromatik, dan benzena.Bahanbakarjenisbensin91yangramahlingkungandapatdiramudaribensindasaryangberasaldaricampurankomponen-komponenbensinekskilangPertamina(LOMCdanHOMC)dalamperbandingantertentudenganmenanbahkansenyawapengungkitangka oktana, Methyl Tertiary Butyl Ether sebanyak 8% volume.Hasil penelitian menunjukanbahwa bahan bakar bensin91 yang ramah lingkungan yang di hasilkan, mempunyaikarakteristikfisika/kimiamemenuhispesifikasibahanbakar bensin jenis 91 menurut Surat Keputusan DirjenMigas No. 3674K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006danspesifikasibensin91PertaminasertaspesifikasibensinWWFCkategori2khususnyauntukkadarsenyawa aromatik, olefin dan benzena.Kata kunci: Spesifikasi, angka oktana, WWFC, Aromatik,Olefin, Benzena.viiABSTRACT The use of petroleum fuel in transportation sector shouldconsider the efficiency and environmental issues. WorldWideFuelCharterSpecificationwhichhasbeenar-ranged by the world vehicle manufacturers associationhas driven to wards global harmony in world fuel speci-fication,suchastroughlimitationofolefin,aromatic,and benzene contents.EnvironmentallyfriendlyGasoline91fuelcouldbeblended from base gasoline that made from the mix ofex-Pertamina refinery gasoline components (LOMC andHOMC) in certain ratio with adding octane booster com-pound,MethylTertiaryButylEtherofabout8%vol-ume.The research result shows that environmentally friendlygasoline 91 that has been produced, has has physic/chemi-cal characteristics that ful filled the gasoline 91 speci-fication according to the Decreed of General Directorof Oil and Gas No. 3674K/24/DJM/2006 of March 17,2006,andPertaminasgasoline91specificationandWWFC gasoline specification in category 2, especiallyforthearomatic,olefin,andbenzenecompoundcon-tents.AuthorKeywords:specification,gasolinecomponent,octantvalue, WWFC, aromatic, olefin, benzene.TriMujiSusantoro1),danSuliantara2) (PengkajiTeknologi1), danPenyelidik Bumi2) pada Pusat PenelitiandanPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS)PemanfaatanDataPenginderaanJauhUntukPerencanaan Jalur PipaLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal55 - 62SARIPerencanaan jalur pipa membutuhkan informasi kondisipermukaan bumi yang terbaru. Informasi tersebut secaraefektif dan efisien dapat diperoleh dari data penginderaanjauh,PetaTopografidansurveilapangan.Datapenginderaanjauhmampudantelahterbuktibisamerekam informasi tersebut. Pada perencanaan jalur pipasecara umum digunakan analisis jarak terdekat. Kemudiandilanjutkandenganmenganalisishambatanpadajalurtersebutsehinggadapatditentukanalternatifjalurnya.Selainitudiperlukandatakeberadaanfasilitasumum,fasilitas khusus, fasilitas sosial, situs/arkeologi, informasiaksesibilitas,penggunaanlahandanmorfologidaerahrencana jalur pipa. Data-data tersebut sangatdiperlukanuntukdikajimengenaikemungkinanbisaatautidakdilewati jalur pipa.Hal lain yang tidak kalah pentingnyaadalahanalisisperaturanperundanganyangterkaitdenganrencanajalurpipa.Analisisdilakukanagarperencanaan jalur pipa tersebut comply dengan regulasiyang ada.Kata Kunci: Jalur Pipa, Penginderaan Jauh, analisisjarak terpendek, PeraturanABSTRACTPipeline planning needs the newest information of theearthsurface.Theinformationeffectivelyandeffi-ciently can be obtained from the remote sensing data,topographic map and field survey. Remote sensing datais capable and has been proved to record the informa-tion of the earth surface. Generallypipeline planninguses nearest distance analysis. After that, the barrieranalysis is conducted in the track to take the alterna-tiveplanning.Besides,existencedatapublicfacility,special facility, social facility, archeology, accessibil-ity information, land use and pipeline planning mor-phologyareneeded.Thosedataarerequiredforre-view/researchaboutprobabilityofpipelineplanningroute.Otherimportantmatterisanalyzingregula-tions that are related with pipeline planning. The regu-lation analysis is conducted in order that the pipelineplanning complies with it.AuthorKey Word: Pipeline, Remote Sensing, Nearest Distanceanalysis, RegulationAdiwar1),BaityHotimah2),WageMartono,MuhKurniawan,YuflinawatiAway2) (PenelitiMadya1),PenelitiPertama2)padaPusatPenelitiandanPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS) Crude Oil Grading sebagai Second Reference dalamPenetapan Harga Minyak Bumi IndonesiaLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal63 - 69S A R ISuatugradingdilakukanterhadap IndonesianCrudeOil Basket dan minyak bumi Indonesia lainnya denganmenggunakansuatuprogramCrudeOilGradingADBHWMMK&YA.Programinimerupakansebuah home-madeprogramyangmenggunakanExcelldanVisualBasic,yangmengurutkan kualitas minyak bumi berdasarkan API,kandungansulfur,danyielddistilatsertaklasifikasiminyak bumi.Urutan grading terhadap 8 Indonesian Crude Oil Bas-ket,memperlihatkanurutanyangagaksamadenganviiiurutan grading ICP pada Tahun 2000, 2006 dan 2007,dancukupmendekatiurutangradingICPpada Tahun2008 dan 2009 (kecuali untuk minyak bumi SLC). UrutangradingyangdihasilkanprograminiterhadapurutangradingkedelapanIndonesianCrudeOilBasket,konsisten baik diurutkan secara tersendiri atau bersamadengan minyak bumi Indonesia lainnya. Dengan demikian,program ini potensial untuk digunakan sebagaisecondreference dalam penetapan ICP.Aplikasi program ini terhadap blending dua atau lebihminyakbumidapatmemperlihatkankemungkinanadanyaefekpositifpencampuranterhadapkualitasminyak bumi yang dihasilkan.Kata kunci: minyak bumi, grading, ICP, blending.ABSTRACTA grading is carried out on Indonesian basket crude oiland other Indonesian crude oils by using a homemadecrudeoilgradingprogramcalledADBHWMMK&YAprogram.TheprogramusesExcellandVisualBasic.The grading is based on crude oil quality such asAPI,sulfur content, distillate yields and crude oil classifica-tion.GradingoneightIndonesianbasketcrudeoilsshowsthat the grading is fairly similar with the grading of theICP in year 2000, 2006 and 2007, and fairly close withthe grading of the ICP in year 2008 and 2009 (exceptforcrudeoilSLC).Thegradingproducedbythepro-gram on grading of eight Indonesian basket crude oilsis consistent either carried out merely on the eight crudeoilsortogetherwithotherIndonesiancrudeoils.Theprogram is therefore potential to be used as second ref-erence in ICP calculation.The application of the program in blendingtwo or morecrudeoilscanshowthepossibilityofthepresenceofpositive blending effect on quality of blended crude oilproduced.AuthorKey word: crude oil, grading, ICP, blending.Djainuddin Semar (Peneliti Madya pada Pusat Penelitiandan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas BumiLEMIGAS)EfekKandungan AromatikDalamMinyakSolarTerhadap Kinerjanya Pada Mesin DieselLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal70 - 77S A R ISpesifikasiminyakSolar48IndonesiamenurutSKDirjenMigasNo.3675K/24/DJM/2006tanggal17Maret 2006 tidak menetapkan kandungan aromatik (to-tal aromatik dan poliaromatik).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengaruhkandunganaromatikdalamminyaksolarterhadapkinerjamesindanemisigasbuangdengancaramenganalisis sifat fisika kimia dan uji kinerja pada mesindieselIsuzu4JA1diatasbangkuujimultisilinder.Pengaruh variasi kandungan aromatik dalam minyaksolar terhadap kinerja mesin diuraikan dalam makalahini.HasilpengujianinibermanfaatuntukmemberikanmasukanpadaPemerindahdalammenentukankebijakan spesifikasi minyak solar mendatang.Kata Kunci: kandungan aromatik, kinerja mesin.ABSTRACTThe standard specification of domestic diesel fuel (highspeed diesel, HSD)as established by Directorate Gen-eral Migas on behalf of Indonesian goverment in theirSK No. 3675 K/24/DJM/2006 dated March 17, 2006,did not give limit on aromatic content (aromatic totalandpolyaromatichydrocarbon,PAH)indieselfuelgrade 48.The aim of this research is to examine the influence ofaromatic content in diesel fuel againts engine perfor-mance and its exhaust gas emission by analizing die-sel fuel characteristic tests and conducting engine per-formance test on multicylinders test bench Isuzu 4JA1.Effectofseveralvolumevariatiesofaromaticcon-tent indiesel fuel against engine performance will bediscuss in this paper.Datacollectedfromthisresearchhopefullywillbebeneficial for deasion goverment policy in reevalua-tionofaromaticcontentinfuturedieselfuelspecifi-cation.AuthorKey word: aromatic content, engine performance.ixEdi Gunawan (Peneliti Muda pada Pusat Penelitian danPengembanganTeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS)RancangBangunUnitPirolisisUntukPembuatanBi-oilDariMinyakJelantahSkalaLaboratoriumLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal78 - 86S A R ITelahdilakukanrancangbangununitpirolisisskalalaboratorium,yangterdiriatastangkiumpan,reaktor,umpanN2,separatordantangkipenampungsecaraoperasional mampu untuk membuat bio-oil dari minyakjelantah.Reaktor dirancang dandibuat dengan diam-eter 3 cm dandan panjang 40 cm, bagian dalamnya diisidengan bahan isian kuarsa, tanpa adanya oksigen (karenaN2sebagaiblanketing)bisamenjalankanprosesperengkahantermalterhadapminyakjelantah,kondisiterbaik yang dicapai untuk memperoleh bio-oil yaitu padasuhu pirolisis 4000C,ketebalan bahan isian kuarsa15cm , danukuran partikel kuasa -6+8 mesh.Bio-oil adalah bahan bakar cair yang dihasilkan melaluiteknologi pirolisis atau pirolisis cepat. Pengembangan bio-oil dapat menggantikan posisi bahan bakar hidrokarbondalam industri , seperti untuk mesin pembakaran, boiler,mesin dieselstatis, dan heavy fuel oil, light fuel oil.Hasil percobaanini mengahasilkanbio-oil dengan mutusebagai berikut :- viskositas kinematis pada 50oC terjadi pada suhu400oC =34 cSt.- titik nyala (mangkok tertutup) =112oC- kadar air % volume =0- masa jenis pada 50oC, kg/m2 =907- angka asam mg KOH/g =0,02- kadar belerang % berat =0,004Kata kunci: Jelantah, Pyrolysis, Bio-oil.ABSTRACTDesign and engineering was made on a unit in labora-toryscalepyrolysist,unitthatconsistsoffeedtank,reactor, N2 feed, separator, and tank for liquids that iscapabletomakebio-oilfromrefusedfryingoilthathas been used for frying. The diameter of the reactor is2 cm and the length is 40 cm. The inside of the reactoris filled by quartz material, and there is no oxygen in-side (because N2 as blanket). The reactor can run theprocessofthermalcrackingontheusedfrying.Thebest condition can that be reached for producing bio-oil wasthe pyrolysis of temperature 4000C, the thick-ness of quartz material 15 cm, andthe quartz particlesize of-6+8 mesh.Bio-oil is theliquid fuel that is produced by pyrolysistechnology or quicky pyrolysis. The development of bio-oil can replace the position of the hidrocarbon fuel inindustrysuchasiscombustionengine,boiler,static,engine,andheavyfueloil,lightfueloil.Theresultofthisresearchproducesbio-oilwiththequality as follow :- Kinematicviscosityat500C =34cSt.- Flashpoint(closedbowl) =1220C- Watercontent%volume = 0- Specificmassat500C,kg/m2= 907- Acid content at mg KOH/g = 0,02- Hydrocholoric acid content % weight = 0,004AuthorKey words : Oil that has been used for frying, Pyroly-sis,Bio-oil.xYusep K Caryana(Peneliti Muda pada Pusat PenelitiandanPengembangan TeknologiMinyakdanGasBumiLEMIGAS)RancanganTeknisModul-ModulAdsorbenPenyimpanan Bahan Bakar GasLPLVolume 44, No. 1, April 2010 hal87 - 93S A R IUntuk menghindari kesulitan bagi pemakai gas, moduladsorbenBBGsektorrumahtanggahanyaefektifdigunakan sebagai komplemen LPG 3 kg. Karena moduladsorben BBG sektor transportasi lebih berat dibandingtabung CNG, pemasangan modul adsorben BBG sektortransportasi akan menambah beban mesin sehingga akancenderung meningkatkan konsumsi spesifik bahan bakarkendaraanbermotor.Namundemikian,tekanankerjamodul adsorben BBG sektor transportasi yang rendah,akanmenurunkanbiayakompresigassehinggadapatmenurunkan biaya operasional Stasiun Pengisian BahanBakarGas(SPBG).Padakapasitaspenyimpanangasyang sama, modul adsorben BBG industri relatif lebihberat dibanding tabung ISO 11439-2000, tetapi karenatekanan kerja adsorben BBG industri lebih rendah daritekanankerjatabungISO11439-2000,makahargamodul adsorben BBG industri cenderung lebih murahdibanding harga tabung ISO 11439-2000.Kata Kunci: BBG, Modul Adsorben CNG, Energi.ABSTRACTTo avoid consumers difficulties, residential adsorbednatural gas module can only be effectively applied asacomplementtosubsidizedLPG3kg.Sincevehicleadsorbed natural gas module is more weight than theequivalentCNGtank,thevehiclemoduleonboardinstallationwillincreasevehicleengineload.How-ever, the vehicle module working pressure is lower thanthe equivalent CNG tank pressure. This will decreasegas compression cost which will bring about lower CNGstation operating cost. At the same gas storage capac-ity, industrial adsorbent module weight is greater thanISO11439-2000CNGtank,whilealowerworkingpressure of the industrial module bring about less costof the module compared to the ISO CNG tank.AuthorKeywords:AdsorbedNaturalGasModules,CNG,Energy.1UJI COBA TEKNIK BARU UNTUK MENENTUKANPARAMETERLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASBAMBANG WIDARSONO VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 1 - 11Uji Coba Teknik Baru untuk MenentukanParameter Pancung Porositas Pada KasusReservoir BatugampingOleh: Bambang WidarsonoPeneliti Madya pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGASJl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230Tromol Pos : 6022/KBYB-Jakarta 12120,Telepon : 62-21-7394422, Faksimile : 62-21-7246150Teregistrasi I tanggal 26 Januari 2010; Diterima setelah perbaikantanggal 12 Maret 2010Disetujui terbit tanggal: 30 April 2010SARIParameter pancung porositas adalah properti yang selalu sangat dibutuhkan dalam menentukanjumlah akumulasi hidrokarbon di reservoir dan metode penentuan yang dapat dianggap diandalkanselalu dibutuhkan. Sebuah metode baru yang didasarkan pada utilisasi data injeksi air raksa ataspercontoh batuan baru-baru ini telah diusulkan dan aplikasinya atas percontoh-percontoh batupasirtelah berlangsung dengan cukup baik. Aplikasinya atas batugamping adalah merupakan studiyang hasilnya disajikan pada tulisan ini. Untuk studi ini lima set percontoh batugamping yangdiambil dari lima lapangan minyak dan gas bumi di Indonesia digunakan. Dengan menerapkanprosedur yang diusulkan penerapan metode ini atas batugamping telah berlangsung dan berhasilsangat baik. Beberapa hasil utama yang dapat diperoleh adalah bukti bahwa metode ini tidakbergantung pada jenis litologi dari batuan reservoir karena sifatnya yang lebih didasarkan padahubunganlangsungantaraflowpathporibatuandanpermeabilitasyangumumnyabersifatkonsisten. Prinsip dasar ini juga memperlihatkan keunggulan metode ini dibanding metode-metodekonvensionalyangumumdigunakan.Kesimpulanpentinglainnyaadalahbahwatidakberpengaruhnya kehadiran rekahan dan rongga gerowong (vugs) - biasa hadir dalam reservoirbatugamping - atas harga pancung porositas yang dihasilkan sehingga meneguhkan kembali kelaikandari metode ini bagi batugamping secara umum.Kata kunci: harga pancung porositas, penentuan akumulasi hidrokarbon, metode baru, data injeksiair raksa, reservoir batugampingABSTRACTPorositycut-offisarockpropertythatisalwaysneededinactivitiesrelatedtoestima-tionofhydrocarboninplaceinreservoirs,andthereforeareliablemethodforitsdetermi-nationisalwaysdesired.Recentlyanewmethodisproposed.Themethodisbasedonutilizationofmercuryinjectiononcoresampledataanditsinitialtrialsonsandstonesampleshaveshownencouragingresults.Inthisarticletheresultsarepresented.Forthisstudy,fivesetsoflimestonesamplesaretakenfromfiveoilandgasfieldsinIndonesia.Applicationofthemethodingeneralhasshownexcellentresults.Animportantresultthatcanbeobtainedisaproofthatthismethodisindependentofrocklithologyduetothemethodsfundamentalrelianceondirectandconsistentrelationshipbetweenpore-systemsflowpathandpermeability.Thisbasicprinciplealsounderlinesthesuperiorityofthistechniquecomparedtothemoreconventionalmethodsnormallyusedinindustry.Anotherimportantconclusionisthenegligibleinfluenceoffractureandvugsnormallyfoundinlimestonesontheestimatedporositycut-offhenceemphasizingtheapplicabilityofthenewmethodonlimestonesingeneral.Keywords:porositycut-off,estimationofhydrocarboninplace,newmethod,mercuryinjectiondata,limestonereservoirs2UJI COBA TEKNIK BARU UNTUK MENENTUKANPARAMETERLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASBAMBANG WIDARSONO VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 1 - 11I.PENDAHULUANPada Widarsono (2009) telah ditunjukkan bahwapenggunaandatainjeksiairraksapadapercontohbatupasirdapatdenganbaikmembantupenentuanbesaranparameterpancung(cut-off)yangsecarameluas dikenal sebagai mengandung ketidakpastianyangcukupberarti.Informasiyangmenunjukkandistribusiukuranradiusleherporipadaumumnyadapatdikorelasikandengansangatbaikdenganpermeabilitas dari percontoh sampel batuan.Korelasiyangbaikinikemudiandiintegrasikandenganhubunganantaraporositasdanpermeabilitasyangumumnyakurangbaikdengancararegresilinearberganda(multipleregression).Persamaanregresiyangdiperolehterbuktidapatmemprediksipermeabilitasdengansangatsangatbaiksehinggasebagai konsekuensinya dapat dipakai mengestimasibesaranparameterpancungporositasdenganlebihmeyakinkan.Parapraktisievaluasiformasidananalisispetrofisika secara umum sepakat untuk berpendapatbahwapenentuanparameterpancunguntukbatugampingtidaklahsesederhanasepertihalnyauntukbatupasir.Halinidisebabkanolehberbagaiaspek dari batugamping yang banyak berbeda denganbatupasir terutama dalam hal genetika sehingga padaumumnyabersifatlebihheterogendanmemilikistrukturporiyanglebihrumitdaripadabatupasir.Kesulitan dan ketidakpastian yang cukup tinggi daribatugampinginiyangsecaralangsungberdampakdalambentukmenambahketidakpastiandalammenentukan harga pancung porositas. Pada gilirannyakegagalandalammenentukanhargapancungyangdapatdianggapmewakiliakanmenghasilkanketidakakuratan dalam estimasi akumulasi minyak dangas bumi yang terkandung di dalam reservoir.Perbedaandalambentukstrukturporiantarabatupasir dan batugamping ini kemudian menimbulkanpertanyaanmengenaiapakahpendekatandalampenentuanparameterpancungporositasyangdisajikan dalam Widarsono (2009) dapat bekerja jugabagibatuanyangmembentukreservoir-reservoirbatugamping yang diketahui sebagai berjumlah cukupbesar di Indonesia. Untuk pengujian atas pendekatantersebut pada reservoir batugamping maka diambilbeberapa percontoh batuan reservoir yang diambil daribeberapalapanganminyakdangasbumiyangmemiliki reservoir batugamping. Tulisan yang tersajidalam makalah ini merupakan suatu laporan atas hasilpengujian yang telah dilakukan. Diharapkan bahwahasil dari studi ini akan memberi kontribusi dalamusahauntukmenetapkansuatumetodeyangterpercayadalammenentukanparameterpancungporositas untuk reservoir batugamping.II.HARGAPANCUNGDARIHUBUNGANPOROSITAS-PERMEABILITASSeperti halnya pada reservoir-reservoir batupasir,penentuan parameter pancung porositas pada reser-voir-reservoirbatugampingsecaraumumditopangolehhubunganempirisantaraporositasdanpermeabilitas dari batuan. Dari hubungan tersebut,dengan menggunakan harga minimum permeabilitasbatuan - yang umumnya diperoleh dari data analisispercontoh batuan - maka parameter porositas pancungdiperoleh dengan menggunakan hubungan porositaspermeabilitasyangtelahdibuat.Praktekumummenentukanbahwahargapermeabilitas1mDdan0.1 mD umumnya digunakan untuk pembatas mini-mum, masing-masing untuk minyak dan gas, yangdenganmenggunakanhargatersebutmakahargaparameterpancungporositasdiperoleh.Dengandemikianmakahargapancungporositasmenjadisangat tergantung dengan kualitas hubungan antaraporositas dan permeabilitas, seperti yang ditunjukkanoleh Widarsono (2009). Hal ini berujung pada sebuahpertanyaanmengenaibagaimanahubunganantarakedua properti tersebut berlaku untuk batugamping.Untukkeperluanmelihathubunganantaraporositas dan permeabilitas pada batugamping makadata-data petrofisika percontoh yang diperoleh dariberbagailapanganyangmemilikireservoirbatugamping diambil untuk dipelajari. Untuk keperluanstudiinipercontoh-percontohbatugampingdarilapangan-lapangan KJ dan SM di Sumatera Selatandan KR, SB, dan TB di Jawa Barat. Secara umumpercontoh batuan yang digunakan bervariasi antarawackstone,packstone,dangrainstonedenganselinganbeberapabounstone.Gambar1dan2masing-masing memperlihatkan contoh sayatan tipisdaribatugampingpackstonedanfloatstoneyangberasal dari lapangan TB. Tampak terlihat iregularitasstruktur pori yang secara umum lebih kompleks daristruktur pori klastik pada batupasir. Tabel 1 menyajikanrangkuman deskripsi visual atas percontoh-percontohbatuan yang dipakai dalam studi ini.Hubunganempirisantaraporositasdanpermeabilitasdiperolehdenganmemplotdatadari3UJI COBA TEKNIK BARU UNTUK MENENTUKANPARAMETERLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASBAMBANG WIDARSONO VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 1 - 11kedua properti petrofisika batuan itu. Untuk ke limalapangan yang dipakai dalam studi ini tidak seluruhdata digunakan, tetapi data diambil dari satu atau duasumursajasehinggadatayangdiambildarisatulapangantidakdapatdianggapmewakililapangantersebutsecarakeseluruhan.Halinisesuaidengansifat studi ini yang bersifat pengujian suatu metodedan bukan studi komprehensif atas suatu lapangan.Gambar 3 sampai 7 memperlihatkan hasil plot bagike lima lapangan. Secara umum, seperti telah diduga,korelasi antara kedua properti tidak begitu baik dengankorfisien korelasi (R2) berkisar antara 0,3476 dan 0,63(lihat Tabel 2 untuk rangkuman harga R2). Meskipunbeberapadatapadapercontohbatupasiryangdigunakan pada Widarsono (2009) menunjukkan halyangserupatapisebagianbesarmenunjukkankoefisien korelasi yang lebih baik untuk ukuran korelasidalam petrofisika, bahkan beberapa mencapai di atas0,9.Dengan menggunakan hubungan empiris antarakedua properti petrofisika ini harga pancung porositasditentukan.Denganmenggunakanhargapancungpermeabilitas 1 mD (harga ini hanya untuk uji cobadan tidak harus selalu demikian untuk kasus-kasuslapanganlainnya)makahargapancungporositasuntukmasing-masinglapangandiperoleh.Tabel3menyajikan rangkuman dari harga pancung porositasyang ditampilkan dalam dua bentuk yaitu satu hargayang berasal dari garis regresi dan kisaran harga yangmengindikasikan ketidakpastian dalam memilih hargayang paling mewakili. Semakin buruk korelasi (R2makin rendah) maka kisaran harga akan cenderungsemakin lebar sehingga makin sulit untuk menentukansatu harga yang dianggap mewakili.Dengan melihat lebarnya kisaran-kisaran hargayang ditunjukkan oleh percontoh batugamping secaraumum maka dapat diindikasikan sulitnya menentukanhargapancungporositaspadaevaluasipetrofisikayangsebenarnya.Iregularitasstrukturporibatugamping memang sebenarnya tidak selalu dapatdigambarkandenganbaikmelaluikorelasiantaraporositas dan permeabilitas.III.HARGAPANCUNGDARIHUBUNGANPOROSITAS-PERMEABILITAS-RADIUSPORIMetodepenentuanhargapancungporositasdengan bantuan data injeksi merkuri atas percontohbatuan yang diusulkan dalam Widarsono (2009) padaGambar 1Sayatan tipis dari large forams packstonedengan sertaan lain terumbu koral, mollusk,dan brachiopods sebagai butiran rangka(skeletal grains). Percontoh diambil darilapangan TB.Gambar 1Sayatan tipis dari Floatstone dengan butiran-butiran intraclast yang terneomorfosis danmemiliki matriks large forams wackestone.Percontoh diambil dari lapangan TB.4UJI COBA TEKNIK BARU UNTUK MENENTUKANPARAMETERLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASBAMBANG WIDARSONO VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 1 - 11Lapangan Deskripsi visual umumKJ Packstone wackstone wth minor grainstone, wht gy, foram, algae, moldic, vugs KR Packstone wackstone, wht gy, foram, algae, sylolites, sli mott pp vuggy. SB Packstone wackstone boundstone, wht gy, coral, foram, algae, pp vuggy.TB Packstone wackstone, yell lt brn, coral, L-foram, algae, sli vuggy, mic. styl.SM Pacstone grainstone boundstone, gy =- lt brn, L-foram, coral, algae, sli intra part.Tabel 1Rangkuman dari litologi batugamping reservoir-reservoir yang dipakai dalam studi ini.Tabel 2Derajat korelasi (R2) bagi plot porositas permeabilitas ( K) dan permeabilitas radius leher pori(efektif) (K R) pada berbagai saturasi air raksa. R2 yang diberi warna kuning adalah plot antarapermeabilitas vs. radius leher pori yang dianggap mewakili ditandai dengan harganya yang tertinggiKc cKisaran Kc cKisaran RcKc c(mD) (fraksi) fc (fraksi) (mD) (fraksi) fc (fraksi) (mikron) (mD) (fraksi)KJ 1 453Kin. Viscosity 3.345 3.480 3.470 4.650 2.0 - 5.0 mm2/s4Pour Point 0 0 0 0 Max. 180C5Sulfur Content 0.0726 0.0490 0.0801 0.1655 < 0.35 %wt6TAN 0.0159 0.028 0.0614 18.114 < 0.6 mg KOH/gr7Distilasi 90% 408.6 413.5 408.9 581.0 < 3600C8Flash Point 72.0 70.0 52.0 73.0 > 600CNo. Parameter UnitCPO + SolarSpec. Solar 48Green DieselTabel 3Hasil analisis produk Green Diesel dengan katalis Co-Mo 02dan Ni-Mo 02 serta Co-Ni-MoCo Ni Mo Total1. Co-Mo 01 1,56-- 8,44 10,002. Ni-Mo 01 --3,00 12,00 15,003. Co-Mo 02 2,02-- 10,98 13,004. Ni-Mo 02 --4,00 14,00 18,005. Co-Ni-Mo 3,002,00 16,00 21,00No. Jenis Katalis% Berat Logam AktifTabel 1Hasil analisis kandungan logam dalam katalis37TEKNOLOGI PRODUKSI GREEN DIESELLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASYANNI KUSSURYANI, DKK.VOL. 44. NO. 1,APRIL2010 : 32 - 38Mo 01dan Ni-Mo 01; maupun Co-Mo 02Ni-Mo 02serta Co-Ni-Mo masih memenuhi spesifikasi Solar-48, hanya satu parameter yaitu Distilasi 90% yanglebih tinggi dari yang dipersyaratkan.Gambar5menunjukkannilaiCalculationCet-aneIndexuntukumpancampuranCPOdanSolarsebesar54,4.PenggunaankatalisCo-Mo-01meningkatkannilaiCalculationCetaneIndexpal-ing tinggi menjadi sebesar 63,2. Begitu pula untukSulfur Contentyang disajikan pada Gambar 6, me-nunjukkan penurunan yang paling baik dibandingkandenganpenggunaankatalislainnyayaitusampaidengan0,0337%wt.SedangkanuntukDensitypenggunaankatalisCo-Mo-01;Ni-Mo-01danCo-Mo-02memberikanpenurunanyangrelatifsama,dengan nilai Density berkisar antara 833,5 835,3kg/m3 (Gambar 7). V. KESIMPULANHasil penelitian dapat memberikan kesimpulansebagai berikut:1. Secara umum unjuk kerja katalis untuk produksigreendieseltelahmemberikanhasilyangmemadainamunmasihperludilakukanpengembangan terhadap komposisi atau strukturlogam penyusun katalis agar dapat memperbaikisifattitikakhirdistilasiyangmasihtinggiataumelebih batas yang dipersyaratkan dalam bahanbakar mesin diesel.2. Unjuk kerja katalis Co-Mo-01 meningkatkan nilaiCalculation Cetane Index paling tinggi menjadisebesar 63,2 dan memberikan penurunan SulfurContent yang paling baik dibandingkan denganpenggunaan katalis lainnya yaitu sampai dengan0,0337 % wt.3. Penggunaan katalis Co-Mo-01; Ni-Mo-01 dan Co-Mo-02memberikanpenurunandensityyangrelatif sama, dengan nilai berkisar antara 833,5 835,3 kg/m3.4. Kondisi pengujian dalam reaktor tipe batch (au-toclave) telah cukup memadai untuk melakukanscreeningataupemilihankatalisnamunperludilakukanpulapengujiandalamreaktortipekontinyusebagailangkahscaleupuntukmendekati kondisi aktual yang ada di industri.UcapanTerimaKasihTerima kasih kepada Saudari Dian Hestining Utami,ST., atas bantuan analisis percontoh, dan sumbangsarannya dalam penulisan makalah ini.Gambar 5Perbandingan calculated cetane indexproduk green diesel terhadap umpanGambar7Perbandingan density produkgreen diesel terhadap umpanGambar 6Perbandingan kadar sulfur produk greendiesel terhadap umpan38TEKNOLOGI PRODUKSI GREEN DIESELLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASYANNI KUSSURYANI, DKK.VOL. 44. NO. 1,APRIL2010 : 32 - 38KEPUSTAKAAN1. Adam Karl Khan, 17 May 2002, Research intoBiodiesel Kinetics & Catalyst Development.2. Anderson, R.J, Bondart, M., 1983, Science andTechnology Catalyst, Vol 4 Berlin, Heidelberg,New York.3. Dr.RamPrasad,PetroleumRefiningTechnol-ogy; Khanna Publisher, 2-B, Nath Market, NaiSarak, Delhi.4. Fulton J.W, 1986, Catalyst Engineering, Chemi-cal Engineering February 17.5. J.F. Le Page, 1987,Applied Heterogenous Cata-lyst, Design manufacture use ofsolid catalyst,Institute Francais du petrole.6. J.VanGerpen,B.Shanks,andR.pruszko,D.Clements, G. Knothe, 2004, Biodiesel ProductionTechnology.7. Kotera Y. et al., 1976 The preparation of MoO3-CoO- Al2O3 Catalyst and itscharacterization;8. Linn R.A., 1963,Hydrocarbon Process & Pe-troleum Refiner 42 (9), September.9. Nasution A.S 1980, Hydrotreating, Lemigas ,Jakarta. 39PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANA VOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 45Penggunaan Adsorben Penyimpanan BahanBakar Gas untuk Pengembangan Kota Gasdi IndonesiaOleh: Yusep K CaryanaPeneliti Muda pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGASJl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230Tromol Pos : 6022/KBYB-Jakarta 12120,Telepon : 62-21-7394422, Faksimile : 62-21-7246150Teregistrasi I tanggal 28 Oktober 2009; Diterima setelah perbaikantanggal 16 Nopember 2009Disetujui terbit tanggal:30 April 2010S A R IPengembangankotagasyangdilakukanolehDirektoratJenderalMinyakdanGasBumimelaluiprogrampembangunanjaringanpipagasbumiuntukrumahtanggahanyadapatdilaksanakanuntukkota-kotaataudaerahyangdekatdengansumbergasbumi.Sedangkanpengembangan kota gas di kota-kota yang tidak memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi gasbumi dapat dipertimbangkan dengan menggunakan tabung adsorben penyimpanan Bahan BakarGas sektor rumah tangga, dengan bahan karbon aktif yang optimal sekitar 18,5 kg (dengan massajenis adsorben 2,5 g/cm3) akan mampu menyimpan Bahan Bakar Gas sekitar 4,15 m3atau setaradengan 3,0 kg LPG (bersubsidi) pada tekanan kerja 15 Bar .Kata kunci: adsorben gas bumi sektor rumah tangga, gas city development.ABSTRACTGascitydevelopmentwhichisbeingdonebytheDirectorateGeneralofOilandGasviaresidentialgasdistributionnetworksconstructioncanonlybeproperlyimplementedinvariouscitieshavingexistinggastransmisionand/ordistributionnetwork.Whilstresiden-tialgasdevelopmentinothercitiescanbeconsideredtouseadsorbentmadeof18,5kgcarbonactivebasedadsorbent(with2,5g/cm3density)havingabout4,15m3 storagecapacityorequivalentto3,0kgsubsidizedLPGfor15Barworkingpressure.Keywords:residentialadsorbednaturalgas,gascitydevelopment.I. PENDAHULUANUpayaPemerintahuntukmengurangisubsidiBBM secara bertahap merupakan langkah yang harusdiambil, sehingga beban subsidi bisa dialihkan untukmemenuhikebutuhanpokokmasyarakatyanglainseperti untuk pendidikan dan kesehatan. Pengurangansubsidi dapat dilaksanakan melalui:-ProgramkonversiminyaktanahkeLPGyangsedang berjalan sejak tahun 2005.- Programkonversiminyaktanahkegasbumi(sebagai program komplementer konversi minyaktanahkeLPGuntukpercepatanpenguranganpenggunaan minyak bumi).Sebagaimana diketahui bahwa gas bumi, dengankondisi cadangan saat ini, diperkirakan cukup untukdipergunakanselama60tahunkedepan(PidatoMenteriEnergidanSumberDayaMineraldanDirekturJenderalMinyakdanGasBumipadaPeresmianKotaGasdiPalembang).Sementarapeluang gas bumi semakin baik, dan sejalan denganamanatUndang-UndangMinyakdanGasBumiNomor 22 tahun 2001 diupayakan untuk peningkatanpemanfaatangasbumidalamnegeriseoptimalmungkin. Maka Direktorat Jenderal Minyak dan GasBumimenyelenggarakanProgramPembangunanJaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga.Pembangunan Jaringan Gas Bumi Untuk RumahTanggamerupakansalahsatuprogramprioritasnasional melalui Peraturan Presiden Nomor 18 tahun2007 tentang Rencana Kerja Pemerintah tahun 2008,yangdiantaranyamemuatupayapercepatan40PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANAVOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 45pembangunaninfrastrukturdanpeningkatanpengelolaanenergiyangdalamhaliniadalahpembangunan jaringan pipa distribusi gas bumi untukrumahtanggayangharusdilaksanakanolehDepartemen Energi dan Sumber Daya Mineral c.q.DirektoratJenderalMinyakdanGasBumi(DJMIGAS) dengan sumber pembiayaan berasal dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).ProgramPembangunanJaringanGasBumiUntuk Rumah Tangga ini dapat dilaksanakan untukkota-kota atau daerah yang dekat dengan sumber gasbumiterutamadiprioritaskanbagiyangtelahadajaringanpipatransmisigasbumi,karenaakanmeringankan pembiayaan yang berasal dari APBN.Program ini bertujuan untuk :-Diversifikasi Energi- Pengurangan Ketergantungan Terhadap MinyakBumi- Pengurangan Subsidi- PenyediaanBahanBakarYangMurah,BersihDan Aman Bagi Masyarakat.Pelaksanaanprogrampembangunanjaringandistribusi gas bumi ini juga memerlukan dukunganpenuh dari Pemerintah Daerah dan instansi-instansilain terkait untuk tetap berkoordinasi dan memberikaninformasi sejelas-jelasnya khususnya bagi masarakatsetempat yang akan menggunakan energi gas bumi.II. METODOLOGIPENGEMBANGANTABUNGADSORBENPENYIMPANANBAHANBAKARGASDIPPPTMGBLEMIGASMetodologipengembangantabungadsorbenpenyimpananBahanBakarGas(BBG)diPPPTMGBLEMIGAStercantumpadaGambar1.Langkahpelaksanaanpengembangantabungadsorben penyimpanan BBG adalah sebagai berikut:1. Identifikasi bahan baku karbon aktif di pasaran.Identifikasiinidifokuskanpadabahandasarkarbon aktif dari sabut kelapa karena berdasarkandata Departemen Pertanian menunjukkan bahwaIndonesia adalah negara penghasil karbon aktifsabutkelapasekitar3,3jutatonpertahun.Dengan demikian, bahan dasar adsorben karbonaktif penyimpanan BBG sangat berlimpah di In-donesia dengan harga rata-rata di pasaran sekitarRp. 6500 per Kg.2. Untuk bahan baku karbon aktif di pasaran yangmasihmentahmakaperludilakukanpekerjaanpemrosesan dan aktivasi.3. Jikabahan baku karbon aktif di pasaran sudahmengalamiprosesdanaktivasimakalangsungdilakukan penyiapan percontoh karbon aktif.4. Modifikasi gugus fungsional dan struktur melaluitreatment oksidasi fase gas,fase cair dan termaldilakukan terhadap percontoh karbon aktif.5. Dari berbagai percobaan modifikasi karbon aktif,akan diketahui metode modifikasi karbon aktifyangtepatagarkarbonaktifdapatmemenuhisyaratuntukdigunakansebagaimediapenyimpanan BBG.6. Selanjutnyadilakukanmodifikasipercontohkarbon aktif secara massal.7. Didapatpercontohkharbonaktifyangsudahtermodifikasi dengan jumlah yang cukup besaruntuk berbagai percobaan selanjutnya.8. PenelitiankarakterisasikarbonaktifmelaluipengujianFTIR,SEMdan AdsorpsiIsotermaldenganparametermeliputiluaspermukaan,porositasdanstrukurmikroporikarbonaktiftermodifikasi.9. Dilakukan briquetting, yaitu proses cetak-tekanterhadappercontohkarbonaktiftermodifikasiberdasarkan karakter perconto karbon aktif yangtelah diketahui melalui percobaan sebelumnya.10. Didapat prototipe tabung adsorben penyimpananBBG.11. Dilakukanpengujianadsorpsi,desorpsidanregenerasiterhadapprototipetabungadsorbenpenyimpanan BBG.12. Didapat prototipe tabung adsorben penyimpananBBG :- TabungadsorbenpenyimpananBBGuntukrumahtanggadengantekanankerjadisetmaksimum 15 Bar.- TabungadsorbenpenyimpananBBGsektorTansportasi dengan tekanan kerja maksimum100Bar.Denganpenyesuaiandimensidanukurannya, untuk kendaraan roda empat, rodatiga dan sepeda motor.- Tabung adsorben Penyimpanan BBG Industridengan tekanan kerja 100 Bar sesuai ISO Stan-dard 11439-2000.41PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANA VOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 45Gambar 1Metodologi Pengembangan Tabung Adsorben Penyimpanan Bahan Bakar Gas Di PPPTMGB LEMIGASGambar 2Garis besar rencana penelitian dan pengembangan tabung adsorbenpenyimpanan BBG Sektor rumah tangga42PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANAVOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 45III. GARISBESARRENCANAPENELITIANDANPENGEMBANGANTABUNGADSORBENPENYIMPANANBAHANBAKARGASDIPPPTMGBLEMIGASTatawaktusertakegiatanpenelitiandanpengembangan tabung adsorben penyimpanan BBGDiPPPTMGBLEMIGAStercantumpadaGambar2. Pada tahun 2008, dilakukan kajian literaturparameter dominan dari karbon aktif kinerja tinggiuntukpenyimpananBBGyangmeliputiluaspermukaan, struktur mikropori, massa jenis dan com-pressivestrength.Padatahun2009,dilakukanmodifikasi gugus fungsional dan struktur mikro karbonaktifdipasarangunamenda-patkan karakeristik karbon aktifuntukpenyimpananBBG.Padatahuninidiperolehpercontohkarbonaktifhasilmodifikasibesertakarak-teristiknyadanpengujianadsorpsi/desorpsisertarege-nerasi.Padatahun2010akandilakukanperbaikanterhadaphasil penelitian di tahun 2009yaitu memperbaiki karakteristikkarbonaktifterutamaluaspermukaan supaya bisa optimaldigunakansebagaimediapenyimpanandandistribusiBBGsektorrumahtanggadilengkapidenganprototipetabungadosrbenBBGsektorrumah tangga sebagai keluarandari produksi tabung adsorbenpenyimpananBBGskalalaboratorium.Padatahun2011direnca-nakan untuk memproduksi danmengimplementasikan tabungadsorbenBBGsektorrumahtanggaskalaproyekpercon-tohan. Sejalan dengan proyekini, dilakukan juga penyusunanFEED dan DEDC dari pabrikadsorbenpenyimpananBBG.Jikasegalasesuatunyame-mungkinkan,pembangunanGambar 3Hubungan kapasitas adsorpsi CH4 dengan luas permukaan karbon aktif11Tabel 2Hasil Sementara Modifikasi Karbon Aktifdi PasaranGambar 4Penurunan kapasitas adsorpsi CH4 akibat penambahan binder11BET, m2/gTotal volume pori, cm3/gVolume Mikropori cm3/g1CKA -11014.77 0.659 0.4372CKA -2 1028.19 0.615 0.4413CKA -3 1141.24 0.681 0.4524CKA -4 1087.51 0.632 0.4915CKA -5 1215.08 0.741 0.478Nitrogen SorptionNoKode Karbon43PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANA VOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 45pabrik, produksi dan implementasi penggunaan tabungadsorbenpenyimpananBBGsektorrumahtanggadapat dilaksanakan mulai tahun 2012.IV. ANALISISHASILMODIFIKASIKARBON AKTIFDIPASARANModifikasigugusfungsionaldanstrukturmikropori terhadap beberapa percontoh karbon aktifdi pasaran telah dilakukan dengan hasil sebagaimanatercantum pada Tabel 2. Modifikasi dilakukan denganmetode Heat Treatment dan Oksidasi Parsial. Karbonaktif termodifikasi selanjutnya diuji dengan metodeNitrogenSorption.Hasilmodifikasimenunjukkanluas permukaan BET berkisar dari 1014 m2/g sampaidengan 1215 m2/g. Sedangkan volume mikropori ber-kisar dari 0,437 cm3/g sampai dengan 0, 491 cm3/g .Kapasitas penyimpanan BBG dalam karbon aktifterutamatergantungdaritekanankerja,porositasmikroporidanluaspermukaankarbonaktif.Padatekanankerja15Bar,hasilrisetberbagailembagapenelitian di dunia untuk produk karbon aktif yangdibuat khusus untuk tujuan penyimpanan BBG terlihatpada Gambar3.11 Luas permukaan karbon aktif duniaberkisardari610m2/gsampaidengan3882m2/g.Sedangkan kapasitas adsorpsi BBG (terutama CH4)pada tekanan kerja 15 Bar berkisar antara 0,06 g/gsampaidengan0,19g/g.BerdasarkanTabel2,modifikasibeberapapercontohkarbonaktifyangberedardipasarandiIndonesia,terutamaDKIJakarta, akan menghasilkan karbon aktiftermodifikasidenganluaspermukaansekitar1015m2/gsampai1215 m2/g dengan kapasitas adsorpsi BBG berkisarantara 0,09 g/g 0,10 g/g.Untuk membuat tabung adsorben penyimpananBBG, maka diperlukan semacam zat perekat (binder)supaya karbon aktif dapat dicetak- tekan membentukkemasan adsorben penyimpanan BBG. Penambahanzatperekatiniakanmenurunkankapasitaspenyimpanan BBG dari karbon aktif. Sebagaimanaterlihat pada Gambar 4, penambahan zat perekat akanmenurunkan kapasitas penyimpanan BBG sekitar 10%.Dengandemikian,percontohkarbonaktifhasilmodifikasi akan memiliki kapasitas penyimpanan BBGantara 0,08 0,09 g/g.KapasitaspenyimpananBBG0,080,09g/gpadatekanankerja15Bar,kurangoptimaluntukdigunakan sebagai media penyimpanan dan distribusiBBG sektor rumah tangga karena akan membutuhkanjumlahkarbonaktifsekitar11kg/m3BBG.Gambar 5Contoh (Sementara) Tabung Adsorben BBGuntuk rumah tanggaTabel 3Adsorben BBG sebagai komplemenLPG 3 Kg @ 15 BarBerdasarkan Gambar 3, supaya adsorben karbon aktifoptimal digunakan sebagai media penyimpanan dandistribusi BBG sektor rumah tangga maka diperlukanluas permukaan adsorben karbon aktif sekitar 3000m2/g. Dengan demikian, akan diperlukan adsorbenkarbonaktifsekitar5,75kg/m3BBGsetelahmempertimbangkansisaBBGsekitar15%-20%dalamadsorbenpadatekananatmosferiksaatpenggunaan di rumah tangga pemakai gas bumi3,11.V. RANCANGANTEKNISTABUNGADSORBENBBGSEKTORRUMAHTANGGAUntukmenyimpandandistribusisatu(1)m3BBG (efektif setara dengan sekitar 0,725 kg LPG)sektorrumahtangga,tabungadsorbenBBGyangoptimal adalah tabung yang berisi karbon aktif sekitarMassa adsorben Karbon Aktif, KgVolume BBG Tersimpan, m3Massa Jenis Adsorben, g/cm3Kesetaraan LPG, Kg5,75 1 0,6 0,72518,5 4,15 2,5 344PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANAVOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 455,75kgdenganmasajenisadsorbensekitar0,6g/cm3 pada tekanan kerja 15 Bar.Jika tabung adsorbenBBGakandiimplementasikansebagaikomplementerhadap penyediaan tabung LPG 3 kg, berdasarkankesetaraanenergiLPGdanBBG,akandiperlukanadsorben karbon aktif sekitar 18,5 kg dengan masajenis adsorben sekitar 2,5 g/cm3 pada tekanan kerja15Baruntukmenyimpansekitar4,15m3BBGsebagaimanaterlihatdiTabel3dancontoh(sementara) tabung adsorben BBG di Gambar 5.BerdasarkanrancangantabungadsorbenBBGsektorrumahtanggasebagaimanatercantumdiGambar5,makadilakukanestimasihargatabungadsorbenBBGberdasarkanruleofthumb.HargaPatokan Sendiri (HPS) satu tabung kosong LPG 12kgsekitarRp130.833(2004). 10,11Denganeskalasikenaikan harga material rata-rata 5% per tahun makaHPS satu tabung kosong LPG 12 Kg menjadi sekitarRp 166.980 pada tahun 2009.Untuk estimasi harga tabung adsorben BBG, HPSsatu tabung kosong LPG 12 kg harus ditambah harga18,5 kg adsorben karbon aktif. Harga adsorben karbonaktif adalah Rp 19.000/kg yang terdiri dari Rp 6.500/Kg biaya produksi dan Rp 12.500/kg biaya modifikasiadsorbenkarbonaktif.Maka,estimasiHPSsatutabungadsorbenBBGsektorrumahtanggaadalahsekitar Rp 518.500.VI. PERBANDINGANPIPADISTIBUSIGASVERSUSTABUNG ADSORBENBBGSEKTORRUMAHTANGGAPerbandinganantaraja-ringan pipa distibusi gas dengantabungadsorbenBBGsektorrumah tangga tercantum di Tabel4.Pembangunanjaringanpipadistribusigasmemerlukanpemasangan alat ukur konsumsigas di setiap rumah, hanya dapatdilaksanakan di kota-kota denganjaringanpipatransmisiataudistribusigasbumiterpasangsertamemerlukanpembebasanlahan untuk jalur pipa, meteringdan pressure regulating station.SedangkanpenggunaantabungadsorbenBBGdapatdilak-sanakandiseluruhkota,tidakperlupemasanganalatukurkonsumsigasdisetiaprumahdantidakperlupembebasanlahankarenatidakmemerlukanpembangunan metering dan pressure regulating sta-tion.VII.KESIMPULANBeberapahalpentingyangperludisimpulkanmeliputi :- Penggunaan tabung adsorben BBG sektor rumahtangga merupakan komplementerhadap distribusitabungLPG3kgbersubsidiataualternatifjaringanpipadistribusigasbumiuntukrumahtangga dalam pengembangan kota gas.- Penggunaan tabung adsorben BBG sektor rumahtanggadalampengembangankotagastidakmemerlukan jaringan pipa transmisi atau distribusigas bumi terpasang.- PenggunaantabungadsorbenBBGtidakmemerlukan pembebasan lahan/tanah seperti padapembangunan jaringan pipa gas bumi untuk rumahtangga- KesetaraantabungadsorbenBBGsebagaiKomplemen LPG 3 kg bersubsidi pada tekanankerja15 Bar adalah sebagai berikut :Tabel 4 Perbandingan Pipa Distibusi Gas versus TabungAdsorben BBG sektor Rumah TanggaParameter PerbandinganJaringan Pipa Distribusi GasTabung Adsorben BBGAlat Ukur Konsumsi Gas / rumah tanggaHarus dipasangTidak perluTempat PelaksanaanHanya di kota dengan jaringan pipa transmisi atau distribusi gas bumi terpasangDi seluruh kotaPembebasan Lahan atau TanahUntuk ROW Pipa Dan Pembangunan MRS/PRSTidak ada45PENGGUNAAN ADSORBEN PENYIMPANAN BAHAN BAKAR GASLEMBARAN PUBLIKASI LEMIGAS YUSEP K CARYANA VOL. 44. NO. 1APRIL2010 :39 - 45KEPUSTAKAAN1. Banks,M,etal.,2007,ConversionOfWasteCorncob To Activated Carbon For Use Of Meth-ane Storage, ALLCRAFT, Lincoln University,Columbia2. Baker, F.S., U.S. Patent No. 5,710,092, Jan. 20,1998.3. Bandosz T J, et al. 2003, Chemistry And Phys-icsOfCarbon,Ed.LRRadovic(NewYork:MarcelDekker)4. BansalRC,etal.,1988, ActiveCarbon,Marcel Dekker, New York:.5. Burchell, Tim, 2000, Carbon Fiber CompositeAdsorbent Media for Low Pressure Natural GasStorage, Carbon Materials Technology Group,Oak Ridge National Laboratory6. Burchell, Tim & Rogers, Mike, 2000, Low Pres-sure Storage of Natural Gas for Vehicular Appli-cations, SAE Technical Paper Series 2000-01-22057. Chang,K.etal.,1996,BehaviorAndPerfor-mance Of Adsorptive Natural Gas Storage Cyl-inders During Discharge, Appl. Therm. Eng., 16(1996), 359374.8. Chen Jinfu Qu, 2004, AdsorbentofStorage Natural Gas & its Use InANGV,Environ-mentalEngineeringResearch & Development Center, UniversityofPetroleum,Beijing. 9. Haiyan Liu, etal., 2005, Adsorption BehaviorOfMethaneOnHighSurfaceArea ActiveCarbon,InstituteofCoalChemistry,ChineseAdademy of Siciences, Shanxi, China.10. http://www.pertamina.com/wartapertamina/2009/wpapril2009.pdf11. http://www.matche.com/EquipCost/46MERAMUBAHAN BAKARJENIS BENSIN RON 91 LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEMI YULIARITA VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 46 - 54MeramuBahan BakarJenis Bensin RON 91yang RamahLingkungan dengan MembatasiKandungan Senyawa Aromatik,Benzena, dan OlefinOleh:Emi YuliaritaPeneliti Muda pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGASJl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230Tromol Pos : 6022/KBYB-Jakarta 12120,Telepon : 62-21-7394422, Faksimile : 62-21-7246150Teregistrasi I tanggal 25 Januari 2010; Diterima setelah perbaikan tanggal 22 Februari 2010Disetujui terbit tanggal: 30 April 2010SARIPemanfaatan bahan bakar minyak di sektor transportasi harus memperhatikan efisiensi danmasalah lingkungan. Spesifikasi World Wide Fuel Charter (WWFC) yang disusun oleh asosiasipabrik kendaraan bermotor di dunia telah memberikan arah global harmonisasi spesifikasi BBMdi seluruh dunia, antara lain pembatasan kadar olefin, aromatik, dan benzena.Bahan bakar jenis bensin 91 yang ramah lingkungan dapat diramudari bensin dasar yangberasal dari campuran komponen-komponenbensin eks kilang Pertamina (LOMC dan HOMC)dalam perbandingan tertentu dengan menanbahkan senyawa pengungkit angka oktana, MethylTertiary Butyl Ether sebanyak 8 % volume.Hasil penelitian menunjukanbahwa bahan bakar bensin 91 yang ramah lingkungan yang dihasilkan, mempunyai karakteristik fisika/kimia memenuhi spesifikasi bahan bakar bensin jenis 91menurut Surat Keputusan Dirjen Migas No. 3674K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 danspesifikasibensin91PertaminasertaspesifikasibensinWWFCkategori2khususnyauntukkadar senyawa aromatik, olefin dan benzena.Kata kunci: Spesifikasi, angka oktana, WWFC, Aromatik, Olefin, BenzenaABSTRACTTheuseofpetroleumfuelintransportationsectorshouldconsidertheefficiencyandenvironmentalissues.WorldWideFuelCharterSpecificationwhichhasbeenarrangedbytheworldvehiclemanufacturersassociationhasdriventowardsglobalharmonyinworldfuelspecification,suchastroughlimitationofolefin,aromatic,andbenzenecontents.EnvironmentallyfriendlyGasoline91fuelcouldbeblendedfrombasegasolinethatmadefromthemixofex-Pertaminarefinerygasolinecomponents(LOMCandHOMC)incertainratiowithaddingoctaneboostercompound,MethylTertiaryButylEtherofabout8%volume.Theresearchresultshowsthatenvironmentallyfriendlygasoline91thathasbeenpro-duced,hasthephysic/chemicalcharacteristicsthatfulfilledthegasoline91specificationaccordingtotheDecreedofGeneralDirectorofOilandGasNo.3674K/24/DJM/2006ofMarch17,2006,andPertaminasgasoline91specificationandWWFCgasolinespecifi-cationincategory2,especiallyforthearomatic,olefin,andbenzenecompoundcontents.Key words: specification, gasoline component, octant value, WWFC, aromatic, olefin,benzene47MERAMUBAHAN BAKARJENIS BENSIN RON 91 LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEMI YULIARITA VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 46 - 54satuunit pengolahanPertamina. Kemudian terhadapbensindasarmodifikasiiniditambahkansenyawaoksigenat dengan perbandingan bervariasisehinggapada%volumepenambahantertentudidapatkanbensin jenis RON 91 yang ramah lingkungan.Evaluasihasilujidilakukandenganmembandingkan hasil uji sifat-sifat fisika/kimia bensin91 modifikasi dengan hasil spesifikasi bahan bakarjenisbensin91yangditetapkanPemerintah.Sedangkanevaluasihasilujikandungansenyawaaromatik,benzena,danolefindilakukandenganmembandingkan dengan spesifikasi WWFC kategori2.II.TINJAUANUMUMA.SpesifikasiBensinBahanbakarmotoryangdipasarkanharusmemenuhi persyaratan teknis tertentu sesuai dengankebutuhan penggunaannya yang disebut spesifikasi.Dalam hal ini spesifikasi teknis bahan bakar sama disetiap negara tergantung dari jenis dan tipe kendaraan.Spesifikasinasionaldisetiapnegaradapatsedikitberbeda, karena perbedaan kondisi di negara tersebut,sepertijenisdanpopulasikendaraan,ketersediaanminyak bumi sebagai bahan baku, kemampuan kilang,sistem distribusi, faktor ekonomis, faktor iklim danperaturankeselamatankerjadanlindunganlingkungan.1.SpesifikasiBensinIndonesiaSpesifikasi bahan bakar bensin yang berlaku saatini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan DirekturJenderal Migas No. 3674K/24/DJM/2006 tanggal 17Maret 2006 yaitu spesifikasiJenis Bensin 88, JenisBensin 91 dan Jenis Bensin 95.a. Bensin 88Bensin 88 yang dipasarkan di Indonesia saat iniadalah bensin 88 (Premium) tanpa timbel, yaituyang mempunyai angka oktana riset minimum 88RON dan tidak mengandung timbel(kandungantimbal maksimum 0,3 g/lt Pb). Belummembatasikandungan senyawa aromatik, benzena dan ole-fin dalam bensin.b. Bensin 91Bensin91(Pertamax)adalahbensindengangrade mutu yang lebih baik dari bensin 88 karenamempunyai angka oktana riset lebih tinggi daribensin88yaituminimum91RON,dantidakI. PENDAHULUANMenyadaripentingnyaperanBBMdisektortransportasidanindustri,pemanfaatannyaharusmemperhatikan efisiensi dan masalah lingkungan.Di sektor transportasi kendaraan bermotor yangmenggunakan bahan bakar bensin memberikan andilpaling besar dalam penyebaran bahan pencemar diudara.Spesifikasi World Wide Fuel Charter (WWFC)yang disusun oleh asosiasi pabrik kendaraan bermotordi dunia seperti AAMA, EMA, ACEA, EAM, JAMAtelah memberikan arah global harmonisasi spesifikasiBBM di seluruh dunia, antara lain pembatasan kadarolefin, aromatik, dan benzena.Sejak dihapuskannya pemakaian senyawa timbeldalambahanbakarbensin,kandungansenyawaaromatikdanolefindalambensinjugameningkatkarenameningkatnyapenggunaanHOMC(HighOctaneMogasComponent)dalampembuatanbahan bakar bensin.Halpentingyangharusdigarisbawahiadalahsenyawaaromatdanolefininidalambensindapatmemberikanefeknegatifterhadaplingkungan.Senyawa aromatik merupakan komponen beroktanatinggi dalam bensin dapat menghasilkan uap benzenayang sangat berbahaya bagi kesehatan (karsinogen)dan dapat meningkatkan emisi gas buang CO di udara.Sedangkan senyawa olefin dapat meningkatkan emisiNOx di udara. Oleh karena senyawa-senyawa organikini merupakan bahan pencemaran udara dan bersifatkarsinogenik maka kandungannya dalam bensin harusdibatasi.Tujuan dari penelitian ini adalah membuat bahanbakarbensinjenisbensinRON91yangsifat-sifatfisika/kimianyamemenuhispesifikasibensin91menurut Surat Keputusan Dirjen Migas No. 3674K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 danbersifatramahlingkungan(enviromentfriendly)denganmembatasi kandungan aromatik dan olefin menurutspesifikasi bensin WWFC kategori 2.Untuk pembuatanbahan bakar bensin RON 91yang ramah lingkungan terlebih dahulu dibuat bensindasardenganmelakukanblendingkomponen-komponenbensinyangmempunyaiangkaoktanatinggi(HOMC)dengankomponenbensinyangmempunyaiangkaoktanarendah(LOMC)denganperbandingan tertentu, di mana komponen-komponenbensin tersebut di atas merupakan produk dari salah48MERAMUBAHAN BAKARJENIS BENSIN RON 91 LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEMI YULIARITA VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 46 - 54mengandung timbel. Sudahmembatasi kandungansenyawa aromatik yaitu maksimum 50% vol. dankandungan benzen 5% vol.c) Bensin 95Bensin 95 (Pertamax Plus) adalah bensin dengangrade mutu yang lebih baik dari bensin 91 karenamempunyai angka oktanariset minimum 95 RON,dan tidak mengandung timbel Sudahmembatasikandungansenyawaaromatikyaitumaksimum40% vol. dan kandungan benzena 5% vol.B. KandunganHidrokarbonDalamBensinBeberapaNegaraPerbandingan kandungan senyawa hidrokarbondalam spesifikasi bensin Indonesia dengan spesifikasinegara lain dimaksudkan untuk mengetahui status danposisi bensin Indonesia saat ini dibandingkan dengannegara lain di dunia, sehingga dapat dijadikan pedomandalam pengembangan spesifikasi bensin yang akrablingkungandiIndonesia.Perbandingandilakukandengannegaratetangga ASEAN(Malaysia,Thai-land,danyangmempunyaikondisiiklimdanlingkungansama.Perbandingandilakukanpuladengannegara-negaraindustribarudi AsiasepertiChina dan Jepang untuk harmonisasi spesifikasi BBMdi Asia, dan spesifikasi negara-negara maju di EropadanspessifikasiWWFCyangtelahmenerapkanperaturan lingkungan yang lebih ketat. Perbandingankandungan hidrokarbon dalanm spesifikasi bensin dibeberapa negaradisajikan pada Tabel 1.C. SpesifikasiWorldWideFuelCharter(WWFC)Asosiasi pabrik kendaraan bermotor USA (Alli-anceofAutomobileManufacturer/AAM,EngineManufacturerAssociation/EMA),Eropa(Euro-peanAutomobileManufacturerAssociation/EAMA).danJepang(JapanAutomobileManu-facturer Association/JAMA), didukung oleh AsosiasiKanada, Cina, Korea, telah mengembangkan World-Wide Fuel Charter (WWFC) pada tahun 1998 yangmemberikan arah global harmonisasi spesifikasi BBMdi seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk memberikanrekomendasikualitasbahanbakardenganmempertimbangkanpermintaankonsumen,emisikendaraan yang akan membedakan keuntungan padakonsumen, dan masyarakat pemakai.Penerapanrekomendasiinidiharapkanakandapatmengurangipengaruhemisikendaraanpadalingkungan,kepuasankonsumenterhadapkinerjakendaraan, dan meminimalkan kompleksitas peralatankendaraanyangakanmengurangibiayayangdikeluarkan pemakai. Spesifikasi WWFC terdiri dari4 kategori. Spesifikasi WWFC kategori 2 adalah untukpasaryangmensyaratkankontrolemisilebihketatsepertispesifikasiUSA(tier0atauTier1)danSpesifikasi Eropa (Euro stage 1 dan 2)III.PELAKSANAANPENELITIANA. MetodologiFormulasi bensin 91 RON yang ramah lingkungandengan membatasi kandungan aromat, benzena danOlefin sesuai spesifikasi WWFC dilakukandenganmembuat bensin dasar modifikasi yang diramu darikomponen-komponen bensin LOMC dan HOMC darisalah satukilang Unit Pengolahan Pertamina. Untukmembuatbahanbakardasarmodifikasi,terlebihdahuludianalisis sifat fisika/kimia dari masing-masingkomponen bensin, kemudian komponen-komponenbensindasar ini di campurkan dengan perbandingan% volume tertentu menjadi bensin dasar modifikasiyangdiberikode(BDM).Selanjutnyauntukmendapatkanbahanbakarjenisbensin91RON,kedalam percontoh bensin dasar modifikasi dilakukanpenambahansenyawaMTBEdenganvolumepenambahanbervariasi. TerhadapcampuranbahanTabel 16)Perbandingan Kandungan Hidrokarbondalam Spesifikasi Bensin Di Beberapa NegaraOlefin Benzen(ASTM D- 1319)(ASTM D- 4815) WWFC 91/95/98Category 1 91/95/98 50 - 5,0Category 2 91/95/98 40 18 2,5Category 3 91/95/98 35 18 1,0Category 4 30 18 1,0 EURO 95EURO 3 95 42 18 1,0EURO 4 89/96 35 18 1,0 Jepang 93 42 20 1,0 China 42 18 2,7 Malaysia 40 18 - Thailand 35 -1-2 IndonesiaBensin 91 91 50 - 5,0Bensin 95 95 40 - 5,0Spesifikasi Bensin dari beberapa sumber/NegaraKandungan Hidrokarbon, Maksimum (% Vol.)Aromatik (ASTM D-1319)Angka Oktana Riset ASTM D-269949MERAMUBAHAN BAKARJENIS BENSIN RON 91 LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEMI YULIARITA VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 46 - 54bakarmodifikasiinidilakukananalisis karakteristik fisika dan kimiasesuai spesifikasi bahan bakar jenisbensin91RONyangditetapkanPemerintah dan analisis kandungansenyawahidrokarbondenganmenggunakanmetodeujistandarASTM, sehingga didapatkan bahanbakarmodifikasijenisbensin91RON yang ramah lingkungan denganmembatasikandunganaromatik,olefin, dan benzena.Evaluasibahanbakarbensinmodifikasi91RONyangramahlingkungan,dilakukandenganmembandingkansifat-sifatfisika/kimianya dengan spesifikasi bahanbakar jenis bensin 91 RON menurutSurat Keputusan Dirjen Migas No.3674K/24/DJM/2006tanggal17Maret2006,sedangkanuntukkandungansenyawahidrokarbonmengacupadaspesifikasiWWFCkategori 2.B.BahanBahanyangdigunakandalampenelitianiniadalahkomponenbensindasarberasaldarikom-ponen-komponenbensindariUnitPengolahanVIPERTAMINAyaituRCCNaph-tha,Polygasoline,AHUnaphtha,danDTUnaph-tha.,dansenyawaMethylTertiaryButylEther (MTBE)sebagai komponen pengungkit angkaoktana(OctaneBososter).IV.HASILDANPEMBAHASANA. BensinDasarModifikasi(BDM)Formulasibahanbakarbensinjenis91ramahlingkungandilakukanberdasarkankepadapotensi(kemampuan kilang) dan mutu setiap jenis komponenbensin yang dihasilkan oleh kilang tersebut.Hasil survei didapatkan bahwa potensi HOMCdan LOMC dari kilang Unit Pengolahan VI Pertaminamasing-masing adalah 246,4 ton per jam dan 38,4 tonper jam seperti disajikan pada Tabel 3.Dari hasil pengujian angka oktana riset dan sifat-sifatfisika/kimiasertaevaluasipotensisetiap Research Octane Number:ASTM D-2699-86 91 RON min 91.0 95 RON min 95.0 98 RON min 98.0 Motor Octane Number:ASTM D-2700-86 91 RON min 82.0 95 RON min 85.0 98 RON min 88.0 2.1 Oxydation Stability minute min 480 ASTM D-525-99a Sulfur Content % m/m max 0.02 ASTM D-2622-98 Lead Content g/l max ND ASTM D-3237-97 Phosphorus Content mg/l ND ASTM D-3231-99 Manganese Content mg/l ND ASTM D-3831-94 Silicon mg/kg ND Oxygen Content % m/m max 2.7 ASTM D-4815-94a Olefins Content %v/v 18.0 ASTM D-1319-99 Aromatics Content %v/v max 40.0 ASTM D-1319-99 Benzene Content %v/v max 2.5 ASTM D-4420-94 Sedimen mg/l max 1 ASTM D-5452-97 Unwashed gums mg/100ml max 70 ASTM D-381-99 Washed gums mg/100ml max 5 ASTM D-381-99 Densitykg/m3Min-max 715-770 ASTM D-4052-96 Copper corrosion merit 1 ASTM D-130-94Properties Categori II MethodeTabel 21) Spesifikasi Bensin WorldWide Fuel Charter Kategori 2No.Jenis KomponenPotensi (Ton/jam*)Angka Oktana (RON)1. RCC Naphtha 241,3 91.22. Polygasoline 5,1 98.8246,41. DTU Naphtha 33,8 552. AHU Naphtha 4,6 60,438,4284,8 C. Total Potensi Mogas A. HOMC dengan komposisi:Total Potensi HOMC B. LOMC dengan komposisi:Total Potensi LOMCTabel 3Potensi dan Angka Oktana Tipikal KomponenBensin DasarProduk Kilang PERTAMINA50MERAMUBAHAN BAKARJENIS BENSIN RON 91 LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEMI YULIARITA VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 46 - 54komponen bensin yang berasaldariUPVIPertamina,makadipilihsatuformulabensindasaryangdibuatdaricampuran ke empat komponenbensindenganperbandingantertentu. Hasil uji angka oktanayang dilakukan terhadap bensindasarmodifikasiiniyangdilakukan dilaboratorium SemiUnjuk Kerja Aplikasi ProdukLemigas dengan alat Uji mesinCFR F-1adalah 89 RON. For-mulabensindasarinidiberikode BDM.Hasilanalisissifat-sifatfisika/kimiadarimasing-masingkomponenbensindibandingkandenganspe-sifikasi jenis Bensin 88 yangberlaku di Indonesiadisajikanpada Tabel 4. Sedangkan hasilanalisis sifat-sifat fisika/kimiabensindasarBDMdisajikanpada Tabel 5.B. BensinModifikasi91RamahLingkungan(BM-91)Bahanbakarbensinmodifikasi jenis RON 91 yangramahlingkungandapatdiramudaricampuran92%volumeBensinDasarModi-fikasi (BDM) dengan 8% vol-umeMTBE.BensinModi-fikasi ini diberi kode BM-91.Pengujian angka oktana yangdilakukanterhadapbensinmodifikasiBM-91dilabo-ratoriumSemiUnjukKerjaAplikasiProdukdenganalatUjimesinCFRF-1adalah92,5 RON. Nilai angka oktanaini memenuhi spesifikasi angkaoktanabensinjenis91yangditetapkanpemerintahdanspesifikasiyangditetapkanPertamina.Tabel 4Hasil Analisis Sifat-Sifat Fisika/Kimia Komponen Bensin Eks- KilangPertamina dibandingkan dengan Spesifikasi Bensin 88Tabel 5Hasil Analisis Sifat-Sifat Fisika/Kimia Bensin Dasar Modifikasi BDMdibandingkan dengan Spesifikasi Bensin 88Tabel 6Bensin jenis RON 91 modifikasi yang ramah lingkunganMin. maks.1Angka oktana riset 92,5 98,8 53,0 58,0 88 D-26992Density g/m3 729 724 721 742715770 AAS3RVP kPa 48,5 50,0 24,0 45,0 62 D-323 Distilasi: IBP 39,0 42,0 52,0 41,0 10% vol. PenguapanoC 53,0 75,0 79,0 73,0 74 50% vol. PenguapanoC 88,0 108,0 102,0 123,088125 90% vol. PenguapanoC169,0 139,0 135,0 165,0 180 Titik didih akhiroC 199,5 210,0 174,0 189,0 215 Residu% vol. 1,0 1,0 1,0 1,0 2,05Getah purwa mg/100ml 0,8 1,8 0,6 0,6 4 D-3816Kandungan belerang %massa 0,006 0,005 0,006 0,004 0,1 D-12667 Korosi bilah Cu Pada 3 jam/50oCASTM No. 1 1 1 1N0.1 D-1308Uji Doctor Negative Negative Negative Negative Negative IP 309Belerang merkaptan %massa 0,0003 0,0003 0,0002 0,0004 0,002 D-322710Warnamerah Kuning percontoh MS-0MS-0 MS-1 MS-21000 6,3 6,0 6,31500 13,5 13,2 13,62000 18,3 18,0 18,62500 23,5 23,0 23,83000 25,0 24,5 25,53500 27,0 26,0 284000 35,0 34,0 36Efek, %+0,87 -0,32Keterangan : - Tanda Negatif (-) artinya SFC percontoh - Tanda Positif (+) artinya SFC percontoh MS-2 < percontoh MS-0Putaran MesinOpasitas, % MS-1 > percontoh MS-077EFEK KANDUNGAN AROMATIK DALAM MINYAK SOLAR LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASDJAINUDDIN SEMAR VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 70 - 77bakar MS-0 adalah lebih rendah 2,76%; sedangkankonsumsi bahan bakar MS-2 dibandingkan dengankonsumsi bahan bakar MS-0 adalah lebih tinggi 1,79%seperti disajikan pada Tabel 6.3.OpasitasHasil-hasil uji opasitas/smoke percontoh minyaksolarMS-0,MS-1,MS-2padabebanmaksimummasing-masingdisajikanpadaTabel7,sedangkankecenderunganhasilujiopasitastersebutterhadapputaranmesin secaragrafik disajikanpada Gam-bar 6.Opasitas rata-rata percontoh minyak solar MS-1dibandingkan dengan opasitas rata-rata minyak solarMS-0 adalah lebih rendah 0,87%; sedangkan opasitasminyaksolarMS-2dibandingkandenganopasitasminyak solar MS-0 adalah lebih tinggi 0,32% sepertidisajikan pada Tabel 7.V. KESIMPULANDANSARANDari hasil uji sifat-sifat fisika/kimia dan hasil ujikinerja terbatas pada motor diesel Isuzu 4JA1 di atasdapat diambil kesimpulan dan saran seperti di bawahini.A.Kesimpulan1. Sifat-sifat fisika/kimiaKomposisi tiga percontoh minyak solar yang diujimeliputi: MS-0 (32,85% volume total aromatik dan11,39% volume poliaromatik), MS-1 (26,40% volumetotal aromatik dan 9,81% volume poliaromatik) danMS-2 (36,23% volume total aromatik dan 12,16% vol-ume poliaromatik).Hasil-hasil uji sifat-sifat fisika/kimia percontohminyak solar MS-0, MS-1 dan MS-2 tersebut meliputi:angka setana, berat jenis, viskositas, kandungan sul-fur,distilasi,titiknyala,korosibilahtembagadankandungan abu secara keseluruhan adalah memenuhispesifikasi minyak Solar 48 menurut SK Dirjen MigasNo. 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.2. Kinerjamesina. Hasil pengujian percontoh minyak solar modifikasirata-rata MS-1 dibandingkan dengan minyak so-lar referensi (MS-0) adalah- Torsi lebih tinggi 1,17%- Daya lebih tinggi 1,17%- Konsumsi bahan bakar spesifik lebih rendah 2,76%- Opasitas lebih rendah 0,87%.b). Hasil pengujian percontoh minyak solar modifikasirata-rata MS-1 dibandingkan dengan minyak so-lar referensi (MS-0) adalah- Torsi lebih rendah 0,92%- Daya lebih rendah 0,92%- Konsumsi bahan bakar spesifik lebih tinggi 1,79%- Opasitas lebih tinggi 0,32%.B.Saran-SaranPenelitian perlu dilanjutkan yaitu uji ketahanan (en-durance test) pada motor untuk mengamati pengaruhkandunganaromatikdalamminyaksolarterhadapterbentuknya deposit di ruang bakar mesin diesel.KEPUSTAKAAN1. ACEA, Alliance, EMA, JAMA, 2006, World-wide Fuel Charter.2. Barbara Elvers, 2008 Enegy Sources for Trans-portation Handbook of Fuel.3. DirjenMigas,2006,Spesifikasibahanbakerminyak jenis minyak Solar 48".4. Keith Owen dan Steven Coley, 2007, Automo-tive Fuels Reference Book, Edisi Kedua, SocietyofAutomotiveEngineersInc,,Warrendale,Amerika Serikat.5. Petroleum AssociationofJapan,1999,Petro-leum Toward Harmonization with Environment,PAJ, Tokyo.6. Robert Bosch, 2009 G. Uniform Engine Fuel andAutomotive Lubricants Regulation Handbook.7. Trevor Russell dan Douglas Brown, The Associ-ated Octel Company Ltd,, April 2000,EuropeanLow-Sulfur Diesel, the Influence of Additives onFinished Fuel, World Refining.8. UOP, 1998, Diesel Fuel Specifications and De-mand for the 21st Century, Des Plaines Illinois.78RANCANG BANGUN UNIT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN BI-OIL LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEDI GUNAWAN VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 78 - 86Rancang Bangun Unit Pirolisis untukPembuatan Bio-Oil Dari Minyak JelantahSkala LaboratoriumOleh: Edi GunawanPerekayasa Madya pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi LEMIGASJl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230Tromol Pos : 6022/KBYB-Jakarta 12120,Telepon : 62-21-7394422, Faksimile : 62-21-7246150Teregistrasi I tanggal 25 Januari 2010; Diterima setelah perbaikantanggal 18 Maret2010Disetujui terbit tanggal: 30 April 2010.S A R ITelah dilakukan rancang bangun unit pirolisis skala laboratorium, yang terdiri atas tangki umpan,reaktor, umpan N2, separator dan tangki penampung secara operasional mampu untuk membuatbio-oildariminyakjelantah.Reaktordirancangdandibuatdengandiameter3in.dandanpanjang 40 cm, bagian dalamnya diisi dengan bahan isian kuarsa, dilengkapi dengan pemanas,tanpaadanyaoksigen(karenaN2sebagaiblanketing)bisamenjalankanprosesperengkahantermal terhadap minyak jelantah. Kondisi terbaik yang dicapai untuk memperoleh bio-oil yaitupada suhu pirolisis 4000C,ketebalan bahan isian kuarsa15 cm , danukuran partikel kuasa -6+8mesh.Bio-oil adalah bahan bakar cair yang dihasilkan melalui teknologi pirolisis atau pirolisis cepat.Pengembangan bio-oil dapat menggantikan posisi bahan bakar hidrokarbon dalam industri , sepertiuntuk mesin pembakaran, boiler, mesin dieselstatis, dan heavy fuel oil, light fuel oil.Hasil percobaanini mengahasilkanbio-oil dengan mutu sebagai berikut :- viskositas kinematis pada 50oC. =34 cSt.- titik nyala (mangkok tertutup) =112oC- kadar air % volume =0- masa jenis pada 50oC , kg/m2 =907- angka asam mg KOH/g =0,02- kadar belerang % berat =0,004Kata kunci: Jelantah, Pyrolysis, Bio-oilABSTRACTDesignandengineeringwasmadeonalaboratoryscalepyrolysisunit,thatconsistsoffeedtank,reactor,N2feed,separator,andtankforliquidsthatiscapabletomakebio-oilfromrefusedfryingoilthathasbeenusedforfrying.Thediameterofthereactoris3in.and the length is 40 cm. The inside of the reactor is filled by quartz material, and there is nooxygeninside(becauseN2asblanket).Thereactorcanruntheprocessofthermalcrack-ingontheusedfryingoil.Thebestconditionthatcanbereachedforproducingbio-oilwasthepyrolysisoftemperature4000C,thethicknessofquartzmaterial15cm,andthequartzparticlesizeof-6+8mesh.Bio-oilistheliquidfuelthatisproducedbypyrolysistechnologyorquickypyrolysis.Thedevelopmentofbio-oilcanreplacethepositionofthehidrocarbonfuelinindustrysuchasiscombustionengine,boiler,staticdieselengine,andheavyfueloil,lightfueloil.Theresultofthisresearchproducesbio-oilwiththequalityasfollow:79RANCANG BANGUN UNIT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN BI-OIL LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEDI GUNAWAN VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 78 - 86I.PENDAHULUANHarga minyak mentah dunia yang tidak menentu,saat ini sekitar 70 dollar AS per barrel. Hal ini membuatnegara-negarapengimporminyakmasihtetapkonsistenmencarisumberenergialternatifuntukmenggantikan bahan bakar minyak fosil yanglambatlaun cadangannya akan menipis. Pilihannya jatuh padabahan bakar nabati yang dianggap dapat dimanfaatkansecara berkelanjutan karena dapat diperbaharui dalamjangka pendek. Bahan bakar jenis ini juga dicatat lebihramahlingkungankarenaefekrumahkacayangdihasilkandaripenggunaannyalebihsedikitdibandingkan dengan bahan bakar minyak fosil.MenurutroadmapBiooilKementerianEnergiDan Sumber Daya Mineral untuk tahun 2005-2025,penggunaan Bio Oil untuk keperluan panas mengalamikenaikan konsumsi rata-rata sebesar 2% untuk setiap5tahunkedepan.Dalampemanfaatanbiofuelpengelompokan bio-oil terdiri atas dua bahan bakaryaitu biokerosin sebagai pengganti minyak tanah, danminyakbakarsebagaipenggantiHSD(HighSolarDiesel). Keduanya menggunakan bahan baku minyaknabati denganteknologi pirolisis.RancangBangunUnitPeralatanPirolisis,bertujuanuntukmemembuatsatuunitperalatanpirolisis, sehingga dengan proses dekomposisi termaldiharapkandapatdimanfaatkanuntukprosespembuatanbio-oil dari minyak jelantah dalam skalalaboratorium.II.BAHANBAKUA.MinyakGorengBekas(jelantah)Jelantah adalah bahan minyak goreng bekas yangterbuang dan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhapabila digunakan kembali sebagai minyak gorengkarenasifatnyayangkarsinogen.SenyawaTransFatakan muncul jika minyak goreng dipanasi berulangkaliatau memanasiminyak dalamwaktu yg sangatlama.TransFat ini akan :1. Memasukisel-seltubuhdanakanmerusakmembran sel dan fungsi sel.2. Merusak vitamin dan nutrisi yang lain3. Menurunkan kolesterol baik4. Meninggikan kolesterol jelek5. Dapat menimbulkan kanker dan gangguan jantung6. Dapat menyebabkan alergi.KebutuhanCPOsebagaibahanbakuindustriminyak gorengdalam negeri sekitar 20 % dari totalCPO atau sekitar 2,8 juta ton. Sedangkan kebutuhanminyakgorengdalamnegeriterbesaradadipulauJawa, yaitu 200.000 - 280.000 ton per bulan sedangkankebutuhan di Luar Jawa masing-masing pulau besar,kebutuhannya berkisar antara 70.000 - 90.000 ton perbulan(Kompas,2007).DengandemikiandapatdiasumsikanbahwatingkatketersediaanminyakgorengbekasdiIndonesiamasihcukuptinggi,meskipun angkanya jelas di bawah jumlah kebutuhanminyak goreng (kira-kira jumlah minyak jelantah 25%dari jumlah minyak goreng yang tersedia) . Sangatlahberalasanjikakitamenggunakanminyakgorengbekas sebagai bahan baku, dan ke depan dalam skalayang lebih besar.III.BIO-OILA.StandarMutuBio-oilMengacu kepada road map Biooil DESDM 2005 2010 pencapaian produksi bio-oil dapat diperolehdenganteknologipirolisiscepat,dankebutuhanpanasnya yang cukup tinggi. Dari pendekatan yangberbeda, pirolisis terlihat sebagai sebuah metode yangsederhanadanefisienuntukmemproduksibahanbakar (Lima, G.Daniela, 2003).Dua faktor pentingyangperludiperhatikanpadaprosesdekomposisitermalterhadapminyakjelantahadalahterjadinyapenurunanharga viskositas dan naiknya harga titiknyala.Pengembanganbio-oildapatmenggantikanposisi hidrokarbon dalam industri, seperti untuk mesinpembakaran,boiler,dieselstatisdenganputaran-Kinematicviscosityat500C =34cSt.-Flashpoint(closedbowl) =1220C-Watercontent%volume = 0-Specificmassat500C,kg/m2= 907-AcidcontentatmgKOH/g =0,02-Hydrocholoricacidcontent%weight =0,004Keywords:Oilthathasbeenusedforfrying,Pyrolysis,Bio-oil80RANCANG BANGUN UNIT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN BI-OIL LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEDI GUNAWAN VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 78 - 86sampai 1500 rpm, dan gas turbin.Pada skala yang lebih besar, perludiperhitungkan faktor energi panasyangdigunakanpadaprosespembuatannya.Padawaktudiselenggarakan-nya Workshop Pengembangan danPemanfaatanBiodieselsebagaiBahanBakarAlternatifolehDirektoratJenderalListrikdanPemanfaatanEnergiDESDMprodukbio-oil mempunyai standarmutubio-oilsepertiyangditun-jukkan pada Tabel 1.IV.PERANCANGANUNITPROLISISA.Flow Diagram ProcessUnitpirolisisiniterdiridaritangki umpan (T-01), Flow meter(F-01), Valve (V-01), Reaktor (R-01),gasN2,pendingin(HE-01),separator(S-01)dantangkipenampunghasil(bio-oilT-01).PFDditunjukkansepertipadaGambar1danReaktorpadaGambar 2.B.Reaktor1.UmpanReaktorReaktor adalah sebagai tempatterjadinyaprosesperengkahantermal.Umpanmasukreaktoradalah minyak jelantah pada kondisiatmosferikdantemperaturtinggi(4000-5000C),tanpaadanyaoksigen,disebabkanadanyagasN2inert,yangmengisireaktorterlebihdahulu.GasN2tersebutjugamempermudah pelepasan zat-zatyangmudahmenguapdansangat sedikit pembentukan arang.Reaktordirancangdengankapasitas maksimum 2 L/J.2.PerhitunganReaktorPemilihan pipaKarena reaksi melibatkan senyawa yang korosif,makabahanyangdigunakanadalah stainleessteelTabel 1Standar Mutu Bio OilGambar 1Proses Flow Diagram Unit PirolisisAIAI 316 (Brownell and Young, 1959), maka,- Tekanan bahan yang diijinkan, fall = 15000 psi- Efisiensi sambungan untuk jenis double welded,E = 0,8No. Parameter SatuanNilai1Angka AsamMg KOH/gMaks 2.02Fosfor(mg/kg)Maks 103Kadar air & sedimen% - volumeMaks 0.0754Bahan tak tersabunkan% - beratMaks 2.05Viskositas kinematik pada 50Cmm2/s (cSt)Maks 366Angka tersulfatkan% - massaMaks 0.027Angka penyabunanMg KOH/g180 - 2658Angka iodiumg - l2 / 100 gMaks 1159Titik nyala (mangkok tertutup)CMin 10010Residu karbon% - massaMaks 0.411Massa jenis pada 50Ckg/m3 900 - 92012Angka setana-Min 3913Belerang(% - berat)Maks 0.0181RANCANG BANGUN UNIT PIROLISIS UNTUK PEMBUATAN BI-OIL LEMBARAN PUBLIKASI LEMIGASEDI GUNAWAN VOL. 44. NO. 1,APRIL2010: 78 - 86- MinimumCorrosonallowance,c=0,002(Brownell & Young, 1979)Pemilihandiameterpipaberdasarkanpadapertimbangan agar perpindahan panas dapat berjalandengan baik. Colburn telah meneliti hubungan rasioDp/Dt(diameterpartikel/diameterpipa)terhadaptransfer panas pipa berisi katalis/pipa kosong (hw/h).Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :Diameter partikelbahan isian diambil 0,2 mm,dameter dalam tube reaktor, IDr =13,3 mm = 0,5349inc., maka diambil pipa dengan ukuran standar NPS,Sch. 40 dengan :Inside diameter (ID) r= 0,622 in. = 15,7988 mm =1,5799 cm.Outside diameter (OD) r=