LPJ Muskerwil ILMPI Sumatera 2013

Auzie Azliansyah

1. Nama KegiatanNama kegiatan ini adalah Musyawarah dan Rapat Kerja Wilayah Sumatera Ikatan

Lembaga Mahasiswa Psikologi Seluruh Indonesia, yang kemudian disebut sebagai Muskerwil ILMPI Sumatera.

2. Tema KegiatanTema yang diusung dalam Muskerwil ILMPI Sumatera kali ini adalah “Bersatu dalam

Keseragaman Budaya untuk Indonesia Tersenyum.” Tema ini diambil dikarenakan peserta Muskerwil ILMPI Sumatera berasal dari berbagai daerah di Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, dan Lampung yang pastinya membawa kebudayaan khasnya dari daerah masing-masing. Namun demikian, keberagaman ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk bersatu demi mewujudkan tujuan dari ILMPI itu sendiri, yaitu membuat Indonesia tersenyum.

3. Penyelenggara, Waktu dan Tempat KegiatanMuskerwil ILMPI Sumatera kali ini diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas

Medan Area. Rangkaian acaranya sendiri dimulai pada hari Selasa, 4 Juni 2013 dan diakhiri pada Jum’at 7 Juni 2013 waktu subuh, bertempat di Aula PBSI Medan. Sebagai tambahan, pembukaan Muskerwil ILMPI Sumetera dilakukan di salah satu gedung milik Universitas Medan Area. Penginapan untuk peserta juga disediakan oleh panitia di Mess PBSI yang satu komplek dengan Aula PBSI.

4. Deskripsi Kegiatan.Muskerwil ILMPI Sumatera kali ini diikuti oleh 10 Unversitas dari Sumatera yaitu

Unsyiah, Unmuha, STIP Harapan Bangsa (Aceh), USU, UMA (Sumatera Utara), UIN Suska (Riau), IAIN Imam Bonjol Padang, UPI YPTK Padang, Universitas Andalas (Sumatera Barat) dan Universitas Muhammadiyah Bandar Lampung (Lampung).

Rangkaian acara dimulai pada Selasa, 4 Juni 2013 sekitar jam 9 malam dengan kegiatan Malam Keakraban. Pada kegiatan ini setiap peserta memperkenalkan dirinya masing-masing, lalu ada beberapa peserta menyanyikan beberapa lagu untuk mencairkan suasana. Kegiatan ini diakhiri sekitar jam 11 malam.

Esoknya, sekitar jam 10 pagi, bertempat di salah satu gedung di Universitas Medan Area, Muskerwil dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor UMA. Pembukaan ini dimeriahkan oleh penampilan tari-tarian khas Sumatera Utara seperti Tari Tor-Tor.

Sekitar jam 12 siang selesai makan siang, musyawarah pendahuluan dimulai dengan agenda pembahasan manual acara persidangan, draft tata tertib musyawarah dan draft

pemilihan presidium sidang tetap. Awalnya sidang berjalan lancar hingga ketika pembahasan draft tata tertib pada pasal ketiga dan keempat tentang peserta dan hak peserta, saudara Hanif Muslim dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau mempertanyakan definisi peserta sidang dan kenapa tidak ada status peserta penuh dan peninjau pada persidangan tersebut. Suasana sidang pun sempat memanas dengan adu argumen antar peserta mengenai dua pasal ini. Akhirnya setelah perdebatan yang cukup alot dan panjang, pada jam 5 sore pasal ketiga dan keempat selesai dibahas. Lalu sidang pun kembali berjalan dengan lancar hingga pemilihan presidium tetap pada pukul 18.20 WIB. Presidium yang memimpin sidang adalah Ridho (UMA), Fatima (UIN Suska), dan Anwar (Unmul). Sidang diskors dan musyawarah lanjutan yaitu musyawarah I akan dilanjutkan selesai makan malam dan sholat Isya’.

Selesai rehat, Musyawarah I dengan agenda Pembacaan LPJ oleh Koorwil Sumatera ILMPI periode 2012-2013 dimulai. Pembacaan LPJ dilakukan oleh Muhammad Fadhli, Koorwil Sumatera periode 2012-2013 dari IAIN Imam Bonjol Padang. Cukup banyak program kerja yang terlaksana pada periode ini, diantaranya kunjungan kerja ke beberapa universitas anggota, BANINFO Say Hallo, ILMPI Goes to Media, Psychological Education Training (PET), dan yang cukup menarik perhatian adalah FGD yang dilakukan oleh teman-teman kita di Aceh, karena dari FGD ini lahirlah sebuah gerakan yang bernama PSMH (Psychological Students of Mental Health).

Selesai pembacaan LPJ oleh Koorwil Sumatera, muncul berbagai respon dari peserta musyawarah baik yang mengajukan pertanyaan ataupun memberi saran dan masukan. Seorang peserta dari Universitas Medan Area mempertanyakan kenapa di LPJ tidak ada kegiatan yang diselenggarakan di Sumatera Utara. Pertanyaan ini langsung dijawab oleh Muhammad Fadhli yang mengakui bahwa untuk Sumatera Utara, memang ILMPI belum terlalu mengena di mata mahasiswa Sumatera Utara, dan menjadi tugas bersama untuk menyatukan dan menumbuhkan rasa saling memiliki antara kampus-kampus psikologi yang ada di Sumatera Utara. Fauzi dari USU memberi saran agar kedepannya LPJ diperbaiki formatnya agar lebih bagus lagi, dan program yang bagus seperti PSMH agar dimasukkan ke dalam LPJ agar dapat menjadi stimulus positif untuk pengurus periode berikutnya. Akhirnya, setelah beberapa tanggapan dari peserta lain, pukul 23.35 LPJ pengurus periode 2012-2013 secara sah diterima.

Tepat pada pukul 23.42 WIB Musyawarah II yang beragendakan pemilihan Koordinator Wilayah Sumatera periode 2012-2013 dimulai. Musyawarah dimulai dengan membahas metode pemilihan yang akan digunakan. Metode yang disetujui adalah setiap Universitas mengusulkan satu nama untuk menjadi bakal calon Koorwil yang ditulis dalam secarik kertas. Lalu setiap bakal calon wajib menyatakan kesediaannya di depan umum. Apabila tidak bersedia, bakal calon harus mengemukakan argumentasinya dan harus diterima oleh forum.

Setelah setiap universitas mengajukan bakal calon yang diusungnya. Muncullah nama nama yaitu Muhammad Fadhli (IAIN Imam Bonjol Padang) yang sekaligus Koorwil periode sebelumnya, Nanda Sari Suhada (Universitas Medan Area), Zakiatan Munira (Universitas Syiah Kuala), Hanif Muslim (UIN Sultan Syarif Kasim), dan Khaeruddin (Universitas

Medan Area). Seluruh bakal calon menyatakan kesediaannya kecuali saudara Hanif Muslim, yang berargumentasi bahwa pengalamannya di ILMPI terhitung masih nol dan karena beliau merupakan wakil presiden BEM UIN Suska maka beliau juga terbentur aturan di Fakultasnya yang melarang dirinya untuk rangkap jabatan. Argumentasi saudara Hanif Muslim diterima forum dan meninggalkan empat calon untuk dipilih.

Selanjutnya calon Koorwil diberikan waktu 20 menit untuk mengisi Curriculum Vitae, sekaligus menyiapkan opininya tentang pandangan terhadap ILMPI, dan menyatakan visi dan misinya apabila terpilih menjadi Koorwil periode berikutnya. Sedangkan bagi peserta lain, waktu 20 menit ini dipakai untuk berkompromi mengenai calon yang akan dipilih nanti.

Setelah 20 menit selesai, masing-masing calon menjelaskan CV, pandangan terhadap ILMPI, dan visi misi kedepannya. Setelah mendapat tanggapan dari peserta, tibalah saatnya pemilihan. Disinilah terdapat dinamika dalam pemilihan Koorwil, dimana terdapat suara yang pada awalnya mengusung salah satu calon, berpindah ke calon yang lainnya. Di akhir penghitungan suara, akhirnya Muhammad Fadhli (IAIN UB Padang) kembali terpilih menjadi Koordinator Wilayah untuk periode 2013-2014 dengan lima suara, diikuti Zakiatan Munira (Unsyiah) dengan tiga suara, dan Khaeruddin (UMA) dengan dua suara. Akhirnya Musyawarah II selesai pada pukul 02.39 WIB. Sidang pun diskors hingga esok pagi.

Musyawarah dilanjutkan pada jam 10 pagi dengan agenda pemilihan dan pembentukan Pengurus Harian Wilayah (PHW) dan Pengurus Wilayah (PW), dimulai dengan pemilihan PHW. Secara umum, tata cara pemilihan PHW hampir sama dengan pemilihan Koorwil, hanya saja, setiap universitas berhak mengajukan tiga nama beserta badan yang direkomendasikan untuk ditempati. Selain itu, hak pilih ada pada Koorwil terpilih dengan pertimbangan DPO wilayah Sumatera yang terdiri dari PHW periode sebelumnya. Setelah setiap universitas mengusung nama-nama yang dicalonkan menjadi PHW, akhirnya muncullah 28 nama yang diusung untuk menempati pos yang dijagokan. Perdebatan kembali muncul ketika akan diadakan pemilihan. Saudara Hanif Muslim dari UIN Suska berargumen bahwa penentuan pos yang hanya dilakukan oleh Koorwil terpilih melanggar pasal 4 ayat 1 Tata Tertib Musyawarah tentang hak suara. Selain itu, beliau mempertanyakan apakah seorang Koorwil boleh menjabat dua kali. Beberapa peserta menyatakan bahwa hak suara peserta sudah dilaksanakan ketika setiap universitas mengajukan nama untuk menjadi calon PHW. Peserta lain juga menyatakan bahwa kalau tidak ada ketentuan dari BPO yang melarang seseorang menjabat Koorwil dua kali, maka Muhammad Fadhli sah untuk memimpin Sumatera untuk kedua kalinya. Perdebatan kembali berlangsung alot dan bahkan sempat mengalami deadlock karena masing-masing pihak bersikukuh mempertahankan pendapatnya. Untuk meredakan suasana yang memanas dan juga mengumpulkan pihak-pihak yang berbeda pendapat agar menyamakan persepsi, diadakanlah lobby informal sebanyak dua kali, yang akhirnya membuahkan hasil, yaitu tata cara pemilihan PHW tetap seperti sedia kala, dan kekurangan yang terdapat pada BPO agar dijadikan rekomendasi untuk diperbaiki pada munas mendatang. Setelah suasana sidang kembali mendingin, akhirnya Koorwil dengan pertimbangan DPO menyeleksi nama-nama yang diusulkan untuk menjadi PHW. Pada pukul 17.20 Koorwil mengumumkan hasil seleksi dan yang terpilih adalah Zakiatan

Munira (Unsyiah) di Badan Kesekretariatan Wilayah, Hanna Afifah Wahyuni (UPI YPTK Padang) di Badan Keuangan Wilayah, Faisal Aulia (Universitas Andalas) di Badan Informasi dan Komunikasi, Teuku Riki Azhari (Unsyiah) di Badan Pengembangan Organisasi, Nanda Sari Suhada (UMA) di Badan Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat, dan Annisa Elfira Khairani (Universitas Andalas) di Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuan. Kemudian sidang diskors hingga selesai acara penutupan.

Selesai sholat Isya’, peserta kembali dikumpulkan untuk menyaksikan acara penutupan, sekalian menandatangani deklarasi pembentukan pengurus baru. Dan akhirnya sekitar jam sembilan malam Muskerwil ILMPI Sumatera secara formal ditutup.

Meskipun secara formal sudah ditutup, tetapi Muskerwil ILMPI Sumatera belumlah berakhir, sidang kembali dilanjutkan dengan agenda pemilihan pengurus wilayah. Namun pada jam 10 malam, muncullah berita yang mengejutkan dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, mereka secara resmi walk-out dari Muskerwil ILMPI Sumatera dan memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan ILMPI pada periode berjalan. Mereka beranggapan bahwa sidang saat ini mengalami kecacatan dan tidak mengakui kepengurusan periode baru. Hal ini tentu saja membuat semua pihak terkejut, tetapi akhirnya peserta sidang yang lain memaklumi setelah mendengarkan rasionalisasi dari pihak UIN Suska Riau.

Lanjut ke pemilihan pengurus wilayah, yang berjalan cukup lancar dan menghasilkan ketentuan bahwa setiap universitas berhak untuk mengajukan maksimal tiga nama dari delegasi yang dikirim untuk mengisi pos di masing-masing badan. Untuk memenuhi kuota yang dibutuhkan masing-masing bidang, maka akan dilakukan Open Recruitment secara terbuka yang akan dibuka selesai Muskerwil ILMPI Sumatera. Agenda pemilihan PW selesai pada pukul 00.12 WIB. Setelah membahas keputusan tambahan, pada pukul 01.00 Musyawarah III resmi berakhir dan sekaligus mengakhiri Musyawarah Wilayah kali ini.

Sidang beralih ke Rapat Kerja Wilayah, dimana setiap Badan merumuskan program kerja untuk ke depannya. Rakerwil berjalan lancar dan cukup cepat, dan setiap program kerja yang diajukan tidak mendapat tentangan yang berarti dari peserta sidang, hanya sedikit saran untuk memperbaiki agar program yang ada berjalan lancar dan mendapat menfaat ketika dieksekusi nantinya.

Lanjut ke tender Muskerwil 2014, sebagian besar peserta mengajukan HIMA Psikologi Unand sebagai tuan rumah selanjutnya, namun dikarenakan kami delegasi merasa HIMAPSI belum siap untuk mengadakan acara sebesar ini, maka dengan berat hati kami menolak, dan akhirnya IAIN Imam Bonjol Padang mengatakan siap menggelar acara Muskerwil tahun depan.

Sebagai tambahan, berikut adalah delegasi Psikologi Unand berikut pos yang ditempati di ILMPI Wilayah Sumatera:1. Annisa Elfira Khairani (Koordinator Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuan)2. Auzie Azliansyah (Staff Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuan)3. Aviola Natasya Benni (Staff Badan kesekretariatan)4. Faisal Aulia Darmawan (Koordinator Badan Informasi dan Komunikasi)

5. Foto Kegiatan