lpj hmi pembinaan aparatur organisasi (pao) it telkom

14

Click here to load reader

Upload: didseee

Post on 10-Dec-2015

671 views

Category:

Documents


113 download

DESCRIPTION

Laporan Pertanggung Jawaban Bidang PAO

TRANSCRIPT

Page 1: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ) HMI

BIDANG PEMBINAAN APARATUR ORGANISASI (PAO)

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

KOMISARIAT ITTELKOM

Assalammu’alaikum wr wb,

“ Wahai anak! Berapa malam engkau berjaga guna mengulang-ulang ilmu, membaca buku, dan engkau haramkan tidur atas dirimu. Aku tak tahu, apa yang menjadi pendorongmu. Jika yang menjadi pendorongmu adalah kehendak mencari materi dan kesenangan dunia atau mengejar pangkat atau mencari kelebihan atas kawan semata, maka malanglah engkau. Namun jika yang mendorongmu adalah keinginan untuk menghidupkan syariat Rasulullah saw dan menyucikan budi pekertimu serta menundukkan nafsu yang tiada henti mengajak kepada kejahatan, maka mujurlah engkau. Benar sekali kata seorang penyair, “Biarpun kantuk menyiksa mata, Akan percuma semata-mata jika tak karena Alloh semata”.

Dalam catatan Imam Al-Ghazali

I. PENDAHULUAN

Adalah rasa syukur yang selalu kita ucapkan kepada Allah yang telah memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk selalu menggunakan potensi yang diberikan, agar mampu menjalankan nikmat kehidupan yang diberikanNya, dengan selau intropeksi atas segala kinerja yang telah dilaksanakan, serta terus berproses menjadi manusia yang mampu berfikir dan menggunakan akalnya untuk mewujudkan hakikat penciptaan manusia di bumi ini.

Shalawat dan salam kepada rasulullah SAW semoga terus kita jadikan sebagai teladan untuk arah kehidupan kita, dan terus kita doakan agar apa yang telah diajarkan oleh Beliau kita amalkan dalam kehidupan ini

Rekan seperjuangan yang berbahagia,,,

LPJ tahun ini merupakan sebuah langkah strategis untuk evaluasi secara menyeluruh terhadap tanggung jawab yang telah diemban kepengurusan HMI Komisariat Ittelkom Khususnya Bidang Pao, Harapannya kita bisa menghasilkan pemikiran-pemikiran yang membangun untuk terwujudnya aparatur organisasi lebih baik.

Selama beberapa bulan terakhir kami sudah berusaha menunjang kepengurusan Komisariat menjadi lebih baik, meskipun beberapa agenda program kerja menunggu giliran. Dengan Rapat RAK ini semoga dapat menjadi bentuk Evaluasi yang tepat untuk melakukan objektifikasi terhadap kepengurusan HMI Komisariat It Telkom periode kedepan, dan menemukan

Page 2: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

rekomendasi-rekomendasi yang dapat memperkokoh gerak organisasi ini untuk masa bakti beberapa bulan berikutnya.

Dengan demikian, kami atas nama bidang Pembinaan Aparatur Organisasi(PAO) berangkat dari kejujuran dan ketulusan hati untuk berinstrospeksi diri secara obyektif akan melaporkan sejumlah aktifitas yang kami telah lakukan salama beberapa bulan terakhir.

Sebagai bahan evaluasi, dengan segala kerendahan perkenankanlah kami menyampaikan laporan kerja kepengurusan bidang PAO HMI Komisariat IT Telkom.

II. KONDISI OBYEKTIF

Rekan seperjuangan yang kami banggakan,,,

Saat sebuah organisasi berada dalam keadaan yang dianggap sangat memprihatinkan atau mengkhawatirkan, maka seseorang atau sekelompok orang akan sangat mudah mengingat dan merindukan masa lalu yang dianggap jauh lebih baik dan normal dibandingkan dengan masa yang sedang dihadapi saat ini, dalam keadaan seperti ini pada benak sebagian kalangan muncul keinginan untuk mengkinikan masa lalu, meskipun ia sadari bahwa itu tidak mungkin. Maka yang sangat mudah kita dengar ungkapan-ungkapan “dulu kita terkenal, dulu kita besar, dulu kita berperan, dulu kita diakui, dulu kita hebat, dan dulu kita-dulu kita yang lain.”

Manusia pada hakikatnnya – meminjam istilah Syariati, adalah makhluk yang menunggu, yakni menunggu terwujudnya keadaan yang ideal, keadaan yang diidamkan, yaitu kondisi terwujudnya kesejahteraan, keadilan, keamanan, kenyamanan, ketentraman serta kebahagiaan yang abadi. Sebuah keadaan yang dalam perspektif filsafat sejarah disebut masa “pasca sejarah” dimana konflik, persaingan antar manusia tak lagi ada, sehingga manusia sudah berada dalam ketetapan yang abadi, yakni tanpa masalalah.

Tetapi, karena keadaan yang dinanti itu bersifat normative-konseptual, dan karena masa depan itu adalah ghaib, maka “masa lalu” adalah keadaan yang paling tepat untuk dan menjadi rujukan sebagai perbandingan dengan masa (kini) yang sedang dihadapi.

Kerinduan akan masa lalu hingga keinginan untuk mengkinikan masa lalu yang dianggap lebih baik hanyalah merupakan salah satu jalan yang (biasanya) ditempuh oleh sebagian orang untuk mengobati kesesakan atau ketidak nyamanan keadaan yang sedang dihadapi. Selain itu terdapat beragam jalan yang (bisa) ditempuh.

Tidak bisa dipungkiri bahwa HMI saat ini ( khususnya secara internal) menghadapi beberapa masalah baik dari segi kuantitas maupun kualiatas kadernya yang menyebabkan HMI tidak lagi menarik untuk diikuti oleh kalangan mahasiswa, begitu juga tidak menarik bagi para kadernya untuk tetap berada dan melanjutkan proses perkaderan di HMI. yang menjadi

Page 3: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

pertanyaan kemudian, bagaimana masalah-masalah tersebut bisa diatasi? Apa yang mesti ditempuh? Dan siapa yang bertanggung jawab?

Secara historis, sebagian kalangan mungkin ada yang beranggapan bahwa HMI pernah mengalamai – meminjam istilah periodisasi dalam sejarah masa kejayaan atau masa keemasan yang layak dirindukan kembali dimana pada masa itu, misalnya era 60an HMI melahirkan segudang tokoh, intelektual, negarawan atau yang lainnya. Akan tetapi, jika kemudian merujuk pada kondisi ideal sebagaimana yang termaktub dalam konstitusi, khitah perjuangan, pedoman pekaderan dan pedoman pengader, sepertinya kondisi yang dianggap sebagai masa keemasan tersebut masih perlu ditelaah kembali, sehingga tidak terjebak pada romantisme masa lalu. Sebagai sebuah perbandingan dan pembelajaran tentuh sah-sah saja, tetapi akan sangat keliru jika problem yang dihadapi masa kini dianggap hanya bisa diselesaikan dengan menghadirkan masa lalu sebagai solusi, akan sangat keliru juga jika keadaan masa kini disalahkan karena tidak sebagaimana masa lalu yang dianggap lebih baik.

Sebagian lagi ada yang beranggapan bahwa problem yang sedang dihadapi bisa diselesaikan dengan kembali kepada konstitusi dan pedoman-pedoman yang lain. Kami sepakat dengan ini. tetapi persoalannya tidak mudah diselesaikan sebagaimana aturan normatif dengan ungkapan, seharusnya begini, seharusnya begitu, dan seharusnya-seharusnya yang lain sebagaimana dalam tantan konseptual-normatif. Jika begitu, apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan problem yang dihadapi?

Terdapat tiga unsur yang saling berkaitan dalam HMI yang apabila masing-masing unsur tersebut bisa berjalan sebagaimana idealnya maka masalah (internal) HMI akan bisa dikurangi atau bahkan diselesaikan. Ketiga unsur tersebut yaitu, Kader, Pengader dan Perkaderan. Dua unsur yang disebut pertama secara konstitusional hanyalah dipisahkan berdasarkan tingkat atau jenjang perkaderan yang diikuti. Adapun segala proses yang terjadi dan dilakukan oleh kader disebut perkaderan, atau istilah lainnya perkaderan adalah segala aktifitas (kader) HMI. Masing-masing dari ketiga unsur tersebut memiliki konsep ideal yang apabila direalisasikan dengan baik maka HMI akan berada pada kondisi yang diharapkan.

Perlunya Kesadaran Kader dan Pengader

Apakah kembali pada masa lalu atau kembali kepada konstitusi akan mampu menjadi solusi bagi ketidak-idealan HMI masa kini, hakikatnya hanyalah sebuah pilihan yang tidak terlalu besar pengaruhnya. Pilihan itu akan hadir sebagai solusi jika didasari atas kesadaran dua unsur penting di HMI yaitu : Kesadaran Kader dan Kesadaran Pengader.

Keadaran kader dan Kesadaran Pengader adalah lebih dari sekedar mengetahui apa itu HMI, misalnya ia faham tentang konstitusi, pedoman perkaderan, pedoman pengader dan

Page 4: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

ketentuan-ketentuan lainnya. Keadaran tersebut memang harus dimulai dengan mengetahui hal-hal tersebut, malahan diperlukan membacanya berulang-ulang, sehingga kalau bisa ia hafal atau istilah secara pengetahuan bisa disebut “diluar kepala”.

Namun, pengetahuan tentang-tentang semua itu belum menjamin bahwa ia memiliki kesadaran itu. kesadaran kader dan kesadaran pengader lebih dari itu. ia mewujud dalam segala aktivitas hidupnya sebagai seorang kader maupun pengader yang selalu mengarah pada terciptanya ia sebagai insan ulil albab dan terwudunya tatanan masyarakat yang diridhai Allah SWT. Mereka yang memiliki kesadaran ini bukanlah kader atau pengader yang hanya memenuhi syarat secara formal, lebih dari itu kader yang sadar adalah mereka yang mampu menjadi pengader bagi dirinya dan bagi yang lain. kader dan pengader yang sadar inilah yang akan mampu mampu menjadi teladan yang siap menjalankan dan menjaga amanah perkaderan dan perjuagan di HMI.

Bagaimana cara membentuk dan menanamkan kesadaran itu? yaitu melalui sistem perkaderan yang dinamis-kontestual. Yakni mikanisme perkaderan yang tidak terjebak sekaligus tidak meninggalkan (pada) formalitas, tetapi juga mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan kondisi yang beragam.

Dari kondisi tersebut kami memilki kesadaran dengan memiliki pandagan Objektif terhadap kondisi HMI Komisariat It telkom Periode 2013-2014, Dalam sudut pandang Bidang Pembinaan Aparatur Organisasi

1. Secara umum dari program kerja yang telah terlaksana, sebagian besar hanya diarahkan kepada penunjang kualitas kader dan struktural kampus. Sementara Kondisi pengurus Komisariat dengan masyarakat sekitar kampus belum terjalin dengan seutuhnya padahal aspek ini sangat bermanfaat bagi HMI.

2. Mahasiswa pada umumnya mengenal HMI dan mengikuti HMI dari kader yang memiliki eksistensi Struktural Kampus.

3. Kajian yang dibentuk untuk menjadikan kader HMI yang berkualitas perlu dievaluasi secara khusus karena belum bisa diterapkan secara konkrit di kehidupan kampus

4. Belum adanya program kerja Populis yang membuat HMI dikenal eksistensinya Oleh Mahasiswa dalam lingkup yang lebih besar

III. PROGRAM KERJA BIDANG PAO

Sajian Aktifitas

Berangkat dari sumberdaya pengurus yang sangat terbatas dengan segala keadaan, kami berupaya memaksimalkan kinerja kami dengan berpedoman “Allah Tidak Pernah Tidur”. Bagi kami, tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa untuk himpunan. Kita tidak sendirian. Kami sadar bahwa proses melaksanakan tanggung jawab ini kami lakukan belum

Page 5: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

dapat maksimal, Walaupun begitu kami selalu berusaha untuk tetap memberikan yang terbaik ketika melakukan.

Gambaran Program Kerja Bidang Pembinaan Aparat Organisasi :

1.Menyelenggarakan upaya-upaya terbentuknya sikap dan disiplin aparat terhadap seluruh ketentuan konstitusi.

2.Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas dan mekanisme kerja organisasi aparat HMI Komisariat dilingkungan Komisariat.

3.Mendorong berbagai kegiatan di aparat dilingkungan Komisariat yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas kerja dan mekenisme kerja organisasi

4.Melakukan kegiatan lainnya yang dapat menunjang peningkatan dan pengembangan kualitas serta potensi organisasi dalam menjalankan usaha diKomisariat-Komisariat dilingkungan Komisariat

5.Mendorong terciptanya mekanisme organisasi secara sehat dinamis serta memberikan ruang gerak yang komprehensif terhadap perkembangan aparat organisasi di seluruh Indonesia.

Implementasi Program Kerja PAO selama Periode ini :

1 . Rapat harian Tujuan : Forum kordinasi, silaturahami, konsolidasi dan evaluasi pengurus harian

Waktu pelaksanaan                        : April – Mei (minimal tiap sebulan

sekali)

Tempat pelaksanaan                       : Komisariat PBB E44, atau tempat

yang sesuai.

Target/ sasaran                               : Pengurus harian HMI Komisariat

IT Telkom

Indikator keberhasilan                   : Rutin terlaksana, Koordinasi,

konsolidasi dan evaluasi Kepengurusan HMI berjalan.

Gambaran pelaksanaan kegiatan    :

Rapat Pengurus Harian diadakan untuk membangun koordinasi, konsolidasi, evaluasi

kinerja maupun program kerja dan perumusan kebijakan HMI IT Telkom

Hambatan                                          :

Beberapa rapat yang diagendakan tidak terlaksana sebab memiliki beberapa kendala

yaitu :

-          Keterlambatan pengurus harian yang membuat waktu rapat harus diundur.

Page 6: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

- Pengurus izin karna ada kegiatan kampus atau agenda Keluarga (rapat pengurus

tidak menjadi prioritas)

- Tidak adanya kontrak kerja diawal kepengurusan

Capaian target                                   :

-          Rapat terlaksana sesuai dengan idealita (90 %), bahkan lebih sering. Rapat

diadakan sebulan dua kali, dalam idealita minimal hanya sekali.

-          Adanya notulensi rapat dari sekum.

Evaluasi                                              :

-          Untuk bulan tertentu tidak diagendakan rapat karena sedang UTS, UAS dan libur

panjang.

- Rapat bidang juga dilaksanakan untuk menanggapi isu-isu tertentu

-          Antara pembahasan agenda rapat yang banyak (karena harus membahas proker)

dengan waktu yang tersedia cenderung kurang, sehingga pembahasan yang mengarah ke

internalisasi isu kurang diangkat.

-          Keterlambatan memulai rapat yang disebabkan karena beberapa Pengurus Harian

yang telat

-          Di awal kepengurusan sudah dibuat kode etik dan kontrak kerja yang mengatur,

namun lambat laun terlupakan.

Rekomendasi                         :

-          Mengefektifkan rapat dengan memulai tepat waktu, agenda yang jelas, dan

penyiapan agenda rapat.

-          Di awal tahun harus ada pembuatan kode etik dan kontrak kerja yang harus ditaati

sampai akhir kepengurusan.

-          Perlu adanya pembagian agenda pembahasan yang dibahas pada rapat yang ada di

lembaga agar mengefektifkan waktu.

Page 7: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

-          Inisiasi diagendakan rapat bisa dilakukan oleh Pengurus Harian lain, disampaikan

kepada Ketua untuk diadakan.

2 . Rapat Bidang

Tujuan : Forum silaturahmi Bidang PAO Hmi IT Telkom.

Waktu pelaksanaan                        : April – Mei (tentative/ Sesuai

kebutuhan)

Tempat pelaksanaan                       : Tentative

Target/ sasaran                               : Bidang PAO

Indikator keberhasilan                   : Rutin terlaksana, Koordinasi,

konsolidasi dan evaluasi Kepengurusan Bidang PAO HMI berjalan.

Gambaran pelaksanaan kegiatan    :

Rapat Bidang diadakan untuk membangun koordinasi, konsolidasi, evaluasi kinerja maupun

program kerja dan perumusan kebijakan khususnya Bidang PAO HMI IT Telkom

Hambatan                                          :

Beberapa rapat yang diagendakan tidak terlaksana sebab memiliki beberapa kendala

yaitu :

- Aktivitas Antara sesama pengurus bidang      

- Sulitnya mencari waktu yang pas untuk koordinasi. Di sisi lain, koordinasi

dirasa cukup diakomodir oleh Rapat Pengurus Harian, sehingga dirasa

kurang diperlukan. 

Capaian target                                   :

-         Rapat dilakasanakan untuk pelaksanaan program kerja dan keperluan terkait tindak

lanjut dari Rapat Harian.

- Tidak dapat dihitung secara persentase karena koordinasi sebatas kultural saja dan

incidental

Page 8: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

Evaluasi                

                              :

-          Rapat bidang dirutinkan ketika pelaksanaan program kerja Bidang PAO Berlangsung

- Tidak adanya rapat bidang yang rutin dapat menyebabkan tidak terasa alur

koordinasi yang baik 

Rekomendasi                         :

-          Mengefektifkan rapat dengan memulai tepat waktu, agenda yang jelas, dan

penyiapan agenda rapat.

- tetap dibangun rapat bidang terutama untuk pemahaman yang lebih komprehensif

terkait penurunan kebijakan yang diangkat

3.      Evaluasi Kinerja Tengah Tahun HMI IT TELKOM (PLENO 1)

Tujuan :

Mengetahui keadaan internal kepengurusan HMI Komisariat IT Telkom

Memahami kebutuhan kader dalam peningkatan kinerja HMI.

Waktu pelaksanaan                           : Bulan Februari

Tempat pelaksanaan                         : Komisariat PBB E33

Target/ sasaran                                  : Pengurus harian dan kader HMI

IT Telkom

Indikator keberhasilan                     : 60 % kader dan 100 % Pengurus

Harian hadir dalam acara

Gambaran pelaksanaan kegiatan    :

Evaluasi kinerja Pengurus yang dibahas secara kultural, pembahasan proker diminimalisir,

lebih ke pembahasan masalah internal pengurus harian.

Page 9: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

Hambatan                                          :

-          Sulit mencari penyesuaian waktu yang tepat

- Kader dan pengurus yang memiliki agenda yang padat

Capaian target                                   :

-          15 kader hadir dalam agenda ini (pengurus dan kader)

Evaluasi                                              :

Pada rencana awal, evaluasi tengah tahun ini dibuat terbuka, dengan sasaran kader HMI IT

Telkom. Namun, karena kebutuhan pembahasan masalah internal PH dirasa lebih

dibutuhkan, maka orientasi agenda ini direduksi untuk pembahasan internal PH, dan

pembangunan kultural.

Rekomendasi                         :

-          Evaluasi tengah tahun yang terbuka untuk kader seharusnya tetap diagendakan.

Pembahasan masalah internal Pengurus Harian tetap harus ada, namun diagendakan di

luar evaluasi tengah tahun dan dibuat rutin (misal 3 bulan sekali).

3. Up grading pengurus dan Kader

Tujuan :

Sarana silaturahmi, komunikasi rutin Antara pengurus harian dan kader

Waktu pelaksanaan                           :

Tempat pelaksanaan                         : Komisariat PBB E33

Target/ sasaran                                  : Pengurus harian dan kader HMI

IT Telkom

Indikator keberhasilan                     : terlaksananya upgrading

Gambaran pelaksanaan kegiatan    :

Kegiatan upgrading yang dilaksanakan bervariasi seperti futsal, travelling, kumpul dan

makan bersama.

Hambatan                                          :

Page 10: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

-          Sulit mencari penyesuaian waktu yang tepat

- Kader dan pengurus yang memiliki agenda yang padat diluar HMI

Capaian target                                   :

-          pengurus dan kader hadir dalam agenda ini.

Evaluasi                                 :

-

Rekomendasi                         :

-          Evaluasi tengah tahun yang terbuka untuk kader seharusnya tetap diagendakan.

Pembahasan masalah internal Pengurus Harian tetap harus ada, namun diagendakan di

luar evaluasi tengah tahun dan dibuat rutin (misal 3 bulan sekali).

4 . Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan bidang yang lain5. Uji Kelayakan Bakal Kader dalam Pemira6. Melaksanakan RAK7. Melaksanakan Tata Terti Organisasi8. Kumpul Keluarga Besar HMI (Seluruh Angkatan)

Target program kerja Belum terealisasi :

Kajian bedah konstitusi bersama PAO Cabang Bandung Monitoring kinerja pengurus masing-masing bidang dan menghubungi langsung apabila

terdapat pengurus yang dinilai mulai macet kinerjanya. Timeline Komisariat

III.EVALUASI DAN PROYEKSI

Page 11: LPJ HMI Pembinaan Aparatur Organisasi (PAO) IT Telkom

BERCERMIN DAN MENEROPONG

Sampai saat ini kami akui , kami baru dapat mendorong kinerja HMI Komisariat It Telkom hanya dengan implementasi diatas. Kami merasa masih ada target esensial yang belum terlaksana. Kami merasa kurang tegas menyikapi pengurus yang sudah terlalu lama tidak aktif dalam menjalankan tugasnya. Dari gambaran umum tersebut ada beberapa langkah yang kami sadari akan dimaksimalkan pada waktu yang akan datang, yaitu:

Konsolidasi kelembagaan dan “stage holder”. Melaksanakan target program kerja yang belum tereaslisasi untuk menunjang

kepengurusan lebih baik. Up grading minimal sekali sebulan *tentative. Rapat harian minimal dua kali sebualn *tentative. Bertindak tegas terhadap pengurus yang tidak aktif.

V. PENUTUP

MENATAP MASA DEPAN

Alhamdulillah, rekan-rekan peserta Rapat Anggota Komisariat yang kami cintai,

Demikianlah laporan ini kami sampaikan, dengan harapan apresiasi positif peserta RAK untuk bersama mendorong dan mengarusutamakan kedisiplinan perkaderan agar tidak diseret perubahan yang bergerak secara massif. Perbedaan adalah rahmat, tapi yang dikatakan rahmat adalah ketika perbedaan itu mampu menyatukan missi kita wujudkan himpunan yang lebih baik. Bulatkan tekad, ikhlaskan niat, yang niatnya berbelok bukan lagi karena Allah ta’ala, tetapi untuk sesuatu dan lain hal yang mengatasnamakan kepentingan pribadi, mari lekas diluruskan. AMANAH ADALAH HARGA DIRI, semoga kepengurusan para pemimpin ini berakhir dengan khusnul khotimah. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf atas segala kesalahan yang telah kami lakukan selama menjalankan amanah selama kurang lebih delapan bulan ini. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses menuju perubahan ini. Terakhir, Tebar senyum ikhlas, loyalitas tanpa batas, yakin usaha sampai,

Billahittaufiq walhidayah

Wassalamu’alaikum wr wb.

Hormat Kami

Muhammad Fadhil Maulana

(082161709009)

M. Maulana Riswandha