lp premature rupture of membran zhukma

14
By AULIA DWI ZHUKMANA 2009

Upload: aulia-dwi-zhukmana

Post on 11-Jun-2015

2.801 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

By

AULIA DWI ZHUKMANA2009

Page 2: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE

A. Definisi

Premature Rupture of Membrane adalah pecahnya selaput

ketuban pada setiap saat sebelum permulaan persalinan

tanpa memandang usia kehamilan.

B. Etiologi

Etiologi secara pasti belum diketahui, tetapi dihubungkan

dengan hidramnion, kehamilan multiple, persalinan pre term,

incompetent cervical, trauma dan amnionitis.

C. Klasifikasi

Berdasarkan penyebabnya PRoM dibagi menjadi :

PRoM Spontan; terjadi karena lemahnya selaput ketuban

atau kurang terlindungi karena cervix terbuka

(incompetent cervical)

PRoM dengan penyebab sebelumnya; dapat terjadi karena

adanya trauma jatuh, coitus, hidramnion, infeksi, dll.

Page 3: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

D. PatofisiologiFaktor Predisposisi

Infeksi genetalia, cervix incompetent, gemelli, hidramnion, persalinan pre term, trauma, amnionitis

PRoM

Selaput ketuban pecah sebelum persalinan

Spontan Ada penyebab sebelumnya

Chorion utuh amnion robek Selaput janin robek

Kehamilan ekstra amnialChorion pecah

Pemisahan amnion dgn permukaanbadan janin kurang sempurna Air ketuban mengalir keluar

Perlekatan amnion pd kulit janin Kontaminasi MO pd cairan cairan ketuban >> partus pre term

Amputasi intrauterine anggotaBdn janin oleh benang amnion Resiko infeksi intrauterine Gangguan pengeluaran cairan ketuban

Berlebih pada ibu

Cacat kongenital pd bayi Resiko terjadi injury pd janin Resiko infeksi pada ibu

Page 4: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

E. Faktor Resiko

Faktor resiko terjadinya PRoM adalah:

1. Faktor Resiko Mayor

- Multiple gestasional

- Hidramnion

- Anomaly uterus

- Cervics >1cm dalam kehamilan 32 minggu

- Previous preterm delivery

- Operasi perut pada saat hamil

- Uterin irritability

- Pemakaian kokain

2. Faktor Resiko Minor

- Suhu tubuh tinggi

- Perdarahan 12 minggu lebih

- Merokok

- Lebih dari 2X abortus

Bila didapatkan 1 atau lebih faktor mayor dan lebih dari 2

faktor minor, maka termasuk beresiko tinggi terjadi ProM

F. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang tampak pada PRoM adalah:

Keluaer air ketuban warna putih, keruh, kuning, hijau, atau

kecoklatan, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak

Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi

Janin mudah diraba

Konsistensi rahim lebih keras

Rahim lebih kecil jika dibandingkan dengan usia kehamilan

Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban

sudah kering.

Inspeksi : tampak air ketuban mengalir, selaput ketuban

tidak ada, air ketuban sudah kering

Page 5: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

G. Komplikasi

Komplikasi yang mungkin muncul pada PRoM adalah:

1. Infeksi

2. Prolaps tali pusat

3. Distosia

4. Partus preterm

H. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan labaratorium yang dapat dilakukan pada PRoM

adalah:

1. Test Lakmus (Nitrazin test)

Dilakukan untuk menentukan cairan ketuban, jumlah

cairan ketuban, usia kehamilan, dan kelainan janin

2. Test LEA (Leukosit Esterace)

Penting dilakukan untuk menentukan apakah terjadi

infeksi atau tidak. Infeksi dapat ditandai dengan

peningkatan suhu tubuh ibu (>380C) air ketuban keruh dan

berbau dan test LEA menunjukkan leukosit darah

>15.000/mm

3. Amniocentesis

Dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion untuk

mengetahui adanya kelainan congenital pada janin,

maturitas paru, dan hemolitik disease.

4. USG

Untuk menentukan usia kehamilan, indeks cairan amnion

berkurang

I. Penatalaksanaan

Page 6: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

PRoM pada kehamilan aterm maupun preterm dengan atau

tampa komplikasi harus dirujuk ke rumah sakit. Pada

kehamilan <32 minggu, dilakukan tindakan konservatif yaitu

bed rest, diberikan sedative berupa fenobarbital 3 x 30mg.

Berikan antibiotik selama 5 hari dan glikokortikosteroid,

contoh dexamethasone 3 x 5mg selama 2 hari. Berikan pula

tokolisis. Bila terjadi infeksi akhiri kehamilan.

Pada kehamilan 33-35minggu, lakukan terapi konservatif

selama 24 jam lalu induksi persalinan. Bila terjadi infeksi

akhiri kehamilan.

Pada kehamilan >36minggu, bila ada his pimpin meneran

dan lakukan akselerasi bila ada inersia uteri. Bila tidak ada his

lakukan induksi persalinan bila ketuban pecah kurang dari 6

jam dan skor pelvic kurang dari 5 atau ketuban pecah lebih

dari 6jam dan skor pelvic lebih dari 5, SC bila ketuban pecah

kurang dari 5 jam dan skor pelvic kurang dari 5.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PROM

A. Pengkajian

Observasi/temuan

- Cairan ketuban keluar dari vagina

Pemeriksaan Laboratorium

- Test kertas nitrazin positif

- Kultur cairan sesuai indikasi

- Adanya cairan amnion pada vagina

Potensial Komplikasi

- Perdarahan

- Leukositosis pada ibu hamil

- Suhu maternal naik

- Takikardi pada ibu hamil

- Takikardi janin >160X/menit

Page 7: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

- Bradikardi janin <120X/menit

B. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kontaminasi

MO pada cairan sekunder adanya port d’entry kuman

2. Pengeluaran cairan ketuban berlebihan berhubungan

dengan adanya robekan pada selaput ketuban

3. Cemas berhubungan dengan kurang informasi tentang

PRoM

C. Planning

1. Klien dapat bebas dari tanda-tanda infeksi

2. Klien dapat terbebas dari rasa cemas

3. Klien dapat mengerti tentang tanda-tanda dan hal yang

berkaitan dengan PRoM

4. Klien dapat menurunkan tingkat ansietas

D. Intervensi

DX 1:

1. Periksa TTV tiap 4 jam

R/: Indikator terjadinya infeksi diperlukan agar dapat

dengan cepat dan langsung dapat diintervensi

2. Auskultasi DJJ, waspadai adanya injury pada janin

R/: Janin yang mengalami takikardi kemungkinan

mengalami infeksi intrauterin

3. Hindari pemeriksaan per vagina

R/: Mengurangi kemungkinan kontaminasi kuman ke

dalam

4. Observasi drainage amniotik terhadap warna, jumlah,

dan bau tiap 2-4 jam

R/: Air ketuban yang berwarna keruh dan berbau

menunjukkan terjadinya infeksi. Jumlah air ketuban

Page 8: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

yang banyak keluar penting diketahui agar dapat

diperkirakan jumlah air ketuban yang masih ada dalam

kandungan

5. Berikan perawatan perineal dengan larutan antiseptik

setiap selesai eliminasi

R/: Antiseptik dibutuhkan untuk membunuh MO agar

tidak menimbulkan infeksi

6. Jaga pasien agar tetap bersih dan kering

R/: Agar pasien merasa kering dan tidak lembab, dan

mencegah tumbuhnya MO

7. Ganti perlak/alas yang kotor

R/: Agar pasien merasa kering dan tidak lembab, dan

mencegah tumbuhnya MO

8. Palpasi fundus uteri untuk mengetahui aktifitas uterus

tiap 1-2 jam

R/: Melihat apakah uterus mengalami kontraksi sebagai

tanda-tanda persalinan

9. Laporkan adanya kontraksi pada dokter

R/: Kontraksi menunjukkan tanda-tanda inpartu

10. Berikan antibiotik jika diperlukan

R/: Agar infeksi yang terjadi tidak meluas

11. Siapkan induksi oksitosin sesuai advice jika

persalinan tidak dimulai dalam 24jam dari PRoM

R/: Oksitosin diberikan untuk mempercepat kontraksi

uterus, karena hingga batas waktu yang ditentukan

persalinan normal belum terjadi.

12. Buat catatan tentang PRoM pada lembar bayi

R/: Perawat akanmengamati bayi thd kemungkinan

terjadinya distress, aspirasi meconium dan pneumonia

pada persalinan dan setelahnya.

DX 2:

Page 9: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

1. Jelaskan alasan perlunya tirah baring. Penggunaan

posisi recumben lateral kiri atau miring

R/: Mempertahankan janin jauh dari cervix dan

meningkatkan perfusi uterus, tirah baring dapat

menurunkan peka rangsang uterus

2. Berikan tindakan kenyamanan seperti gosokan

punggung, perubahan posisi atau penurunan stimulus

dalam ruangan misalnya: lampu redup

R/: Menurunkan tegangan otot dan kelelahan serta

meningkatkan rasa nyaman.

3. Kelompokkan aktifitas sebanyak mungkin seperti

pemberian obat, Tv dan pengkajian

R/: Meningkatkan kesempatan klien untuk beristirahat

lebih lama di antara interupsi untuk tindakan berikutnya

4. Berikan periode tanpa interupsi untuk istirahat tidur

R/: Meningkatkan istirahat dan mencegah kelelahan dan

dapat meningkatkan relaksasi

5. Berikan aktifitas pengalihan seperti membaca,

mendengarkan radio, dll.

R/: Membantu klien dalam koping penurunan aktifitas

DX 3:

1. Diskusikan dnegan pasien bagaimana tanda-tanda

PRoM, gejalanya, akibatnya terhadap ibu dan janin

R/: Memberikan informasi yang lengkap pada ibu

sehingga ibu dapat menilai kondisinya sendiri

2. Laporkan tanda awitan persalinan

R/: Persalinan dimulai dalam 24 jam setelah ketuban

pecah.

3. Jawab semua pertanyaan klien dengan jelas dan dengan

bahasa yang mudah dimengerti klien

R/: Klien merasa tenang dan nyaman

Page 10: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

4. Selalu temani klien dan hibur klien, berikan hal-hal yang

dapat menyenangkan hati klien.

R/: Menurunkan respon cemas klien, sehingga klien

lebih rileks.

5. Jelaskan segala prosedur tindakan yang akan dilakukan

pada klien

R/: Menurunkan ketegangan dan ketakutan klien

E. Evaluasi

- Klien mendapat terapi pencegahan infeksi, serta janin

terbebas dari infeksi

- Klien bebas dari rasa cemas

- Klin mengerti segala hal tentang PRoM, serta setiap

prosedur yang akan dilakukan

- Klioen dapat mengurangi aktifitas dengan bed rest.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn, E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. EGC: Jakarta

Derek L, Jones. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika: Jakarta

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif dan Obstetri Sosial. Jilid 2. EGC:Jakarta

Page 11: LP Premature Rupture of Membran Zhukma

Manuaba, I Gde. 1998. Imu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan KB. EGC : Jakarta

Prawiroharjo. 2002. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta