lp imunisasi mmr - kelompok-1

13
KONSEP DASAR KONSEP IMUNOLOGI Antigen merupakan zat kimia yang masuk ke dalam tubuh dan dapat merangsang terbentuknya antibodi. Istilah antigen sendiri merupakan singkatan antibodi- generator (pembangkit antibodi). Antigen memiliki struktur tiga dimensi dengan dua atau lebih determinant site. Determinant site merupakan bagian dari antigen yang dapat melekat pada bagian sisi pengikatan pada antibodi. Antigen dapat berupa protein, sel bakteri, atau zat kimia yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme. Antibodi (gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari limfosit B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Antibodi memiliki satu atau lebih tempat perlekatan (combining sites) yang disebut paratope (Brownlww, 2007). Sistem imunitas manusia ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen. Fungsi sistem imunitas: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh

Upload: herlianiria

Post on 15-Feb-2016

234 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan imunisasi mmr dan laporan kasus puskesmas garuda

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

KONSEP DASAR

KONSEP IMUNOLOGI

Antigen merupakan zat kimia yang masuk ke dalam tubuh dan dapat

merangsang terbentuknya antibodi. Istilah antigen sendiri merupakan singkatan

antibodi-generator (pembangkit antibodi). Antigen memiliki struktur tiga dimensi

dengan dua atau lebih determinant site. Determinant site merupakan bagian dari

antigen yang dapat melekat pada bagian sisi pengikatan pada antibodi. Antigen

dapat berupa protein, sel bakteri, atau zat kimia yang dikeluarkan oleh suatu

mikroorganisme.

Antibodi (gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu

yang disekresi dari limfosit B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai

respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Antibodi

memiliki satu atau lebih tempat perlekatan (combining sites) yang disebut

paratope (Brownlww, 2007).

Sistem imunitas manusia ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk

memproduksi antibodi untuk melawan antigen. Fungsi sistem imunitas:

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &

menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur,

dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh

2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak (debris sel) untuk

perbaikan jaringan.

3. Mengenalidanmenghilangkansel yang abnormal.

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Sistem pertahanan tubuh terdiri dari

1. Non spesifik/Alamiah (natural/innate/native)

2. Spesifik/Didapat ( Adaptive/acquired)

Respon imun non spesifik

Berfungsi sejak lahir

Jumlahnya meningkat karena infeksi

Pertahanan tidak ditujukan pada mikroba tertentu

Page 2: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

Merupakan pertahanan terdepan

Memberikan respon langsung

Pertahanan fisik, larutan, seluler

Sistem Imun Spesifik

Mempunyai kemampuan mengenal bendaasing

Bekerjasamadengan system imun non spesifik dalam pertahanan

Diperankan oleh limfosit T (pertahanan seluler) dan Limfosit B

(Pertahanan humoral)

Reaksi antigen dan antibodi

Beberapa kemungkinan aktivitas tubuh terhadap antigen :

Antigen

Responimun Toleransi

Alamiah Adaptif

(Nonspesifik) (spesifik)

HumoralSeluler HumoralSeluler

Interaksi antigen-antibodi merupakan interaksi kimiawi yang dapat

dianalogikan dengan interaksi enzim dengan substratnya. Spesifitas kerja antibodi

mirip dengan enzim (Sadewa, 2008). Ikatan antara antigen-antibodi terjadi karena 

kekuatan kimia dan molekuler yang dibangkitkan antara faktor antigen dan area

pengikat antigen pada molekul antibodi.

Faktor antigen berasal dari permukaan molekul dan dalam reaksinya

dengan imunoglobulin akan cocok dengan salah satu reseptor imunoglobulin.

Ikatan yang terjadi antara antigen dan molekul imunoglobulin walaupun sangat

spesifik namun ikatannya lemah dan reversibel. Ikatan elektrostatik yang

didapatkan dari interaksi antara beban positif dan negatif dalam molekul antigen

dan antibodi, ikatan hidrogen, dan kekuatan intermolekul adalah yang terpenting

Page 3: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

Pengertian imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara

aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tidak

akan menderita penyakit tersebut (Depkes RI, 2004, Hal 20). •

Imunisasi adalah proses masuknya kekebalan ke dalam tubuh meliputi

pernah menderita penyakit, sehingga tubuh membentuk kekebalan terhadap

penyakit tersebut. Dengan demikian untuk selanjutnya orang kebal terhadap

penyakit tersebut dapat juga dengan diberikan dari luar berupa imunisasi.

Imunisasiadalahsuatuupayauntukmencegahpenyakitdenganmenimbulkanzat

imun di dalamtubuh

Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan

vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibodi (imunisasi pasif).

Imunisasi aktif menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibodi dan respon

imun seluler yang melawan agen penginfeksi, sedangkan imunisasi pasif

menyediakan proteksi sementara melalui pemberian antibodi yang diproduksi

secara eksogen mapun transmisi transplasenta dari ibu ke janin.

Vaksinasi yang merupakan imunisasi aktif, ialah suatu tindakan yang

dengan sengaja memberikan paparan antigen dari suatu patogen yang akan

menstimulasi sistem imun dan menimbulkan kekebalan sehingga nantinya anak

yang telah mendapatkan vaksinasi tidak akan sakit jika terpajan oleh antigen

serupa. Antigen yang diberikan dalam vaksinasi dibuat sedemikian rupa sehingga

tidak menimbulkan sakit, namun dapat memproduksi limfosit yang peka, antibosi,

maupu sel memori.

Tujuan Imunisasi

Untuk mencegah dan membasmi penyakit

Tubuh mempunyai Kekebalan yang terbagi :

Kekebalan Aktif : Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri

Alami : Kekebalan /imunitas setelah terpapar pada suatu mikroba penyakit

Buatan : Kekebalan setelah mendapatkan imunisasi/ vaksin

Page 4: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

Kekebalan Pasif : Kekebalan diterima oleh tubuh/ dari luar

Alami : Kekebalan yang didapat melalui plasenta sewaktu janin atau melalui

Asi

Buatan : Kekebalan buatan seperti ATS, Anti bisa ular

Respon tubuh berdasarkan beberapa kali pajanannya

Respon imun Primer : Antibodi akibat pajanan pertama kali dg antigen.

Ig M, Titer dan Afinitasnya lebih rendah, lag phase lebih lama

Respon imun Sekunder : Antibodi akibat pajanan kedua kali dg antigen.

Ig G, Titer dan Afinitasnya lebih tinggi, lag phase lebih cepat.

Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan imunisasi

1. Genetik

2. Status Imun Klien

Kadar antibody maternal tinggipadabayiterhadap virus campak,

Memerlukan maturita simunologik

Klien mendapat obat imunosupresan

Klien menderita penyakit def. sist imun, infeksi sistemik

Keadaan gizi buruk

3. Kualitas dan Kuantitas vaksin

Vaksin masih mengandung sifat antigenitas tetapi sudah tidak mengandung

sifat patogenisitas atau toksisitas.

Cara pemberian, dosis, frekuensi pemberian, ajuvan yang digunakan dan jenis

vaksin menentukan keberhasilan

Jenis Vaksin terbagi dua :

VaksinHidup (bakteri/virus yang telah dilemahkan) : Campak, BCG,

Tifoid oral, Polio

Sifatnya : Mengadakan replikasi di dalam tubuh resipien -

Merangsang antibody, sensitive terhadap antibody yang beredar sehingga tidak

berespon, labil dan mudah rusak apabila terkena panas/ cahaya

Page 5: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

Inaktif (Bakteri/virus atau komponennya yang dibuat tidak aktif) : DPT,

Hep A, Hep B, Hib,

Sifatnya :Tidak mampu bereplikasi, perlu pengulangan, tidak dipengaruhi

antibody yang beredar.

Jenis Imunisasi

Imunisasi Dasar : BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B

Imunisasi Anjuran : MMR, Hepatitis A, Hib, Varicella

Hal yang harus diperhatikan pada bayi sebelum imunisasi

Riwayat reaksi imunisasi sebelumnya

Sedang mendapat pengobatan, steroid, radioterapi atau khemoterapi

Menderita sakit yang berat dan atau yang menurunkan imunitas(leukemia,

kanker)

Tinggal serumah dengan imunitas yang menurun (leukeumia, kanker,

AIDS)

Tinggal serumah dengan orang lain dalam pengobatan yang menurunkan

imunitas ( radioterapi, kemoterapi, terapi steroid)

Waktu mendapat imunoglobulin atau tranfusi darah

Riwayat pemberian imunisasi vaksin virus hidup bulan sebelumnya.

(campak, polio, rubella)

Page 6: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1
Page 7: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

Imunisasi MMR

1. Pengertian

Imunisasi MMR adalah imunisasi kombinasi untuk mencegah penyakit

Campak, Campak Jerman dan Penyakit Gondong. Pemberian vaksin MMR

biasanya diberikan pada usia anak 16 bulan. Vaksin ini adalah gabungan vaksin

hidup yang dilemahkan. Semula vaksin ini ditemukan secara terpisah, tetapi

dalam beberapa tahun kemudian digabung menjadi vaksin kombinasi.

Kombinasi tersebut terdiri dari virus hidup Campak galur Edmonton atau

Schwarz yang telah dilemahkan, Componen Antigen Rubella dari virus hidup

Wistar RA 27/3 yang dilemahkan dan Antigen gondongen dari virus hidup

galur Jerry Lynn atau Urabe AM-9.

2. Tujuan

Tujuan diberikannya imunisasi MMR ini adalah untuk mencegah atau

mengurangi terjadinya infeksi pada anak yang disebabkan penyakit-penyakit,

gondongan dan rubela.

3. Efek Samping

Beberapa ahli memang ada yang mengkhawatirkan dengan pemberian

MMR ini, dapat memberikan autisme yang disebabkan pelarut MMR

mengandung Tiomersal, tetapi dugaan tersebut tidak terbukti. Seperti yang

dikemukakan Andrew Wakefield tahun 1998, MMR tidak terbukti

menyebabkan autisme karena sampel yang diteliti hanya pada 12 pasien.

“Itulah sebabnya hingga sekarang, MMR tetap aman untuk diberikan pada

anak mengingat pentingnya imunisasi ini terhadap perlindungan anak,”

ungkapnya. Pencegahan sindrom rubela congenital merupakan tujuan

pemberian imunisasi rubela.

Rubela adalah penyakit yang cukup berbahaya apabila terjadi diawal

kehamilan, karena dapat menimbulkan kelainan jiwa, kelahiran prematur, dan

cacat bawaan. Apabila cacat dari lahir, bayi dapat mengalami cacat dalam

bentuk, tuli, kelainan mata, kalainan jantung, kelainan saraf, mikrosefali, dan

retardasi mental.“Untuk menghindar penyakit ini, ibu-ibu harus memiliki

kekebalan rubela sejak kecil,sehingga diharapkan penyakit tersebut tidak akan

terjadi pada bayi yang akan dilahirkan

Page 8: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

4. Penyakit Yang Kemungkinan Akan Ada Bila Tidak Mendapat Imunisasi MMR

Vaksin MMR merupakan vaksin yang diberikan kepada anak untuk mencegah

penyakit campak, gondongan, dan campak Jerman.

Vaksin MMR

Pemberian 0,5 ml secara Sub kutan/Im pada umur 12 – 18 bulan

Reaksi efek samping : malaise, demam atau ruam yg terjadi 1 minggu

setelah imunisasi

Kontraindikasi : anak dengan penyakit keganasan, adanya gangguan

imunitas, pengobatan imunosupresant, alergi berat demam akut, ibu hamil

setelah pemberian 3 bulan imunoglobuin atau tranfusi darah.

Cara Pemberian Imunisasi :

Area Injeksi Imunisasi Cara Pemberian

Lengan Kanan BCG Intrakutan (0,05 ml)

Lengan Kiri- Kanan Campak Subkutan (0,5 ml)

Vaktus Lateralis DPT Intramuskular (0,5 ml)

Hepatitis B Intramuskular (0,5 ml)

HIB Intramuskular (0,5 ml)

MMR Intramuskular (0,5 ml)

Oral Polio 2 Tetes

Page 9: Lp Imunisasi Mmr - Kelompok-1

MASALAH DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan

Intervensi :

a. Kaji tingkat pengetahuan ibu

b. Beri penyuluhan tentang imunisasi dan resiko apabila tidak imunisas

c. Berikan petunjuk, sebaiknya tertulis kepada ortu/ keluarga atau pengasuh

apa yang harus dikerjakan dalam kejadian biasa atau kejadian yg lebih

berat, misalnya pemberian parasetamol bila anak demam.

2. Hipertermi berhubungan dengan reaksi vaksin

Intervensi :

a. Observasi TTV

b. Anjurkan ibu untuk sering memberikan minum pada anak

c. Anjurkan ibu untuk memberi kompres

d. Kolaborasi pemberian antipiretik bila perlu

3. Potensial terjadi infeksi pada lokal suntikan berhubungan dengan proses

peradangan.

Intervensi :

a. Berikan penjelasan bahwa bekas suntikan akan menimbulkan luka

b. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan bekas suntikan

c. Anjurkan klien menghubungi petugas kesehatan bila luka tidak sembuh.