lopran po kurma (1)
DESCRIPTION
dgvdfhbcvxbTRANSCRIPT
-
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis / 11 desember 2014
Pertanian Organik Kelas/kel : LNK BP-2 / 3
Dosen : Ir. Muhdiono
Asisten : Yoscarini HM,S.Hut M,Si
Richardo Ipuy A,Md
SEMAI BIBIT TANAMAN SUBTROPIS KURMA (Phoenix
dactylifera L) DAN TANAMAN TROPIS ASAM MANIS
(Tamarindus indica) SERTA KELENGKENG (Dimocarpus longan)
MUHAMMAD NUGRAHA
J3M112091
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
-
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Indonesia termasuk kedalam wilayah tropis. Indonesia sebagai daerah tropis
merupakan sumber yang sangat potensial ditemukannya spesies baru. Banyak pakar
yang menduga bahwa daerah tropis memiliki lebih dari separuh keanekaragaman
flora dan fauna dunia, dan dengan demikian diduga sebagai sumber terkaya
ditemukannya berbagai jenis makroorganisme baru (Gandjar, et al.,2006). Indonesia
juga merupakan negara kepulauan yang terletak di garis khatulistiwa yang
menjadikan ini sebagai negeri tropis yang sangat kaya dalam hal keanekaragaman
hayati. Karena tanah tanah di Indonesia yang sangat baik dan lembab sangat
memungkinkan berbagai tumbuhan dapat tumbuh di tanah Indonesia begitu juga
dengan tanaman subtropis.
Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tumbuhan palem yang buahnya
dapat dimakan karena rasanya manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter
dan daun yang menyirip dengan panjang 3-5 meter (Satuhu, 2004). Kelengkeng
(Dimocarpus longan) adalah tanaman buah-buahan yang berasal dari daratan Asia
Tenggara.Pohon kelengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga
sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu
rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm.
Asam jawa yang bernama ilmiah Tamarindus indica L. adalah sebuah
tanaman daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohon asam
yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Pohon asam
bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap, dan bunganya berwarna kuning
kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dan tentu saja berasa khas
asam. Biasanya didalam buah polong buah juga terdapat biji berkisar 2-5 yang
berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman (Rukmana, 2005).
1.2.Tujuan
Mengetahui pertumbuhan tanaman subtropis (kurma atau Phoenix dactylifera
L) dan tanaman tropis asam manis (Tamarindus indica) dan kelengkeng (Dimocarpus
longan) pada daerah tropis.
-
II. METODOLOGI
2.1.Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan saat praktikum adalah botol air mineral 600 ml yang
sudah dikosongkan sebanyak 3 botol, gunting, paku, dan tipe-X, Sedangkan bahan-
bahan yang digunakan adalah pecahan batu bata, pupuk kandang, tanah, bibit kurma
(Phoenix dactylifera L), bibit asam manis (Tamarindus indica) dan bibit kelengkeng
(Dimocarpus longan).
2.2.Cara Kerja
Alat dan bahan yang disiapkan terlebih dahulu. Botol air mineral dilubangi
bagian bawahnya. Kemudian bagian leher atas botol dilubangi kecil dengan
menggunakan paku secukupnya. Kemudian pecahan batu bata dimasukkan kedalam
botol sebanyak seperempat bagian, lalu ditambahkan tanah yang telah dicampur
dengan pupuk kandang hingga penuh. Lalu setiap botol diberi tanda menggunakan
tipe-X. Botol pertama ditanami biji kurma, botol kedua ditanami biji asam manis lalu
botol ketiga ditanami biji kelengkeng. Setelah itu tanaman disiram secukupnya.
Tanaman dirawat dan disiram setiap hari serta diamati pertumbuhannya selama 12
minggu.
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Data hasil pertumbuhan tanaman
Nama Tanaman Tinggi (cm) Keterangan
Kurma 28
Pertumbuhan tinggi tanaman
kurma pada minggu terakhir
pengamatan
Asam Manis 23
Pertumbuhan inggi tanaman
asam manis pada minggu
terakhir
Kelengkeng - Tanaman kelengkeng tidak
tumbuh
-
Praktikum kali ini menggunakan 3 jenis tanaman yaitu Tanaman kurma
sebagai tanaman daerah subtropis dan tanaman asam manis dan tanaman kelengkeng
sebagai tanaman tropis. Botol air mineral digunakan sebagai tempat tumbuh yang
pada bagian bawahnya telah dimasukkan pecahan batu bata sebagai penahan air saat
dilakukan penyiraman agar tanaman tidak kekeringa dan Media tumbuh yang
digunakan untuk praktikum kali ini adalah tanah yang telah di campur pupuk
kandang.
Setelah 12 minggu, tanaman kurma dapat tumbuh daun pada minggu ke 7
sebesar 4 cm hingga minggu ke 12 tingginya mencapai 28 cm, dengan lebar dengan
tekstur kaku, lurus dan kasar berwarna hijau terang. Kurma (Phoenix dactylifera)
adalah sejenis tumbuhan palem yang buahnya dapat dimakan karena rasanya manis.
Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter dan daun yang menyirip dengan
panjang 3-5 meter (Satuhu, 2004). Kelengkeng (Dimocarpus longan) adalah tanaman
buah-buahan yang berasal dari daratan Asia Tenggara.Pohon kelengkeng dapat mencapai
tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m. Berdaun majemuk, dengan 2-4(-
6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian aksialnya. Tangkai daun
1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Kekekaran pelepah daun kurma, mirip dengan
pelepah aren. Namun daunnya beda dengan aren. Kalau daun aren lebar-lebar,
panjang dan masih agak lentur, maka daun kurma lebih sempit, pendek, kekar serta
tumbuh lurus dan kaku. Pertumbuhan tanaman kurma pada praktikum kali ini sangat
lambat. Tanaman kurma baru tumbuh pada minggu ketujuh pengamatan. Hal ini
dapat terjadi sebab tanaman kurma ini tidak ditanam pada habitat aslinya subtropis,
melainkan ditanam di iklim tropis yang memiliki rata-rata kondisi lingkungannya
selalu lembab. Pertumbuhan tinggi tanaman kurma dari mulai minggu ketujuh sampai
minggu terakhir menunjukan hasil yang baik. Tinggi tanaman kurma pada minggu
terakhir pengamatan mencapai 28 cm. Pertumbuhan tanaman kurma dipengaruhi
dengan perlakuan penambahan kompos cair pada tanaman setiap minggu
pengamatan. Hal ini merupakan salah satu pengaruh yang menunjukan peningkatan
pertumbuhan tanaman salam setiap minggunya. Kondisi tanah tanaman kurma kering
tidak selembab kondisi tanah tanaman subtropis. Daerah subtropis yang mempunyai
-
hawa lebih sejuk di bandingkan di daerah tropis. Untuk itu penyesuaian agar
diperoleh pertumbuhan dan hasil yang baik maka tanaman tersebut ditanam di bawah
naungan. Naungan merupakan salah satu teknik dalam usaha perlindungan fisik bagi
tanaman untuk memanipulasi factor cuaca yang tidak menguntungkan perkembangan
tanaman (Ajawang 2005)
Jenis tanaman tropis yang disemai adalah kelengkeng dan asam manis.
Tanaman asam manis dapat tumbuh dengan baik dan subur hingga minggu ke 12.
Tanaman asam manis atau sering dikela dengan asam jawa merupakan
tumbuhan tropis yang berbuah polong. Batangnya dapat berukuran besar dengan
tinggi mencapai 30 meter dan diameter batang mampu mencapai 2 meter. Kulit
batang pohon asam berwarna coklat abu-abu, dan kasar. Tajuknya rindang dan lebat
berdaun, melebar dan membulat. Daun majemuk menyirip genap, bertepi rata, dan
berwarna hijau. Daunnya akan berguguran menjelang keluarnya bunga. Bunga asam
jawa berwarna kekuningan yang tersusun dalam tandan renggang dan tumbuh di
ketiak daun atau di ujung ranting.Buah asam jawa berbentuk polong yang
menggelembung, hampir silindris, bengkok atau lurus, dengan jumlah biji mencapai
10 butir dalam tiap polongnya. Daging buah (mesokarp) berwarna putih kehijauan
saat muda, dan berubah merah kecoklatan sampai kehitaman ketika sangat masak.
Rasa buah masam manis. Biji coklat kehitaman, mengkilap dan keras, agak persegi.
Pohon asam (Tamarindus indica) diperkirakan berasal dari Afrika timur yang
kemudian tersebar ke wilayah tropis Asia (termasuk Indonesia), hingga ke Karibia
dan Amerika Latin. Mampu tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga ketinggian
1000 meter dpl.
Untuk tanaman kelengkeng hingga minggu ke 12 belum juga tumbuh. Pada
minggu ke 8 telah dilakukan penyulaman dengan bibit kelengkeng yang baru, namun
juga tidak tumbuh. Tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan Lour) dalam sistem
klasifikasi tanaman termasuk keluarga Sapindaceae, dan satu suku dengan tanaman
lechee dan rambutan (Nepheliaea). Asal mula lengkeng adalah daerah subtropik tetapi
jenis tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik di daerah panas (tropik). Lengkeng
merupakan jenis tanaman yang pembungaannya di ujung ranting, dan bersifat
-
biennial bearing yang artinya hasil tinggi dalam satu musim akan diikuti oleh hasil
rendah pada musim berikutnya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan
kelengkeng yaitu iklim, curah hujan, suhu dan kondisi tanah (Saputra 2008).
Meskipun berasal dari daerah subtropik, tanaman kelengkeng dapat tumbuh dan
berbunga baik di daerah tropik asalkan terdapat perubahan musim yang tegas.
Tanaman lengkeng banyak ditemukan di daerah yang memiliki suhu sekitar 15
30oC. Pertumbuhan dan hasil yang baik biasanya didapatkan di daerah yang memiliki
musim dingin pendek (suhu 15 22oC selama 3 bulan), dan musim kemarau panjang
yang panas, lembab dan basah (Saputra 2008)
IV.SIMPULAN
Praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa tanaman kurma yang termasuk
tanaman subtropis dapat tumbuh didaerah tropis dengan perawatan yang baik dan
benar, dan tanaman asam manis yang termasuk tanaman tropis dapat tumbuh dengan
baik serta subur, sedangkan untuk kelengkeng memerlukan perawatan yang khusus
agar dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ajwang, PO and H-J. Tantau. 2005. Prediction of the effect of insect-proof screen on
climate in a naturally ventilated greenhouse in humid tropical climates. Acta
Hort. 691: 449-456
Rostita.(2009).Khasiat dan keajaiban kurma.Bandung:Mizan Pustaka
Rukmana, R. 2005. Bawang Merah : Budidaya dan Pengelolaan Pascapanen. Kanisius.
Yogyakarta.
Saputra, E., 2008. Kopi. Harmoni, Yogyakarta
Satuhu, Suyanti. 2004. Penanganan dan Pengolahan Buah. Penerbar Swadaya, Jakarta
-
LAMPIRAN
Gambar 1 tanaman asam manis Gambar 2. Tanman kelengkeng
Gambar 3 tanaman kurma minggu ke 12