lontar: membangun literasi lintas...

17
LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAH Disajikan dalam Simposium Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Jenjang pendidikan menengah Drs. Hendro Martono, M.Pd. NIP 19640329 198703 1 006 Guru SMA Negeri 2 Temanggung DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG SMA NEGERI 2 TEMANGGUNG JL. PAHLAWAN TEMANGGUNG JAWA TENGAH 2016

Upload: lythu

Post on 31-Jan-2018

239 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

LONTAR:

MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAH

Disajikan dalam Simposium Nasional

Guru dan Tenaga Kependidikan

Tahun 2016

Jenjang pendidikan menengah

Drs. Hendro Martono, M.Pd. NIP 19640329 198703 1 006

Guru SMA Negeri 2 Temanggung

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG S M A N E G E R I 2 T E M A N G G U N G

JL. PAHLAWAN TEMANGGUNG JAWA TENGAH

2016

Page 2: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

1

PENGANTAR

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik. Perbedaan tugas mengajar, membimbing,

dan melatih mengakibatkan terdapat perbedaan jenis guru yaitu guru mata

pelajaran/guru kelas, guru bimbingan, dan guru praktik.

Guru dinyatakan profesional apabila telah memenuhi syarat-syarat

kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi. Kualifikasi akademik

adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru

dan diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program

diploma empat.

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi yang harus dikuasai

guru mencakupi empat jenis kompetensi yaitu kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional.

Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan berhak

memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi (pasal 14 Bab

IV Undang-Undang tentang Guru dan Dosen), sekaligus berkewajiban

meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan (pasal 20 Bab IV UU 14/2005).

MASALAH

Guru yang ideal mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan

kompetensi, dan pada saat yang bersamaan dapat menunaikan kewajiban

profesionalnya. Peningkatan kompetensi berkaitan erat dengan tingkat

literasi guru. Guru harus membaca teori-teori pembelajaran, penilaian, dan

penelitian dalam meningkatkan kompetensi pedagogik.

Guru pun memerlukan bacaan yang berkaitan dengan penguasaan

materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran (Permendiknas No 16 Tahun 2007, Lampiran). Semakin tinggi

Page 3: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

2

tingkat literasi guru diperkirakan semakin tinggi pula unjuk kerja

kompetensinya.

Tabel 1. Hasil UKG Guru SMA Kabupaten Temanggung Tahun 2015

Mapel Jml

Peserta UKG

Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional Persenta-se

Kelulusan Tertinggi Terendah Rata-Rata Tertinggi Terendah Rata-rata

TIK 15 79,36 43,65 60,84 100 69,72 86,34 86,67%

Sosiologi 14 83,33 35,71 60,94 90,13 51,02 72,76 42,86%

Seni Rupa 8 79,36 51,58 63,49 90,13 62,92 71,85 50,00%

Seni Musik 6 67,46 47,61 56,87 100 56,12 83,84 83,33%

Sejarah 17 95,23 47,61 72,59 100 66,32 85,11 88,24%

PPKn 18 74,40 34,72 52,91 97,78 68,02 81,72 61,11%

Penjas 18 83,33 11,90 54,89 86,73 22,10 58,76 27,78%

Matematik 34 99,20 33,06 67,88 100 36,84 70,13 44,12%

Kimia 21 99,20 33,06 74,95 100 39,68 74,13 66,67%

Geografi 15 99,20 54,56 73,74 99,91 74,40 84,46 93,33%

Fisika 18 85,97 39,68 61,36 100 34,01 63,97 27,78%

Ekonomi 22 94,24 44,64 67,86 99,91 65,90 81,65 86,36%

Biologi 22 85,97 39,68 59,22 90,70 48,18 69,31 36,36%

BK 22 59,52 23,80 44,91 93,53 51,02 72,27 36,36%

Bhs Ing. 29 92,59 19,84 68,87 90,70 42,51 66,95 51,72%

Bhs Ind 26 100 26,45 75,86 90,70 34,01 73,91 73,08%

Bhs Jawa 8 84,32 49,60 62,00 95,66 68,02 82,36 75,00%

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung

Hasil uji kompetensi guru SMA Kabupaten Temanggung tahun

2015 menunjukkan gambaran akan tingkat literasi yang belum

memuaskan. Salah satu kemungkinan yang menjadi penyebab adalah

guru jarang membaca. Seorang guru Penjas ketika ditanya mengaku

bahwa selama menjadi guru (32 tahun) hampir tidak pernah membaca.

Apabila guru jarang membaca niscaya tidak dapat mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan yang

dimiliki tidak berkembang dan tentu memengaruhi pola pembelajaran yang

dilakukan dalam kelas. Ini adalah ciri guru dengan tingkat literasi yang

rendah.

Gejala tersebut pada umumnya berlaku di semua sekolah dan

semua warga. Maksudnya tidak hanya guru yang jarang membaca.

Peserta didik pun akibat ketatnya jadwal pelajaran tidak bisa

menyempatkan waktu istirahat untuk membaca. Masih beruntung apabila

guru memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Page 4: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

3

Untuk mengembangkan budaya literasi di Kabupaten Temanggung

sejak tahun 2006 telah diterbitkan Tabloid Lontar. Untuk pertama kali

tabloid berada di bawah santunan Dewan Pendidikan Kabupaten

Temanggung bekerjasama dengan Forum Ikatan Kadang Temanggungan.

Forum ini adalah perkumpulan para perantau dari Temanggung yang

tersebar di berbagai tempat.

Moto Tabloid Lontar adalah ”Forum belajar masyarakat

pendidikan”. Tabloid Lontar menyediakan wadah bagi siapa saja yang

berkepentingan dengan upaya memajukan pendidikan di Kabupaten

Temanggung melalui kegiatan publikasi di media massa. Tidak hanya

guru SMA. Guru SMP, SD, dan TK pun berkesempatan berlatih menulis.

Tulisan yang dihasilkan dapat dikirim untuk kemudian dimuat di

Tabloid Lontar yang terbit secara berkala. Peserta didik pun demikian.

Tidak hanya peserta didik SMA yang berkesempatan menulis dan

mengirimkan tulisan ke tabloid. Peserta didik SMP, bahkan peserta didik

SD pun mempunyai hak yang sama untuk membaca dan menulis di

Tabloid Lontar.

Dengan demikian masalah pokok yang perlu dikemukakan dalam

makalah ini adalah bagaimanakah Tabloid Lontar membangun budaya

literasi lintas sekolah? Dengan kata lain apa sajakah yang dilakukan

Tabloid Lontar guna membangun budaya literasi bagi guru dan peserta

didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah?

PEMBAHASAN DAN SOLUSI

Tabel hasil uji kompetensi guru SMA Kabupaten Temanggung

tahun 2015 memperlihatkan data yang kurang menggembirakan. Dilihat

persentase kelulusan di atas 50 persen, hanya guru-guru Teknologi

Informasi dan Komunikasi, Seni Musik, Sejarah, Geografi, Ekonomi,

Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jawa yang memenuhi syarat.

Apabila dilihat hasil rata-rata pada masing-masing jenis kompetensi

dan diukur berdasarkan syarat kelulusan UKG data yang diperoleh lebih

Page 5: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

4

buruk lagi. Guru-guru TIK, Sosiologi, Seni Rupa, Seni Musik, PPKn,

Penjas, Matematika, Fisika, Ekonomi, Biologi, BK, Bahasa Inggris rata-

rata rendah kompetensi pedagogiknya.

Sebaliknya untuk penguasaan kompetensi profesional yang

berhubungan dengan penguasaan materi, konsep, struktur, dan pola pikir

keilmuan, hanya guru Penjas, Fisika, Biologi, dan Bahasa Inggris yang

rata-ratanya tidak memenuhi syarat kelulusan UKG (70). Data tersebut

adalah data rata-rata per kelompok mata pelajaran.

Apabila dilihat per individu, variasi datanya lebih menarik. Sebagai

ilustrasi, dua orang guru Penjas mendapat skor UKG untuk kompetensi

pedagodik masing-masing hanya sebesar 11,904762. Untuk dua orang

guru yang sama, skor UKG untuk kompetensi profesionalnya masing-

masing 40,816327 dan 49,319728.

Kompetensi pedagogik yang memuat pengetahuan tentang teori-

teori belajar dan pembelajaran memiliki dinamika yang tinggi. Baik

pengetahuan tentang pendekatan, strategi, model, maupun metode

pembelajaran berkembang pesat dalam tiga dasawarsa terakhir. Apabila

guru tidak memutakhirkan pengetahuannya niscaya gagal dalam UKG.

Aktivitas literasi tidak hanya penting dalam menghadapi uji

kompetensi. Aktivitas tersebut justru lebih penting pada saat guru

menyajikan pembelajaran yang berkualitas. Guru (Penjas), misalnya, tidak

hanya berkalung peluit di leher lalu menyuruh peserta didik berlari sejauh-

jauhnya. Guru (Penjas) pun perlu memperbarui model pembelajarannya.

Betapa penting kegiatan literasi, jauh sebelum ada uji kompetensi

guru, dan hampir bersamaan dengan lahirnya undang-undang guru telah

tumbuh inisiatif untuk membangun budaya baru yaitu budaya literasi.

Inisiatif ini tumbuh karena ditengarai karier kepangkatan guru sebagian

besar terhenti pada golongan ruang IV/A akibat kurang membaca.

Ada dua kegiatan penting yang berkaitan dengan penumbuhan

budaya literasi lintas sekolah di Kabupaten Temanggung. Kegiatan

pertama penerbitan tabloid, dan yang kedua pameran buku. Penerbitan

Page 6: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

5

tabloid direncanakan berkala setiap bulan, sedangkan pameran buku

dilakukan setiap tahun.

A. Tabloid Lontar

Nama tabloid “Lontar” mengingatkan kita pada tradisi masyarakat

Indonesia lama dan yang masih terpelihara dengan ketat di dalam puri-

puri istana dan bangsawan di Pulau Bali, Lombok dan Sulawesi. Nama

“Lontar” dipilih karena pertimbangan moto, visi, misi, dan tujuan

penerbitan (Martono, 2006: 4)

Tabloid Lontar bermoto „forum belajar masyarakat pendidikan‟ yang

dimaksudkan sebagai tempat belajar bagi semua warga pembelajar yaitu

guru dan peserta didik. Dengan moto ini diharapkan Tabloid Lontar dapat

menampung keinginan guru yang hendak memupuk kepercayaan diri

dalam mengekspresikan gagasan dan melatih keterampilan menulis.

Sesuai dengan visi penerbitan yakni terbentuknya masyarakat

pembelajar, Tabloid Lontar berkeinginan kuat mendorong tumbuhnya iklim

belajar di kalangan guru maupun peserta didik dengan

mentransformasikan semua sumber belajar dari alam besar ke dalam

alam kecil kita.

Masyarakat pembelajar adalah masyarakat yang memandang

kebutuhan belajar sebagai prioritas tertinggi dalam hidupnya. Guru yang

pembelajar adalah guru yang selalu memutakhirkan pengetahuan guna

mematangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

kompetensi profesional.

Guna mewujudkan visi itu, misi penerbitan Tabloid Lontar adalah

menumbuhkan dan membudayakan keberaksaraan, yakni kemampuan

membaca dan menulis. Membaca dan menulis apa saja, di mana saja,

dan kapan saja. (Martono, 2006:4). Pendeknya, membaca dan menulis

harus menjadi budaya baru sebagai pembayar „utang budaya‟ yang hilang

akibat lompatan budaya lisan ke budaya menonton.

Untuk mewujudkan gagasan tersebut secara resmi Dewan

Pendidikan Kabupaten Temanggung menerbitkan surat keputusan nomor

Page 7: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

6

133.B/SKT/DP/IX/2006 tanggal 25 September 2016 tentang Penerbitan

Media Massa Cetak Bidang Pendidikan. SK tersebut menunjuk Hendro

Martono sebagai pemimpin redaksi.

Sesuai dengan surat keputusan tersebut rubrik yang disiapkan

dalam Tabloid Lontar meliputi “Wajah Kita”, “Wacana”, “Telaah Pustaka”,

“Suara Tokoh”, “Sastra dan Budaya”, “Infonet”, “Debat Siswa”, “Debat

Guru”, “Cermin”, dan “Catatan Redaksi”. Namun ketika terbit perdana

(Oktober 2006), hanya lima rubrik yang sesuai yakni “Wajah Kita”,

“Wacana”,”Suara Tokoh”, “Cermin”, dan “Debat Guru”.

1. Rubrik “Wajah Kita”

Rubrik ini dibuka untuk memuat informasi tentang profil guru

dan peserta didik yang layak mendapat apresiasi karena berprestasi.

Pemuatan profil orang-orang yang berhasil diharapkan dapat

memberikan inspirasi bagi pembaca Tabloid Lontar. Pembaca Lontar

sebagian besar kalangan pendidikan, dan mereka tersebar di daerah

perdesaan yang miskin informasi.

2. Rubrik “Wacana”

Rubrik ini berisi artikel yang ditulis guru dengan tema bebas.

Dalam terbitan perdana justru tidak ada artikel yang mengisi. Dalam

edisi kedua, kolom “Wajah Kita”, “Wacana”, “Debat Guru”, bertumpang

tindih karena sulit membedakan jenis tulisan yang akan dimuat. Kolom

“Debat Guru” akhirnya hanya dua kali terbit karena sulitnya

mendapatkan naskah. Contoh kolomnya sebagai berikut.

Page 8: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

7

3. Kolom “Puisi”

Materi tulisan yang paling banyak dibuat dan dikirim ke Tabloid

Lontar adalah puisi. Puisi ciptaan para peserta didik maupun guru

selalu memenuhi ruangan yang disediakan oleh Redaktur. Rata-rata

setiap terbit dimuat antara lima, enam, atau tujuh puisi. Separuh jumlah

puisi berasal dari peserta didik, dan hanya kadang-kadang sisanya

ditempati puisi karya guru.

Salah satu sebab puisi membeludak adalah masa pembuatan

yang relatif pendek, penulisnya cenderung tidak melakukan

kontemplasi lebih dahulu sehingga menimbulkan kesan puisi yang

ditulis sekadar kerajinan kata-kata. Untuk taraf awal dalam konteks

menumbuhkan budaya literasi, hal ini harus dihargai. Salah satu

contoh puisi yang dimuat dalam edisi terakhir sebagai berikut.

Mawar Mawar ini semakin layu Seperti aku yang kini terjatuh Tak bisa lagi menjadi merah Dan takkan bisa seindah dulu Dulu yang jadi hiasan Kini telah dibuang Disingkirkan dan tak dihiraukan …. (Fifi, Oktober-November 2016:9). 4. Kolom “Cerpen”

Sumber: Tabloid Lontar edisi September 2013, hal. 12.

Page 9: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

8

Ismoyo (Sindu Lintang Ismoyo, 2013:12) merupakan salah satu

anak berbakat dalam bidang penulisan kreatif. Selain menulis cerita

pendek, ia juga menulis cerita bersambung. Keduanya sama-sama

dimuat di Tabloid Lontar. Terjadi pertemuan yang serasi dalam konteks

literasi. Tabloid Lontar menyediakan wadah berekspresi, Ismoyo

berkesempatan menuangkan bakatnya.

Sama seperti peserta didik mencipta puisi maupun cerita

pendek, guru juga demikian. Contohnya cerita pendek yang dibuat

oleh guru SMP Negeri 5 Temanggung berjudul “Eyang” sebagaimana

dimuat dalam Tabloid Lontar edisi nomor 05 tahun IV Februari 2010

(hal 10).

5. Kolom “Klinik Guru”

Satu rubrik yang terpenting untuk diketengahkan adalah kolom

“Klinik Guru”. Rubrik ini terhitung jarang ada pada media massa cetak

seperti koran atau majalah. “Klinik Guru” sebagaimana namanya

dimaksudkan untuk memberikan ulasan dan saran perbaikan terhadap

artikel yang dimuat dalam kolom “Wacana”.

Redaktur menyediakan waktu khusus untuk mengulas artikel

yang secara teknis masih memerlukan perbaikan. Pengasuh rubrik ini

bergantian antara Darmadi, guru Bahasa Indonesia dari SMA Negeri 3

Temanggung (sejak 2014 diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Temanggung) dan Hendro Martono, pimred Lontar.

Sumber: Lontar edisi April 2007, November 2007, Januari 2008.

Page 10: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

9

Dalam pengantar rubrik disebutkan bahwa semua artikel guru

yang dimuat pada kolom “Wacana” pada dasarnya dimuat seutuhnya,

tanpa penyuntingan dari Redaksi. Untuk mengimbangi artikel-artikel

tersebut dari sisi teknis, kolom “Klinik Guru” dimaksudkan sebagai

ruang untuk mendiagnosis kekurangan atau kelebihan artikel pada

kolom “Wacana”.

Selain itu, apabila memungkinkan, disertakan juga terapi praktis

untuk perbaikan artikel. Ini pun jika terapi itu dianggap tepat, sebab

pembetulan yang dilakukan oleh redaksi jangan-jangan malah

hiperkorek. Kendati demikian, semangat yang terkandung dalam rubrik

ini adalah semangat untuk salih asah, saling asuh. Inilah esensi dari

proses belajar menulis.

B. Pameran Buku (Temanggung Book Fair)

Pameran buku dilaksanakan sebagaimana lazimnya dengan

mengundang sejumlah penerbit, khususnya dari Yogyakarta. Pameran

diadakan di Pendapa Pengayoman, rumah dinas Bupati Temanggung.

Pemilihan tempat karena letaknya strategis, dan terutama karena tidak

dipungut biaya sehingga bisa menghemat anggaran.

Pameran buku telah diselenggarakan sejak 2011 dan hingga 2016

telah diadakan sebanyak enam kali. Berbagai acara selingan menghiasi

pameran buku. Namun ada yang menarik dikemukakan dalam pameran

buku 2011 yakni penerbitan voucher belanja buku dari SMK Negeri 2

Temanggung yang dibagikan kepada seluruh peserta didik dan guru

(Martono, 2011: 10-11).

1. Prosedur penggunaan voucher belanja buku

a. Setiap siswa, guru, dan karyawan SMK Negeri 2 Temanggung

berhak mendapatkan 1 (satu) lembar kartu voucher belanja

senilai Rp 50.000,-

b. Setiap siswa, guru, dan karyawan SMK Negeri 2 Temanggung

berhak mendapatkan 1 (satu) lembar kartu voucher diskon dari

1 penerbit senilai 50%. Jadi, setiap pemegang voucher belanja

Page 11: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

10

dan voucher diskon dapat berbelanja buku senilai Rp 75.000,-

(Tujuh puluh lima ribu rupiah).

c. Setiap pemegang voucher belanja dan voucher diskon hanya

diperkenankan berbelanja pada penerbit yang tertera pada

voucher belanja dan voucher diskon.

d. Setiap voucher belanja dan voucher diskon hanya dapat

digunakan 1 (satu) kali.

e. Setelah berbelanja buku,

1) Pemegang voucher (Siswa, Guru, dan Karyawan)

menyerahkan voucher belanja dan voucher diskon kepada

PENERBIT.

2) Selanjutnya, PENERBIT membuatkan Nota Tagihan kepada

SMK Negeri 2 Temanggung dan diberikan kepada

pemegang voucher.

3) Pemegang voucher (Siswa, Guru, dan Karyawan)

menyerahkan Nota Tagihan kepada Bendahara Sekolah.

4) Bendahara Sekolah akan membayar sejumlah tagihan.

f. Pendistribusian buku hasil belanja diatur sebagai berikut.

1) Setengah jumlah buku yang didapat boleh dipakai untuk

koleksi pribadi (dibawa pulang)

2) Setengah jumlah buku sisanya diserahkan kepada

Perpustakaan Sekolah.

Page 12: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

11

2. Pelaksanaan kegiatan belanja buku

a. Sosialisasi

Program pengembangan perpustakaan dengan model

pemberian voucher belanja buku telah direncanakan dalam

program kerja sekolah beserta anggarannya. Dengan demikian,

sejak awal tahun pelajaran program ini telah disampaikan

kepada semua warga sekolah, baik guru, karyawan maupun

peserta didik dalam rapat dinas maupun upacara bendera.

Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui jejaring sosial (face

book) yang telah populer digunakan warga sekolah.

b. Pameran buku (Temanggung Book Fair II 2011)

Untuk memastikan program berjalan sesuai dengan rencana,

telah diundang beberapa penerbit dari Yogyakarta melalui

Paguyuban Penerbit Jogja (PARJO) untuk mengadakan

pameran buku di Temanggung. Disepakati bahwa pihak

penerbit dari Yogyakarta bersedia menyelenggarakan pameran

dengan jaminan tersedianya calon pembeli / pengunjung

pameran dengan imbalan penerbit menerbitkan voucher diskon

senilai 50 persen.

Pameran buku diselenggarakan pada tanggal 21 sampai dengan

25 Mei 2011, bertempat di Pendopo Pengayoman, yang merupakan

rumah dinas Bupati Temanggung. Terdapat 13 peserta pameran yang

menempati 23 stand. Dalam pameran itulah kegiatan berbelanja buku

untuk pengembangan koleksi perpustakaan SMK Negeri 2 Temanggung

berlangsung.

Page 13: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

12

Sebagai catatan penting, Tabloid Lontar bersama Yayasan

Cendekia Mandiri (pengasuh anak-anak yang telantar pendidikannya),

Forum Ikatan Kadang Temanggungan, dan Agupena (Asosiasi Guru

Penulis Nusantara) Komisariat Temanggung untuk pertama kali telah

merintis penyelenggaraan pameran buku.

Penyebab Tabloid Lontar menjadi perintis penyelenggaraan

pameran karena pada tahun-tahun 2010 ke belakang memang belum

pernah ada inisiatif untuk menyelenggarakan pameran. Pihak penerbit

juga berpandangan bahwa untuk ukuran sebuah kegiatan pameran,

Temanggung termasuk pasar yang sepi.

Guna meyakinkan para peserta pameran, dalam hal ini Paguyuban

Penerbit Jogja (PARJO), panitia pameran memberikan jaminan bahwa

buku yang akan dipamerkan laku terjual. Penerbitan voucher belanja buku

yang dilakukan SMK Negeri 2 Temanggung senilai 50 juta rupiah memang

antara lain dimaksudkan sebagai jaminan kepada pihak penerbit.

Sesudah mendapat keyakinan bahwa pasar buku Temanggung

cukup potensial maka voucher tersebut tidak dikeluarkan lagi. Penerbit

cukup optimis bahwa tanpa voucher pun mereka tidak rugi.

Page 14: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

13

C. Kontribusi Tabloid Lontar dalam Membangun Literasi

Tidak ada alat ukur untuk menghitung besar kontribusi Tabloid

Lontar dalam menumbuhkan budaya literasi lintas sekolah di Kabupaten

Temanggung. Karena misi pokok Tabloid Lontar adalah melahirkan

generasi literat yang senang membaca dan menulis dapatlah disajikan

sekadar gambaran sebagai berikut.

No Kecamatan Karya Peserta Didik Karya Guru

1 Bansari 0 0

2 Bejen 0 4

3 Bulu 0 0

4 Candiroto 2 0

5 Gemawang 0 1

6 Jumo 1 2

7 Kaloran 1 2

8 Kandangan 1 10

9 Kedu 2 3

10 Kledung 9 6

11 Kranggan 2 1

12 Ngadirejo 1 2

13 Parakan 5 2

14 Pringsurat 4 2

15 Selopampang 1 2

16 Temanggung 103 0

17 Tembarak 12 53

18 Tlogomulyo 0 0

Page 15: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

14

19 Tretep 0 6

20 Wonoboyo 0 4

Jumlah 207 94

Berdasarkan tabel tersebut hanya dapat dinyatakan bahwa di satu

sisi persebaran Tabloid Lontar sebenarnya telah merata di semua

kecamatan di Kabupaten Temanggung. Akan tetapi tingkat partisipasi

pembaca untuk menulis di Tabloid Lontar belum serata distribusinya.

Salah satu kemungkinan, tabloid yang dilanggan satu eksemplar tiap SD

itu tidak sampai kepada guru (Maksudnya dibawa pulang oleh Kepala

SD).

Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan, hal ini sejalan

dengan frekuensi pelatihan guru di luar Kecamatan Temanggung yang

juga terhitung jarang. Kecamatan Temanggung memang paling padat

karena jumlah sekolah paling banyak dan tingkat melek huruf paling tinggi.

Kota Kecamatan Temanggung adalah ibukota kabupaten.

Satu hal yang perlu dikemukakan betapapun sedikit kontribusi yang

diberikan, salah satu penulis produktif di Tabloid Lontar telah menerbitkan

novel. Dialah Sindu Lintang Ismoyo. Memang mungkin tidak ada kaitan

sama sekali dengan kehadiran Tabloid Lontar. Paling tidak dia pernah

juga mengisi kolom tetap “Cerita Bersambung”.

Sumber: Tabloid Lontar edisi Maret-April 2016, hal. 14

Page 16: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e

15

KESIMPULAN DAN HARAPAN PENULIS

Tabloid Lontar telah memasuki tahun kesebelas dalam upaya

berkontribusi menumbuhkan literasi lintas sekolah. Tidak hanya di sekolah

menengah, tetapi juga di sekolah dasar (TK, SD, SMP). Selain hadir

dalam bentuk terbitan periodik (kadang-kadang terbit dua bulan sekali),

Tablois Lontar juga memegang inisiatif mengadakan pameran buku untuk

mendekatkan produsen dan konsumen buku.

Diharapkan kegiatan yang telah dirintis Tabloid Lontar dapat

dijadikan pemantik guna menyalakan api literasi. Kegiatan pameran buku

dewasa ini selain diadakan di Pendapa Pengayoman oleh Tabloid Lontar,

juga diikuti dengan sangat bersemangat oleh Kantor Perpustakaan

Daerah. Hampir setiap bulan dibuka lapak buku dari beberapa penerbit.

Diharapkan selain Sindu L Ismoyo akan lahir penulis novel yang

lain, penulis puisi yang lain, dan penulis-penulis lain. Dari kalangan guru

pun diharapkan lahir penulis-penulis yang berhasil. Apalagi bagi guru PNS

yang semakin banyak dituntut oleh Peraturan Menteri Negara PAN&RB

nomor 16 tahun 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Lontar edisi April, November 2007

Lontar edisi Februari 2010

Lontar edisi September 2013

Lontar edisi Oktober-November 2016

Martono, Hendro. 2006. “Sebuah Nama”. Tabloid Lontar. No. 1 Tahun I Oktober 2006. Temanggung: Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung.

Martono, Hendro. 2011. “Penggunaan Voucher Belanja Buku dalam Mengembangkan Perpustakaan”. Naskah Best Practices Kepala Sekolah. (Makalah tidak dipublikasikan).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Page 17: LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAHsimposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/Drs... · guru sma negeri 2 temanggung dinas pendidikan kabupaten temanggung s m a n e