loli olivia ersan 0910453060 sistemkomputer

20
Rekayasa Perangkat Lunak Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen untuk Jasa Penyewaan Kaset VCD PROPOSAL DIUSULKAN OLEH: LOLI OLIVIA ERSAN 09104530620 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

Upload: loli-olivia-ersan

Post on 21-Jul-2015

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rekayasa Perangkat Lunak Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen untuk Jasa Penyewaan Kaset VCD

PROPOSAL DIUSULKAN OLEH:

LOLI OLIVIA ERSAN 09104530620

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman yang serba modern sekarang ini banyak pengusaha rental VCD/DVD yang

menghadapi permasalahan dalam menjalankan usahanya. Seiring dengan berkembang pesatnya teknologi dan informasi, pengusaha rental harus bisa menyesuaikan usahanya agar tidak tertinggal oleh teknologi yang semakin canggih. Disisi lain pengusaha rental VCD/DVD dituntut untuk tetap menghadapi persaingan bisnis yang makin kompetitif terutama bagi pengusaha yang bergerak dalam industri sejenis. Pengusaha rental VCD/DVD diharapkan dapat memberikan produk yang berkualitas tinggi dan tepat waktu dengan harga yang rendah. Untuk menghadapi persaingan tersebut, pengusaha rental VCD/DVD dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi yang salah satunya dengan mempermudah pelayanan terhadap costumer. Saat ini banyak dijumpai tempat tempat yang menyediakan jasa untuk penyewaan cd atau dvd. Tempat tempat tersebut cukup banyak diminati oleh banyak orang. Hal ini dikarenakan mereka tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk sekedar menonton film favorit. Selain itu tempat penyewaan cd juga masih banyak yang menggunakan metode manual untuk pencarian cd, peminjaman, dan pengembalian. Bila seorang anggota datang ke tempat penyewaan cd, maka ia harus mencari nama cd yang ingin satu per satu dari katalog yang ada lalu menanyakannya kepada sang operator dan operator akan memeriksanya secara manual dari koleksi cd-nya. Sistem seperti ini akan memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam system penyewaan vcd, diperlukan alat bantu atau sarana yang memadai. Misalnya diperlukan alat pengolahan data berupa computer beserta perangkat pendukungnya dan kemampuan sumberdaya manusia. Dengan pertimbangan tersebut, penulis mencoba mengangkat kasus diatas kedalam system komputerisasi. 1.2. Rumusan Masalah Dengan berkembang pesatnya teknologi yang semakin canggih, pengusaha rental VCD/DVD dituntut untuk selalu meningkatkan efisiensi guna mempermudah pelayanan terhadap costumer. Hal ini sangat diperlukan agar pengusaha tidak lagi menggunakan cara manual kepada costumer. Untuk itu penulis akan merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana membangun rancangan sistem informasi rental VCD/DVD yang efektif untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap costumer.

1.3. Batasan Masalah a) Sistem informasi berupa data film (VCD/DVD ), data anggota (member), transaksi penyewaan, transaksi pengembalian, data request (permintaan) dan pembuatan laporan. b) Pegawai/operator transaksi hanya melayani transaksi pada penyewa yang sudah terdaftar sebagai member. c) Sistem informasi penyewa menyediakan layanan informasi ketersediaan barang yang mereka cari dan request (permintaan) film. d) Input transaksi berupa barcode kartu anggota dan barcode pada bungkus VCD/DVD. e) Output berupa laporan transaksi penyewaan. f) Permasalahn dibatasi hanya pada perancangan sistem dan pembuatan program aplikasi.

1.3. Tujuan& Manfaat 1.3.1 Tujuan Komputerisasi Penyewaan VCD adalah suatu system aplikasi yang dibuat untuk menangani proses pengolahan data. Dengan adanya system ini diharapkan dapat membantu konsumen dalam melakukan peminjaman atau pengembalian cd serta menyediakan informasi, sehingga pelayanan dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu juga untuk membantu para pengusaha rental VCD/DVD agar mempermudah mereka dalam pengelolaan bisnisnya. Sehinga akan berdampak pada kemajuan bisnisnya. Dan dapat meningkatkan efisiensi untuk mempermudah pelayanan terhadap costumer. Secara detailnya yaitu : 1. Bagaimana memudahkan konsumen / penyewa VCD/DVD film untuk mengetahui informasi koleksi-koleksi film yang dimiliki oleh persewaan/rental VCD/DVD, 2. Bagaimana memudahkan konsumen mengetahui koleksi VCD/DVD film terbaru? 3. Bagaimana merancang suatu program dan database sistem informasi persewaan VCD/DVD film dengan menggunakan Visual Basic dan Microsoft Acces. 4. Bagaimana mengetahui sistem informasi penyewaan VCD/DVD. a. Penyewa ( KodePenyewa,NamaPenyewa,AlamatPenyewa,No Telp. Penyewa). b. Penyewaan VCD(Tgl Sewa,Tgl Kembali,Kode Penyewa,KodeVCD,Judul Vcd,Denda,Jumlah Dibayar).

c. Identitas VCD (Kode VCD,Judul VCD,Status VCD,Rumah Produksi,Tahun Rilis,Bintang Utama). d. Pengembalian (Tanggal Sewa,Tanggal Kembali,Kode VCD,Kode Penyewa,Jumlah

Dibayar,Judul VCD,Denda). e. Rincian (Jumlah Rusak,Jumlah Tersedia).

1.3.2 Manfaat a. Bagi penulis Penulisan ini memberikan wawasan dan pengetahuan dimana telah diterapkan dalam perkuliahan dan secara langsung dapat dipraktekkan kepada costumer yang membutuhkan. b. Bagi pengusaha rental CD/DVD Memberikan suatu gambaran dan informasi tentang penerapan Sistem Informasi Rental VCD / DVD yang memiliki peranan penting dalam kegiatan pengelolaan bisnis sejenis. Mempermudah pelayanan terhadap costumer. Karena peminjaman suatu VCD/DVD tidak lagi menggunakan metode manual untuk pencarian cd, peminjaman, dan pengembalian. Dengan penerapan Sistem Informasi Rental VCD / DVD, pengusaha rental VCD/DVD akan memberikan pelayanan yang berkualitas dan tepat waktu sesuai dengan permintaan pelanggan, sehingga dapat meraih keuntungan.

BAB II Landasan Teori2.1 Defenisi Rekayasa Perangkat lunak Rekayasa Perangkat Lunak adalah Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal requirement capturing (analisa kebutuhan pengguna), specification (menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna), desain, coding, testing sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. 2.2 Sekilas tentang Database Beberapa definisi basis data adalah sebagai berikut:

Sekumpulan data store(bisa dalam jumlah besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, dan media penyimpan sekunder lainnya. Sekumpulan program-program aplikasi umum yang bersifat batch yang mengeksekusi dan memproses data secara umum(hapus,cari,update,dll) Basis data terdiri dari data yang di-share bagi banyak user dan memungkinkan penggunaan data yang sama pada waktu bersamaan oleh banyak user Koleksi terpadu dari data-data yang saling berkaitan dari suatu enterprise.Mis. Basis data RS akan terdiri dari data-data seperti pasien, karyawam, dokter, dan perawat

Keunggulan penerapan konsep database Independensi program-data Meminimalkan redundansi data Meningkatkan konsitensi data Meningkatkan kemampuan berbagai data Meningkatkan produktivitas pengembangan aplikasi Meningkatkan pencapaian standarisasi Meningkatkan kualitas data Meningkatkan tanggapan dan kemudahan akses terhadap data

Mengurangi pemeliharaan program Konsep Dasar Database

Field i. ii. Record i. ii. iii. Field-field tersebut diorganisasikan dalam record-record Record merupakan koleksi dari field-field yang disusun dalam format yang telah ditentukan. Selama desain sistem, record akan diklasifikasikan sebagai fixed-length record atau variable-length record. 1. Fixed-length record: tiap instance record punya field, jumlah field, dan ukuran logik yang sama 2. Variable-length record : mengijinkan record-record yang berbeda dalam file yang sama memiliki panjang yang berbeda. File dan Tabel i. Record-record yang serupa diorganisasikan dalam grup-grup yang disebut file. Jadi file merupakan kumpulan semua kejadian dari struktur record yang diberikan. ii. Tabel merupakan ekivalen basis data relasional dari sebuah file. Field merupakan implementasi dari suatu atribut data. Field merupakan unit terkecil dari data yang berarti(meaningful data) yang disimpan dalam suatu file atau basis data.

Beberapa operasi dasar yang dilakukan oleh aplikasi database: Menambah data Membaca data Mengubah data Menghapus data

Kunci (Key) Kunci merupakan elemen record yang dipakai untuk menemukan record tersebut pada waktu akses atau bisa digunakan untuk identifikasi tiap record. Jenis-jenis kunci :

Superkey Candidat key Primary key Alternate key Foreign key External key

2.3 Disain Sistem 2.3.1 Use Case

Use-case merupakan gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna sistem mengerti kegunaan sistem yang akan dibangun. Setiap sistem terdiri dari lebih satu use case. Contoh use case:

garis

user

2.3.2

Model Sistem

Metode yang akan digunakan pada kasus ini adalah model Waterfall. Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan software yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan 2.3.3 Context Diagram

Merupakan gambaran kasar aliran informasi dan data yang akan dilakukan oleh system database yang akan dirancang. 2.3.4 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi. DFD menggambarkan aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output). Aliran data itu perlu diketahui agar si pembuat sistem tahu persis kapan sebuah data harus disimpan, kapan harus ditanggapi (proses), dan kapan harus didistribusikan ke bagian lain. Komponen-komponen DFD

Komponen-komponen DFD terdiri atas :

a ta u

Terminator

Proses

Alur Data

Penyimpan Data (data store)

Gambar 1. Komponen-komponen DFD (1). Terminator Terminator dapat disebut juga Kesatuan Luar, yaitu suatu unit kerja/ jabatan, atau sejenisnya yang berada di luar sistem tetapi memberi andil atas pemberian atau penerimaan data dari sistem secara langsung. Terminator dapat pula disebut dengan Sumber Pemberi Data (input), maupun Tujuan Pemberian Data (output). Pemberi data dan penerima data yang dimaksud adalah pihak yang sangat dekat dan memiliki hubungan langsung dengan sistem. Adapun pihak luar yang berhubungan dengan pihak luar lainnya tidak boleh digambarkan. Misalkan, dalam pengisian KRS, mahasiswa berhubungan dengan sistem. Orang tua berhubungan dengan mahasiswa, tetapi tidak berhubungan dengan sistem, karenanya, kesatuan luar orang tua, tidak boleh digambarkan.

O R AN G TU A

M A H A S IS W A

S IS T E M P E N G IS IA N KRS

Gambar 2. Contoh Hubungan Terminator yang Salah (2). Proses Proses adalah suatu tindakan yang akan diambil terhadap data yang masuk. Karena proses adalah tindakan, maka proses berisi kata kerja, Proses diberikan identifikasi (nomor) agar mempermudah sekuen untuk diagram detilnya.

1 P engecekan B a ra n g

Gambar 3. Contoh Proses (3). Alur Data Alur data menggambarkan data yang mengalir dari terminator ke proses atau dari proses ke proses lainnya. Data yang dibawa oleh alur data harus disebutkan dan diletakkan di atas lambang alur data dan bila alur data digambar panjang, sebaiknya penulisan data mendekati lambang anak panahnya.F o r m u lir I s ia nN il a i U j i a n J a w a b a n U j ia n

Gambar 4. Contoh Alur Data Searah dan Dua Arah Data yang menempati alur data dapat berupa elemen data tunggal, maupun kumpulan elemen data. Misalkan, pada kumpulan elemen data : Jawaban Ujian, dapat ditulis secara lengkap dengan menyebutkan setiap elemen data yang ada di sana, yaitu : Lembar Jawaban, dan Naskah Soal. (4). Penyimpan Data (Data Store) Data yang akan disimpan perlu ditempatkan ke satu tempat penyimpanan data. Data yang disimpan dapat berupa data manual maupun data digital. Untuk data digital, penyimpan data tersebut kelak akan dijadikan file data di komputer. Alur data yang anak panahnya menuju penyimpan data, kegiatannya adalah menulis/ merekam data, sehingga isi file data akan berubah karenanya. Sedangkan alur data yang anak panahnya menuju ke proses dari penyimpan data, kegiatannya adalah membaca data, sehingga isi file data tidak akan berubah karenanya. Penyimpan data harus diberi nama, misalkan data yang berisi biodata mahasiswa diberi nama MAHASISWA.M A H A S IS W A M A H A S IS W A

Gambar 5. Menulis dan Membaca data di Penyimpan Data LEVELISASI DFD

DFD digambarkan secara bertingkat, dari tingkat yang global berturut-turut hingga tingkat yang sangat detil. Tingkat yang global (umum) disebut dengan Diagram Konteks atau Context Diagram. Ini termasuk level 0. Selanjutnya, dari diagram konteks, prosesnya dijabarkan lebih rinci lagi di Diagram Nol atau Zero Diagram. Ini disebut level 1. Pada diagram nol ini yang berkembang hanya proses dan alur data yang menghubungkan proses-prosesnya, sedangkan jumlah terminator dan alur data yang masuk atau keluar dari terminator, tetap. Bila, masih dirasakan perlu memerinci proses berikutnya, maka diagram selanjutnya disebut dengan Diagram Detil atau Diagram primitif. Ini disebut dengan level 2. Dalam diagram detil, yang digambar cukup proses (nomor berapa) yang perlu didetilkan saja, selain itu (proses lainnya, atau terminatornya) tidak perlu digambarkan. Bila masih dapat lebih didetilkan lagi, maka level 3, dan seterusnya bisa dibuat.

2.3.5

Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah gambaran mengenai berelasinya antarentitas. Sistem adalah kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-sama mencapai tujuan dari sistem tersebut. Kebersama-sama-an dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas dengan entitas lainnya. Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti tabel (table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya. Tabel Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) NO. SIMBOL KETERANGAN Entity. 1.

2. 3.

Atribut dari entity. Atribut dari entity dengan key (kunci).

Relasi atau aktifitas antar entity. 4. Hubungan satu dan pasti. 5.

Hubungan banyak dan pasti 6.

Hubungan satu tapi tidak pasti. 7.

Hubungan banyak tapi tidak pasti. 8.

2.3.6

Desain Input disain input untuk memasukkan data pelanggan pada rental

Pada disain input system digambarkan tampilan awal pada saat menginputkan data,misalnya VCD/DVD,mengintputkan Identitas VCD/DVD dan sebagainya. 2.3 Sekilas tentang Visual Basic VISUAL BASIC adalah sebuah bahasa pemrograman aras tinggi (high level) yang merupakan pengembangan dari versi DOS sebelumnya yaitu BASIC. BASIC kependekan dari Beginners Allpurpose Symbolic Instruction Code. Ini merupakan bahasa pemrograman yang cukup mudah dipelajari. Kodenya sedikit menyerupai bahasa Inggris. Perusahaan perangkat lunak (software) menghasilkan versi BASIC yang berbeda, seperti Microsoft: QBASIC, QUICKBASIC, GWBASIC; IBM: BASICA, dll. VISUAL BASIC merupakan Bahasa Pemrograman VISUAL dan events driven. Dalam BASIC, pemrograman dikerjakan hanya dalam lingkungan text dan program dieksekusi secara berurutan. Sedangkan dalam VISUAL BASIC, program dikerjakan dalam lingkungan grafis. Karena pengguna (user) dapat meng-click pada satu obyek tertentu secara random, maka setiap obyek harus

diprogram secara independen dapat merespon terhadap tindakan-tindakan itu (event). Oleh karena itu, program VISUAL BASIC dibuat dalam banyak subprogram, masing-masing mempunyai kode program sendiri-sendiri, dan dieksekusi secara independen dan pada saat yang sama masing-masing dapat di-link secara bersama-sama. 2.4 Sekilas tentang Microsoft Acces Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.

BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dari proposal ini menggunakan pendekatan Kualitatif-Eksplorasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain (Poerwandari, 1998). Sedangkan dalam penelitian ini eksplorasi yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sumber-sumber literatur pendukung seperti buku, website, pakar ahli, serta eksperimen langsung terhadap pembangunan firewall. Dalam penelitan kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orangorang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitasdan kondisi kehidupan nyata (Poerwandari, 1998). Hal inilah yang akan ditekankan pada proses wawancara langsung untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari informan (gathering information). 3.2 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini penyimpanan data penyewa. 3.3 Tahap-tahap Penelitian Dalam penelitian ini, terdapat dua tahap penelitian utama yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu : 3.3.1. Tahap Persiapan Penelitian Hal pertama kali yang perlu dipersiapkan oleh peneliti adalah membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan landasan teori serta rumusan masalah dalam penelitian. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan dasar rumusan masalah yang nantinya akan berkembang dengan sendirinya dalam wawancara. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi adalah pembuatan sistem informasi berbasis database untuk

penyewaan vcd.Hal ini akan mempermudah operator dalam penyewaan,pencarian dan dalam

yang sebanyak-banyaknya tentang rumusan masalah dan nantinya akan membantu proses analisis kesimpulan dari penelitian ini. Daftar pertanyaan yang telah disusun, kemudian dilakukan koreksi kepada pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pertanyaan dalam wawancara.

3.3.2. Tahap Pelaksanaan Penelitiaan Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan pengumpulan data dari sumber-sumber pustaka seperti buku dan website. Kemudian diambil bagian dari referensi yang memberikan jawaban atau sebagai pendukung rumusan masalah untuk di analisa hasil penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah data mentah diperoleh, langkah peneliti selanjutnya adalah melakukan analisis dan interprestasi data yang diperoleh baik dari studi literatur, wawancara maupun dari proses eksperimen yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data. Langkah terakhir setelah dilakukan analisis terhadap data mentah yang dilakukan peneliti adalah menarik kesimpulan yang diperoleh selama penelitian serta memberikan saran-saran yang dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya. 3.4 Teknik Pengumpulan Data. Dalam penelitiaan ini, peneliti menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu : 3.4.1 Study Literature Study Literature (Sayudjauhari, 2010) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.Dalam penelitian ini, sumber literatur yang akan digunakan sebagai referensi adalah buku, website dan jurnal/penelitian orang lain. 3.4.2 Wawancara Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara akan dilakukan menggunakan dua metode yang berbeda yaitu wawancara terbuka pada milis serta wawancara tertutup pada informan secara langsung. Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, wawancara dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspekaspek pertanyaan yang akan dibahas dan menjadi daftar pengecek (check list) apakah rumusan

masalah dalam pedoman wawancara telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman wawancara demikian interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam Poerwandari, 1998)

3.4.3 Eksperimen Disamping study literature dan wawancara, penelitian ini juga melakukan metode eksperimen. Menurut Moch. Ali (dalam Soendari), Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri. 3.5 Instrumen Penelitian Menurut Poerwandari (1998) penulis sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih (instrumen topik, mendeteksi untuk topik tersebut, mengumpulkan data-data. Dalam data, hingga ini analisis, peneliti menginterprestasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. Peneliti membutuhkan alat bantu penelitian) mengumpulkan penelitian menggunakan 3 buah alat bantu, yaitu : 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Pedoman Eksperimen Pedoman eksperimen digunakan agar peneliti dapat melakukan uji coba sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman eksperimen berisi langkah-langkah, prosedur yang harus dilakukan pada saat eksperimen. 3. Alat Perekam (Recorder) Alat perekam (Recorder) digunakan sebagai alat bantu bantu pada saat wawancara, agar peneliti dapat memusatkan pada proses pengambilan data tanpa harus terganggu dengan mencatat hasil wawancara. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah mendapat ijin dari subjek penelitian untuk mempergunakan alat tersebut pada saat proses wawancara. 3.6 Teknik Analisis Data

Proses utama yang menentukan hasil penelitian adalah melakukan analisis data-data mentah yang sudah dikumpulkan sebelumnya menjadi satu kesatuan hasil analisis penelitian. Dalam menganalisis penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :

1. Mengorganisasikan Data Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), wawancara terbuka di milis, studi pustaka, serta eksperimen. Kemudian dari datadata tersebut dibuatkan dalam bentuk tertulis. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar peneliti mengerti benar data atau hasil yang telah diperoleh. 2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori, pedoman wawancara dan pedoman eksperimen, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip hasil pengumpulan data dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat. 3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada. 4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya tersebut, peneliti merasa perlu mencari suatu alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak

terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran. 5. Menulis Hasil Penelitian Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara, studi pustaka dan eksperimen dengan subjek. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB IV Jadwal Kegiatan& Anggaran

4.1. Jadwal Kegiatan

4.2. Anggaran Biaya

DAFTAR PUSTAKA Sianipar, pandapotan. 2003. Membuat Program Aplikasi Database dengan Microsoft Access 2002. Elexmedia Komputindo : Jakarta Luly,Nicolaus Budi.2011.Sistem Informasi Penyewaan Kaset VCD/DVD pada Raisya Rental Menggunakan Microsoft Visual Basic 6. http://blog.tp.ac.id/wpcontent/uploads/6011/download-my-to-pdf-1.pdf. Diakses pada tanggal 07 mei 2012.

Wahyu.2005, IMPLEMENTASI METRIK PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK skripsi S1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Supardi,yuniar.2011, Semua bisa menjadi programmer VB 6 hingga 2008, Elek media komputindo : Jakarta.