lo anamnesa

4
Perawatan pendahuluan yang dilakukan sebelum pembuatan gigi tiruan bertujuan untuk melihat keadaan seluruh perubahan atau kelainanyang terjadi pada gigi geligi, linggir alveolus yang mendukung gigi tiruan dan struktur rongga mulut yang lain yang dapat menggagalkan dalam pembuatan gigi tiruan. Tujuan diagnosa dan perawatan pendahuluan mempunyai arti yang penting terhadap suksesnya suatu pembuatan gigi tiruan untuk kebutuhan pasien. Diagnosa dan perawatan pendahuluan pada pembuatan gigi tiruan mempunyai beberapa pertimbangan : 1. Membentuk kesehatan jaringan periodontal 2. Pemulihan gigi pasien 3. Pemulihan dan mengharmoniskan atau menyesuaikan hubungan oklusal 4. Penggantian dari gigi yang hilang Anamnesa yaitu menanyakan kepada pasien mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gigi tiruan yang akan digunakan pasien Pemeriksaan dibagi menjadi dua yaitu : 1. Pemeriksaan subjektif Yang diperiksa antara lain : Penyakit sistemik, misalnya : riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus Kebiasaan jelek, misalnya : mengunyah 1 sisi, pasien yang bruxism Apakah pasien pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan pasien dengan gigi tiruan yang lama.

Upload: wesley-sheppard

Post on 14-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perawatan pendahuluan yang dilakukan sebelum pembuatan gigi tiruan bertujuan untuk melihat keadaan seluruh perubahan atau kelainanyang terjadi pada gigi geligi, linggir alveolus yang mendukung gigi tiruan dan struktur rongga mulut yang lain yang dapat menggagalkan dalam pembuatan gigi tiruan.

Tujuan diagnosa dan perawatan pendahuluan mempunyai arti yang penting terhadap suksesnya suatu pembuatan gigi tiruan untuk kebutuhan pasien.

Diagnosa dan perawatan pendahuluan pada pembuatan gigi tiruan mempunyai beberapa pertimbangan :

1. Membentuk kesehatan jaringan periodontal

2. Pemulihan gigi pasien3. Pemulihan dan mengharmoniskan atau menyesuaikan hubungan oklusal

4. Penggantian dari gigi yang hilang

Anamnesa yaitu menanyakan kepada pasien mengenai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gigi tiruan yang akan digunakan pasien

Pemeriksaan dibagi menjadi dua yaitu :

1. Pemeriksaan subjektif Yang diperiksa antara lain :

Penyakit sistemik, misalnya : riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus Kebiasaan jelek, misalnya : mengunyah 1 sisi, pasien yang bruxism

Apakah pasien pernah memakai gigi tiruan, jika pernah bagaimana keluhan pasien dengan gigi tiruan yang lama.

2. Pemeriksaan objektifPemeriksaan objektif terbagi menjadi dua yaitu :

a. Pemeriksaan ekstra oral

b. Pemeriksaan intra oral

Pemeriksaan ekstra oral meliputi pemeriksaan terhadap :1) Bentuk wajah

Dilihat dari arah depan

Oval/ovoid

Persegi/square

Lonjong/ tapering

Dilihat dari arah samping

Cekung

Cembung

Lurus

2) Bentuk bibir

Panjang, pendek

Normal

Tebal, tipis

Tebal tipis bibir akan mempengaruhi retensi gigi tiruan yang akan dibuat, dimana bibir yang tebal akan mempengaruhi retensi yang lebih baik.

3) Sendi rahang (TMJ)

Di periksa apakah ada bunyi pada TMJ pasien yaitu bunyi : Krepitasi

Mengelutuk

Sakit

Pemeriksaan intra oral meliputi pemeriksaan terhadap :

1) Pemeriksaan terhadap gigi, antara lain :

a) Gigi yang hilang

b) Keadaan gigi yang masih ada :

gigi yang mudah terkena karies

banyaknya tambalan pada gigi

malposisi

atrisi

Jika dijumpai ada kelainan gigi yang mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, maka sebaiknya gigi tersebut di cabut.

c) Oklusi : diperhatikan hubungan oklusi gigi rahang atas dan gigi rahang bawah yang ada.d) Adanya overclosed oclusi pada gigi depan, dapat disebabkan, antara lain karena disfungsi TMJ, spasme otot-otot kunyah dan angular cheilosis. Spasme otot-otot kunyah dapat diperbaiki dengan menambah dimensi vertical pada pembuatan gigi tiruan. Selain deep overbite, harus diketahui juga ukuran over jet dari gigi depan. Dalam keadaan normal, ukuran over bite dan over jet ini berkisar antara 2 mm.

e) Warna gigi

Warna gigi pasien harus dicatat sewaktu akan membuat gigi tiruan, terutama pada pembuatan gigi tiruan di daerah anterior untuk kepentingan estetik pasien.

f) Oral hygiene Adanya karang gigi Adanya gigi yang karies

Adanya peradangan pada jaringan lunak, misalnya ginggivitis.

g) Resesi ginggiva

Terutama pada gigi tiruan sebagian lepasan yang di lihat untuk gigi penyangga dari gigi tiruan tersebut.

h) Rontgen foto

Dengan adanya rontgen foto dapat diketahui adanya :

Kualitas tulang pendukung dari gigi penyangga

Kelainan periapikal

Resorbsi tulang

2) Pemeriksaan terhadap mukosa dan jaringan yang menutupi tulang alveolar, seperti : Inflamasi, pada keadaan ini mukosa harus disembuhkan terlebih dahulu sebelum dicetak.

Bergerak/ tidak bergerak

Keras/lunak

3) Adanya torus

Pada palatum disebut torus palatinus

Pada mandibula disebut torus mandibula, torus ini bila keadaan mengganggu pada pembuatan gigi tiruan, harus dibuang.

4) Pemeriksaan terhadap frenulum

Apakah perlekatannya tinggi atau rendah sampai puncak alveolar, dimana jika perlekatan yang rendah akan mengganggu gigi tiruan yang dibuat, sehingga perlu dilakukan pembebasan.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pasien, dapat diketahui apakah masih perlu dilakukan perawatan pendahuluan sebagai persiapan perawatan prostodontik.5) Pemeriksaan jaringan pendukung gigi

6) Ruang antar rahang

Besar, dapat disebabkan karena pencabutan yang sudah terlalu lama

Kecil, dapat disebabkan karena elongasi

Cukup, minimal jaraknya 5 mm.