ca tiroid anamnesa

49
1. Anamnesis a. Pengaruh usia dan jenis kelamin Apabila nodul tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun dan jenis kelamin laki-laki mempunyai resiko malignansi lebih tinggi b. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala Radiasi pada masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi pada tiroid ± 33-37 % c. Kecepatan tumbuh tumor • Nodul jinak membesar dalam waktu yang tidak terlalu cepat • Nodul ganas membesar dalam waktu yang cepat • Nodul anaplastik membesar dengan sangat cepat • Kista dapat membesar dengan cepat d. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara dan nyeri dapat terjadi akibat desakan dan/atau infiltrasi tumor. e. Riwayat penyakit serupa pada keluarga 2. Pemeriksaan Fisik a. Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi yang bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung kepada jenis patologi anatominya. b. Perlu diketahui ada atau tidaknya pembesaran kelenjar getah bening regional. c. Perlu dicari ada tidaknya benjolan pada kalvaria, tulang belakang, klavikula, sternum, dll, serta tempat metastasis jauh lainnya yaitu paru-paru, hati dan otak. 3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium Human Thyroglobulin ; suatu tumor marker untuk keganasan tiroid ; jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up. Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid b. Pemeriksaan radiologis Dilakukan pemeriksaan foto paru posterior anterior, untuk menilai ada tidaknya metastasis, foto polos leher antero-posterior dan lateral dengan posisi leher hiper ekstensi, bila tumor besar. Untuk melihat ada atau tidaknya mikrokalsifikasi. Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi ke esophagus Pembuatan foro tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang bersangkutan c. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tidakan biopsi. d. Pemeriksaan sitologi BAJAH.

Upload: yuddy-afandi-chaniago

Post on 11-Aug-2015

177 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: CA Tiroid Anamnesa

1. Anamnesisa. Pengaruh usia dan jenis kelaminApabila nodul tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun dan jenis kelamin laki-laki mempunyai resiko malignansi lebih tinggi

b. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepalaRadiasi pada masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi pada tiroid ± 33-37 %

c. Kecepatan tumbuh tumor• Nodul jinak membesar dalam waktu yang tidak terlalu cepat• Nodul ganas membesar dalam waktu yang cepat• Nodul anaplastik membesar dengan sangat cepat• Kista dapat membesar dengan cepat

d. Riwayat gangguan mekanik di daerah leherKeluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan suara dan nyeri dapat terjadi akibat desakan dan/atau infiltrasi tumor.

e. Riwayat penyakit serupa pada keluarga

2. Pemeriksaan Fisika. Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi yang bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung kepada jenis patologi anatominya.b. Perlu diketahui ada atau tidaknya pembesaran kelenjar getah bening regional.c. Perlu dicari ada tidaknya benjolan pada kalvaria, tulang belakang, klavikula, sternum, dll, serta tempat metastasis jauh lainnya yaitu paru-paru, hati dan otak.

3. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan laboratorium

Human Thyroglobulin ; suatu tumor marker untuk keganasan tiroid ; jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follow up.

Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid

b. Pemeriksaan radiologis

Dilakukan pemeriksaan foto paru posterior anterior, untuk menilai ada tidaknya metastasis, foto polos leher antero-posterior dan lateral dengan posisi leher hiper ekstensi, bila tumor besar. Untuk melihat ada atau tidaknya mikrokalsifikasi.

Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi ke esophagus Pembuatan foro tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang bersangkutan

c. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tidakan biopsi.

d. Pemeriksaan sitologi BAJAH.Keberhasilan dan ketepatan hasil BAJAH tergantung atas 2 hal yaitu faktor kemampuan pengambilan sampel dan faktor ketepatan interpretasi oleh seorang sitolog sehingga angka akurasinya sangat bervariasi. Ketepatan pemeriksaan ini pada karsinoma tiroid anaplastik, medulare dan papilare hampir mendekati 100%, tetapi jenis folikulare hampir tidak dapat dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatosus goiter, adenoma folikulare dan adeno karsinoma folikuler adalah sama, tergantung dari gambaran invasinya ke kapsul dan vaskular yang hanya dapat dilihat dari gambaran histopatologi.

e. Pemeriksaan histopatologi• Merupakan pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa, setelah dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi• Untuk kasus inoperabel, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biosi insisi.

Page 2: CA Tiroid Anamnesa

PenatalaksanaanPenatalaksanaan karsinoma thyroid tergantung pada jenis, penyebaran sel kanker, ketersedian alat, dan ketersedian sumber daya manusia yang mengerjakanya. Pada penderita karsinoma thyroid dilakukan tindakan pembedahan yang bisa dikuti dengan radioterapi tergantung jenis histopatologis dan stadiumnya. Pemeriksaan klinis penting untuk menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek maligna atau suspek benigna.Bila nodul tersebut suspected maligna maka akan dibedakan berdasarkan apakah kasus tersebut operabel atau inoperabel. Bila kasus yang dihadapi inoperabel maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan pemeriksaan histopatologi secara blok parafin. Dilanjutkan dengan tindakan debulking dan radiasi eksterna atau kemoradioterapi.

Bila nodul tiroid suspected maligna tersebut operabel dilakukan tindakan isthmolobektomi dan pemeriksaan potong beku (VC). Ada 5 kemungkinan hasil yang didapat:1. Lesi jinak maka tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi2. Karsinoma papilare.Dibedakan atas risiko tinggi dan risiko rendah berdasarkan klasifikasi AMES. Bila risiko rendah tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi. Bila risiko tinggi dilakukan tindakan tiroidektomi total.3. Karsinoma Folikulare à dilakukan tindakan tiroidektomi total4. Karsinoma Medulare à dilakukan tindakan tiroidektomi total5. Karsinoma Anaplastik

Bila memungkinkan dilakukan tindakan tiroidektomi total. Bila tidak memungkinkan, cukup dilakukan tindakan debulking dilanjutkan dengan radiasi eksterna atau khemoradioterapi.Bila nodul tiroid secara klinis suspek benigna dilakukan tindakan FNAB/BAJAH (Biospi Aspirasi Jarum Halus). 

Ada 2 kelompok hasil yang mungkin didapat yaitu :1. Hasil FNAB suspek maligna, “foliculare Pattern” dan “Hurthle Cell”.Dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti diatas.2. Hasil FNAB benignaDilakukan terapi supresi TSH dengan tablet Thyrax selama 6 bulan kemudian dievaluasi, bila nodul tersebut mengecil diikuti dengan tindakan observasi dan apabila nodul tersebuttidak ada perubahan atau bertambah besar.sebaiknya.dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong beku seperti diatas.

 TANDA DAN GEJALA

1.      Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau keras) di dekat jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang paling umum kanker tiroid.

2.      Sakit di tenggorokan atau leher yang dapat memperpanjang ke telinga.

3.      Serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal.

4.      Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Mereka dapat ditemukan selama pemeriksaan fisik.

5.      Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan atau leher saat menelan. Ini terjadi ketika mendorong tumor kerongkongan Anda.

6.      Batuk terus-menerus, tanpa dingin atau penyakit lain.

Page 3: CA Tiroid Anamnesa

F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG

1)   Pemeriksaan Laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.

2)   Radiologis

a.    Foto X-Ray

Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma dapat terlihat kalsifikasi halus yang disertai kalsifikasi stipled, sedangkan pada karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis pada pary dan tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus

b.    Ultrasound

Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat, namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu tehnik yang lebih sederhna dan murah

c.    Computerized Tomografi

CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor tiroid.

d.   Scintisgrafi

Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang adekuat.

3)   Biopsi Aspirasi

Page 4: CA Tiroid Anamnesa

Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 – 23 serta alat pemegang, sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan arsitektur sitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma anaplastik dan karsinoma medule.

G.    PENATALAKSANAAN MEDIS :

1.      Therapi Radiasi

Pada adenokarsinoma papiler tanpa penyebaran ke kelenjar leher sebaiknya dilakukan istmolobektomi. Bila terdapat pembesaran kelenjar limf leher, kemungkinan besar telah terjadi penyebaran melalui saluran limf di dalam kelenjar sehingga perlu dilakukan tiroidektomi total disertai diseksi kelenjar leher pada sisi yang sama.

2.      Tiroidectomi

Tiroidektomi adalah prosedur pembedahan di mana semua atau sebagian dari kelenjar tiroid akan dihapus. Kelenjar tiroid terletak di anterior bagian dari leher tepat di bawah kulit dan di depan jakun. Tiroid adalah salah satu kelenjar endokrin tubuh, yang berarti bahwa mengeluarkan produk-produknya di dalam tubuh, ke dalam darah atau getah bening. tiroid menghasilkan beberapa hormon yang memiliki dua fungsi utama: mereka meningkatkan sintesis protein di sebagian besar jaringan tubuh, dan mereka meningkatkan tingkat konsumsi oksigen tubuh.

Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan Pre-Operatif, Intra Operatif dan Post Operasi:

1.      Penatalaksanaan Pre Operasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:

a)    Inform Concern (Surat persetujuan operasi) yang telah ditandatangani oleh penderita atau penanggung jawab penderita

b)   Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system respiratori dan cardiovasculer

c)    Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada

d)   Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang jalannya operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan

e)    Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan

Page 5: CA Tiroid Anamnesa

f)    Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan tindakan pembedahan terutama jika dilakukan tiroidectomi total berhubungan dengan minum suplemen hormone tiroid seumur hidup.

2.      Penatalaksanaan Intra Operasi

Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh Dokter Operator dan Dokter Anesthesi.

3.      Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)

a)      Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil

b)      Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi

c)      Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

d)     Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita

e)      Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang perawatan umum.

D.    TANDA DAN GEJALA

         Benjolan yang dapat dirasakan di bawah kulit bagian leher

         Perubahan suara, termasuk suara serak

         Sulit menelan

         Nyeri di leher atau tenggorokan

          Pembengkakan node limpa di leher

E.     PENCEGAHAN

Kanker tiroid mungkin memerlukan pembedahan. Operasi umum meliputi tiroidektomi, lobektomi, dan trakeostomi. Iodium-131 radioaktif digunakan pada pasien dengan kanker tiroid papiler atau folikular untuk ablasi jaringan tiroid sisa setelah operasi dan untuk pengobatan kanker tiroid. Pasien dengan 

Page 6: CA Tiroid Anamnesa

meduler, anaplastik, dan kanker sel yang paling Hurthle tidak mendapatkan manfaat dari terapi ini. Iradiasi eksternal dapat digunakan ketika kanker dioperasi, ketika berulang setelah reseksi, atau untuk mengurangi rasa sakit dari metastasis tulang.

PENYEBAB

Kanker tiroid lebih sering ditemukan pada orang-orang yang pernah menjalani terapi penyinaran di kepala, leher maupun dada.

Faktor resiko lainnya adalah adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun

GEJALA

Terdapat pembesaran kelenjar tiroid atau pembengkakan leher. Suara penderita berubah atau menjadi serak. Bisa terjadi batuk atau batuk berdarah, serta diare atau sembelit

DIAGNOSA

Pertanda awal dari kanker tiroid biasanya adalah benjolan yang tidak terasa nyeri di leher.

Skening tiroid bisa menentukan apakah nodulnya berfungsi atau tidak, karena nodul yang tidak berfungsi cenderung bersifat ganas.

Pemeriksaan USG bisa membantu menentukan apakah nodulnya padat atau berisi cairan.

Contoh nodul biasanya diambil dengan jarum untuk keperluan biopsi. Biopsi merupakan cara terbaik untuk menentukan apakah nodulnya jinak atau ganas

Apa itu tiroid?

Tiroid adalah kelenjar di leher. Ini memiliki dua jenis sel yang membuat

hormon. Sel folikel membuat hormon tiroid, yang mempengaruhi denyut

jantung, suhu tubuh, dan tingkat energi. Sel C membuat kalsitonin, suatu

hormon yang membantu mengontrol kadar kalsium dalam darah.

Page 7: CA Tiroid Anamnesa

Tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di depan leher, di bawah

kotak suara (laring). Ini memiliki dua bagian, atau lobus. Kedua lobus

dipisahkan oleh bagian yang tipis yang disebut tanah genting.

Sebuah tiroid sehat adalah sedikit lebih besar dari seperempat. Ini biasanya

tidak dapat dirasakan melalui kulit. Sebuah lobus bengkak mungkin terlihat

atau merasa seperti benjolan di depan leher. Sebuah tiroid membengkak

disebut gondok. Gondok Sebagian besar disebabkan oleh tidak cukup

yodium dalam makanan. Yodium adalah zat yang ditemukan pada kerang

dan garam beryodium.

Apa itu kanker, dan apa jenis kanker tiroid?

Kanker adalah sekelompok penyakit yang berhubungan. Semua kanker

dimulai dalam sel, unit dasar dari tubuh untuk hidup. Sel membentuk

jaringan dan jaringan membentuk organ-organ tubuh.

Normalnya, sel tumbuh dan membelah membentuk sel-sel baru ketika tubuh

membutuhkan mereka. Ketika sel menjadi tua dan mati, sel-sel baru

mengambil tempat mereka.

Terkadang proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk

ketika tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti

seharusnya. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan

yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor. Pertumbuhan pada tiroid

biasanya disebut nodul.

Nodul tiroid bisa jinak atau ganas:

• Nodul jinak adalah bukan kanker

Sel dari nodul jinak tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh. Mereka

biasanya tidak mengancam kehidupan. Nodul tiroid Sebagian besar (lebih

dari 90 persen) adalah jinak.

• Nodul ganas adalah kanker

Mereka umumnya lebih serius dan kadang-kadang dapat mengancam

nyawa. Sel-sel kanker dapat menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya

Page 8: CA Tiroid Anamnesa

dan organ. Juga, sel-sel kanker dapat melepaskan diri dari nodul ganas dan

memasuki aliran darah atau sistem limfatik. Itu adalah bagaimana kanker

menyebar dari kanker asal (tumor primer) untuk membentuk tumor baru di

organ lain. Penyebaran dari kanker disebut metastasis.

Berikut ini adalah jenis utama kanker tiroid:

• Papiler dan folikuler kanker tiroid mencapai 80 sampai 90 persen dari

semua kanker tiroid. Kedua jenis mulai dalam sel-sel folikel tiroid.

Kebanyakan kanker tiroid papiler dan folikuler cenderung tumbuh lambat.

Jika mereka terdeteksi dini, paling dapat diobati dengan sukses.

• Kanker tiroid meduler menyumbang 5 sampai 10 persen kasus kanker

tiroid. Hal ini muncul dalam sel C, bukan sel-sel folikel. Kanker tiroid

meduler lebih mudah untuk mengontrol jika ditemukan dan diobati sebelum

menyebar ke bagian lain dari tubuh.

• Kanker tiroid anaplastik adalah jenis paling umum kanker tiroid (hanya 1

sampai 2 persen dari kasus). Hal ini muncul dalam sel-sel folikuler. Sel-sel

kanker sangat abnormal dan sulit dikenali. Kanker jenis ini biasanya sangat

sulit untuk mengontrol karena sel-sel kanker cenderung tumbuh dan

menyebar dengan sangat cepat.

Jika kanker menyebar tiroid (metastasizes) di luar tiroid, sel kanker sering

ditemukan pada kelenjar getah bening di dekatnya, saraf, atau pembuluh

darah. Jika kanker telah mencapai kelenjar getah bening, sel kanker

mungkin juga menyebar ke kelenjar getah bening atau ke organ lain,

seperti paru-paru atau tulang.

Ketika kanker menyebar dari tempat asalnya ke bagian lain tubuh, tumor

baru mempunyai jenis yang sama sel-sel abnormal dan nama yang sama

dengan tumor primer. Misalnya, jika kanker tiroid menyebar ke paru-paru,

sel-sel kanker di paru-paru tiroid sel kanker. Penyakit ini tiroid kanker

metastatik, bukan kanker paru-paru. Hal ini diperlakukan sebagai kanker

tiroid, bukan sebagai kanker paru. Dokter kadang-kadang menyebut tumor

baru “jauh” atau penyakit metastasis.

Page 9: CA Tiroid Anamnesa

Apa yang menyebabkan kanker tiroid, dan apa yang merupakan

faktor risiko kanker tiroid?

Tidak ada yang tahu penyebab pasti dari kanker tiroid. Dokter-dokter jarang

dapat menjelaskan mengapa seseorang mendapat penyakit ini dan yang

lainnya tidak. Namun, jelas bahwa kanker tiroid tidak menular. Tidak ada

yang bisa “menangkap” kanker dari orang lain.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan faktor risiko tertentu

lebih besar kemungkinannya untuk terkena kanker tiroid. Suatu faktor

risiko adalah apa saja yang meningkatkan kesempatan seseorang

mengembangkan suatu penyakit.

Faktor-faktor risiko berikut terkait dengan kesempatan yang

meningkat mengembangkan kanker tiroid:

• Radiasi

Orang yang terkena radiasi tingkat tinggi jauh lebih besar kemungkinannya

untuk mengembangkan kanker tiroid papiler atau folikular. Salah satu

sumber penting dari paparan radiasi adalah pengobatan dengan sinar-x.

Antara tahun 1920 dan 1950-an, dokter menggunakan dosis tinggi sinar X

untuk mengobati anak-anak yang memiliki amandel membesar, jerawat, dan

masalah lain yang mempengaruhi kepala dan leher.

Kemudian, ilmuwan menemukan bahwa beberapa orang yang telah

menerima semacam ini dikembangkan pengobatan kanker tiroid. (Rutin

diagnostik sinar-x-seperti gigi x-ray atau rontgen dada digunakan dosis

yang sangat kecil radiasi manfaat mereka hampir selalu lebih besar

daripada resiko mereka.

Namun, paparan berulang bisa berbahaya, sehingga merupakan ide yang

baik untuk orang-orang berbicara dengan dokter gigi dan dokter tentang

kebutuhan untuk setiap x-ray dan bertanya tentang penggunaan perisai

untuk melindungi bagian tubuh yang lain.)

Sumber lain dari radiasi adalah kejatuhan radioaktif. Ini termasuk dampak

dari pengujian senjata atom (seperti pengujian di Amerika Serikat dan

tempat lain di dunia, terutama pada 1950-an dan 1960-an), nuklir

Page 10: CA Tiroid Anamnesa

pembangkit listrik kecelakaan (seperti Chornobyl [juga disebut Chernobyl]

kecelakaan tahun 1986), dan rilis dari pabrik produksi senjata atom (seperti

fasilitas Hanford di negara bagian Washington pada akhir 1940-an).

Dampak radioaktif tersebut mengandung yodium radioaktif (I-131).

Orang yang terkena satu atau lebih sumber I-131, terutama jika mereka

adalah anak-anak pada saat eksposur mereka, mungkin memiliki

peningkatan risiko untuk penyakit tiroid. Orang-orang yang peduli tentang

eksposur mereka terhadap radiasi dari perawatan medis atau kejatuhan

radioaktif mungkin ingin meminta Layanan Informasi Kanker di 1-800-4-

CANCER tentang sumber informasi tambahan.

• Riwayat keluarga

Kanker tiroid meduler bisa disebabkan oleh perubahan, atau perubahan,

pada gen yang disebut RET. Gen RET diubah dapat ditularkan dari orangtua

ke anak. Hampir semua orang dengan gen RET yang berubah akan

mengembangkan kanker tiroid meduler. Tes darah dapat mendeteksi gen

RET diubah. Jika gen abnormal ditemukan pada orang dengan kanker tiroid

meduler, dokter mungkin menyarankan bahwa anggota keluarga diuji.

Untuk mereka yang ditemukan membawa gen RET diubah, dokter mungkin

merekomendasikan tes laboratorium sering atau pembedahan untuk

mengangkat tiroid sebelum kanker berkembang. Ketika kanker tiroid

meduler berjalan dalam keluarga, dokter mungkin menyebutnya “kanker

tiroid meduler keluarga” atau “neoplasia endokrin multipel (PRIA) sindrom.

Orang dengan sindrom PRIA cenderung mengembangkan jenis kanker

tertentu. Sejumlah kecil orang dengan riwayat keluarga gondok atau polip

prakanker tertentu dalam usus besar beresiko untuk terkena kanker tiroid

papiler. Menjadi perempuan. Di Amerika Serikat, wanita dua sampai tiga

kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengembangkan kanker tiroid.

• Umur

Kebanyakan pasien dengan kanker tiroid lebih dari 40 tahun. Orang dengan

kanker tiroid anaplastik biasanya lebih dari 65 tahun.

Page 11: CA Tiroid Anamnesa

• Ras

Di Amerika Serikat, orang kulit putih lebih mungkin dibandingkan Amerika

Afrika untuk dapat didiagnosis dengan kanker tiroid.

• Tidak cukup yodium dalam makanan

Tiroid perlu yodium untuk membuat hormon tiroid. Di Amerika Serikat,

yodium ditambahkan garam untuk melindungi orang dari masalah tiroid.

Kanker tiroid tampaknya kurang umum di Amerika Serikat daripada di

negara di mana yodium bukan bagian dari diet.

Kebanyakan orang yang telah dikenal faktor risiko tidak mendapatkan

kanker tiroid. Di sisi lain, banyak yang melakukannya mendapatkan

penyakit ini telah tidak ada faktor resiko ini. Orang yang berpikir mereka

mungkin berisiko untuk kanker tiroid harus mendiskusikan kekhwatiran ini

dengan dokter mereka. Dokter mungkin menyarankan cara untuk

mengurangi risiko dan dapat merencanakan suatu jadwal yang tepat untuk

pemeriksaan.

Apa saja gejala kanker tiroid?

Kanker tiroid dini seringkali tidak menimbulkan sy

mptoms. Tapi dengan bertumbuhnya kanker, gejala termasuk:

• Sebuah benjolan, atau nodul, di bagian depan leher dekat jakun;

• Suara serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal;

• Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher;

• Kesulitan menelan atau bernafas, atau

• Nyeri di tenggorokan atau leher.

Gejala-gejala ini tidak yakin tanda-tanda kanker tiroid. Infeksi, sebuah

gondok jinak, atau masalah lain juga dapat menyebabkan gejala ini. Siapa

pun dengan gejala ini harus ke dokter sesegera mungkin. Hanya seorang

dokter dapat mendiagnosa dan mengobati masalah.

Bagaimana kanker tiroid didiagnosis?

Jika seseorang memiliki gejala-gejala yang menyarankan kanker tiroid,

dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang pribadi

Page 12: CA Tiroid Anamnesa

dan keluarga sejarah medis pasien. Dokter juga mungkin meminta tes

laboratorium dan tes imaging untuk menghasilkan gambar dari tiroid dan

daerah lainnya.

Ujian dan tes mungkin termasuk yang berikut:

• Fisik ujian-Dokter akan merasakan leher, tiroid, kotak suara, dan kelenjar

getah bening di leher untuk pertumbuhan yang tidak biasa (nodul) atau

pembengkakan.

• Tes darah-Dokter akan menguji untuk tingkat abnormal (terlalu rendah

atau terlalu tinggi) dari thyroid-stimulating hormone (TSH) dalam darah.

TSH dibuat oleh kelenjar hipofisis di otak. Ini merangsang pelepasan

hormon tiroid. TSH juga mengontrol bagaimana sel tiroid folikuler cepat

tumbuh. Jika kanker tiroid meduler dicurigai, dokter mungkin memeriksa

tingkat abnormal tinggi kalsium dalam darah. Dokter juga dapat

memerintahkan tes darah untuk mendeteksi gen RET diubah atau untuk

mencari tingkat tinggi kalsitonin.

• Ultrasonografi-Perangkat USG menggunakan gelombang suara bahwa

orang tidak bisa mendengar. Gelombang terpental tiroid, dan sebuah

komputer menggunakan gema untuk membuat gambar yang disebut

sonogram. Dari gambar tersebut, dokter dapat melihat berapa banyak nodul

yang hadir, seberapa besar mereka, dan apakah mereka adalah padat atau

berisi cairan.

• Radionuklida scanning-Dokter mungkin memesan scan kedokteran nuklir

yang menggunakan jumlah yang sangat kecil bahan radioaktif untuk

membuat nodul tiroid muncul pada gambar. Nodul yang menyerap bahan

kurang radioaktif dari jaringan tiroid sekitarnya disebut nodul dingin. Nodul

dingin mungkin jinak atau ganas. Nodul panas mengambil lebih banyak

bahan radioaktif dari sekitarnya jaringan tiroid dan biasanya jinak.

• Biopsi-Penghapusan jaringan untuk mencari sel-sel kanker disebut biopsi.

Biopsi dapat menunjukkan kanker, perubahan jaringan yang dapat

menyebabkan kanker, dan kondisi lainnya. Biopsi adalah satu-satunya cara

pasti untuk mengetahui apakah nodul adalah kanker. Dokter mungkin

Page 13: CA Tiroid Anamnesa

mengangkat jaringan melalui jarum atau selama operasi:

- Aspirasi jarum halus: Untuk sebagian besar pasien, dokter mengangkat

contoh jaringan dari nodul tiroid dengan jarum tipis. Seorang ahli patologi

melihat selnya di bawah mikroskop untuk memeriksa kanker. Kadang-

kadang, dokter menggunakan alat USG untuk memandu jarum melalui

nodul.

- Bedah biopsi: Jika diagnosis tidak dapat dibuat dari aspirasi jarum halus,

dokter dapat beroperasi untuk menghapus nodul. Seorang ahli patologi

kemudian memeriksa jaringan sel-sel kanker.

Apa efek samping dari pengobatan kanker?

Karena perawatan kanker dapat merusak sel-sel sehat dan jaringan, efek

samping yang tidak diinginkan kadang-kadang terjadi. Efek samping

tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis dan luasnya pengobatan.

Efek samping mungkin tidak sama untuk setiap orang, dan mereka bahkan

dapat berubah dari satu sesi perawatan ke yang berikutnya. Sebelum

pengobatan dimulai, tim kesehatan akan menjelaskan kemungkinan efek

samping dan menyarankan cara untuk membantu pasien mengelolanya.

NCI menyediakan booklet berguna tentang pengobatan kanker dan

mengatasi efek samping, seperti terapi radiasi dan Anda, Kemoterapi dan

Anda, dan Petunjuk Makan untuk Pasien Kanker. Lihat bagian “National

Cancer Institute Sumber Daya Informasi” dan “National Cancer Institute

Buklet” untuk sumber informasi lain tentang efek samping.

• Operasi

Pasien sering tidak nyaman untuk beberapa hari pertama setelah operasi.

Namun, obat biasanya dapat mengontrol rasa sakit mereka. Pasien harus

merasa bebas untuk mendiskusikan nyeri dengan dokter atau perawat. Hal

serupa juga terjadi bagi pasien untuk merasa lelah atau lemah. Lamanya

waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari operasi bervariasi untuk setiap

pasien.

Setelah pembedahan untuk mengangkat tiroid dan jaringan di dekatnya

atau organ, seperti kelenjar paratiroid, pasien mungkin perlu minum obat

Page 14: CA Tiroid Anamnesa

(hormon tiroid) atau vitamin dan suplemen mineral (vitamin D dan kalsium)

untuk menggantikan fungsi yang hilang dari organ tersebut. Dalam

beberapa kasus, saraf atau otot tertentu mungkin rusak atau dihapus

selama operasi. Jika ini terjadi, pasien mungkin memiliki masalah suara

atau satu bahu mungkin lebih rendah dari yang lain.

• Yodium terapi (I-131) Radioaktif

Beberapa pasien mengalami mual dan muntah pada hari pertama dari I-131

terapi. Tiroid jaringan tersisa di leher setelah operasi dapat menjadi

bengkak dan sakit. Jika kanker tiroid telah menyebar ke bagian tubuh yang

lain, I-131 yang mengumpulkan mungkin menyebabkan rasa sakit dan

pembengkakan.

Pasien juga mungkin memiliki mulut kering atau kehilangan rasa rasa atau

bau untuk waktu yang singkat setelah I-131 terapi. Mengunyah permen

karet bebas gula atau mengisap bebas gula permen keras dapat membantu.

Selama pengobatan, pasien dianjurkan untuk minum banyak air dan cairan

lainnya. Karena cairan membantu I-131 keluar dari tubuh lebih cepat,

paparan kandung kemih untuk I-131 berkurang.

Karena terapi yodium radioaktif menghancurkan sel yang membuat hormon

tiroid, pasien mungkin harus minum pil hormon tiroid untuk menggantikan

hormon alami.

Sebuah efek samping yang jarang pada pria yang menerima dosis besar I-

131 adalah hilangnya kesuburan. Pada wanita, I-131 tidak dapat

menyebabkan hilangnya kesuburan, tetapi beberapa dokter mengusulkan

perempuan menghindari kehamilan selama satu tahun setelah I-131 terapi.

Para peneliti telah melaporkan bahwa jumlah yang sangat kecil pasien

dapat mengembangkan leukemia tahun setelah pengobatan dengan dosis

tinggi I-131.

• Terapi hormon

Page 15: CA Tiroid Anamnesa

Pil hormon tiroid jarang menimbulkan efek samping. Namun, beberapa

pasien mungkin mendapatkan ruam atau kehilangan sebagian rambut

mereka selama bulan-bulan pertama pengobatan.

Dokter akan memantau tingkat hormon tiroid dalam darah selama

kunjungan tindak lanjut. Hormon tiroid terlalu banyak dapat menyebabkan

pasien untuk menurunkan berat badan dan merasa panas dan berkeringat.

Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri dada, kram, dan diare. (Dokter

mungkin menyebutnya kondisi “hipertiroid.”). Jika tingkat hormon tiroid

terlalu rendah, pasien mungkin berat badan, merasa dingin, dan memiliki

kulit kering dan rambut. (Dokter mungkin menyebutnya kondisi

“hipotiroidisme.”) Jika perlu, dokter akan menyesuaikan dosis sehingga

pasien membutuhkan jumlah yang tepat.

• Eksternal terapi radiasi

Terapi radiasi eksternal dapat menyebabkan pasien menjadi sangat lelah

sebagai pengobatan terus berlanjut. Istirahat adalah penting, tetapi dokter

biasanya menyarankan pasien untuk mencoba tinggal sebagai aktif karena

mereka dapat. Selain itu, ketika pasien menerima terapi radiasi eksternal,

biasanya untuk kulit mereka menjadi merah, kering, dan lembut di daerah

yang dirawat.

Bila leher diobati dengan terapi radiasi eksternal, pasien mungkin merasa

serak atau mengalami kesulitan menelan. Efek samping lain tergantung

pada area tubuh yang diobati. Jika kemoterapi diberikan pada saat yang

sama, efek samping dapat memperburuk. Dokter dapat menyarankan cara

untuk meringankan masalah ini.

• Kemoterapi

Efek samping dari kemoterapi tergantung terutama pada obat tertentu yang

digunakan. Efek samping yang paling umum adalah mual dan muntah,

mulut luka, kehilangan nafsu makan, dan rambut rontok. Beberapa efek

samping dapat dihilangkan dengan obat.

Page 16: CA Tiroid Anamnesa

Gambaran Klinis

Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada observasi yang dikonfirmasikan dengan

pemeriksaan patologis dan dibagi dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah.  Yang termasuk kecurigaan

tinggi adalah:

-          Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga.

-          Pertumbuhan tumor cepat.

-          Nodul teraba keras.

-          Fiksasi daerah sekitar.

-          Paralisis pita suara.

-          Pembesaran kelenjar limpa regional.

-          Adanya metastasis jauh.

Kecurigaan sedang adalah:

-          Usia < 20 tahun atau > 60 tahun.

-          Riwayat radiasi leher.

-          Jenis kelamin pria dengan nodul soliter.

-          Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar.

-          Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik.

Kecurigaan rendah adalah: tanda atau gejala diluar/selain yang disebutkan diatas.

Secara klinis karsinoma tiroid dibagi menjadi kelas-kelas, yaitu:

I.  Infra Tiroid.

II.  Metastasis Kelenjar Limpa Leher.

Page 17: CA Tiroid Anamnesa

III.  Invasi Ekstra Tiroid.

IV.  Metastasis Jauh.

Gejala klinis yang dijumpai dapat berupa penekanan organ sekitar, gangguan dan rasa sakit waktu menelan,

sulit benafas, suara serak, limfadenopati leher serta dapat terjadi metastasi jauh.  Paling sering ke paru-

paru, tulang dan hati.

Penatalaksanaan

1. Operasi (Tiroidektomi).2. Radiasi internal/eksternal.3. Kemoterapi.4. Hormonal.5. Lain-lain.

Evaluasi

Dilakukan dengan pemeriksaan sidik seluruh tubuh, dikombinasi dengan pemeriksaan kadar tiroiglobulin

(Tg) serum secara berkala pada 3-6 bulan pertama.  Tg dipengaruhi oleh TSH dan cenderung meningkat bila

masih ada sisa kelenjar tiroid.  Kadar Tg kurang dari 1 ng ml selama hormon dihentikan, menunjukkan terapi

ablasi telah berhasil.  Tg dianggap sebagai pertanda karsinoma tiroid yang cukup sensitif tetapi tidak

spesifik.  Pemeriksaan kadar kalsitonin untuk karsinoma medular merupakan petunjuk adanya metastasis.

Evaluasi berkala sangat penting karena karsinoma tiroid yang sudah dinyatakan berhasil ablasinya ternyata

setelah 5-10 tahun proses keganasan bisa timbul kembali.  Dianjurkan kontrol 1 tahun untuk 5 tahun

pertama setelah dinyatakan ablasi total berhasil, kemudian tiap 2 tahun sekali.

Laboratorium dan Radiologi

-     DL

-          SGOT

-          SGPT

-          BSH

-          > 40 tahun EKG

-          Foto Servikal ® Foto Thoraks

-          BMR (Basal Metabolic Rate) ® 3 hari berturut-turut pada malam hari.

Page 18: CA Tiroid Anamnesa

-          Pemeriksaan T3 dan T4.

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul:

-  Diagnosa Pre Operasi:

1. Ansietas berhubungan dengan faktor kurang pengetahuan tentang kejadian pra operasi dan

pasca operasi, takut tentang beberapa aspek pembedahan.

Tujuan :  Klien mengungkapkan ansietas berkurang/hilang.

Kriteria evaluasi: Klien melaporkan lebih sedikit perasaan gugup, mengungkapkan pe-mahaman tentang

kejadian pra operasi dan pasca operasi, postur tubuh riileks.

Rencana Tindakan:

NO INTERVENSI RASIONAL

1.

2.

3.

4.

5.

Jelaskan apa yang terjadi selama periode pra operasi dan pasca operasi, termasuk test laboratorium pra op,  persiapan kulit, alasan status puasa, obat-obatan pre op, aktifitas area tunggu, tinggal diruang pemulihan dan program pasca operasi.  Informasikan klien bahwa obatnya tersedia bila diperlukan untuk mengontrol nyeri, anjurkan untuk memberitahu nyeri dan meminta obat nyeri sebelum nyerinya bertambah hebat.

Informasikan klien bahwa ada suara serak &

ketidaknyamanan menelan dapat dialami setelah

pembedahan, tetapi akan hilang secara bertahap

dengan berkurangnya bengkak ± 3-5 hari.

Ajarkan & biarkan klien mempraktekkan

bagaimana menyokong leher untuk menghindari

tegangan pada insisi bila turun dari tempat tidur

atau batuk.

Biarkan klien dan keluarga mengungkapkan

perasaan tentang pengalaman pembedahan,

perbaiki jika ada kekeliruan konsep.  Rujuk

pertanyaan khusus tentang pembedahan kepada

Pengetahuan tentang apa yang diper-lukan membantu mengurangi ansie-tas & meningkatkan kerjasama klien selama pemulihan, mempertahankan kadar analgesik darah konstan, memberikan kontrol nyeri terbaik.

Pengetahuan tentang apa yang diper-

kirakan membantu mengurangi an-sietas.

Praktek aktifitas-aktifitas pasca ope-rasi

membantu menjamin penurunan program

pasca operasi terkomplikasi.

Dengan mengungkapkan perasaan 

membantu pemecahan masalah dan

memungkinkan pemberi perawatan untuk

mengidentifikasi kekeliruan yang dapat

menjadi sumber kekuatan.  Keluarga adalah

sistem pendukung bagi klien.  Agar efektif,

sistem pendukung harus mempunyai

mekanisme yang kuat.

Page 19: CA Tiroid Anamnesa

ahli bedah.

Lengkapi daftar aktifitas pada daftar cek pre op,

beritahu dokter jika ada kelainan dari test Lab.  pre

op.

Daftar cek memastikan semua aktifi-tas

yang diperlukan telah lengkap.  Aktifitas ini

dirancang untuk memas-tikan klien telah

siap secara fisiologis untuk operasi dan

mengurangi resiko lamanya penyembuhan.

2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan ketakutan berkaitan dengan diagnosis

kanker yang baru saja diterima, masalah potensial ketidak pastian masa depan.

Tujuan:

-  Klien dan keluarga dapat beradaptasi secara konstruktif terhadap krisis.

-  Klien dan keluarga mampu mengkomunikasikan secara terbuka dan efektif diantara anggota keluarga.

Kriteria:

-  Sering mengungkapkan perasaan terhadap perawat/dokter.

-  Berpartisipasi dalam perawatan anggota keluarga yang sakit.

-  Mempertahankan sistem fungsional saling mendukung antar tiap anggota keluarga.

Rencana Tindakan

NO INTERVENSI RASIONAL

1.

2.

3.

4.

5.

Bantu klien & keluarga dalam menghadapi ke-khawatiran terhadap situasi: resikonya, pilihan yang ada serta bantuan yang didapat.

Ciptakan lingkungan rumah sakit yang bersifat pribadi

& mendukung untuk klien & keluarga.

Libatkan anggota keluarga dalam perawatan anggota

keluarga yang sakit bila memungkin-kan.

Bantu anggota keluarga untuk mengubah ha-rapan-

harapan klien yang sakit dalam suatu si-kap yang

realistis.

Buatlah daftar bantuan profesional lain bila masalah-

masalah meluas diluar batas-batas ke-perawatan.

Klien & keluarga mengetahui segala sesuatu yang mungkin dapat menyebabkan kekha-watiran serta dapat mengatasi nya.

Klien merasa terlindungi rasa

amannya.

Klien mendapat perhatian & kasih

sayang dari keluarga-nya &

keluarga dapat berpe-ran lebih

aktif dalam merawat klien.

Harapan yang tidak realistis

membuat kelurga berpikir ti-dak

Page 20: CA Tiroid Anamnesa

objektif.

Dengan mengetahui bantuan

profesional diharapkan klien &

keluarga dapat mencari al-ternatif

& usaha lain dalam mengobati &

merawat klien.

-  Diagnosa Post Operasi

3. Bersihan Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi akibat adanya perdarahan

atau edem pada tempat pembedahan, kerusakan saraf laringeal atau luka pada kelenjar

paratiroid.

Tujuan:

- Paru-paru klien bersih.

- Pola nafas klien berada dalam batas normal.

- Klien dapat berbicara dengan suara biasa.

NO. INTERVENSI RASIONAL

1. Monitor tanda-tanda respiratori distres, sia-nosis, takipnea & nafas yang berbunyi.

Periksa balutan leher setiap jam pada perio-de awal

post op, kemudian tiap 4 jam.

Monitor frekuensi & jumlah drainase serta kekuatan

balutan.

Periksa sensasi klien karena keketatan dise-keliling

tempat insisi.

Pertahankan klien dalam posisi semi fowler dengan

diberi kantung es (ice bag) untuk mengurangi

bengkak.

Anjurkan klien untuk berbicara setiap 2 jam tanpa

merubah nada atau keparauan suara.

Memonitor & mengkaji terus-mene-rus dapat membantu untuk mende-teksi & mencegah masalah pernafas-an.

Pembedahan didaerah leher dapat

menyebabkan obstruksi jalan nafas karena

adanya edem post op.

Dengan mempertahankan posisi &

pemberian es dapat mengurangi

pembengkakan.

Kerusakan pada saraf laringeal sela-ma

pembedahan tiroid dapat menye-babkan

penutupan glottis.

Hipokalsemia, akibat dari kerusakan atau

pemotongan kelenjar paratiroid dapat

Page 21: CA Tiroid Anamnesa

Kaji adanya tanda Chvostek & Trousseau.

Identifikasi adanya mati rasa.

Monitor tingkat serum kalsium.

Siapkan peralatan emergency untuk trache-

ostomy, suction, oksigen, perlengkapan be-nang

jahit bedah dan kalsium IV, dalam keadaan siap

pakai.

menyebabkan tetani & laringo-spasm.

Persiapan untuk gawat darurat memastikan

pemberian perawatan yang cepat & tepat.

4. Nyeri berhubungan dengan tiroidektomi.

Tujuan :  Nyeri berkurang/hilang.

Kriteria: Menyangkal nyeri, tidak ada rintihan, ekspresi wajah rileks.

Rencana Tindakan:

NO INTERVENSI RASIONAL

1.

2.

Berikan analgesik narkotik yang diresep-kan & evaluasi keefektifannya.

Ingatkan klien untuk mengikuti tindakan-tindakan

untuk mencegah peregangan pada insisi seperti:

-  menyokong leher bila bergerak di tempat tidur &

bila turun dari tempat tidur.

-  menghindari hiper ekstensi & fleksi akut leher.

Analgesik narkotik perlu pada nye-ri hebat untuk memblok rasa nyeri.

Peregangan pada garis jahitan ada-lah

sumber ketidak nyamanan.

5. Resiko tinggi terhadap komplikasi berhubungan dengan tiroidektomi, edema pada dan sekitar

insisi, pengangkatan tak sengaja dari para tiroid, perdarahan dan kerusakan saraf laringeal.

Tujuan: Tidak terjadi komplikasi sampai klien pulang ke rumah (hari ke-7 – 10 post op).

Kriteria : Tidak ada manifestasi dari perdarahan yang hebat, hiperkalemia, kerusakan saraf laringeal,

obstruksi jalan nafas, ketidak seimbangan hormon tiroid dan infeksi.

Rencana Tindakan:

NO INTERVENSI RASIONAL

Page 22: CA Tiroid Anamnesa

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Perdarahan:

a.  Pantau:

- TD, nadi, RR setiap 2×24 jam.  Bila stabil setiap 4

jam.

- Status balutan: inspeksi dirasakan dibe-lakang

leher setiap 2x 24 jam, kemudian setiap 8 jam

setelahnya.

b. Beritahu dokter bila drainase merah terang pada

balutan/penurunan TD disertai pe-ningkatan

frekuensi nadi & nafas.

c.  Tempatkan bel pada sisi tempat tidur & ins-

truksikan klien untuk memberi tanda bila tersedak

atau sensasi tekanan pada daerah insisi terasa. 

Bila gejala itu terjadi, kendur-kan balutan, cek TTV,

inspeksi insisi, perta-hankan klien pada posisi semi

fowler, beri-tahu dokter.

Obstruksi jalan nafas:

1. Pantau pernafasan setiap 2×24 jam.

1. Beritahu dokter bila keluhan-keluhan ke-sulitan pernafasan, pernafasan tidak tera-tur atau tersedak.

1. Pertahankan posisi semi fowler dengan bantal dibelakang kepala untuk sokongan

1. Anjurkan penggunaan spirometri insentif setiap 2 jam untuk merangsang pernafas-an dalam.

1. Jamin bahwa O2 & suction siap tersedia di tempat.

Infeksi luka:

a.  Ganti balutan sesuai program dengan

menggunakan teknik steril.

Untuk mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan.

Temuan ini menandakan perdarahan

berlebihan dan perlu perhatian medis

segera.

Temuan ini menandakan perdarahan

berlebihan dan perlu perhatian medis

segera.

Untuk mendeteksi tanda-tanda awal

obstruksi pernafasan.

Temuan-temuan ini menandakan kompresi

trakeal yang dapat disebab-kan oleh

perdarahan, perhatian medis untuk

mencegah henti nafas.

Posisi tegak memungkinkan ekspansi paru

lebih penuh & membantu menu-runkan

bengkak.

Pernafasan dalam mempertahankan alveoli

terbuka untuk mencegah ate-lektasis.

Untuk digunakan bila terjadi kom-presi

trakea.

Untuk melawan/mencegah masuknya

bakteri.

Temuan ini menandakan infeksi luka &

perlu terapi antibiotik.

Untuk menurunkan tegangan pada pita

suara.

Perubahan-perubahan ini menunjuk-kan

Page 23: CA Tiroid Anamnesa

1. Beritahu dokter bila ada tanda-tanda in-feksi.

Kerusakan saraf laringeal:

a.  Instruksikan klien untuk tidak banyak bi-  cara.

1. Laporkan peningkatan suara serak & ke-lemahan suara.

Hipokalsemia:

1. Pantau laporan-laporan kalsium serum.

1. Beritahu dokter bila keluhan-keluhan ke-bal, kesemutan pada bibir, jari-jari/jari kaki, kedutam otot atau kadar kalsium di bawah rentang normal.

Ketidakseimbangan hormon tiroid:

1. Pantau kadar T3 & T4 serum.

1. Berikan penggantian hormon tiroid sesu-ai pesanan.

kerusakan saraf laringeal, dima-na hal ini

tidak dapat disembuhkan.

Perubahan kadar kalsium serum ter-jadi

sebelum manifestasi ketidak se-imbangan

kalsium.

Temuan ini menandakan hipokalse-mia &

perlunya penggantian garam kalsium.

Untuk mendeteksi indikasi awal keti-

dakseimbangan hormon tiroid.

Hormon tiroid penting untuk fungsi

metabolik normal.

6.  Resiko tinggi terhadap penatalaksanaan pemeliharaan di rumah berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang perawatan di rumah.

Tujuan :  Klien mampu memenuhi rencana pemeliharaan dirumah.

Kriteria: Klien mengungkapkan pemahaman tentang instruksi pulang, melakukan latihan dengan benar,

mengungkapkan kepuasan dengan rencana perawatan dirumah.

Rencana Tindakan:

NO INTERVENSI RASIONAL

1.

2.

3.

4.

Berikan instruksi untuk latihan leher fleksi, ekstensi & latihan rotasi setelah jahitan di angkat hari ke-7.

Hubungi dokter bila ada tanda-tanda infeksi

Bila tiroidektomi total dilakukan, berikan informasi

tentang obat pengganti & harus digunakan untuk

sepanjang hidup.

Latihan-latihan ini untuk memban-tu mencegah kontraktur otot leher.

Terapi antibiotik untuk mengatasi infeksi.

Pemahaman hubungan antara kon-disi &

terapi membantu mengem-bangkan

kepatuhan klien.

Page 24: CA Tiroid Anamnesa

Berikan instrumen tertulis untuk aktifitas

perawatan diri, perjanjian, evaluasi & obat-obatan,

klien kemudian evaluasi pemaham-an instruksi.

Instruksi verbal mungkin mudah

dilupakan.

Manifestasi KlinisGejala karsinoma tiroid adalah sebagai berikut :

1. Kista bisa cepat membesar, nodul jinak perlahan, sedang nodul ganas agak cepat, dan nodul

anaplastik cepat sekali (dihitung dalam minggu) tanpa nyeri.

2. Terdapat faktor resiko, yaitu :

a. Masa kanak pernah mendapat terapi sinar di daerah leher atau sekitarnya.

b. Anggota keluarga lainnya menderita kelainan kelenjar gondok (endemis).

c. Tetangga atau penduduk sekampungnya ada yang menderita kelainan kelenjar

gondok (endemis).

3. Merasakan adanya gangguan mekanik di daerah leher, seperti gangguan menelan yang

menunjukkan adanya desakan esofagus, atau perasaan sesak yang menunjukkan adanya

desakan/infiltrasi ke trakea.

4. Pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher (mungkin metastasis).

5. Penonjolan/kelainan pada tulang tempurung kepala (metastasis di tengkorak).

6. Perasaan sesak dan batuk-batuk yang disertai dahak berdarah (metastasis di paru-paru bagi

jenis folikular).(2)

Pemeriksaan Fisik        Dari pemeriksaan fisis didapati :

1. Pemeriksaan Tiroid. Nodul soliter pada tiroid kemungkinan ganasnya 15-20%, sedangkan nodul

multipel mempunyai kemungkinan 5%. Kadang-kadang nodul soliter yang ganas lama-lama

dapat berubah menjadi bernodul-nodul. Pembesaran difus mungkin merupakan suatu

tirotoksikosis.

Page 25: CA Tiroid Anamnesa

2. Pemeriksaan pada tempat-tempat kemungkinan terdapatnya penyebaran tumor (pembesaran

kelenjar getah bening, dan organ-organ). Metastasis jauh karsinoma tiroid ialah paru-paru,

tulang (pelvis, vertebra, sternum, tengkorak, dan humerus), hati, ginjal, dan otak. Bagian

tulang yang terkena ialah yang spongiosa dan kaya vaskularisasi.(2)

KlasifikasiKlasifikasi Histopatologi

1. Adenokarsinoma berdifferensiasi baik, terdiri dari

• Papiller

• Follikuler

• Campuran papiller dan follikuler

2. Adenokarsinoma berdifferensiasi buruk, terdiri dari:

• Karsinoma sel kecil (Small cell carcinoma)

• Karsinoma sel besar (giant cell carcinoma)

• Karsinoma sel spindle (spindle cell carcinoma)

3. Karsinoma meduller

4. Karsinoma sel skuamosa

5. Non epithelial: limfoma, sarkoma, metastatik tumor, teratoma maligna,

dan tumor yang tak dapat diklasifikasikan.(2)

Karsinoma papiller : Karsinoma papiller adalah jenis keganasan tiroid

yang paling sering ditemukan (50- 60%) yang timbul pada akhir masa kanak-

kanak atau awal kehidupan dewasa. Tumor ini tumbuh lambat dan terutama

menyebar ke kelenjar limfe. Karsinoma ini merupakan karsinoma paling

kronik dan juga mempunyai prognosis yang paling baik diantara jenis

karsinoma tiroid lainnya. Faktor yang mempengaruhi prognosis baik adalah

usia dibawah 40 tahun, wanita dan jenis histologik papiller. Sering lesi ini

tampil sebagai nodul tiroid soliter dan biasanya diagnosis dapat ditegakkan

dengan biopsi jarum halus dan pemeriksaan sitologi. 

Karsinoma Follikuler : Karsinoma follikullaris meliputi sekitar 25%

keganasan tiroid dan biasa ditemukan pada wanita setengah baya. Kadang

ditemukan tumor soliter besar di tulang seperti di tengkorak atau humerus,

yang merupakan metastasis jauh dari karsinoma follikuler yang tidak

ditemukan karena kecil dan tidak bergejala. Pembedahan untuk jenis

karsinoma ini adalah lobektomi total pada sisi yang terkena. Juga karena sel

karsinoma ini menangkap yodium, maka radioterapi dengan Y 131 dapat

Page 26: CA Tiroid Anamnesa

digunakan dengan pengukuran kadar TSH sebagai follow up bahwa dosis

yang digunakan bersifat supresif dan untuk memantau kekambuhan tumor.

Karsinoma Meduller : Karsinoma meduller meliputi sekitar 5 – 10 %

keganasan tiroid dan berasal dari parafolikuler, atau sel C yang

memproduksi kalsitonin. Ia timbul secara sporadik dalam populasi dan dalam

berbagai keadaan familial, dimana tempat tumor ini diturunkan sebagai sifat

dominan autosom. Tumor ini berbatas tegas dan keras pada perabaan.

Tumor ini terutama didapat pada usia diatas 40 tahun tetapi ditemukan pada

usia yang lebih muda bahkan anak, dan biasanya disertai dengan gangguan

endokrin lainnya. Bila dicurigai adanya karsinoma meduller maka diperiksa

kadar kalsitonin darah sebelum dan sesudah perangsangan dengan suntikan

pentagastrin atau kalsium. 

Karsinoma anaplastik : Karsinoma anaplastik sangat jarang ditemukan

dibandingkan dengan karsinoma berdiferensiasi baik, yaitu sekitar 20%.

Tumor ini sangat ganas terutama pada usia tua, dan lebih banyak pada

wanita. Sering pasien ini tampil dengan riwayat pembengkakan yang cepat

membesar didalam leher, sering dengan kesulitan bernafas dan menelan,

serta suara serak karena infiltrasi ke nervus rekurens. Pemeriksaan

penunjang berupa foto rontgen torak dan seluruh tulang tubuh untuk

mencari metastasis.(1)

Klasifikasi Klinis TMN karsinoma tiroid :

T (Tumor primer)

T0 = tidak terbukti ada tumor

Tx = tumor tidak dapat dinilai

T1 = < 1 cm

T2 = 1-4 cm masih terbatas pada tiroid

T3 = > 4 cm terbatas pada tiroid atau tumor dengan ukuran berapa saja dengan

ekstensi ekstra triod yang minimal (misal ke otot sternotiroid atau jaringan

lunak peritiroid)

T4a = tumor telah berestensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat

berikut ; jaringan lunak subkutan, laring, trakea, esofagus, n. Laringeus

recurren atau karsinoma anaplastik terbatas pada tiroid (intra tiroid)

T4b = tumor telah menginvasi fasia prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri

carotis atau karsinoma anaplastik berestensi keluar kapsul (ekstra tiroid)

N (Kelenjar getah bening regional)

Page 27: CA Tiroid Anamnesa

Nx = kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

N0 = tidak ditemukan metastasis ke kelenjar getah bening

N1 = pembesaran (dapat dipalpasi)

N1a = hanya ipsilateral

N1b = kontralateral, bilateral, garis tengah, atau mediastinum

M (Metastasis jauh)

Mx = metastasis jauh tidak dapat dinilai

M0 = tidak terdapat metastasis jauh

M1 = terdapat metastasis jauh(1)

  PatogenesisTumor dapat berupa nodul lunak, tetapi sering berupa tumor keras.

Adenokarsinoma papiler (60%) biasanya besifat multisentrik dan 50%

penderita dengan ada sarang ganas di lobus homolateral. Metastasis mula-

mula kelenjar limfe regional, dan akhirnya terjadi metastasis hematogen.

Umumnya adenokarsinoma folekuler bersifal unifokal, dengan metastasis

juga kekelenjar limfe leher tetapi kurang sering dan kurang banyak.

Karsinoma ini lebih sering menyebar secara hematogen, antara lain ke

tulang dan paru.

Adenokarsinoma Anaplastik, yang jarang ditemukan (10%), merupakan

tumor yang aggresif, pertumbuhan cepat, dan menyebabkan penyusupan ke

jaringan sekitar. Pada tahap dini terjadi penyebaran hematogen.

Penyembuhan jarang dicapai. Karsinoma anaplastik sering menyebabkan

kesulitan bernafas karena penyusupan ke trakea sehingga terjadi stenosis

yang mengakibatkan dispnoe dengan stridor inspirasi.

Penyusupan karsinoma tiroid dapat ditemukan di trakea, laring, faring,

esofagus, n. Rekurens, pembuluh darah karotis, struktur lain dalam leher dan

kulit. Metastasis limfogen dapat meliputi semua regio leher, sedangkan

metastasis hematogen ditemukan terutama di paru, tulang otak dan hati (1).

 Diagnosis Banding

Page 28: CA Tiroid Anamnesa

1. Struma difus toksik: merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang umumnya difus. Terdapat gejala

hipertiroid yang jelas berupa berdebar- debar, gelisah, palpitasi, banyak keringat, kulit halus dan

hangat, kadang- kadang ditemukan exopthalmus.

2. Struma nodosa non toksik. Disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan (biasanya didaerah

pegunungan) atau dishormogenesis (defek bawaan).

3. Tiroiditis sub akut, biasanya sehabis infeksi saluran pernafasan. Pembesaran yang terjadi simetris

dan nyeri disertai penurunan berat badan, disfagia, nervositas, dan otalgia.

4. Tiroiditis riedel, terutama pada wanita < 20 tahun. Gejalanya terdapat nyeri, disfagia, paralisis

laring, dan pembesaran tiroid unilateral yang keras seperti batu atau papan yang melekat dengan

jaringan sekitarnya.

5. Struma hashimoto, sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun, biasanya ditandai dengan

benjolan struma difusa disertai dengan keadaan hipotiroid, tanpa rasa nyeri.

6. Adenoma paratiroid, biasanya tidak teraba dan terdapat perubahan kadar kalsium dan fosfor

7. Karsinoma paratiroid, biasanya teraba, terdapat metastasis ketulang, kadar kalsium naik dan batu

ginjal dapat ditemukan.

8. Metastasis tumor

9. Teratoma, biasanya pada anak- anak dan berbatasan dengan kelenjar tiroid.

10. Limfoma maligna.(2)

Penatalaksanaan1. Operasi

Bila diagnosis telah ditegakkan dan operabel, operasi yang dilakukan

adalah lobektomi sisi yang patologik (kaplan), atau lobektomi subtotal

dengan resiko bila ganas kemungkinan ada sel-sel karsinoma yang

tertinggal. Pembedahan umumnya berupa tiroidektomi total.

Bila hasilnya jinak, lobektomi tersebut cukup. Bila ganas, lobus

kontralateral diangkat seluruhnya (tiroidektomi totalis). Dapat pula

dilakukan near total thyroidectomy. Bila dari hasil pemeriksaan kelenjar

getah bening dicurigai adanya metastasis, dilakukan diseksi radikal kelenjar

getah bening pada sisi yang bersangkutan. Komplikasi-komplikasi operasi

antara lain terputusnya nervus laringeus superior, hipoparatirodisme, dan

ruptur esofagus.(2)

Penanganan Gangguan Jalan Nafas pada Karsinoma TiroidKarsinoma tiroid dapat menginvasi laring dan mempengaruhi jalan nafas. Invasi tumor

dicurigai bila ada tumor tiroid yang tidak dapat digerakkan dari dasarnya disertai suara parau dan

gangguan nafas. Foto rontgen leher terlihat distorsi laring atau bayanganmassa yang menonjol ke

dalam lumen laring dan trakea. Kadang tumor tiroid berada pada saluran nafas secara primer. Hal ini

diduga oleh sisa tiroid yang berada di sub mukosa yang melapisi krikoid dan cincin trakea atas yang

ditemukan pada 1 -2 % populasi.

Invasi jalan nafas oleh karsinoma tiroid jarang terjadi tetapi merupakan

masalah klinis yang penting. Penanganan operatif pada invasi jalan nafas

Page 29: CA Tiroid Anamnesa

adalah sesuatu yang kontroversial, dengan beberapa penelitian yang

menganjurkan bahwa prosedur konservatif mungkin adekuat;

Bagaimanapun, standarisasi dan keamanan teknik reseksi jalan nafas dan

rekonstruksi telah membuat operasi en bloc sebagai pendekatan yang

beralasan untuk menangani karsinoma tersebut.

Reseksi trakea dan rekonstruksi untuk karsinoma tiroid dengan invasi

jalan nafas dapat menyediakan paliatif jangka panjang dan bahkan mungkin

kuratif dalam angka yang signifikan dari pasien-pasien yang menderita

penyakit ini.(4) Reseksi jalan nafas yang agresif dapat meminimalisir

rekurensi lokal karsinoma tiroid dengan invasi jalan nafas.(5)

Pada Pasien dengan karsinoma tiroid anaplastik, penanganan jalan

nafas sulit karena paralisis pita suara bilateral atau invasi tumor ke

trakea. Penanganan jalan nafas dapat sangat sulit pada pasien ini.

Penanganan jalan nafas adalah hal yang paling kritis pada pasien dengan

karsinoma tiroid dan gagal nafas awal. Crycothyrotomy membantu dalam

menghindari katastrofi jalan nafas akut. Penting untuk memedakan antara

karsinoma tiroid yang berdiferensiasi buruk dan anaplastik dan limfoma

untuk penanganan jalan nafas yang benar. (6)

Perjalanan penyakit karsinoma tiroid anaplastik sangat cepat, dan

sebagian besar pasien meninggal dunia akibat obstruksi jalan nafas atau

komplikasi metastase pulmonar dalam 1 tahun. Thyroidectomy total atau

subtotal dilakukan ketika terdapat perluasan karsinoma. Diseksi leher

ditambahkan untuk menangani metastase servikal yang teraba. Eksisi

komplit sering tidak mungkin dilakukan untuk menghilangkan penyakit ini

karena prognosisnya yang buruk. Tracheotomy dibutuhkan dalam kasus-

kasus keterlibatan jalan nafas akibat invasi pada trakea. External-beam

irradiation efektif dalam memperbaiki pengendalian lokal. Hal ini juga

ditambahkan dalam post operatif atau digunakan sebagai pengobatan utama

pada kasus-kasus yang tidak dapat direseksi. 

Kemoterapi ditambahkan untuk paliatif. Doxorubicine adalah agen

kemoterapeutik yang paling sering digunakan. Kemoterapi dan terapi radiasi

biasanya digunakan secara kombinasi. (3)

2. Radiasi

Bila tumor sudah inoperabel atau pasien menolak operasi lagi untuk

lobus kontralateral, dilakukan :

Page 30: CA Tiroid Anamnesa

a. Radiasi dengan I131.

Hanya tumor-tumor berdeferensiasi baik yang mempunyai afinitas

terhadap I131 terutama yang folikular. Radiasi interna dilakukan dengan

syarat jaringan tiroid normal yang afinitasnya lebih besar harus dihilangkan

dulu dengan operasi atau ablasio dengan pemberian I131 dosis yang lebih

tinggi sehingga jaringan tiroid normal rusak semua, baru sisa I131 bisa

merusak jaringan tumor. Radiasi interna juga diberikan pada tumor-tumor

yang telah bermetastasis atau terdapat sisa tumor

b. Radiasi eksterna

Memberikan hasil yang cukup baik untuk tumor-tumor inoperabel atau

anaplastik yang tidak berafinitas I131. Sebaiknya dengan sinar elektron 15-20

MW dengan dosis 4000 rad. Sumsum tulang harus dilindungi. Radiasi

eksterna diberikan juga untuk terapi paliatif bagi tumor yang telah

bermetastasis (2) 

PrognosisPrognosis pasien dengan kanker tiroid berdiferensiasi baik tergantung

pada umur (semakin buruk dengan bertambahnya umur), adanya ekstensi

(menurunkan survival rate 20 tahun dari 91% menjadi 45%) ; adanya lesi

metastasis (menurunkan survival rate 20 tahun dari 90% menjadi 46%);

diameter tumor dan jens histopatologi (pada papilar survival rate 20

tahunnya 93% dan folikular survival rate 20 tahunnya 83%) (2).

ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK, DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG CA TIROID

A.    Anamnesis

1.      Pengkajian identitas

a.       Identitas Pasien

1)      Nama                     : Tn. S

2)      Umur                     : 26 tahun

Page 31: CA Tiroid Anamnesa

3)      Jenis Kelamin        : Laki- laki

4)      Status                    : Belum kawin

5)      Pekerjaan               : Karyawan Pabrik

6)      Pendidikan                        : SMA

7)      Alamat                  : Jalan Katamso no.9 Kec. Cilacap Selatan Kab. Cilacap.

8)      No. RM                 : 00099

b.      Identitas Penanggung Jawab

1)      Nama                    : Ny. Z

2)      Umur                    : 56 tahun

3)      Jenis Kelamin       : Perempuan

4)      Pekerjaan              : Ibu Rumah Tangga

5)      Pendidikan           : SMP

6)      Agama                  : Islam

7)      Suku/bangsa         : Jawa/Indonesia

8)      Alamat                  : Jalan Katamso no.9 Kec. Cilacap Selatan Kab. Cilacap.

9)      Hub. dngan klien: Anak

c.       Tanggal masuk RS : 29 November 2011

1)      No. RM                : 00099

2)      Ruang/kelas          : Bugenvile no.9

3)      Dx. Medis                        : Ca Tiroid

2.      Keluhan Utama

Nyeri di leher atau tenggorokan

3.      Keluhan Tambahan

a.       Perubahan suara, termasuk suara serak

Page 32: CA Tiroid Anamnesa

b.      Sulit menelan

c.       batuk berdarah

d.      diare atau

e.       sembelit

4.      Alasan masuk RS

Tuan S datang ke RS dengan keluhan nyeri di leher.  Kemudian oleh pihak keluarga Tn. S dibawa ke RSUD Cilacap.

5.      Riwayat Kesehatan Sekarang

6.      Riwayat penyakit terdahulu

7.      Riwayat penyakit Keluarga

Dalam silsilah keluarga Tn. S tidak ada yang menderita  ca tiroid.

8.      Pola Fungsional Gordon

a.         Pola Pemeliharaan – Pola pelaksanaan kesehatan

b.         Pola Nutrisi – Metabolik

                       

c.         Pola Eliminasi

d.         Pola Aktivitas /Latihan /OR

e.         Pola Istirahat tidur

Tuan S mengatakan sebelum sakit klien tidur dalam batas normal kuarng lebih 8-9 jam/hari. Namun, setelah sakit Tn. S menjadi susah tidur.

f.          Pola Kognitif Perseptual

Kesadaran Tn. S baik, Tn. S juga dapat mendengar dan melihat dengan baik.

g.         Pola Toleransi Koping Stress

                       

h.         Pola Reproduksi

Page 33: CA Tiroid Anamnesa

i.          Pola Hubungan Peran

Tn. S mempunyai hubungan yang baik dengan anggota keluargannya, terbukti banyak keluarganya dan teman-teman Tn. A yang menjenguk beliau.

j.          Pola Keyakinan Nilai

            Tn. S sebelum sakit dia selalu melaksanakan sholat lima waktu dan selama sakit Tn. A, terkadang melaksanakan penuh sholat lima waktu tapi terkadang juga kurang dari lima waktu.

A.    Pemeriksaan Fisik

1.      Inspeksi

a.       Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema disekitar leher, adanya nodule yang membesar disekitar leher.

b.      Tampak benjolan bulat di regio colli anterior sinistra.

c.       Benjolan tidak mengeluarkan darah atau pus                                   

d.      Warna kulit leher sama dengan kulit sekitarnya.

e.      Kulit tidak meradang

f.        Perbesaran jantung

g.       Terlihat suatu nodul soliter atau multiple

2.      Palpasi

Teraba massa di regio colli anterior sinistra dengan ukuran 3 x 2 cm, bentuk bulat, batas tegas, konsistensi kenyal, permukaan licin, tidak mobile, melekat pada dasar jaringan sekitar

3.      Perkusi

a.       Parastesia dan reflek tendon menurun.

4.      Auskultasi

a.       Ketika klien berbicara suaranya parau /serak

Page 34: CA Tiroid Anamnesa

B.     Pemeriksaan Penunjang

1.      Pemeriksaan laboratorium

Human thyroglobulin, suatu penanda tumor (“tumor marker”) untuk keganasan.

Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano). Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.

2.      Pemeriksaan radiologis

a.       Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada tidaknya metastasis. Foto polos leher antero-posterior dan lateral dengan metode “soft tissue technique” dengan posisi leher hiperekstensi, bila tumornya besar. Untuk melihat ada tidaknya mikrokalsifikasi.

b.      Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasike esophagus.

c.       Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang bersangkutan.

3.      Pemeriksaan ultrasonografi

Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi. Disamping itu dapat dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus.

4.      Pemeriksaan sidik tiroid

Pemeriksaan sidik tiroid : bila nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut nodul hangat (warm nodule) danbila afinitasnya lebih maka disebut nodul panas (hot nodule).

Karsinoma tiroid sebagian besar adalah nodul dingin. Sekitar 10 – 17% struma dengan nodul dingin ternyata adalah suatu keganasan. Bila akan dilakukan pemeriksaan sidik tioridharus dihentikan selama 2 – 4 minggu sebelumnya.

Page 35: CA Tiroid Anamnesa

5.      Pemeriksaan sitologi melalu biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH)Keberhasilan dan ketepatan pemeriksaan bajah tergantung dari 2 hal yaitu : faktor kemampuan pengambilan sampel dan faktor ketepatan interpretasi oleh seorang sitolog sehingga angka akurasinya sangat bervariasi.

Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk kanker tiroid anaplastik, medulare dan papilare hamper mendekati 100% tetapi untuk jenis folikulare hampir tidak dapat dipakai karena gambaran sitologi untuk adenomatous goiter, adenoma folikuler dan adeno karsinoma folikuler adalah sama, tergantung dari gambaran invasike kapsul dan vaskular yang hanya dapat dilihat dari gambaran histopatologi.

6.      Pemeriksaan histopatologi

a.       jaringan diperiksa setelah dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi.

b.      Untuk kasus inoperable, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biopsi insisi.

Secara klinis, nodul tiroid dicurigai ganas apabila :

a.       Usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun.

b.      Riwayat radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak.

c.       Disfagia, sesak nafas, perubahan suara.

d.      Nodul soliter, pertumbuhan cepat, konsistensi keras.

e.       Ada pembesaran kelenjar getah bening leher.

f.       Ada tanda-tanda metastasis jauh.

 

BAB V

PROSEDUR DIAGNOSTIK

Diagnostik dapat ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksan penunjang yang baik.

A.    ANAMNESA

            Pada kasus karsinoma tiroid kita harus teliti menanyakan semua hal yang berhubungan dengan riwayat perjalanan penyakit tersebut. Selain itu kita juga harus menanyakan factor-faktor resiko karena dengan menanyakan hal tersebut kita bisa mempunyai gambaran tentang tipe yang diderita walaupun yang pasti kita ketahui dari pemeriksaan penunjang.

Page 36: CA Tiroid Anamnesa

Hal yang dapat ditanyakan :

·         Kapan mulai timbulnya benjolan pertama kali, bagaimana bentuknya, letaknya dimana, bagaimana perkembangan percepatan tumbuhnya.

·         Ada tidaknya gangguan mekanik pada leher seperti gangguan menelan, perasaan sesak nafas, perubahan suara, nyeri pada tenggorokan/ leher/ tulang kadang menyebar ke telinga akibat desakan dan infiltrasi dari tumor tsb.

·         Ada tidaknya riwayat radiasi di area leher atau kepala

·         Ada tidaknya penyakit serupa pada keluarga

·         Identitasnya yang lengkap seperti umur, kelamin, ras, dan tempat tinggal harus ditanyakan karena berhubungn dengan insidensi karsinoma tiroid.

B.     PEMERIKSAAN FISIK

Yang pertama harus diperiksa adalah status generalisnya, bila tekanan darah tinggi àhati-hati adanya karsinoma tiroid tipe medulare.

Inspeksi :        

·         Adanya benjolan di leher depan atau lateral.

·         Bila penderita terlihat sesak à waspada adanya penekanan pada trakea.

Palpasi :

·         Benjolan di leher tadi harus kita palpasi untuk menentukan apakah benjolan tersebut berasal dari tiroid atau bukan. Kalau dari tiroid maka pada waktu menelan akan ikut ke atas.

·         Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul soliter atau multiple dengan konsistensi bervariasi dari kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis patologi anatominya tetapi biasanya masa yang merupakan suatu karsinoma berukuran > 4 cm dengan konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari dasarnya.

·         Bila kelenjar besar sekali tapi belum terlihat gejala sesak nafas, kita bisa tetap curiga adanya penekanan terhadap trakea dengan melakukan kocher test. Kita bisa mengetahui ada tidaknya penekanan pada trakea, caranya dengan menekan lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor à penekanan pada trakea (+)

·         Perlu diketahui juga ada tidaknya pembesaran kgb regional secara lengkap ( untuk tiroid region jugular chain media dan posterior juga anterior kompartemen)

·         Disamping itu di cari juga ada tidaknya benjolan pada calvaria, tulang belakang, clavikula, sternum serta tempat metastasis jauh lainnya di paru, hati, ginjal dan otak.

C.  PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 37: CA Tiroid Anamnesa

1.  Pemeriksaan Laboratorium

·         Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHs untuk menilai fungsi tiroid

·         Untuk pasien yang dicurigai karsinoma medulare harus diperiksa kadar     

kalsitonin dan VMA.

Pemeriksaan radiologik

·         Foto polos leher  antero-posterior dan lateral dengan metode soft tissue teknik dengan posisi leher hiperekstensi, bila tumornya besar untuk melihat ada tidaknya kalsifikasi ( tanda kemungkinan keganasan )

·         Dilakukan pemeriksaan foto toraks postero-anterior, untuk menilai ada tidaknya metastasis dan pendesakan trakea.

·         Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya infiltrasi ke esophagus.

·         Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang yang bersangkutan.

Pemeriksaan USG

·         Untuk menentukan apakah nodul padat / kistik ( nodul padat cenderung ganas )

·         Sebagai penuntun pada biopsi jarum halus

Hasil USG melihatkan gambaran nodul hipoechoic berukuran 1.1 cm di sebelah kiri isthmus tiroid. Lesi juga menunjukkan ada gambaran echogenic dan batas yang irregular. Nodul juga tinggi dan lebar. Kesemua temuan di USG ini mengarah pada tanda-tanda keganasan pada nodul tiroid.

  

Pemeriksaan sidik tiroid

·         Dapat dilakukan jika terdapat fasilitas kedokteran nuklir ( dengan radioisotope)

·         Bila nodul menangkap iodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin ( cold nodule ). Bila sama afinitasnya atau menangkap iodium sama dengan sekitarnya disebut nodul hangat ( warm nodule). Bila afinitasnya atau nodule menangkap iodium lebih banyak disebut nodul panas ( hot nodule ). Karsinoma tiroid sebagian besar termasuk nodule dingin.

      5.   Pemeriksaan sitologi melalui Biopsi Aspirasi Jarum Halus ( BAJAH ).

Keberhasilan dan ketepatan pemeriksaan BAJAH tergantung akan dua hal yaitu faktor kemampuan pengambilan sample dan faktor ketepatan interpretasi oleh seorang sitolog sehingga angka akurasinya sangat bervariasi. Ketepatan  pemeriksaan sitologi untuk kanker tiroid anaplastik, medulare dan papilare hampir mendekati 100% tapi untuk jenis folikulare hampir tidak dapat dipakai karena gambaran sitologi yang hampir sama dengan adenomatous goiter dan adenoma folikuler, tergantung dari gambaran invasi ke kapsul dan vascular yang hanya dapat dilihat dari gambaran histopatologi.

Teknik pemeriksaan BAJAH pada pasien dengan suspek karsinoma tiroid

Page 38: CA Tiroid Anamnesa

    

6.   Pemeriksaan histopatologi

Merupakan pemeriksaan diagnostik yang utama jaringan diperiksa setelah  tindakan lobektomi/ isthmolobektomi. Untuk kasus inoperable, jaringan yang diperiksa diambil dari tindakan biopsi insisi. 

             

D.  DIAGNOSA BANDING

Struma difusa toksik ( Basedow = Grave’s disease ) merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang umumnya difus. Terdapat gejala hipertiroid yang jelas berupa berdebar-debar, gelisah, palpitasi, banyak keringat, kulit halus dan hangat, tremor, kadang-kadang dijumpai exopthalmus, dll.

Struma nodosa non toksik, dapat multinodosa atau soliter dan uninodosa. Disebabkan kekurangan masukan iodium  dalam makanan ( biasanya di daerah pegunungan ) atau dishormogenesis ( = defek bawaan ).

Tiroiditis subakut, biasanya sehabis infeksi saluran pernafasan. Pembesaran yang terjadi simetris dan nyeri dengan gejala-gejala penurunan berat badan, nervositas, disfagia, dan otalgia.

Tiroiditis Riedel, terutama terdapat pada wanita berupa < 20 tahun. Gejalanya terdapat nyeri, disfagia, paralysis laring dan pembesaran tiroid unilateral yang keras seperti batu atau papan yang melekat ke jaringan sekitarnya.

Struma Hashimoto, sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun. Biasanya ditandai oleh adanya benjolan struma difusa disertai keadaan hipotiroid, tanpa ras nyeri. Pada kasus yang jarang dapat terjadi hipertiroid.

Adenoma paratiroid, biasanya tidak teraba dan terdapat perubahan kadar kalsium dan fosfor.

Karsinoma paratiroid, biasanya teraba, terdapat metastasis ke tulang, kadar kalsium naik dan batu ginjal bisa ditemukan.

Metastasis tumor

Teratoma, biasanya pada anak-anak dan berbatasan dengan kelenjar tiroid

limfoma malignum

E.  PENATALAKSANAAN

            Apabila ada pasien yang datang dengan benjolan / nodul di leher pertama-tama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspect benigna atau suspect maligna. Bila nodul tersebut suspect maligna harus dibedakan apakah nodul tersebut operable atau inoperable.

            Bila kasus yang dihadapi nodul tiroid suspect maligna inoperable maka dilakukan tindakan biopsi insisi dengan pemeriksaan histopatologik secara blok paraffin. Dilanjutkan dengan tindakan debulking dan radiasi eksterna atau kemoterapi.

            Bila kasus yang dihadapi nodul tiroid supect maligna operable maka dilakukan tindakan isthmolobektomi dan pemeriksaan potong beku ( VC ). Akan ada 5 kemungkinan hasil yang di dapat :

Lesi jinak maka tindakan operasi isthmolobektomi selesai lalu dilanjutkan dengan observasi.

Page 39: CA Tiroid Anamnesa

Karsinoma papilare

Dibedakan atas resiko tinggi dan rendah

            - Bila resiko tinggi, dilakukan tindakan tiroidektomi total.

            - Bila resiko rendah, tindakan operasi isthmolobektomi selesai dilanjutkan dengan

               observasi.

3.   Karsinoma folikulare

      Dilakukan tindakan tiroidektomi total.

4.   Karsinoma medulare

Dilakukan tindakan tiroidektomi total.

Karsinoma anaplastik

·         Bila memungkinkan, dilakukan tindakan tiroidektomi total.

·         Bila tidak memungkinkan, cukup dilakukan tindakan debulking dilanjutkan dengan radiasi eksterna atau kemoradioterapi.

Bila nodul tiroid tersebut secara klinis suspect benigna maka dilakukan tindakan BAJAH.Ada 2 kelompok hasil yang mungkin di dapatkan :

1.      Hasil BAJAH suspect maligna, dilakukan  tindakan isthmolobektomi dengan VC seperti di atas.

2.      Hasil BAJAH benigna, dilakukan terapi supresi TSH dengan tablet hormone tiroid ( thyrax ) selama 6 bulan kemudiaan di evaluasi, bila nodul tersebut mengecil diikuti dengan tindakan observasi dan apabila nodul tersebut tidak mengalami perubahan atau bertambah besar sebaiknya dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan VC.

Bila kasus yang dihadapi telah ada metastasisnya maka penatalaksanaanya yaitu :

1.      Penatalaksanaan kanker tiroid dengan metastasis regional

Dipastikan terlebih dahulu apakah yang dihadapi operable atau inoperable.

·         Bila kasus tersebut inoperable tindakan yang dipilih adalah dengan radioterapi  eksterna atau dengan kemoradioterapi dengan adriamicin.

·         Bila kasus tersebut operable dilakukan penilaiaan infiltrasi kgb terhadap jaringan sekitar.

·         Bila tidak ada infiltrasi dilakukan tiroidektomi total ( TT ) dan functional RND

·         Bila ada infiltrasi pada n. aksesorius dilakukan TT + RND standar

·         Bila ada infiltrasi pada v. jugularis interna tanpa infiltrasi pada n. aksesorius dilakukan TT + RND modifikasi 1

·         Bila ada infiltrasi hanya pada M. sternokleidomastoideus dilakukan TT + RND modifikasi 2.

Page 40: CA Tiroid Anamnesa

2.      Penatalaksanaan kanker tiroid dengan metastase jauh

Dibedakan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi berdiferensiasi baik atau buruk.

·         Bila berdiferensiasi buruk dilakukan kemoterapi dengan adriamicin.

·         Bila berdiferensiasi baik dilakukan TT + radiasi interna dengan I131 kemudian dinilai dengan sidik seluruh tubuh, bila respon (+) dilanjutkan dengan terapi supresi / substitusi.

·         Syarat untuk melakukan radiasi interna adalah tidak boleh ada jaringan tiroid normal yang akan bersaing dalam afinitas terhadap iodium radioaktif.

·         Bila respon negative diberikan kemoterapi adriamicin.

·         Pada lesi metastasisnya, bila operable dilakukan eksisi luas.

F.   FOLLOW UP

Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik.

ü  Empat minggu setelah tindakan TT dilakukan pemeriksaan sidik seluruh tubuh

ü  Bila masih ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan ablasio dengan I131 kemudian dilanjutkan dengan terapi substitusi / supresi dengan hormone tiroid ( thyrax ) sampai kadar TSHs ≤ 0,1.

ü  Bila tidak ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan langsung terapi substitusi supresi.

ü  Setelah 6 bulan terapi substitusi/ supresi normal dilakukan pemeriksaan sidik seluruh tubuh dengan terlebih dahulu menghentikan terapi substitusi selama 4 minggu sebelum pemeriksaan.

ü  Bila terdapat metastasis jauh, dilakukan radiasi interna dengan I131 dilanjutkan terapi substitusi / supresi.

ü  Bila tidak ada metastasis, terapi substitusi/ supresi dilanjutkan dan pemeriksaan sidik seluruh tubuh di ulang setiap tahun selama 2-3 tahun dan bila 3 tahun berturutan hasilnya tetap negative maka evaluasi cukup dilakukan 3-5 tahun sekali.

ü  Dalam follow up karsinoma tiroid diferensiasi baik, pemeriksaan kadar human Tiroglobulin dapat dipakai sebagai penanda tumor untuk mendeteksi kemungkinan adanya residif tumor.

Karsinoma tiroid jenis medulare

            Tiga bulan setelah tiroidektomi atau TT + diseksi leher radikal, dilakukan pemeriksaan kalsitonin. Bila kadar kalsitonin rendah atau 0 ng/ml dilanjutkan dengan observasi, bila kadar kalsitonin ≥ 10 ng/ml dilakukan pemeriksaan CT scan atau MRI untuk mencari rekurensi local pada tempat-tempat yang dicurigai metastasis jauh yaitu paru-paru dan hati. Akan ada 3 kemungkinan :

Tidak terdapat tanda-tanda residif, maka cukup di observasi untuk 3 bulan kemudian diperiksa kadar kalsitoninnya.

Terdapat residif local, maka harus dilakukan reseksi

Page 41: CA Tiroid Anamnesa

Terdapat metastasis jauh, harus dinilai apakah operable atau inoperable. Bila operable dilakukan eksisi, bila inoperable tindakan yang dilanjutkan hanya paliatif untuk memperpanjang hidup saja.

G.        PROGNOSIS

            Prognosis pasien dengan kanker tiroid berdiferensiasi baik tergantung pada umur

( semakin buruk dengan bertambahnya umur ), adanya ekstensi ( menurunkan survival rate 20 tahun dari 91% menjadi 45% ), adanya lesi metastasis ( menurunkan survival rate 20 tahun dari 90% menjadi 46% ), diameter tumor dan jenis histopatologi ( pada papilar survival rate 20 tahunnya 93% dan folikular survival rate 20 tahunnya 83% ).

2.5. Gambaran Klinis 

Kebanyakan penderita datang  disebabkan oleh karena pembesaran tiroid atau dijumpainya nodul atau beberapa nodul.   Untuk alasan yang tidak diketahui,   kebanyakan penderita adalah perempuan. Usia tidaklah begitu penting oleh karena lesi-lesi malignan dapat ditemukan pada usia yang sangat muda hingga  yang   sangat   tua.  Meskipun  demikian,  hal   yang  penting  diketahui   adalah   telah  berapa   lama kelainan tersebut dijumpai dan apakah   pertumbuhannya lambat, cepat atau timbul secara tiba-tiba. Informasi   ini  merupakan   diagnostik yang signifikan karena nodul atau massa multipel yang tumbuh perlahan sedikit  sekali  yang menjadi  malignan dibandingkan dengan pembesaran nodul  soliter  yang berkembang dengan cepat. 

Ukuran yang bertambah dengan tiba-tiba dapat diduga sebagai hemorrhage.

10 

Biasanya nodul tiroid tidak disertai rasa nyeri, apabila ditemukan nyeri diagnosis banding yang harus dipertimbangkan  adalah  tiroiditis  akut,   kista  dengan     acute  hemorrhage,  tiroiditis   subakut  atau  De Quervain, infark tumor sel Hűrtle (jarang) dan tiroiditis Hashimoto.

10,20 

Sebagian besar keganasan pada tiroid  tidak memberikan gejala yang berat, kecuali jenis anaplastik yang sangat cepat membesar bahkan dalam hitungan minggu. 

Pada pasien dengan nodul tiroid yang besar,  kadang disertai  dengan adanya gejala penekanan pada oesofagus dan trakea.

Pemeriksaan Fisik 

Page 42: CA Tiroid Anamnesa

Nodul diidentifikasi berdasarkan konsistensinya keras atau lunak, ukurannya, terdapat tidaknya nyeri, permukaan nodul rata atau berbenjol-benjol, berjumlah tunggal atau ganda, memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan mobilitas nodul.

2.6.2.Pemeriksaan Laboratorium 

Pemeriksaan laboratorium yang membedakan neoplasma jinak dan ganas tiroid belum ada yang khusus. Kecuali karsinoma meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonin (tumor marker) dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid dapat   terjadi tirotoksikosis walaupun jarang.  Human Thyroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker terutama pada 

karsinoma berdiferensiasi  baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk karsinoma tiroid, namun peninggian  HTG  setelah tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif.

10

2.6.3.Pemeriksaan Isotop scan dan Ultrasonographic Metode Isotop scan (IS), ultrasonograhic (USG) dan sitologi saat ini digunakan untuk mengevaluasi nodul-nodul pada tiroid.   IS   memiliki spesifisitas tinggi dalam mendiagnosis neoplasma malignan apabila akumulasi ekstratiroid  99mTc pertechnetate atau I 3IJ pada nodul  metastasis  servikal  atau demarcated nodul  tiroid ”cold”   kabur dipertimbangkan positif. Karsinoma  tiroid   terlihat   sebagai   nodul   hipoechogenik   pada  pemeriksaan  USG,  meskipun  demikian beberapa lesi benign juga 

mirip dengan gambaran echographic seperti pada lesi malignan.

23

2.6.4.Biopsi Aspirasi Jarum Halus

Biopsi aspirasi jarum halus tiroid telah berusia lebih dari 50 tahun dan merupakan metode utama yang digunakan   untuk   diagnosis   preoperatif   pada   anakanak   dan   dewasa.     Biopsi   aspirasi   jarum   halus memegang   peranan   yang   penting   dalam   mendeteksi   neoplasma   tiroid   dan     membantu   dalam penanganan reseksi pembedahan selanjutnya serta mengidentifikasi lesi-lesi non  neoplastik yang dapat 

ditangani secara konservatif.

1,24 

Biopsi aspirasi jarum halus merupakan test yang sensitif dan spesifik untuk diagnosis lesi tiroid dan telah banyak publikasi  yang mengkonfirmasi  keunggulan dari  biopsi  aspirasi     jarum halus  ini.  Akan tetapi, walaupun merupakan test yang akurat dengan biaya yang murah dan sering tanpa komplikasi, biopsi aspirasi jarum halus juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yaitu :

•   Ketidakmampuan   biopsi   aspirasi   jarum   halus   untuk  memberikan   diagnosis   banding   nodul   pada hypercellular goitre  dan neoplasma folikular benign dan malignan. Keterbatasan ini menyebabkan  ahli 

Page 43: CA Tiroid Anamnesa

sitologi sering mendiagnosisnya sebagai suspect (4-24%) dan mengharuskan penderita untuk melakukan lobectomy untuk diagnosis yang lebih obyektif. 

• Keterbatasan yang berkaitan dengan jumlah negatif palsu (1,3-17%) yang akhirnyaakan menyebabkan kegagalan penanganan neoplasma malignan.

• Sejumlah kasus dimana tidak mungkin merumuskan satu diagnosis disebabkan 

karena material inadekuat (2-31%) sehingga menurunkan akurasi metode ini dan 

jumlah penderita yang menjalani lobectomy meningkat untuk mendapatkan hasil 

diagnosis yang lebih akurat.

25

Sitologi biopsi jarum halus terutama diindikasikan pada nodul tiroid soliter atau 

nodul dominan pada multinodul goiter. Empat sampai tujuh persen orang dewasa 

memiliki nodul tiroid yang dapat diraba dan angka ini meningkat dengan 

ultrasonografi atau pada pemeriksaan otopsi (>60%)