lkm osmoregulasi.doc
DESCRIPTION
FISWANTRANSCRIPT
OSMOREGULASI
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal
suatu organisme?apa pula perannya dalam mekanisme ekskresi?
2. Jelaskan perbedaan sistem ekskresi dengan vakuola kontraktil, sistem sel
nyala, nefridia, alat ekskresi Arthropoda, dan ginjal Vertebrata.
3. Jelaskan perbandingan ginjal pronephros, mesonephros, dan metanephros!
4. Dibandingkan dengan tekanan osmotis lingkungan luarnya, lingkungan
internal organisme dapat bersifat isoosmotik, hipoosmotik dan hiperosmotik.
Jelaskan!
Jawaban :
Tekanan osmotis lingkungan luarnya, lingkungan internal organisme dapat
bersifat isoosmotik, hipoosmotik dan hiperosmotik maksudnya ialah
Isoosmotik apabila dua macam larutan yang mempunyai tekanan osmotik
sama (isoosmotik). Pada kondisi Osmoregulasi: isotonis adalah tekanan
osmotik dua macam cairan.
Misalnya : tekanan osmotik antara cairan tubuh dan air laut (lingkungan
hidup hewan).
Hiperosmotik apabila larutan yang mempunyai konsentrasi osmotik lebih
tinggi dari pada larutan yang lain.
Hipoosmotik apabila larutan yang memiliki konsentrasi osmotik lebih rendah
dari pada larutan lainnya.
Penjelasan lebih rinci mengenai maksud pola regulasi:
1. Regulasi hipertonik atau hiperosmotik, yaitu pengaturan secara aktif
konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media, misal: pada
potadrom (ikan air tawar) Potadrom mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya
dengan mengurangi minum danmemperbanyak urine Osmoregulasi beberapa
golongan ikan(Telesostei).
2. Regulasi hipotonik atau hipoosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi
cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media, misal: pada oseandrom
(ikan air laut), Oseanodrom memperbanyak minum dan mengurangi volume
urine. Diadrom, melakukan aktivitas osmoregulasi seperti petadrom bila berada di
air tawar dan seperti oseanodrom bila berada di air laut.
3. Regulasi isotonik atau isoosmotik, yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama
dengan konsentrasi media, misalnya ikan-ikan pada daerah estuarine (ikan
eurihaline) contohnya:
• ikan eurihalin, konsentrasi cairan tubuhnya hampir sama dengan
lingkungannya,sehingga hanya sedikit melakukanosmoregulasi Osmoregulasi
beberapa golongan ikan
• Ikan Elasmobransi, melakukan osmoregulasi dengan cara menahan urea sampai
konsentrasi dalam darah meningkat kira-kira 5 % untuk meningkatkan total
tekanan osmose darah ke tingkat yang lebih tinggi dibanding air laut
Organ osmoregulasi
Beberapa organ yang berperanan dalam proses osmoregulasi ikan adalah l insang,
ginjal dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi dibawah kontrol
hormon osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang diekresi oleh pituitari,
ginjal dan urofisis.
5. Jelaskan mekanisme regulasi hipoosmotik dan regulasi hiperosmotik!
Pada dasarnya regulator hiperostomatik menghadapi dua masalah
fisiologik (1) air cenderung masuk kedalam tubuh hewan, sebab konsentrasi
zat terlalurt dalam tubuh hewan lebih tinggi daripada dalam mediumnya dan
(2) zat terlalrut cenderung keluar tubuh, sebab konsentrasi didalam tubuh
lebih tinggi daripada diluar tubuh. Disamping itu pembuangan air sebagi
penyeimbang air masuk juga membawa keluar zat terlarut didalamnya. Untuk
mengatasi masalah ini,maka regulator hiperosmotik harus (1) mengurangi
masuknya air kedalam tubuh (meningkatkan impermebialitas didalam tubuh)
atau mengeluarkan kelebihan air yang ada didalam tubuh (lewat urin dan
feses) sebaliknya terhadap zat terlarut hewan harus memasukkan garam-
garam kedalam tubuh (lewat makan dan minum).
Regulator hipoosmotik menghadapi dua masalah fisiologis (1) air
cenderung keluar tubuh , sebab kadar air dalam tubuh lebih tinggi daripada
mediumnya (2) zat terlarut cenderung masuk kedalam tubuh, sebab kadar zat
terlarut diluar tubuh (dalam medium) lebih tinggi daripada dalam cairan
dalam tubuhnya. Untuk menghadapi masalah tersebut, maka regulator
hipoostomik harus (1) Menghambat keluarnya air dari dalam tubuh m
amempertahankan air yang ada dalam tubuh, sebaliknya terhadap zat terlarut
hewan harus (2) berusaha mencegah masuknya garam kedalam tubuh atau
mengeluarkan kelebihan garam yang masuk tubuh.
6. Bagaimana ikan bertulang rawan mempertahankan tekanan osmotik
lingkungan internalnya!
7. Jelaskan perubahan mekanisme osmoregulasi ikan yang bermigrasi dari air laut
ke air tawar!
Selama proses migrasi, ikan akan melakukan upaya untuk
mempertahankan hidup diantaranya adalah mengatur tekanan osmotik
(osmoregulasi) dan metabolisme. Osmoregulasi adalah mekanisme atau aktivitas
fisiologis hewan yang berkaitan dengan pengaturan konsentrasi ion dan volume
cairan di dalam badan dan luar badan. Untuk mencapai kondisi isoosmotik maka
ikan akan melakukan pengambilan dan pengeluaran ion dari dalam badan. Ikan
migrasi memiliki toleransi yang luas terhadap perubahan salinitas. Ikan yang
berada di air tawar mengalami hiperosmotik terhadap lingkungan. Untuk
mencapai isoosmotik, ikan akan mengeluarkan ion-ion badan melalui urin dan
akan minum banyak untuk mengatur volume cairan tubuh. Sebaliknya ikan laut
mengalami hipoosmotik terhadap lingkungan. Setiap ikan yang melakukan
migrasi akan menyimpan banyak energi saat melakukan ruaya ke tempat sumber
makanan. Selanjutnya energi tersebut akan dikeluarkan dalam jumlah yang
banyak untuk melakukan migrasi ke habitat lain seperti tempat pemijahan. Energi
yang dikeluarkan ikan saat bermigrasi digunakan untuk berenang, osmoregulasi,
dan respirasi.
8. Apakah organisme osmokonformer selalu eurihalin dan organisme
osmoregulator selalu stenohalin? Jelaskan!
Organisme osmokonformer tidak selalu eurihalin dan organisme osmoregulator
tidak selalu stenohalin.
Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan
menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau
organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan
konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel
menerima terlalu banyak air maka ia akan pecah, begitu pula sebaliknya, jika
terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi
ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau
organisme hidup.
Hewan harus melakukan osmoregulasi, utamanya ialah karena perubahan
keseimbangan jumlah air dan zat terlarut di dalam tubuh memungkinkan
terjadinya perubahan arah aliran air/zat terlarut menuju ke arah yang tidak
diharapkan. Proses inti dalam osmoregulasi yaitu osmosis. Osmosis adalah
pergerakan air dari cairan yang mempunyai kandungan air lebih tinggi (yang lebih
encer) menuju ke cairan yang mempunyai kandungan air yang lebih rendah (yang
lebih pekat).
Osmoregulasi dapat juga didefinisikan sebagai proses homeostasis untuk
menjaga agar cairan tubuh selalu berada dalam keadaan stabil atau steady state.
Masalah osmoregulasi antara lain sebagai berikut:
Setiap individu hewan membutuhkan konsentrasi garam yang berbeda
dengan lingkungannya.
Hewan harus mempunyai konsentrasi air yang sama (partikel konsentrasi
terlarut total) terhadap lingkungannya, yang berarti membutuhkan
sejumlah besar energy untuk membuang air dari tubuhnya.
Hewan perlu untuk membuang sejumlah sisa hasil metabolisme yang larut
dalam air seperti ammonia, kreatinin, dan pigmen darah.
Berdasarkan kemampuannya menjaga tekanan osmotik tubuh, dikenal
adanya hewan osmoregulator dan osmokonformer.
Osmokonformer. Osmokonformer merupakan hewan yang tidak mampu
mempertahankan tekanan osmotik di dalam tubuhnya, oleh karena itu hewan
harus melakukan berbagai adaptasi agar dapat bertahan di dalam tempat hidupnya.
adaptasi dapat dilakukan sepanjang perubahan yang terjadi pada lingkungannya
tidak terlalu besar dan masih ada dalam kisaran konsentrasi yang dapat
diterimanya. Jika perubahan lingku ngan terlalu besar maka hewan yang
melakukan osmokonfermer tidak dapat bertahan hidup di tempat tersebut.
Osmoregulator. Osmoregulasi adalah organisme yang menjaga
osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan
meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan,
serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator
akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya.
Eurihalin adalah kemampuan suatu organisme terhadap keadaan
perubahan salinitas yang tinggi. Sedangkan Stenohalin adalah tingkat adaptasi
yang sempit terhadap salinitas yang tinggi.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa umumnya
organisme osmokonformer selalu stenohalin. dan organisme osmoregulator selalu
eurihalin.
9. Jelaskan mengapa nelayan yang kehausan di laut tidak berani minum air laut
sedangkan burung laut meminum air laut?
Manusia tidak dilengkapi dengan organ untuk mengekskresikan air laut.
Ginjal manusia mampu memindah sampai sekitar 6 gr Na+ dari aliran darah/liter
urin yang diproduksi. Air laut mengandung sekitar 12 gr/liter Na+. Jadi minum air
laut dapat menyebabkan manusia mengakumulasi garam tanpa penambahan air
yang eqivalen secara fisiologis. Dengan kata lain, untuk mengekskresikan garam
yang ditelan bersama sejumlah air laut, ginjal manusia memerlukan jumlah air
lebih banyak daripada yang terkandung dalam air laut yang diminum, jadi minum
air laut akan diikuti dehidrasi secara cepat. Sedangkan pada burung laut yang
memperoleh makanan dari laut menghadapi masalah berupa pemasukan garam
yang berlebihan. Hal ini berarti bahwa burung tersebut harus berusaha
mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya. Burung mengeluarkan kelebihan
garam tersebut melalui kelenjar garam (kelenjar nasal), yang terdapat pada
cekungan dangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap matanya, didekat
hidung. Apabila burung laut menghadapi kelebihan garam didalam tubuhnya,
hewan itu akan menyekresikan cairan pekat yang banyak mengandung NaCl.
Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat tubuh burung dijenuhkan oleh garam.