lkj set. bppsdmk 2019 - kemkes.go.id · perjanjian kinerja sekretariat badan ppsdm kesehatan tahun...
TRANSCRIPT
LKj Set. BPPSDMK 2019
Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan inimerupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerjapencapaian sasaran strategis Sekretariat Badan TahunAnggaran 2019, yang juga merupakan tahun terakhirpelaksanaan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) SekretariatBadan PPSDM Kesehatan 2015-2019.
Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan mengacu
pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
ii
Kata Pengantar
LKj Set. BPPSDMK 2019
1Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PANRB No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Aksi Kegiatan Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan 2015-2019.
Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas
yang berfungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat badan PPSDM Kesehatan dan wujud
transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat
kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan. Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
diukur atas dasar penilaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang merupakan indikator
keberhasilan pencapaian Sasaran Strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dan sesuai target. Keberhasilan capaian kinerja ini sangat ditentukan oleh
komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen di Sekretariat Badan
PPSDM Kesehatan. Berdasarkan analisis dan evaluasi obyektif yang dilakukan melalui
Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019 ini, diharapkan
optimalisasi peran kelembagaan dan peningkatan efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas kinerja seluruh jajaran pejabat dan pelaksana di lingkungan Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan pada tahun-tahun selanjutnya, sehingga dapat mendukung
kinerja Kementerian Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan secara keseluruhan dalam
mewujudkan Good Govermance dan Clean Government.
iii
LKj Set. BPPSDMK 2019
C
Ikhtisar Eksekutif
apaian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2018 adalah
95,25 (AA =”Sangat Memuaskan”). Jika capaian kinerja 2018
disandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017 : 97,26% dan tahun
2016 : 97,08% ada penurunan. Namun penurunan ini bukan dikarenakan tidak
tercapainya target indikator, melainkan adanya penilaian capaian indikator dengan
standar metode perhitungan yang tidak sesuai diterapkan pada indikator yang
karakteristik targetnya flat per tahun dan pada unit layanan dukungan manajemen.
Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 merupakan
wujud pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja untuk mewujudkan tujuan,
sasaran, dan indikator yang ingin dicapai dalam tahun 2019 sebagai berikut :
iv
Gambar 1. Capaian Kinerja Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan 2015 -2018
(Hasil Evaluasi SAKIP)
LKj Set. BPPSDMK 2019
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan unsur pelaksana yang
bertanggungjawab kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan, mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan manajemen di
lingkup Badan PPSDM Kesehatan. Seluruh kegiatan Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang tertuang
dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015-
2019 dan Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
Secara umum, pada tahun 2019 Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan telah
memenuhi seluruh target kinerja yang diukur rata rata : 111,06 % dengan status
hijau atau On Track, melalui indikator sebagaimana berikut:
Pencapaian Kinerja Tahun 2019Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Status
1 Jumlah dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan
20 Dokumen
21 Dokumen
105 %
2 Jumlah dokumen data dan informasi Tenaga Kesehatan di seluruh provinsi yang terupdate secara teratur
34 Dokumen
34Dokumen
100%
3 Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
49 Satuan Kerja
49 Satuan Kerja
100 %
4 Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes RI
20.000 orang
27. 552 orang
139,26 %
Jumlah anggaran tahun 2019 yang digunakan untuk mencapai kinerja adalah
sebesar Rp. 168.439.240.000,- ,- dan sudah terealisasi sebesar Rp. 152.484.598.214,-
atau 91% . Efesiensi penggunaan anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
sebesar 20.
Meskipun sebagian besar target kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
2015-2019 tercapai, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menyadari tantangan dan
langkah kedepan terkait monitoring, evaluasi dan pelaporan semakin strategis, karena
memasuki tahapan RPJMN 2020-2024.
v
LKj Set. BPPSDMK 2019
Daftar IsiKata Pengantar iiDaftar Isi viiIkhtisar Eksekutif iv
Bab I Pendahuluan 1I Latar Belakang 2II Maksud Dan Tujuan 3III Struktur Organisasi 3
Bab II Perencanaan Kinerja 11I Rencana Aksi Kegiatan 12II Perjanjian Kinerja 18
Bab III Akuntabilitas Kinerja 22I Capaian Kinerja Organisasi 24II Evaluasi Dan Analisa Capaian Kinerja
28
III Sumber Daya 52
Bab IV Penutup 58
vi
pg. 1
LKj Set.BPPSDMK 2019
Bab 1
Pendahuluan
pg. 2
LKj Set.BPPSDMK 2019
T
I. LATAR BELAKANG
ahun 2019 merupakan akhir tahapan RPJMN 2015-2019 yang
merupakan tahapan ketiga dari RPJPN 2005-2024, menghadapi akhir
periode RPJMN ini menjadi tantangan bagi evaluasi di Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan untuk dapat lebih ekstra lebih detail dalam merangkum seluruh capaian,
menganalisa keterkaitan data, anggaran tahun 2015-2019, seta mencari literasi
pengungkapan keberhasilan dan kegagalan dari capaian kinerjanya yang akan
dituangkan dalam Laporan Kinerja (LKj) secara akuntabel.
Penyusunan LKj yang akuntabel merupakan salah satu wujud
penyelenggaraan good govermance yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999, azas akuntabilitas ini menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan ) merupakan unit eselon II di Badan PPSDM
Kesehatan sekaligus mempunyai fungsi koordinatif dan fasilitasi dalam Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di seluruh Satuan Kerja (Satker)
lingkup Badan PPSDM Kesehatan. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas dan
pemberian dukungan administrasi Badan PPSDM Kesehatan ini tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,
Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LKj tersebut merupakan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
pg. 3
LKj Set.BPPSDMK 2019
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LKj Sekretariat Badan
PPSDM Kesehatan Tahun 2019 juga disusun sebagai salah satu bentuk
pertanggungjawaban Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan atas pelaksanaan tugas
dan fungsi selama Tahun 2019 dalam rangka memberikan dukungan manajemen
bagi seluruh Satuan Kerja di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan untuk
mewujudkan Pembangunan Kesehatan. LKj ini dapat digunakan sebagai upaya
perbaikan untuk peningkatan kinerja di lingkungan Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan, serta untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi perbaikan
kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan yang berkelanjutan.
LKj Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 memuat hasil
pengukuran kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan.
Diselaraskan dengan perbandingan antara target kinerja dalam Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Sekretariat Badan Tahun 2015 – 2019 dengan realisasinya,
performance gap, analisis, serta strategi guna peningkatan kinerja di masa
mendatang ( performance improvement).
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan LKj Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 adalah
sebagai bentuk pertanggungjawaban Sekretaris Badan selaku satker lembaga yang
melakukan Perjanjian Kinerja atas entitas pelaksanaan program/kegiatan dan
pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah
ditetapkan.
Adapun tujuan dari penyusunan LKj Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
tahun 2020 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan selama tahun 2019. Berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan yang dapat menjadi salah
satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan strategi tahun
berikutnya.
pg. 4
LKj Set.BPPSDMK 2019
III. ORGANISASI
Mengacu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat Badan
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan adalah unsur pendukung administrasi
pimpinan Badan PPSDM Kesehatan dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
PPSDM Kesehatan. Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dipimpin oleh Sekretaris
Badan PPSDM Kesehatan, dan memiliki 4 (empat) Kepala Bagian yakni Bagian
Program dan Informasi, Bagian Keuangan dan BMN, Bagian Hukum, Organisasi dan
Hubungan Masyarakat, dan Bagian Kepegawaian dan Umum. Dalam melaksanakan
tugasnya Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menyelenggarakan fungsi
sebagaimana digambarakan 1.1.:
Gambar 1.1
Fungsi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Dalam Memberikan Dukungan Administrasi Badan PPSDM Kesehatan (Permenkes RI Nomor 64 Tahun 2015)
pg. 5
LKj Set.BPPSDMK 2019
Berikut struktur organisasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan :
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
(Berdasarkan Permenkes Nomor 64 Tahun 2015)
pg. 6
LKj Set.BPPSDMK 2019
Jajaran struktural eselon II dan III Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dapat dilihat
sebagai berikut :
Penjabaran pelaksanakan tugas dan fungsi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
adalah sebagai berikut :
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana,
program, dan anggaran, pengelolaan data dan informasi, dan pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan
pg. 7
LKj Set.BPPSDMK 2019
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan
hukum, organisasi, dan tata laksana, serta hubungan masyarakat.
Mempunyai tugas pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan urusan
verifikasi dan akuntansi, dan pengelolaan barang milik negara.
pg. 8
LKj Set.BPPSDMK 2019
Mempunyai fungsi pelaksanaan pengembangan pegawai, pelaksanaan pengadaan
dan mutasi kepegawaian, pengelolaan ketatausahaan dan rumah tangga; dan
pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka dalam menjalankan seebagai
berikut :
Gambar 1.3 Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
pg. 9
LKj Set.BPPSDMK 2019
pg. 10
LKj Set.BPPSDMK 2019
IV. SISTEMATIKA
Sistematika penulisan atau outline dari LKj Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan tahun 2019 mengacu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, adalah sebagai
berikut :
Page | 11
LKj Set.BPPSDMK 2019
Bab 2
Page | 12
LKj Set.BPPSDMK 2019
A
I. RENCANA AKSI KEGIATAN
rah kebijakan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan mengacu arah
kebijakan program pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan
yang tertuang dalam Rencana Aksi Program (RAP) PPSDM Kesehatan, yakni
meningkatkan jumlah, jenis, kualitas, dan pemerataan tenaga kesehatan. Rencana
Aksi Kegiatan (RAK) Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan ini ditetapkan
berdasarkan Keputusan Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan Nomor:
HK.02.04/I.1/005062/2017 tanggal 24 September 2017 tentang Rencana Aksi
Kegiatan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015-2019, dengan arah
kebijakan adalah “Melaksanakan Koordinasi Pelaksanaan Tugas dan Pemberian
Dukungan Administrasi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan”.
Fungsi koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi
Badan PPSDM Kesehatan dilaksanakan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dalam
rangka mencapai sasaran strategis program PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019
yakni mewujudkan Program Indonesia Sehat yang merupakan sasaran
pembangunan kesehatan 2015-2019. Program Indonesia sehat ini dilaksanakan
melalui Pendekatan Keluarga yang diwujudkan dengan menyukseskan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Page | 13
LKj Set.BPPSDMK 2019
Penyelenggaraan fungsi koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
dukungan administrasi oleh Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan ini termasuk juga
dukungan administrasi pada satker kantor pusat (unit eselon II), kantor daerah di
38 politeknik kesehatan serta 3 BBPK dan 3 Bapelkes. Oleh karena itu Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan berperan memantapkan dukungan manajemen pada
kantor pusat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, turut berperan menyerasikan
pengadaan, menjamin pemerataan, pemanfaatan, pengembangan, pembinaan dan
pengawasan mutu SDM Kesehatan. Sedangkan Poltekkes, BBPK dan Bapelkes
berperan memenuhi jumlah, jenis dan mutu SDM Kesehatan sesuai perencanaan
kebutuhan Nakes.
Mengacu Rencana Aksi Program PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019, maka
visi dan misi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan yang tertuang dalam Rencana
Aksi Kegiatan (RAK) Sekretariat PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019 mengikuti visi
dan misi Presiden Republik Indonesia sebagai berikut :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong”
Gambaran keterkaitan pencapaian tujuan dan sasaran strategis
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dalam mewujudkan program pembangunan
kesehatan dalam Renstra 2015-2019 .
Page | 14
LKj Set.BPPSDMK 2019
Gambar 2.1
Keterkaitan Visi, Misi Presiden RI Dengan Sasaran Strategis Kemenkes, Badan
PPSDMK dan Sekretariat Badan PPSDMK
SASARAN STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya Pada Program Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
.
V I S I “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri Dan BerkepribadianBerlandaskan
Gotong Royong”
M I S I 1)Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan; 2) Mewujudkan masyarakat maju,
berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum; 3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritime 4) Mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera; 5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing; 6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentinga nnasional; 7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
SASARAN STRATEGIS KEMENKES 2015-2019 1) Meningkatnya Kesehatan Masyarakat; 2) Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit; 3) Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; 4) Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutusediaanfarmasi dan alat kesehatan; 5) MeningkatnyaJumlah, Jenis,
Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan; 6) Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga; 7) Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri; 8) Meningkatnya integrasi perencanaan, bombingan teknis dan pemantauan-evaluasi; 9)
Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan; 10) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih; 11) Meningkatnya kompetensi dan kinerja
aparatur Kementerian Kesehatan; 12) Meningkatnya system informasi kesehatan terintegrasi
SASARAN STRATEGIS PROGRAM PPSDM KESEHATAN 2015-2019 Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan Kesehatan.
Page | 15
LKj Set.BPPSDMK 2019
TUJUAN
Melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya pada Program PPSDM Kesehatan, merupakan tujuan yang
dilaksanakan oleh Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan. Hal ini sebagai mana
tertuang dalam RAK Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019, bahwa
kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program PPSDM Kesehatan adalah mengupayakan terselenggaranya pelayanan
teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan.
SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019,
merupakan perwujudan pelaksanaan sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan
yang tertuang dalam Renstra 2015-2019 dalam rangka mendukung pencapaian
sasaran pembangunan nasional yakni:
Agar tercapainya sasaran strategis Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
tersebut dilaksanakan melalui penyelenggaraan kegiatan Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program PPSDM Kesehatan, dengan
sasaran yang dicapai hingga tahun 2019 adalah :
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas teknis Lainnya Pada Program Pengembangan Dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Page | 16
LKj Set.BPPSDMK 2019
Dari keempat indikator tersebut, terdapat 1 (satu) indikator dengan sasaran
strategis kegiatan pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi pada Unit
Pelayananan Teknis di lingkup Badan PPSDM Kesehatan, yakni indikator Jumlah
lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes. Berdasarkan 2 (dua) sasaran
kegiatan di atas, maka Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan yang digunakan dalam memantau dan melakukan evaluasi setiap
tahunnya adalah :
S T R A T E G I
Untuk mencapai sasaran indikator kinerja Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan yang telah ditetapkan diperlukan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
a.
Melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran
berdasarkan anggaran berbasis kinerja (performances based budgeting) yang
mengutamakan azas pembiayaan sesuai fungsi (money follow program)
sejalan dengan persamaan gender.
Perencanaan Program/ Kegiatan dan Anggaran
Page | 17
LKj Set.BPPSDMK 2019
b. Pengembangan Sistem Informasi SDM Kesehatan
Pengembangan Sistem Informasi SDM Kesehatan diarahkan untuk
memperoleh data dan informasi yang akurat (validity), lengkap (completeness)
dan tepatwaktu (real time) yang dapat digunakan untuk mendukung upaya
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan serta perencanaan
kebijakan program PPSDM Kesehatan berbasis bukti. Disamping itu, perlu
dilakukan penyelenggaraan sistem informasi SDM Kesehatan mulai dari tingkat
kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat pusat. Untuk penyelenggaraan system
informasi SDM Kesehatan di daerah didukung dengan alokasi dana
dekonsentrasi. Diperlukan pemberdayaan masyarakat dan kerjasama dengan
pemangku kepentingan dalam semangat kemitraan pada pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan.
c. Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan disampaikan secara periodik,
terukur, terarah dan tepat waktu ditujukan untuk mengetahui kemajuan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan selama Tahun
2019. Pemantauan ditekankan pada input dan proses penyelenggaraan
kegiatan dari masing-masing kegiatan di lingkungan Sekretariat Badan
PPSDM Kesehatan.
d. Pengendalian dan penilaian
Mengembangkan kebijakan kehumasan, melaksanakan pengembangan dan
penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang Kesehatan, meyusun
perencanaan dan pengembangan kepegawaian. Pengendalian dan penilaian
didukung melalui peningkatan jumlah dan kemampuan para pengelola PPSDM
Kesehatan dan penyediaan data dan informasi yang akurat dan terpercaya
serta didukung dengan pembiayaan, sarana serta prasarana, peraturan
perundang-undangan dan standarisasi operasional kegiatan dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis serta kegiatan pembinaan dalam
Page | 18
LKj Set.BPPSDMK 2019
mengelola pendidikan tinggi dalam hal ini Poltekkes Kemenkes RI yang perlu
diupayakan dalam kerangka pencapaian tujuan dan sasaran strategis
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan seperti yang telah ditetapkan.
II. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan kesepakatan kinerja antara pimpinan satuan
kerja dengan level satuan kerja di bawahnya secara berjenjang untuk mewujudkan
target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki instansi/satuan
organisasi/ satuan kerja dalam rentang waktu satu tahun. Perjanjian kinerja juga
berfungsi untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
serta sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
Gambar 2.1
Perjanjian Kinerja (PK) Struktural Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
Agar keseluruhan program dan kegiatan tercapai sesuai dengan rencana
target waktu, kuantitas, kualitas dan tepat sasarannya, telah disepakati target
kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019 antara Kepala Badan
PPSDM Kesehatan dengan Eselon II Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan.
Page | 19
LKj Set.BPPSDMK 2019
Gambar 2.2 Perjanjian Kinerja (PK) Struktural
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2019 untuk
mewujudkan komitmen terhadap akuntable dan transparansi kinerja pejabat
struktural eselon III dan IV telah menandatangan i PK Strukrural. Dalam PK
tersebut memuat cascading antara kinerja jajaran struktural dengan sasaran
strategis, indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang mengukur keberhasilan kinerja
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, yang telah dilaksanakan
selama tahun 2019.
Page | 20
LKj Set.BPPSDMK 2019
Target kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan ini tertuang dalam RAK
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sebagai perwujudan implementasi dari apa
yang tertuang dalam Rencana Aksi program (RAP) Badan PPSDM Kesehatan yang
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015-
2019 (Revisi 1 Tahun 2017). Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
tersaji dalam tabel 2.1 :
Tabel. 2.1
Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target
I Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
1 Jumlah dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan
20 Dokumen
2 Jumlah dokumen data dan informasi Tenaga Kesehatan di seluruh provinsi yang terupdate secara teratur
34 Dokumen
3 Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
49 Satuan Kerja
II Meningkatnya pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi
4 Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes RI
20.000 Orang
Page | 21
LKj Set.BPPSDMK 2019
ANGGARAN
Untuk mewujudkan target yang tertuang dalam PK tersebut pada
tahun 2019 berdasarkan Nomor : SP DIPA – 024.12-0/2019 untuk
mewujudkan target yang tertuang dalam perjanjian kinerja tersebut pada tahun
2019 Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan mendapatkan alokasi anggaran sebesar
Rp.137.383.513.000,- dan didukung dengan anggaran dekonsentrasi sebesar Rp.
129.319.758.000,-. Sehingga total anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
tahun 2018 yang mendukung pencapaian indkatornya sebesar Rp.
212.167.468.000,-. Di penghujung tahun 2019 terdapat penambahan alokasi pagu
anggaran untuk Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sebesar Rp. 30.194.746.000
berdasarkan PER-4/PB/2019 tentang Teknis Revisi Anggaran yang menjadi
kewenangan Dirjen Perbendaharaan pada tahun 2019 pada lampiran X- XVI
menjadi Rp. 168.439.240.000,- yang didukung dengan anggaran dekonsentrasi
sebesar Rp. 44.589.209.000,-. Sehingga total anggaran Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan tahun 2019 yang mendukung pencapaian indikator sebesar Rp.
266.703.271.000,- sebagaimana gambar berikut :
Diagram. 2.1
Alokasi Anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan TA 2019
Adapun anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan untuk tahun 2019 berdasarkan belanja sebgai berikut :
TOTAL 207,911,587,000
PAGU
168.439.240.000.000
39.472.347.000
Page | 22
LKj Set.BPPSDMK 2019
Grafik. 2.1
Alokasi Anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan TA 2019 Berdasarkan Belanja
Rincian alokasi anggaran sekretariat Badan PPSDM Kesehatan berdasarkan
kegiatan pada tahun 2019 dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Tabel 2.2
Alokasi Anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan TA 2019 Berdasarkan Kegiatan
Kegiatan Alokasi Pagu (Rp)
I. Kantor PusatSekretariat BPPSDMKesehatan
1. Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi 4.687.555.000
2. Regulasi PPSDM Kesehatan 1.616.670.000
3. Layanan Dukungan Manajemen Program PPSDM Kesehatan 36.757.225.000
4. Layanan Sarana dan Prasarana Internal (Overhead) 4.791.433.000
5. Layanan Perkantoran 120.586.357.000
Total Anggaran Kantor Pusat Sekretariat Badan PPSDMK 168.439.000.000
II. Dekonsentrasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
1. Data dan Informasi Tenaga Kesehatan Indonesia 21,748,843,000
2. Dukungan Manajemen Program PPSDM Kesehatan 17,723,504,000
Total Anggaran Dekonsentrasi Sekretariat Badan PPSDMK 39,472,347,000
Total Anggaran Sekretariat BPPSDMK dengan Dekonsentrasi 207,911,587,000
Anggaran
Program / Kegiatan
Tahun 2019
Rp. 168.439.000.000,-
Page | 23
LKj Set.BPPSDMK 2019
pg. 23
Akuntabilitas Kinerja
Bab 3
pg. 24
engukuran kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini merupakan
tahapan akhir periode RPJMN 2015-2019, yang dilakukan dengan proses sistematis
dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan Sekretariat Badan PPSDM yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi Presiden. Pada bab ini menguraikan
pengukuran capaian kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan dengan cara membandingkan
antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Kegaitan (IKK) yang dituangkan dalam LKj
Sekretariat Badan tahun 2019. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh persentase
keseluruhan rata – rata capaian indikator Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sampai dengan
tahun 2019 tercapai 111,06 % .
Selama pelaksanaan RPJMN 2015-2019 terdapat penyesuaian indikator pada tahun
2018, penyesuaian indikator dilakukan pada target dan definisi operasional yang telah
ditetapkan RAK Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019. Penyesuaian indikator
dilakukan agar indikator dapat diukur mengikuti dinamika perubahan. Hal ini mengacu pada
syarat indikator yang harus memenuhi kriteria SMART artinya syarat indikator realistis, dapat
diukur, cukup fleksibel serta sensitif terhadap perubahan/penyesuaian kegiatan dan hasil
pelaksanaan kegiatan. Pada tahun 2019 juga dilakukan penyesuaian Indikator Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan yakni pada indikator ke-3 lebih jelasnya dapat dilihat sebagaimana
gambar berikut :
Gambar 3.1. Penyesuaian Indikator Kinerja Kegiatan
Pada tahun 2019, penyesuaian indikator juga dilakukan untuk menindaklanjuti
rekomendasi hasil LHE SAKIP tahun 2018 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
P0
pg. 25
a. Melakukan upaya perbaikan penyesuaian definisi operasional indikator
CATATAN REKOMENDASI ITJEN TINDAK LANJUT
1. Rata-rata capaian kinerja tahun 2018 belum memenuhi target standart >110 % dan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya belum mencapai > 120 %.
Sudah ditindaklanjuti melalui : a. Menyesuaikan definisi operasional (DO) indikator yaitu : merekap jumlah satker yang telah
memperoleh alokasi anggaran pemenuhan sarpras dan telah disesuaikan dengan rehabilitasi Gedung, alat lab, alat peraga pelatihan, alat komunikasi pengadaan peralatan dan fasillitas perkantoran dan kendaraan operasional. Tercapainya indikator ini dibuktikan dengan data dukung BAST dan Sarpras yang sudah di BAST sudah digunakan/dimanfaatkan (utilitize)
b. Indikator Jumlah lulusan akan dihitung dengan SK Yudisium dari POLTEKES Kemenkes. c. Indikator Jumlah Norma,Standart, Prosedur dan Kriteria Badan PPSDM Kesehatan memiliki target
yang flat d. Indikator Jumlah dokumen data dan informasi tenaga kesehatan di seluruh provinsi yang
terupdate secara teratur juga memiliki target yang flat.
2. Satuan kerja Sekretariat Badan belum memperoleh predikat WBK
Sudah dilakukan usulan WBK melalui Surat Usulan No. OT.04.02/2/01366/2018 di bulan Maret tahun 2018 ditindaklanjuti di tahun 2019 melalui : 1. Surat usulan baru Nomor : OT.04.02/2/3177/2019 di bulan Mei tahun 2019 2. Pendampingan oleh Itjen 3. Diadakan sosialisasi di lingkungan Badan PPSDM oleh Itjen di bulan Agustus tahun 2019.
3. Terdapat catatan halaman IV DIPA TA 2018
Sudah ditindaklanjutkan dengan upaya – upaya : a. Melakukan verifikasi usulan belanja modal melalui verifikasi data dukung berbasis on line (e-
planning ) dilakukan periode bulan Februari–Juli b. Melakukan verifikasi RKKAKL dilakukan 1-2 minggu sebelum reviu RKAKL oleh Itjen sehingga
memuungkinkan satker memperbaiki data dukung yang diperlukan.
4. Terdapat saldo kerugian Negara BPK
sebesar Rp. 24.706.028.000,- c. Saldo Kerugian Negara tersebut akan diselesaikan minggu ke- 4 Agustus 2019 (bukti terlampir).
pg. 26
b. Memberikan tanggapan masukan terhadap tim APIP Itjen bahwa penilaian capaian
indikator >120% tersebut tidak bisa diterapkan untuk unit organisasi yang sifatnya
layanan dukungan dengan dengan karakteristik target indikator flat setiap tahunnya.
Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2018,
memberikan catatan rekomendasi bahwa pada Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan ada
permasalahan rata-rata capaian kinerja tahun 2018 yang belum memenuhi target
standard > 110 %, dan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya juga belum
mencapai > 120%. Menanggapi catatan rekomendasi LHE SAKIP tersebut, penilaian
capaian indikator dengan standar metode perhitungan ini tidak bisa diterapkan pada
indikator yang karakteristik targetnya flat per tahun. Sedangkan indikator dengan target
flat terdapat pada unit organisasi yang sifatnya layanan dukungan manajemen seperti
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan rata-rata karakteristik target indikatornya flat per
tahun. Ada 2 (dua) indikator Sekretariat Badan yang flat target per tahunnya yakni :
(1) Jumlah Dokumen, Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan
dengan target 20 NSPK per tahun;
(2) Jumlah dokumen Data dan informasi Tenaga Kesehatan di seluruh provinsi yang
terupdate secara teratur (dokumen), dengan target 34 provinsi per tahun.
Hirarki perubahan kebijakan, hirarki kebijakan periode 2015-2019 dapat dilihat
pada gambar 3.1 sebagai berikut :
pg. 27
Gambar 3.1. Hirarki Kebijakan Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015 – 2019
pg. 28
LKj Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 selain dianalisis terhadap
evaluasi pengukuran kinerja dengan membandingkan capaian dan target, juga menjelaskan
hal yang menjadi faktor keberhasilan dari kebijakan/ program/kegiatan maupun
permasalahan yang menyebabkan kebijakan/program /kegiatan yang tidak berhasil dalam
mencapai target yang ditetapkan. Analisis ini sangat penting sebagai masukan dalam
penyusunan perencanaan dan anggaran berikutnya serta pengambilan kebijakan atas
pelaksanaan kegiatan apakah kegiatan tersebut akan dilanjutkan, dihentikan atau
dikembangkan.
Untuk memudahkan penilaian tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan pada akhir RPJMN 2015-2019, pada penyusunan LKj 2019 ini
penilaian capaian indikator menggunakan notifikasi capaian kinerja pada setiap capaian
indikatornya, Kriteria notifikasi capaian indikator kegiatan ini mengacu peraturan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional.
Tabel 3.2 Kriteria Notifikasi Capaian Kinerja
Sumber : Permen PPN/Kepala Bappenas RI No 1 thn 2017
Dari notifikasi capaian indikator, akan diperoleh kriteria status indikator yang perlu untuk
dilakukannya perbaikan sebagai berikut :
Menjamin pencapaian tetap “HIJAU” di tahun 2019
Mengupayakan status indikator “KUNING” menjadi “HIJAU”
Mengurangi gap dengan sasaran RENSTRA dari pencapaian “MERAH”
Notifikasi Warna Kriteria Notifikasi Katagori
Hijau Apalagi target tercapai ≥95% Sudah tercapai atau On Track/ On Trend
Kuning Apabila mencapai target < 95% dan ≥ 75%
Perlu kerja keras
Merah Apabila target mencapai < 75% Sulit tercapai
pg. 29
I. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2018 adalah 95,25% (AA
=”Sangat Memuaskan”). Jika dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2017
(97,26%), capaian kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan mengalami penurunan
sebesar : 2,01. Namun demikian jika dilihat dari nilai rata-rata SAKIP dari tahun 2015-2018,
nilai SAKIP Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan masih mendapatkan katagori “AA. Berikut
grafik nilai SAKIP Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan :
Penurunan capaian kinerja Sekretariat Badan PSPDM Kesehatan tahun 2018, disebabkan
beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1) Adanya kebijakan penilaian SAKIP tahun 2018 untuk mengurangi gap yang terlalu
besar antara nilai SAKIP Kemenkes sebesar 76,73 dengan nilai SAKIP di unit utama
dan lingkup Satker di Badan PPSDM Kesehatan yang nilai SAKIP nya rata-rata 95,
termasuk nilai SAKIP di Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan.
2) Terdapat penilaian dari rata-rata keseluruhan indikator, untuk dilihat kenaikannya.
Sedangkan untuk indikator di Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan merupakan unit
layanan dukungan manajemen, sehingga target yang ditetapkan sifatnya flat
sepanjang tahun mengikuti jumlah unit yang diberikan layanan dukungan
manajemen dan tidak bisa ada kenaikan. Misalnya jumlah Satker yang ditingkatkan
Grafik 3.1. Capaian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015-201 9
(Hasil evaluasi SAKIP)
pg. 30
sarana prasarananya yang berjumlah 49 satker atau jumlah provinsi yang diberikan
layanan dukungan sebanyak 34 provinsi.
3) Adanya permasalahan kerugian negara yang belum terselesaikan.
Sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
tahun 2019, fungsi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan yakni dalam :
1) meningkatkan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program PPSDM Kesehat, dan berfungsi
2) melaksanakan Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi pada dan Unit
Pelayanan Teknis (UPT) di lingkup Badan PPSDM Kesehatan.
Dua fungsi yang menjadi sasaran kegiatan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
tersebut tertuang dalam RAK Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019. Tugas
dan fungsi tersebut juga dijelaskan secara rinci dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sebagai unit yang memberikan layanan
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada seluruh Satuan Kerja
(Satker) dan Unit Layanan Teknis (UPT) di lingkup Badan PPSDM Ksehatan, juga melakukan
pembinaan pengelolaan pendidikan tinggi pada UPT Badan PPSDM Kesehatan yakni
Poltekkes Kemenkes. Adapun proses pelaksanaan kegiatan ini beserta penganggarannya
dilaksanakan oleh masing - masing Politeknik Kesehatan Kemenkes.
II. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA
Hasil evaluasi dan analisa capaian kinerja tahun 2019 dalam LKj Sekretariat Badan
PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini sekaligus menjadi penutup capaian 5 (lima) tahun tahapan
ketiga periode RPJMN 2015-2019. Sandingan capaian 5 (lima) tahun kinerja Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan dapat dilihat pada tabel berikut :
pg. 31
Tabel 3.3. Target Dan Capaian Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
Tahun 2015-2019
Sumber : Data Capaian PPSDM Triwulan IV Tahun 2019
NO INDIKATOR
T A H U N
2015 2016 2017 2018 2019
T R T R T R T R T R
1 Jumlah dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan
20 20
(100%) 20
21 (105%)
20 21
(105%) 20
20 (100%)
20 21
(105%)
2
Jumlah dokumen data dan informasi Tenaga Kesehatan di seluruh provinsi yang terupdate secara teratur
- - 34 34 34 34 34 34 34 34
(100%)
3 Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
6 17
(283,33%) 17
66 (388,24%)
21 21
(100%) 31
32 (103,23%)
49 49
( 100 %)
4 Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes RI
20.000 21.984
(109,92%) 20.000
20.315 (101,58%)
20.000 22.367
(116,38%) 20.000
25.551 (127,76%)
20.000 27.852
( 139,26 %)
pg. 32
Sampai dengan triwulan IV tahun 2019 persentase rata-rata keseluruhan capaian
kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan secara keseluruhan 111,06 % dengan status
kuning atau masih perlu upaya keras pencapaiannya. Hal ini dikarenakan masih terdapat
indikator pada tahapan proses capaian yang belum, dan baru akan diperoleh pada akhir
Desember 2019. Capaian kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sampai dengan
triwulan III tahun 2019 berdasarkan sasaran kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4. Capaian Kinerja Pada Sasaran Kegiatan Meningkatnya Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program PPSDM Kesehatan sampai dengan
Tahun 2019
Sedangkan capaian kinerja untuk kegiatan meningkatnya pembinaan dan
pengelolaan pendidikan tinggi dapat dilihat pada tabel 3.5 :
Table 3.5. Pencapaian Kinerja Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
Tahun 2019
No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Status
1 Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes RI
20,000
orang
27.852
orang
139,26
No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Status
1 Jumlah dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan
20
Dokumen
21
Dokumen
105 %
2 Jumlah dokumen data dan informasi Tenaga Kesehatan di seluruh provinsi yang terupdate secara teratur
34
Dokumen
34
Dokumen
100 %
3 Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
49 Satuan Kerja
49 Satuan Kerja
100 %
pg. 33
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program PPSDM Kesehatan
Jumlah Dokumen Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM
Kesehatan (NSPK) yang dihasilkan sangat diperlukan untuk menunjang dihasilkannya
output dari pelaksanaan program/ kegiatan di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan,
dimana NSPK adalah produk pelaksanaan kegiatan yang ada pada dukungan manajemen
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menyusun regulasi dalam mendukung pelaksanaan
kegiatan teknis di lapangan agar tercapainya tujuan.
Sampai dengan akhir tahun 2019 capaian kinerja Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan melalui indikator Jumlah NSPK yang dihasilkan sebesar : 105 % atau tersusun
21 rancangan dari target 20 dokumen NSPK, dengan status capaian hijau. Artinya
indikator ini tercapai lebih dari 100% pada akhir tahun 2019, grafik capaian 5 (lima)
dapat dilihat sebagai berikut :
Grafik 3.1. Prediksi Capaian Indikator NSPK Yang Tersusun 2015-2019
1. Jumlah Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan
• Definisi Operasional: Jumlah dokumen rancangan peratutan yang disusun olehpusat-pusat dan sekretariat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan dalam bentukrancangan UU, PP, Perpres, Permenkes, Kepmenkes, pedoman teknis, petunjukteknis, perjanjian kerjasama dan standar/prosedur terkait PPSDMK.
• Cara Perhitungan: Menghitung jumlah dokumen rancangan peraturan yangdisusun/dibuat/dihasilkan oleh pusat-pusat dan sekretariat di lingkungan BadanPPSDMK dalam bentuk rancangan UU, PP, Perpres, Permenkes, Kepmenkes,pedoman teknis, petunjuk teknis, perjanjian kerjasama dan standar/prosedurterkait PPSDMK.
21
pg. 34
Analisa Capaian Indikator
Capaian akhir tahun 2019 sebesar 21 rancangan NSPK atau 105%. tersebut telah
melalui tahap pembahasan internal di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan dan
melibatkan pihak terkait dan ada pula rancangan yang telah dikirim ke Biro Hukum
dan Organisasi untuk proses harmonisasi pada akhir tahun 2019.
Apabila capaian indikator 2019 ini di sandingkan dengan capaian tahun 2017 dan
2018, terdapat kenaikan capaian.
Secara kumulatif target tahun 2015-2019 untuk indikator Jumlah dokumen Norma,
Standar, Prosedur dan Kriteria PPSDM Kesehatan adalah 103 dokumen NSPK,
sedangkan kumulatif capaian rancangan NSPK dari 2015-2019 sudah tercapai 103
dokumen NSPK atau tercapai sebesar : 105 % dari kumulatif target 100%.
Proses tersusunnya NSPK melalui tahapan sebagai berikut:
1) Usulan regulasi berupa kebijakan dan materi dari pusat-pusat di lingkungan Badan
PPSDM Kesehatan yang difasilitasi oleh Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas
dalam rangka penyusunan rancangan NSPK.
2) Proses penyusunan rancangan NSPK di internal Subbagian Peraturan Perundang-
Undangan berdasarkan usulan dari pusat-pusat.
3) Pembahasan internal oleh Subbag Peraturan Perundang-undangan terkait
substansi teknis rancangan peraturan NSPK dengan melibatkan pusat yang
mengusulkan.
4) Pembahasan internal dengan melibatkan pusat-pusat di lingkungan Badan PPSDM
Kesehatan dengan melibatkan Biro Hukum dan Organisasi.
5) Proses Pembahasan rancangan NSPK dengan melibatkan unit utama dan/atau
kementerian/lembaga lainnya dan Biro Hukum dan Organisasi, pembahasan
dilaksanakan paling banyak 2 (dua) kali.
6) Pengiriman rancangan NSPK dari Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan ke Biro
Hukum dan Organisasi untuk difasilitasi.
Dari enam tahapan di atas yang menjadi produk NSPK Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan adalah rancangan yang sudah melalui proses pembahasan dengan melibatkan
Biro Hukor. Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator ini adalah :
pg. 35
Kurang lengkapnya substansi rancangan NSPK yang disampaikan dari unit atau
pelaksana program,
Lamanya proses pembahasan untuk rancangan NSPK tersebut, akibat kurang
lengkapnya substansi rancangan NSPK.
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah
melakukan pembahasan rancangan NSPK dari bulan Oktober hingga Desember 2019. Selain
itu diperlukan upaya optimalisasi dalam mendukung kinerja Badan PPSDM Kesehatan dari
segi NSPK melalui koordinasi dalam melakukan pengkajian setiap muatan NSPK yang terkait
bidang atau program teknis baik di lingkungan internal dan eksternal Badan PPSDM
Kesehatan khususnya yang berkaitan materi teknis dari NSPK yang akan dibahas tersebut.
Dan pada saat ini sedang dibahas revisi permenkes 67 tahun 2013 tentang pendayagunaan
tenaga kesehatan warga negara asing dan permenkes tata cara evaluasi kompetensi bagi
tenaga kesehatan warga negara asing.
Beberapa topik pembahasan rancanagan NSPK pada tahun 2019 untuk mendukung
pelaksanaan program pengembangan SDM Kesehatan diantaranya adalah :
1) Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan
2) Rancangan Revisi Peraturan Presiden Nomor 90 tahun 2017 tentang Konsil tenaga
Kesehatan
3) Rancangan Revisi Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2017 tentang Wajib Kerja Dokter
Spesialis.
4) Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pendayagunaan Caregiver bagi lanjut
usia
5) Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Kompetensi Teknis Pejabat
Dinas Kesehatan
6) Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang No. 38 tahun 2018 tentang Keperawatan.
pg. 36
Gambar 3.3. Dokumen Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)
Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
Definisi Operasional :
Dokumen Data dan Informasi tenaga kesehatan yang sudah
terupdate setiap tahunnya secara berjenjang dan telah
divalidasi
dari seluruh provinsi.
Cara Perhitungan :
Merekap Dokumen data dan informasi tenaga kesehatan
yang sudah melalui proses up date secara berjenjang dan
telah divalidasi yang berasal dari seluruh provinsi
2. Jumlah dokumen data dan informasi Tenaga Kesehatan di seluruh
Provinsi yang terupdate secara teratur
pg. 37
Dokumen Data dan Informasi tenaga kesehatan merupakan dokumen yang
mendiskripsikan Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan di wilayah
provinsi, kab/kota yang didukung dengan data dan informasi SDMK terkini, valid dan lengkap
melalui Sistem Informasi SDM Kesehatan. Dokumen disusun dihitung berdasarkan jumlah
provinsi di Indonesia yang diharapkan masing – masing dinas kesehatan provinsi dapat
menyusun dan mempunyai dokumen data dan informasi Tenaga Kesehatan yang terupdate
setiap tahunnya. Penyusunan profil SDM kesehatan (dokumen data dan informasi) di
masing – masing provinsi ini akan memudahkan penyusunan profil SDM Kesehatan secara
nasional, di samping itu indikator ini menjadi sangat penting untuk perencanaan dan
pendayagunaan SDM kesehatan agar penempatan tenaga kesehatan tersebar secara merata
di seluruh Indonesia. Profil SDM kesehatan dapat diunduh pada
www.bppsdmk.kemkes.go.id.
Indikator ini akan tercapai di akhir bulan Desember tahun 2019. Adapun proses
pencapaian target indikator ini dicapai melalui rangkaian tahapan kegiatan selama tahun
2019 yang berjenjang dilakukan baik di tingkat pusat dan provinsi yakni sebagai berikut :
Tingkat Pusat
1) Pada tingkat pusat dilakukan pertemuan pemutakhiran data dan informasi seluruh
Provinsi,
2) Pendampingan dan fasilitasi petugas data dan informasi dinas kesehatan Provinsi,
3) Penyusunan dokumen deskripsi pemutakhiran data di pusat untuk menyusun profil
dari ke-34 provinsi di seluruh Indonesia dan pusat-pusat di lingkungan Badan
PPSDM Kesehatan ,
Tingkat Provinsi
1) Melakukan pertemuan pengolah data di ke Kabupaten/ Kota,
2) Pendampingan dan penyusunan pedoman petugas dan pengumpulan data dan
informasi dinas kesehatan Kabupaten/ Kota
3) Penyusunan dokumen deskripsi pemutakhiran data dan informasi ( update )
Kabupaten/ Kota sebagai dasar pertemuan pemutakhiran data di dinas kesehatan
Provinsi.
pg. 38
Pengolahan data dan informasi SDM Kesehatan melalui Sistem Informasi SDM
Kesehatan (SI SDMK) baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun secara nasional
ini dilakukan dalam rangka mendukung program pengembangan dan pemberdayaan
SDM Kesehatan di berbagai tingkatan wilayah tersebut. Terselenggaranya kegiatan
penyusunan profil SDM Kesehatan atau dokumen data informasi PPSDM Kesehatan di
Provinsi ini didukung melalui dana dekonsentrasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan,
yakni pada kegiatan Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Indonesia
[2079.501] sebagaimana terlampir.
Analisa Capaian Indikator
Dari grafik 3.3 diatas dapat digambarkan bahwa pada tahun 2019 status capaian
indikator masih belum tercapai, artinya 34 Dinas Kesehatan Provinsi seluruh
Indonesia masih menyusun finalisasi profil data dan informasi program PPSDM
kesehatan tahun 2019 atau menyusun dokumen data dan informasi (datin) tenaga
kesehatan secara update. Capaian indikator ini akan tercapai di akhir tahun
dikarenakan seluruh provinsi diwajibkan memiliki dokumen data dan informasi
tenaga kesehatan ini dan capaian indikator ini tidak bisa melebihi dari 100%
dikarenakan target capaian flat per tahunnya sesuai jumlah provinsi di Indonesia.
34 34 34 34 34 34 34 34 34
0
100 100 100 100 100
80
0
20
40
60
80
100
120
0
5
10
15
20
25
30
35
40
2015 2016 2017 2018 2019 rata rata
target capaian % capaian
Grafik 3.3. Target dan Capaian Indikator Jumlah Dokumen Data dan Informasi Tenaga Kesehatan Di Seluruh Provinsi Yang Terupdate
Secara Teratur Tahun 2015-2019
34
pg. 39
Jika capaian tahun 2019 ini disandingkan dengan tahun 2017 dan 2018, capaian
flat.
Secara kumulatif target dan capaian indikator ini dari tahun 2015-2019 dihitung ada
170 dokumen data dan informasi tenaga kesehatan yang terupdate tersusun.
Permasalahan dalam tersusunnya dokumen data dan informasi tenaga kesehatan di
seluruh provinsi yang terupdate diantaranya adalah sebagai berikut :
Ada beberapa dinas kesehatan yang terkendala dalam optimalisasi validasi data,
karena belum tersedia NIK dan sarana prasarana berupa laptop yang tidak support
aplikasi.
Masih kurangnya pengelola data SDMK di Provinsi/Kabupaten/Kota.
Sebagian besar pengelola data dan informasi di provinsi masih baru, disamping juga
keterbatasan kompetensi pengelola data SDMK dalam pengolahan data dan analisa,
Belum seluruh dinas kesehatan memiliki alokasi anggaran yang mendukung kegiatan
pengelolaan data dan informasi SDM Kesehatan, sebagian besar masih
mengandalkan sumber Dana Dekonsentrasi.
Sampai saat ini terdapat peningkatan perhatian terhadap pentingnya data dan
informasi SDM Kesehatan dalam mendukung program PPSDM Kesehatan yang meliputi
unsur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan serta pembinaan dan pengawasan mutu
SDM Kesehatan di daerah. Oleh karena itu upaya untuk mengeliminasi permasalahan diatas
adalah dengan memasukan wajib input data SI SDM Kesehatan sebagai prasyarat masing-
masing daerah dalam pengajuan Nusantara Sehat di wilayahnya masing-masing. Selain itu
upaya yang dilakukan adalah :
Pengolah data yang terpilih harus ditetapkan dengan SK agar bertanggungjawab
menginput & mengupdate data tepat waktu.
Sosialisasi yang berkesinambungan ke pengolah data baru mengenai tata cara
penginputan dan pengolahan data di provinsi
pg. 40
Gambar 3.4. Aplikasi Sistem Informasi SDM Kesehatan
Untuk lebih meningkatkan kualitas capaian indikator tersebut masih diperlukan
upaya advokasi ke seluruh dinas kesehatan mengenai penting dan keutamaan dalam
mengupdate data dan informasi SDM Kesehatan guna mendukung penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan berbasis bukti fisik. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya kegiatan
yang berkesinambungan dalam hal pengelolaan data dan informasi SDM Kesehatan.
Selain itu secara teknis juga masih diperlukan pendampingan ke dinas kesehatan
Provinsi terutama dalam hal pengelolaan aplikasi data dan informasi SDM Kesehatan yang
ditunjang dengan Sistem Informasi SDM Kesehatan. Di tingkat kabupaten/kota dan provinsi
juga masih diperlukan penguatan kapasitas pengelolaan data dan informasi serta sarana
pendukungnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan data dan
informasi. Profil SDM Kesehatan provinsi yang telah disusun dapat dilihat pada gambar 3.5
berikut :
pg. 41
Gambar 3.5. Profil SDM Kesehatan Provinsi Tahun 2019
Definisi Operasional :
Satuan kerja baik satker pusat maupun UPT yang
mendapatkan alokasi anggaran untuk pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana lain dalam bentuk
pembangunan/rehabilitasi gedung dan lingkungan,
pengadaan ABBM, pengadaan tanah, pengadaan alat
laboratorium, alat peraga pelatihan, pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi, pengadaan peralatan dan
fasilitas perkantoran dan pengadaan kendaraan operasional.
3. Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
pg. 42
Cara Perhitungan :
Merekap jumlah satker yang telah mendapatkan alokasi
anggaran pemenuhan sarpras dan telah diselenggarakan oleh
satker antara lain dalam bentuk pembangunan /rehabilitasi
gedung dan lingkungan, ABBM, pengadaan tanah, pengadaan
alat Lab, alat peraga pelatihan, pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi, pengadaan peralatan dan
fasilitas perkantoran dan pengadaan kendaraan operasional.
Tercapainya indikator ini dibuktikan dengan data dukung
berupa BAST (Berita Acara Serah Terima) dan surat
keterangan bahwa sarpras yang sudah BAST dapat
dipergunakan/dimanfaatkan (utilitize).
Pada tahun 2019 capaian indikator ini tercapai 100 % atau tercapai 49 Satker
dari target 49 satuan kerja (satker) yang ditingkatkan sarana dan prasarananya (sarpras),
status capaiannya sudah hijau artinya on the track untuk pencapaian indikator ini di akhir
bulan Desember tahun 2019. Target dan capaian indikator tahun 2015 - 2019 dapat dilihat
pada grafik 3.4. :
Grafik 3.4. Target dan Capaian Indikator Jumlah Satuan Kerja Yang
Ditingkatkan Sarana dan Prasarananya Tahun 2015-2019
6 17 21 31 49 17 66 21 32 49
283.33
388.24
100.00103.23
100.00
194.96
0.00
50.00
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
350.00
400.00
450.00
0
10
20
30
40
50
60
70
2015 2016 2017 2018 2019 rata rata
target capaian % capaian
pg. 43
Analisa Capaian
Capaian indikator ini disandingkan dengan capaian 2 (dua) tahun sebelumnya yakni
tahun 2017, belum bisa disandingkan dikarenakan pada tahun 2017 terdapat revisi
indikator yang merubah cara perhitungan dari kumulatif menjadi tidak kumulatif
(halaman 27, tabel 3.1). Penyesuaian indikator ini sebagai tindaklanjut rekomendasi
hasil LHE SAKIP 2018 yang harus dilakukan yaitu BAST yang sudah utilitize.
Pada tahun 2016, capaian indikator ini tercapai melebihi target yakni 388,24%, yang
disebabkan adanya penambahan anggaran belanja modal (4 kali libat besar) pada 49
satuan kerja di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan. Semua satuan kerja
mendapatkan tambahan belanja modal tersebut dalam rangka peningakatan sarana
dan prasarananya.
Jika dihitung secara kumulatif dari tahun 2015 – 2019 target satuan kerja yang
ditingkatkan sarana dan prasarananya ada Satker, sedangkan kumulatif capaian dari
tahun 2015 - 2019 sebanyak 185 satker atau 194,96 % Satker yang sudah
ditingkatkan sarana dan prasarananya. Artinya secara kumulatif capaian indikator
tahun 2019 ini sudah tercapai.
Jika prediksi capaian hingga akhir tahun 2019 mencapai target 2019 sebanyak 49
Satker Satker yang ditingkatkan sarana dan prasarananya, maka kumulatif capaian
tahun 2015-2019 menjadi sebesar 194,96% atau ada 185 Satker yang telah
ditingkatkan sarana dan prasarananya.
Proses dalam mengukur capaian pada indikator Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan
sarana dan prasarananya pada tahun 2019 ini diperoleh melalui :
1) Menarik data alokasi pagu anggaran selama bulan capaian
2) Menarik data realisasi anggaran utnuk belanja modal dari aplikasi Ompsan
3) Meminta data realisasi pengadaan barang dan jasa pada satker di lingkungan Badan
PPSDM Kemenkes, kemudian merekapitulasi per triwulan
4) Melakukan filter data Satker yang memiliki pengadaan sarana dan prasarana yang
ditingkatkan, filter realisasi anggaran diambil berdasarkan realisasi anggaran yang
tertinggi.
pg. 44
5) Melakukan konfirmasi data realisasi belanja modal dengan melampirkan BAST sarpras
yang ditingkatkan (siap pakai / utilize) kepada satker
6) Hasil konfirmasi BAST sarpras yang ditingkatkan kepada Satker ini menjadi capaian
indikator setiap triwulannya.
Sampai akhir tahun 2019, capaian indikator ini masih belum tercapai, karena ada
satker proses pengadaan. Adapun sarana dan prasarana yang ditingkatkan selain
pembangunan meliputi :
- Belanja Modal Kendaraan, Peralatan dan Mesin
- Belanja Modal Peralatan Laboratorium
- Belanja Modal Pengadaan Internet atau aplikasi
- Belanja Modal Fisik Lainnya
- Belanja Modal BLU
Peningkatan sarpras ini merupakan bentuk dukungan manajemen upaya Badan
PPSDM Kesehatan pada seluruh satker dan UPT yang berjumlah 49 satuan kerja, yang terdiri
dari : 5 satuan kerja pusat; 3 Bepelkes; 3 Balai Besar Pelatihan Kesehatan dan 38 Politeknik
Kesehatan yang ditingkatkan sarana dan prasarananya. Tujuan ditingkatkannya sarana dan
prasarana adalah :
1) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan tenaga kesehatan tingkat Diploma III, Diploma IV, Magister Terapan di
Poltekkes Kemenkes;
2) Memenuhi standar sarana/prasarana kesehatan baik di kantor pusat, Balai
Pelatihan
Yang dimaksud sarana pendidikan adalah semua keperluan yang secara langsung
dan menunjang proses pendidikan dan pelatihan, khususnya proses belajar
mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan
pendidikan dan pelatihan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien. Sedangkan yang dimaksud dengan prasarana pendidikan dan pelatihan
adalah keperluan yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan/pelatihan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman, jalan
pg. 45
menuju institusi pendidikan, tetapi dimanfaatkan secara langsung untuk proses
belajar mengajar dan pelatihan.
Permasalahan dalam pencapaian indikator ini adalah dikarenakan : 1) lamanya proses
pengadaan barang dan jasa melalui LPSE dengan metode tender; 2) masih banyak satker
yang proses pengadaanya baru dilaksanakan pada triwulan II; 3) output belanja modal baru
ada di bulan November dari realokasi anggaran; dan 4) masih rendahnya capaian pada
triwulan III 2019 dikarenakan masih banyak Satker yang berproses dalam pembuatan HPS
dan spesifikasi barang. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan capaian indikator ini
adalah:
1) Koordinasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan kegiatan yang memudahkan
pengendalian dan monitoring. Upaya yang dilaksanakan diantaranya :
monitoring realisasi anggaran belanja modal secara berkala monitoring melalui
surat, email dan pemantauan langsung ke Poltekkes Kemenkes dan pusat-pusat;
melakukan evaluasi dan pemantauan pelaksanaan proses pengadaan melalui
sistem monitoring online SIRUP;
pembentukan tim monitoring dan evaluasi serta tata cara pengelolaan keuangan
terkait pengelolaan barang dan jasa pada seluruh satuan kerja;
koordinasi dengan satuan kerja agar mempercepat proses pengadaan barang
dan jasa, disamping perlu mempercepat proses penerbitan pedoman yang
mendukung pelaksanaan kegiatan dan proses lelang pengadaan barang dan jasa
segera dilakukan setelah Rencana Kerja Anggaran KL disetujui.
2) Melaksanakan peningkatan kompetensi SDM kesehatan yang khusus menangani
terkait belanja modal termasuk sistem monitoring dan pelaporannya.
pg. 46
Gambar 3.6. Satuan Kerja Yang Ditingkatkan Sarana dan Prasarananya
Pada Poltekkes Palangkaraya
Gambar 3.7 Pengadaan Laboratorium Komputer Pada Poltekkes Sorong
pg. 47
Sasaran Meningkatnya Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
Definisi Operasional :
Jumlah Peserta didik yang lulus/menyelesaikan pendidikan di
38 Poltekkes Kemenkes dari berbagai program studi yang
berasal dari berbagai jenjang pendidikan.
Cara Perhitungan :
Merekap jumlah peserta didik yang lulus/menyelesaikan
pendidikan di 38 Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dari
berbagai program studi yang berasal dari berbagai jenjang
pendidikan.
Indikator “jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes RI”,
menggambarkan capaian banyaknya jumlah peserta didik yang telah berhasil
menyelesaikan pendidikan profesional baik dalam program diploma III, program diploma
IV, program profesi, dan program magister di Poltekkes Kemenkes. Capaian indikator
jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Politeknik Kesehatan Kemenkes RI sampai dengan
tahun 2019 sudah tercapai sebanyak 27.852 orang atau tercapai 139,06 % dari target
20.000 jumlah lulusan, artinya capaian indikator ini On Track tercapai dengan status
capaian hijau. Target dan capaian indikator ini untuk tahun 2015 - 2019 dapat dilihat pada
grafik 3.5 berikut :
4. Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Poltekkes Kemenkes RI
pg. 48
Grafik 3.5. Target dan Capaian Indikator Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan Dari Poltekkes Kemenkes Tahun 2015-2019
Dari grafik 3.5 di atas dapat dilihat terdapat kenaikan angka capaian indikator dari
tahun ke tahun 2015 - 2019, dan pada tahun 2019 meningkat secara signifikan sebesar
12% yani sebesar 27.852 orang atau tercapai 139,06 % dari target 20.000 jumlah
lulusan. Pencapaian jumlah lulusan ini disebabkan adanya penambahan peserta didik
melalui program studi baru dan program keprofesian, seperti Program Profesi Ners dan
lain-lain. Dipengaruhi juga adanya pengembangan program studi maupun keprofesian
ini menselaraskan kebutuhan moratorium (berdasarkan Kemenristekdikti) dan
kebutuhan kompetensi di lapangan kerja.
Analisa Indikator
Jika capaian indikator tahun 2019 ini disandingkan dengan capaian 2017 tahun
2018 sebanyak : 25.551 (127,76%) lulusan, terdapat peningkatan capaian indikator 12
%. Dan jika capaian indikator 2019 dibandingkan dengan capaian 2 (dua) tahun
sebelumnya yakni tahun 2017 : 20.315 (101,58%).
Kumulatif target 2015-2019 dihitung secara kumulatif akan dihasilkan 100.000 orang
jumlah lulusan di tahun 2019, sedangkan kumulatif capaian 2015-2019 sudah
tercapai 122.727 atau 122,72% % lulusan. Capaian indikator ini sudah menjamin
20
00
0
20
,00
0
20
,00
0
20
,00
0
20
,00
0
21
98
4
20
31
5
22
36
7
25
55
1
32
51
0
109.92101.58
111.84
127.76
162.55
122.73
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
2015 2016 2017 2018 2019 rata rata
target capaian % capaian
139,06
27
.852
pg. 49
ketercapaian hingga akhir tahun 2019 sejalan dengan perkembangan dan kebutuhan
pembukaan prodi baru pada Poltekkes Kemenkes RI. Proses hasil capaian indikator
diperoleh berdasarkan :
Proses penghitungan data capaian lulusan dibagi 2 (dua) semester yakni semester
genap dan ganjil yakni sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan merekap data capaian lulusan dari Poltekkes Kemenkes
dengan menyampaikan SK Yudicium.
2. Mengkonfirmasi data lulusan ke Pusdik SDM Kesehatan melalui rekonsiliasi data
capaian lulusan yang valid.
3. Melakukan otorisasi data capaian lulusan lulusan oleh Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan
Dalam rangka peningkatan pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi
Badan PPSDM Kesehatan di Poltekkes Kemenkes, Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
memberikan layanan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di lingkup Badan
PPSDM Kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan dalam
pendidikan tenaga kesehatan dari Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) ke Jenjang
Pendidikan Tinggi (JPT) pada tingkat Akademi atau Diploma III hingga tingkat Magister.
Program lainnya di
Poltekkes Kemenkes yang
juga mendukung
peningkatan jumlah
lulusan Poltekkes adalah
pengembangan
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
terutama di daerah
tertinggal, perbatasan
dan kepulauan (DTPK). Program PJJ ini sebagai solusi untuk menjawab tantangan
besarnya kebutuhan atau demand tenaga kesehatan untuk mendapatkan pendidikan
lanjutan, meningkatkan kompetensi, mengembangkan karir, dan meningkatkan mutu
Gambar 3.8. Lulusan Poltekkes Kemenkes
pg. 50
pelayanan kepada masyarakat tanpa meninggalkan tempat tugas dan tanpa terkendala
waktu, biaya atau jarak. Program ini juga sangat diutamakan keperuntukkannya untuk
Indonesia Timur khususnya Papua dan Papua Barat.
Lulusan Poltekkes Kemenkes agar dapat didayagunakan di dunia kerja sesuai
dengan kompetensinya masing-masing terlebih dahulu melalui tahapan ujian
kompetensi yang diselenggarakan oleh Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk mendayagunakan lulusan Poltekkes Kemenkes
yang dilakukan Badan PPSDM Kesehatan diantaranya melalui perekrutan tim base
program Nusantara Sehat di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan
program pengiriman tenaga perawat ke luar negeri.
Memasuki Era Globalisasi, Poltekkes Kemenkes juga menyiapkan diri menjadi
Centre Of Excelent untuk pendidikan Nakes dengan pusat ungulan – unggulan yang
sinkron dengan program - program di Kemenkes. Contoh mejadi Pusat unggulan
stunting, Pusat Unggulan KIA/KB, Pusat Unggulan pencegahan PTM ( Penyakit tidak
menular) dan Pusat Unggulan Geriatri untuk lansia. Diharapkan tidak hanya unggul di
Nasional juga unggul di Asia. Inovasi terbaru di tahun 2019 adalah dengan membuka
kelas Internasional di beberapa Poltekkes yang sudah BLU( Badan Layanan Umum).
Gambar 3.9. Lulusan Tenaga Kesehatan
Pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
Gambar 3.10. Penyelenggaraan Program Pendayagunaan Lulusan Tenaga
pg. 51
Kesehatan dari Politeknik Kesehatan Kemenkes RI ( Program Nusantara Sehat)
D E K O N S E N T R A S I
Pencapaian kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019, juga didukung
anggaran Dekonsentrasi di 34 provinsi. Dekonsentrasi Program PPSDM Kesehatan diberikan
sebagai dukungan dalam kegiatan :
1) Dukungan Manajemen Program PPSDM Kesehatan; dan
2) Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi di 34 Dinas Kesehatan
Provinsi.
Secara resmi dekonsentrasi tahun 2019 yang diamanatkan kepada 34 Provinsi seluruh
Indonesia telah di lakukan penandatanganan perjanjian kinerja antara Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kepala Badan PPSDM Kesehatan (terlampir Perjanjian Kinerja).
Sedangkan Jumlah keseluruhan alokasi dekonsentasi Program PPSDM Kesehatan tahun 2019
berjumlah sebagai berikut :
pg. 52
Empat tahun pelaksanaan dekonsentrasi Sekretaraiat Badan PPSDM Kesehatan,
menunjukan peningkatan yang bermakna, baik penyerapan anggaran dan pencapaian
outputnya. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi pada proses pelaksanaan
kegiatan dana dekonsentrasi tahun 2016-2019 di Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
sebagai berikut :
1) Masih ada Dinas Kesehatan Provinsi yang pencapaian outputnya dan realisasi
anggarannya belum optimal, selain itu respon yang kurang dalam pelaporannya;
2) Lebih prioritas pada pelaksanaan kegiatan APBD, dilain pihak membutuhkan anggaran
dekonsentrasi program PPSDM Kesehatan;
3) Terbatasnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan program SDK
(Sumber Daya Manusia Kesehatan) dan seringnya pergantian pengelola karena mutasi
tempat kerja, sehingga duplikasi dalam menjalankan tugas perencanaan, pelaksanaan
kegiatan, dan evaluasi.
Mengatasi permasalahan tersebut diatas, beberapa upaya dilakukan oleh
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan melalui : 1) pembentukan tim; 2) melakukan
pendampingan pelaksanaan program; 3) monitoring dan evaluasi yang intensive, serta
komunikasi dua arah.
21,748,843,000
Rp. 17,723,504,000
pg. 53
III. SUMBER DAYA
Sumber Daya Manusia (SDM) di Sekretariat Badan PPSDM yang mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2019
sebanyak 120 orang, dengan proporsi berdasarkan pendidikan sebagai berikut :
Diagram 3.1. Jumlah SDM Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Berdasarkan Pendidikan
Dari diagram 3.1. dapat dijabarkan proporsi SDM yang paling banyak adalah SDM
dengan latar belakang Pendidikan yang S1 : 42 orang dan S2 : 43 orang, sedangkan jumlah
yang paling rendah SDM dengan Pendidikan SMP. Berdasarkan jumlah SDM di Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan hampir sebagian besar sudah ditingkatkan Pendidikan untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Sedangkan kondisi SDM Sekretariat Badan
PPSDM Kesehatan berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat bahwa jumlah SDM perempuan : 60
orang hampir sama banyaknya dengan laki-laki : 60
orang .
5
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum, Set. BPPSDMK Desember 2019
Sumber: Bagian Kepegawaian dan Umum Set.BPPSDMK, Desember 2019 Desember 2018
Perempuan : 60 Orang
S2 : 41
Laki-laki 60 Orang
pg. 54
Akuntabilitas Keuangan
Realisasi anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 untuk semua jenis
belanja sebesar Rp. 152.484.598.214,- atau mencapai sebesar 90,53 % dari total pagu
sebesar Rp. 168.439.240.000,- sebagai dapat dilihat pada grafik berikut :
Sedangkan untuk realisasi kegiatan dekonsentrasi pada tahun 2019 ini, ter-realisasi
sebesar 91,425 % atau Rp . 36,178,198,912,- dari pagu Rp. 39,472,347,000,-
Efesiensi anggaran di Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2019 sebesar 20 %
yang diperoleh dari perhitungan aplikasi SMART DJA per tanggal 31 Desember tahun 2019.
Beberapa hal yang menimbulkan efesiensi pada kegiatan sebagai berikut :
168.439.240.000
152.484.598.214
36.178
39.473
pg. 55
Tabel 3.5. Alokasi dan Realisasi Anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Berdasarkan Kegiatan Dan Output Tahun 2019
Sumber: SMART DJA Kemenkeu Desember 2019
Realisasi anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan per belanja dapat dilihat
sebagai berikut :
Grafik 3.9. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Jenis Belanja
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
Sumber : SMART DJA Desember 2019
97.16%
83.51% 83.41%
84.163.995.183 63.845.317.406 4.475.285.625
86.623.588.000 76.450.219.000 5.365.433.000
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
REALISASI %
ALOKASI PAGU
REALISASI
Kegiatan/ Output Alokasi Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
% Real
I. Kegiatan Dukungan Manajemen Program PPSDM Kesehatan
1. Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi (Dokumen)
4.687.555.000 3.589.294.257 76,57
2. Regulasi PPSDM Kesehatan (Dokumen) 1.616.670.000 1.293.342.176 80
3. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (Layanan)
36.757.225.000 29.562.300.906 80
4. Layanan Internal (Overhead) 4.791.433.000 4.319.985.625 90,16
5. Layanan Perkantoran (Layanan) 120.586.357.000 113.719.675.250 94,31
Total Anggaran
168.439.240.000 152.484.598.214 90,53
II. Kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat PPSDM Kesehatan
1. Data dan Informasi Tenaga Kesehatan Indonesia
21,748,843,000
20,372,594,768
93.67
2. Dukungan Manajemen Program PPSDM Kesehatan
17,723,504,000
15,805,604,144 89.18
Total Dekonsentrasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
39,472,347,000
36,178,198,912 91.425
Total Keseluruhan Anggaran 207,911,587,000 188,662,797,126 91,4
pg. 56
Dari grafik diatas dapat dilihat persensate serapan anggaran tahun 2019 per belanja
dapat dilihat realisasi realisasi pada belanja pegawai lebih tinggi 97,16 %, dibandingkan
belanja lainnya yang lebih rendah yakni belanja barang : 83,51 % dan belanja modal : 83,41
%. Beberapa kebijakan yang mempengaruhi penyerapan anggaran tahun 2019 antara lain :
1. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2019
Tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran terdapat penambahan alokasi pagu sebesar
RP. 30.194.746.000 ,-
2. Adanya kebijakan pengurangan Rapat di luar kantor dan fullday meeting
Realisasi anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan terhadap pagu tahun 2015-
2019 terlihat pada grafik berikut :
Grafik 3.8. Alokasi, Realisasi Anggaran Tahun 2015- 2019
Sumber : SMART DJA, Desember 2019
Dari grafik 3.8 diatas dapat dijabarkan realisasi anggaran Sekretariat Badan PPSDM
Kesehatan pada tahun 2019 ini lebih besar. jika disandingkan dengan realisasi penyerapan
anggaran tahun sebelumnya tahun 2018 yakni sebesar Rp.126.998.000 atau 92 % dari Pagu
Rp. 140.519.000. Jika persentase realisasi anggaran tahun 2019 disandingkan dengan tahun
2017 yakni sebesar Rp. 111.409.000 atau 87,27% dari pagu Rp. 152.939.047.540,- terlihat
lebih besar. Hal ini disebabkan dikarenakan adanya penambahan/ alokasi pagu anggaran.
2015 2016 2017 2018 2019
PAGU 331.047 359.226 159.469 140.519 168.439
REALISASI 316.556 302.841 111.409 126.998 152.486
pg. 57
Realisasi anggaran kegiatan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sesuai dengan
sasaran dan indikator yang diperjanjikan dapat dilihat sebagaimana tabel 3.7. :
Tabel 3.7. Alokasi dan Realisasi Anggaran per Indikator
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
Sasaran/ Indikator Pagu Realisasi (Rp) % Realisasi
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program PPSDM Kesehatan
1) NSPK program PPSDM Kesehatan 1.616.670.000 1.079.019.276 66,74
2) Jumlah dokumen data dan informasi Program PPSDMK (Sekretariat)
4.687.555.000 3.589.294.257 76,57
Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi (Dekonsentrasi)
26.907.985.000
16.188.782.128
60,16
3) Jumlah satuan kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
574.629.568.000
373.384.552.520
54,50
Meningkatmya Pembinaan Dan Pengelolaan Pada Pengelolaan Pendidikan Tinggi
4) Jumlah lulusan tenaga kesehatan Poltekkes Kemenkes RI
292.422.323.000 189.372.077.524 64.76
Sumber: SMART DJA,31 Desember 2019
pg. 58
Grafik 3.9. Realisasi Penyerapan Pagu Anggaran Kegiatan Dekonsentrasi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
Tahun 2015-2019
Sumber : SMART DJA, Desember 2019
ALOKASI PAGU
REALISASI
%
pg. 59
Pencapaian Nilai Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan juga dapat dilihat pada
nilai kinerja output RKAKL pada dashboard SMART DJA Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
per 31 Desember 2019 seperti pada gambar berikut :
Nilai Kinerja SMART DJA Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan per tanggal 31 Desember
2019 sebesar 98,63. Sebagaimana diketahui bahwa nilai kinerja pada dashboard SMART DJA
merupakan gambaran penggunaan anggaran dengan capaian kinerja output RKAKL. Nilai
pg. 60
Kinerja pada dashboard SMART DJA Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan diperoleh melalui
nilai realisasi anggaran Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Penyerapan anggaran sebesar
90.53%. Konsistensi atas RPD (awal) sebesar 69.43 %
Konsistensi atas RPD (akhir) sebesar 97.50 %. Capaian keluaran sebesar 100 % dan Efisiensi
sebesar 20.
pg. 60
LKj Set. BPPSDMK 2019
Penutup
.
Bab 4
pg. 61
LKj Set. BPPSDMK 2019
L
Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019
disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan
selama tahun 2019. Laporan Kinerja ini merupakan laporan pelaksanaan tahun
keempat atas Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.
Penyusunan Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Capaian kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2019
secara keseluruhan “berhasil” dengan capaian 111,06 % dari target yang
ditetapkan. Dari sebanyak 4 (empat) indikator kinerja kegiatan, semua tercapai
pg. 62
LKj Set. BPPSDMK 2019
rata-rata di atas 100 %. Jika mengacu Permen PPN/Kepala Bappenas RI No .1 thn
2017 masuk katagori Capaian Kinerja dengan notifikasi warna hijau artinya sudah
tercapai atau On Track/ On Trend. Secara keseluruhan capaian kinerja Sekretariat
Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2018 dengan presentase rata-rata capaian 12,8. Untuk mencapai indikator kinerja
tersebut berbagai upaya telah dilakukan sebagai perwujudan implementasi fungsi
dukungan (supporting) manajemen dan pembinaan kepada seluruh Satker dan UPT
di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan. Mencakup unsur-unsur perencanaan,
realisasi anggaran, evaluasi dan monitoring, serta pelayanan terhadap stake holder
internal, diawali dari bagian-bagian dalam kesekretariatan.
Berdasarkan realisasi dan capaian indikator yang merupakan kinerja
Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan Tahun Anggaran 2019, maka rekomendasi
yang akan dilakukan oleh Sekretariat Badan PPSDM kesehatan dalam upaya
memperbaiki kinerja dan menghadapi tantangan ke depan, antara lain:
1. Mendorong percepatan proses menuju WBK/WBBM dengan melakukan
perbaikan penghapusan Kerugian Negara dan melakukan inovasi-inovasi melalui
tim POKJA yang sudah dibentuk;
2. Optimalisasi koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan
pelaporan capaian kinerja dan output, serta kegiatan/ program pada bagian-
bagian terkait di lingkup Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan;
3. Melakukan evaluasi dan pemantauan realisasi anggaran secara periodik melalui
sistem evaluasi dan monitoring berbasis aplikasi online akurat dan tepat waktu
yang akan dijadikan data guna deteksi dini atas tidak tercapainya target capaian
kinerja, pola realisasi anggaran rendah dan menumpuk di akhir tahun.
4. Mempercepat proses lelang/pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui
proses lelang pra DIPA yang dilakukan setelah Rencana Kerja Anggaran
Kementerian Lembaga ( RKA/KL) disetujui oleh DPR.
pg. 63
LKj Set. BPPSDMK 2019
5. Melaksanakan proses e-planning dan e- budgeting serta verifikasi setiap satker
dan UPT demi terciptanya proses perencanaan anggaran yang baik dan
penyusunan anggaran berbasis kinerja.
6. Mengelola data dan informasi secara terintegrasi melalui sistem berbasis aplikasi
elektronik yang diarahkan untuk memperoleh data dan informasi yang akurat
( validity), lengkap ( complete ) dan tepat waktu ( real time).
Laporan Kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini
diharapkan dapat memberikan informasi yang komprehensif dan transparan atas
capaian kinerja dan strategi organisasi dalam menghadapi tantangan mendatang.
Laporan ini juga diharapkan menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan capaian
kinerja Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan sehingga berdampak positif dalam
menggerakkan dan memberikan dukungan manajemen di lingkup Badan PPSDM
Kesehatan.
pg. 64
LKj Set. BPPSDMK 2019