lk laparatomy
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OPERAS LAPARATOMY – RESEKSI ILEUM DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERUBAHAN
RASA NYAMAN (NYERI) DAN PK SEPSIS DI UNIT INTENSIVE CARE RSK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA
I. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 04 Desember 2013, pukul 09.10 WIB (8 jam pasca
operasi)
Tanggal masuk RS : 03 Desember 2013, pukul 13.02 WIB di Pav 12
Hari/tanggal Masuk ICU : Rabu, 04 Desember 2013, pukul 01.30 WIB
Diagnosa masuk : Ileus Obstruksi dan PJK
No. Register : 13115xxx, No RM : 28-07-xx
1. Indentitas Pasien
Nama pasien : Ny M
Usia : 61 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Suku / Bangsa : WNI - Tiongha
Agama : Kristen
Alamat : SS 182 Malang – Jawa Timur
Penanggung jawab : Ny D ( Surabaya)
2. Keluhan Pasien : Nyeri pada daerah operasi
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien merasakan nyeri perut hilang timbul mulai 1 minggu, sementara oleh
pasien, keluhan tersebut dianggap biasa, kemudian pada tanggal 28 November
2013 jam 17.00, nyeri dirasakan semakin menusuk, tidak bisa kentut dan perut
kembung serta kurang nafsu makan, setiap kali makan seperti mual, bersendawa
dan terasa tidak enak, oleh anak, pasien dibawa berobat ke dokter umum dulu
dan tidak ada perubahan. Pada tanggal 2 Desember 2013 pagi, pasien mengalami
muntah 3 kali, badan lemas dan perut terasa nyeri (melilit), kemudian oleh
anaknya pasien dibawa berobat di RS Mojokerto. Merasa mendapatkan
pelayanan yang kurang tepat, maka pasien dibawa pulang atas permintaan sendiri
oleh keluarga, kemudian pasien langsung di bawa ke IGD RSK pada tanggal 3
Desember 2013 jam 11.35 WIB. Saat di IGD kondisi pasien datang tampak
lemah, akral teraba hangat, tampak kesakitan, tegang, dengan keluhan sakit
perut seperti mau pecah, kembung, terasa tegang, muntah 3x warna kecoklatan
bau tidak enak, mual, tidak mencret, tidak bisa kentut selama 5 hari, tidak bisa
defekasi selama 5 hari. Pengukuran Tanda-tanda vital : Nadi : 110x/menit, suhu :
37, 80 C, rectal : 38,40C, Tekanan darah : 117/75 mmHg, respirasi : 20x/menit,
TB : 160 cm, BB : 70 kg. Di IGD pasien dilakukan tindakan pemasangan Infus,
Dower catheter dan pemasangan NGT terbuka serta mendapatkan therapi : cairan
infus Ringer Lactat 1000 cc/ 2 jam, Alinamin F 1 ampul IV, OMZ 40 mg IV,
Tomit 1 ampul IV. Kemudian dilakukan pemeriksaan Laboratorium : Leuko :
15,23x109, Erytrocit : 7,10x1012, Hb : 16,7 gr/dl, PCV : 50,5 %, Thrombo :
270x109, Na : 138mMol/L, K : 3,8 mMol/L, BS acak : 215 mg/dl, pemeriksaan
EKG : Irama sinus 88x/menit Q wave di L III, T inversi di V1-6, hasil thorax
foto dan BOF dari luar, dengan pembacaan dari dalam : Thorax foto : Cor
membesar ke kiri, CTR : 52 % dan BOF : didapatkan gambaran ileus obstruksi
dengan sokongan adanya adhesive, kemudian pasien dikonsulkan ke Dr I (ahli
bedah Digestive) dan perawatan bersama dengan Dr. Ir (Kardiologi), Instruksi
yang diberikan : Pemberian injeksi : Stabactam 1 gr 2xIV, Flagyl 500 mg 3
x/drip secara parenteral dan acarakan operasi cito malam ini ( jam 21.00 WIB).
Pukul 17.30 pasien diantar ke ruang rawat inap paviliun 12, Saat di Paviliun 12 :
kondisi lemah, kesadaran komposmentis, TD 110/70 mmHg, nadi 96x/menit,
suhu axilae : 37,90, suhu rectal : 38,40 C, respirasi : 18x/menit dan pasien
dilakukan tindakan persiapan operasi : pembersihan daerah operasi (cukur),
penandatanganan surat persetujuan tindakan pembedahan dan anesthesi, serta
pemasangan bilumen dan pemberian antibiotik Stabactam 1 gr iv dan Flagyl 500
mg/drip, kemudian jam 20.30 WIB pasien diantar ke OK untuk di lakukan
operasi. Operasi di mulai pukul 22.00 – 01.10 WIB. Pasien dijemput dari OK dan
tiba di ICU 1 pukul : 01.30 WIB.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien pernah menjalani operasi Tumor kandungan tahun 1993, pasien tidak
pernah menderita hypertensi dan penyakit jantung koroner. 6 bulan sampai saat
ini pasien mengkonsumsi obat varices dari Prof P (3 macam yaitu sejenis trental,
untuk nyeri dan piroxicam)
5. Riwayat Penyakit Keluarga:
Orang tua (ayah) meninggal saat usia muda karena kecelakaan, sedangkan Ibu
meninggal karena Tumor kandungan. Saudara ada 4 semua masih sehat dan tidak
ada yang sakit.
6. Riwayat Psikososial:
Pasien tidak tahu dengan keadaan penyakitnya dimana saat merasa sakit perut
hilang timbul tidak pernah mengeluh pada anaknya, ketika terasa begitu tidak
kuat menahan sakitnya, muntah dan perut terasa tegang, maka pasien meminta
keluarganya (anak) untuk mengantar ke rumah sakit. Pasien mengungkapkan
merasa pasrah dengan sakitnya dan berusaha untuk sembuh saat di IGD oleh
dokter diberitahu untuk tindakan operasi, karena saat ini suaminya juga sakit
Stroke (sudah 3 tahun). Pasien mempunyai 3 orang anak, pasien paling dekat
dengan anak perempuannya yang no satu. Hubungan dengan keluarga sangat
baik, saat ini pasien tinggal dengan adiknya dan mempunyai usaha Depot
makanan yang dikelola bersama.
6. Riwayat Alergi:
Tidak punya alergi dengan obat, makanan dan plester.
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi :
Di rumah : Pasien mengungkapkan biasanya makan 3x sehari dengan jenis
makanan yaitu nasi , lauk (ikan, daging), sayur dan buah, nafsu makannya
baik. Pasien tidak suka makanan pedas. Minum: + 1000 cc/hari, jenis
minuman air putih.
Di RS : Pasien direncanakan puasa post op laparatomy 2-3 hari. Pasien
mendapat nutrisi melalui cairan parenteral (infus Tutofusin Ops 500 cc/12
jam : 15 tetes/menit, Aminofluids 1000 cc/24 jam :15 tetes/menit. Berat
badan pasien 60 kg. Pasien memakai NGT terbuka, CMS : 15 hijau.
b. Eliminasi :
Di rumah : Pasien mengungkapkan BAK lancar + 4 x/hari, mandiri, warna
urine kuning jernih. BAB 2 hari sekali, mandiri, warna kuning kecokelatan,
konsistensinya lembek.
Di RS : Pasien pakai catheter no.16, produksi urine saat dikaji produksi
urine 120 cc/3 jam. Saat dikaji defekasi pasien tidak bisa dievaluasi. Pasien
memakai Drain bag di bagian abdomen bawah sebelah kiri. Cairan : 10 cc
kuning kemerahan
c. Aktifitas dan Istirahat :
Di rumah :Pasien mengungkapkan melakukan pekerjaan rumah seperti
memasak, mencuci, menyapu, dan wira usaha membuka Depot makanan di
rumah. Tidak pernah tidur siang dan tidur malam + 5 jam mulai pukul 23.00-
04.00 WIB.
Di RS :Pasien bed rest, pasien tampak kesakitan saat merubah posisi dari
kanan ke kiri atau sebaliknya. Saat merubah posisi pasien memegang lokasi
operasi. Pasien mengungkapkan malam bisa tidur.
d. Hygiene perseorangan :
Di rumah : Pasien mengungkapkan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari,
cuci rambut 3x seminggu, kukunya bersih dan pendek. Semua kebutuhan
hygiene perseorangan dilakukan mandiri.
Di RS : Mandi 2x sehari (diseka), tidak gosok gigi cuma kumur dengan
air putih. Semua kebutuhan hygiene perseorangan di bantu oleh perawat.
8. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan umum: Pasien tampak lemah, tidak anemis, pasien masuk dalam
taraf tingkat ketergantungan total care.
b. B1 (Breathing) : Bentuk dada normal, pengembangan paru simetris, pola
nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada
penggunaan otot bantu nafas, RR 26x/mnt, SpO2 94%, pasien pakai O2
masker 5 l/mnt.
c. B2 (Blood) : Akral hangat, kemerahan dan lembab, nadi kuat, CRT 1 dtk,
tidak ada sianosis, konjungtiva merah muda, mukosa bibir kering, suara
jantung S1/S2 tunggal di mid clavicula kiri ( ICS 4-5 ), TD 120/60 mmHg,
Nadi 97x/menit, suhu aksila 37 oC ; suhu rektal 37,8 oC. CVP : 4 cm H20
d. B3 (Brain) : Kesadaran komposmentis, GCS 4-5-6, pupil isokor 2mm, reaksi
cahaya +/+, VAS 5-6.
e. B4 (Bladder) : Pakai kateter no.16, saat dikaji produksi urine 120 cc/2 jam,
warna urine : kuning jernih, keadaan meatus urethra externa bersih, tidak
kemerahan.
f. B5 (Bowel) : Perut teraba supel, saat perkusi suara abdomen hipertimpani,
bising usus (+) lemah 1-2x/mnt, tidak mual, tidak muntah, tampak ada
perembesan didaerah operasi di 2 tempat dengan diameter + 3 cm.
g. B6 (Bone) dan Integument: Kulit kering, merah dan hangat, turgor kulit
elastis, tidak ada odema, kekuatan otot 5 5
5 5
Pada daerah kedua tungkai kaki tampak varices, besar-besar dan timbul
hematoma dibeberapa bagian serta menonjol.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Jenis
pemeriksaan
Harga Normal Hasil pemeriksaan
3 / 12 / 13
Hasil pemeriksaan
4 / 12 / 13
Leukosit 4,0 – 11,0 x 109 / L 15,23 10,95
Erytrocit Laki : 4,5 – 5,5 x 1012 / L 7,10 6,63
Perempuan : 4,1 – 5,1
Haemoglobin Laki : 13,0 – 17,0 gr/dl 16,7 15,3
Perempuan : 11,5 – 16,5 gr/dl
PCV Laki : 40 – 52 % 50,5 47,4
Perempuan : 35 – 47 %
Thrombosit 150 – 400 x 109 270 198
Masa perdarahan 1 – 3 men/detik 1, 22 -
Masa pembekuan 6 – 13 men/detik 7, 45 -
Retraksi bekuan Positive Positive -
PPT Detik : 10 – 14 dan < 2 16, 2 -
Kontrol Detik 13,0 -
A-PTT 26 – 38 detik 37,6 -
Kontrol Detik 33,1 -
SGOT Laki : <37, perempuan < 32 11,3 -
SGPT Laki : < 42, perempuan < 32 20,2 -
Albumin 3,5 – 5,0 gr /dl 3,0 -
Creatinin Laki : 0,6 – 1,1 mg/dl
Perempuan : 0,5 – 0,9 mg / dl
1,44 -
BUN 6 – 20 mg / dl 48,1 -
Kalium 3,6 – 5,0 mMol/L 3,8 2,88
Natrium 135 – 145 mMol/L 138 137
Chlor 101 – 111 mMol/L - 101,9
Calsium 2,12 – 2,62 mMol/L - 1,98
CRP < 5 mg/dl (- ) (++) 198
Tigliserida < 150 mg/dl - 86
Uric acids Laki : 3,4 – 7,0 mg/dl
Perempuan : 2,4 – 5,7 mg/dl
- 5,6
Billirubin D < 0,30 mg/dl - 2,12
Billirubin Total < 1,10 mg/dl - 4,25
b. ECG : Irama sinus 88 x/menit, Q wave di L III, T inversi di V1 - 6
c. Throrax foto
Cor : membesar ke kiri, CTR : 52 %, Pulmo : broncho vaskular pattern
meningkat. Kedua sinus tajam
d. BOF : didapatkan gambaran ileus obstruksi dengan sokongan adanya adhesive
10. Penatalaksanaan
a. Tindakan Operasi : dilakukan tindakan operasi Streng Illeus – Laparatomy –
dengan Reseksi Ileum (Nekrosis ileum), saat pembedahan ditemukan Pus (+
+) jumlah : + 200 cc, mengalami nekrosis dan Perforasi usus. Perdarahan
yang dialami pasien saat pembedahan + 200 cc.
b. Therapi
Nama obat Aturan Kegunaan dan ESO
Tutofusin OPS Parenteral Komposisi :Na 100 mEq, Kalium 18 mEq, Kalsium 4 mEq, Magnesium 6 mEq, Klorida 90 mEq, Asetat 38 mEq, Sorbitol 50 gram.Indikasi :Air dan elektrolit yang dinutuhkan pada fase sebeluum, selama dan sesudah operasi
Aminofluids
1000 cc
Parenteral / 24
jam (15 tts/menit)
Mensuplai kebutuhan tubuh (berisi asam amino, elektrolit, cairan) diberikan pada kondisi Hipoproteinemia atau malnutrisi ringan.ESO : nyeri dan phlebitis
Ringer lactat
1000 cc
2 jam pertama
saat di IGD
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada pasien dehidrasiESO : -
Novalgin 1000
mg
3 x 1ampul IV Indikasi : nyeri post operasi karena spasme otot polosESO : reaksi alergi
OMZ 40 mg 1 vial IV (saat di
IGD)
Ulcus deodenal, esofagitis. ESO : sakit kepala, ruam kulit
Alinamin F 1 ampul IV (saat
di IGD)
Thiamini tetrahydrofurfuryl Disulfidi hydrochloridum 54,58 mg, riboflavinum 5,0 mgIndikasi : Untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin B1 dan B2
KCL 25 meq /
hari
parenteral Hipokalemia, ESO : nyeri atau phlebitis, Toksisitas jantung
Stabactam 1
gram
2 x/ hari secara IV Infeksi saluran nafas, GIT dan infeksi kulit. ESO : sakit kepala, pusing, reaksi kulit, wajah kemerahan.
Fentanyl 50 mg Peridural catheter
secara pumping
Anesthesi lokal, umum dan induksi. ESO : depresi pernafasan, sesak nafas, bradikardi, hipotensi, mual, tegang otot, muntah dan pusing.
Flagyl 500 mg 3 x/ drip Pengobatan infeksi anaerob (pasca operasi), ESO : mual, muntah, nyeri epigastrik
Pantozol 40 mg 1 x IV Gangguan GI tract yang memerlukan pengurangan asam lambung, ulkus doudenal. ESO : sakit kepala, mual
Narfoz 4 mg 2 x IV Menjaga keseimbangan gangguan sirkulasi darah (pusing, vertigo). ESO : mual dan muntah
Calcium
Gluconas 5 cc
3 x /hari Secara
IV selama 2 hari
post operasi
Kekurangan calsium, akibat shock.ESO : rasa seperti kapur, kelemahan otot, phlebitis
II. ANALISA DATA
Tanggal Data Masalah Kemungkinan penyabab
4/12/13
DP 1
DS: Pasien
mengungkapkan
nyeri pada luka
operasi
DO: - Pasien tampak
kesakitan saat
merubah
posisi dari
kanan ke kiri
atau
sebaliknya
- Saat merubah posisi
pasien memegang
lokasi operasi.
- VAS 4-5
- TD 120/70
- Nadi 97x/menit
- RR 26x/mnt
Nyeri Pembedahan (Laparatomy)
Pelepasan mediator kimia (bradikinin, prostaglandin, serotonin, histamin)
Pe↑ sensitivitas reseptor nyeri
Proses di Medula Spinalis
Hantar ke Talamus
Korteks Serebri
Nyeri
DP 2 DS: Pasien
mengungkapkan
tidak bisa makan
kurang lebih 5 hari
DO:
- Pasien mendapatkan
anesthesi general (8
jam post op)
- Pasien direncanakan
puasa post op
laparatomy 2 hari.
- Mukosa bibir
kering, perut agak
kembung, bising
Resiko
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Tindakan anesthesi Blokade saraf
parasimpatis
Penurunan peristaltik usus
Distensi abdomen, mual dan muntah
Resiko Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
usus : 1-2kali/menit
- Hasil Albumin : 3,0
mg/dl, Kalium :
2,88 mMol/L,
Calcium : 1,94
mMol/L, penurunan
kadar Hb : 16,7
menjadi 15,3 gr/dl
Tanggal Data Masalah Kemungkinan penyabab
4/12/13 DS: -
DO:
- Kondisi lemah,
akral hangat
- Terpasang CVC di
subclavia kanan :
infus dan CVP,
Dower catheter,
drain bag
diabdominal kiri
bawah
- Tampak perembesan
daerah operasi di
dua tempat dengan
diameter : 3 cm
- Nadi 97x/menit,
suhu : 370 C, RR
26x/mnt
- Hasil Leuko : 15,23
dan hasil operasi :
ada pus (++)
sejumlah 200 cc,
perforasi dan
nekrosis ileum
PK : SepsisInfeksi Peritoneal (Pus ++)
Penyebaran mikro organisme ke dalam pembuluh darah
Reaksi tubuh dalam adaptasi (Reaksi Ag dan Ab tubuh)
Penurunan kondisi tubuh
PK : Sepsis
4/12/13 S : -
O :
- Pasien masih
memakai oksigen 5
liter/menit,
pernafasan pendek
dan agak cepat.
- RR : 26x /menit,
SpO2 : 94 %
- Pasien cenderung
banyak tidur
Pola nafas kurang efektif
Depresi pusat pernafasan
Kelemahan otot diafragma dan intercostalis
Pengembangan paru kurang maksimal
Pola nafas kurang efektif
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal Diagnose Keperawatan1 4/12/13 Perubahan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma
jaringan dan refleks spasme sekunder akibat operasi yang di tandai : pasien mengungkapkan nyeri saat bergerak, pasien dalam merubah posisi miring sambil memegang daerah operasi, Nadi : 97x/menit, RR : 26x/menit, VAS : 5-6
2 4/12/13 Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan peristaltik usus dan distensi abdomen akibat efek anesthesi post operasi
3 4/12/13 Pola nafas kurang efektif berhubungan dengan pengembangan paru kurang maksimal yang ditandai :- Pernafasan cepat dan pendek,- RR : 26x /menit,- SpO2 94 % dengan Oksigen masker 5 liter/menit- Pasien cenderung banyak tidur
4 4/12/13 PK : SEPSIS akibat Infeksi Peritoneal (Pus ++)