lk isolasi sosial oky
DESCRIPTION
ihgolhgTRANSCRIPT
KEPERAWATAN JIWA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA tn. H
DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI RUANG RAJAWALI II rsjD SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU
DISUSUN OLEHOKY YUSHENDRI, S.Kep
1426050035Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Ns. Ade Herman Surya Direja, S.Kep, MAN Ns. H. Arif Budi H S.KepPROGRAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2014
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES TRIMANDIRI SAKTI BENGKULU
I. DENTITAS KLIEN
Nama
: Tn. HUmur
: 50 tahun
Jenis kelamin
; Laki Laki
Status Perkawinan; Belum MenikahPendidikan
; SMAPekerjaan
: Tidak bekerjaAgama
; Islam
Suku/Bangsa
: Bengkulu/Indonesia
Alamat
: Dusun Pulau Beringin Rt 02 No 5 Desa Harapan, Pondok Kelapa, BentengRuang rawat
: Ruang Rajawali II
Rekam Medik
: 02-89-13Tanggal masuk
: 28 Oktober 2014
Tanggal pengkajian: 1 Desember 2014Informe
: KlienI I. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT.
Klien mondar mandir di pekarangan rumah nyadan suka keluyuran, menolak minum obat, dan suka mengamuk tidak jelas Klien mengatakan tidak mau beraktivitas, Klien mengatakan lebih suka tidur di kamar, Klien tidak suka berinteraksi dedngan orang lain. Klien tidak suka berkumpul dengan orang lain. III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Menurut klien, klien sudah sering dirawat di RSJ Bengkulu, klien mengalami gangguan jiwa seperti ini di karenakan masalah kelurga. Klien ngoceh sendiri dan merusak barang-barang yang ada di sekitarnya, terlihat sering melamun sendiri. Kemudian keponakan klien memeriksakan klien ke RSJ Soeprapto Bengkulu sampai disana klien harus rawat inap. Klien masuk kembali ke Rumah Sakit Jiwa kembali di karenakan putus obat.IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kepala : rambut kusam, tidak teratur dan tidak rapi, sclera putih, mata tidak merah dan tidak tampak anemic, hidung simetris, tidak ada stomatitis dan gigi tampak kotor dan berbau.
Leher : Tidak terdapat pembesaran vena jugularis dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Turgor kulit baik, tidak ada distensi abdomen, tidak nyeri tekan dan tidak pembesaran hati. Kuku agak panjang dan kotor.
Masalah keperawatan : Kurang perawatan diri
B. Tanda tanda vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 100x/menitr. : Suhu dan pernapasan : 36C/22x/menitV. PSIKOSOSIAL
1. Genogram.
Keterangan :
=Perempuan
=Laki-laki
=Meninggal
=Meninggal
=Orang yang tinggal serumah
=Klien
2. Konsep diri.
a. Gambaran diri. : Klien mengatakan dirinya biasa-biasa saja, dan bagian tubuh yang ia sukai adalah semuanya karena itu merupakan miliknya.
b. Identitas diri. Dirinya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara .
c. Peran : Klien mengatakan bahwa ia tidak sekolah
d. Ideal diri. Klien pernah mengungkapakan untuk bekerja apabila keluar dari rumah sakit ini.e. Harga diri. Selama di rumah sakit klen tidak banyak bergaul dengan kawan-kawannya karena ia agak gagap dan sering mengatakan bahwa ia tidak biasa untk beraktivitas berlebih. Masalah keperawatan : Menarik diri3. Hubungan social.: klien mengatakan ia lebih banyak berdiam di rumah dan tidak banyak bergaul dengan kawan-kawannya. Masalah keperawatan : Menarik diri
4. Spiritual (nilai dan keyakinan).. Klien beragama Islam dan sholat lima waktu dan di rumah sakit jiwa Soeprapto klien sering Sholat tapi tidak lima waktu.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan.: Pasien menggunakan pakayan yang sudah lama tidak diganti, tampak tidak terlalu rapi, nampak kotor, kuku klien tampak panjang dan tidak terawat. Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri.
2. Pembicaraan : dalam berkomunikasi dengan perawat pasien berbicara pelan, gagap, terkadang kalimat yang diucapkan tidak jelas didengar . Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik: pasien tampak lemah lesuh dan tidak ada gerakan-gerakan motorik yang hebat. Pasien tidak merontak atau mengamuk
Masalah keperawatan : Aktivitas intolerans
4. Alam perasaan : Pasien tampak tenang dan terkesan sedih, ia mengatak sedih.Masalah keperawatan adalah: Gangguan interpersonal
5. Afek : Afek pasien terinci tidak jelas, pasien bereaksi bila ada stimulus emosi dan emosi yang ditampilkan terkadang berubah-ubah.
6. Interaksi selama wawancara : Selama wawancara pasien kurang kooperatif karena saat berbicara hanya menjawab yang di tanya dan menjelaskan juga sedikit. Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
7. Persepsi : Pasien masih mendengar adanya bisikan tapi sudah mulai berkurang8. Proses pikir: Saat berbicara pasien agak pelan dalam pembicaraan dan proses berpikirnya bagus . Tidak lompat-lompat pembicaraannya.
9. Isi pikir : Pasien tidak merasa takut bila hanya sendiri, dan biasannya tidur.10. Tingkat kesadaran ; Pasien tidak tampak bingung, orientasi terhadap waktu dan tempat dan orang jelas.
11. Memori : Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan gangguan daya ingat jangka pendek. Saat ditanya tentang kejadian masa lalu pasien menceritakan walaupun terkadang agak tersendat12. Daya tilik diri: Pasien sering mengatakan bahwa dirinya sekarang berada di rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan jiwa dan di paksa oleh keluargannya.VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan : Nafsu makan klien baik yaitu klien dapat menghabiskan porsi yang disiapkan. Dapat makan sendiri tanpa bantuan orang lain. Tidak mempunyai pantangan makan2. BAB / BAK : Klien mengatakan pola BAK/BAB baik, tidak mengalami gangguan, dalam hal ini klien dapat BAB dan BAK lancar.
3. Mandi : Klien mandi 1 x sehari4. Berpakaian : klien memakai baju yang disiapkan oleh rumah sakit jiwa sendiri terkadang juga tidak di gantinnya.5. Istirahat dan tidur : Klien dapat tidur.6. Penggunaan obat : Klien dapat minum obat secara teratur, 2 x sehari. Obat yang didapatnya yaitu : Resperidol dan Haldol.7. Pemeliharaan : Perawatan lanjut akan dilakukan oleh keluarga di rumah, keluarga harus mengawasi aktivitas pasien di rumah.
VIII. MEKANISME KOPING
1. Adaptif : Pasien dapat menunjukkan kemampuan kemampuan; berbicara dengan orang lain, teknik relaksasi, dan olah raga.
2. Maladaptif : reaksi lambat atau sedih, mencederai diri dan menghindar.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL
1. Klien mempunyai masalah dengan orang tua nya karena slalu di kekang dan harus mengikuti kemauan orang tua nya2. Klien ada masalah di dalam ekonomi keluarga karena pada awalnya keluarga klien berkecukupun dan tiba tiba jatuh miskinX. KURANG PENGETAHUAN
Klien mengatakan tidak terlalu paham dengan kesehatan dan jarang mendapatkan informasi tentang kesehatan.
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa medic : -Terapi Medik : Klien dapat minum obat secara teratur, 2 x sehari. Obat yang didapatnya yaitu : Resperidol dan Haldol.XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul, yaitu :
1. Isolasi sosial : menarik diri.2. Gangguan konsepdiri : harga diri rendah.3. Resiko perubahan sensori persepsi.4. Koping individu yang efektif sampai dengan ketergantungan pada orang lain.
5. Gangguan komunikasi verbal, kurang komunikasi verbal.
6. Intoleransi aktifitas.
7. Perilaku Kekerasan.XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Isolasi sosial : menarik diri.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANDiagnosa : Isolasi Sosial : Menarik DiriRENCANATINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa TujuanKriteria EvaluasiIntervensi
Isolasi Sosial : Menarik Diri
Pasien mampu:
Menyadari penyebab isolasi sosial.
Berinteraksi dengan orang lain.Setelah.....x pertemuan, pasien mampu :
Membina hubungan saling percaya
Menyadari penyebab isolasi sosial, keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.
Melakukan interaksi dengan orang lain secara bertahap.
SP 1
Identifikasi penyebab
Siapa yang satu rumah dengan pasien
Siapa yang dekat dengan pasien
Siapa yang tidak dekat dengan pasien
Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain
Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain.
Tanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain
Diskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka.
Diskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain.
Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
Latih berkenalan Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain Berikan contoh cara berinteraksi dengan orang lain Beri kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan dihadapan perawat. Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang teman / anggota keluarga. Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan 2,3,4 orang dan seterusnya.
Beri pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilkukan oleh pasien
Siap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain, mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya, beri dorongan terus menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.
Masukkan jadwal kegiatan pasien.
SP 2
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
Latih berhubungan sosial secara bertahap Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
SP 3
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 dan 2)
Latih cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
Keluarga mampu merawat pasien dengan isolasi sosial di rumahSetelah.....x pertemuan, keluarga mampu menjelaskan tentang :
Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien.
Penyebab isolasi sosial
Sikap keluarga untuk membantu pasien mengatasi isolasi sosialnya.
Pengobatan yang berkelanjutan dan mencegah putus obat
Tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien.
SP 1
Identifikasi masalah yang dihadapi dalam merawat pasien
Penjelasan isolasi sosial
Cara merawat pasien isolasi sosial
Latih (simulasi)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien.
SP 2
Evaluasi kemampuan SP 1
Latih (langsung ke pasien)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien.
SP 3
Evaluasi kemampuan SP 1
Latih (langsung ke pasien)
RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien.
SP 4
Evaluasi kemampuan keluarga
Evaluasi kemampuan pasien
Rencana tindak lanjut keluarga
Follow Up
rujukan
PAGE