lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5140/8/lampiran.pdf ·...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Master Table of Themes for The Group
Informan pertama – Usama Harbatah
No Tema dan Invariant Constituent Transkrip Wawancara Halaman Baris
1 YouTube sebagai sarana menyalurkan hobi dan mencari nafkah
a Intensi awal untuk menghibur
keluarga dengan video konyol
“Sebenarnya yang kita sasar di awal tuh
hanya keluarga dan kita upload lalu kita
share ke keluarga. Tapi video pertama kita
lumayan banyak yang nonton, dan ternyata
dari keluarga nyambung ke keluarga yang
lebih jauh lagi.”
4 96-99
b Menggabungkan teknik melucu
stand-up comedy ke dalam video
yang diunggah
“…yang umum adalah, semakin deket set
up ke punch, semakin powerful comedynya.
Nah itu banyak dipakai video-video kita.
Jadi kadang-kadang kita bikin video itu set
up sama punchnya tuh ga panjang.
Makanya banyak kita bikin video tipe-tipe
jadi yang set up langsung punch, komedi
cepat lah istilahnya.”
2 41-44
c Usama dapat mencari uang dari
mengunggah video ke YouTube
“CPM itu cost per mile, jadi kayak
pendapatan, kalau youtuber itu kan banyak
menghasilkan duit dari CPM misalnya dari
1000 view kita dapat berapa.”
5 127-129
“…di luar negeri brand tuh ngantri pasang
iklan di youtube. Dan gw berpikir someday
kita pasti akan ada di titik seperti itu juga, 5 136-139
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
brand akan rebutan masuk di youtube
indonesia. Dan CPM akan semakin besar
dan kita bisa hidup dari CPM.”
“Iya beda dari waktu pertama di youtube,
kita melihat youtube sebagai tempat untuk
mengeluarkan ide-ide atau passion atau
sekedar hobi. Tapi untuk sekarang ini
bukan hanya hobi atau passion tapi lebih
besar lagi, di sini gw bisa melihat kita bisa
hidup sendiri dari youtube.”
5-6 146-149
2 Isi konten video dipengaruhi oleh tren hangat di media sosial
a Memantau media sosial dan portal
berita untuk memperbaharui
informasi yang sedang berkembang
di tengah warganet
“1Cak itu kayak 9gagnya Indonesia. Ga tau
kenapa tren itu banyak lewat 1cak. Gw
sukanya ga Cuma tren yang gw dapat,
selain itu gw juga bisa melihat ide-ide
komedi dari seseorang yang memanfaatkan
tren dari sisi komedi.”
4 84-86
b Menggunakan tren yang sedang
hangat untuk konten agar video dapat
ditonton banyak orang
“…kita ga mau ketinggalan dengan tren
yang ada. Salah satu cara untuk bisa besar
di youtube adalah kita memanfaatkan tren
yang ada. Sekalinya ada tren yang lagi naik
itu kita bikin videonya.”
3 78-80
“...Kalau seandainya kayak begitu kita
harus lebih sering bikin konten seperti itu
sampai si subscribers menjadi bosen dan
kita beralih lagi. Jadi selama masih naik
8 224-226
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
kita manfaatin video-video seperti itu.”
3 Reaksi positif keluarga, teman, dan pelanggan setia sebagai sebuah dukungan terbesar
a Sempat diragukan oleh orangtua saat
memutuskan menekuni YouTube
“…orangtua pernah meragukan, karena
orangtua masih berpikir bahwa pekerjaan
membuat video di YouTube belum bisa
menghasilkan income, sehingga mereka
berpikir apa yang gue buat di YouTube
adalah sia-sia.”
16 66-68
“…seiring berjalannya waktu dan orang
juga ngeliat usama bisa juga hidup dari
youtube, apalagi orang juga melihat respon
dari masyarakat dan keluarga lain pun
melihat gw sebagai youtuber ternyata
positif dan poin plus sendiri juga di mata
orang tua dan bagus untuk diseriusin.”
5 119-122
b Video baru selalu dinanti-nantikan
oleh keluarga
“…bahkan sekarang nama gue di kalangan
keluarga dan saudara-saudara jauh cukup
baik. Dan tak disangka, anak-anak mereka
pun ternyata menikmati video-video dari
Duo Harbatah. Dan mereka menunggu
video-video terbaru dari Duo Harbatah.“
14 3-5
c Reaksi teman-teman dari pekerjaan
sebelumnya
“Contohnya orang yang sekantor gw dulu
menganggap gw sebagai rekan sekerja, tapi
sekarang mereka menganggap gw sebagai
seorang artis. … Hanya karena mereka
merasa Youtuber itu dikenal banyak orang,
jadi mereka anggap gw artis.”
12 353-356
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
d Komentar positif dari subscribers “Banyak kok subscriber yang memberi
komentar-komentar positif di YouTube,
bahkan setiap komen yang ada di video-
video kita banyak juga yang meemberikan
komen-komen positif, seperti: “Tetap
semangat ya bang”, “Ditunggu video-video
selanjutnya”, “Lagi sedih, eh ada hiburan
dari video duo harbatah”. Tentu kita
senang banget dengan adanya komen-
komen yang positif.”
14 11-15
4 Kolaborasi iklan dari suatu merek dagang (brand) dengan kreator konten sebagai sebuah
tantangan
a Beriklan di TV dengan di YouTube
sangat berbeda
“mereka ingin yang namanya hard sell
dimana kita menunjukkan produknya, dan
memamerkan “ini nih” produk brand.
Sedangkan kita sendiri mau menjaga konten
kita agar tidak terkontaminasi dengan
konten yang ga jelas seperti konten
beriklan. Contohnya itu bisa membuat
viewnya berkurang”
6 153-157
b Mempertahankan orisinalitas konten
demi pelanggan
“maka alangkah bagusnya kita menjelaskan
kepada brand bahwa kita punya konsep
seperti ini dimana yang tidak merusak
konten, tidak hard sell, tapi yang nonton
banyak dan lebih gampang diterima
penonton.”
6 157-160
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
Master Table of Themes for The Group
Informan kedua – Chandra Liow
No Tema dan Invariant Constituent Transkrip Wawancara Halaman Baris
1 Totalitas berkarya di YouTube mengundang peluang besar untuk datang
a Memaksimalkan kemampuan dalam
membuat video secara otodidak
“Jadi waktu itu gw mulai bikin intro-intro,
bumper-bumper dengan visual effeknya,
misalnya ada tampilan “Timothy
Production”, dll. Nah, akhirnya video-video
dari awal 2008, itu gw hapus dan di
recycle.”
19 39-41
“Disini gw mulai mengerti kalau video itu
adalah senjata, maka ini adalah senjata
yang powerful untuk menyampaikan sebuah
pesan. Karena kalau boleh gw jelaskan
sedikit; bahwa video itu dapat
menyampaikan pesan secara lengkap, yaitu
audio dan visual. Setiap orang sebenarnya
ingin mengaktualisasi diri lewat
penyampaian apa yang dia rasakan, dia
lihat, yang dia anggap baik untuk
dibagikan.”
19 56-61
“gw jadi lebih ingin belajar, memperdalam
pengetahuan tentang bagaimana
menyampaikan ide, pesan, pikiran gw
dengan membuat video yang bagus,”
20 66-68
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
b Mendapat tawaran-tawaran untuk
bermain film layar lebar
“Puji Tuhan tahun 2015 akhir gitu dapet
tawaran main film berkat dari bikin video di
YouTube. Kenapa gw sepakat untuk main,
karena gw ga bisa selamanya di YouTube.
Akhirnya main film. Dan setelah itu dapet
lagi nih tawaran main-main film lagi.
Akhirnya gw dapet backup juga nih dari
dunia ini untuk bertahan hidup. Akhirnya
gw juga mau keluarin lagi side of belajar
tentang acting juga untuk bisa main film
juga ketimbang belajar untuk bikin-bikin
video di YouTube terus.”
27 346-351
2 Isi konten video berdasarkan preferensi pribadi kreator konten
a Konten video yang diunggah harus
yang diinginkan oleh kreator konten
“Ketika kita bikin video di social media,
kalau pengen bisa relevan ditonton banyak
orang ya bikin video yang bahas sesuatu
lagi tren. Tapi kalau kita TIM2ONE kita
punya konten yang sama sekali ga banyak
dibahas tapi karena kita pengen bahas kita
bikin. 75% video di TIM2ONE yang kita
emang pengen bikin dan 25% video yang
emang di demand sama penonton kita. Jadi
persentasenya lebih banyak video yang
emang pengen kita bikin.”
25 279-284
b Mengemas setiap video yang
diunggah berbeda dari yang biasa
“sedikit lebih beda lebih baik daripada
sedikit lebih baik’. Misalkan kayak gini, 26 299-303
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
kreator konten lain lakukan kalo filosofi yang Panji bilang. Jadi ada
perusahaan headset bikin produk warnanya
item dan mereka berlomba-lomba ningkatin
kualitasnya, sedangkan iphone ngeluarin
headset yang warnanya putih. Jadi semua
tau kalo headset warna putih itu punyanya
iphone.”
“Biasanya YouTuber rata-rata pada bikin
QnA kamera taruh di kamera trus kita
jawabin pertanyaan didepan kamera udah
itu tok. Nah kalo kita came up with an idea,
gimana kalo kita bikin QnA the movie. Jadi
kita bikin QnA di brown canyon Semarang
dan kita bikin diawalnya kayak film gitu.
Kita kasih unsur yang beda. Kita syuting
tanya jawab tapi backgroundnya gunung
gitu dan kita bikin semacam short film gitu
juga. “
26 288-293
c Kreativitas mengemas konten video
yang berkolaborasi dengan merek
dagang (brand) diserahkan
sepenuhnya kepada kreator konten
“Jadi sekarang, setiap kali kita ada
kerjasama dengan brand kita kasih tau dari
awal kepada mereka kalo kita punya cara
sendiri untuk mengiklankan produk kalian
di kita dan jamin produk kalian dikemas
agar relevan dengan penonton kita. Kalau
tidak mau ikutin ya jangan iklan di Youtube
kita.”
24-25 250-253
3 Membangun komunitas melalui interaksi secara daring
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
a Menanggapi komentar dari
subscribers melalui kolom komentar
dan video tanya jawab
“Ada banyak cara sih. Kayak cara simple
mereka itu termasuk dunia sosial media
yang mereka demenin banget adalah
interaksi. Jadi interaksi sesimple dengan
bales komen mereka udah bisa dibilang
‘wah gw dilihat dong sama yang gw
tonton’. Jadi itu satu sih cara yang paling
simple.”
30 57-60
b Membuat video yang diinginkan
subscribers
“Ini balik lagi ke demand para penonton ini
untuk minta workflow syuting tim2one itu
gimana sih. Gw pernah upload video
‘bagaimana membuat video Youtube yang
baik dan benar’. Itu disitu gw tunjukkin
detail workflownya dari awal pembuatan
ide itu dapetnya darimana. Oh ide dapetnya
dari hal-hal yang pengen kita bahas, hal
hal yang relateable next adalah pembuatan
skrip bikinnya gimana formatnya gimana
terus balik ke rehearsal sebelum syuting
penyampaian skripnya gimana dan juga
perubahan sebelum syuting. Lalu syuting
jalan trus post production gimana, pake
software apa, kenapa editnya begini,
kenapa warnanya begini, itu pernah gw
share dan audience demen banget dan
mereka sangat mengapresiasi hal tersebut
karena mereka tunggu-tunggu. Kayak
mereka bisa tahu rahasia dapur dan mereka
menerima itu. “
33 143-153
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
c Terbuka dengan kritik dan saran yang
membangun
“Jadi gini salah satu video yang pernah gw
bikin yaitu video klip gapapa jelek yang
penting sombong dia mengapresiasi karya
ini dengan berkomentar, pertama dia
berkomentar soal arti dari videonya. Tapi
yang unik adalah dia berkomentar secara
detail menit detiknya kesalahan yang ada di
video itu. Jadi kayak gitu ada di sosial
media ya. jadi mereka jabarin satu sampai
sembilan poin waktu itu detik detik
kesalahan yang menurut gw
agak..agak…gimana ya agak ngabisin
waktu sih sebenernya sih. Tapi balik lagi,
kalau dipikir-pikir ini orang ga cuman
sekedar komentar nih tapi dia juga ada
pedulinya sampai dia mau komentar.”
29 7-14
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
1
Transkrip Wawancara I
Narasumber : Usamah Harbatah (Duo Harbatah)
Lokasi : Kantor Duo Harbatah, Kalibata Timur, Jakarta Selatan
Waktu : 7 Juli 2017/ 14.00 – 17.00
Q : Question
A : Answer
Q : Nama account youtube kak usama itu dari nama asli apa gimana? 1
A : Kalau nama account youtube itu dari nama, itu kan duo harbatah, duo itu dua, 2
karena awalnya kita bikin channel dua orang. Harbatah itu diambil karena emang 3
dasarnya kita mau bikin video itu untuk membuat konten yang sifatnya arab-araban. 4
Karena yang dulu waktu awal pertama berdiri itu personilnya itu Usama dan Harun. 5
Kita berdua itu masih famili dan emang masih ada keturunan arab, makanya kenapa 6
kita tidak bikin komedi arab aja? Jadi arab-arab di Indonesia. Maka dipilihlah 7
Harbatah, itu asalnya bahasa sleng dari arab indonesia yang artinya absurd, kacau, 8
kayak “Wah kacau lu..” atau “Wah Harbatah ente. Nah jadinya harbatah 9
Q : Kalau nama panggilan seseharinya kak usama sendiri apa sih? 10
A : Kalau panggilan sesehari sebenarnya Usama, namun ada beberapa teman yang 11
manggillnya “Sam” diambil dari U-Sam-a, Samnya yang diambil, beberapa teman 12
dekat sih yang manggil Sam, sisanya beberapa ada yang panggil bang Us. 13
Q : Kalau usia sendiri, usia bang usama berapa sih? 14
A : Kalau usia sih mentoknya 20, kalau usia sebetulnya sudah lewat 40 15
Q : Sudah berkeluarga atau? 16
A : Sudah ada istri dan anak, anak ada 4. Kalau Istri nama akrabnya Sasa, kalau nama 17
anak-anak itu dari yang pertama Iftinan, yang kedua Muhamad Fagih, ketiga Fatimah 18
Nadine, yang keempat Rehana Zahara. 19
Q : Domisili di Mana? 20
A : Di kalibata 21
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
2
Q : Kalau pendidikan formal terakhir? 22
A : Pendidikan formal terakhir itu S-2 ITB jurusan MMBAT, Magister Manajemen 23
Bisnis Administrasi Teknologi. 24
Q: Pekerjaan apa yang masih atau pernah kak Usama tekuni? 25
A : Udah banyak sih kalau pekerjaan, awal bekerja itu di dunia perbankan jadi 26
account officer tapi di divisi corporate artinya pembiayaan-pembiayaan besar 27
pabrikan yang PT-PT yang nilai modal dasarnya minimal satu milyar. Yang terakhir 28
itu bekerja di marketing tour and travel. Sekarang fokusnya di youtube, kalau gw 29
bilangnya sekarang jadi content creator karena ga Cuma di youtube tapi juga di 30
instagram dan media sosial lain, tapi fokusnya lebih banyak di youtube. 31
Q : Selain di Youtube, ada ga sih bidang lain yang membuat kak Us dikenal 32
masyarakat? 33
A : Sebelumnya si pernah di stand up comedy. Sebelum masuk dunia youtube pernah 34
mempelajari stand up comedy dan pernah show juga, tapi cuman jalur panggung ga 35
seperti stand up comedian seperti sekarang yang muncul dan terkenal di televisi. Dari 36
situ (komunitas stand up comedy) udah belajar banyak juga dan baru masuk ke 37
youtube. Nah justru dari teori itu lebih banyak dipakai di youtube. 38
Q : Kira-kira teori seperti apa yang bisa diterapkan? 39
A : Banyak sih sebenarnya, kayak teori stand up comedy yang paling dasar itu set-up 40
punch. Dan yang umum adalah, semakin deket set up ke punch, semakin powerfull 41
comedynya. Nah itu banyak dipakai video-video kita. Jadi kadang-kadang kita bikin 42
video itu set up sama punchnya tuh ga panjang. Makanya banyak kita bikin video 43
tipe-tipe jadi yang set up langsung punch, komedi cepat lah istilahnya. 44
Q : Apakah itu sudah direncanakan? 45
A : Engga, awalnya tuh mau stand up comedy, bukan mau jadi youtuber. Saya tuh 46
belajar stand up comedy karena emang dari dulu mau banget belajar stand up 47
comedy. Pas kebetulan ada kesempatan belajar, akhirnya ikut dan memperdalam 48
sambil jalan terus iseng-iseng bikin video komedi tentang cerita komedi kearab-49
araban. Ternyata diterima luas oleh penonton, ga nyangka video kita cepat banget 50
naik dan akhirnya kita mulai lebih dikenal lagi. 51
Q : Kalau ga salah kakak juga menekuni dunia vine juga ya? 52
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
3
A : Kalau seandainya kita lihat jalan riwayatnya, DuoHarbatah itu diawali dari bikin 53
video youtube. Kita tuh awalnya ga masuk instagram, kita masuk ke vine. Tapi malah 54
video vine kita viralnya di instagram, makanya dari situ kita bikin instagram dan 55
sampai sekarang kita besar di Youtube besar di Instagram. Dulu sempat besar di 56
Vine, dulu itu duoharbatah salah satu viner yang followersnya hampir terbanyak, 57
kalau dari sisi komedi Indonesia, ktia yang terbanyak. Cuman sayang vine umurnya 58
ga panjang, akhirnya kita fokus di Instagram untuk video-video pendek. Kalau dulu 59
video pendek kita fokusnya vine dan kita reupload di Instagram. 60
Q : Sekarang followers dan subscribers di Youtube? 61
A : Di Youtube itu sudah 400 ribu. 62
Q : Di keluarga kakak ini, pada pakai social media ga sih? 63
A : Iya pakai, bahkan anak yang paling kecil juga sudah mengerti youtube. Lebih ke 64
penonton sih, contohya anak kedua ketiga dan keempat bisa dibilang menikmati 65
youtube. Kita ini jarang nonton televisi, dan anak-anak lebih suka nonton youtube, 66
tontonannya masih dalam pengawasan orang tua lebih ke toy review, ke lagu-lagu 67
anak-anak kecil, dan dance choreography untuk anak-anak. 68
Q: Proses kakak dari bangun tidur? 69
A : Kalau gw sendiri sebetulnya, megang hp itu udah aktif banget. Kalau gw sendiri 70
jarang nonton youtube, gw berinteraksi kebanyakan lewat social media, seperti 71
mantau perkembangan tren, baca-baca berita lewat handphone lewat internet, lalu 72
bersosialisasi dengan sesama youtuber, lalu juga dengan klien dan manajemen juga 73
biasanya hampir setiap hari kita mantau penawaran dari email juga. 74
Q : Meskipun content creator youtube tapi jarang ya nonton youtube? 75
A : Gw emang jarang sih, tapi paling ada beberapa youtube yang pengin nonton aja, 76
misalnya kalau ada notif masuk ya nontoh ah. Justru lebih banyaknya tuh kita 77
mencari tren. Karena kita ga mau ketinggalan dengan tren yang ada. Salah satu cara 78
untuk bisa besar di youtube adalah kita memanfaatkan tren yang ada. Sekalinya ada 79
tren yang lagi naik itu kita bikin videonya. Contohnya yang belum lama ini adalah 80
lagu despacito, pas lagi mulai agak booming, kita bikin parodinya. Ya kita mantau 81
juga, karena momen-momen saat itu kita manfaatin untuk membesarin youtube kita. 82
Q : Sourcenya dalam mencari tren itu paling banyak di mana? 83
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
4
A : 1Cak itu kayak 9gagnya Indonesia. Ga tau kenapa tren itu banyak lewat 1cak. Gw 84
sukanya ga Cuma tren yang gw dapat, selain itu gw juga bisa melihat ide-ide komedi 85
dari seseorang yang memanfaatkan tren dari sisi komedi. 86
Q : Tau Youtube dari mana? 87
A : Tau youtube udah lama, tapi awalnya Cuma sebagai penonton. Youtube kan 88
munculnya dari 2006-2007, dari 2008 pun sebenarnya juga udah upload-upload video 89
aja untuk kebutuhan pribadi. Karena dulu gw pernah ikut komunitas airsoft, bikin 90
video kayak perang-perangan buat di upload di youtube. Dan dulu hanya cari 91
informasi-informasi tentang airsoft. 92
Q : Yang memicu kakak untuk di tahun 2013 membuat duoharbatah itu merupakan 93
projek yang mau diseriusin atau gimana? 94
A : Oh engga, itu hanya iseng-iseng saja. Kita mikir “eh bikin video yuk, tentang 95
dunia arab yang kocak-kocak.” Bareng sama si Harun. Sebenarnya yang kita sasar di 96
awal tuh hanya keluarga dan kita upload lalu kita share ke keluarga. Tapi video 97
pertama kita lumayan banyak yang nonton, dan ternyata dari keluarga nyambung ke 98
keluarga yang lebih jauh lagi. Dan dari dalam sehari nambah subscriber 100. Sampai 99
akhirnya minggu depan kita terusin lagi. Dan minggu keempat kita bikin video senam 100
iya-iyalah dan itu adalah video pertama yang viral diluar dari keluarga, diluar dari 101
lingkungan arab. Video itu viral, subscriber naik kenceng banget. Dan pas kita ngecek 102
tiba-tiba subscriber kita udah 5000. Dan itu kita ga nyangka banget. Dari situ kita 103
ngelihat trik tren itu emang bagus banget, jadi apa yang lagi tren kita bikin par 104
odinya. Dari video senam ya-iyalah maka kita seriusin buat bikin youtube. 105
Q : Kalau video yang dari keluarga, kira-kira bisa tau ga isinya apa? 106
A : Itu tipe-tipe salaman, itu kita bikin video salaman salaman orang-orang arab di 107
Indonesia. Sebenarnya yang ngerti joke itu ya kita-kita doang. 108
Q : Menurut kak USama sendiri nih, saat menjalani profesi youtuber, pandangan 109
umum masyarakat ke kak usama gimana sih yang usama rasakan? 110
A : Waktu pertama emang tidak terpikirkan akan jadi youtuber, di situ kita ada 111
aktifitas lain seperti gw masih kerja, si harun juga masih mahasiswa. Orangpun belum 112
melihat gw sebagai seorang youtuber. Di tahun 2013 sendiri konsep pekerjaan 113
youtuber belum ada tuh. Di tahun 2015 tidak disangka kita mendapat tawaran Tv 114
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
5
series, di situ menjadi titik gw meninggali pekerjaan gw dan disitu gw merasa 115
youtuber bisa menjadi profesi. Sebetulnya dari orang tua sendiri merasa “apa sih yang 116
bisa dihasilin dari bikin video-video kayak begini.” Tapi akhirnya gw positif mundur 117
ya mundur sekalian karena who knows, beberapa tahun kemudian ini bisa menjadi 118
profesi yang besar. Dan seiring berjalannya waktu dan orang juga ngeliat usama bisa 119
juga hidup dari youtube, apalagi orang juga melihat respon dari masyarakat dan 120
keluarga lain pun melihat gw sebagai youtuber ternyata positif dan poin plus sendiri 121
juga di mata orang tua dan bagus untuk diseriusin. 122
Q : Kak usama berani untuk memutuskan ke youtube berarti udah ada pandangan ke 123
depan kalau youtube itu booming ya? 124
A : Sebenarnya bukan merasa akan booming sih ya, cuman ya 1 udah pasti passion, 125
tapi gw melihatnya di luar negeri youtube itu udah dijadikan profesi. Di Indonesia 126
belum keliatan karena CPM di indonesia masih jauh dari luar negeri. CPM itu cost 127
per mile, jadi kayak pendapatan, kalau youtuber itu kan banyak menghasilkan duit 128
dari CPM misalnya dari 1000 view kita dapat berapa. Kalau di Indonesia sekitaran 1 129
Dollar, dan itu belum dibagi dua sama youtubenya dengan perbandingan 55 : 45, 55 130
untuk content creatornya dan 45 untuk youtube. Kalau di luar negeri itu 131
pendapatannya 8 sampai 12 dollar. Makanya di luar negeri banyak orang bisa sukses 132
dari youtuber. Dari situ gw berpikir, berpikir bahwa 2015 kalau sampai orang luar 133
negeri bisa seperti itu, maka homeless beberapa tahun ke depan bisa seperti itu juga. 134
Mungkin brand-brand sekarang masih belum melek dengan kekuatan youtube untuk 135
sosialisasi produk tapi di luar negeri brand tuh ngantri pasang iklan di youtube. Dan 136
gw berpikir someday kita pasti akan ada di titik seperti itu juga, brand akan rebutan 137
masuk di youtube indonesia. Dan CPM akan semakin besar dan kita bisa hidup dari 138
CPM. 139
Q : Dan yang kakak lihat tahun-tahun ini apakah ada perubahan? 140
A : Mulai ada perubahan bertahap sih, dari sisi CPM dari brand-brand yang mulai 141
melek untuk pasang promosi di yutub. Bahkan beberapa brand besar mulai 142
meninggalkan TVC untuk beriklan di dunia digital. 143
Q : Youtube ini sudah menjadi profesi dari kak Usama, ada yang namanya konsep 144
seperti CPM ini dan brand untuk mengiklankan di youtube 145
A : Iya beda dari waktu pertama di youtube, kita melihat youtube sebagai tempat 146
untuk mengeluarkan ide-ide atau passion atau sekedar hobi. Tapi untuk sekarang ini 147
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
6
bukan hanya hobi atau passion tapi lebih besar lagi, di sini gw bisa melihat kita bisa 148
hidup sendiri dari youtube. 149
Q : Ada tadi yang namanya brand dan juga passion, bagaimana kakak 150
menyeimbangkan kebutuhan dari brand dan ideologi dari channel youtube kakak? 151
A : Itu yang awal agak susah, seperti di awal 2015-2016 itu banyak masih brand yang 152
menganggap beriklan di youtube sama seperti beriklan di televisi. Dimana mereka 153
ingin yang namanya hard sell dimana kita menunjukkan produknya, dan 154
memamerkan “ini nih” produk brand. Sedangkan kita sendiri mau menjaga konten 155
kita agar tidak terkontaminasi dengan konten yang ga jelas seperti konten beriklan. 156
Contohnya itu bisa membuat viewnya berkurang, maka alangkah bagusnya kita 157
menjelaskan kepada brand bahwa kita punya konsep seperti ini dimana yang tidak 158
merusak konten, tidak hard sell, tapi yang nonton banyak dan lebih gampang diterima 159
penonton. Akhirnya kita bisa melihat di tahun-tahun terakhir ini banyak brand yang 160
pemikirannya terbuka. Kalau untuk beriklan di youtube itu lebih soft sell dimana 161
tidak merusak konten tapi viewnya banyak dan meng-grab penonton dan memberi 162
pengertian “Oh ini video iklan ini nih..”. Jadi penonton mengerti bahwa ini beriklan 163
tapi konsepnya yang kreatif. 164
Q : Jadi memang banyak yang masih berpikir ini televisi, padahal youtube ini jiwa 165
dan pikirannya dari sang content creator ini.. 166
A : iya jadi kita berusaha membuat video kreatif di youtube tapi sayang kalau ada 167
brand masuk merusak konten kreatif di youtube. Subscribers juga merasa nanti “ini 168
bukan kita” bahkan sayang aja nanti juga yang menonton dikit, dan pandangan 169
penonton terhadap brandnya jadi kurang. 170
Q : Pernah ga kak usama mengalami kejadian dimana orang meremehkan pekerjaan 171
content creator ini? 172
A : Sebetulnya ada aja itu sebelum orang-orang tahu bahwa youtuber bisa 173
menghasilkan duit. Bukan duit kecil tapi duit besar. Itu di zaman sebelum youtuber 174
naik. Itu di zaman itu banyak yang merasa “emang lo bisa hidup dari situ?” “Berapa 175
sih penghasilannya?” “Emang lo bisa ngehidupin keluargalo?”. Justru pas lagi 176
ramenya itu waktu salah satu teman youtuber kita masuk tv dan bluffing penghasilan 177
dia 100 juta sebulan dari situ orang-orang melek “Wah ternyata youtube bisa 178
menghasilkan duit.” Bukan duit kecil aja dan itu sempat rame, bahkan orang pajak 179
sampai mau menginvasi pajak youtuber. Ya kita sebagai wajib pajak harus 180
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
7
menyadari, dan setiap youtuber yang punya NPWP pun harus melaporkan. Namun 181
setau gw beberapa youtuber yang udah profesionallah yah setau gw udah pada bayar 182
pajak. 183
Q : Apakah benar seperti yang di bluffingkan itu 100 juta kak usama pernah 184
mencetak rekor mendapatkan itu? 185
A : Sebenernya di level apa dulu sih? Kalau di level youtuber seperti itu sih masuk 186
akal saja. Tapi kalau stagnan di 100 juta ya gw ga yakin. Ada beberapa momen kita 187
mendapat menghasilkan besar. Kalau gw lebih banyak banget brand gw kerjadi di 188
bulan ramadhan di 1-2 bulan di bulan ramadhan. Tapi di luar bulan-bulan itu kita 189
masih jarang-jarang juga. Ada tawaran tapi tidak banyak, bahkan ada sebulan tidak 190
ada tawaran. Tapi seandainya dibilang bisa menghasilkan 100 juta sih bisa di satu 191
titik saat di high season, tapi kalau stagnan ya tidak yakin. Tapi jaman udah mulai 192
berbeda, di saat orang-orang udah melihat youtube seperti sekarang ini, gw melihat 193
ada beberapa youtuber yang bisa menghasilkan rata-rata 100 juta pun ada. Itu 194
youtuber-youtuber yang udah ada nama lah. Itupun rata-rata ya, di high season dia 195
bisa mendapat berkali-kali lipatnya tapi di low season ya bisa ga dapet. Tapi ini di 196
zaman sekarang, karena kita ga tahu di 2-3 tahun depan , kalau CPM udah naik bisa 197
mengasilkan penghasilan besar. Bahkan di luar negeri ada gamer-gamer yang bisa 198
beli rumah di hollywood. 199
Q : Yang bisa menaikkan CPM tuh apa ya? 200
A : Di CPM itu yang dilihat tuh berapa banyak brand yang masuk. Kalau di Indonesia 201
ya brand-brand indonesia. Kalau kita seandainya buka video luar atau video indonesia 202
makanya yang nongol iklan indonesia. Kalau orang luar buka video indonesia itu ya 203
video mereka. Nah kalau di luar negeri itu brand rebutan, mereka semakin tinggi 204
persaingan otomatis harga semakin tinggi. Kalau di Indonesia brand masih belum 205
rebutan. Logikanya harga murah pun mereka masih ambil. Berbeda dengan di luar 206
udah berani bayar mahal. Nah, Who knows nanti ke depan siapa tahu brand akan 207
rebutan juga pasang iklan di youtube. Nah kalau brand udah rebutan di youtube 208
makanya CPM bisa naik. Makanya di Indonesia itu CPM-CPM tinggi adanya di 209
bulan ramadhan karena banyak liburan, dan di tahun baru atau liburan anak sekolah. 210
Karena banyak brand yang mau masang di bulan-bulan itu sedangkan di bulan lain 211
jarang. 212
Q : Pendapatan dipengaruhi oleh jumlah like dan view? 213
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
8
A : Engga, itu dari view.. Mau dislikenya banyak tapi viewnya banyak ya tetap 214
dibayar. CPM itu kan cost per mile, mile tuh artinya per seribu, jadi pembayaran 215
setiap per seribu. Jadi setiap seribu view dapetnya berapa. 216
Q : Kak usama menggunakan analytic tool ga? Itu digunakan untuk apa sih? 217
A : Itu sebenarnya untuk melihat tren video kita. Seperti video kita lagi naik atau 218
engga, atau subscriber kita lagi naik, turun, atau stagnan. Kalau lagi turun berarti ada 219
masalah dari konten kita, gimana cara memperbaiki dan kita lihat dari yang view 220
yang banyak seperti apa yang turun seperti apa kita perbaiki. Oh yang banyak 221
viewnya yang tipe-tipe maka kedepannya kita fokus yang tipe-tipe. Kalau seandainya 222
momennya lagi naik, kita bisa liat naiknya kenapa kenceng banget, oh ternyata ada 223
video yang begini-begini. Kalau seandainya kayak begitu kita harus lebih sering bikin 224
konten seperti itu sampai si subscriber menjadi bosen dan kita beralih lagi. Jadi 225
selama masih naik kita manfaatin video-video seperti itu. Contoh video yang 226
seberapa greget lagi naik kita bikin terus, nanti kalau viewnya sudah turun baru kita 227
ganti lagi. Kalau beberapa terakhir kita bikin request radio dan ternyata penontonnya 228
banyak. 229
Q : Jadi analytic tool berperan besar dalam melihat perkembangan ya? 230
A : Analytic tool itu fungsinya untuk melihat kedepannya channel kita seperti apa. 231
Kalau misalnya naik, kenapa bisa naik dan kita bisa fokus di konten seperti itu. 232
Q : Waktu mempelajari youtube ini, kakak dapat sumbernya dari mana aja? 233
A : Lebih banyak dari pengalaman, dan belajar dari teman-teman youtuber lain. 234
Ngikutin perkembagan tren, dan nyari ide dari sumber lain. Karena istilahnya 235
semakin aktif kita bikin youtube, maka kita semakin tahu dan terbiasa. Contohnya 236
semakin kita sering bikin youtube, kemampuan editing kita semakin cepet. Ya itu, 237
learning by doing, semakin kita ngerjain kita bisa tahu apa-apa saja yang bisa 238
meningkatin channel kita dan kita semakin tahu trik-trik apa saja untuk membesarkan 239
channel kita. 240
Q : Dengan sejumlah viewer yang setia, ada ga sih cara kak usama membangun 241
komunikasi dengan mereka? 242
A : Ada sih sebenarnya, kalau membangun komunikasi dengan QnA kalau 243
komunikasi langsung engga, kita jarang banget membuka komunikasi langsung. 244
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
9
Kalau dulu tahun 2016 pernah kita lakuin dengan live streaming, tapi kalau sekarang 245
udah jarang sih karena ada kesibukan. 246
Q : Pernah ga sih mengalami dilema antara penonton yang ekspetasikan dengan ide 247
yang kak usama bikin sendiri? 248
A : Sebetulnya banyak, salah satu contohnya adalah video reaction kita, video 249
reaction itu banyak banget yang menyangkan, kenapa sih video reaction kenapa tidak 250
bikin video komedi, atau ada yang komentar “ah reaction mulu, basi nih.” Tapi dari 251
sisi viewers video reaction lebih banyak dari video komedi. Tapi ada beberapa 252
penonton-penonton lama kurang sreg yang pingin kita aktif bikin video komedi. 253
Makanya sekarang kita lebih berimbang. Tapi kalau ekspetasi seperti “ah gw yakin 254
ini video bakal booming” Tapi pas diupload yang nonton dikit itu pernah dan sering. 255
Jadi makanya jadi youtuber itu learning by doing, kita aktif upload jadi bisa liat mana 256
yang lebih banyak mana yang kurang. 257
Q : Tanggapan kak usama menanggapi komentar-komentar pedas itu seperti apa? 258
A : Biasanya kita diemin sih, ga pernah ditanggepin. Biasanya kita baca dan kita 259
diemin, tapi kalau bahasanya kurang ajar ya kita block. Gw mikirnya daripada satu 260
orang meracuni yang lain, jadi mending satu ilang tapi kan subscribers nambah setiap 261
hari. Lebih baik kita habisi energi untuk orang yang appreciate video kita. 262
Q : Gimana kak usama membedakan video yang membangun dan Cuma nyinyir aja? 263
A : Bedainnya gampang sih, kalau dia nulisnya panjang biasanya membangun. Tapi 264
kalau seandainya pendek kayak Cuma komen “Garing” tapi garingnya dimana ya itu 265
berarti nyinyir aja. 266
Q : Pernah ga suasana hatinya terpengaruh oleh komentar buruk? 267
A : DUlu waktu awal-awal pernah, bahkan dulu di awal video ada yang dislike satu 268
aja sampai pingin tahu siapa yang dislike. Tapi kalau sekarang engga sih, lama-lama 269
juga akhirnya kita males nanggepin yang begitu. Kalau ada yang komen negatif ya 270
block aja sudah. 271
Q : Keluarga kak usama itu ngeliatin komentar-komentar penonton ga di youtube? 272
A : Engga sih, ga perlu tahu mereka.. 273
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
10
Q : Kak Usama juga rajin menggunakan instagram, apakah instagram juga digunakan 274
untuk membangun citra kak usama? 275
A : Engga juga sih, gw jarang mengupload sesuatu di luar komedi.Baru sekarang ini 276
iseng-iseng mencoba upload. Soalnya yang jadi problem itu kan account ini namanya 277
duo harbatah, gw sama bakti juga kalau ketemu pas mau upload video doang. Tapi 278
sekarang gw mau coba aktifin lagi, kayak kemarin pas liburan coba upload ternyata 279
yang like banyak juga ya. 280
Q : Dengan observasi kakak sebagai pemilik account duoharbatah, tau ga kakak 281
punya penonton dari luar negeri? 282
A : Tau, taunya biasanya dari komen, ada yang “I’m from malaysia, and I love this 283
video” atau pas livestreaming ada yang “Kak aku dari qatar nih, say hi dong?” 284
Q : kakak ada cara membalas komunikasi mereka? 285
A : Biasanya dari komentar. Kalau gw tuh aktif liat notif, kalau ada yang komen ya 286
gw baca, kalau perlu dibales ya gw bales. Biasanya yang dari luar itu gw bales karena 287
suatu kebanggaan juga dapat penonton dari luar. 288
Q : Pernahkah Kak Usama dibanding-bandingkan dengan konten kreator lain? 289
A : Pernah, dong! 290
Q : Lalu bagaimana kakak perasaan kakak? 291
A : Engga gimana-gimana sih. Biasanya yang suka komen seperti adalah “bocah-292
bocah”, maksudnya anak-anak remaja. Mereka sering komen, seperti : “ah, videonya 293
nggak lucu, nggak kayak si Ini”. Pernah waktu itu kita bikin video bareng Edo Zel. 294
Kita buat jenis videonya sama, tapi ide komedinya beda. Langsung ada yang komen 295
“nggak lucu, masih lucuan punya si Edo!”, padahal kami buat videonya sama-sama, 296
di tempat yang sama. Yang seperti ini, kita anggap biasa aja. Kenapa harus 297
ditanggapi? Kita anggap “angin lalulah”. Hal-hal seperti ini tidak membuat semangat 298
turun. Kalo gw bikin video, itu karena gw mau, nggak harus pikirin soal komennya. 299
Q : Kak Usama punya rekan sesama profesi? 300
A : Ya punya, sekarang dengan si Bakti. 301
Q : Untuk sesama konten kreator yang lain ada komunitasnya nggak ? 302
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
11
A : Ada kok, untuk sesama rekan Youtuber, teman-teman di Insta juga ada. 303
Q : Bagaimana kaka membangun hubungan dengan mereka? 304
A : Sebetulnya komunitas ini sudah lama terbentuk, yaitu sekitar tahun 2014 sudah 305
ada. Waktu itu para Youtuber awal masih sedikit, masih bisa dihitung dengan jari. 306
Dan umumnya kita sudah saling kenal dekat. Jadi kami membangun komunikasi 307
bersama di Line. Sampai sekarang komunikasinya tetap jalan, dan kita masih sering 308
berbagi Link, misalnya. Untuk hubungan yang lebih kuat, biasanya kita lakukan 309
dengan membuat kolaborasi. Momen ini kita gunakan supaya kita tetap nggak jauh 310
dari temen-temen Youtuber yang lain. 311
Q : Sekarang ini di Indonesia sedang booming dengan tema “positif – negatif”, 312
bagaimana pandangan kak Usama tentang hal ini? 313
A : Gw nggak terlalu pikirin soal itu, karena kalo bilang positif-negatif, karena Duo 314
Harbatah itu tidak menganggap ada di posisi positif, tetapi memang konten-konten 315
kami berisi hal yang positif. Misalnya, tidak akan bicara kasar, lalu kita menjaga 316
konten dengan sangat menyadari kalo penonton kita banyak anak kecil juga. Jadi gw 317
nggak menganggap gw di sisi positif, karena di sisi yang lain juga teman-teman 318
sendiri. Hanya kadang-kadang merasa sayang juga kalo ada konten-konten kreator 319
yang menggunakan bahasa yang kasar. Jelas penonton kita banyak anak-anak 320
kecilnya. 321
Q : Kalau melihat hal-hal yang kontroversi seperti ini, apalagi sekarang ini banyak 322
panutan-panutan anak-anak yang mengeksplorasi kehidupan pribadinya secara 323
vulgar, seperti misalnya; kehidupan percintaannya. Bagaimana pandangan kakak ? 324
A : Nggak mau ikut campurlah dalam hal seperti itu. Namun sangat berharap untuk 325
adanya pihak ketiga atau lembaga yang berwenang, juga mungkin dari pihak Youtube 326
yang dapat mengeliminir konten-konten seperti ini. Sekali lagi, karena penonton kita 327
banyak anak-anak yang masih kecil. Masalahnya yang menyedihkan adalah ketika 328
mereka buat konten seperti itu tidak di restricted, jadi dibuka untuk umum. Memang 329
kalo direstricted, maka monetest itu nggak berjalan, padahal mereka juga ingin 330
mendapatkannya. 331
Q : Bagaimana Kak Usama melihat kompetisi di dunia Youtuber saat ini 332
dibandingkan dengan awalnya kakak mulai memasukinya? Apakah ada 333
perbedaannya? 334
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
12
A : Kalo berbeda, itu jelas sekali. Kalo dulu memang fun banget karena memang 335
kita belum banyak dan waktu kita kumpul itu feelnya sudah kayak saudara banget; 336
kita ngobrol, saling bercanda dan berbagi banyak hal. 337
Q : Siapa saja yang termasuk di komunitas awal itu ? 338
A : Ya, waktu itu ada ; Edo, Skin Indonesia, Reza Arab, Cameo, terus anak-anak 339
lama seperti; Koharo, Eno Bening, Eka Gustiwana, banyak tapi masih bisa dihitung, 340
masih kelihatanlah. Tapi sekarang sudah banyak sekali para Youtuber baru, jadi kita 341
banyak yang gak tahu, gak kenal. Dan suhu atau atmosfirnya sudah berbeda. Kalo 342
dulu untuk engajak kolaborasi masih gampang, tapi sekarang karena ketatnya 343
kompetisi, masing-masing sibuk dengan kontennya sendiri. 344
Q : Kunci kesuksesan seseorang di saluran Youtube itu apa, Kak? 345
A : Kunci utamanya, ya usahakan Subscriber yang banyak karena semakin banyak ya 346
semakin menguntungkan. 347
Q : Bagaimana kak Usama melihat diri sendiri; saat sebelum dan seudah menjadi 348
Youtuber? 349
A : Secara pribadi gw merasa tetap sama dalam hal kalo dulu gw kerja untuk 350
memenuhi kebutuhan keluarga, sekarang juga gw dengan profesi sebagai Youtuber 351
gw dapat uang untuk keluarga. Hanya yang membedakan mungkin pandangan orang 352
lain terhadap gw. Contohnya orang yang sekantor gw dulu menganggap gw sebagai 353
rekan sekerja, tapi sekarang mereka menganggap gw sebagai seorang artis. Padahal 354
gw anggap gw bukan artis. Masuk TV juga enggak. Hanya karena mereka merasa 355
Youtuber itu dikenal banyak orang, jadi mereka anggap gw artis. 356
Q : Apakah ada perasaan bosan setelah menjadi Youtuber sekian lama ini? 357
A : Bosan sih nggak, tapi pernah merasa males banget waktu mood lagi jelek untuk 358
bikin video, nggak ada ide, dan lain-lain. Tapi nggak bosan. 359
Q : Apakah kak Usama sudah puas dengan pencapaian sekarang ini? 360
A : Kalo dibilang puas sih nggak atau belum puas karena dunia ini masih terus 361
berkembang. Pudify yang sudah di posisi besar subscribernya aja masih ingin 362
mencapai yang lebih besar lagi. Masih belum puas. 363
Q : Ok, untuk 5 tahun ke depan apakah kak Usama masih akan ada di Youtube? 364
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
13
A : Ya, sepertinya gw masih akan tetap eksis di Youtube, tapi untuk 5 tahun ke depan 365
gw juga akan mendorong anak-anak gw untuk ikut aktif di Youtube juga, Seperti 366
sekarang gw udah bikin Video tentang keluarga bersama keluarga gw sendiri. Dan 367
nanti gw juga sedang siapkan kedepan bikin seperti konten Toy Review, yang 368
sasarannya ke anak-anak. 369
Q : Jadi sekarang anak-anak kak Usama sudah mulai dilibatkan? 370
A: Ya, mereka sudah terlihat bahwa dari mereka sendiri mulai tertarik untuk ikutan. 371
Misalnya, mereka sudah mulai membuat seperti Vlog sendiri. Tapi tahu sendirilah 372
kira-kira bagaiman sih Vlog anak usia 3 tahun? Jadi gw mulai mengawasi dan 373
mengarahkan mereka supaya lebih tepat. 374
Q : Pertanyaan terakhir, kak. Dalam pembuatan Video kakak, apakah semuanya 375
dibuat sendiri? Atau ada Tim yang membantu? 376
A : Ada Tim yang membantu; ada Iwan dan Awan yang membantu mengedit, terus 377
bersama Bakti, jadi kami berempat. 378
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
14
Transkrip Wawancara II
Narasumber : Usamah Harbatah (Duo Harbatah)
Lokasi : Kantor Duo Harbatah, Kalibata Timur, Jakarta Selatan
Waktu : 13 Juli 2017/ 14.00 – 17.00
Q : Question
A : Answer
Q : Pernah mendapatkan komentar yang baik dari keluarga atau kerabat dekat tentang 1
konten video YouTubenya? 2
A : Iya pernah, bahkan sekarang nama gue di kalangan keluarga dan saudara-saudara 3
jauh cukup baik. Dan tak disangka, anak-anak mereka pun ternyata menikmati video-4
video dari duo harbatah. Dan mereka menunggu video-video terbaru dari duo 5
harbatah. Tentu perasaan gue seneng banget waktu tau saudara-saudara dan anak-6
anak mereka pun menikmati dan terhibur dengan video komedi dari duo harbatah 7
Q : Pernah mendapat komentar yang baik dari subscribers kakak? Boleh ceritakan 8
pengalaman kakak mendapatkan komentar-komentar baik dari subscribers yang 9
paling berkesan? Dan bagaimana perasaan kakak tentang hal tersebut? 10
A : Banyak kok subscriber yang memberi komentar-komentar positif di youtube, 11
bahkan setiap komen yang ada di video-video kita banyak juga yang memberikan 12
komen-komen positif, seperti : “Tetap semangat ya bang”, “Ditunggu video-video 13
selanjutnya”, “Lagi sedih, eh ada hiburan dari video duo harbatah”. Tentu kita seneng 14
banget dengan adanya komen-komen yang positif, karena komen-komen seperti itu 15
yang membuat kita semangat dalam membuat content. 16
Q : Bagaimana kakak mengetahui video yang kakak upload menghibur penonton? 17
A : Kalo gue melihat video-video itu menghibur adalah bukan dari banyaknya yang 18
menonton, namun dari komen-komen yang kita lihat di setiap video youtube. Karena 19
dari situ kita bisa melihat cerminan video kita. Tapi tetap sebagai content creator, kita 20
juga berpatokan kepada view untuk tahu mana video yang banyak ditonton atau tidak 21
untuk menjadi bahan pertimbangan di video-video berikutnya. 22
Q : Bagaimana cara kakak berkomunikasi dengan para penonton kakak secara 23
virtual? 24
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
15
A :Untuk berkomunikasi dengan penonton secara virtual biasanya kita membalas 25
komen-komen yang ada di video youtube, namun yang lebih efektif adalah dengan 26
membuat live streaming, karena disaat live, mereka bisa langsung bertanya kepada 27
gue dan bisa langsung gue jawab. Biasanya mereka seneng kalo pertanyaannya 28
dijawab oleh kita. 29
Q : Apakah kakak pernah bertemu atau dikenali oleh penonton setia Duo Harbatah di 30
tempat umum?Bagaimana perasaan kakak? 31
A : Sering, dan biasanya mereka suka mengajak berfoto bersama di saat bertemu 32
dengan kita. Tentu gue sennag, karena dengan begitu, mereka berarti menikmati 33
video kita sampai mereka bisa kenal dengan gue secara langsung. 34
Q : Apakah kakak setuju bahwa dengan membuat video-video yang di request 35
subscriber merupakan cara kakak membalas dukungan mereka kepada kakak? 36
A :Ya, terkadang kita membuat video yang di request oleh mereka. Itupun juga bisa 37
membuat mereka senang, bahkan terkadang mereka komen “wah ini video request 38
aku nich, makasih kak udah dibikin” 39
Q : Apabila kakak bekerjasama dengan sebuah brand untuk mempromosikan sebuah 40
produk atau event, cara apa yang kakak gunakan, Hard selling atau soft selling? 41
A :Biasanya kita lebih kearah soft selling, karena dengan soft selling, subscriber kita 42
tetap bisa menikmati video kita, dan produk pun bisa mendapatkan keuntungan 43
dengan jumlah viewer yang banyak. Karena jika kita membuat video hard selling, 44
maka subscriber akan malas untuk menonton video kita. 45
Q :Bagaimana kakak melihatYoutube? Apakah sebagai tempat yang menyenangkan 46
atau tempat yang penuh dengan keseriusan? Atau malah keduanya? 47
A : Saat ini gue melihat youtube sebagai tempat yang menyenangkan untuk 48
menyalurkan kreatifitas dan hobby, dan juga tempat yang serius untuk menjadikan 49
sebagai profesi dan sumber income. Karena membuat video merupakan hobby gue 50
dari dulu, apalagi kita bisa menghasilkan income dari kegiatan dalam membuat video 51
di youtube. 52
Q : Apakah kakak pernah membuat video untuk berbagi tips dan trik, juga ran? 53
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
16
A : Pernah, namun video tips-tips yang kita buat umumnya bersifat nyeleneh dan 54
komedi, seperti “Tips mengendarai motor”, “Belajar menyetir mobil”, dan “Tips 55
Menunggu bedug” 56
Q : Kak boleh diceritain ga tentang TV Series di tahun 2015? Gimana caranya kakak 57
bisa mendapatkan kesempatan itu? Dan kenapa itu menjadi titik dimana kakak yakin 58
meninggalkan pekerjaan? 59
A : TV Series yang pernah dibuat waktu itu adalah “Duo HarbatahThe Series” yang 60
tayang di RTV, dimana di series tersebut kita ditawari dari salah satu production 61
house ternama, yaitu Multivision untuk membuat series di TV, setelah beberapa kali 62
bertemu, akhirnya kita bisa menyelesaikan 26 episode dari series tersebut. 63
Q : Orangtua sempat meragukan keputusan kakak untuk serius di YouTube, boleh tau 64
waktu itu perasaannya gimana? 65
A : Iya, orangtua pernah meragukan, karena orangtua masih berpikir bahwa pekerjaan 66
membuat video di Youtube belum bisa menghasilkan income, sehingga mereka 67
berpikir apa yang gue buat di Youtube adalah sia-sia. Awalnya sih sedih dengan 68
keraguan mereka, namun dengan usaha yang gigih, akhirnya gue bisa membuktikan 69
kepada mereka bahwa youtube juga bisa menghasilkan income yang tidak kalah 70
dengan dunia kerja sebelumnya. 71
Q : Kak boleh diceritain ga kenapa sempat dua kali ganti pasangan duo sampai 72
akhirnya sekarang sama kak Bhakti? 73
A : Pasangan awal dari Duo Harbatah adalah “Usama dan Harun”, namun 74
dikarenakan kesibukan dari Harun dengan dunia kerjanya, akhirnya Harun 75
mengundurkan diri dan memberikan kesempatan untuk saudaranya yang juga saudara 76
gue menjadi bagian dari duo harbatah. Akhirnya masuk Kiki untuk menggantikan 77
Harun, namun tidak lama berselang, Kiki harus meninggalkan Jakarta dan kembali ke 78
Pekalongan ketempat orangtuanya, akhirnya gue menawari bhakti untuk menjadi 79
bagian dari duo harbatah yang kemudian diterima oleh bhakti. 80
Q : Bagaimana pertimbangan kakak waktu itu untuk memutuskan resign dari 81
pekerjaan terakhir untuk benar-benar mendalamin YouTube? 82
A : Awalnya berat karena banyak pertentangan dari orang tua, namun hati mantab 83
untuk resign karena gue yakin dengan serius di dunia youtube, gue bisa lebih serius 84
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
17
menekuni hobi dan bisa menghasilkan income dari hobi tersebut. Dan terbukti 85
sekarang kalo gue bisa hidup dari Youtube 86
Q : Dari mana kakak belajar seputar dunia editing dan sinematografi? 87
A : Untuk editing dan sinematografi, semuanya belajar dari otodidak, dimana 88
awalnya adalah keisengan hobi mengedit video-video keluarga yang kemudian di 89
aplikasikan ke video youtube sendiri, dari situ akhirnya mulai serius belajar editing 90
dan sinematografi dari youtube atau sesama teman youtuber lainnya. 91
Q : Kak jadi lahir tahun berapa ya kak? 92
A : 29 April 1975 93
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
18
Transkrip Wawancara I
Narasumber : Chandra Liow (TIM2ONE-Chandra Liow)
Lokasi : Kantor TIM2ONE, Apartemen Scientia Garden, Gading Serpong
Waktu : Senin, 10 Juli 2017/ 15.00 – 17.00
Q : Question
A : Answer
Q : Nama Akun di Youtube yang Anda pakai adalah; Tim2One, apakah ada 1
filosofi khusus mengapa menggunakan nama ini? 2
A : Tim2One itu dibentuk di bulan Mei 2008, pada tanggal 10 Mei. Jadi gw waktu 3
itu masih berumur sekitar 15 tahun, ya gw seumuran gitu istilahnya masih “alay”, 4
masih ikut-ikutan bahasa gaul. Makanya, nama Tim2One itu, tergolong nama-5
nama “alay”. Biasanya semasa itu, anak-anak alay suka buat nama-nama yang 6
berupa gabungan capslock dan angka. So, nama Tim2One itu adalah; Tim, itu 7
adalah nama tengah Gw, yaitu; Chandra Timothy Liow, lalu 2One nya dari 8
tanggal Ulang Tahun, yaitu 21, bulan Juni 1993, and then, start dari situ dipakai 9
sampai sekarang. 10
Q : Nah, sekarang Tim2One, personilnya duo, bersama dengan Tomy Lim. 11
Apakah awalnya Solo, atau memang konsepnya adalah duo? 12
A : Begini, jadi sebenarnya pada saat membuat Tim2One, gw sendiri nggak 13
pernah kepikir kalau ini akan jadi besar, namanya juga cuma iseng doang. Tapi 14
ketika akhirnya “breakthrough”, tembus, maksudnya karya-karya Chandra Liow 15
mulai dikenal orang, mulai terpikir kenapa nama Tim2One tidak dihapus saja lalu 16
diganti dengan Chandra Liow aja? Nah, disini gw ambil keputusan untuk tetap 17
pakai nama Tim2One, mengapa? Sekarang memang dengan Tomy, lalu kalau ini 18
akan jalan terus, maka bisa saja Tim2One akan jalan tanpa gw, misalnya 19
diteruskan Tomy, yang bisa aja ditambah dengan rekan yang lain. Karena gw akan 20
kembangkan, mungkin nggak di Youtube doang, akan masuk ke bidang-bidang 21
yang lain. Jadi gw bisa delegasikan ke yang lain supaya Tim2One bisa tetap jalan, 22
dengan tambah personil lain. Bahkan kalo gw saatnya pensiun, Tim2One ini 23
masih tetap bisa eksis; dengan Tomy dan lain-lain. 24
Q : Jadi sepertinya sudah menciptakan sebuah Branding? 25
A : Ya, tepat sekali, karena itu gw nggak pakai nama Chandra Liow sehingga 26
nanti personil Tim2One itu bisa siapa saja, gitu! 27
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
19
Q : Video apa yang pertamakali diunggah di Youtube? 28
A : Kalo kita buka Chanel Tim2One di Youtube yang terlama, adalah Video, 29
tanggal 6 Desember 2009, ini sebenarnya bukan Video yang pertama. Jadi gw 30
pertama kali upload video, itu video-video Gaming, karena jaman itu gw senang 31
sekali main Game yang namanya GTA San Andreas, ini Game yang ngetop 32
banget, ada di PC, ada di PS. Terus gw merekan game play nya; mainnya kayak 33
gimana. Lalu dalam Game ini bisa “dimoding”, maksudnya kita bisa modifikasi, 34
misalnya Game kita San Andreas, tiba-tiba bisa ada Zombienya, ada Dinosaurus 35
& Robot-robotnya, itu yang gw masukin lalu bikin videonya, sampai akhir 2009, 36
tepatnya sekitar November 2009, gw merasa harus membuat sesuatu yang 37
berbeda. Akhirnya gw putusin untuk membuat video dengan meningkatkan skill 38
editing gw. Jadi waktu itu gw mulai bikin intro-intro, bumper-bumper dengan 39
visual effeknya, misalnya ada tampilan “Timothy Production”, dll. Nah, akhirnya 40
video-video dari awal 2008, itu gw hapus dan di recycle. Jadi setelah tambah skill 41
editing videonya, gw kepingin terus buat video & film sampai sekarang ini. Jadi 42
begitulah cerita awalnya. 43
Q : Bisa dibilang mulainya dari hobi main game, ya? 44
A : Ya, begitulah, dari suka main game, terus gw videoin, akhirnya jadi sseperti 45
ini. 46
Q : Bisa ceritakan tentang latar belakang pendidikan yang dipilih? Apakah 47
memang didasari dari kesukaan berkarya di Youtube? 48
A : Memang terakhir latar belakang pendidikan, gw belajar di Cinematographi, 49
tapi bukan karena kuliah di jurusan ini gw jadi seorang Youtuber seperti sekarang 50
ini. Sebenarnya karena awalnya gw memang sudah suka banget buat video-video, 51
maka akhirnya gw pilih jurusan ini waktu kuliahnya. Dimulai dari tahun 2007 & 52
2008, gw mulai nonton video2 di Youtube. Waktu itulah gw mulai mikir, daripada 53
Cuma nonton2 doang, gimana ya kalo gw buat sendiri videonya? So, tahun 2008 54
gw bikin channel Tim2One. Ternyata mulai merasa asik juga waktu upload video, 55
dan mulai belajar editing. Disini gw mulai mengerti kalau Video itu adalah 56
senjata, maka ini adalah senjata yang powerful untuk menyampaikan sebuah 57
pesan. Karena kalau boleh gw jelaskan sedikit; bahwa video itu dapat 58
menyampaikan pesan secara lengkap, yaitu audio dan visual. Setiap orang 59
sebenarnya ingin mengaktualisasi diri lewat penyampaian apa yang dia rasakan, 60
dia lihat, yang dia anggap baik untuk dibagikan. Nah, kalau mereka sampaikan 61
secara audio saja, misalnya melalui; rekaman musik, lagu atau radio, tapi 62
outputnya hanya suara atau audio doang. Lalu kalau mereka ingin sampaikan 63
pesan gambar, foto atau painting, nah outputnya juga hanya visual saja. Jadi kalau 64
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
20
kedua hal ini digabungkan maka jadinya lebih kuat. Apa yang ingin disampaikan 65
lebih sempurna. Dari pemahaman inilah gw jadi lebih ingin belajar, memperdalam 66
pengetahuan tentang bagaimana menyampaikan ide, pesan, pikiran gw dengan 67
membuat video yang bagus, Dan ternyata ketertarikan gw berlanjut sampai 68
dengan bagiamana membuat sebuah film. Dan seterusnya sampai sekarang. 69
Q : Seperti yang kita ketahui Ko Chandra, akhirnya memutuskan tidak 70
meneruskan kuliahnya dan lebih fokus kepada profesi yang sekarang ini. Apa 71
yang sebenarnya terjadi? 72
A : Ya, keputusan ini ada motif dan backgroundnya. Jadi sepertinya mungkin 73
orang berpikir bahwa Chandra Liow sudah nggak mementingkan kuliah lagi. Nah, 74
bagi gua bukannya kuliah nggak perlu. Tapi, gw keluar karena bagi gw bukan 75
jalannya harus menyelesaikan kuliah! Alasannya begini, gw belajar film making, 76
dan skill cinematographi itu sebenarnya diluar dari perkuliahan. Jadi ketika gw 77
masuk kuliah, baru di semester 3 dapat jurusan Cinematographi, dan gw mulai 78
mikir kalau pelajaran di semester 3 dan 4 itu, semua ilmunya gw sudah pelajari. 79
Jadi rasanya sayang kalau kita belajar sesuatu yang kita sudah ketahui. Nah, 80
selama kuliah ada yang gw juga dapatkan ilmunya dan pengalaman yang berharga 81
sekali, yaitu tentang Networking dan kalau ada tugas-tugas itu diwajibkan untuk 82
membuat grup, grouping, sepert itu. Apalagi untuk bikin film adalah keharusan 83
untuk dikerjakan dalam grup sehingga bisa berinteraksi dengan yang lain, tidak 84
hanya berkarya sendiri. Juga didalamnya gw bekajar pendelegasian ke yang lain. 85
Q : Ada lagi hal yang lain? 86
A : Ya, gw belajar bahwa secara Teorinya di jurusan cinemamtography tentang 87
Film Making ada 2; yaitu yang pertama; Pembuatan sebuah film yang kelasnya 88
untuk sebuah Festival, jadi ceritanya pasti bagus, teknik pembuatannya bagus, 89
aktornya yang berkualitas, jadi benar-benar mau tampilkan sebuah film yang 90
semuanya terbaik, terlepas dari dapat Award atau tidak. Lalu yang kedua, adalah 91
film yang dibuat memang tujuannya untuk menghibur, entertaintment saja. Jadi 92
kita nonton dapat menikmati dengan enjoy, mudah untuk dicerna. Berbeda dengan 93
film yang berkualitas festival, memang semuanya bagus, keren, tapi tidak mudah, 94
nontonnya harus berpikir, jadi nggak ringan. Biasanya film-film Holywood lebih 95
banyak yang dibuat untuk hiburan saja daripada yang ingin menyampaikan nilai-96
nilai moral secara mendalam. Nah, kaitannya dengan gw, akhirnya gw berpikir 97
kalo gw terlalu mendalami disisi ilmunya, gw kawatir nantinya film gw terlalu 98
idealis, terlalu seniman sesuai ilmu gw. sekalipun gw juga tetap punya dan 99
pertahankan idealisme gw. Itu bukan jalan gw. Yang gw mau adalah 100
keseimbangan; film-film gw tetap dengan nilai dan idealisme gw sebagai pekerja 101
seni, namun dapat menjadi sebuah hiburan bagi banyak orang. Itulah, that’s wahy 102
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
21
saat ini gw pilih terjun di Youtube aja. Kalaupun di Youtube, misalnya gw buat 103
film atau konten yang berat, yang sampaikan sosial issue yang berat, yang bahas 104
nilai-nikai, value, moral yang berat, itu sih bisa aja. Tapi akhirnya nggak akan 105
banyak orang yang bisa menerimanya, walaupun memang jadi sebuah film atau 106
konten yang bagus. Now, I choose to not go that way! Tapi choose di Youtube 107
dengan konten sebuah hiburan bagi banyak orang tetap ada Basenya, dan sill 108
Cinematographi juga. 109
Q : Anda juga aktif di Instagram memang sudah lebih dahulu “besar” di Instagram 110
atau ini adalah sebuah strategi untuk mempopulerkan video-video Anda di 111
Youtube? 112
A : Awalnya dunia digital video gw jalani itu, ya dari Youtube, mulai 2009 113
sampai 2013, gw buat konten-konten variatif dari intro, visual efek, lalu Vlog, 114
film-film pendek, nah hasilnya sampai 2013 hanya menyentuh sekitar 3000 an 115
follower atau subscriber saja. Kalau dalam dunia Sosial Media 3000 an itu belum 116
banyak, nah sejak 2014, Instagram mulai bisa menampilkan fitur video, yang 117
berdurasi 15 detik, dan sebelumnya applikasi Vine, juga menampilkan Fitur 118
Videonya yang berdurasi 6 detik. Waktu itu gw sangat termotivasi lihat video-119
video yang orang buat hanya dengan durasi 6 detik, lu bisa sampaikan sesuatu, 120
atau komedi lu dengan waktu yang sangat singkat. Wah, ini keren banget. Ini 121
membuat gw sangat tertantang, akhirnya mulai aktif di keduanya. Awalnya orang 122
bertanya; “kok kamu bisa punya follower banyak di Vine hanya dengan Video 6 123
detik saja?”, nah itu sesuatu yang magical. Apalagi setelah Instagram keluaarkan 124
fitur Videonya berdirasi 15 detik. Teman gw Bena Kribo waktu itu bilang; “wah, 125
ini bakal jadi besar”. Semula gw nggak sepakat karena di Youtube aja yang 126
durasinya 2 sampai 3 menit, rasanya sudah paling bagus. Ini hanya 15 detik? Tapi 127
karena teman gw ini terus mendesak akhirnya gw bikin juga konten 15 detik. Eh, 128
ternyata Impactful dan powerful juga, bayangkan di tahun 2014 kita akhirnya 129
bersama bisa buat Komunitas yang namanya Indovidgram; Indonesia Video 130
Instagram. Waktu itu setiap kali gw buat video yang 15 detik itu ternyata banyak 131
yang suka, terus jadi follower sampai di tahun 2014 – 2015, jumlah follower bisa 132
mencapai 600 ribu. 700 ribu, ini signifikan sekali, Tetapi hati gw tetap bukan 133
kesana sebenarnya, gw maunya tetap buat konten yang lebih panjang. Jadi 134
akhirnya dari semua follower di Instagram, gw drive ke chanel Youtube gw. Ke 135
mereka semua gw bilang “guys ini loh, gw juga punya konten bagus di Youtube”. 136
Nah, dari situlah akhirnya jadi jembatan sehingga Youtube gw bisa nyentuh 1 137
jutaan follower. Jadi awalnya gw promosi kurang jalan, terus waktu ikut ke 138
Instagram, ternyata laku, dan akhirnya dari sanalah Youtube gw juga laku. Kedua-139
duanya berjalan baik, antara Youtube dan Instagram. Sekarang gw mulai tinggalin 140
Instagram Video, karena sejak tahun lalu mereka mengeluarkan fitur video untuk 141
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
22
durasi 1 menit. Buat gw esensi fitur video pendeknya jadi hilang. Kalo 1 menit itu 142
sudah hampir seperti di Youtube, kontennya sudah cukup banyak buat Loe 143
menyampaikan informasi dan pesan, justru yang buat menarik justru video dengan 144
15 detik itu, tapi orang bisa ketawa dan terhibur. Akhirnya gw agak kendor 145
dengan Instagram, dan untungnya Youtube gw sudah lumayan seatle. So, gw 146
sekarang lebih fokus di Youtube. 147
Q : Coba kita lihat fenomena yang sekarang ini terjadi, sampai anak-anak kecil 148
sudah mulai rame-tame upload Vlog mereka. Sebagai Youtuber yang sudah lama 149
berkreasi dengan karya yang didasari niat dan hasilnya bagus, bagaimana 150
pandangan Ko Chandra? 151
A : Sebenarnya buat gw fenomena maraknya Vlogger-vlogger ini, ada baik dan 152
nggak baiknya. Sisi baiknya adalah Vlog itu sudah menjadi media yang powerful, 153
kuat sehingga Loe bisa menyampaikan apa aja disana. Bahkan terakhir ini bapak 154
Presiden kita juga menggunakan untuk sampaikan pesan-pesannya. Begitu 155
fenomenalnya “the idea of Vloging ini, mermbuat Presiden kita sampaikan satu 156
ide bagaimana jika Vlog ini menjadi sebuah kurikulum di sekolah, Pertama, ide 157
ini keluar dari Presiden, orang-orang mulai berpikir; Vlog itu apa? Dan nantinya 158
bisa jadi apa? Nah, disinilah yang menurut gw jadi salah. Gw kasih contoh seperti 159
ini; waktu Alan Mars, Penemu Mobil listrik pertama kali sampaikan idenya ke 160
publik, dia langsung dihujat; “mana mungkin ! dimana-mana mobil hanya bisa 161
jalan jika memakai bahan bakar bensin, solar atau tenaga matahari. Listrik kan 162
hanya untuk alat-alat elektrik di rumah”. Nah sekarang terbukti, mobil listrik jadi 163
harapan untuk masa depan, pengganti mobil berbahan bakar. Sama juga waktu 164
ada ide Vloging jadi salah satu Kurikulum sekolah, banyak orang merasa aneh, 165
tapi bisa saja bahwa ini akan jadi satu kebutuhan penting di masa mendatang. Gw 166
percaya kalau Vlog punya kekuatan yang mendobrak seperti itu, hanya saat ini 167
belum kelihatan saja kekuatannya. Jadi hal negatifnya adalah bahwa freedom of 168
expression atau kebebasan berekspresi seseorang melalui Vlog ini menjadi tidak 169
terkontrol, Sehingga mereka bisa membuat konten yang terserah mereka tanpa 170
mengingat batasannya dan dampaknya bagi orang lain. Karena setiap orang di 171
dunia internet saat ini dapat saja mengunggah hal-hal yang tidak dapat 172
dipertanggung jawabkan; negatif dan merusak mental penontonnya atau yang 173
positif. 174
Q: Tiap YouTuber punya warnanya sendiri-sendiri. Menurut Ko Chandra 175
Tim2One-Chandra Liow itu warnanya apa? 176
A : Warna yang TIM2ONE bisa kasih menurut gw personally gw pengen bisa di 177
cap sebagai YouTuber-Film maker atau visual guy of YouTube. Sosok yang 178
handal dalam film making meskipun bukan yang terhandal tapi itu dunia gw. Itu 179
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
23
dasarnya, tetep yang ingin TIM2ONE provide di YouTube Indonesia adalah 180
saluran yang kontennya positif. TIM2ONE itu punya tugas, ketika sosial media 181
bebas, ada yang buruk ada yang baik, kita bisa menjadi penyeimbang untuk ga 182
semuanya jadi buruk gitu. Kita bisa aja bikin konten yang eksplisit tapi bukan itu 183
jalan kita. 184
Dan kita juga ingin menjadi konten yang menghibur yaitu genre komedi. Orang 185
Indonesia sampai saat ini masih prefer genre komedi dibandingkan genre lainnya. 186
Contohnya film Indonesia. Film kan sama-sama audio visual. Film di Indonesia, 187
dari segi angka, yang paling banyak ditonton orang Indonesia sepanjang sejarah 188
adalah Film Warkop DKI Reborn yang release tahun 2016 yang ditonton 7-8 Juta. 189
Lalu, posisi kedua adalah film Laskar Pelangi yang genrenya drama 4-5 juta 190
penonton. Dari sini kita bisa tau kalo orang Indonesia lebih memilih genre komedi 191
dibanding drama. Ketika semua suka komedi kenapa gw ga bikin konten komedi 192
juga biar banyak yang suka dan relateable. Jadi TIM2ONE itu bikin video-video 193
yang komedi namun juga ada unsure sinematografinya. 194
Q: Sebagai seorang kreator konten, pengertian Vlog dari seorang Chandra Liow 195
itu apa? 196
A: Dari jaman ke jaman pengertian Vlog itu ganti-ganti menurut gw. Pertama, 197
Vlog itu ketika lu taruh kamera diatas meja lalu lu ngomong di depan kamera itu 198
bebas. Sekarang definisinya adalah lu rekam keseharian lu dengan bawa kamera 199
itu kemana-mana. Vlog itu sebenarnya sama aja kayak blog. Di blog lu bisa tulis 200
review¸cerita fiktif, atau curhatan. Jadi sama aja kayak di YouTube, vlog sama 201
kayak blog tapi bentuknya video. Orang bikin cerita fiktif sesuatu di Internet bisa 202
jadi vlog, curhat tentang kesedihan juga bisa jadi vlog, isinya mengajarkan 203
pendidikan juga bisa disebut vlog. Jadi pengertiannya variatif. Vlog itu konten 204
video di Youtube dimana mereka bisa menyampaikan berbagai hal yang ingin 205
disampaikan. Tidak spesifik di satu jenis video disebut sebagai Vlog. Jadi apa saja 206
kontennya bisa disebut sebagai vlog. 207
Q: Sejak kapan ko Chandra melihat YouTube sebagai lahan profesi? 208
A: Dari tahun 2014 sebenarnya. Itu saat nama YouTube dikenal orang-orang 209
Indonesia. Karena di tahun 2013 nama YouTube belum banyak dikenal. 210
Q: Di YouTube ada do and don’ts, sebagai seorang kreator konten itu apakah 211
terbatasi dengan protokol YouTube? 212
A: Awalnya YouTube ingin membuat YouTube sebagai media untuk berkarya 213
dan mendapatkan uang. Di YouTube kan ada yang namanya Adsense. Jadi setiap 214
video yang diunggah pasti ada iklan yang disediakan YouTube. Seiring 215
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
24
berjalannya waktu tawaran dari brand kepada kreator konten itu makin banyak. 216
Semua brand ingin mengiklankan produk mereka di YouTube. Dan yang paling 217
utama kenapa mereka mau beriklan di saluran kreator konten adalah karena jaman 218
sudah berubah. Mereka harus mencari cara untuk stay relevant untuk itu mereka 219
choose untuk beriklan di kreator konten agar bisa menyasar banyak generasi 220
millennial yang menjadi pemakai media sosial yang terbanyak. Kita TIM2ONE 221
dapat kesempatan untuk bekerjasama dengan brand-brand itu. Kita dapat duit dari 222
Adsense kita dapat duit juga dari kerjasama brand. 223
Nah poin pentingnya adalah meskipun kita bekerjasama dengan brand bukan 224
berarti kita hanya sekedar sponsor. Kita punya prinsip kalau brand ingin beriklan 225
di YouTube kita mereka ga bisa pakai cara mereka untuk beriklan. Kita punya 226
cara sendiri. Kalau brand mau beriklan dengan cara hard selling itu ke YouTube 227
Ads aja. Dan itu yang menjadi batasan kita untuk menerima tawaran brand karena 228
kita idealis. 229
Nah, kalo masalah protokol di YouTube, itu persenan Adsense diturunin. Kita 230
belum tau algoritmanya bagaimana tapi banyak kreator konten ngerasain kalo 231
Adsense semakin turun. Tapi kita ga bisa ngeluh juga, karena YouTube 232
melihatnya kita mungkin udah dapet duit dari brand dan YouTube tau lalu 233
makanya mungkin diturunin. Sekarang gw ngerasa nerima aja asal masih ada 234
wadah untuk mengunggah karya kita dan masih bisa bekerja sama dengan brand. 235
Q: Ada pengalaman Ko Chandra meleburkan idealisme TIM2ONE dan brand saat 236
ingin beriklan di saluran YouTube TIM2ONE? 237
A: Brand itu terbiasa beriklan di TV yang mana dari segi ngiklan, kalo kita 238
nonton suatu acara pasti ada iklan dulu. Jadi kita mau ga mau harus nonton iklan 239
tersebut. Jadi iklan di TV itu seperti menunjukkan secara vulgar kegunaan 240
produknya dan jelas-jelas meminta penonton untuk membelinya. Kalo di 241
YouTube kan beda. Di media sosial kita kan bebas memilih. Nonton video di 242
YouTube kita kan ada andil untuk skip video yang misal panjangnya 10 menit kita 243
bisa nonton dari menit ke 8. Jadi kalau di YouTube iklan formatnya sama seperti 244
di tv, kan besar kemungkinan bisa-bisa iklannya ga keliatan sama sekali. 245
Nah pengalaman kita, kita pernah kerjasama dengan suatu brand. Ketika kita 246
syuting udah jadi, storyline udah jadi. Nah mereka kasih masukan kalo produk 247
yang di iklankan diminta untuk ditunjukkin bener-bener di kamera. Padahal secara 248
natural kan orang ga ada yang megang produk gimana banget. Dan itu ngeganggu 249
juga. Mereka pengennya produknya keliatan banget di kamera. Jadi tidak terkesan 250
natural. Jadi sekarang, setiap kali kita ada kerjasama dengan brand kita kasih tau 251
dari awal kepada mereka kalo kita punya cara sendiri untuk mengiklankan produk 252
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
25
kalian di kita dan jamin produk kalian dikemas agar relevan dengan penonton 253
kita. Kalau tidak mau ikutin ya jangan iklan di Youtube kita. 254
Q: Gimana perasaan ko Chandra membaca komentar yang jahat? 255
A: Sekarang ini sih sebenarnya udah ga heran. Sosial media kan kita bisa 256
berinteraksi dengan orang tanpa tatap muka. Ini yang gw sayangkan sih, 257
menggunakan sosial media untuk ngata-ngatain orang. Pertama kali gw dapet 258
komentar hateful, waktu gw masih sendiri ya, itu gw sampe ga mau bikin video 259
YouTube lagi rasanya. Itu video vlog pertama gw tahun 2012, judulnya thank you 260
my friend. Video ini isinya rasa terimakasih gw buat temen-temen yang surprise-261
in gw. Nah satu komentar ini gw masih inget bunyinya, ‘ini cina ngapain sih, ga 262
penting’. Dan pertama kali gw dibeginiin di YouTube untuk pertama kali, gw 263
ngerasa apa dunia YouTube sejahat ini kalo iya mah gw ga kuat. Dan, untuk gw 264
upload video yang kedua, gw baru bisa upload vlog lagi lima bulan berikutnya. 265
Dan untuk dunia media sosial jeda lima bulan kan lama banget ya. Dari sini gw 266
belajar komen hate ga perlu ditakutin dan ini hanya sebuah komentar dan datang 267
dari seseorang yang ga bakal lu temuin juga. Dan kalo ketemu juga mereka ga 268
bakal ngomong juga hal seperti itu. 269
Dan gw juga udah cukup kebal, gw sama tommy akhirnya ngeliat komen-komen 270
seperti ini untuk hiburan. Dan fenomenanya komentar seperti ini datang dari anak-271
anak kecil yang masih polos dan mereka sepolos itu mengeluarkan kata-kata hate. 272
Kalo lebih tua kan pasti ga bakal posting sesuatu yang sekanak-kanakan itu. Kalau 273
mau ngatain boleh aja asal ada maksud tujuan. Dijelasin kenapa ga suka gitu. 274
Makanya kalau kita baca komen hate kita klik akunnya kita tau oh ini bocah. 275
Q: Ko Chandra pakai Analytic tool ga untuk tahu tren-tren saat ini yang banyak 276
diminati penonton ko Chandra? 277
A: Nah, video TIM2ONE kebanyakan video yang pengen kita bikin. Bukan video 278
yang harus kita bikin karena lagi tren. Ini juga termasuk fenomena menarik. 279
Ketika kita bikin video di social media, kalau pengen bisa relevan dan ditonton 280
banyak orang ya bikin video yang bahas sesuatu lagi tren. Tapi kalau kita 281
TIM2ONE kita punya konten yang sama sekali ga banyak dibahas tapi karena kita 282
pengen bahas kita bikin. 75% video di TIM2ONE yang kita emang pengen bikin 283
dan 25% video yang emang di demand sama penonton kita. Jadi persentasenya 284
lebih banyak video yang emang pengen kita bikin. 285
Q: Waktu ngeliat komentar banyak pengen minta video QnA dan Draw My Life 286
misalnya, ko Chandra sempat konsiderasiin ga kemauan audiens? 287
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
26
A: misal orang demand seperti itu ya karena masih relevan dari kepengenannya 288
kita, kita bisa bikin tapi dikemas dengan berbeda. Biasanya YouTuber rata-rata 289
pada bikin QnA kamera taruh di kamera trus kita jawabin pertanyaan didepan 290
kamera udah itu tok. Nah kalo kita came up with an idea, gimana kalo kita bikin 291
QnA the movie. Jadi kita bikin QnA di brown canyon Semarang dan kita bikin 292
diawalnya kayak film gitu. Kita kasih unsur yang beda. Kita syuting tanya jawab 293
tapi backgroundnya gunung gitu dan kita bikin semacam short film gitu juga. 294
Karena kita ga pengen jadi orang yang disuapin doang, orang demand QnA 295
yaudah kita jawab sambil duduk di sofa gitu aja. 296
Q: Gimana Ko Chandra dan tim membuat saluran YouTube yang lebih menonjol 297
dari saluran yang lainnya? 298
A: bikin sesuatu yang berbeda aja sih. Panji Pragiwaksono pernah bilang di salah 299
satu tur standup comedynya ‘sedikit lebih beda lebih baik daripada sedikit lebih 300
baik’. Misalkan kayak gini, kalo filosofi yang Panji bilang. Jadi ada perusahaan 301
headset bikin produk warnanya item dan mereka berlomba-lomba ningkatin 302
kualitasnya, sedangkan iphone ngeluarin headset yang warnanya putih. Jadi 303
semua tau kalo headset warna putih itu punyanya iphone. Sama halnya dengan 304
QnA yang dibahas sebelumnya, kalo orang pada duduk di sofa, ya kita kemasnya 305
dengan background gunung-gunung sambil ada short filmnya. 306
Q: Apa tantangan terberat survive di YouTube? 307
A: Tantangan terberatnya sih di konten. Karena gini, seiring berjalannya waktu 308
kita butuh ide untuk bikin video. Dan makin banyak juga YouTuber baru dan 309
semakin banyak video yang keluar dan semakin banyak jug aide berkurang. Jadi 310
sebelum kita bikin video kita riset dulu video seperti ini udah ada yang bikin 311
belum. Sebelumnya waktu YouTuber belum banyak, kita masih leluasa. Tapi 312
ketika makin banyak kita makin mengerucut ke konten yang kita mau bikin. Jadi 313
ga banyak variasi lagi. Jadi kita ga bisa meningkatin kuantitas tapi kita lebih 314
naikin kualitas bedanya dimana. Lebih kayak nunggu nyari momen yang beda apa 315
baru kita upload. 316
Tantangan kedua maintain subscriber dan viewer. Kita lihat nih fenomena Raditya 317
Dika , dengan subscriber 2,5 juta tapi viewnya beda sama kita, kita lebih banyak. 318
Jadi kadang emang patokan subscriber bukan berarti viewer banyak. 319
Q: Apa yang menjadi keputusan ko Chandra membuat sebuah tim untuk 320
mendukung produksi? 321
A: Kenapa gw jadi butuh tim. Karena basednya ya film making. Kita butuh grup 322
butuh orang lain. Ya manusia kan butuh yang lain. Dan gw ngerasa sebagai 323
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
27
seseorang yang merasa punya banyak kemampuan dari segi film making, gw bisa 324
aja syuting sendiri, direct sendiri, acting sendiri, edit sendiri. Bisa aja jadinya 325
bagus, tapi butuh waktu 6 bulan. Sedangkan di media sosial kan semua serba 326
cepat. Untuk itu gw butuh tim. 327
Sampai sekarang gw belum nemu sih style editing yang sama dengan gw dan skill 328
kamera yang sesuai style gw. Sebagai seorang content creator yang butuh bikin 329
konten ya memang harus mendelegasikan dan ngebuat hasilnya 80-90% dari yang 330
lu mau. Itu common, proses syuting film di Hollywood juga gitu. Misal Spielberg 331
punya ide film ideal yang dia mau, tapi kan dalam tim sebanyak itu gabisa kerja 332
satu otak saja. Jadi ya gitu. 333
Q: gimana ko Chandra ngebangun relasi dengan kreator konten lainnya? 334
A: Kita sih interaksi biasa aja. Gw orangnya lebih kayak spectator aja. Orang 335
yang mantau aja sesama kreator konten dan ga perlu jadi seseorang yang 336
mengelu-elukan kreator konten lainnya. Awalnya gw begitu tapi karena udah 337
deket jadi udah ga begitu lagi. Kita interaksinya biasa aja. Ga perlu komen-komen 338
muji lagi. Kita mantau aja. Misal mereka butuh support collab, misal bikin video 339
baru atau minta di mention, misal Skinny Indonesian bikin series The Agency ya 340
kita bantuin collab dan mention di sosmed kita. 341
Q: Dari skala 1-10 seberapa besar pengaruh YouTube di kehidupan ko Chandra? 342
A: Hmm menarik. Kalo dari 1-10 itu 7 lah dari 10. Jadi, mungkin di tahun 2015 343
gw ada di skala 10. Tapi in the end, jaman ini ga selamanya di YouTube. Dulu 344
Friendster hype banget sekarang ilang, facebook juga kita ga aktif banget pake itu. 345
YouTube akan seperti itu. Gw harus survive di media-media lain selain YouTube. 346
Puji Tuhan tahun 2015 akhir gitu dapet tawaran main film berkat dari bikin video 347
di YouTube. Kenapa gw sepakat untuk main, karena gw ga bisa selamanya di 348
YouTube. Akhirnya main film. Dan setelah itu dapet lagi nih tawaran main-main 349
film lagi. Akhirnya gw dapet backup juga nih dari dunia ini untuk bertahan hidup. 350
Akhirnya gw juga mau keluarin lagi side of belajar tentang acting juga untuk bisa 351
main film juga ketimbang belajar untuk bikin-bikin video di YouTube terus. Dan, 352
itu sih. Kedepan gw juga harus siapin juga sosial media lain yang punya prospek 353
lagi. Ga bisa 10/10 lagi nih di YouTube. 1 dari 10 dipakai buat liat sosial media 354
lain, 1 dari 10 dipakai untuk main film juga, 1 dari 10 dipakai untuk start bisnis 355
gitu misalkan. 356
Q: Kunci kesuksesan di YouTube gimana? 357
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
28
A: Semua ga dateng dengan instant. Gw mulai tahun 2008 dan breakthrough baru 358
6 tahun kemudian. Tapi banyak cara sih untuk sukses. Intinya bikin konten yang 359
berbeda. Ga perlu punya kualitas video yang bagus, alat yang canggih, kalo 360
konten lu beda in the end akan naik sendiri. 361
Q: Pernah bosen ga di YouTube? 362
A: bosen pasti pernah. Karena bosen itu butuh. Ketika gw berkarya di sosial 363
media YouTube in the end gw bakal bosen. Dulu gw suka banget bikin video tipe-364
tipe. Wah ini formula yang bagus nih viewnya banyak. Tapi gw bosen akhirnya 365
gw beralih ke skit komedi kayak sama Arap bikin video tepok nyamuk. Bosen itu 366
butuh juga untuk bikin konten yang baru. 367
Q: Pernah ada gesekan ga ko dengan rekan sesama tim? 368
A: kerja tim itu ketika kita nyatuin 5 otak. Dan gw sendiri udah siap selek siap 369
berantem kalo ada project bareng-bareng. Yang gw siapin adalah gw juga bilang 370
ke yang lain kalo kita kedepankan solusinya jalan lainnya bukan siapa yang 371
berantemnya paling hebat yang ngambeknya paling lama. Biasa kita berantem ya 372
selesainya cepet, karena ada kerjaan yang harus dikerjakan. Dan terbuka juga ga 373
diem-dieman katakan masalahnya. 374
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
29
Transkrip Wawancara II
Narasumber : Chandra Liow (TIM2ONE-Chandra Liow)
Lokasi : Kantor TIM2ONE, Apartemen Scientia Garden, Gading Serpong
Waktu : Senin, 16 Juli 2017/ 13.00 – 15.00
Q : Question
A : Answer
Q : Pernah ga mendapatkan komentar yang baik dari subscriber? Bagaimana 1
perasaan koko mendapatkan komentar yang baik dari mereka? 2
A: Jadi gw pun pernah mendapatkan komen, jadi gini di sosial media kita dapat 3
variasi komentar baik buruk. Tapi yang ini tu level baiknya bener-bener kritis detail 4
bahkan mereka jabarin. Gw pun pernah mendapatkan komentar, kalau dari siapanya 5
kurang taunya, soalnya kalau di sosial media kan orang suka pakai bukan nama asli. 6
Jadi gini salah satu video yang pernah gw bikin yaitu video klip gapapa jelek yang 7
penting sombong dia mengapresiasi karya ini dengan berkomentar, pertama dia 8
berkomentar soal arti dari videonya. Tapi yang unik adalah dia berkomentar secara 9
detail menit detiknya kesalahan yang ada di video itu. Jadi kayak gitu ada di sosial 10
media ya. jadi mereka jabarin satu sampai sembilan poin waktu itu detik detik 11
kesalahan yang menurut gw agak..agak…gimana ya agak ngabisin waktu sih 12
sebenernya sih. Tapi balik lagi, kalau dipikir-pikir ini orang ga cuman sekedar 13
komentar nih tapi dia juga ada pedulinya sampai dia mau komentar. Banyangin bikin-14
bikin tulisan kayak gitu ga gampang kan. Mau ngejabarin kayak gitu kan ga gampang 15
kan. Ga kayak simple comment “nice” atau “good” gitu. Tapi mereka ambil waktu 16
untuk mengomentari dan ngejabarin. Pertama yang gw rasain, ini ngapain sih 17
ngabisin waktu. Tapi kalau dipikir-pikir kenapa mereka mau bikin ini. Akhirnya gw 18
jadiin input sendiri. “ohh…ok ini berarti niat orang nih, kenapa gw ga terima seniat 19
itu juga untuk kedepannya. Karena komen ini beda dari yang lain-lain. Kenapa harus 20
gw bedain juga gitu kenapa gw singkirkan. Mending gw tanggepin aja karena ini 21
salah satu komen beda juga. Mending gw pake itu untuk pikirin kesalahan kedepan. 22
Itu kan video klip. Lalu, gw bikin video klip di korea bercerita tentang mannequin 23
challenge song dan kesalahan kesalahan yang pernah dijabarin dikomentar di video 24
klip yang dulu gw pake lagi untuk jadi recover untuk video clip selanjutnya. Sekali 25
lagi itu jadi pembelajaran sih untuk kedepan bisa lebih baik lagi pastinya. Bukan 26
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
30
ngerasa komentar kayak gitu ngabisin waktu tapi justru mereka niat dan akan 27
membangun juga untuk next next video. 28
Q: Sebagai kreator konten bagaimana cara koko agar dapat dicintai oleh 29
penontonnya? 30
A : Konten kreator, konten yang mereka bikin itu ada dua faktor yang audiens bisa 31
cintai. Itu adalah kontennya atau ga kreatornya. Jadi dibagi dua. Ada konten kreator 32
yang fokus bikin konten begitu mereka semacam tidak peduli agar dirinya dicintai 33
oleh audiens jadi kayak emang pure bikin konten tok dan kontennya aja yang 34
disukain. Kayak misalkan ada satu contoh devin supertramp itu youtuber dari luar. 35
Dia bikin karya video visual keren, visual story telling menarik tapi dia ga pernah 36
nunjukkin dianya. Dia maunya begitu dia maunya fokus kontennya aja. Adapula 37
kreator yang mau dicintain, as in merekanya sendiri. Jadi dampaknya gini mereka ga 38
terlalu mikirin konten. Tapi lebih nunjukkin personality yang bisa dicintai. Karena 39
emang milenials jaman sekarang lebih gampang terinfluence dengan dua hal tersebut. 40
Mencintai kontennya atau mencintai yang bikin atau kreatornya. Fenomena kayak 41
gini itu banyaknya terjadi di dunia vlogging. Karena vlogging kan adalah one-way 42
dari mata lu liat ke laptop dan kreator liat ke kamera jadi ya ooo one-way dan disitu 43
adalah saat dimana audience yang nonton bisa merasakan personality dari kreator 44
tersebut. Nah kalo dari koko sendiri, gw prefer untuk balance keduanya. Karena balik 45
lagi kalo kita fokus ke kontennya, itu lama-lama akan pudar juga karena ga 46
selamanya kontennya itu terus bagus gitu loh. Tapi kalau kita bisa balance untuk 47
bikin konten yang oke dan kita bisa jadi personality yang oke juga, itu akan sangat 48
support satu sama lain. Mereka akan bilang, ‘’wah konten Chandra bagus nih”, 49
“Chandra siapa” “Chandra yang ini nih dan dia kontennya juga bagus loh”. Daripada, 50
“eh ini kontennya bagus loh”, “tapi Chandra siapa?”, atau ga “mereka bangun 51
personality yang bagus dan nunjukkin talent, cara ngomong, atau personality yang 52
bagus tapi mereka bikin apa. Jadi gw lebih prefer choose both way dan balance kedua 53
hal tersebut, jadi orang suka konten gw dan suka gw as in personalitynya yang gw 54
bangun di channel gw. 55
Q : Bagaimana cara koko menunjukkan kepedulian kepada penonton setia? 56
A : Ada banyak cara sih. Kayak cara simple mereka itu termasuk dunia sosial media 57
yang mereka demenin banget adalah interaksi. Jadi interaksi sesimple dengan bales 58
komen mereka udah bisa dibilang ‘wah gw dilihat dong sama yang gw tonton’. Jadi 59
itu satu sih cara yang paling simple. Dan adalagi cara simple di dunia sosial media 60
terutama instagram ada fitur ‘direct message’ atau DM kan ga bisa dilihat semua tapi 61
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
31
ada baiknya dari gw sendiri itu bukannya gamau reply semua dan gabisa juga reply 62
semua jadi selipin 10-20 persen dari isi DM gw bales terus say thanks udah gitu. 63
Karena takutnya kalau berlebihan juga ga baik juga. Interaksi berlebihan dengan 64
audience gitu. Jadi ya, harus dijaga lah ekslusifitasnya. Lebih dari itu bisa lewat 65
giveaway gitu. Gw pernah giveaway sebuah kamera dan gw mikir kalau cuman kasi 66
doang mungkin kurang cukup juga. Jadi ada cara lain setelah gw kasih giveaway 67
barang atau sesuatu dengan para audience itu gw minta semacam feedback atau 68
responnya trus mereka bikin video dan videonya gw share di instagram, di sosmed 69
yang lain, di youtube gw. Pertama biar apa ya biar audience yang lain tau gitu kalau 70
itu real ga bohongan karena kan sosial media kan bahaya kalo soal hoax kemana-71
mana. Sekaligus itu jadi poin plus ke yang udah dikasih, karena dia bakal ‘oh gw ga 72
cuman dikasih, tapi yang ngasi kasi gw love yang lebih’ karena kan gw share 73
videonya di platform-platform yang gw pakai dan gw say thanks juga dan itu juga 74
tunjukkin ke banyak orang gitu. Jadi mereka jadi akan merasa tersentuh. Jadi creator 75
itu soal bagaimana menerima dan memberi aja sih gitu, 76
Q : Kenapa sebagai konten kreator harus menjaga eksklusifitas dengan audiencenya? 77
(jarak interaksi) 78
A : Menurut gw itu penting ya eksklusifitas kepada audience. karena gini, bukan 79
maksudnya semacam memanfaatkan gitu. Ini agak sensitif. Karena, seorang konten 80
kreator membuat konten agar dapat dinikmatim banyak orang gitu kan. Tapi ketika 81
seseorang konten kreator terlalu deket dengan audincenya let say misalkan suatu hari 82
dia bales komen trus jadi lanjut ke DM akhirnya jadi makin lama makin panjang 83
makin lanjut terus. Bukan maksudnya jadi love ya tapi jadi lanjut terus lama-lama 84
unsur elemen excitementnya jadi ilang jadi biasa udah jadi kasual. Jadi konten yang 85
dibikin pun ga kerasa kayak ‘oh si Chandra gw udah tau kok kontennya gimana’ jadi 86
ga ada spesial lagi karena udah sering interaksi. Jadi levelnya bukan maksudnya ga 87
mau ngasih tapi mungkin level interaksinya jangan 100% ke orang tersebut tapi 88
kayak 20%-30% ditahan dulu. Jadi biar mereka tetep excited sama karyanya yang 89
dibikin ketimbang karena udah tau orangnya jadi biasa aja. Jadi sayang kan. Buat apa 90
bikin konten kalo mereka pemikirannya biasa aja akhirnya itu yang menurut gw 91
ekslusivitas penting. 92
Q : Bagaimana tanggapan orang tua ko Chandra terhadap keputusan ko2 untuk tidak 93
melanjutkan kuliah? Bagaimana reaksi koko terhadap tanggapan dari mereka? 94
A : Kalau respon dari orang tua sebenarnya ini lebih ke background juga kali ya 95
karena emang my father bokap gw juga ga finish kuliah. Jadi gini bokap gw adalah 96
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
32
seorang yang lulus SMA, masuk kuliah tapi di kuliah dia udah nemuin jati diri, udah 97
nemuin cara dia untuk bisa settle ke depannya. Jadi kuliah ga dilanjutin. Otomatis, 98
secara psychology gitu kan untuk anaknya ada misalkan menemukan hal yang sama 99
yang dilakukan contohnya gw ini otomatis yang gw rasain perasaan suportif. Kalau 100
dari segi bokap ga terlalu takut ga terlalu was was. Karena udah ada background gitu 101
dan gw bisa approve juga, untuk punya alasan untuk ga lanjutin kuliah. Akhirnya 102
diterima sama bokap gw. Tapi kalau dari nyokap, nyokap juga background yang 103
jomplang dari nyokap gw sih. Nyokap gw emang lulus kuliah. Dan, ibaratnya seorang 104
ibu pengen anaknya lulus tapi disini yang jadi cukup struggle antara gw dan nyokap 105
gw karena ga segampang ngelobiin bokap karena background kita sama. Nyokap gw 106
pengennya lulus, tapi as time goes by gw bisa ngelobiin nyokap gw dengan progress 107
dan proses yang gw jalanin gitu. Dengan lebih tepatnya dengan bukti. Makin lama 108
makin lama ya mulai suportif juga dua-duanya karena emang, proses saat dimana 109
nyokap gw ga terima gw juga yang ga ngomel ngomel atau gimana. Gw stop ngomel 110
gw dengerin aja sambil gw buktiin kalo gw bisa jalanin tanpa selesain kuliah. Kalau 111
dari kakak adek juga mereka suportif juga. 112
Q : Bagaimana komunikasi koko dengan tim koko? 113
A : Pertama tim2one bukan purely production house bukan purely perusahaan tapi 114
tim2one ada Chandra liow, Chandra liow butuh bantuan, gw pun minta tolong ke 115
rekan-rekan yang lain untuk bisa bantu juga channel youtube tim2one untuk 116
production-production atau segala macem. Emang basednya level kita tu bukan kayak 117
level bos dan karyawan. Dari segi pertama, dari segi umur rata-rata umur kita sama 118
semua. Trus dari segi pertemanan. Bukan karena gw bos dan mereka karyawan trus 119
ga interaksi atau kurang interaksi karena mereka harus fokus kerjaan, engga. Jadi 120
mereka emang lebih tepatnya kita tim yang tugasnya mengerjakan sesuatu bareng-121
bareng. Dan ga ada posisi-posisi level contohnya gw ngga. Semua punya porsi 122
kerjaan masing-masing. Kayak gw pernah bilang kan, tim itu ada ya berantem 123
berantem, tapi karena profesional, udah tau, sebentaran udahan. Kita sama sekali ga 124
banyak bounderies dalam kerjaan karena kita semua sama. 125
Q : Bagaimana koko memaknai YouTube? (kreator konten menggunakan Youtube 126
untuk mengunggah konten yang mereka mau/sukai) 127
A : Kunci utama sebelum gw bikin sebuah konten gw harus suka dulu dengan apa 128
yang gw bikin. Jadi emang that’s why media youtube itu muncul. Kayak kalo gw 129
nonton tv gw ga bisa minta apa yang gw suka apa yang gw mau nonton, program 130
disajikan oleh tv itu. Kalo di youtube, dari segi audience mereka ke youtube untuk 131
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
33
cari yang mereka mau. Itu sama halnya dengan konten kreator juga, karena ada 132
Youtube mereka bisa bikin apa yang mereka mau. Dengan bikin yang gw mau ini, itu 133
udah jadi rekreasi dan refreshment buat gw ketimbang harus disuapin kayak 134
contohnya gw ada kerjaan dari TV atau dari yang lain. Tawaran untuk masuk show 135
mereka jadi bagian dari acara, jadi kayak Hostnya itu pasti diatur kan kayak kerjaan 136
aja. Tapi kalo disini gw ga ngerasa kayak kerjaan. Passion gw di video, gw sukanya 137
nyampein sesuatu lewat audio visual jadi setiap selesai video setiap selesai upload aja 138
deh perasaan lega perasaan seneng itu selalu kerasa ketimbang udah ditonton atau 139
belumnya ya jadi kayak pas upload aja feeling leganya itu dan senengnya udah 140
kerasa. 141
Q : Pernah kasih video tips and trick? 142
A : Pernah. Ini balik lagi ke demand para penonton ini untuk minta workflow syuting 143
tim2one itu gimana sih. Gw pernah upload video ‘bagaimana membuat video 144
Youtube yang baik dan benar’. Itu disitu gw tunjukkin detail workflownya dari awal 145
pembuatan ide itu dapetnya darimana. Oh ide dapetnya dari hal-hal yang pengen kita 146
bahas, hal hal yang relateable next adalah pembuatan skrip bikinnya gimana 147
formatnya gimana terus balik ke rehearsal sebelum syuting penyampaian skripnya 148
gimana dan juga perubahan sebelum syuting. Lalu syuting jalan trus post production 149
gimana, pake software apa, kenapa editnya begini, kenapa warnanya begini, itu 150
pernah gw share dan audience demen banget dan mereka sangat mengapresiasi hal 151
tersebut karena mereka tunggu-tunggu. Kayak mereka bisa tahu rahasia dapur dan 152
mereka menerima itu. 153
Q : Pernah ekspektasiin videonya viral? 154
A : Susah mengekspektasikan sebuah viral sih, tapi kalau dibilang formula yang work 155
out untuk membuat viral gw pernah jalanin. Jadi salah satu videonya yang pakai 156
formula buat viral adalah waktu bikin mannequin challenge song jadi bagaimana 157
fenomena waktu itu ada temen gw kemal palevi dia ngeluarin kata-kata lucu ‘yoooo’ 158
dan diomongin banyak orang. Nah itu unsurnya gw pakai di video mannequin 159
challenge. Ditambah dengan viralnya yang lagi jalan mannequin challenge. Jadi itu 160
formulanya otomatis pasti banyak yang nonton. Tapi kalo yang dibilang purely viral 161
itu video klip gapapa jelek yang penting sombong. Itu purely viral karena bukan tren 162
dari awal, itu purely original dari lagu yang kita bikin, ga ada dimana-mana, bukan 163
sebuah cover. Tapi elemen viral juga mulai kerasa mulai dari lagu ini jadi. Pertama 164
dari titlenya yang ada unsur formula viral yaitu misleading title. Tapi kadang 165
misleading disini maksudnya bagus bagus. Kayak yang gw bikin, ‘gapapa jelek yang 166
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018
34
penting sombong’. Pertama kali orang denger kata-kata itu kayak ‘apaan sih ini udah 167
jelek sombong gitu’ ya kan. Mereka nangkepnya langsung yang negatif. Tapi gw 168
bikin jadi lagu biar orang tau ada sisi lain dari title yang pengen gw jelasin judul lagu 169
itu untuk mereka tertarik untuk nonton. Dan akhirnya banyak juga yang ke gaet dan 170
mereka dapet kalo artinya bagus. Pasti tiap bikin karya awalnya jelek, tapi next 171
kedepan harus tunjukkan. Adalah sebuah hal yang sah untuk menunjukkan talent kita. 172
Setelah video muncul ga ada support dari mana-mana dari kita sendiri, itu tembus 12 173
juta penonton. 174
Pemaknaan Kreator Konten..., Nissy Ariana Meinard, FIKOM, 2018