hots (high order think skill) pengembangan basis pemikiran...

2
Berbicara mengenai perkembangan pendidikan serasa tidak akan ada habisnya. Seiring dengan perkembangan zaman maka berkembang pula wawasan tentang bagaimana meningkatkan dan mengembangkan pendidikan di Negara kita tercinta. Salah satu ide yang mungkin bisa dijadikan sebagai refleksi dalam menyusun komponen pembelajaran yang dilakukan guru pada umumnya. Pada kesempatan kali ini saya sedikit memaparkan apa yang dimaksud dengan High Order Think Skill (HOTS).Kalau diterjemahkan dalam bahasa indonesia istilah di atas menjadi Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) maksudnya HOTS merupakan opsi untuk trobosan bagaiaman meningkatkan dan mengembangkan kualitas pendidikan masa depan. Sebenarnya dalam pembahasan artikel saya ini HOTS yang dijadikian sebagai landasan meliputi: HOTS pengembangan kurikulum, pemilihan metode, pemilihan bahan, dan pengembangan instrumen penilaian.Tetapi dalam saya khususkan pada proses penyusuan komponen pembelajaran yang meliputi kurikulum, guru, peserta didik, metode, bahan ajar, media atau sumber belajar dan asesmen. Menurut Prof. Dr. Sudarto (Mantan Dirjen Pendidikan Dasar) mengatakan yang mempengaruhi siswa dan guru dalam kegiatan belajar dan mengajar adalah “Model Tes”. Kaitannya dalam komponen pembelajaran, tesmerupakan bentuk asesmen yang nantinya bisa diwujudkan dengan nilai. Dengan deimikian asesmen merupakan bagian komponen pembelajaran yang tentunya harus desain dengan sebaik mungkin. Yang menjadi momok saat ini yang dirasakan oleh peserta didik yaitu tes atau ujian apalagi akan dilaksakanya UN. Banyak siswa yang stres memikirkan hal demikian. Bagaimana menciptakan ujian akhir nasional yang asyik dan menyenangkan, tidak ada istilahnya ujian menyenangkan sampai saat ini yang dirasakan oleh peserta didik tetapi malah mencengangkan. Opsi bagaiamana cara menciptakan ujian khususnya UN yang asyik dan menyenangkan ada opsi yang mungki bisa diambil hikmahnya yaitu siswa disuruh mengerjakan ujian dengan membawa berbagai referensi dan boleh dikerjakan tidak hanya di dalam kelas tetapi dilingkungan sekolah juga diperbolehkan. Dengan syarat siswa mampu memjawab soal-soal dengan berbagai referensi dengan waktu yang telah ditentukan. Tentunnya kalau kita mengatakan berbagai referensi maka soal yang disuguhkan adalah essai. Dengan pembiasaan sebelumnya jika ujian dilakukan demikian maka siswa akan akrab dengan referensi. Mungkin itu salah satu cara bisa mengantakan siswa senang membaca danmemandang ujian sebagai ujian yang asyik dan menyenangkan tidak seperti yang dialami selama ini. Terlepas dari semua itu HOTS mengajak kita berpikir setingkat lebih tinggi kalau diibaratkan dengan rumus atau diformulasikan maka i = 1 maksudnya dalam proses berpikir hendaknya bisa setinggkat lebih tinggi apa yang telah dipelajari. Terkadang banyak kejadian atau kasus dalam kegiatan belajar dan pembelajaran ada yang sampai mempunyai angan-angan i = 7 artinya berpikir sangat jauh dari apa yang telah dipelajari. Maksudnya dalam konteks kaitanya KBM (kegiatan belajar mengajar) di sekolah maka kurang efektif diterapkan, mengingat intaks siswa yang beragam. Dengan demikian dalam konteks pembelajaran bisa dikatakan tergantung pada teks yang akan diajarkan. Maka, ada beberapa langkah yang harus dilakukan pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. Mengingat posisi teks disini sangat strategis yakni bagaiamana teks itu dipilih, bagaiamana teks itu dibedah, dan bagaiamana teks itu dijelaskan. Misalkan dalam KBM Bahasa indonesia KD cerpen, biasanya dalam pemelajaran ini dilakukan kegiatan pembelajaran yang meliputi apresiasi cerpen, menaggapi cerpen, mengkritisi cerpen dan menulis cerpen. Jika melihat hakikat pembelajaran Bahasa Indonesia itu “hanya” bukan berarti meremehkan hakikatnya adalah hanya memahami, memikirkan, mengapresiasi, dan memproduksi teks atau menciptakan teks. Dari berbagai KD yang ada maka tidak akan terlepas dari hakikat pemebelajaran Bahasa Indonesia. Contoh cerpen diposisikan sebagai teks artinya teks disini diharapkan bervarisai baik dari segi bentuk, tingkat kesuliatan (kompleksitasnya), HOTS (High Order Think Skill) Pengembangan Basis Pemikiran Komponen Pembelajaran Oleh Moh. Ahsan Shohifur Rizal *) 40 MPA 312 / September 2012

Upload: vuongque

Post on 27-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Berbicara mengenaiperkembangan pendidikan serasatidak akan ada habisnya. Seiringdengan perkembangan zaman makaberkembang pula wawasan tentangbagaimana meningkatkan danmengembangkan pendidikan diNegara kita tercinta. Salah satu ideyang mungkin bisa dijadikan sebagairefleksi dalam menyusun komponenpembelajaran yang dilakukan gurupada umumnya.

Pada kesempatan kali ini sayasedikit memaparkan apa yangdimaksud dengan High Order ThinkSkill (HOTS).Kalau diterjemahkandalam bahasa indonesia istilah di atasmenjadi Kemampuan berpikir tingkattinggi (HOTS) maksudnya HOTSmerupakan opsi untuk trobosanbagaiaman meningkatkan danmengembangkan kualitas pendidikanmasa depan.

Sebenarnya dalam pembahasanartikel saya ini HOTS yang dijadikiansebagai landasan meliputi: HOTSpengembangan kurikulum, pemilihanmetode, pemilihan bahan, danpengembangan instrumenpenilaian.Tetapi dalam sayakhususkan pada proses penyusuankomponen pembelajaran yangmeliputi kurikulum, guru, pesertadidik, metode, bahan ajar, media atausumber belajar dan asesmen.

Menurut Prof. Dr. Sudarto(Mantan Dirjen Pendidikan Dasar)mengatakan yang mempengaruhisiswa dan guru dalam kegiatanbelajar dan mengajar adalah “ModelTes”. Kaitannya dalam komponenpembelajaran, tesmerupakan bentukasesmen yang nantinya bisa

diwujudkan dengan nilai. Dengandeimikian asesmen merupakanbagian komponen pembelajaran yangtentunya harus desain dengan sebaikmungkin. Yang menjadi momok saatini yang dirasakan oleh peserta didikyaitu tes atau ujian apalagi akandilaksakanya UN.

Banyak siswa yang stresmemikirkan hal demikian. Bagaimanamenciptakan ujian akhir nasionalyang asyik dan menyenangkan, tidakada istilahnya ujian menyenangkansampai saat ini yang dirasakan olehpeserta didik tetapi malahmencengangkan. Opsi bagaiamanacara menciptakan ujian khususnyaUN yang asyik dan menyenangkanada opsi yang mungki bisa diambilhikmahnya yaitu siswa disuruhmengerjakan ujian dengan membawaberbagai referensi dan bolehdikerjakan tidak hanya di dalam kelastetapi dilingkungan sekolah jugadiperbolehkan. Dengan syarat siswamampu memjawab soal-soal denganberbagai referensi dengan waktuyang telah ditentukan. Tentunnyakalau kita mengatakan berbagaireferensi maka soal yang disuguhkanadalah essai. Dengan pembiasaansebelumnya jika ujian dilakukandemikian maka siswa akan akrabdengan referensi. Mungkin itu salahsatu cara bisa mengantakan siswasenang membaca danmemandangujian sebagai ujian yang asyik danmenyenangkan tidak seperti yangdialami selama ini.

Terlepas dari semua itu HOTSmengajak kita berpikir setingkat lebihtinggi kalau diibaratkan denganrumus atau diformulasikan maka i = 1

maksudnya dalam proses berpikirhendaknya bisa setinggkat lebihtinggi apa yang telah dipelajari.Terkadang banyak kejadian ataukasus dalam kegiatan belajar danpembelajaran ada yang sampaimempunyai angan-angan i = 7artinya berpikir sangat jauh dari apayang telah dipelajari. Maksudnyadalam konteks kaitanya KBM(kegiatan belajar mengajar) di sekolahmaka kurang efektif diterapkan,mengingat intaks siswa yangberagam. Dengan demikian dalamkonteks pembelajaran bisa dikatakantergantung pada teks yang akandiajarkan. Maka, ada beberapalangkah yang harus dilakukanpendidik dalam melaksanakankegiatan belajar dan mengajar.Mengingat posisi teks disini sangatstrategis yakni bagaiamana teks itudipilih, bagaiamana teks itu dibedah,dan bagaiamana teks itu dijelaskan.Misalkan dalam KBM Bahasaindonesia KD cerpen, biasanyadalam pemelajaran ini dilakukankegiatan pembelajaran yang meliputiapresiasi cerpen, menaggapi cerpen,mengkritisi cerpen dan menuliscerpen. Jika melihat hakikatpembelajaran Bahasa Indonesia itu“hanya” bukan berarti meremehkanhakikatnya adalah hanya memahami,memikirkan, mengapresiasi, danmemproduksi teks atau menciptakanteks. Dari berbagai KD yang ada makatidak akan terlepas dari hakikatpemebelajaran Bahasa Indonesia.Contoh cerpen diposisikan sebagaiteks artinya teks disini diharapkanbervarisai baik dari segi bentuk,tingkat kesuliatan (kompleksitasnya),

HOTS (High Order Think Skill)Pengembangan Basis PemikiranKomponen PembelajaranOleh Moh. Ahsan Shohifur Rizal *)

40 MPA 312 / September 2012

dan sumber teks juga beragam biasadari internet, buku, koran, majalah danlain-lain. lalu teks cerpen tersebut di-bedah secara mendalam (meliputi isi,pesan moral, maupun dari segi baha-sa dan lain-lain) artinya siswa danguru mengeksplorasi kajian cerpensecara mendalam sehingga pada ta-hap selanjutnya yaitu create dapat

terwujud. Jika semua itu dilakukanmaka kita sudah melakukan KBMdengan ranah yang tertuang dalamKKO (Kata Kerja Oprasional) mulaic1 sampai c7 dapat terlaksana. De-ngan demikian jika proses KBM be-nar, isi (teks) juga benar maka hasil-nya akan benar. Sehingga siswa dita-nya dari sisi manapun maka akan bisa

menjelaskan dengan baik dan menda-lam.Semoga bermanfaat.

*) Penulis Guru MA PersiapanNegeri Al-Huda Rogojampi Banyu-wangi dan Guru MTs IbadurrahmanSukun Malang.

Tahun 2012 Studi PPSS2 ProdiPendidikan Bahasa Indonesia Univer-sitas Negeri Malang (UM).

41MPA 312 / September 2012