lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/bab iii.pdfsampling. sugiono...
TRANSCRIPT
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Penelitian ini berjenis kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Penelitian
kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencakup
pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode
pengujian statistik (Hermawan, 2006, h. 18).
Menurut Kriyantono (2009, h. 56), penelitian kuantitatif secara umum
memiliki ciri sebagai berikut:
1. Hubungan antar riset dan subjek jauh.
2. Riset bertujuan untuk menguji hipotesis atau teori, mendukung atau
menolak teori yang dipaparkan. Data hanya sebagai alat konfirmasi teori
atau teori dibuktikan dengan data.
3. Riset harus digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang
representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur
yang valid dan reliable.
4. Prosedur riset bersifat rasional, artinya riset berangkat dari konsep atau teori
yang mendasarinya. Kosep dan teori ilmiah yang akan dibuktikan dengan
data yang dikumpulkan di lapangan.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Lebih sederhana, penelitian kuantitatif memiliki ciri- ciri yaitu: pesan
yang hendak disampaikan terpisah- pisah, penyajiannya lebih sistematis dan
dapat digeneralisasi, memiliki makna nyata, dan bersifat objektif (McQuail,
2011, h. 107)
Selanjutnya, penelitian ini bersifat eksplanatif yakni peneliti tidak
sekedar menggambarkan terjadinya fenomena, tetapi ingin menjelaskan
hubungan antar variable. Menurut Kriyantono, penelitian dengan sifat
eksplanatif, peneliti menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau
lebih konsep (variabel) yang akan diteliti (Kriyantono, 2009, h. 68).
Menurut Neuman (2013, h. 45) penelitian eksplanatori memiliki tujuan
utama berupa menjelaskan alasan terjadinya peristiwa dan untuk membentuk,
memperdalam, mengembangkan, atau menguji teori.
Dari penelitian eksplanatif ini, dapat diketahui bagaimana korelasi antar
dua atau lebih variabel yang diteliti. Pada penelitian ini, hubungan kausal yang
akan diteliti adalah variabel special event dan variabel loyalitas customer.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei.
Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu secara
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, yaitu dengan mengedarkan kuesioner (Sugiyono, 2009,
h.6).
Menurut Hermawan (2005, h. 173) survei merupakan prosedur
penelitian untuk mengumpulkan data mentah (raw data) dalam jumlah besar
dengan menggunakan teknik kuesioner dan wawancara.
Dari beberapa pemahaman tersebut, metode survei adalah metode riset
dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data.
Metode ini digunakan pada penelitian untuk menemukan apakah ada pengaruh
antara special event Uber Ice Cream 2016 (variabel independen) terhadap
loyalitas pengguna Uber di Jakarta (variabel dependen).
Pada penelitian kuantitatif, survei dimulai dengan mengumpulkan data
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan runtut
yang akan diisi oleh responden. Isi kuesioner dibuat berdasarkan variabel
penelitian yang diturunkan menjadi dimensi, indikator, hingga menjadi daftar
pertanyaan pada kuesioner. Data yang diperoleh setelah menyebarkan
kuesioner akan diproses dan diolah dalam bentuk kode- kode dengan
menggunakan program SPSS hingga ditemukan hasil penelitian dan dibuat
simpulan.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
3.3 Populasi & Sample
3.3.1 Populasi
Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau
benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti. Dari awal penelitian,
populasi harus diidentifikasikan secara tepat dan akurat. Jika populasi tidak
diidentifikasikan dengan baik, maka simpulan yang dihasilkan dari suatu
penelitian kemungkinan besar akan mengalami kekeliruan (Hermawan, 2005,
h. 143)
Populasi menurut Sugiyono (2009, h. 80) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
simpulannya. Jadi, populasi bukanlah sekedar jumlah yang ada pada
subyek/obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimilikinya. Populasi (objek riset) kerap disebut juga dengan istilah satuan
analisis (unit of analysis) atau unsur- unsur populasi. Jadi, unit analisis adalah
unit yang akan diriset (Kriyantono, 2009, h. 151).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan Uber di Jakarta
yang berpartisipasi dalam special event Uber Ice Cream 2016, yaitu sebanyak
552 partisipan. Angka tersebut diperoleh berdasarkan informasi yang peneliti
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
dapatkan dari internal Uber yang menyelenggarakkan special event Uber Ice
Cream 2016 di Jakarta.
3.3.2 Sample
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila penelitian memiliki jumlah populasi yang besar dan
tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena
keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka penelitian dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Hal- hal yang telah dipelajari dalam
sampel, simpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2009,
h. 81).
Hermawan (2006, h. 145) juga menjelaskan bahwa sampel merupakan
suatu bagian (Subset) dari keseluruhan populasi. Artinya, sebagian elemen dari
populasi merupakan sampel. Dengan mengambil sampel, peneliti akan menarik
simpulan yang digeneralisasi terhadap populasi (Hermawan, 2006, h. 146).
Secara keseluruhan, sampel dapat diartikan sebagai bagian atau
perwakilan dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian juga merupakan
sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang dianggap mampu
mewakili seluruh populasi dan porsinya diambil dengan menggunakan teknik
tertentu.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Periset tidak perlu khawatir akan terjadinya kesalahan bila telah
mengikuti prosedur pemilihan sampel dengan benar. Kriyantono (2009, h. 152)
menjelaskan bahwa prosedur tersebut memungkinkan bagi periset untuk
memperkirakan sampai berapa besar selisihnya antar ciri- ciri dalam sampel
dengan ciri- ciri populasinya. Dalam riset komunikasi yang peneliti lakukan,
teknik sampling yang digunakan adalah sampel probabilitas. Sampel
probabilitas menurut Kriyantono adalah “sampel yang ditarik berdasarkan
probabilitas di mana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama
untuk dipilih melalui perhitungan matematis” (Kriyantono, 2009, h. 152)
Teknik sampel yang dipilih pada penelitian ini adalah simple random
sampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa melihat
strata yang ada dalam populasi tersebut. Dengan kata lain, populasi dalam
penelitian dianggap homogen.
Gambar 3. 1 Teknik Simple Random Sampling
Sumber: Sugiyono, 2009, h. 82
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Menurut kriyantono (2009, h. 152), syarat dari teknik sampling random
sederhana adalah tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling.
Kerangka sampling yang dimaksudkan adalah daftar nama atau lembaga dari
populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, kerangka samplingnya adalah
552 partisipan Special event Uber Ice Cream yang berada di Jakarta.
Kriyantono (2009, h. 162) memaparkan perhitungan statistik dengan
rumus perhitungan besaran sampel Slovin, yaitu :
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan :
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir, pada penelitian ini yaitu 5% (𝛼 = 0.05)
Jika dikatikan dengan penelitian, perhitungan penentuan jumlah sampel
sebagai berikut:
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
𝑛 =552
1+(552 𝑋 (0,05)2)
= 552
2,38= 231,9 ≈ 232
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa dari
keseluruhan jumlah populasi yang ada, yaitu 552 orang dengan taraf kesalahan
yang ditolerir sebesar 5% atau 𝛼 = 0,05, maka jumlah sampel yang diteliti
dibulatkan ke atas menjadi 232 orang.
Selanjutnya, setelah mengetahui jumlah sampel sebanyak 232, peneliti
memilih responden secara acak dengan cara mengundi menggunakkan
random.org sebanyak 232 kali.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional suatu ‘concept’ atau ‘construct’ merupakan suatu
definisi yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana hal
tersebut diukur (Hermawan, 2005, h. 92).
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009, h. 38) adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Sedangkan menurut Kriyantono, variabel penelitian adalah bagian
empiris dari sebuah konsep atau konstruk, yang berfungsi sebagai penghubung
antara dunia teoritis dan dunia empiris. Variabel merupakan fenomena dan
peristiwa yang dapat diukur atau dimanipulasi dalam proses riset (Kriyantono,
2009, h. 20).
Menurut hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya, maka
terdapat 2 macam variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu (Sugiyono,
2009, h. 39):
Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
Pada penelitian ini, variabel bebas (Independen) adalah special event
dan diduga menjadi penyebab atau awal mula yang memberikan efektivitas
pada variabel terikat (dependen) adalah loyalitas pengguna. Peneliti
mengembangkan instrumen penelitian ini berdasarkan pada konsep Doty yang
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
dikutip oleh Pudjiastuti. Acuan dari pertanyaan pada kuisioner adalah pada 6
elemen pembentuk special event yang dikemukakan oleh Doty dalam
Pudjiastuti (2010, h. 16), yaitu waktu yang tepat, penggunaan selebriti,
promosi, penggunaan sesuatu yang sedang trend, unsur nilai berita, dan
melakukan sesuatu yang tak terduga. Selain itu, operasionalisasi variabel X
pada penelitian ini mengacu pada gabungan beberapa jurnal penelitian
terdahulu.
Selanjutnya, pada variable terikat, yaitu loyalitas, dikembangkan
berdasarkan konsep Loyalitas pengguna yang dikemukakan oleh Griffin (2005,
31). Seluruh pertanyaan merepresentasikan loyalitas pelanggan yang terdiri dari
empat karakteristik pelanggan loyal, yaitu melakukan pembelian ulang,
membeli produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, merekomendasikan
kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis
pesaing. Penyusunan Operasionalisasi variabel Y juga mengacu pada gabungan
dari jurnal penelitian terdahulu.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Special Event Uber Ice Cream 2016
(Doty dalam Pudjiastuti, 2010)
Dimensi Indikator Skala
Timing Likert
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
(Penetapan waktu yang
berkaitan dengan
pelaksanaan event)
moment
Endorser
(Pemilihan selebritis
atau opinion leader yang
menarik)
popularitas
publisitas
aktivitas
Promotion
(Publikasi yang
dilakukan menarik
perhatian khayalak
sasaran)
jangkauan media.
Jenis media
Informatif
menarik
Trend Update
(perkembangan budaya
di masyarkaat)
Konsep delivery event.
Perkembangan teknologi
News Value
(nilai berita yang
menarik media untuk
melakukan pemberitaan
selama berlangsungnya
event)
menarik.
unik
Unexpected Features
(hal tidak terduga yang
terdapat dalam event)
pengalaman.
Loyalitas Pengguna Uber Indonesia
(Griffin, 2005, h. 31)
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Dimensi Indikator Skala
Repeat Buyer
(Pembelian Ulang) kembali membeli.
Likert
Purchase across product
and service lines
(Penggunaan produk dan
jasa yang ditawarkan)
membeli produk & layanan.
Mencoba layanan baru.
Refers others
(Keinginan memberikan
referensi pada orang
lain)
Menceritakan informasi.
Merekomendasikan kepada orang lain
Immunity to the pull of
the competition
(Menunjukkan
kekebalan terhadap
pesaing)
Tidak tertarik terhadap jasa pesaing.
Tidak tertarik terhadap penawaran
pesaing.
Teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya memberikan penjelasan
terhadap variabel- variabel yang akan diteliti. Penulis menguraikan teori
tersebut ke dalam operasionalisasi variabel dengan dirincikan menjadi dimensi
dan indikator. Operasionalisasi variabel ini yang akan digunakan oleh penulis
untuk menyusun pertanyaan pada kuesioner yang akan digunakan untuk
melakukan survei.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Bungin (2005, h. 132) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data
adalah salah satu bagian vital dalam melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan
teknik tersebut merupakan bagian instrumen pengumpulan data yang
menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Data yang telah terkumpul
akan diproses dalam analisis statistik.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan
cara (Sugiyono, 2009, h. 137). Dari segi setting, data dapat dikelompokkan
pada setting alamiah, seminar, diskusi, dan lain- lain. Bila dilihat dari sumber
data, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan
sekunder, dengan penjelasan sebagai berikut:
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau
tangan pertama dilapangan. Kriyantono (2009, h. 41) mengungkapkan
bahwa sumber data ini bisa diperoleh dari responden atau subjek riset,
dari hasil pengisian kuesioner. Sumber penelitian ini adalah customer
yang berpartisipasi dalam special event Uber Ice Cream 2016.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Selain
melengkapi, biasanya data sekunder dapat sangat membantu peneliti bila
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
data primer terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono, 2009, h. 42). Pada
penelitian ini, data sekunder berupa dokumen, profil perusahaan, internet,
dan buku.
Selanjutnya, bila dilihat dari segi cara atau teknik, pengumpulan data
penelitian ini dilakukan dengan survei berupa menyebarkan kuesioner (angket).
Kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang harus diisi oleh responden.
Terdapat 2 jenis angket atau kuesioner, yaitu:
Angket Terbuka
Pertanyaan dalam angket diformulasikan sedemikian rupa sehingga
responden memiliki kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif
jawaban yang diberikan periset.
Angket Tertutup
Angket dimana responden telah diberikan alternative jawaban oleh
periset. Responden tinggal memilih jawaban yang menurut mereka sesuai
dengan realitas yang dialaminya. Biasanya diberikan tanda X.
Berkaitan dengan penelitian ini, jenis angket yang digunakan adalah
angket tertutup. Nantinya, kuesioner akan diberikan oleh peneliti kepada
responden yang telah ditentukan.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
3.6 Teknik Pengukuran Data
Definisi pengukuran (measurement) menurut Hermawan (2005, h. 90)
adalah peneliti menggunakan proses pengukuran dengan menetapkan angka
atau label pada pikiran, perasaan, perilaku, serta karakteristik orang.
Pengukuran merupakan faktor yang sangat penting untuk dipahami
oleh peneliti sebelum membuat instrumen riset. Menurut Kriyantono (2009, h.
133), pengukuran merupakan upaya pemberian tanda berupa angka atau
bilangan pada objek atau peristiwa dengan berpegang pada aturan- aturan
tertentu. Pengukuran ini akan memberikan nilai- nilai pada variabel dalam
bentuk notasi bilangan.
Agar penelitian yang dilakukan akurat, setiap instrumen penelitian
harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang
diterapkan sebagai tolok ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur sehingga menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono,
2009, h. 92). Artinya, dengan menggunakan skala pengukuran, nilai variabel
yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dipaparkan dalam bentuk angka,
sehingga menghasilkan data yang lebih efisien, akurat, dan komunikatif.
Teknik pengukuran data dalam penelitian ini adalalah skala Likert.
Skala likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan
orang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atauu
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
perilaku objek. Kecenderungan format skala Likert terdiri dari perpaduan
antara kesetujuan dan ketidak setujuan, skala ini dikembangkan oleh Rensis
Likert sehingga dikenal dengan Skala Likert (Hermawan, 2005, h. 135).
Dengan menggunakan skala Likert, variabel yang akan diukur terlebih
dahulu dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian, indikator tersbut
menjadi acuan untuk menyusun item- item instrumen yang berupa pernyataan
atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item memiliki gradasi nilai dari yang
sangat positif hingga sangat negatif (Sugiyono, 2009, h. 93). Skala ini
umumnya menggunakan 5 angka penilaian yaitu:
Tabel 3.2 Skala Likert
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu – Ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sugiyono, 2009, h. 94
3.6.1 Uji Validitas
Setiap penelitian atau riset yang dilakukan harus bisa dinilai. Ukuran
kualitas sebuah riset terletak pada validitas data yang dikumpulkan selama riset
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
(Kriyantono, 2009, h. 68). Pada riset kuantitatif, validitas terletak pada
penentuan metodologinya.
Menurut Sugiyono (2009, h. 267), pada penelitian kuantitatif, kriteria
utama terhadap hasil penelitian adalah valid, reliabel, dan objektif. Validitas
merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian
dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain, data yang valid
adalah data “yang tidak berbeda” antar yang dilaporkan dengan data yang
sesungguhnya terjadi.
Kriyantono (2009, h. 69) menjabarkan beberapa kriteria validitas dalam
penelitian kuantitatif, yaitu:
a. Validitas internal, mencakup:
Apakah alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur.
Pemilihan teori/ konsep.
Pengukuran konsep (reliabilitas), yaitu pada definisi operasional.
b. Validitas eksternal, mencakup:
Pemilihan sampel, apakah sudah representatif atau belum.
Alasannya adalah riset kuantitatif yang dimaksudkan untuk
melakukan generalisasi hasil riset, artinya temuan data pada
kelompok sampel tertentu dianggap mewakili populasi yang lebih
besar.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Beberapa tahap yang dilakukan untuk menguji validitas menurut
Kriyantono (2009, h. 149 -150) sebagai berikut:
a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
b. Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden.
Responden diminta untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada.
c. Menghitung nilai kolerasi antar data pada masing- masing pertanyaan
dan skor total dengan memakai rumus product moment.
3.6.1.1 Uji Instrumen Validitas Data Pre - test
Menurut Ghozali (2011, h. 53) uji validitas dilakukan dengan uji
signifikansi. Uji signifikansi tersebut dilakukan dengan membandingkan r
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Dalam kegiatan
pengujian validitas guna penelitian lebih lanjut, peneliti menyebarkan
kuesioner kepada 30 responden awal. Tingkat toleransi kesalahan yang
digunakan pada penelitian ini adalah 5%. Pada r tabel nilai r untuk df = 30 – 2
= 28 dan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5% adalah sebesar 0.3610. jadi,
butir pertanyaan atau pernyataan akan dikatakan valid apabila nilai r hitung
lebih dari 0.361 (r hitung > 0,361) . Berikut hasil r hitung pada kedua variabel
dalam penelitian ini:
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Tabel 3.3
Uji Validitas Data Pre - Test Variabel Special Event (X)
Item
Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
(r hitung) r tabel Sig. Simpulan
X1.1 .838
.361
.000 Valid
X1.2 .729 .000 Valid
X1.3 .897 000 Valid
X1.4 .577 .001 Valid
X1.5 .519 .003 Valid
X1.6 .772 .000 Valid
X1.7 .767 .000 Valid
X1.8 .613 .000 Valid
X1.9 .640 .000 Valid
X1.10 .696 .000 Valid
X1.11 .802 .000 Valid
X1.12 .862 .000 Valid
X1.13 .844 .000 Valid
X1.14 .856 .000 Valid
X1.15 .812 .000 Valid
X1.16 .867 .000 Valid
X1.17 .714 .000 Valid
X1.18 .778 .000 Valid
Valid, jika r hitung > r tabel ; sig. < .005
Tidak Valid, jika r hitung < r tabel ; sig. > .005
(Ghozali, 2011, h. 53) Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016
Berdasarkan tabel 3.3, diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan (18
butir) memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 (Sig. < 0,05) dan r hitung lebih
besar dari r tabel yaitu 0,361 (r hitung > 0,361 r tabel), sehingga semua butir
pertanyaan dapat dinyatakan valid.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Tabel 3.4
Uji Validitas Data Pre – Test Variabel Loyalitas (Y)
Item
Pertanyaan
Nilai Pearson Correlation
(r hitung) r tabel Sig. Simpulan
Y1.1 .722
.361
.000 Valid
Y1.2 .858 000 Valid
Y1.3 .914 .001 Valid
Y1.4 .915 .003 Valid
Y1.5 .898 .000 Valid
Y1.6 .677 .000 Valid
Valid, jika r hitung > r tabel ; sig. < .005
Tidak Valid, jika r hitung < r tabel ; sig. > .005
(Ghozali, 2011, h. 53) Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016
Hasil uji validitas variabel Y pada tabel 3.4 menunjukkan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
Hal ini menunjukkan seluruh butir pertanyaan pada variabel Y ini valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011, h. 47) reliabilitas sebenarnya merupakan alat
ukur suatu kuesioner atau instrumen yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Ia juga menerangkan bahwa suatu kuesioner dikatakan reliabel
jika jawaban responden terhadap pertanyaan- pertanyaan adalah konsisten dari
waktu ke waktu.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Cara menguji reliabilitas dengan melihat hasil pengujian yang telah
dilakukan dibandingkan antar tabel reliability statistic dengan tabel tingkat
reliabilitas berdasarkan tingkat Alpha. Jika hasil temuan menunjukkan Alpha
hitung lebih besar dari r tabel, maka instrument penelitian dinyatakan reliabel.
Tabel 3.5
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0.00 s/d 0.20 Kurang reliabel
0.20 s/d 0.40 Agak reliabel
0.40 s/d 0.60 Cukup reliabel
0.60 s/d 0.80 Reliabel
0.80 s/d 1.00 Sangat reliabel
3.6.2.1 Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre – Test
Metode pengujian reliabilitas yang digunakan oleh Peneliti adalah uji
stastistik alpha Cronbach’s. Instrumen penelitian berupa butir pertanyaan dapat
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali,
2011, h. 48)
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Tabel 3.6
Uji Reliabilitas Data Pre –Test Variabel Special Event (X)
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.951 18
Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016
Berdasarkan tabel 3.6, dapat dilihat bahwa hasil dari Cronbach’s Alpha
yaitu 0,951. Hal ini menunjukkan bahwa variabel special event (X) sangat
reliabel.
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Data Pre –Test Variabel Loyalitas Pengguna (Y)
Cronbach’s Alpha Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.909 6
Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016
Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0.895
yang memperlihatkan bahwa variabel loyalitas Pengguna bersifat sangat
reliabel.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
3.6.3 Uji Normalitas
Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan
adalah multivariate normality yang berasumsi bahwa setiap variabel dan semua
kombinasi linear dari variabel berdistribusi normal (Ghozali, 2011, h. 29). Jika
terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan
independen.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan grafik. Menurut
Ghozali (2011, h. 34) normal atau tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat
plot grafik histogram. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika data
menyebar disekitaran garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya. Sebaliknya, data dinyatakan tidak berdistribusi normal
jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal atau
grafik histogramnya.
Uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Gambar 3.2 Uji Normalitas Grafik Histogram
Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Gambar 3.3 Uji Normalitas P – P Plot
Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016
Gambar 3.1 menampilkan grafik histogram dan Gambar 3.2
menampilkan grafik plot. Grafik histogram memberikan pola distribusi yang
simetris, sehingga dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal. Kemudian,
pada gambar P- Plot terlihat titik- titik yang mengikuti dan berdekatan dengan
garis diagonalnya. Hal ini memperlihatkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
3.7 Teknik Analisis Data
Proses pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa
tahapan sebagai berikut:
Memberikan skala atau bobot dari jawaban – jawaban pada kuesioner. Skala
penelitan yang digunakan adalah skala likert.
Skala Likert terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Ragu – Ragu (RR), Setuju (S), Sangat Setuju
(SS). Berdasarkan jumlah responden sebanyak 232 orang, maka dapat
ditentukan bobot penilaian dengan menggunakkan jarak yang dapat
dihitung melalui nilai tertinggi dan terendah, sebagai berikut:
Jarak = (Nilai tertinggi x sampel) – (Nilai terendah x sampel)
= (5 X 232) – (1 X 232)
= 1.160 – 232
= 928.
Dengan diketahuinya nilai jarak, maka dapat ditentukan interval dengan
perhitungan sebagai berikut:
Interval = 928
5
= 185,6
Setelah mengetahui interval, maka penilaian persepsi responden dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian
Sumber : Kriyantono, 2009, h. 138
3.7.1 Uji Korelasi
Analisis data pada penelitian dilakukan setelah data dari seluruh
responden atau sumber lain telah terkumpul. Teknik analisis data dalam
penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik (Sugiyono, 2009, h. 147).
Maleong dalam Kriyantono (2009, h. 165) menjelakan analisis data merupakan
proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat diperoleh tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang telah disarankan pada data.
Kriyantono juga menambahkan, riset kuantitatif berbentuk angka-
angka, maka analisis data dilakukan dengan perhitungan melalui uji statistik
(Kriyantono, 2009, h. 148). Jenis analisis data pada penelitian ini adalah analisis
Interval Kelas Kriteria Penilaian
232 – 417,6 Sangat Tidak Baik
418,6 – 603,2 Tidak Baik
604,2 – 788,8 Cukup Baik
789,8 – 974,4 Baik
975,4 – 1.160 Sangat Baik
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Bivariant, yaitu melihat hubungan dua variabel (independen dan dependen)
dengan kemungkinan saling mempengaruhi (timbal- balik).
Statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik inferensial.
Kriyantono (2009, h. 170) mengemukakan bahwa statistik inferensial
digunakan pada riset eksplanatif yang bertujuan menjelaskan hubungan antar
dua variabel. Nilai koefisien korelasi pada statistik inferensial adalah:
Tabel 3. 10 Nilai Koefisien Kolerasi
Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,39 Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 Hubungan yang tinggi dan kuat
Lebih dari 0,90
Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali;
dapat diandalkan
Sumber : Kriyantono, 2009, h. 171
Analisis kolerasi diperlukan untuk melihat kekuatan hubungan antar
kedua variabel. Pada penelitian ini, akan dilihat seberapa kuat variabel bebas
yaitu speial event mempengaruhi variabel terikat yaitu loyalitas pengguna.
Kriyantono (2009, h. 170) menjelaskan beberapa pertimbangan yang
perlu diperhatikan sebelum memilih rumus yang dikehendaki, yaitu:
Tujuan dan bentuk hipotesis penelitian.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah
untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu
variabel dengan variabel lainnya (asosiatif).
Variabel/data/skala pengukuran
Teknik statistik inferensial juga tergantung pada jenis data/statistic
pengukuran yang digunakan, apakah data nominal, ordina, interval,
rasio. Jika dua jenis data yang ingin dicari hubungannya sama- sama
interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah Pearson’s
Correlation Product Moment.
Terkait dengan penelitian ini, tujuan dan bentuk hipotesis penelitian
bersifat asosiatif, yaitu berusaha untuk menghubungkan suatu variabel dengan
variabel lainnya. Selain itu, kedua variabel yang ingin dicari hubungannya
dengan teknik statistik yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product
Moment.
3.7.2 Uji Regresi
Menurut Mustikoweni dalam Kriyantono (2009, h. 181), analisis regresi
ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam wujud
fungsi atau persamaan, sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari
derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
Analisis regresi digunakan apabila (Kriyantono, 2009, h. 181):
Jika ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi
melalui variabel independen (prediktor), secara individual.
Kita ingin menyimpulkan apakah naik dna menurunnya variabel
dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan
keadaan variabel independen.
Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variabel yang
diteliti.
Selanjutnya, analisis regresi pada penelitian ini dilakukan dengan
Regresi Liniear Sederhana. Regresi Linear Sederhana digunakan jika terdapat
dua variabel riset yang sudah diketahui mana variabel bebas dan variabel
terikat, dengan rumus sebagai berikut:
Y = a + bX
Nilai a dihitung dengan rumus :
𝑎 = ∑𝑌(∑𝑋2)− ∑𝑋∑𝑋𝑌
𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2
Nilai b dihitung dengan rumus:
𝑏 = 𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋∑𝑋𝑌
𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017
3.7.3 Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis, yaitu menentukan ada atau
tidaknya pengaruh dari special event (X) sebagai variabel bebas terhadap
loyalitas pengguna (Y) sebagai variabel terikat. Dalam proses pengujian
hipotesis, data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan uji T.
Ho : p = 0 , artinya tidak ada pengaruh Special event Uber Ice Cream terhadap
loyalitas pengguna Uber di Jakarta.
Ha : p ≠ 0, artinya ada pengaruh special event Uber Ice Cream terhadap
loyalitas pengguna Uber di Jakarta.
Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017