lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/bab iii.pdfsampling. sugiono...

32
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sifat Penelitian

Penelitian ini berjenis kuantitatif dan bersifat eksplanatif. Penelitian

kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencakup

pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metode

pengujian statistik (Hermawan, 2006, h. 18).

Menurut Kriyantono (2009, h. 56), penelitian kuantitatif secara umum

memiliki ciri sebagai berikut:

1. Hubungan antar riset dan subjek jauh.

2. Riset bertujuan untuk menguji hipotesis atau teori, mendukung atau

menolak teori yang dipaparkan. Data hanya sebagai alat konfirmasi teori

atau teori dibuktikan dengan data.

3. Riset harus digeneralisasikan, karena itu menuntut sampel yang

representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur

yang valid dan reliable.

4. Prosedur riset bersifat rasional, artinya riset berangkat dari konsep atau teori

yang mendasarinya. Kosep dan teori ilmiah yang akan dibuktikan dengan

data yang dikumpulkan di lapangan.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Lebih sederhana, penelitian kuantitatif memiliki ciri- ciri yaitu: pesan

yang hendak disampaikan terpisah- pisah, penyajiannya lebih sistematis dan

dapat digeneralisasi, memiliki makna nyata, dan bersifat objektif (McQuail,

2011, h. 107)

Selanjutnya, penelitian ini bersifat eksplanatif yakni peneliti tidak

sekedar menggambarkan terjadinya fenomena, tetapi ingin menjelaskan

hubungan antar variable. Menurut Kriyantono, penelitian dengan sifat

eksplanatif, peneliti menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau

lebih konsep (variabel) yang akan diteliti (Kriyantono, 2009, h. 68).

Menurut Neuman (2013, h. 45) penelitian eksplanatori memiliki tujuan

utama berupa menjelaskan alasan terjadinya peristiwa dan untuk membentuk,

memperdalam, mengembangkan, atau menguji teori.

Dari penelitian eksplanatif ini, dapat diketahui bagaimana korelasi antar

dua atau lebih variabel yang diteliti. Pada penelitian ini, hubungan kausal yang

akan diteliti adalah variabel special event dan variabel loyalitas customer.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei.

Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu secara

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, yaitu dengan mengedarkan kuesioner (Sugiyono, 2009,

h.6).

Menurut Hermawan (2005, h. 173) survei merupakan prosedur

penelitian untuk mengumpulkan data mentah (raw data) dalam jumlah besar

dengan menggunakan teknik kuesioner dan wawancara.

Dari beberapa pemahaman tersebut, metode survei adalah metode riset

dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data.

Metode ini digunakan pada penelitian untuk menemukan apakah ada pengaruh

antara special event Uber Ice Cream 2016 (variabel independen) terhadap

loyalitas pengguna Uber di Jakarta (variabel dependen).

Pada penelitian kuantitatif, survei dimulai dengan mengumpulkan data

menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan sekumpulan pertanyaan runtut

yang akan diisi oleh responden. Isi kuesioner dibuat berdasarkan variabel

penelitian yang diturunkan menjadi dimensi, indikator, hingga menjadi daftar

pertanyaan pada kuesioner. Data yang diperoleh setelah menyebarkan

kuesioner akan diproses dan diolah dalam bentuk kode- kode dengan

menggunakan program SPSS hingga ditemukan hasil penelitian dan dibuat

simpulan.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

3.3 Populasi & Sample

3.3.1 Populasi

Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau

benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti. Dari awal penelitian,

populasi harus diidentifikasikan secara tepat dan akurat. Jika populasi tidak

diidentifikasikan dengan baik, maka simpulan yang dihasilkan dari suatu

penelitian kemungkinan besar akan mengalami kekeliruan (Hermawan, 2005,

h. 143)

Populasi menurut Sugiyono (2009, h. 80) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

simpulannya. Jadi, populasi bukanlah sekedar jumlah yang ada pada

subyek/obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat

yang dimilikinya. Populasi (objek riset) kerap disebut juga dengan istilah satuan

analisis (unit of analysis) atau unsur- unsur populasi. Jadi, unit analisis adalah

unit yang akan diriset (Kriyantono, 2009, h. 151).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan Uber di Jakarta

yang berpartisipasi dalam special event Uber Ice Cream 2016, yaitu sebanyak

552 partisipan. Angka tersebut diperoleh berdasarkan informasi yang peneliti

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

dapatkan dari internal Uber yang menyelenggarakkan special event Uber Ice

Cream 2016 di Jakarta.

3.3.2 Sample

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apabila penelitian memiliki jumlah populasi yang besar dan

tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena

keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka penelitian dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi tersebut. Hal- hal yang telah dipelajari dalam

sampel, simpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2009,

h. 81).

Hermawan (2006, h. 145) juga menjelaskan bahwa sampel merupakan

suatu bagian (Subset) dari keseluruhan populasi. Artinya, sebagian elemen dari

populasi merupakan sampel. Dengan mengambil sampel, peneliti akan menarik

simpulan yang digeneralisasi terhadap populasi (Hermawan, 2006, h. 146).

Secara keseluruhan, sampel dapat diartikan sebagai bagian atau

perwakilan dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian juga merupakan

sebagian yang diambil dari keseluruhan objek penelitian yang dianggap mampu

mewakili seluruh populasi dan porsinya diambil dengan menggunakan teknik

tertentu.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Periset tidak perlu khawatir akan terjadinya kesalahan bila telah

mengikuti prosedur pemilihan sampel dengan benar. Kriyantono (2009, h. 152)

menjelaskan bahwa prosedur tersebut memungkinkan bagi periset untuk

memperkirakan sampai berapa besar selisihnya antar ciri- ciri dalam sampel

dengan ciri- ciri populasinya. Dalam riset komunikasi yang peneliti lakukan,

teknik sampling yang digunakan adalah sampel probabilitas. Sampel

probabilitas menurut Kriyantono adalah “sampel yang ditarik berdasarkan

probabilitas di mana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama

untuk dipilih melalui perhitungan matematis” (Kriyantono, 2009, h. 152)

Teknik sampel yang dipilih pada penelitian ini adalah simple random

sampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa melihat

strata yang ada dalam populasi tersebut. Dengan kata lain, populasi dalam

penelitian dianggap homogen.

Gambar 3. 1 Teknik Simple Random Sampling

Sumber: Sugiyono, 2009, h. 82

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Menurut kriyantono (2009, h. 152), syarat dari teknik sampling random

sederhana adalah tersedianya kerangka sampling atau daftar sampling.

Kerangka sampling yang dimaksudkan adalah daftar nama atau lembaga dari

populasi yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, kerangka samplingnya adalah

552 partisipan Special event Uber Ice Cream yang berada di Jakarta.

Kriyantono (2009, h. 162) memaparkan perhitungan statistik dengan

rumus perhitungan besaran sampel Slovin, yaitu :

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan :

N = ukuran populasi

n = ukuran sampel

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir, pada penelitian ini yaitu 5% (𝛼 = 0.05)

Jika dikatikan dengan penelitian, perhitungan penentuan jumlah sampel

sebagai berikut:

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

𝑛 =552

1+(552 𝑋 (0,05)2)

= 552

2,38= 231,9 ≈ 232

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa dari

keseluruhan jumlah populasi yang ada, yaitu 552 orang dengan taraf kesalahan

yang ditolerir sebesar 5% atau 𝛼 = 0,05, maka jumlah sampel yang diteliti

dibulatkan ke atas menjadi 232 orang.

Selanjutnya, setelah mengetahui jumlah sampel sebanyak 232, peneliti

memilih responden secara acak dengan cara mengundi menggunakkan

random.org sebanyak 232 kali.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional suatu ‘concept’ atau ‘construct’ merupakan suatu

definisi yang menyatakan secara jelas dan akurat mengenai bagaimana hal

tersebut diukur (Hermawan, 2005, h. 92).

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2009, h. 38) adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Sedangkan menurut Kriyantono, variabel penelitian adalah bagian

empiris dari sebuah konsep atau konstruk, yang berfungsi sebagai penghubung

antara dunia teoritis dan dunia empiris. Variabel merupakan fenomena dan

peristiwa yang dapat diukur atau dimanipulasi dalam proses riset (Kriyantono,

2009, h. 20).

Menurut hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya, maka

terdapat 2 macam variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu (Sugiyono,

2009, h. 39):

Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat).

Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas.

Pada penelitian ini, variabel bebas (Independen) adalah special event

dan diduga menjadi penyebab atau awal mula yang memberikan efektivitas

pada variabel terikat (dependen) adalah loyalitas pengguna. Peneliti

mengembangkan instrumen penelitian ini berdasarkan pada konsep Doty yang

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

dikutip oleh Pudjiastuti. Acuan dari pertanyaan pada kuisioner adalah pada 6

elemen pembentuk special event yang dikemukakan oleh Doty dalam

Pudjiastuti (2010, h. 16), yaitu waktu yang tepat, penggunaan selebriti,

promosi, penggunaan sesuatu yang sedang trend, unsur nilai berita, dan

melakukan sesuatu yang tak terduga. Selain itu, operasionalisasi variabel X

pada penelitian ini mengacu pada gabungan beberapa jurnal penelitian

terdahulu.

Selanjutnya, pada variable terikat, yaitu loyalitas, dikembangkan

berdasarkan konsep Loyalitas pengguna yang dikemukakan oleh Griffin (2005,

31). Seluruh pertanyaan merepresentasikan loyalitas pelanggan yang terdiri dari

empat karakteristik pelanggan loyal, yaitu melakukan pembelian ulang,

membeli produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, merekomendasikan

kepada orang lain, dan menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis

pesaing. Penyusunan Operasionalisasi variabel Y juga mengacu pada gabungan

dari jurnal penelitian terdahulu.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Special Event Uber Ice Cream 2016

(Doty dalam Pudjiastuti, 2010)

Dimensi Indikator Skala

Timing Likert

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

(Penetapan waktu yang

berkaitan dengan

pelaksanaan event)

moment

Endorser

(Pemilihan selebritis

atau opinion leader yang

menarik)

popularitas

publisitas

aktivitas

Promotion

(Publikasi yang

dilakukan menarik

perhatian khayalak

sasaran)

jangkauan media.

Jenis media

Informatif

menarik

Trend Update

(perkembangan budaya

di masyarkaat)

Konsep delivery event.

Perkembangan teknologi

News Value

(nilai berita yang

menarik media untuk

melakukan pemberitaan

selama berlangsungnya

event)

menarik.

unik

Unexpected Features

(hal tidak terduga yang

terdapat dalam event)

pengalaman.

Loyalitas Pengguna Uber Indonesia

(Griffin, 2005, h. 31)

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Dimensi Indikator Skala

Repeat Buyer

(Pembelian Ulang) kembali membeli.

Likert

Purchase across product

and service lines

(Penggunaan produk dan

jasa yang ditawarkan)

membeli produk & layanan.

Mencoba layanan baru.

Refers others

(Keinginan memberikan

referensi pada orang

lain)

Menceritakan informasi.

Merekomendasikan kepada orang lain

Immunity to the pull of

the competition

(Menunjukkan

kekebalan terhadap

pesaing)

Tidak tertarik terhadap jasa pesaing.

Tidak tertarik terhadap penawaran

pesaing.

Teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya memberikan penjelasan

terhadap variabel- variabel yang akan diteliti. Penulis menguraikan teori

tersebut ke dalam operasionalisasi variabel dengan dirincikan menjadi dimensi

dan indikator. Operasionalisasi variabel ini yang akan digunakan oleh penulis

untuk menyusun pertanyaan pada kuesioner yang akan digunakan untuk

melakukan survei.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Bungin (2005, h. 132) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data

adalah salah satu bagian vital dalam melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan

teknik tersebut merupakan bagian instrumen pengumpulan data yang

menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Data yang telah terkumpul

akan diproses dalam analisis statistik.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sumber, dan

cara (Sugiyono, 2009, h. 137). Dari segi setting, data dapat dikelompokkan

pada setting alamiah, seminar, diskusi, dan lain- lain. Bila dilihat dari sumber

data, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan

sekunder, dengan penjelasan sebagai berikut:

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau

tangan pertama dilapangan. Kriyantono (2009, h. 41) mengungkapkan

bahwa sumber data ini bisa diperoleh dari responden atau subjek riset,

dari hasil pengisian kuesioner. Sumber penelitian ini adalah customer

yang berpartisipasi dalam special event Uber Ice Cream 2016.

Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Selain

melengkapi, biasanya data sekunder dapat sangat membantu peneliti bila

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

data primer terbatas atau sulit diperoleh (Kriyantono, 2009, h. 42). Pada

penelitian ini, data sekunder berupa dokumen, profil perusahaan, internet,

dan buku.

Selanjutnya, bila dilihat dari segi cara atau teknik, pengumpulan data

penelitian ini dilakukan dengan survei berupa menyebarkan kuesioner (angket).

Kuesioner merupakan serangkaian pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

Terdapat 2 jenis angket atau kuesioner, yaitu:

Angket Terbuka

Pertanyaan dalam angket diformulasikan sedemikian rupa sehingga

responden memiliki kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif

jawaban yang diberikan periset.

Angket Tertutup

Angket dimana responden telah diberikan alternative jawaban oleh

periset. Responden tinggal memilih jawaban yang menurut mereka sesuai

dengan realitas yang dialaminya. Biasanya diberikan tanda X.

Berkaitan dengan penelitian ini, jenis angket yang digunakan adalah

angket tertutup. Nantinya, kuesioner akan diberikan oleh peneliti kepada

responden yang telah ditentukan.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

3.6 Teknik Pengukuran Data

Definisi pengukuran (measurement) menurut Hermawan (2005, h. 90)

adalah peneliti menggunakan proses pengukuran dengan menetapkan angka

atau label pada pikiran, perasaan, perilaku, serta karakteristik orang.

Pengukuran merupakan faktor yang sangat penting untuk dipahami

oleh peneliti sebelum membuat instrumen riset. Menurut Kriyantono (2009, h.

133), pengukuran merupakan upaya pemberian tanda berupa angka atau

bilangan pada objek atau peristiwa dengan berpegang pada aturan- aturan

tertentu. Pengukuran ini akan memberikan nilai- nilai pada variabel dalam

bentuk notasi bilangan.

Agar penelitian yang dilakukan akurat, setiap instrumen penelitian

harus mempunyai skala. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

diterapkan sebagai tolok ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval

yang ada dalam alat ukur sehingga menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono,

2009, h. 92). Artinya, dengan menggunakan skala pengukuran, nilai variabel

yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dipaparkan dalam bentuk angka,

sehingga menghasilkan data yang lebih efisien, akurat, dan komunikatif.

Teknik pengukuran data dalam penelitian ini adalalah skala Likert.

Skala likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidaksetujuan

orang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan atauu

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

perilaku objek. Kecenderungan format skala Likert terdiri dari perpaduan

antara kesetujuan dan ketidak setujuan, skala ini dikembangkan oleh Rensis

Likert sehingga dikenal dengan Skala Likert (Hermawan, 2005, h. 135).

Dengan menggunakan skala Likert, variabel yang akan diukur terlebih

dahulu dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian, indikator tersbut

menjadi acuan untuk menyusun item- item instrumen yang berupa pernyataan

atau pertanyaan. Jawaban dari setiap item memiliki gradasi nilai dari yang

sangat positif hingga sangat negatif (Sugiyono, 2009, h. 93). Skala ini

umumnya menggunakan 5 angka penilaian yaitu:

Tabel 3.2 Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu – Ragu (RR) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sugiyono, 2009, h. 94

3.6.1 Uji Validitas

Setiap penelitian atau riset yang dilakukan harus bisa dinilai. Ukuran

kualitas sebuah riset terletak pada validitas data yang dikumpulkan selama riset

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

(Kriyantono, 2009, h. 68). Pada riset kuantitatif, validitas terletak pada

penentuan metodologinya.

Menurut Sugiyono (2009, h. 267), pada penelitian kuantitatif, kriteria

utama terhadap hasil penelitian adalah valid, reliabel, dan objektif. Validitas

merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian

dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain, data yang valid

adalah data “yang tidak berbeda” antar yang dilaporkan dengan data yang

sesungguhnya terjadi.

Kriyantono (2009, h. 69) menjabarkan beberapa kriteria validitas dalam

penelitian kuantitatif, yaitu:

a. Validitas internal, mencakup:

Apakah alat ukur telah sesuai dengan apa yang diukur.

Pemilihan teori/ konsep.

Pengukuran konsep (reliabilitas), yaitu pada definisi operasional.

b. Validitas eksternal, mencakup:

Pemilihan sampel, apakah sudah representatif atau belum.

Alasannya adalah riset kuantitatif yang dimaksudkan untuk

melakukan generalisasi hasil riset, artinya temuan data pada

kelompok sampel tertentu dianggap mewakili populasi yang lebih

besar.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Beberapa tahap yang dilakukan untuk menguji validitas menurut

Kriyantono (2009, h. 149 -150) sebagai berikut:

a. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.

b. Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada.

c. Menghitung nilai kolerasi antar data pada masing- masing pertanyaan

dan skor total dengan memakai rumus product moment.

3.6.1.1 Uji Instrumen Validitas Data Pre - test

Menurut Ghozali (2011, h. 53) uji validitas dilakukan dengan uji

signifikansi. Uji signifikansi tersebut dilakukan dengan membandingkan r

hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2. Dalam kegiatan

pengujian validitas guna penelitian lebih lanjut, peneliti menyebarkan

kuesioner kepada 30 responden awal. Tingkat toleransi kesalahan yang

digunakan pada penelitian ini adalah 5%. Pada r tabel nilai r untuk df = 30 – 2

= 28 dan tingkat toleransi kesalahan sebesar 5% adalah sebesar 0.3610. jadi,

butir pertanyaan atau pernyataan akan dikatakan valid apabila nilai r hitung

lebih dari 0.361 (r hitung > 0,361) . Berikut hasil r hitung pada kedua variabel

dalam penelitian ini:

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Tabel 3.3

Uji Validitas Data Pre - Test Variabel Special Event (X)

Item

Pertanyaan

Nilai Pearson Correlation

(r hitung) r tabel Sig. Simpulan

X1.1 .838

.361

.000 Valid

X1.2 .729 .000 Valid

X1.3 .897 000 Valid

X1.4 .577 .001 Valid

X1.5 .519 .003 Valid

X1.6 .772 .000 Valid

X1.7 .767 .000 Valid

X1.8 .613 .000 Valid

X1.9 .640 .000 Valid

X1.10 .696 .000 Valid

X1.11 .802 .000 Valid

X1.12 .862 .000 Valid

X1.13 .844 .000 Valid

X1.14 .856 .000 Valid

X1.15 .812 .000 Valid

X1.16 .867 .000 Valid

X1.17 .714 .000 Valid

X1.18 .778 .000 Valid

Valid, jika r hitung > r tabel ; sig. < .005

Tidak Valid, jika r hitung < r tabel ; sig. > .005

(Ghozali, 2011, h. 53) Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016

Berdasarkan tabel 3.3, diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan (18

butir) memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 (Sig. < 0,05) dan r hitung lebih

besar dari r tabel yaitu 0,361 (r hitung > 0,361 r tabel), sehingga semua butir

pertanyaan dapat dinyatakan valid.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Tabel 3.4

Uji Validitas Data Pre – Test Variabel Loyalitas (Y)

Item

Pertanyaan

Nilai Pearson Correlation

(r hitung) r tabel Sig. Simpulan

Y1.1 .722

.361

.000 Valid

Y1.2 .858 000 Valid

Y1.3 .914 .001 Valid

Y1.4 .915 .003 Valid

Y1.5 .898 .000 Valid

Y1.6 .677 .000 Valid

Valid, jika r hitung > r tabel ; sig. < .005

Tidak Valid, jika r hitung < r tabel ; sig. > .005

(Ghozali, 2011, h. 53) Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016

Hasil uji validitas variabel Y pada tabel 3.4 menunjukkan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari r tabel (0,361).

Hal ini menunjukkan seluruh butir pertanyaan pada variabel Y ini valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011, h. 47) reliabilitas sebenarnya merupakan alat

ukur suatu kuesioner atau instrumen yang merupakan indikator dari variabel

atau konstruk. Ia juga menerangkan bahwa suatu kuesioner dikatakan reliabel

jika jawaban responden terhadap pertanyaan- pertanyaan adalah konsisten dari

waktu ke waktu.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Cara menguji reliabilitas dengan melihat hasil pengujian yang telah

dilakukan dibandingkan antar tabel reliability statistic dengan tabel tingkat

reliabilitas berdasarkan tingkat Alpha. Jika hasil temuan menunjukkan Alpha

hitung lebih besar dari r tabel, maka instrument penelitian dinyatakan reliabel.

Tabel 3.5

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0.00 s/d 0.20 Kurang reliabel

0.20 s/d 0.40 Agak reliabel

0.40 s/d 0.60 Cukup reliabel

0.60 s/d 0.80 Reliabel

0.80 s/d 1.00 Sangat reliabel

3.6.2.1 Uji Instrumen Reliabilitas Data Pre – Test

Metode pengujian reliabilitas yang digunakan oleh Peneliti adalah uji

stastistik alpha Cronbach’s. Instrumen penelitian berupa butir pertanyaan dapat

dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali,

2011, h. 48)

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Tabel 3.6

Uji Reliabilitas Data Pre –Test Variabel Special Event (X)

Cronbach’s Alpha Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.951 18

Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016

Berdasarkan tabel 3.6, dapat dilihat bahwa hasil dari Cronbach’s Alpha

yaitu 0,951. Hal ini menunjukkan bahwa variabel special event (X) sangat

reliabel.

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Data Pre –Test Variabel Loyalitas Pengguna (Y)

Cronbach’s Alpha Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.909 6

Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016

Berdasarkan tabel 3.7 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha yaitu 0.895

yang memperlihatkan bahwa variabel loyalitas Pengguna bersifat sangat

reliabel.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

3.6.3 Uji Normalitas

Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan

adalah multivariate normality yang berasumsi bahwa setiap variabel dan semua

kombinasi linear dari variabel berdistribusi normal (Ghozali, 2011, h. 29). Jika

terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan

independen.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan grafik. Menurut

Ghozali (2011, h. 34) normal atau tidaknya suatu data dapat dideteksi juga lewat

plot grafik histogram. Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika data

menyebar disekitaran garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau

grafik histogramnya. Sebaliknya, data dinyatakan tidak berdistribusi normal

jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal atau

grafik histogramnya.

Uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Gambar 3.2 Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Gambar 3.3 Uji Normalitas P – P Plot

Sumber: Hasil olah data SPSS 20, 2016

Gambar 3.1 menampilkan grafik histogram dan Gambar 3.2

menampilkan grafik plot. Grafik histogram memberikan pola distribusi yang

simetris, sehingga dapat diartikan bahwa data berdistribusi normal. Kemudian,

pada gambar P- Plot terlihat titik- titik yang mengikuti dan berdekatan dengan

garis diagonalnya. Hal ini memperlihatkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

3.7 Teknik Analisis Data

Proses pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa

tahapan sebagai berikut:

Memberikan skala atau bobot dari jawaban – jawaban pada kuesioner. Skala

penelitan yang digunakan adalah skala likert.

Skala Likert terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju

(STS), Tidak Setuju (TS), Ragu – Ragu (RR), Setuju (S), Sangat Setuju

(SS). Berdasarkan jumlah responden sebanyak 232 orang, maka dapat

ditentukan bobot penilaian dengan menggunakkan jarak yang dapat

dihitung melalui nilai tertinggi dan terendah, sebagai berikut:

Jarak = (Nilai tertinggi x sampel) – (Nilai terendah x sampel)

= (5 X 232) – (1 X 232)

= 1.160 – 232

= 928.

Dengan diketahuinya nilai jarak, maka dapat ditentukan interval dengan

perhitungan sebagai berikut:

Interval = 928

5

= 185,6

Setelah mengetahui interval, maka penilaian persepsi responden dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Tabel 3.9 Kriteria Penilaian

Sumber : Kriyantono, 2009, h. 138

3.7.1 Uji Korelasi

Analisis data pada penelitian dilakukan setelah data dari seluruh

responden atau sumber lain telah terkumpul. Teknik analisis data dalam

penelitian kuantitatif adalah menggunakan statistik (Sugiyono, 2009, h. 147).

Maleong dalam Kriyantono (2009, h. 165) menjelakan analisis data merupakan

proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat diperoleh tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang telah disarankan pada data.

Kriyantono juga menambahkan, riset kuantitatif berbentuk angka-

angka, maka analisis data dilakukan dengan perhitungan melalui uji statistik

(Kriyantono, 2009, h. 148). Jenis analisis data pada penelitian ini adalah analisis

Interval Kelas Kriteria Penilaian

232 – 417,6 Sangat Tidak Baik

418,6 – 603,2 Tidak Baik

604,2 – 788,8 Cukup Baik

789,8 – 974,4 Baik

975,4 – 1.160 Sangat Baik

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Bivariant, yaitu melihat hubungan dua variabel (independen dan dependen)

dengan kemungkinan saling mempengaruhi (timbal- balik).

Statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik inferensial.

Kriyantono (2009, h. 170) mengemukakan bahwa statistik inferensial

digunakan pada riset eksplanatif yang bertujuan menjelaskan hubungan antar

dua variabel. Nilai koefisien korelasi pada statistik inferensial adalah:

Tabel 3. 10 Nilai Koefisien Kolerasi

Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali

0,20 – 0,39 Hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti

0,71 – 0,90 Hubungan yang tinggi dan kuat

Lebih dari 0,90

Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali;

dapat diandalkan

Sumber : Kriyantono, 2009, h. 171

Analisis kolerasi diperlukan untuk melihat kekuatan hubungan antar

kedua variabel. Pada penelitian ini, akan dilihat seberapa kuat variabel bebas

yaitu speial event mempengaruhi variabel terikat yaitu loyalitas pengguna.

Kriyantono (2009, h. 170) menjelaskan beberapa pertimbangan yang

perlu diperhatikan sebelum memilih rumus yang dikehendaki, yaitu:

Tujuan dan bentuk hipotesis penelitian.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah

untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu

variabel dengan variabel lainnya (asosiatif).

Variabel/data/skala pengukuran

Teknik statistik inferensial juga tergantung pada jenis data/statistic

pengukuran yang digunakan, apakah data nominal, ordina, interval,

rasio. Jika dua jenis data yang ingin dicari hubungannya sama- sama

interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah Pearson’s

Correlation Product Moment.

Terkait dengan penelitian ini, tujuan dan bentuk hipotesis penelitian

bersifat asosiatif, yaitu berusaha untuk menghubungkan suatu variabel dengan

variabel lainnya. Selain itu, kedua variabel yang ingin dicari hubungannya

dengan teknik statistik yang digunakan adalah Pearson’s Correlation Product

Moment.

3.7.2 Uji Regresi

Menurut Mustikoweni dalam Kriyantono (2009, h. 181), analisis regresi

ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam wujud

fungsi atau persamaan, sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari

derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

Analisis regresi digunakan apabila (Kriyantono, 2009, h. 181):

Jika ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi

melalui variabel independen (prediktor), secara individual.

Kita ingin menyimpulkan apakah naik dna menurunnya variabel

dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan

keadaan variabel independen.

Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variabel yang

diteliti.

Selanjutnya, analisis regresi pada penelitian ini dilakukan dengan

Regresi Liniear Sederhana. Regresi Linear Sederhana digunakan jika terdapat

dua variabel riset yang sudah diketahui mana variabel bebas dan variabel

terikat, dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Nilai a dihitung dengan rumus :

𝑎 = ∑𝑌(∑𝑋2)− ∑𝑋∑𝑋𝑌

𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2

Nilai b dihitung dengan rumus:

𝑏 = 𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋∑𝑋𝑌

𝑛∑𝑋2−(∑𝑋)2

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/2706/4/BAB III.pdfsampling. Sugiono menjelaskan, teknik ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel

3.7.3 Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis, yaitu menentukan ada atau

tidaknya pengaruh dari special event (X) sebagai variabel bebas terhadap

loyalitas pengguna (Y) sebagai variabel terikat. Dalam proses pengujian

hipotesis, data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan uji T.

Ho : p = 0 , artinya tidak ada pengaruh Special event Uber Ice Cream terhadap

loyalitas pengguna Uber di Jakarta.

Ha : p ≠ 0, artinya ada pengaruh special event Uber Ice Cream terhadap

loyalitas pengguna Uber di Jakarta.

Pengaruh Special..., Devita Christianti, FIKOM, 2017