lipid lipoprotein (ade)

12
LIPID Definisi dan Fungsi Lipid Lipid ialah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut dalam air, dan dapat diekstraksi oleh larutan organik nonpolar. Lipid merupakan salah satu zat makromolekul yang digunakan oleh tubuh untuk proses metabolisme. Lipid mempunyai fungsi melindungi organ tubuh, membentuk sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin yang larut dalam lemak, pemberi rasa kenyang dan kelezatan. Lipid juga merupakan struktur penting dari membran sel, saraf dan merupakan komponen getah empedu. Lipid diperlukan oleh tubuh berasal dari dua sumber yaitu dari luar dan dalam tubuh, dari makanan dan dari produksi hati. Trigliserid Trigliserid adalah senyawa lemak utama dalam makanan dan tubuh. Energi yang dihasilkan dari proses pemecahan sempurna trigliserid adalah 9 Kkal/gram. Jumlah kalori tersebut dua kali lipat lebih besar daripada yang dihasilkan karbohidrat dan protein sehingga pengurangan asupan lemak merupakan cara yang efektif untuk mengurangi kandungan kalori suatu diet. Penghitungan total kalori ini dilakukan di luar tubuh manusia dengan alat kalorimeter bom. Struktur umum dari trigliserid mengandung tiga asam lemak yang terikat melalui ikatan ester pada suatu molekul gliserol. Asam lemak yang berikatan dapat berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak merupakan asam monokarboksilat yang rantai karbonnya tidak bercabang dan radikal karboksilnya terdapat pada ujung rantai karbon tersebut. Panjang rantai asam lemak pada trigliserid bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 atom karbon. Fungsi utama trigliserid adalah sebagai sumber cadangan energi saat tubuh memerlukan tambahan. Ketika digunakan enzim lipase akan memecah trigliserid menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Trigliserid dari tumbuhan berbentuk cair pada suhu ruangan karena memiliki

Upload: triantami-wijayenti-h-sarbi

Post on 18-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LIPID

Definisi dan Fungsi LipidLipid ialah senyawa organik yang memiliki sifat tidak larut dalam air, dan dapat diekstraksi oleh larutan organik nonpolar. Lipid merupakan salah satu zat makromolekul yang digunakan oleh tubuh untuk proses metabolisme. Lipid mempunyai fungsi melindungi organ tubuh, membentuk sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin yang larut dalam lemak, pemberi rasa kenyang dan kelezatan. Lipid juga merupakan struktur penting dari membran sel, saraf dan merupakan komponen getah empedu. Lipid diperlukan oleh tubuh berasal dari dua sumber yaitu dari luar dan dalam tubuh, dari makanan dan dari produksi hati.

TrigliseridTrigliserid adalah senyawa lemak utama dalam makanan dan tubuh. Energi yang dihasilkan dari proses pemecahan sempurna trigliserid adalah 9 Kkal/gram. Jumlah kalori tersebut dua kali lipat lebih besar daripada yang dihasilkan karbohidrat dan protein sehingga pengurangan asupan lemak merupakan cara yang efektif untuk mengurangi kandungan kalori suatu diet. Penghitungan total kalori ini dilakukan di luar tubuh manusia dengan alat kalorimeter bom.Struktur umum dari trigliserid mengandung tiga asam lemak yang terikat melalui ikatan ester pada suatu molekul gliserol. Asam lemak yang berikatan dapat berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak merupakan asam monokarboksilat yang rantai karbonnya tidak bercabang dan radikal karboksilnya terdapat pada ujung rantai karbon tersebut. Panjang rantai asam lemak pada trigliserid bervariasi, namun panjang yang paling umum adalah16, 18, atau 20 atom karbon.Fungsi utama trigliserid adalah sebagai sumber cadangan energi saat tubuh memerlukan tambahan. Ketika digunakan enzim lipase akan memecah trigliserid menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Trigliserid dari tumbuhan berbentuk cair pada suhu ruangan karena memiliki proporsi asam lemak tidak jenuh yang lebih besar daripada trigliserid dari hewan yang berbentuk padat atau semi padat pada suhu yang sama. Asam lemak tidak jenuh (unsaturasi) adalah asam lemak yang memiliki dua atau lebih ikatan karbon ganda. Perbedaan dalam kandungan asam lemak tidak jenuh ini mendapat banyak perhatian karena asupan harian yang berlebihan dari asam lemak jenuh dan kolesterol berkaitan dengan terjadinya penyakit jantung koroner. Dokter akan menyarankan pembatasan diet trigliserid hewan (dan kolesterol) lebih ketat daripada trigliserid tumbuhan.

Absorbsi LipidOrang dewasa mengkonsumsi sekitar 60 150 gram lipid per hari yang lebih dari 90 persennya adalah trigliserid. Pencernaan lipid dimulai dalam lambung yang dikatalis oleh enzim lipase lingual dan gastrik. Molekul trigliserid, terutama yang mengandung asam lemak rantai pendek dan sedang adalah target utama enzim ini. Kedua enzim ini relatif stabil terhadap asam dengan pH optimal 4. Karena waktu pengosongan lambung sekiar 2 - 4 jam maka hanya 30 40% trigliserid yang dapat dihidrolisis. Asam lemak rantai pendek hasil hidrolisis langsung diabsorbsi ke dalam sirkulasi porta dan terikat oleh albumin menuju hati, sedangkan asam lemak rantai panjang melanjut ke duodenum. Proses kritis pengemulsian lipid dalam makanan terjadi di duodenum. Proses emulsifikasi akan meningkatkan kerja enzim agar berjalan efektif. Emulsifikasi dicapai melalui dua mekanisme komplementer yaitu (1) penggunaan sifat detergen garam empedu dan (2) pencampuran mekanik akibat peristaltik. Garam empedu mengandung struktur cincin sterol dan rantai samping glisin atau taurin. Setelah disekresikan oleh hati, garam empedu akan berinteraksi dengan partikel lipid sehingga menstabilkan partikel tersebut. Molekul trigliserid yang tidak tercerna di lambung tadi, akan dihidrolisis oleh enzim lipase pankreas yang terutama memutus rantai asam lemak pada karbon 1 dan 3. Asam lemak pada karbon 2 sangat sulit untuk dipecah karena adanya ikatan ester sekunder. Untuk menghidrolisis ikatan ini harus melalui proses pemindahan menjadi ikatan ester primer yang relatif membutuhkan waktu cukup panjang, sehingga hanya kurang dari seperempat yang dapat dihidrolisis sempurna. Dengan demikian produk utama hasil hidrolisis enzim lipase pankreasadalah 2-monoasilgliserol dan asam lemak bebas. Sel eksokrin pankreas juga mensekresi enzim co-lipase yang berfungsi mengikat dan menambatkan lipase pada permukaan lipid. Sekresi kedua enzim pankreas ini diatur secara hormonal oleh cholecystokinin (CCK) yang diproduksi oleh sel mukosa jejunum dan duodenum. Selain berfungsi untuk memacu sekresi enzim pankreas, CCK juga berfungsi untuk mengkontraksikan kantung empedu. Asam lemak bebas, kolesterol bebas, 2-monoasilgliserol, dan sedikit 1-monoasilgliserol hasil hidrolisis bersama garam empedu dan fosfatidil kolin akan membentuk misel campuran (mixed micelles). Misel ini bersifat larut dalam air di lumen usus dan akan menuju membrane brush border enterosit (sel mukosa).Campuran lipid yang diserap di sel enterosit akan masuk reticulum endoplasma untuk disintesis kembali menjadi lipid kompleks. Pertama-tama asam lemak bebas akan dikonversi menjadi bentuk aktif oleh enzim asil-KoA sintetase. Gliserol juga akan diaktifkan menjadi gliserol 3-fosfat oleh ATP. Semua komponen lipid yang sudah aktif tadi kemudian digabungkan kembali membentuk trigliserid dengan bantuan enzim trigliserid sintetase. Begitupun kolesterol bebas diubah menjadi kolesterol ester.Trigliserid dan kolesterol ester yang baru disintesis bersifat hidrofobik sehingga perlu dikelilingi oleh lapisan yang terdiri dari fosfolipid, kolesterol yang tak teresterifikasi, dan molekul protein tunggal (apolipoprotein B-48) membentuk cairan yang disebut khilus. Partikel yang kecil dinamakan kilomikron yang dilepas menuju lacteal (pembuluh limfatik dari vili usus halus).

Transport LipidLemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis dari hati harus diangkat ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dan disimpan. Karena lipid tidak larut dalam air, masalah cara pengangkutan lipid dalam plasma darah yang berbahan dasar air dipecahkan dengan cara menggabungkan lipid non polar (trigliserid dan ester kolesteril) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) serta protein untuk menghasilkan lipoprotein yang dapat bercampur dengan air.Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol (14%), dan ester kolesterol (36%) serta sedikit asam lemak rantai panjang tak teresterifikasi (asam lemak bebas) (4%). Asam lemak bebas secara metabolic adalah lemak plasma yang paling aktif.9,14Pada dasarnya metabolisme lipid dalam tubuh terjadi melalui 3 jalur yaitu jalur eksogen, jalur endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama berhubungan dengan metabolisme kolesterol LDL dan trigliserid, sedangkan jalur ketiga khusus mengenai metabolisme kolesterol-HDL.

1) Jalur EksogenTrigliserid dan kolesterol dari makanan serta kolesterol dari hati yang dieksresikan bersama empedu ke usus halus merupakan lemak eksogen. Trigliserid dan kolesterol dalam usus halus ini akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserid akan diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolesterol ester diserap sebagai kolesterol bebas. Dalam sel usus halus, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserid, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester lagi. Keduanya bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron. Lipoprotein ini pada permukaannya terdapat apolipoprotein A, B-48, C, dan E. Kilomikron akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus toraksikus akan masuk ke dalam aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas ini akan menembus jaringan yang membutuhkan atau disimpan di jaringan adipose dalam bentuk trigliserid. Sedangkan kilomikron remnant akan menuju ke hati untuk dimetabolisme menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol akan dipakai hati untuk memproduksi asam empedu dan sisanya akan didistribusikan ke jaringan tubuh melalui jalur endogen.

2) Jalur EndogenTrigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati akan disekresikan ke dalam sirkulasi darah sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein). VLDL memiliki apolipoprotein B-100, C, dan E. Dalam sirkulasi darah, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein) dan trigliserid. IDL memiliki apolipoprotein B-100 dan E. Kemudian IDL juga akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) dan trigliserid. LDL memiliki apolipoprotein B dan E serta merupakan lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Kolesterol ester dalam LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang memiliki reseptor kolesterol LDL. Sebagian kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di makrofag menjadi sel busa (foam cell). Peningkatan jumlah kolesterol yang ditangkap makrofag dipengaruhi oleh : (1) meningkatnya jumlah small dense-LDL pada sindroma metabolik dan (2) menurunnya kadar kolesterol HDL yang memiliki sifat protektif oksidasi LDL.

3) Jalur Reverse Cholesterol TransportHDL (High Density Lipoprotein) nascent dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung apolipoprotein A, C, dan E oleh usus halus dan hati. HDL nascent akan mendekati makrofag dan mengambil kolesterol sehingga menjadi HDL dewasa. Agar dapatdiambil oleh HDL nascent, kolesterol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-1 (ABC-1). Protein transmembran ini menggunakan energi ATP untuk membawa berbagai substrat di intraselular dan ekstraselular membran.Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol akan diesterifikasi oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya sebagian kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 (SR-B1). Jalur kedua kolesterol ester akan ditukar dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP).

Metabolisme lipid pada jaringan adiposaUntuk proses lipogenesis (sintesis lipid) pada jaringan adiposa, triasilgliserol disuplai dari hati dan usus dalam bentuk lipoprotein, VLDL dan kilomikron. Asam lemak dari lipoprotein dilepaskan oleh lipoprotein lipase yang berlokasi pada permukaan sel-sel endotelial pembuluh kapiler darah. Asam lemak kemudian diubah mejadi triasilgliserol. Proses lipolisis (degradasi lipid) pada jaringan adiposa dikatalisis oleh Hormonesensitive lipase, yang dikontrol oleh hormone.1. Jika glukosa dalam darah rendah, akan memicu pelepasan epinefrin atau glukagon.Kedua hormon meninggalkan aliran darah dan mengikat molekul reseptor yang ditemuidi dalam membran adipocyte atau sel lemak.2. Hal ini menyebabkan adenilat siklase melalui protein G mengubah ATP menjadi cAMP.3. cAMP kemudian mengaktifkan protein kinase. Protein kinase aktif mengaktifkantriasilgliserol lipase (Hormone-sensitive lipase) melalui forforilasi.4. Protein kinase aktif juga mengkatalisis fosforilasi molekul perilipin pada permukaanbutiran lemak (lipid droplet) sehingga triasilgliserol lipase dapat mengakses permukaanbutiran lemak.5. Selanjutnya triasilgliserol diuraikan menjadi asam lemak bebas dan gliserol olehtriasilgliserol lipase.6. Molekul asam lemak yang dihasilkan dilepaskan dari adipocyte dan diikat oleh proteinserum albumin dalam darah untuk diangkut melalui pembuluh darah menuju myocyte (selotot) jika dibutuhkan. Jumlah asam lemak yang dilepaskan oleh jaringan adiposa initergantung pada aktivitas triasilgliserol lipase. Hanya asam lemak rantai pendek yangdapat larut dalam air, sedangkan asam lemak rantai panjang tidak. Oleh karena itu untukpengangkutannya asam lemak rantai panjang diikatkan pada serum albumin.7. Asam lemak tersebut dilepaskan dari albumin dan masuk ke myocyte melalui transportkhusus.8. Di myocyte asam lemak mengalami -oksidasi yang menghasilkan CO2 dan energi ATP.

Degradasi asam lemak di dalam hatiJaringan menangkap asam lemak dari aliran darah untuk dibangun kembali menjadi lipid atau untuk memperoleh energi dari oksidasinya. Metabolisme asam lemak intensif khususnya di dalam sel hati (hepatocytes) Proses terpenting dari degradasi asam lemak adalah -oksidasi yang terjadi di dalam mitokondria. Asam lemak dalam sitoplasma diaktifkan dengan mengikatkannya pada coenzyme A, kemudian dengan sistem transport karnitin masuk ke mitokondria untuk didegradasi menjadi acetyl-CoA melalui proses -oksidasi. Residu acetyl hasil dapat dioksidasi lanjut menjadi CO2 melalui TCA dan rantai respirasi dengan menghasilkan ATP. Jika produksi acetyl-CoA melebihi kebutuhan energi sel hepatocyte akan diubah menjadi badan keton untuk mensuplai energi pada jaringan lain. Hal ini terjadi jika suplai asam lemak dalam plasma darah tinggi, misal dalam kondisi kelaparan atau diabetes melitus.

Biosintesis lipid dalam hatiBiosintesis asam lemak terjadi di sitoplasma, khususnya di hati, jaringan adiposa, ginjal, paru-paru, dan kelenjar mammae. Pensuplai karbon yang paling penting adalah glukosa. Akan tetapi prekursor asetyl-CoA yang lain seperti asam amino ketogenik dapat digunakan. Mula-mula acetyl-CoA dikarboksilasi menjadi malonil CoA, kemudian dipolimerisasi menjadi asam lemak. Asam lemak selanjutnya diaktivasi dan disintesis menjadi lipid (triasilgliserol) dengan gleserol 3-fosfat. Untuk mensuplai jaringan lain, lipid tersebut dipak ke dalam kompleks lipoprotein (VLDL) oleh hepatocyte dan dilepaskan ke dalam darah.

LIPOPROTEIN

Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol (14%) dan ester kolesteril (36%) serta sedikit asam lemak rantai-panjang tak teresterifikasi (asam lemak bebas, FFA) (4%). Fraksi yang terakhir, asam lemas bebas (FFA), secara metabolic adalah lemak plasma yang paling aktif.Empat kelompok utama lipoprotein yaitu:a. Kilomikron yang berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid di ususb. Lipoprotein berdensitas sangat rendah (very-low density lipoproteins, VLDL) yang berasal dari hati untuk ekspor trasilgliserolc. Lipoprotein berdensitas rendah (low density lipoprotein, LDL) yang menggambarkan suatu tahap akhir metabolisme VLDLd. Lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein, HDL) yang berperan dalam transpor kolesterol dan pada metabolisme VLDL kilomikron.

Inti lipid nonpolar terutama dari triasilgliserol dan ester kolesteril serta dikelilingi oleh satu lapisan permukaan molekul kolesterol dan fosfolipid amfipatik. Gugus protein pada lipoprotein dikenal sebagai apolipoprotein atau apoprotein yang membentuk hampir 70% dari sebagian HDL dan hanya 1% kilomikron. Ada beberapa jenis lipoprotein:1. Apo BApo B berbeda dengan Apo lainnya karena ia tidak berpindah tempat dari lipoprotein satu ke partikel yang lainnya. Apo B mempunyai 2 asal yaitu dari hepar (Apo B100) dan usus (Apo B48). Apo B100 terdapat dalam VLDL yang diproduksi oleh hepar, IDL dan LDL, Apo B 48 berada di kilomikron.2. Apo AApo A berada di HDL dan kilomikron. Apo A terdiri dari Apo A-1, Apo AII dan Apo AIV. Apo A-1 adalah Apo terbanyak pada serum, Apo utama dalam HDL dan kilomikron, dan juga kofaktor dari LCAT. Apo A-II merupakan bagian penting dari HDL dan bergabung dengan ApoE melalui jembatan dimer disulfida. Apo A-IV hanya terdapat di kilomikron namun tidak pada HDL.3. Apo CApo C ialah kofaktor dari LPL, dan merupakan Apo yang berpindah di antara lipoprotein. Apo C memiliki 3 spesies yaitu C-1, C-II, dan C-III.4. Apo DApo D merupakan transport sentripetal kolesterol bersama dengan LCAT5. Apo E6. Protein Lp(a)

Berdasarkan definisi, kilomikron ditemukan dalam kilus yang hanya dibentuk oleh sistem limfe yang mengaliri usus. Kilomikron bertanggung jawab mengangkut semua lipid dari makanan ke dalam sirkulasi. Sejumlah kecil VLDL juga ditemukan dal kilus. Namun, sebagian besar VLDL plasma berasal dari hati. VLDL adalah kendaraan untuk mengangkut triasilgliserol dari hati ke jaringan ekstrahepatik. VLDL dan kilomikron yang baru disekresikan hanya mengandung sedikit apolipoprotein C dan E, dan bentuk utuhnya diperoleh dari HDL di dalam sirkulasi.Pembersihan kilomikron dari darah berlangsung cepat dengan waktu paruh eliminasi kurang dari 1 jam pada manusia. Asam-asam lemak yang berasal dari triasilgliserol kilomikron tterutama disalurkan ke jaringan adipose, jantung dan otot (80%), sementara sekitar 20% menuju hati. Namun, hati tidak memetabolisme kilomikron atau VLDL secara signifikan, oleh karena itu asam lemak di hati berasal dari metabolismenya di jaringan ekstrahepatik.Triasilgliserol mengalami hidrolisis secara progresif memlalui diasilgliserol menjadi monoasigliserol dan akhirnya asam lemak bebas dan gliserol. Sebagian asam lemak nebas ini kembali ke dalam sirkulasi, melekat pada albumin, tetapi kebanyakan diangkut kedalam jaringan. VLDL berperan penting dalam penyaluran asam lemak dari triasilgliserol VLDL ke adiposity dengan mengikat VLDL dan membawanya berkontak dengan lipoprotein lipase. Di jaringan adipose, insulin meningkatkan sintesis lipoprotein lipase di dalam adiposit dan translokasinya ke permukaan luminal endotel kapiler.Kilomikron sisa terbentuk berdiameter sekitar separuh diameter kilomikron induk dan relative kaya akan ester kolesterol dan kolesterol karena berkurangnya triasilgliserol. Perubahan serupa terjadi pada VLDL, disertai pembentukan sisa VLDL atau IDL.Sisa kilomikron diserap oleh hati melalui endositosis yang diperantarai oleh reseptor, dan ester kolesteril serta triasilgliserol dihidrolisis dan dimetabolisme. Penyerapannya diperantai oleh apo-E melalui dua reseptor dependen apo-E, respetor LDL dan LRP (protein terkait reseptor-LDL). Lipase hati memiliki peranan ganda: (1) berfungsi sebagai ligan untuk mempermudah penyerapan sisa dan (2) menghidrolisis fosfolipid dan triasilgliserol sisa.Setelah di metabolism menjadi IDL, VLDL dapat diserap oleh hati secara langsung melalui reseptor LDL (apo B-100, E) atau dapat diubah menjadi LDL.

Faktor-faktor yang meningkatkan sintesis triasilgliserol maupun sekresi VLDL oleh hati mencakup:a. Keadaan kenyang (bukan lapar)b. Mengonsumsi diet kaya karbohidrat (terutama jika mengandung sukrosa atau fruktosa) sehingga lipogenesis dan esterifikasi asam lemak meningkatc. Tingginya kadar asam lemak bebas dalam darahd. Konsumsi etanole. Adanya insulin dengan kadar tinggi dan glukagon dengan kadar rendah yang meningkatkan sintesis dan esterifikasi asam lemak serta menghambat oksidasinya.

Kadar kolesterol HDL dipengaruhi oleh beberapa faktor:1) GenetikHiperlipidemia familial adalah suatu kelainan gen yang berperan pada metabolisme lemak yang menyebabkan penderita memiliki kadar lemak yang tinggi dan bervariasi sesuai jenis kelainan genetik.2) UsiaUsia mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Semakin bertambahnya usia, metabolisme dalam tubuh semakin berkurang termasuk efektivitas dalam metabolisme lemak.3) Jenis kelaminHormon estrogen pada wanita bermanfaat untuk memberi perlindungan terhadap kejadian penyakit kardiovaskuler. Wanita dan pria berisiko sama mengalami aterosklerosis setelah wanita tersebut mengalami menopause.4) Diet (asupan karbohidrat, lemak, kolesterol, serat)Energi yang diperlukan untuk aktivitas fisik dan metabolisme basal sangat dipengaruhi oleh sekresi LVDL dari hati. Diet kolesterol yang kurang dari 200 mg/ hari untuk individu normal dan diet rendah lemak jenuh sebanyak 8% dari total kalori diet bisa mengurangi 10-15% kadar kolesterol dalam serum. Konsumsi bahan makanan tinggi karbohidrat dapat menyebabkan hipertrigliseridemia yang akan muncul dalam 48-72 jam setelah diet diberikan . Konsumsi diet tinggi serat dapat bermanfaat baik untuk menurunkan kolesterol dalam darah.

5) ObesitasKadar lemak yang tinggi dalam darah dapat ditemukan pada individu dengan obesitas terutama pada obesitas sentral. Menurut penelitian, kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi juga dapat ditemukan pada individu yang berat badannya lebih dari normal (BMI > 27 kg/m)6) Aktifitas fisikAktivitas fisik merupakan gerakan otot rangka tubuh yang memerlukan energi untuk melakukannya. Aktifitas fisik yang kurang menyebabkan penurunan kolesterol HDL, peningkatan kolesterol LDL, peningkatan tekanan darah, dan penurunan sensitivitas insulin yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler.7) Merokok, alkohol, stres, dan obat- obatanFrammingham Heart Study menyatakan bahwa jumlah rokok yang dihisap per hari berhubungan erat dengan kadar kolesterol HDL yang rendah. Kadar kolesterol ditemukan berbanding lurus dengan tingkat stres seseorang.. Metabolisme lemak juga dipengaruhi oleh konsumsi alkohol dan penggunaan obatobatan seperti obat antihipertensi dan kontrasepsi.8) PenyakitPenelitian mengungkapkan bahwa ada suatu keabnormalan profil lipid pada individu yang memiliki penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, hipotiroid, penyakit ginjal dan aterosklerosis.

Fatty LiverOleh karena berbagai sebab, lipid terutama sebagai triasilgliserol dapat terakumulasi di hati. Penimbunan berlebihan dianggap sebgai keadaan patologis. Jika penimbunan lipid di hati menjadi kronik, perubahan fibrotik dapat terjadi di sel-sel yang berkembang menjadi sirosis dan gangguan fungsi hati.Fatty liver dibagi menjadi dua kategori utama yaitu:a. Tipe pertama berkaitan dengan peningkatan kadar asam lemak bebas plasma akibat mobilisasi lemak dari jaringan adiposa atau dari hidrolisis triasilgliserol lipoprotein oleh lipoprotein lipase di jaringan ekstrahepatik. Pembentukan VLDL tidak dapat mengimbangi meningkatnya influks dan esterifikasi asam lemak bebas sehingga terjadi penumoukan triasilgliserol yang menyebabkan perlemakan hati. Hal ini terjadi selama kelaparan dan mengonsumsi diet tinggi lemak.b. Tiper kedua perlemakan hati biasanya disebabkan oleh blok metabolik dalam produksi lipoprotein plasma sehingga terjadi penimbunan traisilgliserol.

Perlemakan hati juga dapat disebabkan oleh defisiensi kolin, asam orotat dan alkoholisme. Pada alkoholisme, fatty liver disebabkan oleh kombinasi gangguan oksidasi asam lemak dan meningkatnya lipogenesis yang diperkirakan disebabkan oleh perubahan potensial redoks [NADH]/[NADH+] di hati, dan juga karena interferensi kerja factor-faktor transkripsi yang mengatur ekspresi berbagai enzim yang berperan di jalur ini.

Daftar PustakaMurray, R.K., Granner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Edisi XXVII. EGC, Jakarta.Price Sylvia S, Lorraine M. Wilson (2003) Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.6th Ed. Jakarta: EGC.