li526

1
Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 526 LIMFADENOPATI Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/ Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org Apa Limfadenopati Itu? Limfadenopati berarti penyakit pada kelenjar atau aliran getah bening (sistem limfatik). Biasanya, penyakit tersebut terlihat sebagai kelenjar getah bening menjadi bengkak, sering tanpa rasa sakit. Pembengkakan kelenjar itu disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai infeksi, termasuk HIV dan TB. Ada ratusan kelenjar getah bening di tubuh kita, dengan ukuran antara sebesar kepala peniti hingga biji kacang. Organ ini sangat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh, dengan tugas menye- rang infeksi dan menyaring cairan getah bening. Sebagian besar kelenjar getah bening ada di daerah tertentu, misalnya mulut, leher, lengan bawah, ketiak, dan kunci paha. Segera setelah seseorang terinfeksi HIV, kebanyakan virus keluar dari darah. Sebagian melarikan diri ke sistem limfatik (getah bening) untuk menyem- bunyikan diri dalam sel di kelenjar getah bening. Beberapa ilmuwan menganggap bahwa hanya 2% HIV ada dalam darah. Sisanya ada di sistem limfatik, termasuk limpa, di lapisan usus dan di otak. Infeksi HIV sendiri dapat menyebab- kan limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening. Limfadenopati adalah salah satu gejala umum infeksi primer HIV. Infeksi primer atau akut adalah penyakit yang dialami oleh sebagian orang beberapa minggu setelah tertular HIV – lihat Lembaran Informasi (LI) 103. Gejala lain termasuk demam dan sakit kepala, dan sering kali penya- kit ini dianggap flu. Walaupun limfadenopati sering dise- babkan HIV sendiri, penyakit ini dapat gejala infeksi lain, termasuk TB di luar paru, sifilis, histoplasmosis, virus sitomegalia, sarkoma Kaposi, limfoma dan kelainan kulit. Apa Limfadenopati Generalisata yang Persisten Itu? Limfadenopati generalisata yang per- sisten (persistent generalized lymph- adenopathy/PGL) adalah limfadenopati pada beberapa kelenjar getah bening yang bertahan lama. PGL adalah gejala khusus infeksi HIV yang timbul pada lebih dari 50% Odha dan sering disebab- kan oleh infeksi HIV sendiri. Batasan limfadenopati pada infeksi HIV adalah sbb.: Melibatkan sedikitnya dua kelompok kelenjar getah bening; Sedikitnya dua kelenjar yang simetris berdiameter lebih dari 1cm dalam setiap kelompok; Berlangsung lebih dari satu bulan; dan Tidak ada infeksi lain yang menyebab- kannya. Pembengkakan kelenjar getah bening ini bersifat tidak sakit, simetris (kiri- kanan sama), dan kebanyakan terdapat di leher bagian belakang dan depan, di bawah rahang bawah, di ketiak serta di tempat lain, tidak termasuk kunci paha. Biasanya kulit pada kelenjar yang bengkak karena PGL akibat HIV tidak berwarna merah. Kelenjar yang bengkak kadang kala sulit dilihat, dan lebih mudah ditemukan melalui menyentuhnya. Biasa- nya kelenjar ini berukuran serupa kacang polong sampai buah anggur, dan bila diraba, merasa seperti buah anggur. PGL berkembang secara pelan dan mungkin dapat menghilang pada saat jumlah CD4 menurun menjelang 200. Kurang lebih 30% orang dengan PGL juga mengalami splenomegali (pembe- saran limpa). Bagaimana Limfadenopati Diobati? Asal jumlah, tempat dan ukuran kelen- jar yang bengkak tidak berubah, orang dengan PGL tidak membutuhkan peng- obatan lebih lanjut, selain pemantauan setiap periksa ke dokter. Perubahan pada ciri kelenjar harus secepatnya dilaporkan ke dokter. Bila kelenjar menjadi semakin besar, berwarna merah, sakit atau tampaknya berisi cairan bila diraba, dan dokter mencurigai ada infeksi bakteri, dokter mungkin akan memberi obat antibiotik. Kalau tidak ada perubahan, dokter mungkin akan melakukan aspirasi (meng- ambil contoh kecil dari kelenjar dengan jarum tipis, untuk diperiksa dengan mikroskop). Aspirasi ini berguna untuk menyingkirkan diagnosis limfoma, limf- adenopati karena sarkoma Kaposi, pe- nyakit jamur, TB atau penyebab yang lain. Bila kelenjar terus membesar, mungkin dokter akan menyedot cairan isinya dengan jarum kecil (aspirasi) agar tidak meledak. Apakah Limfadenopati Tanda AIDS? Limfadenopati dapat terjadi dari awal infeksi HIV, dan PGL biasanya dialami waktu belum ada gejala lain, sering pada waktu jumlah CD4 di atas 500. Sebalik- nya, hilangnya PGL dapat menunjukkan kita tidak lama lagi akan masuk tahap AIDS, berarti sebaiknya kita mempertim- bangkan mulai terapi antiretroviral (ART). Garis Dasar Limfadenopati sering di antara gejala pertama infeksi HIV, yang dialami waktu infeksi primer atau akut, beberapa minggu setelah terinfeksi. Penyakit ini ditandai pembengkakan pada satu atau lebih kelenjar getah bening, biasanya di leher dan ketiak, tetapi kadang kala di tempat lain. Gejala ini biasanya cepat hilang tanpa diobati. Namun gejala ini dapat bertahan terus, menjadi PGL. Limfadenopati generalisata yang per- sisten (PGL) adalah kelenjar yang bengkak di sedikitnya dua tempat secara simetris. PGL biasanya dialami waktu tahap infeksi HIV tanpa gejala, dengan jumlah CD4 di atas 500, dan sering hilang sebagaimana jumlah CD4 menurun menjelang 200. Selain infeksi HIV sendiri, limfadeno- pati dapat disebabkan oleh infeksi lain, termasuk TB di luar paru dan sifilis. Jika ada gejala lain, sebaiknya ada pemerik- saan secara teliti untuk menyingkirkan alasan lain. Bila tidak ada alasan lain, limfadenopati tidak perlu diobati. Limfadenopati tidak berkembang menjadi limfoma (kanker pada sistem limfatik – lihat LI 509), dan tidak menunjukkan peningkatan dalam ke- mungkinan limfoma akan terjadi. Ditinjau 1 Juni 2014 berdasarkan HRSA Guide for HIV/AIDS Clinical Care 30 April 2014 hlm. 313 dan berbagai sumber lain

Upload: laciel-eng

Post on 30-Jan-2016

1.305 views

Category:

Documents


1.086 download

DESCRIPTION

LI526

TRANSCRIPT

Page 1: LI526

Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 526

LIMFADENOPATI

Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org

Apa Limfadenopati Itu?Limfadenopati berarti penyakit pada

kelenjar atau aliran getah bening (sistemlimfatik). Biasanya, penyakit tersebutterlihat sebagai kelenjar getah beningmenjadi bengkak, sering tanpa rasa sakit.Pembengkakan kelenjar itu disebabkanoleh reaksi sistem kekebalan tubuhterhadap berbagai infeksi, termasuk HIVdan TB.

Ada ratusan kelenjar getah bening ditubuh kita, dengan ukuran antara sebesarkepala peniti hingga biji kacang. Organini sangat penting untuk fungsi sistemkekebalan tubuh, dengan tugas menye-rang infeksi dan menyaring cairan getahbening. Sebagian besar kelenjar getahbening ada di daerah tertentu, misalnyamulut, leher, lengan bawah, ketiak, dankunci paha.

Segera setelah seseorang terinfeksiHIV, kebanyakan virus keluar dari darah.Sebagian melarikan diri ke sistemlimfatik (getah bening) untuk menyem-bunyikan diri dalam sel di kelenjar getahbening. Beberapa ilmuwan menganggapbahwa hanya 2% HIV ada dalam darah.Sisanya ada di sistem limfatik, termasuklimpa, di lapisan usus dan di otak.

Infeksi HIV sendiri dapat menyebab-kan limfadenopati atau pembengkakankelenjar getah bening. Limfadenopatiadalah salah satu gejala umum infeksiprimer HIV. Infeksi primer atau akutadalah penyakit yang dialami olehsebagian orang beberapa minggu setelahtertular HIV – lihat Lembaran Informasi(LI) 103. Gejala lain termasuk demamdan sakit kepala, dan sering kali penya-kit ini dianggap flu.

Walaupun limfadenopati sering dise-babkan HIV sendiri, penyakit ini dapatgejala infeksi lain, termasuk TB di luarparu, sifilis, histoplasmosis, virussitomegalia, sarkoma Kaposi, limfomadan kelainan kulit.Apa Limfadenopati Generalisatayang Persisten Itu?

Limfadenopati generalisata yang per-sisten (persistent generalized lymph-adenopathy/PGL) adalah limfadenopatipada beberapa kelenjar getah bening

yang bertahan lama. PGL adalah gejalakhusus infeksi HIV yang timbul padalebih dari 50% Odha dan sering disebab-kan oleh infeksi HIV sendiri. Batasanlimfadenopati pada infeksi HIV adalahsbb.:

Melibatkan sedikitnya dua kelompokkelenjar getah bening;Sedikitnya dua kelenjar yang simetrisberdiameter lebih dari 1cm dalamsetiap kelompok;Berlangsung lebih dari satu bulan; danTidak ada infeksi lain yang menyebab-kannya.Pembengkakan kelenjar getah bening

ini bersifat tidak sakit, simetris (kiri-kanan sama), dan kebanyakan terdapat dileher bagian belakang dan depan, dibawah rahang bawah, di ketiak serta ditempat lain, tidak termasuk kunci paha.Biasanya kulit pada kelenjar yangbengkak karena PGL akibat HIV tidakberwarna merah. Kelenjar yang bengkakkadang kala sulit dilihat, dan lebih mudahditemukan melalui menyentuhnya. Biasa-nya kelenjar ini berukuran serupa kacangpolong sampai buah anggur, dan biladiraba, merasa seperti buah anggur.

PGL berkembang secara pelan danmungkin dapat menghilang pada saatjumlah CD4 menurun menjelang 200.

Kurang lebih 30% orang dengan PGLjuga mengalami splenomegali (pembe-saran limpa).Bagaimana LimfadenopatiDiobati?

Asal jumlah, tempat dan ukuran kelen-jar yang bengkak tidak berubah, orangdengan PGL tidak membutuhkan peng-obatan lebih lanjut, selain pemantauansetiap periksa ke dokter. Perubahan padaciri kelenjar harus secepatnya dilaporkanke dokter.

Bila kelenjar menjadi semakin besar,berwarna merah, sakit atau tampaknyaberisi cairan bila diraba, dan doktermencurigai ada infeksi bakteri, doktermungkin akan memberi obat antibiotik.Kalau tidak ada perubahan, doktermungkin akan melakukan aspirasi (meng-ambil contoh kecil dari kelenjar denganjarum tipis, untuk diperiksa dengan

mikroskop). Aspirasi ini berguna untukmenyingkirkan diagnosis limfoma, limf-adenopati karena sarkoma Kaposi, pe-nyakit jamur, TB atau penyebab yanglain. Bila kelenjar terus membesar,mungkin dokter akan menyedot cairanisinya dengan jarum kecil (aspirasi) agartidak meledak.Apakah Limfadenopati TandaAIDS?

Limfadenopati dapat terjadi dari awalinfeksi HIV, dan PGL biasanya dialamiwaktu belum ada gejala lain, sering padawaktu jumlah CD4 di atas 500. Sebalik-nya, hilangnya PGL dapat menunjukkankita tidak lama lagi akan masuk tahapAIDS, berarti sebaiknya kita mempertim-bangkan mulai terapi antiretroviral(ART).Garis Dasar

Limfadenopati sering di antara gejalapertama infeksi HIV, yang dialami waktuinfeksi primer atau akut, beberapaminggu setelah terinfeksi. Penyakit iniditandai pembengkakan pada satu ataulebih kelenjar getah bening, biasanya dileher dan ketiak, tetapi kadang kala ditempat lain. Gejala ini biasanya cepathilang tanpa diobati. Namun gejala inidapat bertahan terus, menjadi PGL.

Limfadenopati generalisata yang per-sisten (PGL) adalah kelenjar yangbengkak di sedikitnya dua tempat secarasimetris. PGL biasanya dialami waktutahap infeksi HIV tanpa gejala, denganjumlah CD4 di atas 500, dan sering hilangsebagaimana jumlah CD4 menurunmenjelang 200.

Selain infeksi HIV sendiri, limfadeno-pati dapat disebabkan oleh infeksi lain,termasuk TB di luar paru dan sifilis. Jikaada gejala lain, sebaiknya ada pemerik-saan secara teliti untuk menyingkirkanalasan lain. Bila tidak ada alasan lain,limfadenopati tidak perlu diobati.

Limfadenopati tidak berkembangmenjadi limfoma (kanker pada sistemlimfatik – lihat LI 509), dan tidakmenunjukkan peningkatan dalam ke-mungkinan limfoma akan terjadi.

Ditinjau 1 Juni 2014 berdasarkan HRSA Guidefor HIV/AIDS Clinical Care 30 April 2014 hlm.313 dan berbagai sumber lain